• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN. Padang tentang Jumlah Pedagang di Pasar Raya Padang Tahun 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN. Padang tentang Jumlah Pedagang di Pasar Raya Padang Tahun 2013."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

(2)

1

PENDAHULUAN

Keberadaan batu akik menjadi “booming” di seluruh wilayah di nusantara dari kota sampai ke pelosok-pelosok daerah. Di Padang sendiri booming batu akik juga sangat terasa. Dari wawancara dengan beberapa orang diketahui bahwa perhatian masyarakat terhadap batu akik telah dimulai sejak Bupati Dharmasraya menghadiahi pejabat negara dengan batu akik yang dinamakan “lumuik Sungai Dareh”. Sejak saat itu masyarakat seakan termotivasi untuk menggunakan batu yang sama. Disamping itu juga secara tidak terduga, beberapa daerah di Sumatera Barat memiliki potensi batu akik yang kemudian menjadi ciri kh

as dari daerah tersebut seperti Suliki, Lumut Tapan, Lumut Pasaman, Solar Solok Selatan dan beberapa daerah yang lain.

Sejak saat itu semakin banyaklah masyarakat yang berusaha menjadi pencari batu akik dan menjualnya kepada pedagang batu akik. Pedagang batu akik di Kota Padang

turut bertambah. Jumlah pedagang dan pengrajin batu akik di kawasan Hiligoo meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari kantor dinas Pasar Padang pada tahun 2013 jumlah pedagang dan pengrajin batu akik di kawasan Hiligoo Padang telah bertambah menjadi 37 orang.1

Jika sebelum tahun 2000, pedagang batu akik hanya terbatas pada kawasan Hiligoo, namun sejak perhatian masyarakat terhadap batu akik semakin meningkat, Di beberapa lokasi di Kota Padang terdapat banyak usaha perdagangan batu akik dan banyaknya bermunculan pengrajin batu akik seperti di pasar, komplek perumahan dan pusat keramaian lain. Sejalan dengan boomingnya

online shop, batu akik turut pula diperdagangkan melalui media sosial. Penikmat batu akik turut mengalami perkembangan. Penyuka batu akik tidak lagi terbatas hanya pada kalangan laki-laki dewasa tetapi juga kalangan ibu-ibu dan remaja, bahkan ada juga anak-anak yang menggunakan batu akik sebagai aksesoris. Batu akik tidak lagi hanya sekedar hobi dan aksesoris tetapi telah menjadi bisnis yang menguntungkan, oleh sebab itu banyak masyarakat yang beralih profesi menjadi pedagang dan pengrajin batu akik. Usaha bisnis batu akik tidak hanya dijalankan oleh para laki-laki saja tetapi banyak juga yang dijalankan oleh perempuan.2 Nilai jual batu akik dimulai dari harga termurah yang dapat

1

Laporan Dinas Pasar Kota Padang tentang Jumlah Pedagang di Pasar Raya Padang Tahun 2013.

2 Lebih lanjut lihat dalam

harian Haluan dengan judul berita,

Dari Batu Alam jadi Barang Berharga, 24 September 2014

(3)

2

terjangkau oleh masyarakat bawah dan nilai sampai milyaran rupiah yang menjadi bisnis kalangan masyarakat atas. Untuk mengoleksi batu akik, seorang penggemar batu akik maupun kolektor mampu menghabiskan banyak dana untuk hobinya tersebut (tidak ada standar terhadap harga batu akik, tetapi harga ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pedagang dan pengrajin batu akik).3

Penulisan ini dimulai dari tahun 2009 diambil sebagai batasan awal karena tahun ini merupakan tahun awal dimana boomingnya batu akik dan awal banyaknya para pedang batu akik.

Tahun 2015 diambil sebagai batasan akhir karena telah ditetapkannya Atom center sebagai kawasan oleh pemerintah yang menjadi kawasan sentral batu akik, namun di tahun ini pula aktivitas jual beli akik semakin menurun.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah:

1. Menjelaskan kondisi perdagangan batu akik di Kota Padang tahun 2009-an

2. Menggambarkan kondisi perdagangan batu akik di Kota Padang ketika terjadinya “booming” batu akik

3. Menjelaskan nilai batu akik ditinjau dari sisi ekonomi dan sosial

4. Menjelaskan faktor yang mendorong terjadinya penurunan batu akik Tulisan atau Karya ilmiah yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah:

Andoni Rizal yang berjudul

Kehidupan Sosial Ekonomi Pengrajin Batu

3 Habiskan Miliaran Rupiah

Demi Batu Akik, dalam Padang Ekspres, edisi 26 Oktober 2014.

Akik di Nagari Sikabau Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Tahun 2004-2012.4 Tulisan Andoni Rizal ini relevan dengan penelitian ini karena sama-sama mengkaji tentang batu akik, namun yang membedakannya adalah Andoni Rizal mengkaji tentang pengrajin batu akik di Dharmasraya, sedangkan penelitian ini mengkaji usaha batu akik di Kota Padang.

Berikutnya skripsi dari Refly Marleni dengan judul Masyarakat Pengrajin Batu bata di Nagari Lakitan Kecamatan lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Tahhun 2002-2012. Tulisannya menjelaskan tentang perkembangan usaha pembuatan batu bata dan kaitannya dengan sosial ekonomi pengrajin.5

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau dengan empat tahap

4

Andoni Rizal, Kehidupan Sosial Ekonomi Pengrajin Batu Akik di Nagari Sikabau Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Tahun 2004-2012. Padang: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat. 2014.

5

Refly Marleni, Masyarakat Pengrajin Batu Bata di Nagari lakitan Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisisr Selatan. Skripsi. Padang: Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat, 2012.

(4)

3

yaitu: Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi.

Pertama,heuristicyaitumengumpulkan data atau sumber baik data primer maupun data sekunder yang dianggap relevan dan berhubungan dengan batu akik

Langkah kedua dari metode sejarah yang harus dilakukan setelah pengumpulan sumber adalah kritik sumber. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan kebenaran dari sumber-sumber yang telah ada, sehingga melahirkan suatu fakta. Kritik ini dilakukan melalui dua cara yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal ditujukan untuk melihat atau meneliti kertasnya, tintanya, gaya tulisannya, bahasanya, kalimatnya, ungkapan kata-katanya, huruf dan semua penampilan luarnya.6 Kritik internal dilakukan untuk menguji kesahihan isi informasi sejarah yang terkandung di dalamnya.

Langkah ketiga setelah dilakukan kritik adalah interpretasi yaitu fakta yang diperoleh kemudian dianalisis dan diinterpretasikan dengan cara menghubungkan dan membandingkan fakta-fakta yang diteliti terhadap fakta yang disajikan. Dalam proses interpretasi penelitian ini didukung oleh wawasan teoritis sebagaimana terdapat dalam kerangka analisis. Ditahap interpretasi ini, seorang penulis atau sejarawan yang baik harus bisa subjektif dalam menentukan permasalahan.

Langkah keempat, historiografi yaitu penulisan dalam bentuk karya tulis ilmiah setelah diperoleh data dan fakta yang benar-benar akurat dan valid, barulah ditulis dalam bentuk skripsi.7

HASIL DAN PEMBAHASAN

6 Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu

Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya. Hlm: 99

7

Mestika Zed. 1999. Metodologi Sejarah.

Padang. Jurusan Sejarah FIS UNP. Hlm: 37-38

Kondisi usaha batu akik sebelum

tahun 2009

Usaha batu akik sebelum tahun 2009 tidak seramai usaha batu akik pada saat ini. Usaha batu akik pada masa itu belum begitu berkembang karena keterbatasan peminat batu akik. disamping itu tidak ada event-event tertentu dan perhatian pemerintah belum terpaku kepada batu akik sehingga usaha batu akik hanya dijalankan oleh beberapa orang saja. Salah satu lokasi penjualan batu akik yang dapat dijumpai di Padang adalah kawasan Hiligoo Pasar Raya Padang. Meskipun bukan merupakan kawasan sentral penjualan batu akik, tetapi di kawasan gang sempit menuju Lapangan Imam Bonjol tersebut terdapat beberapa orang pedagang dan pengrajin batu akik yang menempati lokasi depan toko di Hiligoo sebagai pedagang kaki lima.

Berdasarkan wawancara dengan sejumlah pedagang batu akik di kawasan tersebut, diketahui bahwa jumlah pedagang yang ada di kawasan tersebut pada tahun 1970-an tidak mencapai 10 orang, dan seringkali pedagangnya berganti-ganti. Ketika dilakukan survey terhadap pedagang batu akik di kawasan Hiligoo ini, rata-rata pedagang yang ada disana adalah pedagang batu akik baru, hanya 3 orang yang pedagang lama. Kesemua pedagang tersebut menempati lokasi kaki lima di Hiligoo. Hal ini diungkapkan oleh Johan (53 Tahun).”kami sudah berjualan di Hiligoo ini sejak tahun 70-an,tetapi tahun pastinya lupa. Hanya sedikit dahulunya orang yang berjualan disini karena penjualan batu

(5)

4

akik juga tidak seberapa, hanya dari mengasah batu akik ”.8

Upah asah batu pada dasarnya tidaklah sama, tetapi bergantung kepada jenis batu yang akan diasah dan tingkat kesulitannya. Disamping seperti yang disebutkan diatas bahwa peminat batu akik terbatas pada orang-orang tertentu, batu akik juga dibeli oleh para kolektor. Pembeli batu akik menentukan kelas pembeli. Untuk batu yang tergolong mahal misalnya lebih banyak dibeli oleh kolektor jika batu tersebut unik dan menarik, atau pembeli batu akik yang mahal biasanya adalah orang-orang Tionghoa.

Batu akik yang dipakai anak muda pada zaman itu lebih kepada batu akik berwarna jernih yang dikaitkan dengan bisa menambah percaya diri, sedangkan kelompok bapak-bapak biasanya lebih menggunakan batu akik yang berwarna gelap karena terkait dengan kewibawaan.9 Sebagian orang terutama penghobi mempercayai bahwa batu alam, memiliki energi yang terjadi secara alami sehingga dipercaya memiliki khasiat alamiayah sesuai unsur yang terdapat dalam batu. Sehingga setiap jenis batu cincin akik memiliki khasiat berbeda sesuai unsur pembentuknya, kira-kira seperti itu. Khasiat batu Lumuik Sungai Dareh diantaranya dipercaya dapat meningkatkan keselarasan dengan alam sekitar – menjaga keseimbangan emosional, membuat stamina menjadi lebih kuat dan bersemangat, Menetralisir racun dalam tubuh, Bagi mereka yang memiliki aktivitas di luar dapat dijadikan sebagai perlindungan diri .Warna hijau pada batu

8

Wawancara dengan Johan di Hiligoo pada tanggal 20 Januari 2015

9 Wawancara dengan

Syafwandi di Labor pada tanggal 20 Maret 2015.

dipercaya dapat memperkuat daya kerja jantung, saraf atau fisik secara umum. Kualitas batu yang setara dengan Giok (jade) dipercaya untuk menghilangkan stres, relaxasi dan menyelaraskan pikiran, Bijaksana dan menghambat energi negatif dalam tubuh.10

Booming Batu Akik 2009-2015

Pasca promosi secara tak langsung dari pejabat pemerintah tersebut, perhatian masyarakat terhadap batu akik mulai meningkat. Perhatian tidak hanya tertuju kepada batu akik Lumuik Sungai Dareh, tetapi masyarakat di beberapa daerah mulai melakukan penambangan di daerah mereka masing-masing untuk mencari potensi alam berupa batu akik yang mereka miliki, sehingga terkenallah beberapa batu akik lain yang juga menjadi primadona di Sumatera Barat seperti Lumut Suliki, Lumut Pasaman, Lumut Tapan. Seiring dengan ramainya pembicaraan mengenai Lumuik Sungai Dareh ini, maka masyarakat di daerah Kandi, mulai bersemangat untuk melakukan penambangan dan pencaarian terhadap jenis batu akik ini. Saat pencarian jenis batu akik ini, masyarakat turut menemukan batu akik jenis lain seperti Anggur dan Badar Lumut.

Booming batu akik juga sudah bisa menggenjot perekonomian orang-orang serta membuka lapangan kerja baru dan dapat mengurangi pengangguran, di mana usaha batu akik juga tak akan sebatas dagangan kaki lima namun telah merambah ke hotel

10

http://minanggemstone.com/blog/201 4/12/27/lumuik-sungai-dareh-pucuak-daun-pernah-dihargai-rp-4-miliar/

(6)

5

berbintang. booming batu akik juga sudah membuat banyak orang-orang yang membuka usaha pengrajin serta pedagang batu akik ini sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.”semenjak batu akik mulai “booming” kegiatan ekonomi orang- orang makin menggeliat serta buka lapangan usaha baru baik juga sebagai pengrajin ataupun sebagai pedagang batu akik".11

Hal tersebut juga diakui oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar, Achmad Charisma mengatakan pihaknya sudah melirik usaha kreatif masyarakat untuk dikembangkan. Bahkan tahun 2015 telah ada 30 UKM batu akik yang telah dilakukan pembinaan. UKM batu akik yang telah dibina itu tersebar di Padang, Pesisir Selatan, Bukitinggi, Agam, Dharmasraya dan lainnya. “kami juga mengikutsertakan mereka pada pameran mutamanikam di Jakarta Convention Center (JCC) pada iven tahunan. Batu akik Sumbar saat ini digemari oleh pecinta batu. Kami juga telah berupaya mempertemukan UKM batu akik dengan UKM pengrajin perak Koto Gadang untuk produksi ikat batu cincin,”tuturnya .12

Fenomena booming batu akik telah banyak membuka lapangan usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. banyak masyarakat yang menggantungkan mata pencaharian dari booming batu akik ini mulai dari penambang batu aki, penjual bongkahan, pengasah, pedagang batu dan pedagang aksesoris.

11

Padang Ekspres, 25 Februari 2015, Melihat Aktivitas Pengasah Batu Akik

12 Padang Ekspress, OKtober

2014. Habiskan Milyaran Rupiah Demi batu Akik.

Demam batu akik yang melanda hampir seluruh penjuru negeri juga dimanfaatkan oleh Hendri Harianto (30 tahun) yang berasal dari Mentawai dan mengais rezki dengan menjadi pengasah batu akik di Simpang Presiden Padang. Hendri menjadi pengasah batu akik pada tahun 2012 ketika ia berhenti menjadi sales kompor gas selama dua tahun. Awal keterlibatannya sebagai pengasah batu akik bermula ketika jalan-jalan di kawasan Hiligoo Padang. Dari pengamatannya, ia melihat bahwa pekerjaan mengasah batu saja mampu menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anak meskipun pekerjaan tersebut terkesan sepele. Melihat hal demikian, Hendri juga tertarik untuk menekuni usaha tersebut. Berbekal modal Rp 200.000 ia membeli sepeda kayuh yang berguna untuk mengasah batu dan ditambah dengan tenda ukuran 2 meter. Masa awal usahanya, belum begitu banyak masyarakat yang tertarik untuk batu akik. dalam 1 hari ia mendapatkan pesanan untuk mengasah batu antara 5-10 orang dengan upah masih sekitar Rp 10.000. dalam sehari paling banyak Hendri hanya bisa mendapatkan uang sekitar Rp 100.000. Sejak terjadinya booming batu akik pada tahun 2014, usaha Hendri turut mendapatkan tambahan penghasilan. Upah mengasah batu naik menjadi Rp 25 ribu, dalam sehari ia bisa mendapatkan uang 1 juta.

Booming batu akik juga berpengaruh pada peningkatan bisnis jasa pengiriman. Tingginya intensitas pengiriman batu akik sejak akhir tahun 2014, membuat unit jasa pengiriman memberlakukan asuransi terhadap batu akik yang dikirimkan, padahal sebelumnya batu akik tidak termasuk jenis barang kiriman yang bisa diasuransikan karena harga dari batu akik yang tidak jelas dan tidak ada nilai khusus. Hal ini dibenarkan oleh Andi, pegawai jasa pengiriman Tiki.“iya benar, batu sudah bisa diasuransikan karena untuk

(7)

6

mengantisipasi kehilangan barang kiriman dari pelanggan”.13 Hal ini juga diakui oleh Dean

Stales Yori yang selalu mengasuransikan paket yang hendak dia kirim. Menurutnya tingginya intensitas pengiriman batu dan nilai batu yang tinggi, membuat beberapa orang “oknum” dari jasa pengiriman nekat membuka segel paket pengiriman. Hal tersebut sering terjadi pada teman-temannya. Diapun pernah sekali mengalami hal tersebut, tetapi karena telah diasuransikan diganti kembali oleh pihak jasa pengiriman.14

Penurunan usaha Batu Akik Tahun 2015 Menjelang akhir tahun 2015, aktivitas perdagangan batu akik mulai menunjukkan penurunan. Lesunya aktivitas perdagangan batu akik tidak hanya terjadi di Kota Padang tetapi terjadi hampir di semua wilayah yang memiliki intensitas perdagangan batu akik yang tinggi. Ada beberapa faktor yang menjadi sebab lesunya transaksi batu akik, salah satunya menurut Febi Malako adalah karena tingginya intensitas pameran batu akik. menurutnya pemerintah begitu mudah memberikan izin untuk mengadakan pameran batu akik, sehingga para pengrajin dan pemburu batu akik berlomba mencari bahan bongkahan untuk mendapatkan batu akik dengan kualitas yag super. Lebih lanjut menurutnya disitu berlaku hukum ekonomi, dimana ketika batu melimpah maka harga batu akan turun, hal ini terlihat dari harga jual batu

13

Wawancara dengan Andi di Nipah ada tanggal 2 September 2015

14 Wawancara dengan Dean

di Gunung Pangilun pada tanggal 2 September 2015.

di pameran yang hanya dijual Rp 10.000/keping.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa batu akik sudah lama diketahui oleh masyarakat dan tidak jelas kapan waktunya masyarakat mulai memperdagangkan batu akik. pada tahun 1970-an sekelompok pedagang sudah mulai menempati sebuah kawasan di Pasar Raya Padang yang bernama Hiligoo. Di kawasan tersebut jumlah pedagang batu akik belum terlalu banyak dan tidak lebih dari 10 orang. Dari sisi ekonomi usaha berdagang dan mengasah batu akik belum terlalu menjanjikan karena pendapatan yang diperoleh tidak pasti. Dari sisi sosial batu akik memang sudah menjadi gaya bagi masyarakat tetapi hanya sebagian orang terutama terbatas pada kelompok bapak-bapak dan lelaki dewasa saja apalagi pandangan masyarakat terhadap orang yang memakai batu akik cenderung menganggapnya sebagai dukun dan juragan.

Pada awal tahun 2009, booming batu akik sudah mulai terlihat ketika banyak pejabat yang menggunakan batu akik. kondisi ini turut mendorong masyarakat tertarik kepada batu akik. Pedagang-pedagang dan pengrajin batu akik musiman muncul di beberapa tempat di Kota Padang karena penghasilan dari berdagang dan mengasah batu akik cukup menjanjikan. Usaha batu akik tidak hanya dirintis oleh orang yang telah berdagang tetapi banyak juga masyarakat yang justru beralih untuk menjadi pedagang dan pengrajin batu akik. booming batu akik juga diramaikan oleh diadakannya kegiatan pameran dan kontes batu akik yang hampir dilakukan setiap bulan di Kota Padang. Antusiasme masyarakat penikmat batu akik turut pula meramaikan booming batu akik. penyuka batu akik tidak lagi terbatas hanya pada kalangan bapak-bapak dan laki-laki

(8)

7

dewasa saja tetapi juga sudah banyak ibu-ibu dan remaja yang menyukai dan memakai batu akik, bahkan juga ada perempuan menjalankan bisnis batu akik.

Pada akhir tahun 2015, booming batu akik sudah mulai menunjukkan gejala penurunan. Beberapa kedai dan kios yang berdagang batu akik sudah banyak yang menutup kiosnya. Disamping itu edagang kaki lima batu akik yang biasanya berdagang di tempat-tempat umum juga sudah tidak terlihat lagi, begitu juga dengan orang yang mengasah batu akik, mereka sudah kembali kepada profesi lamanya. Pameran dan kontes batu akik juga sudah tidak dilakukan lagi, terakhir hanya kontes dan pameran batu akik yang diadakan di Lantamal Teluk Bayur pada bulan September 2015.

DAFTAR PUSTAKA

A. Arsip

Laporan Dinas Pasar Raya Padang tentang Jumlah Pedagang Pasar Raya Padang Tahun 2013

B. Buku

Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah

(Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1994)

Mestika Zed. Metodologi Sjarah. Jurusa Sejarah FIS UNP. 1999

C. Skripsi

Andoni Rizal, Kehidupan Sosial Ekonomi Pengrajin Batu Akik di Nagari Sikabau Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten

Dharmasraya Tahun 2004-2012.

Skripsi. Padang: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat. 2014. Refly Marleni, Masyarakat Pengrajin Batu

Bata di Nagari lakitan Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Skripsi. Padang: Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat, 2012.

D.Koran dan Internet

Habiskan Miliaran Rupiah Demi Batu Akik, dalam Padang Ekspres, edisi 26 Oktober 2014.

“Melirik Perajin Batu Cincin Jalan Hiligoo Padang: Dari batu Alam Jadi Barang Berharga”, dalam Haluan, http://minanggemstone.com/blog/2014/12/27/l umuik-sungai-dareh-pucuak-daun-pernah-dihargai-rp-4-miliar/ http://minanggemstone.com/blog/2014/12/27/l umuik-sungai-dareh-pucuak-daun-pernah-dihargai-rp-4-miliar/

E.Wawancara

Johan di Hilinggo 20 Januari 2015 Syafwandi di Labor 20 Maret 2015 Andi di Nipah 2 September 2015

(9)

Referensi

Dokumen terkait

berusaha merubah pandangan masyarakat terhadap polisi utamanya polisi lalu lintas dengan cara merepresentasikan polisi Salah satu yang paling sering ditampilkan adalah

Kesulitan belajar pada siswa merupakan suatu keadaan di saat peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Hal tersebut tidak boleh dibiarkan dan harus

Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui seperti apa proses sosialisasi politik yang dilaksana- kan Partai Keadilan Kesejahteraan (PKS) pada pemilihan umum legislatif

Hasil penelitian yang diperoleh dari data Rekam Medik pasien kanker kolorektal di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Al-Islam Bandung periode 2012-2016 didapatkan

Dari hasil kuesioner tersebut didapatkan hasil bahwa 38 dari 40 responden merasa dibutuhkan adanya perangkat saji jamu tradisional untuk masyarakat perkotaan Serta

Tahapan program yang akan dilaksanakan adalah pengelolaan keuangan desa yang meliputi pemahaman dan peningkatan kapasitas aparat desa terkait dengan pentingnya

Dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat mengenai pengelolaan sapi ternak yang dimiliki, maka dilakukan dengan sosialiasi/pembekalan kepada masyarakat atas mengenai.. 8