• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Student Facilitator and Explaining\BAB 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Skripsi Student Facilitator and Explaining\BAB 1"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Dimyati (2006:5) belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Siswa adalah penentu terjadinya proses belajar. Dalam belajar mengajar peranan guru sangat dibutuhkan. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan siswa giat mengumpulkan atau menerimanya. Siswa membangun sendiri pengetahuannya dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Karena hasil belajar dipengaruhui oleh pengalaman siswa dengan dunia fisik dan lingkungan. Subjek belajar juga mencari sendiri makna dari sesuatu yang mereka pelajari.

Jadi, proses mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi suatu kegiatan yang memungkinkan siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya. Mengajar adalah bentuk partisipasi dengan siswa dalam membentuk pengetahuan, dan membuat makna, mencari kejelasan dan menetukan putusan atau pertimbangan. Karena itu guru dalam hal ini berperan sebagai mediator dan fasilitator untuk membantu optimalisasi belajar siswa (Sardiman, 1986:20).

Matematika merupakan ilmu tentang bagaimana menentukan ukuran-ukuran, bentuk-bentuk, struktur-struktur, pola maupun lingkungan objek-objek maupun fenomena di alam semesta, serta penalaran logis yang pengembangannya berdasarkan pola pikir deduktif. Dengan kata lain,

(2)

matematika adalah ilmu tentang segala sesuatu yang terkait dengan pengukuran (termasuk kalkulasi), bentuk-bentuk, pola-pola, dan struktur-struktur, serta penalaran logis yang dikembangkan secara deduktif (Arifin, 2010:10-11).

Dalam belajar matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek (abstraksi). Dengan pengamatan terhadap contoh-contoh diharapkan siswa mampu menangkap pengertian suatu konsep selanjutnya dengan abstraksi ini, siswa dilatih untuk membuat perkiraan, terkaan, atau kecenderungan berdasarkan kepada pengalaman atau pengetahuan yang dikembangkan melalui contoh-contoh khusus (generalisasi). Di dalam proses penalarannya dikembangkan pola pikir induktif maupun deduktif. Namun tentu kesemuanya itu harus disesuaikan dengan perkembangan kemampuan siswa, sehingga pada akhirnya akan sangat membantu kelancaran proses pembelajaran matematika di sekolah (Suherman, 2003: 57).

Melihat kenyataan saat ini di SMAN 3 Sampang, proses kegiatan belajar mengajar di kelas terutama pelajaran matematika responnya kurang baik. Banyak siswa pada umumnya tidak menyukai pelajaran matematika. Mereka beranggapan bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sangat sulit dan membosankan.

(3)

Untuk mencapai hasil belajar yang optimal diperlukan keaktifan siswa. Jadi, diperlukan metode pembelajaran secara khusus melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran student facilitator and explaining (SFaE) merupakan metode pembelajaran dimana siswa mempresentasikan ide / pendapat kepada siswa lainnya. Metode pembelajaran ini efektif melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide / gagasan atau pendapatnya sendiri, dapat mengeluarkan ide-ide yang ada di fikirannya sehingga lebih mudah memahami materi. Metode pembelajaran ini akan relevan apabila siswa secara aktif ikut serta dalam merancang materi pembelajaran yang akan diperesentasikan.

Materi Statistika merupakan salah satu materi dalam pembelajaran matematika kelas XI SMA. Dalam bab statistika ini dibahas tentang membaca dan menyajikan data, ukuran pemusatan data, ukuran letak dan penyebaran data. Sekilas bahan tersebut sepertinya mudah, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak siswa yang merasa kesulitan. Oleh sebab itu dibutuhkan keaktifan siswa untuk mengatasi kesulitan tersebut. Melalui dirinya sendiri dan kelompoknya, sehingga siswa lebih mudah memahami dan diharapkan hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang "Perbandingan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFaE) Dengan Metode Ceramah Pada Materi Pokok Bahasan Statistika Kelas XI SMA Negeri 3 Sampang Tahun Pelajaran 2013/2014"

(4)

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

“Adakah perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan metode ceramah pada pokok bahasan statistika di kelas XI SMA Negeri 3 Sampang Tahun Pelajarana 2013/ 2014?”

2. Penengasan Konsep Variabel.

Sesuai dengan judul pada penelitian ini, maka variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel X1 : Hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan Metode Pembelajaran Student Facilitator and Explaining. Dalam penelitian ini disebut variabel eksperimen.

b. Variabel X2: Hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan Metode Ceramah. Dalam penelitian ini disebut variabel kontrol.

3. Deskripsi Masalah

Adapun deskripsi masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Hasil belajar siswa merupakan proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa, disamping diukur dari prosesnya. Menurut Suprijono (2009:7) hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil tes/skor akhir siswa setelah diajarkan menggunakan metode pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan metode ceramah.

(5)

menjelaskannya dengan didemonstrasikan, kemudian diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kembali kepada rekan-rekannya dan diakhiri dengan penyampaian semua materi kepada siswa.

http://007indien.blogspot.com/2012/10/model-pembelajaran-student-facilitator_30.html

Adapun langkah-langkah metode pembelajaran Student Facilitator and Explaining adalah:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2) Guru mendemonstrasikan/menyajikan garis-garis besar materi pembelajaran.

3) Guru membagi siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya.

4) Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep. Hal ini bisa dilakukan secara bergiliran.

5) Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.

6) Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu. 7) Penutup. ( Suprijono, 2009:128)

c. Metode Ceramah merupakan metode yang boleh dikatakan metode tradisional. Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada siswa, tetapi tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam pembelajaran. (Djamarah, 2010:243-244)

Adapun langkah-langkah metode Ceramah adalah:

(6)

2) Mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya

3) Mempresentasikan materi sejelas mungkin kepada siswa secara pelan-pelan

4) Memberikan bimbingan pelatihan awal kepada siswa 5) Membimbing siswa menyimpulkan pelajaran

6) Memberikan PR pada siswa 7) Penutup

d. Materi pokok statistika meliputi : 1) Membaca dan menyajikan data. 2) Ukuran pemusatan data.

3) Ukuran letak dan ukuran penyebaran data. 4. Batasan Masalah

Untuk menghindari luasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan yaitu mengenai hasil belajar siswa dibatasi aspek kognitif, sedangkan materi yang digunakan adalah statistika yang meliputi membaca dan menyajikan data, ukuran pemusatan data, ukuran letak dan ukuran penyebaran data. Dimana penulis batasi pada ukuran pemusatan data.

C. TUJUAN PENELITIAN

Setiap kegiatan penelitian bagaimanapun bentuknya pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai, demikian juga dalam penelitian ini yaitu:

(7)

dengan metode ceramah pada pokok bahasan statistika di kelas XI SMAN 3 Sampang Tahun Pelajaran 2013/2014.”

D. POSTULAT DAN HIPOTESIS 1. Postulat

Menurut Surachmad (dalam Arikunto, 2006:65) anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti.

Postulat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Materi yang disajikan sesuai dengan kurikulum yang

digunakan di SMAN 3 Sampang yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

b.Siswa memperoleh kesempatan yang sama dalam proses pembelajaran. c.Soal tes yang diujikan untuk mengukur kemampuan siswa telah

memenuhi syarat untuk diujikan.

d.Nilai yang diperoleh menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya.

2. Hipotesis

(8)

menunjukkan bahwa hipotesis dimaksudkan sebagai tuntutan sementara dalam penelitian untuk mencapai jawaban yang sebenarnya. a. Hipotesis Kerja (H1)

Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran Student Facilitator and Explaining dibandingkan dengan yang diajar menggunakan metode ceramah pada materi pokok bahasan statistika kelas XI SMA Negeri 3 Sampang Tahun Pelajaran 2013/2014.

b. Hipotesis Nihil (H0)

Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran Student Facilitator and Explaining dibandingkan dengan yang diajar menggunakan metode ceramah pada materi pokok bahasan statistika kelas XI SMA Negeri 3 Sampang Tahun Pelajaran 2013/2014.

E. PENTINGNYA PENELITIAN

Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan akan diperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan atau kebijaksanaan pada masa yang akan datang.

(9)

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penggunaan dan pemilihan pendekatan, model maupun strategi pembelajaran dalam mengajar. 3. Bagi FKIP Universitas Madura

Sebagai tambahan koleksi literature atau bacaan hasil penelitian mahasiswa di lingkungan FKIP dan pada program study pendidikan matematika Universitas Matematika serta sebagai bahan rujukan dalam peneliti selanjutnya.

4. Bagi Ilmuwan

Sebagai tambahan wawasan tentang penggunaan metode Student Facilitator and Explaining dengan metode ceramah pokok bahasan Statistika kelas XI SMA.

5. Bagi Peneliti

Sebagai bekal untuk terjun ke dunia pendidikan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.

F. ALASAN PEMILIHAN JUDUL

1. Alasan objektif

a. Judul tersebut menurut peneliti menarik untuk diteliti karena pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Student facilitator and Explaining belum pernah diadakan penelitian di SMAN 3 Sampang.

(10)

Ceramah di SMAN 3 Sampang yang mana student facilitator and explaining tersebut melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri sehingga cocok motivasi siswa untuk menjadi yang terbaik dalam menjelaskan materi ajar siswa dan meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

2. Alasan Subjektif

a. Permasalahan yang diteliti sesuai

dengan disiplin ilmu yang ditekuni peneliti yaitu pendidikan Matematika.

b. Lokasi penelitian letaknya terjangkau

oleh peneliti.

G. PENGERTIAN ISTILAH DALAM JUDUL

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya interpretasi yang kurang tepat akan maksud judul dalam kajian ini, maka peneliti perlu memberi pengertian beberapa istilah dalam judul sebagai berikut:

1. Perbandingan adalah

membandingkan dua fenomena atau lebih, ditinjau dari persamaan dan perbedaan yang ada (Arikunto, 2006 : 36). Dalam penelitian ini diartikan perbedaan.

2. Hasil belajar adalah

(11)

apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2009 : 5). Dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh melalui tes.

3. Metode pembelajaran

Student Facilitator and Explaining adalah rangkai penyajian materi ajar yang diawali dengan menjelaskannya dengan didemonstrasikan, kemudian diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kembali kepada rekan-rekannya dan diakhiri dengan penyampaian semua materi kepada siswa.

http://007indien.blogspot.com/2012/10/model-pembelajaran-student-facilitator_30.html

4. Metode ceramah merupakan metode yang boleh dikatakan metode tradisional. Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. (Djamarah, 2010:243-244)

5. Statistika adalah ilmu pengetahuan tentang pengumpulan data, penyajian data, penganalisisan data, sampai dengan penarikan kesimpulan dari data itu dan pembuatan keputusan (Aksin, 2010:16).

H. RUANG LINGKUP PENELITIAN

1. Ruang Lingkup Area/ Wilayah

Penelitian ini terbatas pada lokasi SMA Negeri 3 Sampang.

(12)

Penelitian ini dilaksanakan pada materi pokok statistika sub pokok bahasan pemusatan data SMA Negeri 3 Sampang.

3. Ruang Lingkup Waktu.

Penelitian ini berlangsung pada siswa kelas XI semester 1 tahun pelajaran 2013/2014.

I. SISTEMATIKA PENULISAN

Agar dalam penulisan skripsi ini lebih terperinci, maka penulis susun sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Permasalahan yang terdiri dari Rumusan Masalah, Penegasan Konsep Variabel, Deskripsi Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Postulat dan Hipotesis, Manfaat Penelitian, Alasan Pemilihan Judul, Pengertian Istilah Dalam Judul, Ruang Lingkup Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II Kajian Pustaka, terdiri dari: Kajian Teoritis Tentang Pembelajaran Matematika, Kajian Teoritis Tentang Hasil Belajar Matematika, Kajian Teoritis Tentang metode pembelajaran Student Facilitator and Explaining, Kajian Teorotis Tentang metode Ceramah, Kajian Teoritis Tentang Pokok Bahasan Statistika, Perbandingan hasil belajar metode pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan Metode Ceramah.

Bab III Metode Penelitian, terdiri dari Pengertian Metode Penelitian, Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian, Penentuan Subjek Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Uji Coba Instrumen, dan Teknik Analisis Data.

(13)

Bab V Analisis Data, terdiri dari Uji Homogenitas, Uji Normalitas dan analisis data yang diperoleh.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat tata guna lahan pada ruas Jalan Soekarno Hatta, warna kuning menunjukan wilayah perkantoran, warna merah menunjukan wilayah

Terdapat tiga kegiatan utama dalam penelitian ini yang terhubung yaitu transformasi untuk mengetahui efektifitas ekspresi gen GUS, pada metode peletakan embrio

Sedangkan yang pada saat, kuliah tidak melakukan prokrastinasi menjadi

Hasil yang didapat pada penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Karaji- Bani yang menggunakan tikus wistar diberi diet minyak sawit 12% selama 60

Ketentuan Umum Mengenai Penyidikan dan Penyidik

Apabila dalam perencanaan menerapkan safety stock pada service level 90%, maka jumlah safety stock komponen tiang 1 lengan sebanyak 9 unit, komponen tiang 2 lengan sebanyak 21

teaching dapat membantu mahasiswa memahami jenis-jenis model pembelajaran.. Pemahaman ini tidak hanya pada pengetahuan mahasiswa mengenai model pembelajaran tersebut akan tetapi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh, kemampuan, agunan/ jaminan, karakter nasabah, kondisi usaha, dan modal secara simultan terhadap faktor-faktor yang