• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUDUL TUGAS AKHIR : 3 KG : STUDI KASUS WILAYAH KALIMANTAN TIMUR PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI LPG. Oleh : Girindra Anggoro P ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JUDUL TUGAS AKHIR : 3 KG : STUDI KASUS WILAYAH KALIMANTAN TIMUR PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI LPG. Oleh : Girindra Anggoro P ( )"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

J

UDUL TUGAS AKHIR

:

P

ERENCANAAN

S

ISTEM

D

ISTRIBUSI

LPG

P

ERENCANAAN

S

ISTEM

D

ISTRIBUSI

LPG

3

KG

: S

TUDI

K

ASUS

W

ILAYAH

K

ALIMANTAN

T

IMUR Oleh : Girindra Anggoro P (4106100034) Dosen pembimbing : Firmanto Hadi, S.T.,M.Sc

(2)
(3)

Latar Belakang

(4)
(5)

Perumusan

masalah

masalah

Agen

Perencanaan PusatAgen

Agenge Pusat Agen Pusat Kilang Agen Pusat g

(6)

M

AKSUD DAN

T

UJUAN

M

AKSUD DAN

T

UJUAN

 Mendapatkan jumlah kebutuhan LPG 3 kg pada wilayah Kalimantan Timur

 Mengetahui jenis transportasi yang efektif untuk menjangkau wilayah wilayah baik melalui daratan menjangkau wilayah-wilayah baik melalui daratan maupun perairan.

 Mengetahui biaya transportasi minimum

 Menghasilkan rencana distribusi yang efektif dengan pemakaian moda transportasi yang sesuai.

(7)

M

ANFAAT

 Mengetahui jumlah kebutuhan LPG 3 kg untukg j g

wilayah Kalimantan Timur

 Memberikan informasi untuk jenis moda

t t i f ktif

transportasi yang efektif

 Memberikan informasi biaya minimum

 Dapat menghasilkan suatu rencana distribusi  Dapat menghasilkan suatu rencana distribusi

(8)

B

ATASAN MASALAH

 Penelitian di wilayah Kalimantan Timur

 Penelitian ini hanya membahas distribusi LPg 3 kg

bersubsidi, jadi hanya meneliti di sektor hilir.

Perhitungan hanya sebatas dari wilayah bisnis PT. Pertamina.

 Penelitian ini hanya sebatas merencanakan distribusi

LPG 3 kg yang menggunakan moda transportasi truk dan LCU.

 Didalam tugas akhir ini juga tidak merancang kapal,

menghitung konstruksi dan kekuatan kapal

melainkan hanya menggunakan kapal yang sudah ada.

 Tidak menghitung investasi dalam pembangunan

(9)

A

SUMSI

-

ASUMSI YANG DIGUNAKAN

 Tidak mempertimbangkan adanya faktor cuaca, p g y ,

kemacetan dan kerusakan pada saat pendistribusian berlangsung.

K di i d t t i d l k d b ik

 Kondisi moda transportasi dalam keadaan baik.  Tidak ada perubahan yang signifikan terhadap

kondisi wilayah. kondisi wilayah.

(10)

H

IPOTESA AWAL

 Dengan perencanaan distribusi LPG 3 kg yang efektif

untuk menjangkau di wilayah pedalaman kalimantan Timur maka, nantinya akan diketahui moda transportasi yang akan mendistribusikan LPG 3, sehingga harapan

i h k k i i k h k LPG pemerintah untuk program konversi minyak tanah ke LPG dapat berlangsung dengan merata di wilayah Kalimantan Timur pada khususnya.

(11)

S

ISTEMATIKA PENULISAN

 Lembar judul  Lembar pengesahan  Lembar pengesahan  Kata pengantar  Abstrak  Daftar isi  Daftar gambar  Daftar tabel  Bab 1 Pendahuluan  Bab 2 Tinjauan pustaka  Bab 3 Metodologi penelitian

 Bab 4 Data dan kondisi lingkungan

 Bab 5 Sistem distribusi pada kondisi eksisting

 Bab 6 Sistem distribusi dengan penambahan depot dan SPPBE di wilayah  Bab 6 Sistem distribusi dengan penambahan depot dan SPPBE di wilayah

Tarakan (SKENARIO 1)

 Bab 7 Sistem distribusi dengan penambahan SPPBE di wilayah Tarakan

(SKENARIO 2)

 Bab 8 Kesimpulan dan saran  Daftar pustaka

(12)
(13)

K

ONVERSI MINYAK TANAH

 Manfaat konversi :

 Mengurangi kerawanan penyalahgunaan minyak

tanah

 Dapat mengalokasikan minyak tanah untuk bahan

 Dapat mengalokasikan minyak tanah untuk bahan

bakar yang lebih komersil

 Mengurangi polusi udara dirumah

(14)

LANJUTAN…

Tabel perbandingan subsidi

Tabel tahapan minyak tanah ke LPG

(15)

L

IQUFIED PETROLEUM GAS

(LPG)

M k LPG Macam-macam kemasan LPG : Komersial 3 kg 12 kg 50 kg

(16)

Lokasi

Lokasi SumurSumur ProduksiProduksi & & KilangKilang Dalam

Dalam NegeriNegeri

LABUHAN LPG P.BRANDAN DUMAI BELIDA LABUHAN DURI MINAS KERAPU LALANG SANGATA BUNYU LIRIK BUATAN RANTAU IMPORT LPG PLAJU BALIKPAPAN HANDIL ATAKA BADAK LALANG KAJI BULA SORONG WALIO KLAMONO KASIM JAMBI LPG CILACAP WIDURI ARJUNA CINTA BALONGAN MUDI PAGERUNGAN JATIBARANG PRABU MULIH TANJUNG CEPU KAWENGAN LPG LPG IMPORT LPG Page 16 KETERANGAN

: UNIT PENGOLAHAN : LAPANGAN MINYAK MENTAH : JALUR DISTRIBUSI CRUDE

(17)

D

ESKRIPSI DISTRIBUSI

(18)

G

AMBARAN

M

ODEL

= Muatan yang diangkut dari sumber ke tujuan = Biaya angkut per satuan barang dari sumber ke tujuan

(19)

P

EMBIAYAAN

Macam-macam biaya :

1. Capital Cost (biaya modal)

Biaya yang termasuk biaya modal ialah biaya pembelian moda. Pembelian moda dalam tugas akhir ini ialah menggunakan pinjaman dari luar sebesar 70% dari harga keseluruhan. Sedangkan 30% menggunakan biaya sendiri

2. Operational Cost (biaya operasional)

OC = GJ+PB+MR+I+AD

Keterangan :

OC : operating cost GJ : gaji kru

GJ : gaji kru

PB : perbekalan (makan, perlengkapan, dan minyak pelumas untuk 1 tahun 2 kali) MR : maintenance and repair (2,5% dari harga total moda,untuk 1 tahun sekali) I : insurance (0,8 % untuk truk, 0,9% untuk LCT dari harga total)

AD : administrasi

3. Voyage Cost (biaya pelayaran)

VC = FC

Keterangan :

VC : voyage cost FC : fuel cost FC : fuel cost

(20)

S

TUDI LITERATUR

 Eduward Adolf Kawi (2009)( )

menganalisa penentuan lokasi pembangunan SPPBE di Jawa Timur

 Faizatul Widad (2009)

merencanakan konfigurasi jaringan logistik

dengan pendekatan sistem tertutup studi kasus dengan pendekatan sistem tertutup, studi kasus distribusi LPG 3 kg di Kab./kota Malang dan

kota Batu.

 Suharyo (2008)

optimasi penugasan kapal patroli dengan menggunakan metode set covering untuk menggunakan metode set covering untuk

(21)
(22)

T

AHAP PENGERJAAN TUGAS AKHIR

 Identifikasi wilayahy

 Tahap perumusan masalah dan tujuan  Tahap studi kepustakaan

 Tahap pengumpulan data

 Tahap perencanaan distribusi

 Tahap penentuan jenis transportasi

(23)

  Identifikasi Wilayah  Perumusan masalah  dan tujuan Primer Sekunder Pencarian Data Studi  pustaka  Kilang Kondisi Skenario 1 Kilang Kondisi Skenario 2 SPPBE Depot SPPBE Depot Kondisi Eksisting Agen

Agen Agen Agen

Berdasarkan  geografis wilayah  Penentuan moda  transportasi  Perhitungan biaya  transportasi  Perencanaan Distribusi LPG 3 Kg  dengan moda transportasi terpilih  serta biaya transportasi yang  minimum 

(24)
(25)

Garis besar perbedaan antara kondisi eksisting dengan skenario

(26)

S

KENARIO

1

KILANG DEPOT  DEPOT  TARAKAN  BALIKPAPAN AGEN SPPBE A SPPBE B SPPBE D AGEN AGEN AGEN AGEN SPPBE C AGEN AGEN AGEN AGEN

(27)

S

KENARIO

2

KILANG DEPOT  BALIKPAPAN AGEN AGEN AGEN SPPBE A  SPPBE B SPPBE D  AGEN  AGEN AGEN SPPBE B  SPPBE C  AGEN AGEN AGEN

(28)

MINIMUM BIAYA TRANSPORTASI MINIMUM BIAYA TRANSPORTASI

(29)

B

ATASAN PADA OPTIMASI

(30)

D

D

ATA DAN KONDISI

LINGKUNGAN

LINGKUNGAN

(31)

P

ROSES DISTRIBUSI

LPG 3

KG

Kilangg

Depot Depot 

LPG

Unsur unsur distribusi : Unsur-unsur distribusi :

•Kilang LPG (propana+butana+merkaphtan)

•Depot (storage)

•SPPBE (pengisian LPG kedalam tabung 3 kg) •Agen Pusat

(32)

K

ILANG

LPG B

ALIPAPAN

Kilang LPG Balikpapan

K it 4900 MT/h i

(33)

D

EPOT

LPG B

ALIKPAPAN Tangki penimbunan : 1 T1 = 40 MT 1. T1 = 40 MT 2. T2 = 40 MT 3. T3 = 500 MT

(34)

L

ANJUTAN DEPOT

(35)

SPPBE

Tabel keterangan SPPBE Tabel keterangan SPPBE

*konsinyasi : suatu pengaturan disaat barang dikirim oleh pengirim ke penerima barang untuk dijual kembali atau digunakan. Pembayaran dilakukan oleh penerima barang kepada pemilik barang,namun pengirim barang bukan pemilik barang.

(36)

A

GEN

Terdapat dua macam agen :

A i k h ( d f k k b li b i

1. Agen ex minyak tanah (mendaftarkan kembali sebagai agen LPG 3 kg)

2. Agen baru

Kapasitas minimum jumlah tabung agen ialah 5000 tabung

(37)

T

INJAUAN DAERAH PENELITIAN

No Kabupaten Kota Kabupaten

1 Pasir Tanahgrogot

Tabel jumlah kabupaten

2 Penajam Paser Utara Penajam 3 Kutai Barat Sendawar

4 Kutai Tenggarong

5 Kutai Timur Sangata

6 Berau Tanjungredeb 7 Malinau Malinau 8 Bulungan Tanjungselor 9 Nunukan Nunukan No Kota 1 Balikpapan

Tabel Kota-kota besar

p p 2 Bontang 3 4 5 Tarakan Samarinda T k 5 Tarakan

(38)

J

UMLAH PENDUDUK

(39)

K

ONDISI JALAN RAYA

J l t il h Jalan antar wilayah daerah Balikpapan (lebar kurang lebih 9 m)

Kondisi jembatan didaerah Balikpapan (lebar kurang lebih 7 m)

Kondisi pada persimpangan didalam kota Balikpapan

(40)

A

NGKUTAN DARAT Skidtank 8000 Kg Skidtank 8000 Kg dan 13000 kg Trukl bak LPG (448 tabung) Pickup (216 tabung)

(41)

A

NGKUTAN LAUT LCT 32 Kapasitas ruang t LCT LCT 32 m muat LCT Kapasitas tinggi maks. pada LCT

(42)

S

ISTEM DISTRIBUSI PADA

KONDISI EKSISTING

(43)
(44)

K

EBUTUHAN

LPG

Tabel kesetaraan konsumsi

Keterangan :

1 Lt Mit 0 57 K LPG 1 Ltr Mitan = 0.57 Kg LPG 5.26 Liter mitan = 1 Tabung 3 Kg

1 Kk = 1 Liter mitan /hr

Tabel konsumsi mitan ltr / bln

(45)

P

ERHITUNGAN KE KONVERSI

 Konsumsi minyak tanah / bulan :y

 Jumlah Kk * konsumsi/ hr * jumlah hari

 Konsumsi LPG / bulan

 konsumsi mitan / bln * 0,57 kg LPG

 Jumlah tabung / bulan

(46)

K

ONDISI EKSISTING

Kilang Balikpapan

Kapasitas Produksi / hari Depot LPG Balikpapan

Kapasitas penyimpanan / hari

T1, 40

T2, 40

T3, 500

(47)

K

APASITAS

SPPBE

SPPBE No SPPBE Kapasitas LPG  (Ton) Kapasitas tabung 3  Kg Kecepatan B/M  tabung/menit 1 SPPBE A 55,000  18,333,333  1 2 SPPBE B 50 000 16 666 667 1 2 SPPBE B 50,000  16,666,667  1 3 SPPBE C 45,000  15,000,000  2

(48)

W

AKTU BONGKAR MUAT

(49)

K

OMPONEN PERHITUNGAN

(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)

S

ISTEM DISTRIBUSI DENGAN

PENAMBAHAN DEPOT SERTA

SPPBE

(

SKENARIO

1)

(56)
(57)

P

ROYEKSI KEBUTUHAN

(58)

W

AKTU BONGKAR MUAT

Kapal LPG

(59)

L

ANJUTAN

(60)
(61)
(62)

L

ANJUTAN

UNIT COST

TRUK LCT

SPPBE A SPPBE B SPPBE C SPPBE A SPPBE B SPPBE C SPPBE A SPPBE B SPPBE C SPPBE A SPPBE B SPPBE C Penajam 1,208 1,892 1,966 Penajam 1,552 2,354 2,437 Tanahgrogot 1,535 1,971 1,921 Tanahgrogot 1,934 2,438 2,381 Sendawar 2,301 2,929 3,008 Sendawar 2,800 3,508 3,570 Kota Balikpapan 1,124 1,505 1,485 Kota Balikpapan 1,463 1,898 1,881 Sangatag 2,605 1,703 1,630 Sangatag 3,138 2,135 2,049 Tenggarong 1,510 1,134 1,144 Tenggarong 1,899 1,473 1,484 Kota Samarinda 1,134 1,085 1,095 Kota Samarinda 1,473 1,412 1,422 Kota Bontang 1,268 1,268 1,253 Kota Bontang 1,626 1,626 1,613

SPPBE A SPPBE B SPPBE C SPPBE A SPPBE B SPPBE C T L T L T L Penajam 1,208 1,552 1,892 2,354 1,966 2,437 Tanahgrogot 1,535 1,934 1,971 2,438 1,921 2,381 Sendawar 2,301 0 2,929 0 3,008 0 Kota Balikpapan 1,124 1,463 1,505 1,898 1,485 1,881 Sangata 2 605 3 138 1 703 2 135 1 630 2 049 Sangata 2,605 3,138 1,703 2,135 1,630 2,049 Tenggarong 1,510 1,899 1,134 1,473 1,144 1,484 Kota Samarinda 1,134 1,473 1,085 1,412 1,095 1,422 Kota Bontang 1,268 1,626 1,268 1,626 1,253 1,613

(63)

L

ANJUTAN

SPPBE A SPPBE B SPPBE C

Supply Demand T L T L T L Penajam 2,861,086 0 0 0 0 0 2,861,086 >= 2,861,086 Penajam 2,861,086 0 0 0 0 0 2,861,086 2,861,086 Tanahgrogot 4,647,115 0 0 0 0 0 4,647,115 >= 4,647,111 Sendawar 3,265,948 0 0 0 0 0 3,265,948 >= 3,265,956 Kota Balikpapan 10,921,962 0 0 0 0 0 10,921,962 >= 10,921,965 Sangata 0 0 0 0 5,097,861 0 5,097,861 >= 5,097,867 Tenggarong 0 0 1,238,060 0 0 0 1,238,060 >= 1,238,065 Kota Samarinda 0 0 14,504,453 0 0 0 14,504,453 >= 14,504,482 Kota Bontang 0 0 0 0 2,841,808 0 2,841,808 >= 2,841,803 21,696,111 0 15,742,513 0 7,939,669 0 45,378,293 45,378,335 Jumlah 21,696,111 15,742,513 7,939,669 voyage

SPPBE A SPPBE B SPPBE C

T L T L T L Penajam 2,368 0 0 0 0 0 Tanahgrogot 3,027 0 0 0 0 0 Sendawar 1,419 0 0 0 0 0 K B lik 9 715 0 0 0 0 0 Kota Balikpapan 9,715 0 0 0 0 0 Sangata 0 0 0 0 3,128 0 Tenggarong 0 0 1,092 0 0 0 Kota Samarinda 0 0 13,373 0 0 0 Kota Bontang 0 0 0 0 2,268 0 Minimum Cost 59,391,802,748

(64)

O

PTIMASI

SPPBE D – A

GEN PUSAT

Jarak maksimum coverring Truk 10 LCT 122 JARAK SPPBE D Malinau 45 Tanjungredeb 122 Nunukan 97 Tanjungselor 49 Kota Tarakan 10 MODA TRANSPORTASI MODA TRANSPORTASI TRUK LCT SPPBE D SPPBE D Malinau 0 Malinau 1 Tanjungredeb 0 Tanjungredeb 1 Nunukan 0 Nunukan 1 Tanjungselor 0 Tanjungselor 1 Kota Tarakan 1 Kota Tarakan 1

(65)

L

ANJUTAN

SPPBE D Malinau L Tanjungredeb L Nunukan L Tanjungselor L Kota Tarakan TL UNIT COST TRUK LCT SPPBE D SPPBE D SPPBE D SPPBE D Malinau 1,258 Malinau 1,614 Tanjungredeb 1,639 Tanjungredeb 2,050 Nunukan 1,515 Nunukan 1,916 Tanjungselor 1,278 Tanjungselor 1,639 Kota Tarakan 1 085 Kota Tarakan 1 412 Kota Tarakan 1,085 Kota Tarakan 1,412

SPPBE D SPPBE D TRUK LCT Malinau 0 1,614 Tanjungredebj g 0 2,050, Nunukan 0 1,916 Tanjungselor 0 1,639 Kota Tarakan 1,085 0

(66)

L

ANJUTAN

SPPBE D SPPBE D Supplypp y Demand TRUK LCT Malinau 0 1,034,371 1,034,371 >= 1,034,370 Tanjungredeb 0 3,377,494 3,377,494 >= 3,377,484 Nunukan 0 2,504,547 2,504,547 >= 2,504,543 Tanjungselor 0 2,072,209 2,072,209 >= 2,072,204 k Kota Tarakan 3,478,624 0 3,478,624 >= 3,478,623 Jumlah 3,478,624 8,988,621 12,467,245 12,467,224 SPPBE D SPPBE D TRUK LCT TRUK LCT Malinau 0 641 Tanjungredeb 0 1,647 Nunukan 0 1,307 Tanjungselor 0 1,264 K t T k 3 207 0 Kota Tarakan 3,207 0 Minimum Cost 20,561,930,928

(67)

T

OTAL BIAYA TRANSPORTASI SKENARIO

2

(68)

S

ISTEM DISTRIBUSI DENGAN PENAMBAHAN

(69)
(70)

P

ROYEKSI KEBUTUHAN

 Mengalami kenaikan sekitar 15 %, sama dengan

(71)

W

AKTU BONGKAR MUAT

Kapal LPG

(72)

L

ANJUTAN

(73)

O

PTIMASI

D

EPOT BALIKPAPAN

– SPPBE

A,B,

DAN

C

Jarak

Depot Balikpapan Jarak terkover

k SPPBE A 22 Truk 102 SPPBE B 98 SPPBE C 102 Moda transportasi Depot Balikpapan Truk LCT SPPBE A T L SPPBE B T L SPPBE C T L Unit cost Depot Balikpapan Truk LCT Truk LCT SPPBE A 166 427 SPPBE B 227 548 SPPBE C 234 553 Depot Balikpapan Truk LCT SPPBE A 166 427 SPPBE B 227 548 SPPBE C 234 553 Depot Balikpapan

Truk LCT Supply demand (kg)

SPPBE A 65,049,326 0 65,049,326 >= 65,049,303

SPPBE B 81,130,485 0 81,130,485 >= 81,130,396

(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)

K

EBUTUHAN

LPG 3

KG

K

EBUTUHAN

LPG 3

KG No Wilayah Kebutuhan LPG/bln (kg) 1 Pasir 1 161 081 1 Pasir 1,161,081 2 Kutai barat 815,999 3 Kutai kartanegara 309,330 4 Kutai timur 1,273,702 5 Berau 843,864 6 Malinau 258,437 7 Bulungan 517,740 8 Nunukan 625,760 9 Penajam Pasir utara 714,842 10 Kota Balipapan 2,728,853 11 Kota Samarinda 3,623,945 12 Kota Tarakan 869,134 13 Kota Bontang 710,024 Total 14,452,713kg/bln 173 432 557kg/thn 173,432,557 kg/thn 173,433 Ton/thn 173MT/thn 0.4818MT/day 482Ton/day 57,810,852 tabung/thn

(83)

P

EMILIHAN SKENARIO

Total biaya skenario 1

Total biaya skenario 2

Dari kedua skenario tersebut, perbedaan selisih biaya transportasi sebesar Rp. 2.002.582.472. oleh karena itu maka

k i 1 t ilih b i di t ib i LPG 3 k di Wil h

skenario 1 terpilih sebagai rencana distribusi LPG 3 kg di Wilayah Kalimantan Timur.

(84)

H

ARGA TABUNG

Jika dilihat dari total biaya transportasi pada skenario 1 yang dimana skenario tersebut yang dipilih, dengan total muatan yang diangkut dalam kurun waktu 1 dengan total muatan yang diangkut dalam kurun waktu 1 tahun, maka untuk biaya transportasi per unit tabung ialah Rp. 2.139. sedangkan bila digabungkan dengan harga jual LPG 3 kg maka :

Harga jual LPG 3 kg + Biaya transportasi per unit Maka jika dihitung besarnya harga total ialahj g y g RP 14.889

(85)

S

ARAN

 Tetap menggunakan skenario 1, namun perlup gg , p

adanya pembangunan SPPEK untuk

menjangkau daerah yang tidak bisa dilalui truk maupun daerah yang sulit terjangkau

maupun daerah yang sulit terjangkau.

 Diperlukan pembangunan infrastruktur jalan

karena jalan berdampak pada kapasitas moda transportasi truk yang digunakan.

 Bila infrastruktur jalan sudah dibangun, maka

akan semakin mudah dalam mengirim LPG serta akan semakin mudah dalam mengirim LPG serta akan meringankan biaya transportasi per unit.

(86)

D

AFTAR PUSTAKA

 Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, p g y ,

Blueprint Program Pengalihan Minyak Tanah ke LPG

 Fahmi Ismail Oktober 2006 Pasar Domestik

 Fahmi, Ismail. Oktober 2006. Pasar Domestik

Potensial Unit bisnis gas

 K. Morlok, Edward, 1984. Pengantar Teknik dan

P T t i J k t E l

Perencanaan Transportasi. Jakarta : Erlangga

 Lie, Alvin, 2009. Potret Kebijakan Pemerintah Dalam

sector Pengelolaan Energi Nasional

 Miro, Fidel, 2005. Perencanaan Transportasi untuk

Mahasiswa, Perencana, dn praktisi. Jakarta: Erlangga

Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

Cara-cara atau Upaya yang dilakukan oleh pihak BMT NU Sejahtera Mangkang untuk menyelesaian pembiayaan macet pada akad murabahah tersebut dengan melakukan

3) Setelah itu guru menjelaskan contoh-contoh di atas seperlunya. Seperti pada kolom pertama adalah perbandingan antara simple present tense dan al-hal al-‘adi dalam

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai ekonomi limbah kayu tersebut adalah dengan menjadikan sebagai bahan baku pembuatan papan partikel/bahan

Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah teori mutual information dapat mengestimasi dengan tepat keterkaitan kata secara semantik dan bagaimana

Jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat di Kota Semarang tentunya akan mendukung meningkatnya polusi udara akibat emisi gas buang kendaraan di ruas-ruas

Berdasarkan Gambar 2 Grafik nilai rata-rata posttest kelas kontrol bahwa dapat diketahui siswa yang mendapatkan nilai 50 sebanyak 3 orang, siswa yang mendapat nilai

Rendahnya hasil studi PISA di kalangan siswa Indonesia selama ini disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya siswa Indonesia tidak terbiasa dengan soal yang

Peran kepala sekolah dalam menyupervisi perlaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 menunjukkan bahwa kepala sekolah sudah membimbing guru dalam hal penggunaan