BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem pemerintahan yang sentralistik berpengaruh pada pembangunan di berbagai bidang.Oleh karena itu sistem pemerintahan yang terpusat berdampak pembangunan hanya di sektor pemerintah pusat, sedangkan pada daerah-daerah tertentu yang memiliki sumber daya yang lebih baik terbengkalai, dalam sektor pendidikan bisa kita lihat bahwa sistem sentralistik kurang bisa mengatasi keberagaman daerah, keberagaman sekolah, serta keberagaman peserta didik, bahkan cenderung mematikan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan.
Desentralisasi pendidikan membawa perubahan dalam pengelolaan sekolah, yang memberikan kesempatan para pihak untuk berpartisipasi. Dalam hal ini sekolah melakukan pemberdayaan kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan tokoh masyarakat untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih bermutu dan berdaya saing. Hal ini sesuai dengan makna otonomi satuan pendidikan, yaitu sekolah atau lembaga pendidikan di daerah tertentu, diberikan wewenang untuk mengembangkan sekolahnya masing-masing sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan merupakan sebuah institusi yang diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat. Selain itu kebijakan pendidikan yang diambil, harus selalu dipertanggungjawabkan kepada publik, karena sekolah merupakan institusi publik atau lembaga yang melayani kebutuhan masyarakat.
Agar semua aspek tersebut berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan, maka perlu manajemen yang baik didalamnya, kaitannya dalam hal ini Manajemen berbasis sekolah. Terdapat tiga pilar dari MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) yang dapat meningkatkan mutu pendidikan, salah satunya adalah Peran serta masyarakat. Kerjasama antara sekolah dan masyarakat. Dengan adanya hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat, maka mutu pendidikan pun akan terus meningkat dan lebih baik.
sekolah, karena disadari betapa pentingnya dukungan mereka untuk keberhasilan pembelajaran di sekolah. Hal ini serupa dengan keadaan yang ada di SD Negeri Kauman Kidul Salatiga. Sekolah yang terletak di daerah perbatasan kota Salatiga dan Kabupaten Semarang ini dipandang peneliti memiliki beberapa hal yang harus dievaluasi salah satunya kurangnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan, sehingga mutu pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul kurang baik. Tidak aktifnya komite dalam program sekolah, pertemuan-pertemuan orang tua peserta didik yang dinilai kurang efektif dan terjadi kesalahpahaman dalam informasi. Beberapa hal tersebut yang membuat penulis ingin meneliti di SD Negeri Kauman Kidul Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang yang telah ditulis, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
2. Bagaimana input partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul ?
3. Bagaimana process partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul ?
4. Bagaimana product partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul ?
1.3. Tujuan Penelitan
Sesuai dengan rumusan maslah penelitian yang diutarakan, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis context partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul ?
2. Menganalisis input partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul ?
4. Menganalisis product partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul ?
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis, penelitian ini dapat diharapkan dapat memperdalam kajian pengetahuan dalam pendidikan melalui Manajemen Berbasis Sekolah. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan informasi, bahan kajian, evaluasi dan pengembangan MBS berdasarkan aspek Partisipasi Masyarakat.