• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS PENGANTAR REKAYASA DAN DESAIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS PENGANTAR REKAYASA DAN DESAIN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PENGANTAR REKAYASA DAN DESAIN

Disusun oleh:

1. Annisa Rahayu T. P. (I0314012)

2. Faishal Arham P. (I0314036)

3. Radi Kanta A. (I0314080)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

(2)

A. Kronologi Kasus

Studi kasus yang akan di bahas sebagai berikut:

Ford Explorers with Firestone Tires – A Killer

Scenario

Kasus ini bermula dari banyaknya kasus kecelakaaan di jalan raya yang terjadi pada mobil Ford khususnya yang bertipe Explorers. Ada sekitar 200 kasus kematian yang disebabkan mobil terguling di Amerika, dan lebih dari 50 kasus serupa terjadi di Venezuela, serta ada 14 kasus yang terjadi di Saudi Arabia. Permasalahannya siapakah yang layak dipersalahkan atas kasus-kasus kematian tersebut Ford atau si Pengemudi, atau ban yang digunakannya??

Inti Permasalahan

Ford dan Firestone telah menjalin hubungan yang sangat erat sejak lama. Tahun 1895 Harvey Firestone menjual bannya kepada Henry Ford untuk mobil yang pertama kali diproduksi Ford. Firestone Tire & Rubber Company (anak Perusahaan Bridgestone Jepang di Amerika) memenangkan kontrak pertama kalinya untuk produksi massal Ford. Hubungan ini semakin mesra lagi ketika cucu lelaki Ford – William Clay Ford menikah dengan Cucu perempuan Firestone – Martha

Hubungan mereka mulai renggang ketika tahun 1999 setelah terjadi 14 kasus kecelakaan yang sangat fatal yang berakibat Ford mengganti ban-bannya di Saudi Arabia dan negara-negara tetangga. Ban tersebut meledak pada cuaca yang sangat panas.

Kasus kecelakaan ini terekam media yang kemudian berdampak pada investigasi yang dilakukan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) pada 47 juta ban mobil Firestone yang meliputi ATX, ATXII dan Wilderness tires.

Ford Motor Co. mempertimbangkan pengajuan tuntutan hukum kepada Bridgestone, untuk mengganti biaya yang dikeluarkan Ford, berkaitan dengan recall jutaan ban senilai $3 juta. Langkah ini menyusul perintah National Highway Traffic Safety Administration kepada Firestone, anak perusahaan Bridgestone di USA untuk menarik dan mengganti 3.5 juta ban. Perintah ini secara tidak langsung menyatakan produsen ban bersalah dalam kasus recall ini. Beberapa lembaga pemegang saham meminta manajemen Ford untuk meminta kompensasi dari Bridgestone, antara lain dengan mengajukan gugatan lewat pengadilan Jepang. Ford juga sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk menerima tawaran Shigeo Watanabe, President Bridgestone.

(3)

Kasus kecelakaan semakin lama semakin bertambah banyak yang akhirnya memebuat Firestone menarik 14,4 juta ban radialnya. Ford dan Firestone sepakat untuk mengganti ban tersebut. Perang komentar antara kedua CEO pun semakin sering terjadi yang semakain memanaskan pertikaian bisnis ini. CEO Ford menjelekkan Firestone dengan mengatakan ban Firestonelah yang menjadi penyebab semua kecelakaan tersebut, sementara CEO Firestone mengatakan bahwa sistem keselamatan mobil Fordlah yang berperan utama pada kecelakaan-kecelakaan tersebut.

Akhirnya setelah mendapat tudingan sebagai penyebab kecelakaan pada mobil Ford-Explorer. Tanggal 21 Mei, FireStone (BridgeStone USA) mengumumkan membatalkan kontrak kerja sama dengan Ford yang sebenarnya telah memiliki sejarah seratus tahunan antara ke dua perusahaan.

Pihak FireStone mengomentari keputusan tersebut, karena merasa bahwa Ford melempar tanggung jawab masalah kecelakaan yang sering ditimbulkan oleh Explorer, kepada pihak Firestone. Sementara dari pendapat Firestone, penyebab kecelakaan bukanlah pada roda dari produk FireStone tetapi lebih dikarenakan kesalahan konstruksi atau design dari mobil tersebut. Berdasarkan perbedaan pendapat tersebut, akhirnya Firestone memutuskan untuk tidak menjalin kerjasama lagi dengan Ford. Sementara komentar Ford mengenai keputusan Firestone yang tidak akan mensupply ban lagi kepada Ford, adalah sangat menyayangkan keputusan tersebut.

Di dalam Amerika sendiri, atas kecelakaan yang dianggap sebagai akibat dari ban Firestone tersebut, telah menewaskan setidaknya 170 orang. Dalam periode tahun kemarin Firestone telah merecall produknya sebanyak 6,5 juta ban. Akan tetapi, akhir-akhir ini Ford menuntut Firestone untuk merecall lagi roduknya sebanyak 10 juta ban. Mendapatkan peermintaan dari Ford ini, akhirnya Firestone memutuskan untuk putus hubungan dengan Ford.

Sementara itu, Presdir Bridgestone mengatakan bahwa memang banyak kecelakaan yang terjadi pada kombinasi antara mobil Ford dan ban Firestone, oleh karena itu Bridge Stone mengajukan ide untuk mengadakan investigasi dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, akan tetapi dari pihak Ford lebih melempar tuduhan bahwa tanggung jawab adalah ada pada pihak produsen ban. BridgeStone juga mengomentari apabila dituntut untuk merecall produknya lebih banyak lagi, hal itu akan mempengaruhi kelangsungan kehidupan perusahaan.

(4)

Kerjasama dengan Ford sendiri, memiliki porsi 3 hingga 4 % dari penjualan total Firestone, dan bila dilihat dari seluruh Bridgestone group menempati porsi hanya 2%, jadi diperkirakan tidak akan mempengaruhi penjualan total. Akan tetapi keputusan untuk memutus kerja sama dengan Ford yang selama ini cukup baik serta merupakan produsen mobil yang besar, maka diperkirakan memiliki resiko tersendiri bagi Bridgestone.

Dampak Bagi Kedua Perusahaan

Baik Ford maupun Firestone menderita kerugian besar. Pada bulan Mei 2001 Ford mengumumkan penarikan ban Firestone yang jumlahnya tiga kali lipat yaitu 2.8 Millyar dollar. Ford ingin agar biaya penarikan ini dibebankan pada si pembuat ban yaitu Firestone. Sementara Firestone mengambil keputusan untuk menyetop supply ban bagi Ford.

Tahun 2001 penjualan Explorers menurun drastis. Masyarakat masih sangat takut untuk memebeli Explorers berkaitan dengan banyaknya kasus kecelakaan yang sering terjadi. Ford kehilangan pangsa pasar kepada Toyota dan pesaing lainnya. Pada bulan Juli 2001 Ford mengalami kerugian untuk pertama kalinya sejak tahun 1992.

Sementara Firestone mengalami penurunan pendapatan yang sangat drastis hingga 80%. Yang menggambarkan biaya penarikan dari berjuta ban termasuk biaya legal. Firestone mengalami kerugian sebesar $510juta setelah mengeluarkan $750 juta biaya legal.

Opsi Yang Dialami Firestone

Akibat kasus ini Brand Firestone yang telah dibangun selama ratusan tahun jatuh secara drastis. Setelah kasus ini Firestone menghadapi 3 opsi (Pilihan yang hampir sama dihadapai dalam kasus Jhonson & Jhonson):

1. Lebih mengedepankan brand Bridgestone 2. Memusnahkan nama Firestone sama sekali 3. Berusaha menyelamatkan Brand Firestone.

Firestone berpendapat bahwa masyarakat akan cepat lupa akan kasus tersebut, sehingga Firestone meneruskan menggunakan Brand Firestone.

B. Analisis masalah

Pada kasus diatas, terjadi pelanggaran 2 poin kode etik Engineering. Poin pertama kode etik yang dilanggar yaitu kode etik tentang membantu rekan sejawat dan rekan sekerja dalam pengembangan profesi. Kerja sama diantara mereka telah dimulai sejak tahun 1895 yang dimulai dengan Henry Ford yang menjual bannya ke Harvey Firestone. Hubungan ini terjalin sangat erat, hingga pada tahun 1999 terjadi 14 kasus kecelakaan yang sangat fatal. Akibat kecelakaan itu Ford mengganti bannya di Saudi Arabia dan negara sekitarnya. Kecelakaan itu disebabkan meledaknya ban pada suhu yang sangat panas. Setelah masalah ini

(5)

muncul Ford memeriksa sebagian besar bannya namun tidak menemukan apa-apa.

Awal bulan Mei 2000 NHTSA memulai analisis teknik awal tentang ban tersebut. Pada bulan juli 2000 Firestone dan Goodyear melakukan kerjasama untuk menyelidiki kasus tersebut. Hingga pada awal agustus diketahui dari hasil penyelidikan bahwa masalah ban tampaknya datang dari pabrik Firestone di Decatur, Illinois selama periode produksi di tertentu. Hal ini menjadi jelas bahwa sejumlah kecelakaan terjadi di negara bercuaca hangat. Pejabat Ford dan Firestone bertemu dengan pejabat NHTSA dan dibuat keputusan untuk melakukan penarikan terhadap ban tersebut. Dalam melakukan penarikan tersebut diperlukan biaya sekitar 2,8 millyar dollar. Menurut pihak Ford biaya tersebut harus dibebankan kepada Firestone. Namun pada tahun 2001 Firestone memutuskan kontrak kerja dengan Ford. Sikap kedua belah pihak inilah yang sangat menunjukkan pelanggaran terhadap kode etik yang telah disebutkan.

Pada kasus ini terdapat pelanggaran kode etik Engineering karena menyebabkan kerugian pada konsumen berupa harta dan nyawa. Ketika terjadi kasus tahun 90 an kedua belah pihak mendapatkan kerugian yang besar. Tetapi pada akhirnya kedua belah pihak saling melempar tanggung jawab akibat kerugian. Kenyatannya mereka sepakat untuk bekerja sama dalam membuat industri transportasi. Jadi sangat jelas kedua belah pihak melanggar kode etik tentang membantu rekan sejawat dan rekan sekerja.

Kemudian kode etik kedua yang dilanggar adalah poin mencari, menerima dan menawarkan kritik pekerjaan teknis, mengakui dan memperbaiki kesalahan, dan menghargai selayaknya kontribusi orang lain. Dalam kasus ini perusahaan yang memproduksi mobil, yaitu Ford dengan perusahaan yang memproduksi ban mobil tersebut, yaitu Firestone, keduanya tidak mau mengakui dan menerima adanya masalah dalam mobil Ford Explorers maupun ban Firestone.

Salah satu aspek menarik dari kasus ini adalah bahwa data yang diungkap NHTSA mengindikasikan adanya tingkat kegagalan yang jauh di atas normal untuk ban-ban ini pada semua kendaraan, tetapi masalah yang paling besar terjadi pada Ford Explorers. Dengan kata lain, kombinasi ban-ban tertentu itu dengan Ford Explorer tampaknya membuat masalah pada ban itu semakin buruk.

Sebenarnya, Firestone berusaha mengklaim bahwa masalah sebenarnya lebih terletak pada Explorer dan bukan pada bannya. Mereka

(6)

mengklaim bahwa Explorer dirancang dengan buruk dan memang mempunyai karakter mudah terbalik. Ini adalah ilustrasi fenomena sinergi yang sering terjadi dalam bidang engineering. Kadang-kadang, dua pabrik manufaktur desain yang dapat bekerja dengan baik jika berdiri sendiri, dan menimbulkan masalah besar ketika keduanya digabungkan. Penting bagi para insinyur untuk memikirkan efek sinergis ini dalam mengerjakan desain baru, bahkan dalam memodifikasi desain yang sudah ada dan dalam mendesain prosedur pengujian untuk desain mereka.

Pada tahun 2001 penjualan Explorers menurun drastis. Masyarakat masih takut untuk membeli Ford Explorers berkaitan dengan banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi. Ford akhirnya kalah bersaing dengan perusahaan manufaktur yang lain, seperti Toyota. Pada bulan Juli 2001 Ford mengalami kerugian untuk pertama kalinya sejak tahun 1992. Sementara Firestone mengalami penurunan pendapatan yang sangat drastis hingga 80%. Yang menggambarkan biaya penarikan dari berjuta ban yang telah siap di pasarkan. Firestone mengalami kerugian sebesar $510 juta setelah mengeluarkan $750 juta biaya legal.

C. Kesimpulan

Pada akhir tahun 1999 dan awal tahun 2000, Ford Motor Company mulai menerima laporan dari cabang-cabangnya di luar negeri tentang kegagalan ban Ford Explorer. Explorer adalah kendaraan SUV terkenal yang dilengkapi dengan ban standar yang dipasok oleh berbagai pabrik. Laporan kegagalan ban ini sebagian besar datang dari negara-negara seperti Brazil dan Arab Saudi, di mana ban-ban itu menerima temperatur yang relatif tinggi. Selama awal tahun 2000, Ford memulai suatu program untuk mengganti ban-ban Explorer di luar negeri. Pemasok utama ban Ford Explorers, yaitu perusahaan Firestone. Masalah yang ada tampaknya terletak pada alur yang terpisah dari badan ban. Sebagai hasil penyelidikan NHTSA, Firestone hendak menarik kembali 6,5 juta ban. Ini hanyalah sebagian dari seluruh jumlah ban yang sudah terpasang. Ford Motor Company sangat memperhatikan masalah ini, karena begitu banyak Ford Explorers yang dilengkapi dengan ban Firestone. Setelah melalui banyak perdebatan antar dua perusahaan itu, baik di belakang layar maupun di surat kabar, Ford memutuskan untuk membubarkan hubungannya dengan Firestone, mengumumkan bahwa perusahaan tidak lagi melengkapi kendaraan Ford baru dengan ban Firestone. Pemutusan hubungan kerja tidak menyelesaikan masalah bagi Ford. NHTSApun

(7)

mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan dengan mengatakan bahwa kombinasi ban Firestone dan mobil Ford Explorers memperburuk kondisi penggunaan ban tersebut. Hal inilah yang sebenarnya ingin dimunculkan pihak Firestone bahwa ada kesalahan pada desain Ford Explorers bukan Firestone. Firestone mengklaim bahwa Ford Explorers dirancang dengan buruk dan mempunyai karakter mudah terbalik. Pada akhirnya penarikan ban dan merancang ulang Ford Explorers dapat menjadi solusi bagi Ford sehingga jumlah kecelakaan yang berangsur-angsur berkurang. Namun Firestone menderita kerugian besar dan nyaris bangkrut akibat pemberitaan miring ini.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tusholeha (2014) menunjukkan bahwa penyebab kesulitan belajar ayat jurnal penyesuaian pada siswa akuntansi kelas X

Pada hasil pengujian foto mikro tersebut variasi pendinginan air laut terbentuk diameter butiran yang lebih besar, begitu juga dengan variasi media pendinginan dengan oli

Suatu kegiatan budidaya yang dilakukan pada area yang relatif luas dengan padat penebaran rendah, hanya mengandalkan makanan alami serta belum dilakukan kontrol lingkungan

Sedangkan untuk perbandingan prediksi kebuthan BBM dengan prediksi persediaan optimal perbulan pada tabel 13, maka BBM di Kota Poso tidak akan mengalami kekurangan Kuota

Dalam makalah ini disampaikan pengaruh perbandingan berat padatan dan waktu hidrolisis terhadap glukosa yang terambil pada reaksi hidrolisis untuk mengubah selulosa

Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan bahwa proses menggoreng kentang dengan minyak goreng Kelapa Sawit menggunakan Oven Microwave pada setiap tahap penggorengan

Khususnya ISIS Pertumbuhan ISIS di dunia (termasuk Indonesia) sangat signifikan, karena memanfaatkan IT Di Indonesia, tren ormas yang mendukung ISIS makin banyak..

Ibu Novi selaku Kepala PAUD Sambas juga menyarankan agar suasana sentra dibuat nyaman dan menyenangkan, karena jika anak dalam kondisi tertekan, kecewa, sedih atau marah