• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Keppres Nomor 20 Tahun 2015 tentang Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) Tahun 2016 di Kabupaten Sukamara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Keppres Nomor 20 Tahun 2015 tentang Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) Tahun 2016 di Kabupaten Sukamara"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)43308.pdf.

(2) ': II '. 43308.pdf. '. i' '. '. ''. '. '. ''. ' I. ,' I' I. '' '''. ' I. :1. I. I '. ABSTRAK IMPLEMENTASI KEPPRES NOMOR 20 T AHUN 2015 TENTANG TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN REALISASI ANGGARAN (TEPRA) TAHUN 2016 DIKABUPATENSUKAMA Hotna Alnapauli S.Sos hotna79alnapauli@gmail.com Program Pascasarjana. Universitas Terbuka. '. :I. r '. Implementasi Keppres Nomor 20 Tahun 2016 tentang Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) di Kabupaten Sukamara bertujuan untuk meningkatkan realisasi anggaran dan rnenemukan faktor- faktor permasalahan terhadap rendahnya penyerapan realisasi anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis implementasi TEPRA pada kantor BAPPEDA Kabupaten Sukamara selarna tahun 2016 termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi program TEPRA ini. Penelitian ini mengg~makan teori implementasi kebijakan model George C. Edward ill dimana implementasi kebijakan dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu Komunikasi, Sumberdaya, Disposisi dan Struktur Birokrasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatifdengan pengumpulan data melalni observasi dan wawancara dimana informan ditentukan menurut kebutuhan serta kepentingan penelitian. Dari basil penelitian dapat disimpulkan bahwa Implementasi Keppres Nomor 20 Tahun 2016 tentang Evaluasi dan Pengawasan terhadap APBD Sukamara masih dirasakan kurang efektif. Hal ini terlihat pada tidak tercapainya realisasi anggaran sesuai dengan target yang telah ditetapkan setiap bulannya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu berdasarkan 4 faktor yang dikemukakan oleh George C. Edward III dapat dijelaskan bahwa (1)Faktor Komunikasi ditandai dengan belum terjaliunya komunikasi yang baik antara pengelola TEPRA yang ada diKabupaten Sukamara hal ini ditandai dengan ketidakmengertian pengelola TEPRA sehingga mengalarni keterlambatan dalam proses pengerjaan laporan data TEPRA yang disampaikan, (2) Faktor Sumberdaya yang tersedia dalam pelaksanaan program TEPRA ini sebenarnya sudah dapat dikatakan cukup baik dari junuah orang dalam pekerjaan maupun fasilitas yang tersedia di BAPPEDA Kabupaten Sukamara sudah memenuhi standar pelayanan, hal ini dapat menjadi dukungan positif dalam program pelaksanaan TEPRA. (3) Faktor Sikap disini masih rendah belum menunjukkan rasa tanggungjawab terhadap beban kerja yang diterima. Sikap mengabaikan kehadiran dalam acara PRA TEPRA akan berpengaruh terhadap proses penyerapan realisasi anggaran di Kabupaten Sukamara (4) Faktor Struktur Birokrasi yang ada sudah terjalin dengan birik, koordinasi dan kerjasama antara SOPD namun dalam sistem pengendalian intern masih dirasakan kurang sehingga pengawasan belum dilaksanakan secara maksimal.. Kata Kunci : Implementasi TEPRA, Keputusan Presiden·Nomor 20 Tahun 2015, George C. Edward III, Kabupaten Sukamara..

(3) I ' !. 43308.pdf. ABSTRACT THE IMPLEMENTATION OF PRESIDENTIAL DECREE NUMBER 20 OF 2015 ON THE EVALUATION AND MONITORING TEAM OF BUDGET REALIZATION (TEPRA) IN 2016 IN THE REGENCY OF SUKAMARA Hotna Alnapauli S.Sos hotna79alnapauli@gmail.com Graduate program Indonesian Open University. '. .. I '. !I I i :. II. ' ' I i. I. I. I. Ii '. I. '. I. The Implementation of Presidential Decree Number 20 of2015 on the Evaluation and Monitoring Team of Budget Realization (TEPRA) in the Regency of Sukamara was aimed at increasing the budget realization and finding the problem as the influencing factors of low budget realization. This study was tn describe and analyze the implementation of TEPRA at the BAPPEDA office of the Regency of Sukamara during 2016 including the factors affecting the TEPRA program. The research conducted implemented the theory of policy implementation proposed by George C. Edward ill stating that policy implementation is influenced by 4 factors, namely Communications, Resources, Disposition, and Bureaucratic Structure. The research was conducted by descriptive qualitative approach in which the data was collected through observation and interview for the informants were determined according to the needs and research purposes. Based on the results of the study, it was concluded that the Implementation of Presidential Decree Number 20 of2016 on the Evaluation and Monitoring conducted on APBD (Regional Income and Expenditure Budgets) in the Regency of Sukamara was less effective. It was revealed by the failure of reaching budget nialization targets which were already determined each month and by the 4 factors proposed by George C. Edward ill. Those proposed factors are (1) The Factors of Communication: the result was characterized by unrelated good communication between the present TEPRA managers in the Regency of Sukamara. The unrelated good communication was marked by the lack of understanding of TEPRA managers that caused a delay in the submission of TEPRA data report; (2) The Factors of Resources: the availability of human resources and facilities at BAPPEDA office in the Regency of Sukamara was adequate to support the implementation of TEPRA program and to reach the standards of services which were positively support the TEPRA implementation program; (3) The Factors of Attitude: the sense of responsibility towards the work burdens was still low. The absence of attending a PRA-TEPRA program could affect the process of budget realization in the Regency of Sukamara; (4) The Factors of the Bureaucracy Structure: the existing bureaucracy was well-organized; however, the coordination and cooperation system between SOPD in internal control system was still less effective. Thus, the evaluation and monitoring process has not been maximally implemented. Keywords: Implementation ofTEPRA, Presidential Decree Number20 of2015, George C. Edward ill, the Regency of Sukamara.. lr. ii.

(4) 43308.pdf. I I I I. '. '. I. '. I ,. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK. PERNYATAAN. !!. '. '. TAPM yang beijudul Implementasi Keppres Nomor 20 Tahun 2015 tentang Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) Tahun 2016 di Kahupaten Sukamara adalah basil karya saya sendiri dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari temyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat}, maka saya bersedia menerima sanksi akademik.. Sukamara, 30 Desember 2017. .···'"··-,.·... -.-..1g M enyatakan. I. -. HotDa Al~apauli Samosir, S.Sos NIM. 500878314. ''. '. :. I. '.

(5) i I '. I,: .. 43308.pdf. 1. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAMSTUDIAD~TRASIPUBLUK. LEMBAR LAYAK UJI. Yang bertanda tangan di bawah ini,Saya selaku Pembimbing TAPM dari Mahasiswa: Nama!NIM. Hotna Alnapauli Samosir /500.878314. Judul TAPM. Implementasi Keppres Nomor 20 Tahun 2015 tentang Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran Tahun 2016 di. I. I. '. I. I I. '. Kabupaten Sukamara. Menyatakan dengan sesunggulmya bahwa TAPM dari mahasiswa yang bersangkutan sudah selesai sekitar. ~(. % sehingga dinyatakan sudah Jayak qji dalam Ujian Sidang. Tugas Akhir Program Magister (TAPM).. Demikian keterangan ini dibuat untuk menjadi periksa.. Palangka Raya, Pembimbing II. t~~ Dr. Kusnida Indrajaya, M Si. I I. I. II '. '. Oktober 2017.

(6) I. 43308.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROG~PASCASARJANA PROG~STUDIAD~STRASIPUBLUK. PERSETUJUAN TAPM Implementasi Keppres Nomor 20 Tahun 2015 tentang Tim. Judul TAPM. Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran Tahun 2016 di Kabupaten Sukamara. Penyusun TAPM. Hotna Alnapauli Samosir. NIM. 500878314. Program Studi. Magister Administrasi Publik. Harifranggal. Menyetujui : Pembimbing II,. Dr. Kusnida lndrajaya, M.Si. Penguji Ahli. ~. Prof. Dr. Endang Wiijatmi TL., M.Si Mengetahui, Ketua Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Pascasarjana Pada Universitas Terbuka. ~~ Dr. Darmanto, M.Ed NIP. 19591027 198603 1 003.

(7) 43308.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROG~PASCASARJANA PROG~. MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK PENGESAHAN. Nama. Hotna Alnapauli Samosir. NlM. 500878314. Program Studi. Magister Administrasi Publik. Judul TAPM. Implementasi Keppres Nomor 20 Tahun 2015 tentang Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran Tahun 2016 di Kabupaten Sukamara. Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhist Program Magister (TAPM) Program Studi Administrasi Publik Program Pascasrujana Universitas Terbuka pada: Hari!Tanggal. Jumat, 19 Januari 2018. Waktu. 13.00- 14.30. Dan telah dinyatakan LULUS. PANITIA PENGUJI TAPM Ketua Komisi Penguji. Tanda Tangan. Dr. Darmanto, M.Ed Penguji Ah1i. Il I. Prof. Dr. Endang Wirjatrni 1L., M.Si. ''. ''. Pembimbing I. Dr. Raden Biroum, M.Si Pembimbing II. Dr. Kusnida Indrajaya, M.Si. ~. ...................................................... ~/. (J.

(8) 43308.pdf. KATAPENGANTAR Puji syukur penulis Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kasih karunia-Nya sehingga Tesis ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Tesis ini ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk mencapai gelar Magister Ilmu Adrninistrasi Bidang Minat Adrninstrasi Publik. Adapun judul proposal penelitian ini adalah: "Implementasi Keppres Nomor 20 tahun 2015 tentang Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran Tahun 2016 di Kabupaten Sukamara". Di dalam menyelesaikan Tesis ini, penulis banyak memperoleh bantuan baik berupa karena. pengajaran, bimbingan dan. itu Penulis. arahan dari berbagai pihak. Oleh. menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan. setinggi-tingginya kepada yang terhormat para pembimbing Dr.Raden Biroum B,M.Si, Dr.Kusnida Indrajaya, M.Si dimana di tengah-tengah kesibukannya masih tetap meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan mendorong semangat penulis untuk menyelesaikan penulisan Tesis ini. Akhimya penulis berharap semoga Tesis ini dapat bermanfaat dan. I, I. I. permintaan maaf yang tulus jika seandainya dalam penulisan ini terdapat kekurangan dan kekeliruan, penulis juga menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Sukamara, 3!iDesember 2017.

(9) 43308.pdf. RIWAYAT HIDUP. Nama. Hotna Alnapauli Sarnosir. NIM. 500878314. Tempat/Tanggal Lahir. Banjarbaru I 30 Mei 1979. Riwayat Pendidikan. Lulus SD di SDN Somber Ilmu Banjarbaru Tahun 1991 Lulus SMP di SMPN I Banjarbaru Tahun 1994 Lulus SMA di SMAN I Banjarbaru Tahun 1997 Lulus S 1 di Universitas Diponegoro Semarang pada tahun 2001 pad a Program Studi Administrasi Negara.. Riwayat Pekerjaan. Tahun 2005 s/d 2012 sebagai Pengadministrasi pada Sub Bidang Keuangan dan Perencanaan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Pariwisata Kabupaten Sukarnara.. Tahun 2012 s/d 2016. sebagai Kepala Sub Bidang. Pemerintahan BAPPEDA Kabupaten Sukarnara.. Tahun 2017 s/d sekarang sebagai Kepala Bidang Pengendalian Program pada BAPPEDA Kabupaten Sukarnara.. 2017. / Hotna A apauli Samosir NIM.500878314.

(10) ., ' '. .. 43308.pdf. DAFTAR lSI. I. !. i: '. Abstrak ........... ........... . ......................................................................................... ii Lembar Pernyataan ................................................................................................... iii Lembar Layak Uji ....................................................................................................... iv Lembar Persetujuan.................................................................................................. v Lembar Pengesahan................................................................................................ vi Riwayat Hidup........................................................................................................... vii Daftar lsi .................................................................................................................... viii Daftar Gambar........................................................................................................... ix Daftar Tabel....... .................................................................. ...................................... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... I B. Masalah Penelitian ................................................................... ......... 9 C. Tujuan penelitian.................................................................................. 9 D. Kegunaan Penelitian ....................................................................... I0 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. lrnplementasi Kebijakan Publik ........................................................... II B. Evaluasi dan Pengawasan APBD ....... .................................................. 33 C. Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang TEPRA .............. 36 D. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 39 E. Kerangka Pikir Penelitian .................................................................... 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian..................................................................................... 44 B. Lokasi Penelitian.................................................................................. 44 C. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 45 D. Jenis dan Sumber Data......................................................................... 45 E. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 47 F. Informan Penelitian ....... ................... ........... ...... ................................... 48 G. Instrnmen Penelitian ...............•............................................................ 50 H. Analisis Data...................................................................................... 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................. 52 B. Hasil Penelitian.................................................................................. 82 C. Pembahasan...................................................................................... 101 . D. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Irnplementasi ........................... .! 02 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan....................................................................................... I 08 B. Saran................................................................................................ 110. '. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN.

(11) 43308.pdf. '. I '. I. I,. DAFTAR GAMBAR. I. i ' I '. 'I. I. '. ' I. I. '. I. '. '. '. I'. I. I I I. !: I. :. '. Gambar Gambar. 1. Model Implementasi Edward III................................................... 14. Gambar. 2. Kerangka Pikir Penelitian ......................................................... . 39. Gambar. 3. Peta Administrasi Kabupaten Sukamara....................................... 49. Gambar. 4. Jumlah Aparatur Bappeda berdasarkan pendidikan formal tahun 20 16.................................................. ............... ................ ... 62. Gambar. 5. Jumlah Aparatur Bappeda berdasarkan golongan tahun 2016.............................................................................................. 62.

(12) 43308.pdf. DAFTAR TABEL Tabel Tabel. 1. Realisasi Anggaran Kab.Sukamara Tabun 2016 ............... .. Tabel. 2. Jumlah desa dan luas wilayah beberapa kecamatan ..................... . 50. Tabel. 3. Jumlab Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Sukamara berdasarkanjenis kelamin tabun 2016.............................................. Tabel. 4. 5. Jumlab Aparatur Pendidikan. BAPPEDA. Tabun. 2016. iI :' I. I I. I. '. 61. berdasarkan Formal. .................................................................................... .................. I;. 51. Jumlab Aparatur BAPPEDA Tahun 2016 berdasarkan Golongan oouooo . . a.oo . . ooooooooooooooooooo . . oooo . . oOoooou . . oo . . oooooooooooooooo . . oooooooooooooooooooooooo. Tabel. 5. 62.

(13) 43308.pdf. .I. I DAFTAR LAMPIRAN. i. I,. I. Lampiran. iI. Lampiran 1 Dokumentasi Penelitian. 11. I '. ''i. i. Lampiran 2 Laporan TEPRA bulan Januari s/d Desember 2016. II. I I '. 'I. I. '. ..

(14) 43308.pdf.

(15) 43308.pdf.

(16) 43308.pdf.

(17) 43308.pdf.

(18) 43308.pdf.

(19) 43308.pdf.

(20) 43308.pdf.

(21) 43308.pdf.

(22) 43308.pdf.

(23) 43308.pdf.

(24) 43308.pdf.

(25) 43308.pdf.

(26) 43308.pdf.

(27) 43308.pdf.

(28) 43308.pdf.

(29) 43308.pdf.

(30) 43308.pdf.

(31) 43308.pdf.

(32) 43308.pdf.

(33) 43308.pdf.

(34) 43308.pdf.

(35) 43308.pdf.

(36) 43308.pdf.

(37) 43308.pdf.

(38) 43308.pdf.

(39) 43308.pdf.

(40) 43308.pdf.

(41) 43308.pdf.

(42) 43308.pdf.

(43) 43308.pdf.

(44) 43308.pdf.

(45) 43308.pdf.

(46) 43308.pdf.

(47) 43308.pdf.

(48) 43308.pdf.

(49) 43308.pdf.

(50) 43308.pdf.

(51) 43308.pdf.

(52) 43308.pdf.

(53) 43308.pdf.

(54) 43308.pdf.

(55) 43308.pdf.

(56) 43308.pdf.

(57) 43308.pdf.

(58) 43308.pdf.

(59) 43308.pdf.

(60) 43308.pdf.

(61) 43308.pdf.

(62) 43308.pdf.

(63) 43308.pdf.

(64) 43308.pdf.

(65) 43308.pdf. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A.. Deskripsi Lokasi Penelitian Kabupaten Sukamara labir berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tabun 2002. tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengab (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabun 2002 Nomor 18, Tambaban Lembaran Negara Nomor 4180). Diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden pada tanggal 2 Juli 2002 di Jakarta. Luas wilayab Kabupaten Sukamara adalab 3.827 Km2 atau 382.700 Ha atau kurang Jebih 2,49% dari Juas wilayah Provinsi Kalimantan Tengab. (153.564 Km2),. yang terdiri dari hutan, rawa, sungai, danau, genangan air, pantai dan tanah Iainnya. Secara geografis Kabupaten Sukamara terletak pada 2°19' sampai dengan 3°07' Lintang Selatan (LS) dan II 0°25' sampai dengan Ill 0 9' Bujur Timur (Bn, dengan batas-batas wilayab sebagai berikut :. •. Sebelab Utara. Berbatasan dengan Kabupaten Lamandau;. •. Sebelab Timur. Berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Barat;. •. Sebelab Selatan. Berbatasan dengan Laut Jawa; dan. Hal_52.

(66) 43308.pdf. •. Sebelab Barat. Berbatasan. dengan. Kabupaten. Ketapang. Provinsi. Kalimantan Barat. Adapun peta administrasi Kabupaten Sukamara tergambar seperti dibawah ini,. ..........A_,\.. f'k'f\. ..._Uifr\IL""M ...\'L\k\. . -.-Ke'Cet~Oew l ..:..ilftal\. •.. c.._ _ , __ a... ....... c o.---L o--. ·-.·--..... ......... , ---._-_ a--u o-.~a-.. __ ·-r: o...-.-. •g---. .,._,.a-. .,._. m o.-.... ~ t. -.--.--. ....... ,__. ·-a-•-·--.-·-. • o.-......-•c a.-• ...... a...•--~.--.. o.-•c-,.•.. o.-•0.....,_ Iii. 0. o.-•-. Gambar3 Peta Administrasi Kabupaten Sukamara. Ha/_ 53.

(67) 43308.pdf. Secara administrasi Pemerintahan Kabupaten Sukamara terdiri dari 5 (lima) Kecamatan, yaitu : Kecamatan Sukamara, Kecamatan Jelai, Kecamatan Balai Riam, Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan Permata Kecubung, terbagi menjadi 3 Kelurahan dan 29 desa. Jumlah desalkelurahan dan luas wilayah menurut Kecamatan sebagai berikut :. Tabel2 Jumlab Desa/Keluraban dan Luas Wilayab berdasarkan Kecamatan Kabupaten Sukamara No. Kecamataa. Keluraban. Desa. Luas (Kml). Penentase terhadap Laas Kabupatea (%). l.. Sukamara. 2. 6. 1.028. 26,86. 2.. Jelai. I. 4. 796. 20,80. 3.. Balai Riam. 8. 539. 14,08. 4. 5.. Pantai Lunci Pennata Kecubung. JUMLAB. . -. .. 4. 804. 21 ,01. 7. 660. 17,25. 3. 29. 3.827. 100,00. Sumber : Sulcamara dalam Angka Tahun 2016. Persentase luas masing-masing Kecamatan terhadap luasan Kabupaten terlihat pada gambar 4 berikut ini :. • Pantai Lund Sukamara •Balai Riam • Permata Kecubung. Gambar 4 Perseotase Luas Kecamatan terbadap Luas Kabupaten Hal. 54.

(68) 43308.pdf. Jumlah penduduk Kabupaten Sukamara tahun 2016 sebanyak 61. 199 jiwa, terdiri dari 32.223 laki-laki dan 28.976 jiwa perempuan. Jumlah penduduk per Kecamatan disajikan pada tabel 1.I berikut ini : Tabel3 Jumlab Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Sukamara berdasarkan Jenis Kelamin Tabun 2016 KECAMATAN. Lald-laki. m. {1}. 01. 02. 03. 04. 05.. SUKAMARA JELAI PANTAI LUNCI BALAIRIAM PERMATA KECUBUNG Total. Penduduk Pereml!uaa. Jumlah l~. {4}. 16.072. 14.404. 30.476. 3.084. 2.933. 6.01 7. 2.977. 2.829. 5.806. 5.277. 4.567. 9.844. 4.813. 4 .243. 9.056. 32.223. 28.976. 61.199. Sumber : Dinas Kependudukan dan Catalan Sipil 2016. JS.OOO 30.000 25.000 20.000. :........-l. Lald-lakl. 15.000 _...,._ Jumlah. 10.000 5.000 0. JElAI. P.LUNO. SUKAMARA. B.RIAM. P. KEOJBUNG. Jumlah Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Sukamara berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016. Ha/_55.

(69) 43308.pdf. Wilayah Sukamara terbagi dalam lahan yang berbeda seperti hutan, rawa, sungai, danau/genangan pantai dan tanah lainnya. Melihat kesesuaian lahan yang bervariasi sangat cocok untuk tanaman keras dan perkebunan, sedangkan disepanjang aliran sungai dan rawa yang dipengaruhi oleh pasang surut air sungai dapat diusahakan untuk jenis tanaman pangan; 1) Kehutanan Memiliki Potensi hutan kurang lebih 185.500 Ha yang tersebar di 5 (lima) Kecamatan yaitu Sukarnara, Balai Riam, Jelai, Pantai Lunci, Permata Kecubung. Secara keseluruhan di peruntukkan untuk Cagar Alam, Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi, Hutan Transmigrasi, KPPL dan KPP. 2) Pertambangan Potensi pertambangan tersebar di 5 (lima) Kecamatan yang sangat menjanjikan untuk. diusahakan,. sampai. saat. sekarang. belum. pemah. dilakukan. explorasi/penelitian secara menyeluruh. Untuk sementara potensi tambang yang baru termonitor melalui observasi permukaan tanah diperkirakan terletak pada pada beberapa kecamatan yakni : );>. ,,. Batu Permata Kecubung di Kecamatan Permata Kecubung dan Kecamatan Balai Riam. );>. Pasir Kuarsa dan Koalin di Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan Jelai. );>. Bijih Besi dan Pasir Zirkon (pasir puya) di Kecamatan Permata Kecubung dan Kecamatan Pantai Lunci. );>. Batu Belah, Batu Kapur, Kerikil dan Tanah Liat di Kecamatan Balai Riam. Ha/_56.

(70) 43308.pdf. )>. Batu Apung, Andesit, Basalt di Kecamatan Balai Riam. 3) Kehutanan Memiliki Potensi hutan kurang lebih 185.500 Ha yang tersebar di 5 (lima) Kecamatan yaitu Sukamara, Balai Riam, Jelai, Pantai Lunci, Permata Kecubung. Secara keseluruhan di peruntukkan untuk Cagar Alam, Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi, Hutan Transmigrasi, KPPL dan KPP. 4) Pertambangan Potensi pertambangan tersebar di 5 (lima) Kecarnatan yang sangat menjanjikan untuk. diusahakan,. sampai. saat. sekarang. belum. pernah. dilakukan. explorasi/penelitian secara menyeluruh. Untuk sementara potensi tambang yang barn termonitor melalui observasi permukaan tanah diperkirakan terletak pada pada beberapa kecamatan yakni : )>. Batu Permata Kecubung di Kecamatan Permata Kecubung dan Kecamatan Balai Riam. )>. Pasir Kuarsa dan Koalin di Kecarnatan Pantai Lunci dan Kecamatan Jelai. )>. Bijih Besi dan Pasir Zirkon (pasir puya) di Kecamatan Permata Kecubung dan Kecarnatan Pantai Lunci. )>. Batu Belah, Batu Kapur, Kerikil dan Tanah Liat di Kecamatan Balai Riam. )>. Batu Apung, Andesit, Basalt di Kecarnatan Balai Riam. 5) Pariwisata Kabupaten Sukamara memiliki beberapa obyek wisata yang cukup potensial dan sangat menarik untuk dikunjungi karena memiliki ciri kekhasan tersendiri. Obyek wisata yang dimiliki antara lain : Ha/_57.

(71) 43308.pdf. a. Pantai Pantai-pantai yang dapat dikunjungi sebagai pariwisata panorama alam dan pariwisata bahari meliputi Pantai Kuala Jelai, Pantai Tanjung Nipah, Pantai Tanjung Selaka, Pantai Sungai Ramis, dan Pantai Kampung Barn. b. Bukit Patung Merupakan dataran tinggi yang membentuk bukit-bukit dengan panorama alam yang sejuk dan alami serta bernuansa budaya tradisional, lokasi ini berada di Kecamatan Balai Riam. c. Danau Burung Daerah ini memiliki daya tarik tersendiri, pada musim tertentu didatangi sekelompok burung-burnng liar yang langka untuk bersarang dan bertelur . Danau ini mempunyai luas kawasan ± 76.110 Ha. d. Sungai Jelai Merupakan perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat yang merupakan alur sungai yang alamnya masih alami dan segar untuk dinikmati karena memiliki daya tarik tersendiri. e. Seni Budaya Masyarakat Sukamara termasuk masyarakat yang sangat menghargai seni budaya, memiliki keragaman budaya yang multi etnis sehingga dapat memperkaya kesenian budaya setempat Budaya-budaya yang sampai saat ini masih terjaga lestari di masyarakat Sukamara antara lain, Pantun Seloka, Barongsai, Seni Qosidah, Tari Japen, Hadrah dan sebagainya. Ha/_58.

(72) 43308.pdf. Pemhangunan ekonomi merupakan hagian yang integral dan proses pemhangunan. yang. herkelanjutan. untuk mencapai. tujuan jangka panjang. meningkatkan kemajuan dan kemakmuran masyarakat serta kesejahteraan hagi segenap penduduk Kahupaten Sukamara dalam kerangka wilayah Propinsi Kalimantan Tengah dan Negara Kesatuan Repuhlik Indonesia. Hal ini akan dapat diwujudkan hila pertumhuhan ekonomi herlangsung secara herkelanjutan, stahilitas moneter dan sektor keuangan daerah dapat tetap terjaga, dan basil peningkatan kegiata.;J. perekonomian dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat secara berkeadilan. Sasaran utama dari perkemhangan ekonomi regional hukan saja untuk meningkatkan nilai tamhah sektoral akan tetapi berupaya pula untuk meningkatkan tarafhidup masyarakat. Pertumhuhan ekonomi yangtinggi helum tentu kesejahteraan masyarakat meningkat, karena mungkin pertumhuhan penduduknya cukup tinggi pula. Tingkat pertumhuhan pendapatan regional perkapita lebih menunjukan perkemhangan kemakmuran, sehah hila dilihat dari sudut konsumsi, berarti masyarakat akan mempunyai kesempatan dan kemampuan untuk memhelanjakan uangnya untuk menikmati harang dan jasa yang lehih haik atau lehili tinggi kualitasnya. Dengan demikian untuk meliliat keberhasilan pembangunan yang dilakukan melalui tahapan pembangunan, tidak cukup hanya memperhatikan peringkat Produk Domestik Bruto (PDRB) sektoral semata, akan tetapi disisi lain yang perlu diperhatikan yaitu mengenai perkemhangan PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita. Oleh karena itu PDRB perkapita dan pendapatan regional perkapita dipakai sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraanlkemakmuran dari aspek. Ha1_59.

(73) 43308.pdf. pendapatan penduduk, namun hal ini belum menjamin pememtaan penghasilan sesuai dengan strata ekonomi yang ada dimasyarakat. Agenda pembangunan tahunan Pemerintah Kabupaten Sukamara yang merupakan titik tolak dalam pengukuran capaian dalam RPJMD melalui progmm pembangunan tahunan dituangkan dalam Prioritas Pembangunan Daerah, yang merupakan penjabaran dari kelanjutan Visi dan Misi Bupati Sukamara untuk MELANJUTKAN TERWUJUDNYA KABUPATEN SUKAMARA YANG LEBlli. MAJU,. BERMARTABAT.. SEJAHTERA, Hal. ini. MANDIRI,. dikarenakan. untuk. AMAN,. DAMAI. mewujudkan. DAN. perencanaan. pembangunan yang fokus dan berkesinambungan, visi dan misi dijabarkan dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Selanjutnya tujuan dan sasaran pembangunan daerah, dijabarkan dalam pelaksanaan tahunannya. Prioritas pembangunan daerah yang selanjutnya diimplementasikan ke dalam program dan kegiatan merupakan bagian dari upaya pencapaian visi dan misi. Selanjutnya, tahun 2016 merupakan tahun dimana Rencana Keija Pemerintah (RKP) merupakan tahun kedua RPJMN Tahun 2015-2019 dalam rangka mencapai. Visi "INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN. GOTONG. ROYONG".. yang. mengusung. tema. "Memantapkan Perekonomian Nasional Untuk Kesejabteraan Masyarakat Yang Derkeadilan". Sedangkan di dalam RPJMN Tahun 2015-2019, Misi pembangunan yang diemban adalah sebagai berikut :. 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,. Ha/_60.

(74) 43308.pdf. menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2.. Mewujudkan. masyarakat. maju,. berkeseimbangan. dan. demokratis. berlandaskan Negara Hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4.. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.. 5.. Mewujudkan Indonesia yang berdaya saing.. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. 7.. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Selanjutnya,. dalam. mengemban. ketujuh. misi. tersebut,. pemerintah. mengagendakan 9 (sembilan) prioritas pembangunan atau yang lebih dikenal dengan Nawa Cita. Kesembilan agenda dimaksud yaitu: I.. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap ban gsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.. 2. · Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4.. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.. 5.. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Ha/_61.

(75) 43308.pdf. 6.. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar intemasional.. 7.. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.. 8.. Melakukan revolusi karakter bangsa.. 9.. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Setelah itu, kesembilan agenda tersebut akan dicapai dengan 3 (tiga) Tujuan. Besar Pembangunan (Trisakti), yang secara tidak langsung akan mempengaruhi kebijakan pembangunan di Kabupaten Sukamara, yaitu : BERDAULAT DALAM BIDANG POLITIK, yang akan dicapai melalui beberapa program aksi, yaitu : 1.. Membangun wibawa politik luar negeri dan mereposisi peran Indonesia dalam isu-isu global.. 2.. Menguatkan sistem pertahanan negara.. 3.. Membangun politik keamanan dan ketertiban masyarakat.. 4.. Mewujudkan profesionalitas intelijen negara.. 5.. Membangun keterbukaan informasi dan komunikasi publik.. 6.. Mereformasi sistem dan kelembagaan demokrasi.. 7.. Memperkuat politik desentralisasi dan otonomi daerah.. 8.. Mendedikasikan diri untuk memberdayakan desa.. 9.. Melindungi dan memajukan hak-hak masyarakat adat.. 10. Pemberdayaan Perempuan dalam politik dan pembangunan. 11. Mewujudkan sistem dan penegakan hukum yang berkeadilan. 12. Menjalankan reformasi birokrasi dan pelayanan publik. Ha/_62.

(76) I. 43308.pdf. BERDIKARI DALAM BIDANG EKONOMI yang akan dicapai melalui beberapa program aksi, yaitu : I.. Dedikasikan pembangunan kualitas SDM.. 2.. Membangun kedaulatan pangan berbasis agribisnis kerakyatan.. 3.. Mendedikasikan program untuk membangun daulat energi berbasis kepentingan nasional.. 4.. Untuk penguasaan SDA melalui 7 langkah & membangun regulasi mewajibkan CSR dan atau saham untuk masyarakat lokal/sekitar tambang, penguatan kapasitas pengusaha nasional (termasuk penambang rakyat) dalam pengelolaan tambang berkelanjutan.. 5.. Membangun pemberdayaan buruh.. 6.. Membangun sektor keuangan berbasis nasional.. 7.. Penguatan investasi domestik.. 8.. Membangun penguatan kapasitas fiskal negara.. 9.. Membangun infrastruktur.. l 0. Membangun ekonomi maritim. II. Penguatan sektor kehutanan. 12. Membangun tata ruang dan lingkungan berkelanjutan. 13. Membangun perimbangan pembangunan kawasan. 14. Membangun karakter dan potensi wisata. 15. Mengembangkan kapasitas perdagangan nasional. 16. Pengembangan industri manufaktur. Dan BERKEPRIBADIAN DALAM BIDANG KEBUDAYAAN yang akan Ha/_63. -..

(77) 43308.pdf. dicapai melalui beberapa program aksi, yaitu :. I.. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai pembentuk karakter bangsa.. 2.. Akan memperteguh kebhinekaan Indonesia dan memperkuat restorasi sosial.. 3.. Akan membangunjiwa bangsa melalui pemberdayaan pemuda dan olahraga.. Sedangkan tema yang diusung di dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun. 2016. adalah. "Mempercepat. Pembangunan. Infrastruktur. untuk. Meletakkan Fondasi Pembangunan yang Berkualitas". Tema tersebut adalah dalam rangka menyelesaikan permasalahan utama yang menghambat percepatan realisasi investasi yaitu adanya keterbatasan infrastruktur, termasuk pasokan listrik. Selain itu Infrastruktur diperlukan, utamanya untuk mendukung agenda prioritas kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata dan industri dengan sasaran kelompok sosial yang luas dan sasaran wilayah yang meningkatkan pemerataan. Sehinggga akan tercapai pembangunan Indonesia yang berkualitas dengan ciri antara lain 1) membangun untuk manusia dan masyarakat, yang inklusif dan berbasis luas,. I. :. I. '. dan mengurangi ketimpangan antar golongan dan antar wilayah; serta 2) aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem, dan menghasilkan pertumbuhan, dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Selanjutnya, isu-isu strategis pemerintah daerah untuk mendukung pencapaian sasaran RKP Tahun 2016 antara lain adalah: 1.. Persiapan penerapan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah mulai tabun 2017.. 2.. Peningkatan daya saing daerah. Ha/_64.

(78) 43308.pdf. 3.. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.. 4.. Penegasan batas antar daerah dan peningkatan pengelolaan batas antar negara.. 5.. Percepatan penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).. 6.. Penyelesaian dan konsistensi perencanaan pembangunan dan penganggaran daerah.. 7.. Pengelolaan keuangan daerah.. 8.. Pencegahan dan pemberantasan korupsi.. 1. Gambaran Umum lmplementasi TEPRA di Kantor BAPPEDA Kabupaten Sukamara.. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sukamara dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan. dan. Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sukamara dan. Peraturan Bupati Kabupaten Sukamara Nomor 39 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara. Dalam penyelenggaran tugas. dan. fungsinya, Bappeda Kabupaten Sukamara pada tahun 2016 didukung oleh somber daya manusia sebanyak 52 orang terdiri dari 37 orang PNS dan 15 orang non PNS, jumlah aparatur Bappeda berdasarkan golongannya dapat dilihat pada tabel berikut :. Ha/_65.

(79) .•. 43308.pdf. Tabe/4. Jumlah Aparatur Bappeda Tahun 2016 berdasarkan Golongan No.. GoIongan. Jumlah. Keterangan. I.. I/a. I. ... 2.. II/a. 2. -. 3.. II/b. .. ... 4.. II/c. l. -. 5.. IJ/d. 2. ... 6.. III/a. 3. ... 7.. IIIIb. 4. ... 8.. III/c. 8. -. 9.. IIJ/d. 10. -. IO.. IV/a. 4. ... II.. IV/b. I. -. I2.. IV/c. I. ... 13.. IV/d. .. JUMLAH. 37. -. Sumber: Bagian Kepegawaian BAPPEDA Kab. Sukamara Tahun 2016. Ha/_66.

(80) I. 43308.pdf. Gambar5. Sedangkan deskripsi kompetensi aparatur Bappeda Kabupatan Sukamara dilihat dari tingkat pendidikan formal adalah sebagai berikut:. Tabel4 Jumlah Aparatur Bappeda Tahun 2016 berdasarkan Pendidikan Formal. 1. SD. 2. SLTP. 3. SLTA. 4. SARJANA MUDAID.U. 5. SARJANA MUDA I D.m. 6. SARJANA I DJV. 23. 7. PASCA SARJANA. 4. 1 4. 6. Sumber : Bagian Kepegawaian BAPPEDA Kab. Sukamara Tahun 2016 Ha/_67.

(81) 43308.pdf. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008 jumlah jabatan struktural di Bappeda tersedia 29 jabatan struktural, sementara yang terisi per Desember 2016 baru 23 struktur jabatan atau sebesar 79,31 %, sehingga yang belum terisi 6 struktur jabatan atau sebesar 20,68 %. Sedangkan jumlah pagu anggaran BAPPEDA selama tahun 2016 adalah Rp.6.351.937.585,00 Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari 1 (satu) Kepala Badan, 1 (satu) Sekretaris, 3 (tiga) Bidang, 2 (dua) Sub Bagian dan 9 (sembilan) Sub Bidang. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan di bidang Perencanaan, Pengendalian Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah. Bidang. Pengendalian. Program,. Subbidang. Pengendalian. Program. lnfrastruktur dan Pemerintahan mempunyai tugas melakslmakan koordinasi, perumusan, pengawasan, kebijakan teknis dan standarisasi, evaluasi dan pelaporan pada Subbidang Pengendalian Program Infrastruktur dan Pemerintahan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Uraian tugas sebagaimana dimaksud di atas adalah sebagai berikut: 1.. Merencanakan dan menyusun kegiatan pembangunan daerah di sub bidang Pengendalian Program Infrastruktur dan Pemerintahan sebagai pedoman melaksanakan tugas. 2.. Menyusun laporan basil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program pembangunan. Ha/_68.

(82) 43308.pdf. 3.. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugasnya. 4.. Memberi tugas, membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat beJjalan lancar sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku. 5.. Menilai basil kerja bawahan dengan memonitor dan mengevaluasi basil kerjanya untuk bahan pengembangan karir. 6.. Mengevaluasi pelaksanaan tugas, menginventarisasi permasalahan dan mencari altematifpemecahan serta rnemberikan saran dan pertimbangan teknis dilingkup tugas sub bidang Pengendalian lnfrastruktur dan Pemerintahan. 7.. Melaporkan pelaksanaan tugas dan atau kegiatan lainnya kepada atasan Salah satu bentuk pelaksanaan tugas monitoring dan evaluasi adalah. melaksanakan kegiatan Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) Kabupaten Sukamara pada kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan. BAPPEDA adalah satuan perangkat organisasi di Iingkungan Kabupaten Sukamara yang melaksanakan kegiatan TEPRA ini sebagai wujud dari implementasi kebijakan dari pemerintah baik di pusat maupun di daerah dalam rangka peningkatan realisasi anggaran setiap tahunnya. Berdasarkan Keppres Nomor 20 Tahun 2015 setiap bulan dilaksanakan kegiatan TEPRA di BAPPEDA Kabupaten Sukamara yartg salah satu fungsinya adalah menerima, memonitor, mengevaluasi, dan mengkonsolidasikan laporan realisasi anggaran pada. masing - masing satuan perangkat organisasasi. (SOPD) yang ada dilingkungan Kabupaten Sukamara. Setelah kegiatan TEPRA di Ha1_69.

(83) 43308.pdf. Kabupaten dilaksanakan maka kegiatan ini pun berlanjut di provinsi Kalimantan Tengah , berdasarkan data laporan yang telah dikompilasikan oleh BAPPEDA maka laporan itu disampaikan pada dua tahap , yaitu pertama pada PRA RAPIM TEPRA yang dihadiri oleh Pejabat Eselon II atau yang mewakili sebagai laporan awal secara berkala pada minggu pertama setiap bulannya kepada. Gubemur. melalui Biro. Administrasi Pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah tentang realisasi anggaran dan program pemerintah pusat dan pemerintah d&erah sedangkan tahap yang kedua adalah pada RAPIM TEPRA yang dihadiri oleh Bupati atau yang mewakili sebagai laporan resmi secara berkala kepada Gubemur tentang realisasi anggaran dan program pemerintah pusat dan daerah. Kantor BAPPEDA Kabupaten Sukamara beralamatkan di Jl. Tjilik Riwut km 7,5 berada di wilayah bangunan perkantoran di jalan poros Sukamara. Pelaksanaan kegiatan TEPRA setiap bulannya dihadiri oleh setiap Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) yang ada dilingkungan Kabupaten Sukamara. Kegiatan ini dipusatkan pada Aula BAPPEDA setiap minggu pertama setiap bulannya. Adapun Pelaksanaan TEPRA setiap bulannya ditahun 2016 dapat peneliti uraikan pada bagian lampiran yaitu berupa tabel dan basil kompilasi data yang di buat oleh BAPPEDA dari pelaksanaan TEPRA mulai dari bulan Januari sampai dengan Desember 2016.. 2. Landasan Hnknm Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) Adapun Landasan Hukurn pelaksanaan TEPRA untuk menindaklanjuti Ha/_10.

(84) 43308.pdf. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20Tahun 2015 tentang Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, maka perlu membentuk Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Bela!Ua Daerah; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana maksud itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sukarnara dengan mengingat;. 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukarnara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung. Mas, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4180); 2.. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Repub1ik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);. 3.. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Penge1olaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);. Ha/_11.

(85) 43308.pdf. 4.. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4421);. 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Repub1ik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6.. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagairnana telah diubah beberapakali terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan. Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7.. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Ha/_72.

(86) 43308.pdf. Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 9.. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);. 10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara , I. :'. Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan. Evaluasi Pelaksanaan Rencana. Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri. Nomor 13 Tahun 2006 tentang. Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa. kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan. Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 31 0);. Ha/_73.

(87) 43308.pdf. 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,. Tala Cara Penyusunan,. Pengendalian dan. Evaluasi. Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 4 Tahun 2009 tenlang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2009 Nomor 4); 15. Peraturan Daerah Kahupaten Sukamara Nomor 7 Tahun 2008 tenlang Organisasi dan Tala Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 2); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tala Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 4), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 2 Tahun 2012 tenlang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 8 Tahun 2008 tentarig Organisasi dan Tala Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah. Ha1_14.

(88) 43308.pdf. Kabupaten Sukamara Tahun 2012 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 8); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan. Organisasi. dan. Tata Keija Inspektorat,. Badan. Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 4), sebagaimana te1ah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan. Organisasi. dan. Tata Kerja. Inspektorat,. Badan. Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 9); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 9 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun2015 Nomor9) 19. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 10 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Be1anja Daerah Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2015 Nomor. Ha/_75.

(89) 43308.pdf. 3.. Struktur Organisasi TEPRA pada BAPPEDA Kabupaten Sukamara ; TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA JABATAN DALAMTIM. NO. JABATAN POKOK. 1. 2 Bupati Sukamara Wakil Bupati Sukamara Sekretaris Daerah Kabupaten Sukamara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Asisten Administrasi Umum, Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukamara Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerab Kabupaten Sukamara Kepala Bidang Penyusunan dan Pengendalian Program Badan Perencanaan Pembangunan Daerab Kabupaten Sukamara dan Kepala Bagian Perekonomian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara Dinas Kepala Bidang Akuntansi Penge1o1aan Keuangan dan Aset Daerab Kabupaten Sukamara Kepala Bidang Pendapatan Dinas Pengelo1aan Keuangan dan Aset Daerab Kabupaten Sukamara Kepala Bidang Belanja Dinas Penge1o1aan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukamara Kepala Seksi Pembukuan dan Pe1aporan Bidang Akuntansi Dinas Penge1o1aan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukamara Kepala Seksi Verifikasi dan Informasi Pendapatan Bidang Pendapatan Dinas Penge1o1aan Keuangan dan Aset Daerab Kabupaten Sukamara Sukamara Kasubbid Penyusunan Program Bidang Penyusunan dan Pengendalian Program Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara -·_,.,.·--. l.. 2. 3. 4.. 5. 6. 7. 8. 9. 10.. 11. 12.. 13.. 14.. 15.. 3 Pembina Pengarab Penan!!I!Ulll!iawab Ketua/Pejabat Penghubung Wakil Ketua I Wakil Ketua II Sekretaris Anggota · Anggota Anggota Anggota Anggota. Anggota. Anggota. Anggota. ~·--. Ha/_16.

(90) 43308.pdf. I. i 16. 17.. 18.. 19.. Kasubbid Pengendalian Program Bidang Penyusunan dan Pengendalian Program Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Kasubbid Pelaporan Bidang Penyusunan dan Pengendalian Program Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Pembuat Evaluasi dan Pelaporan pada Bidang Penyusunan dan Pengendalian Program Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Pengolah Data Penyusunan Rencana dan Program pada Bidang Penyusunan dan Pengendalian Program Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara. Anggota. Anggota. Anggota. Anggota. 4. Tujuan Pelaksanan TEPRA Adapun tujuan dari pembentukan TEPRA adalah dalam rangka pengawasan atas realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada setiap Tahun Anggaran berjalan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program pemerintah yang telah ditetapkan dalan Rencana Kerja Pemerintah maupun Pemerintah daerah maka perlu membentuk Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, bahwa berdasarkan pertimbangan itulah maka perlu menetapkan Keputusan Presiden tentang Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Adapun dalam membentuk Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah . Ha/_77. ' '.

(91) 43308.pdf. 5. Togas Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) Pelaksanaan tugas oleh tim TEPRA yang ada di Kabupaten Sukamara ini dapat peneliti simpulkan sebagaimana yang termuat dalam Keputusan Bupati SukamaraNomor 185.5 tahun 2016 yaitu a.. Melaksanakan Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sukamara;. b.. Menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran tiap bulan selambatlambatuya tanggal 3 pada bulan berikutuya kepada Gubernur Kalimantan Tengah Cq. Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah;. c.. Menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran tiap bulan selambatlambatnya minggu pertama pada bulan berikutnya kepada Menteri Dalam Negeri Cq. Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri;. d.. Mengisi data base APBD tiap awal tahun anggaran dan setiap terjadi Perubahan APBD; dan. e.. Melaporkan realisasi APBD setiap bulannya secara online ke Monitoring. Evaluasi. LKPP. untuk. dipantau. secara langsung. perkembangannya oleh Presiden Republik Indonesia; Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Evaluasi Dan Pengawasan Realisasi Anggaran dibantu oleh Pengelola Laporan Tim Evaluasi Dan Ha/_78.

(92) 43308.pdf. Pengawasan Realisasi Anggaran Satuan Kelja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara, sebagaimana tercantum pada lampiran ll Keputusan ini. Tugas Pengelola Laporan sebagaimana dimaksud pada Diktum KETIGA, adalah sebagai berikut : a.. Menyusun Rencana Aksi percepatan realisasi anggaran yang berada di masing-masing SKPD;. b. Mensinkronkan data paket yang ada di aplikasi Tim Evaluasi Dan Pengawasan Realisasi Anggaran agar sesuai dengan data paket yang ada di Sistem informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) dan Website MonevLKPP; c.. Menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah masing-masing SKPD tiap bulan selambat-lambatnya tanggal I (satu) pada bulan berikutnya kepada Bupati Sukamara Cq. Kepala Bappeda Kabupaten Sukamara;. d.. Melaporkan realisasi anggaran masing-masing SKPD setiap bulannya secara online ke Website Monitoring Evaluasi LKPP.. 6.. Sumberdaya Ketersediaan sumberdaya yang memadai menjadi salah satu syarat bagi keberhasilan implementasi kebijakan.Sumberdaya dapat kita katakanjuga sebagai mesin penggerak bagi bekeljanya sebuah program. Sumberdaya yang dimaksud disini adalah berupa sumberdaya manusia, peralatan dan keuangan. Sumberdaya. Ha/_79.

(93) 43308.pdf. menjadi energi bagi terlaksananya suatu program.Tanpa sumberdaya yang mencukupi program tidak akan beijalan dengan baik. Dalam implementasi program TEPRA ini adapun sumberdaya yang tersedia baik dari sumberdaya manusia, peralatan dan keuangan dirasa sudab mencukupi, hanya saja perlu kompetensi yang baik dari para pelaksana pelaporan guna dapat menyampaikan data laporan yang tepat waktu. Sebagaimana pada struktur organisasi TEPRA diatas kita dapat melihat babwa komposisi tim pelaksanaan TEPRA ini sudab sangat berkompeten dalam memikul beban dan tanggungjawab kegiatan ini. Namun secara eksplisit ada beberapa personil yang kurang mendapat perhatian bagi para pelaksana yang mengeijakan laporan dan input data pada kegiatan TEPRA. Dari pengamatan hasil dokumen berupa dafatar hadir dan dokumentasi sangat terlihat kehadiran petugas pelaksana input data pada masing - masing SOPD pada saat kegiatan pra TEPRA masih terlihat sedikit. Peneliti mempel!\iari daftar hadir setiap bulan babwasanya petugas pelapor dari 32 ( tiga puluh dua) Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) hanya dibawab 20 (dua puluh) orang saja yang hadir. Tentunya ini sangat berpengaruh pada kompilasi data yang dikeijakan oleh tim TEPRA sehingga data menjadi tidak lengkap dan kurang informasi terkait rendahnya penyerapan realisasi anggaran pada masing- masing SOPD. Peralatan yang tersedia pada pelaksanaan TEPRA melalui pengamatan langsung di Aula BAPPEDA Kabupaten Sukamara kami melihat babwa tersedianya perlengkapan untuk sebuab kegiatan TEPRA sudab cukup memadai.. Ha/_80.

(94) 43308.pdf. Tersedianya meja dan kursi berikut proyektor dan soundsistem sudah mencukupi. Adapun sumberdaya keuangan pada kegiatan TEPRA ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Sukarnara sebagaimana tertuang dalam Keputusan Bupati Sukarnara nomor 188.45 pada diktu kedelapan bahwa segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas TEPRA dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Bellillja Daerah Kabupaten Sukamara yang dalam hal ini tertuang pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) BAPPEDA Kabupaten Sukarnara dalam kegiatan Pelaksanaan TEPRA dengan jumlah biaya sebesar Rp.288.000.000,00 ( Dua Ratus Delapan Puluh Delapan Juta Rupiah ) selama satu tahun anggaran 2016. Dana yang mencukupi terhadap kegiatan TEPRA ini dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap keberhasilan tujuan dari program dan kegiatan. Implementasi Keppres Nomor 20 tahun 2015 tentang Tim Evaluasi Pengawasan terhadap Realisasi Anggaran APBD ini perlu dikaji, diteliti dan ditelusuri lebih mendalam agar dapat memecal1kan permasalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan program dan kegiatan ini dilakukan. TEPRA itu sendiri adalah Implementasi dari Keppres Nomor 20 tahun 2015 yang sampai sekarang masih dilaksanakan di BAPPEDA Kabupaten Sukamara Penelitian ini mencoba mengkaji lebih dalam permasalahan ketidak berhasilan progrant TEPRA terhadap pencapaian target realisasi anggaran yang telah ditetapkan setiap bulannya. Realisasi Anggaran yang tidak dapat memenuhi target setiap bulannnya akan sangat berpengaruh terhadap kualitas keija dan hasil pekeijaan, rawan kesalahan Ho/_81.

(95) 43308.pdf. dan penumpukan pekeijaan pada akhir triwulan ke empat sangat tidak efektif dan efisien.. B. Basil Penelitian Peneliti menganalisis permasalahan ini dengan menggunakan Teori. dari EDWARD III dimana dijelaskan bahwa keberhasilan suatu Implementasi Kebijakan dipengaruhi empat faktor, diantaranya komunikasi, disposisi/Sikap, Sumberdaya dan Struktur Birokrasi. Adapun indikator yang akan dipakai peneliti akan dikaji dan diteliti satu per satu sehingga dapat membantu untuk mendapatjawaban dan kesimpulan '. terhadap permasalahan pelaksanaan Implementasi Keppres Nomor 20 Tahun. I. 2015 tentang Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA).. ''. I. 1.. Komunikasi Persyaratan pertama supaya implementasi kebijakan dapat berfungsi. efektif adalah mengetahui apa yang hams dilakukan. Sebuah kebijakan dan instruksi implementasi harus ditransmisikan kepada personel-personel yang tepat sebelum dilaksanakan. Komunikasi semacam ini harus akurat dan harus dipahami oleh para pelaksananya. Banyak hambatan transmisi komunikasi mengenai implementasi sebuah kebijakan. Jika sebuah kebijakan hendak diimplementasikan secara sempurna, maka instruksi implementasi tidak hanya dapat diterima saja tapi pesan-pesan di dalamnya pun hams dapat diterima dengan jelas. Jika tidak, para pelaksana akan kesulitan mengenai tindakan yang harus dilakukan, mereka akan leluasa Ha/_82.

(96) 43308.pdf. menafsirkan implementasi kebijakan tersebut, sebuah penafsiran yang mungkin saja berbeda dengan maksud atasannya. Tegasnya, bahwa apa yang dikomunikasikan dalam rangka efektivitas implementasi kebijakan, mesti memperhatikan dan didukung oleh sistem transmisi yang baik, konsistensi dan kejelasan pesan dan perintah dari pembuat kebijakan, yang harus dijalankan oleh implementor kebijakan secara baik, benar, dan prosedural. Komunikasi dalam implementasi program TEPRA ini adalah diperlukan suatu pemahaman mengenai maksud dari variabel komunikasi dalam implementasi program menurut Edward m. Dia menyatakan bahwa proses komunikasi tersebut terjadi antara pembuat kebijakan dan pelaksana kebijakan yang mana dalam komunikasi tersebut terdapat penekanan pada dua aspek yaitu proses penyampaian dan aspek kejelasan isi program. Ini sejalan dengan defenisi komunikasi bahwa komunikasi menurut Miftah Thoha adalah ''Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang kepada orang lain .(Mittah Thoha 1990 : 163)". Sejalan dengan pengertian komunikasi diatas maka peneliti memperoleh jawaban atas beberapa pertanyaan terkait dengan indikator komunikasi dalam pe1aksanaan TEPRA ini . Pertama ; Apakah penerimaan informasi dan tingkat konsistensi dalam penyampaian laporan TEPRA sudah berjalan dengan baik ? Berdasarkan basil observasi, wawacara dan penelitian dilapangan diketahui bahwa komunikasi yang terjalin antara pengelola dan petugas TEPRA belum berjalan dengan baik dan kondusif, hal ini dapat kita lihat dari basil wawancara Ha/_83.

(97) 43308.pdf. dengan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Sukamara, Bapak Drs. Wariyanto mengataakan; "Program TEPRA ini dilaksanakan secara rutinitas setiap bulan dan mengundang berbagai SOPD yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara, adapun undangan untuk menghadiri kegiatan Pra TEPRA dimana disini para petugas SOPD pada masing-masing Dinas diperintahkan untuk menginput semua realisasi pekerjaan yang sudah direa/isasikan pada bulan berjalan, Saya melihat petugas input data kadang datang tidak tepa/ waktu, bahkan kadang mereka tidak hadir dalam proses input data, hal ini digantikan hanya dengan mengirimkan informasi data laparan melalui email kepada pihak BAPPEDA, menurut saya hal ini akan mengakibatkan penyampaian pesan yang kurang jelas terhadap laporan, misalkan ada permasalahan data atau ada pertanyaan dari pihak BAPPEDA selaku perekap data dari seluruh SOPD yang ada di Sukamara tentunya tidak akan terjawab dengan baik jika hanya pengiriman data melalui email. (wawancara tanggal 04 september 2017). Dari basil wawancara di atas jelas bahwa penyampaian pesan tidak dapat secara optimal disampaikan. oleh petugas TEPRA di SOPD kepada pihak. BAPPEDA dikarenakan peyampaian laporan hanya melalui email padahal undangan sudah diberikan kepada pihak SOPD , hal ini ditambahkan dengan basil wawancara dengan Kepala Bidang Peyusunan Program dan Pengendalian Program pada BAPPEDA Kabupaten Sukamara, Bapak Sunardi.M.Eng mengatakan; "Setiap bulan komi sudah menginformasikan kegiatan PRA TEPRA untuk penginputan data dan Rapat Pimpinan TEP RA agar dapat dihadiri oleh masing- masing SOPD namun terkadan PRA TEPRA kurang antusias dihadiri oleh pegawai yang bertugas dalam input data sehingga komi mengalami kesulitan dalam pengisian data laporan realisasi yang benaar, katakanlah sudah di kirim data melalui "emai/"namun data tanpa penjelasan langsung terhadap pensentase hasil rea/isasi yang diperoleh tidak lah cukup, seharusnya petugas hadir langsung di BAPPEDA dan bersama- sama menginput data dengan pihak BAPPEDA sebagai perekap data sehingga jika ada permasalahan ataupun informasi yang belum jelas dapat secara langsung ditanyakan kepada petugas SOPD masing-masing sehingga data akan cepat komi reTrap setiap bulannya. "(wawancara tanggal 07 september 2017). Ha/_84.

(98) 43308.pdf. Penjelasan dari Kabid Penyusunan dan Pengendalian selaku Ketua Program TEPRA diatas menjelaskan bahwa informasi yang diberikan sangat penting guna rekap data yang tepat dan benar beserta alasan yang menyebabkan realisasi rendah harusnya dapat langsung di berikan keterangan dan penjelasan secara langsung kepada BAPPEDA, sehingga pihak BAPPEDA tidak habis waktu untuk merekap data secara tepat waktu, mengingat laporan data selanjutkan akan diserahkan tepat waktu juga kepada pemerintah propinsi. Selanjutnya pertanyaan kedua; Menurut Saudara, bagaimana keterlibatan tim pelaksana TEPRA dalam memberikan informasi mengenai program TEPRA pada setiap buhinnya ? dalam hal ini Kepala Sub Bidang Pengendalian Program bidang Infrastruktur , Sarana dan Prasarana pada BAPPEDA Kabupaten Sukamara , lbu Ayu Andini ,ST mengatakan ; "Menurut saya se/ama ini sudah terjalin informasi dan penjelasan program kepada para petuga input data pada masing-masing SOPD yang ada dilingkungan Kabpaten Sukamara, adapun cara kami adalah pada kegiatan P RA TEPRA awalnya kami sudah memberikan pelatihan dalam proses input data dan penjelasan - penjelasan pada masing masing tabel pengisian laopran yang akan diisi oleh petugas pengelola TEPRA pada masing-masing SOPD, namun kenda/anya sering kami temukan para pengelola TEPRA hanya sebatas penyampaian /aporan melalui media elektronik , hal ini sangat tidak efektif karena jika ada penyerapan rea/isasi yang rendah pada masing - masing SOPD seharusnya menyampaikan penjelasan dan alasan yang benar sehingga informasi ini. "(wawancara tgl 08 September 2017). Kepala Sub bidang ekonomi pada bidang pengendalian program Bappeda Kabupaten Sukamara, Bapak Riko Ariyadi, SE menambahkan penjelasannya melalui basil wawancara mengatakan bahwa ; "Saya melihat komunikasi memang terasa kurang hal ini terlihat masih banyaknya laparan SOPD yang tidak lengkap isinya bahkan tidak ada Ha/_85.

(99) 43308.pdf. penjelasan apapun terhadap penyerapan realisasi anggaran yang rendah, tentunya ini kan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap laopran kabupaten yang akan disampaikan ke pemerintah propinsi pada kegiatan TEPRA Provinsi yang akan dilaksankan setap awal bulan minggu pertama, mengingat kegiatan TEPRA ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap target penyerapan realisasi anggaran yang setiap bulannya selalu dimonitor oleh pemerintah, seharusnya pesan itu dapat juga dijadikan tanggungjawab moril pada setiap petugas pengelola TEPRA yang ada pada SOPD di lingkungan Kabupaten Sukamara. "(wawancara tanggal 08 september 2017).. Pertanyaan Ketiga ; Apakah mereka memahami tujuan dari Implementasi Program TEPRA ini dengan baik ? Kabid Penyusunan dan Pengendalian Program pada BAPPEDA Kabupaten Sukamara , Bapak Sunardi .M.Eng mengatakan ;. "Soya melihat disini ada faktor pengabaian dimana esensi dan tujuan kegiatan TEPRA ini adalah wujud pelaksanaan kebijakan Presiden yang harus dipatuhi pada tingkat Provinsi maupun Kabupaten, yang terjadi soya lihat mereka hanya mengerjakan yang mereka tahu saja tanpa ada solusi dan keinginan untuk memperbaiki, misal Dinas Kesehatan pada proses input data laporan bulan Januari belum mencapai target, seharusnya bulan Februari mereka sudah memperbaiki keadaan dengan tingginya pencapain target, namun keadaan ini terulang kembali di bulan Maret, April bahkan sampai dengan November 2016, Fakta ini benarjika kita melihat hasil Laporan TEPRA Kabupaten dan Provinsi. "(wawancara tanggal 08 september 2017) Peneliti disini menyimpulkan bahwa penyampaian informasi dan kejelasan program TEPRA sebenarnya sudah dilaksanakan dengan baik oleh pihak BAPPEDA Kabupaten Sukamara namun selalu tidak mendapatkan kejelasan laporan dan kelengkapan data laporan yang baik dan benar dari pihak SOPD yang ada. dilingkungan pemerintab Kabupaten Sukamara.. Komunikasi yang baik dalam teori EDWARD III mengatakan bahwa Ha/_86.

(100) 43308.pdf. penyampman pesan infonnasi dan kejelasan isi dan pesan sangat penting dalam keberhasilan suatu Implernentasi Program TEPRA ini. Seharusnya melalui Laporan TEPRA yangjelas, lengkap dan benar akan mempengaruhi terhadap penyerapan tingginya Realisasi Anggaran APBD Kabupaten Sukamara.. 2.. Sumberdaya Faktor yang kedua adalah sumberdaya, sumberdaya juga dapat mempengaruhi. implementasi program TEPRA,. dalam pembahasan. sebelumya pada kajian pustaka dijelaskan bahwa penekanan sumberdaya yang digunakan peneliti dalam hal ini memfokuskan pada faktor sumberdaya . manusia dan fasilitas yang tersedia dalam pelaksanan program, sebaik baiknya program jika pelaksana program dalam hal ini sumberdaya manusianya kurang. maka keberhasilan. implementasi suatu kebijakan. khususnya sumber daya yang penting meliputi staf dalam ukuran yang tepat dengan keahlian yang diperlukan; infonnasi yang cukup dan relevan tentang cara untuk mengimplementasikan kebijakan dan dalam penyesuaian lainnya yang terlibat di dalam implementasi; kewenangan untukmeyakinkan bahwa kebijakan ini dilakukan semuanya sebagai dimaksudkan; dan berbagai fasilitas (tennasuk bangunan, peralatan, tanah dan persediaan) di dalamnya atau dengan mernberikim pelayanan. Sumber daya yang tidak cukup akan berarti bahwa Undang-undang tidak akan diberlakukan, pelayanan tidak. akan diberikan, dan peraturan-peraturan yang Jayak tidak akan dikembangkan. Hal_87.

(101) 43308.pdf. Faktor somber daya tidak hanya mencakup jumlah somber daya manusia/aparat semata melainkan juga mencakup kemampuan somber daya manusia untuk mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut. Hal ini dapat meqjelaskan tesis bahwa somber daya yang memadai dan memenuhi kualifikasi akan menghasilkan pelaksanaan kebijakan yang tepat dan efektif. Berdasarkan basil wawancara dengan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan indikator sumberdaya ini, Pertama ; Menurut Bapak selaku Penanggungjawab Program TEPRA ini apakah dalam implementasi program ini sumberdaya manusianya sudah mempunyai kompetensi dalam tugas ? dan bagaimana fasilitas yang disediakan oleh pihak BAPPEDA terhadap pelaksanaan program TEPRA ini ? "Saya berpendapat untuk pengelola TEPRA yang ada di BAPPEDA selaku pihak koordinasi da/am penyampoian Laporan TEPRA dan yang me/akukan kompilasi data dari berbagai /aporan rea/isasi SOPD yang ada dilingkungan Kabupoten Sukamara, menurut soya sangat memenuhi kompetensi dalam bekerja, soya kotakan demikian karena penyampaian laporan kepada pemerintah provinsi tidak pemah terlambat disampaikan meskipun data teresebut kejar toyang setiap bulannnya, namun yang soya sangsikan adalah sumberdoya manusia yaitu pengelola TEPRA yang ada di masing-masing SOPD , mereka cenderung mengabaikan pelaksanaan TEPRA ini dan asal-asalan dalam proses input data" (wawancara tanggal 08 september 2017).. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa kompetensi pada sumberdaya manusia yang ada di BAPPEDA sudah mencukupi namun dimsa kurang terhadap mereka yang ada di SOPD di lingkungan Kabupaten Sukamara. Kepala BAPPEDA menambahkan : "........ hal ini sangat berpengaruh terhadap laporan TEPRA kabupaten Ha/_88.

(102) 43308.pdf. korena isi dari laporan TEPRA Kabupaten Sukomara adalah hasil kompilasi data-data penyerapan realisasi anggran yang dihasilkon oleh SOPD masing-masing,kita bisa lihat dari laporan mereko yang kurang lengkop, terkodang capain kinerja tidak diisi, hal ini bukannya ditanyakon kepada pengelola TEPRA di BAPPEDA namun cenderung dibiarkon begitu saja, tentunya ini sangat mempersulit komi selaku perekop data, uraian permasalahan terhadap rendahnya penyerapan juga kodang tidak diisi.Pada Rapat Pimpinan TEPRA ini sangat membantu jiko ada pertanyaan dari pengambil kebijakon kotakanlah Bapak Sekretaris Daerah (PAK SETDA) bertanya kepada Kepala SOPD kodang selaku pimpinan juga kurang informasi dalam menjelaskon data, oleh korena itu pengelola TEPRA di SOPD kiranya dapat tanggap dan hadir poda acara PRA TEPRA sebelum diadakon RAPIM TEPRA di .Kabupaten Sukomara setiap bulannya. "(wawancara 8 september 2017). Selanjutnya pertanyaan kedua ; Bagaimanakah masalah fasilitas- fasilitas pada pelaksanaan program TEPRA ? Kepala BAPPEDA Kabupaten Sukamara Bapak Drs.Wariyanto menjelaskan;. "Fasilitas untuk kegiatan TEPRA sudah sangat memadai dalam hal ini AULA BAPPEDA yang berkapasitas 200 (duaratus) orang dapat tertampung pada pelaksanaan TEPRA setiap bulannya. Ruangan yang ber AC dan sejuk serta makon - minum yang disediakon oleh pihak BAPPEDA selaku tempat pelaksanaan proram ini sudah sangat mencukupi, Satu hari bahkan tidak satukoli saya melihat peEertanya justru kurar.g, terkodang makan - minum kegiatan PRA TEPRA berlebihan korena peserta dari 34 (tigapuluh empat) SOPD yang ada hanya 12 (duabelas) yang hadir atau bah/ron hanya 6 (enam) orang yang datang untuk menginput data, Saya sedih dengan keadaan ini padahal kehadiran mereko sangat komi butuhkon korena data yang mereko berikan a/ran komi pakai untuk Laporan TEPRA .Kabupaten yang akan saya hadiri di Provinsi. "(wawancara 08 september 2017). Peneliti kembali bertanya kepada Kepala Bidang Penyusunan dan Pengendalian Program pada BAPPEDA Kabupaten Sukamara mengenai pertanyaan diatas tadi, Bapak Wiyanto mengatakan :. "Menurut saya sumberdaya sudah cukup memenuhi dari segi jumlah Tim yang ada dalam pengelola TEPRA ini, berikut fasilitas yang disediakon sudah cukup memadai, hanya saja pengelola TEPRA SOPD Hal_89.

(103) 43308.pdf. sering tidak hadir dan susah untuk dihubungi dalam penyampaian laporan jadi komi sering mengalami kesulitan untuk memperoleh data yang lengkap dan benar setiap bulannya. "(wawancara tanggal 09 september 2017). Kemudian peneliti bertanya perihal yang sama kepada ketiga Kepala Seksi yang ada pada bidang yang menangani TEPRA ini, danjawaban dari mereka yang diwakili oleh Kepala Sub Bidang Infrastruktur , lbu Ayu Andini mengatakan; "Komi sering kelebihan snack dikorenakan jumlah peserta yang kurang dari 34 orang yang diharapkon datang dan hadir pada PRA TEPRA yang datang hanya 13 orang bahkon pemah hanya 6 orang saja, mereko mengirim data lewat email ,jiko melalui email komi sulit menanyakon jiko ada permasalahan data, kolau mereko hadir mako dapat komi tanyakon langsung, ini sangat menghambat pekerjaan komi.Fasilitas menurut komi sudah memadai korena diadakon diaula yang bersih dan sejuk serta disediakan makan dan minum. Laporan SOPD yang dikerjakon oleh pengelola TEPRA di SOPD pun terkodang kurang memenuhi standar dan kelengkapanya, dalam hal ini diperlukon petugas yang benar-benar punya tanggungjawab dan kamitmen dalam melaksanakan pekerjaannya, mengingat laporan ini bersifat rutinitas setiap bulan dan selalu up to date. "(wawancara 9 september 2017). Perihal yang sama peneliti bertanya dari hasil wawancara kepada 2 (dua) orang s>..affpengelola TEPRA di BAPPEDA yang masuk dalam Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran satu diantara mereka yang diwakili oleh saudara Ridho Maulana mengatakan ;. "Soya kesulitan mengerjakan rekop data yang diberikan oleh SOPD baik melalui email maupun secara hardcopy , data mereka kurang lengkap, ada yang tidak diisi dan kurang benar dalam menghitung , kolom permasalan rendahnya penyerapaan realisasi anggaran baik dari dana DAK maupun APBN tidak diisi, kalau begini terns keadaannya bagaimana kita mendapatkon laporan kabupaten yang baik dan benar yang kita berikon ke Pemerintah Provinsi. Soya sudah Ha/_90.

(104) 43308.pdf. sering menghubungi dengan telp kepada yang bersangkutan namun cendenmg diabaikon, hal ini sangat tidak komi harapkon, komi pernah menggunakon data bulan sebelumnya dikorenakon komi tidak punya data dari salah satu SOPD yang tidak mau mengirimkon laporannya,mereko tidak memahami mungkin, laporan yang mereko buat sangat mempengaruhi persentase penyerapan realisasi anggaran di laporan kobupaten, harusnya mereka sadari itu. "(wawancara 9 september 2017).. Berbagai jawaban diatas yang berhubungan dengan sumberdaya dan fasiltas yang disediakan pada implementasi program TEPRA sebagai perwujudan dari kebijakan Keppres Nomor 20 Tahun 2015 ini maka peneliti dapat menyimpulkan kurangnya kompetensi dalam membuat laporan bagi pengelola TEPRA yang ada di 34 (tiga puluh empat) SOPD yang ada dilingkungan pemerintah Kabupaten Sukamara hal ini ditandai dengan. i. ketidaldengkapan data yang diisi. namun, sumberdaya manusia yaitu. pengelola TEPRA yang ada di BAPPEDA sudah memenuhi kompetensi karena mereka dapat merekap data tepat waktu dan fasilitas yang disediakan sudah sangat cukup dan memadai.. 3.. Disposisi I Sikap-sikap. Berkenaan dengan sikap pelaksana ini, mesti juga disadari bahwa pelaksanaan sebuah kebijakan hanya akan efektif jika dilaksanakan oleh aparaturfunplementor kebijakan. yang menyadari. akan tugas. dan. tanggungjawabnya sebagai wujud perilaku yang baik dalam menyukseskan setiap program kebijakan yang akan diimplementasikan, akan tetapi juga para pembuat kebijakan hendaknya menyadari bahwa implementor juga membutuhkan insentif baik berbentuk, pengakuan, penghargaan, dan Ha/_91.

Gambar

Tabel  2  Jumlah desa dan luas wilayah beberapa kecamatan  ..................... .  50
Gambar  4  •  Pantai Lund Sukamara •Balai Riam •  Permata Kecubung
TABEL REAUSASI FISIK DAN KEUANQAN KABUPATEN/KOTA  SE-AALIMANTAN TENGAH DALAM APBilP T  .A
TABEL REAUSASI FISIK DAN KEUANGAN  KABUPATENIKOTA  SE-KALIMANTAN TENGAH  DALAM APBD TA 2016 POSIS129 FEBRUARJ  2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Terhadap Hasil

Selo Bening Peranan sistem pengendalian intern atas penjualan tunai untuk menjaga harta kekayaan perusahaan belum berjalan dengan optimal karena belum memiliki

Kepuasan pemustaka terhadap Penataan ekstrerior dan interior ruangan perpustakaan adalah baik, dengan 4 responden menjawab sangat memuaskan, 64 responden menjawab

Gambar grafik 1 pada penelitian ini menggambarkan pengaruh antara status gizi anak dengan erupsi gigi molar pertama perman- en yang didapatkan bahwa anak kelas 1

Janda hanyalah status, mereka memiliki porsi sama dengan perempuan-perempuan lain tentang hak hidup sebagai perempuan, seperti misalnya untuk dekat dengan lawan jenis,

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa : (1) kepemimpinan kepala sekolah di SMK PGRI 1 Gresik adalah memberikan teladan guru, memberikan dorongan dan motivasi guru,

Makalah ini menampilkan kegiatan penelitian dan pengembangan suatu mesin pengolah minyak jarak berkapasitas 40 kg/jam yang bisa dengan mudah dipindah-pindahkan, kompor MPS, arang

Kompetensi domain kognitif mahasiswa pada mahasiswa yang terpapar metode pembelajaran Peer-assisted Learning lebih tinggi ( p = 0.000) dibandingkan kompetensi mahasiswa