• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan pemahaman fikih materi shalat id dengan menggunakan strategi domino pada kelas IV MI Darussalam Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan pemahaman fikih materi shalat id dengan menggunakan strategi domino pada kelas IV MI Darussalam Sidoarjo."

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN FIKIH MATERI SHALAT ID DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI DOMINO

PADA KELAS IV MI DARUSSALAM SIDOARJO

SKRIPSI Oleh : NIKE SILVIA NIM : D77213082

PROGRAM STUDI PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Silvia, Nike. 2017. Peningkatan Pemahaman Fikih Materi Shalat Id Dengan Menggunakan Strategi Domino Pada Kelas IV MI Darussalam Sidoarjo.

Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Pembimbing (1) Drs. H. Munawwir, M.Ag., (2) Drs. Nadlir, M. Pd.I

Kata kunci: Peningkatan peahaman, Strategi Domino.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan pemahaman yang kurang tersebut dipicu dengan siswa yang bosan dan kurang aktif sehingga guru saat menjelaskan siswa kurang memahami materi. Maka perlu ditetapkan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa yaitu dengan membuat suasana kelas yang pasif menjadi aktif.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan Strategi Domino dalam rangka meningkatkan pemahaman Materi Sholat ID Mata Pelajaran Fikih Pada Kelas IV MI Darussalam Sidoarjo. (2) Bagaimana peningkatan pemahaman Materi Sholat ID Mata pelajaran Fikih setelah diterapkannya Strategi Domino Pada Kelas IV MI Darussalam Sidoarjo.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan menggunakan model Kurt Lewin. Setiap siklus dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data penelitian yang dipereoleh melalui observasi, tes dan dokumentasi. data tes tulis siswa.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN SAMPUL... ii

HALAMAN MOTTO... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ...v

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR DIAGRAM ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Tujuan Penelitian ...6

D. Tindakan ynag Dipilih ...6

E. Lingkup Penelitian ...6

F. Manfaat Penelitian ...7

BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman...8

1. PengertianPemahaman ...8

(8)

3. Indikator pemahaman ...10

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman ...11

A. Materi Shalat Id ...14

1. Pengertian Fikih ...14

2. Hal-hal yang dibahas didalam Fikih ...15

3. Materi Sholat Id ...17

B. Strategi Domino ...20

1. Pengertian Strategi Domino ...20

2. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Domino...21

3. Langkah-Langkah Strategi Domino ...22

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ...24

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian ...27

C. Variabel yang Diselidiki ...28

D. Rencana Tindakan ...28

E. Data dan Cara Pengumpulannya ...33

F. Analisis Data Penelitian ...43

G. Indikator Kinerja ...45

H. Tim Peneliti dan Tugasnya ...46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...47

1. Siklus 1 ...62

2. Siklus 2 ...60

(9)

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ...78

B. Saran ...79

DAFTAR PUSTAKA...81

PERNYATAAN KEASLIANTULISAN...83

(10)
(11)

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

2.1 Kategori Hubungan-hubungan Dan Dimensi Proses kognitif...11

3.1 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru...36

3.2 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ...39

3.3 Butir-butir Soal ...42

3.4 Kisi-kisi Soal Siklus I dan II ...43

3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-rata Kelas ...45

3.6 Kriteria Tingkat Keberhasilan Kelas...46

4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I...52

4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ...57

4.3 Daftar Nilai Siklus I Dengan Menggunakan Strategi Domino ...60

4.4 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II ...67

4.5 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ...71

(12)

DAFTAR GAMBAR

TABEL Halaman

3.1 Model Kurt Lewin...27

4.1 Siswa Mengamati Buku Paket Materi Shalat ID...50

4.2 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi ...51

4.3Siswa Mempraktekkan Shalat Id...64

4.4 Preesentasi Hasil Diskusi Kelompok ...65

(13)

DAFTAR DIAGRAM

TABEL Halaman

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Profil Sekolah

2. Instrumen Wawancara 3. Hasil Siklus 1

4. Hasil Siklus II

5. Instrumen Validasi Dokumen RPP Siklus I 6. Validasi RPP Siklus I

7. Kisi-Kisi Soal Siklus I 8. RPP Siklus I

9. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 10. Lembar Observasi Aktivitas guru Siklus I 11. Sampel Hasil tes Siklus I

12. Dokumentasi Siklus I

13. Instrumen Validasi Dokumen RPP Siklus II 14. Validasi RPP Siklus II

15. Kisi-kisi soal Siklus II 16. Instrumen Validasi Siklus II 17. RPP siklus II

18. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 19. Lembar Observasi Aktivitas guru Siklus II 20. Sampel Hasil tes Siklus II

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada hakikatnya merupakan kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih yang ada dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 mencakup kegiatan bimbingan, mengajar, dan latihan. Istilah mendidik, menunjukkan usaha yang lebih ditunjukkan pada pengembangan budi pekerti, hati nurani, semangat, kecintaan, rasa kesusilaan, ketaqwaan, dan lain-lain. Mengajar berarti memberikan sebuah pembelajaran tentang berbagai ilmu yang bermanfaat pada perkembangan intelektual manusia. Melatih yaitu usaha untuk memberikan keterampilan tertentu kepada peserta didik yang dilakukan secara bertahap dan berulang-ulang.1

Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qu’an dan Al-Hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, dan pengunaan pengalaman disertai dengan tuntutanuntuk menghormati penganut agama lain dalam

1

(16)

2

hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat hingga mewujudkan kesatuan dan persatuan.2

Mata pelajaran dalam Pendidikan Agama Islam secara keseluruhan meliputi lingkup Al-Qur’an dan Al-Hadist, keimanan, akhlak, fikih/ibadah dan sejarah sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup Pendidikan Agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, dan manusia lainnya maupun dengan lingkungannya (hablum minallah hablum minannas). Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh guru dalam mempersiapkan siswa untuk menyakini, memahami, mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau pelatihan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.3

Secara umum Pendidikan Fikih adalah sub mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar yang membahas tentang ajaran agama islam dalam segi Fikih. Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum islam, yang setelah itu menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan

2

Abdul Majid, S.Ag., M.Pd., Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya: 2012), 11-12.

3

(17)

3

bimbingan, pengajaran serta penggunaan pengalaman. Mata pelajaran fikih ini juga digunakan untuk memberikan pengetahuan tentang syariat islam, meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan pembinaan yang berkaitan dengan pemanfaatan bagi kehidupan sehari-hari.4

Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali siswa agar mereka dapat mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaantan dalam menjalankan ajaran islam baik dalam hubungan manusia dan makhluk lainnya maupun dengan lingkungan masyarakat.5

Pemahaman sangatlah penting dalam mempelajari Fikih karena berkaitan tentang hukum islam atau syariat islam. Pembelajaran Fikih menjadi pedoman hidup dalam bermasyarakat, serta dapat menumbuhkan keta’an beragama, tanggung jawab dan disiplin yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari baik secara pribadi maupun sosial dengan dilandasi hukum islam. Pada kenyataannya masih saja ditemukan sebuah permasalahan di sekolah dalam pembelajaran Fikih mengenai pemahaman

4

Bambang Subandi, M.Ag dkk, Study Hukum Islam, (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2013), 39. 5

(18)

4

peserta didik yang masih kurang, permasalahan ini terjadi di MI Darussalam Sidoarjo pada siswa kelas IV. Dari 16 siswa hanya 9 siswa yang tuntas yang 7 belum tuntas sehingga mendapatkan prosentase sebesar 56,25% masih belum memenihi ketuntasan dari nilai KKM yaitu 75 untuk mata pelajaran Fikih.

Pemahaman yang kurang tersebut dipicu dengan siswa yang bosan meskipun guru menggunakan metode ceramah dan diselingi dengan cara berkelompok untuk mengurangi kebosanan. Guru berusaha menggunakan metode untuk membuat siswa menjadi aktif dengan cara berkelompok, namun kenyataanya siswa tetap pasif dan ramai karena dengan berkelompok saja siswa yang dapat mengikuti pembelajaran hanya itu-itu saja dalam artian siswa yang pandai saja yang paham dengan materi dan yang lain membuat kegaduhan dengan berbincang-bincang dengan teman sebayanya. Strategi dan metode yang bervariasi dapat menghilangkan kejenuhan atau kebosanan didalam kelas. Kebosanan ini yang akan menimbulkan keramaian dan kegaduhan sehingga dalam lingkup kelas yang kecil ini siswa akan mudah untuk tidak berkonsentrasi dalam pembelajaran.6

Untuk menjawab permasalahan di atas, maka diperlukan sebuah strategi yang cocok dan sesuai untuk digunakan dalam proses belajar

6

(19)

5

mengajar. Maka peneliti akan melakukan sebuah penelitian tentang Peningkatan Pemahaman Materi Sholat ID Mata Pelajaran Fikih Dengan Menggunakan Strategi Domino kelas IV di MI Darussalam Sidoarjo. Pada dasarnya terdapat beberapa strategi, metode dan model dalam meningkatkan pemahaaman siswa. Peneliti ingin mencoba menggunakan strategi domino, dengan diterapkannya strategi ini dalam pembelajaran Fikih diharapkan mampu berjalannya proses pembelajaran dengan efektif dan seluruh peserta didik paham dengan materi shalat id.

Berdasarkan permasalahan diatas, menjadi pendorong utama bagi peneliti untuk melakukan penelitian tentang “PENINGKATAN PEMAHAMAN FIKIH MATERI SHOLAT ID DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI DOMINO PADA KELAS IV DI MI DARUSSALAM SIDOARJO.”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :

(20)

6

2. Bagaimana peningkatan pemahaman Materi Sholat ID Mata pelajaran Fikih setelah diterapkannya Strategi Domino Pada Kelas IV MI Darussalam Sidoarjo ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan Strategi Domino dalam rangka meningkatkan pemahaman Materi Shalat ID Mata Pelajaran Fikih Pada Kelas IV MI Darussalam Sidoarjo.

2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman Materi Shalat ID Mata pelajaran Fikih setelah diterapkannya Strategi Domino Pada Kelas IV MI Darussalam Sidoarjo.

D. TINDAKAN PENELITIAN

(21)

7

E. LINGKUP PENELITIAN

Ruang lingkup penelitian ini yakni tentang peningkatan pemahaman materi shalat Id mata pelajaran Fikih menggunakan Permainan Domino Pada Kelas IV MI Darussalam Sidoarjo. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada masalah berikut ini :

1. Subjek penelitian ini diambil pada siswa kelas IV di MI Darussalam Sidoarjo tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 16 siswa.

2. Materi yang digunakan pada penerapan Strategi Domino adalah Materi Shalat Id.

F. MANFAAT PENELITIAN

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi penelitian selanjutnya dan dapat memberikan sumbangsi pemikiran dalam pembelajaran fikih dalam materi sholat Id menggunakan strategi domino.

2. Secara Praktis a. Bagi Siswa

(22)

8

b. Bagi Guru

Dapat memberikan inovasi baru terhadap guru dalam mengembangkan strategi domino untuk meningkatkan pemahaman peserta didik pada pembelajaran Fikih.

c. Untuk Lembaga Pendidikan

Memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran serta dapat meningkatkan kualitas lulusan disekolah tersebut. Sebagai bahan rujukan untuk mengadakan bimbingan dan pelatihan bagi guru-guru dengan menggunakan strategi domino.

d. Bagi Penelitian

(23)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pemahaman

1. Pengertian Pemahaman

Pemahaman menurut Bloom diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang sedang dia baca, yang dia lihat, yang dia alami atau yang sedang dia rasakan.

(24)

10

paham dengan materi dan mampu menggambarkan atau menjelaskan materi dengan luas menggunakan bahasanya sendiri.

Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui, karena pemahaman melibatkan proses mental yang dinamis, dengan memahami siswa akan mampu memberikan uraian dan penjelasan yang lebih kreatif, tidak hanya gambaran saja. Siswa mempunyai kemampuan untuk memahami sebuah materi yang berbeda-beda karena ia mempunyai kemampuan sendiri untuk memahami suatu hal sehingga pemahaman

tersebut bersifat bertahap.

7

7

(25)

2. Tingkatan dalam Pemahaman

Pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu :

8

a. Pemahaman tingkat rendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya dari satu bahasa ilmiah kebahasa yang lain, mengartikan konsep, simbol dan lain sebagainya. Misalnya dalam pembelajaran fikih siswa mampu

b. Pemahaman tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.

c. Pemahaman tingkat ketiga adalah pemahaman ekstrapolasi. Pada pemahaman tingkat ini, diharapkan seseorang dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.

Salah satu tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah pemahaman. Misalnya dengan menjelaskan susunan kalimatnya sendiri yaitu sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain

8

(26)

10

dari yang telah dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.

3. Indikator Pemahaman

Siswa dikatakan dapat memahami suatu materi jika memenuhi beberapa indikator yang di inginkan. Indikator pemahaman yang dikehendaki beradasarkan kategori proses kognitif yakni sebagai berikut :

Tabel 2.1

Kategori Hubungan dan Dimensi Proses Kognitif9

Kategori Proses Kognitif Contoh

2.1 Mengartikan contoh, menguraikan dengan kata-kata sendiritentang shalat id

2.2 Memberikan Contoh contoh,memberikan contoh macam-macam shalat id

2.3 Mengkalsifikasikan contoh, mengamati atau menggambarkan shalat id

2.4 Menyimpulkan contoh, menulis kesimpulan pendek dari shalat id

2.5 Menduga contoh, mengambil kesimpulan dasar-dasar contoh dari shalat id 2.6 Membandingkan contoh, membandingkan

peristiwa-peristiwa sejarah dengan situasi sekarang

2.7 Menjelaskan contoh, menjelaskan pengertian shalat id

Kategori indikator pemahaman dalam kegiatan belajar ditunjukkan melalui: (1) mengungkapkan gagasan, atau pendapat dengan kata-kata sendiri, (2) membedakan, membandingkan, menginterpretasi data,

9

(27)

11

mendeskripsikan dengan kata-kata sendiri, (3) menjelaskan gagasan pokok, (4) dan menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri.10 Berdasarkan indikator pemahaman diatas, indikator yang digunakan dalam memahami materi alat pencernaan adalah siswa mengklasifikasikan (clasisifiying), siswa menjelaskan ( explaining ), dan siswa menyimpulkan.

4. Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman sekaligus keberhasilan belajar siswa ditinjau dari segi komponen pendidikan adalah sebagai berikut:11

a. Tujuan

Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Sedikit banyaknya perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru sekaligus akan mempengaruhi kegiatan belajar anak didik.

a. Guru

Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Dalam satu kelas terdapat

10

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik berdasarkan Kurikulum 2013), (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2014), hlm 169.

11

(28)

12

perbedaan antara siswa satu dengan yang lainnya yang berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa tersebut. Maka dari itu, seoarang guru harus memberikan suatu pendekatan belajar yang sesuai dengan keadaan siswanya sehingga tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

b. Siswa

Siswa adalah orang yang sengaja datang ke sekolah. Siswa yang berkumpul di sekolah mempunyai bermacam-macam karakteristik kepribadian, sehingga daya serap (pemahaman) siswa yang didapat juga berbeda-beda dalam setiap materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Siswa mempengaruhi kegiatan belajar mengajar sekaligus hasil belajar yaitu pemahaman siswa.

c. Kegiatan Pengajaran

Kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran meliputi model, strategi, metode, dan media yang digunakan pada saat pembelajaran serta evaluasi pembelajaran. Jika hal tersebut dipilih dan digunakan secara tepat, maka akan mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar.

d. Bahan dan Alat Evaluasi

(29)

13

(evaluasi). Alat-alat evaluasi yang digunakan meliputi: benar-salah

(true-false) dan pilihan ganda (multiple-choice), menjodohkan

(matching), melengkapi(completion), dan essay.

Pemahaman siswa tergantung pula pada bahan evaluasi yang digunakan guru kepada siswa. Jika siswa mampu mengerjakan atau menjawab materi evaluasi dengan baik, maka siswa dapat dikatakan paham terhadap materi yang diberikan.

e. Suasana Evaluasi

Selain faktor tujuan, guru, siswa, kegiatan pengajaran, serta bahan dan alat evaluasi, faktor suasana evaluasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Jika keadaan kelas yang tenang, aman dan disiplin pada materi ujian yang sedang berlangsung maka mempengaruhi pemahaman berupa jawaban yang diberikan siswa.

B. Materi Shalat Id

1. Pengertian Fikih

(30)

14

(cabang). Tegasnya menurut usul fikih mengartikan fikih adalah mengertahui hukum dari dalilnya. Sedangkan menurut para ahli fikih (faquha’) fikih adalah mengetahui hukum-hukum shara’ yang menjadi sifat bagi perpuatan para hamba(mukallaf), yakni: wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah.12

Menurut Abu Zahrah Fikih adalah mengetahui hukum-hukum syariat yang bersifat praktis (amaliyah). Muhammad salam Madkur menjelaskan bahwa pengertian fikih semula mempunyai ruang lingkup yang sama dengan hukum syariat, meliputi hulum akidah, amaliyah dan akhlak. Setelah wilayah Negara Islam yang semakin luas dan semakin banyak pula jumlah pemeluknya dari berbagai bangsa, maka timbullah berbagai masalah yang memerlukan fatwa hukum. Istilah fikih saat itu digunakan untu cabang ilmu dari ilmu syariat, yaitu ilmu yang membahas hukum syariat tentang praktek keagamaan yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci.

Pada masa permulaan islam, orang-orang mampu menggali hukum dari Al-quran dan As-sunnah yangmana itu disebut sebagai Qurra’.

Ilmu Fikih merupakan bagian dari ilmu syariat. Karena itu, Allah tidak boleh disebut Faqih, sebab tidak ada sesuatu pun yang samar dan di luar jangkauan Ilmu Allah.

12

(31)

15

Dengan demikian, definisi tentang fikih dapat disimpulkan bahwa fikih adalah ilmu tentang hukum syariat yang bersifat praktisdan bagian dari cabang ajaran agama (amaliyah furu’iyyah) yang didasarkan pada dalil yang terperinci, digali dan ditemukan melalui penalaran.13

2. Hal-hal yang Dibahas Dalam Fikih

Hal-hal yang dibahas dalam fikih dapat dibagi menjadi delapan bagian:14

a. Bagian I : Sekumpulan hukum yang berkenaan dengan ibadah antara lain taharah, salat, janazah, siyam, zakat, zakat fitrah, haji, jihadi, nadhar, qurban, dhabihah, said (perburuan), aqiqah, makanan dan minuman.

b. Bagian II : Sekumpulan hukum yang berkenaan dengan kekeluargaan perorangan dan warisan antara lain nikah, khulu’, li’an, talaq, ila’, zihar, ruju’, hajr, wasiyat, mawaris, rada’ah, hadanah, perwalian.

c. Bagian III : Sekumpulan hukum mengenai mu’amalah madaniyah (hukum-hukum yang dibuat untuk mengatur hubungan manusia dalam bidang kekayaan, harta dan tasarruf) antara lain perjanjian

13

Bambang Subandi, M.Ag dkk, Study Hukum Islam, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2013) 39-42

14

(32)

16

berdua laba dalam perniagaan (mudarabah), kitabah, hibah, jual beli, sewa-menyewa, hutang piutang, gadai, jaminan, tanggungan, pemindahan hak dan kewajiban(halawah) dan lain-lain.

d. Bagian IV : Sekumpulan hukum mengenai benda dan ekonomi yaitu hukum-hukum yang mengatur hubungan kekayaan denagan masyarakat dan negara anatara lain baitul al-mal, perbendaraan negara, sumber-sumber baitul al-mal, macam-macam kekayaan yang dimasukkan ke dalam baitul al-mal dan objek kepentingan penggunaan baitul al-mal.

e. Bagian V : Sekumpulan hukum mengenai ‘uqubat, yaitu hukum yang disyari’atkan untuk memelihara kehidupan manusia, agama, harta, keturunan, akal dan jiwa, diantaranya adalah qisas, hudud, hukum peminum arak, perampokan, peperangan, pemberontakan, hukum zina, pemberontakan dan lain-lain.

f. Bagian VI : sekumpulan hukum yang disebut hukum-hukum yang berhubungan dengan peradilan dan pengadilan untuk mewujudkan keadilan dalam masyarakat, antara lain peradilan, hakim, qadi, gugatan, saksi, sumpah, pembuktian dan dakwaan. g. Bagian VII : Sekumpulan hukum tata negara ataua hukum-hukum

(33)

17

h. Bagian VIII : sekumpulan hukum internasional atau hukum-hukum yang mengatur hubungan antara satu negara dengan negara lain, antara negara islam dan negara non islam, baik masa damai maupun masa perang.

Dengan beberapa hal-hal yang dibahas dalam fikih diatas peneliti telah melakukan penelitian pada fikih Bagian I yaitu salat(Sholat Id).

3. Materi Sholat ID

a. Pengertian Sholat Idul Fitri dan Sholat Idul Adha

Sholat dua hari raya raya adalah sholat Idul Fitri yang artinya adalah sholat hari raya yang dilakukan setelah selesai mengerjakan puasa ramadhan setiap tahunnya selama satu bulan penuh pada 1 Syawal. Sholat Idul Adha adalah (hari raya korban) pada tanggal 10 Zulhijjah tiap tahunnya. Hari raya ini dinamakan juga hari raya Haji atau hari raya akbar sebab pada tanggal tersebut beribi-ribu bahkan berpuluh-puluh ribu umat islam yang datangdari segenap penjuru dunia untuk menunaikan ibadah hajinya dikota mekkah.

(34)

18

itu. Bahkan perempuan yang sedang haid disunnahkan untuk pergi berhari raya, seklaipun ia tidak mengerjakan sholat hari raya. Tempat untuk mengadakan dua sholat hari raya ini adalah di masjid karena masjid adalah tempat bersujud kepada Allah, tetapi dengan syarat jika masjid tersebut mampu menampung seluruh jamaah yang ada. Jika masjid tersebut sempit maka sholat dua hari raya tersebut dianjurkan dilaksanakan ditanah lapang, karena dalam syi’ar islam, lebih baik semua berkumpul di satu tempat daripada bercerai-berai.

b. Sunnah-sunnah Pada Sholat Idul Fitri dan Idul Adha

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan sholat sunah dua hari raya sebagai berikut :

1) Shoalt tersebut dikerjakan secara berjamaah karena mengikuti perbuatan Nabi SAW.

2) Takbir tujuh kali pada rakaat yang pertama sebelum doa iftitah dan pada rakaat yang kedua sebanyak lima kali yaitu sesudah takbir berdiri dan disunnahkan mengangkat kedua tangan sampai setentang dengan kedua bidang bahunya, pada tiap-tiap kali mmbaca takbir tersebut.

(35)

19

4) Mendengarkan khatib berkhitbah sesudah sholat hari raya. 5) Khotbah sholat dua hari raya raya seperti khotbah jumat

pula. Pada khotbah yang pertama dibaca sembilan takbir dan pada khotbah yang kedua dibaca tujuh takbir.

6) Mandi sebelum pergi sholat hari raya.

7) Memca takbir bersama-sama, ketika tilah tiba dimasjid ataupun ditanah lapang.

8) Memakai pakaian yang bagus.

9) Waktu kembali dari tempat sholat hari raya hendaknya tidak melalui jalan yang telah dilewati ketika berangkat ketempat sholat hari raya.

(36)

20

11) Disunnahkan makan terlebih dahulu sebelum sebelum pergi melaksanakan sholat Idul Fitri. Pada hari raya kurban disunnahkan makan sesudah kembali dari sholat.15

C. Strategi Domino

1. Pengertian Strategi Domino

Strategi pembelajaran adalah rangkaian kegiatan dalam proses pengelolaan siswa, pengelolaan guru, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan lingkungan belajar, pengelolaan sumber belajar dan penilaian agar pembeljaran itu lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaranyang sudah ditetapkan. Strategi pembelajara pada hakikatnya terkait dengan perencanaan atau kebijakan yang dirancang di dalam mengelola pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajran yang diinginkan. 16

Strategi pembelajran terdiri atas seluruh kompoen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk

15

Moh. Mahmud Sani, S. Ag, M.M., M.Pd., Fiqih, (Surabaya: CV. Mia,), 58-64 16

(37)

21

juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.17

Strategi Domino adalah sebuah strategi untuk membuat siswa tidak meraa jenuh dalam kelas dengan membuat pemainan domino yang sudah dikenal oleh masyarakat indonesia. Dalam strategi tersebut dibutuhkan penguasaan kosakata atau suasana kelas yang menyenangkan agar siswa tidak merasa kesulitan terhadap materi yang sedang berlangsung dan tidak mengalami kejenuhan.

2. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Domino

Sebuah strategi pembelajaran dalam pengajarannya pasti memiliki sebuah kelebihan atau kekurangan dalam penerapannya. Berikut ini kelebihan dari strategi domino :18

1. Mengajak siswa untuk larut dalam untuk menghafal dan memahami kosakata (materi) tanpa siswa sadari bahwa dia larut dalam sebuah permainan tersebut.

2. Sebuah permaian yang didalamnya berbentuk sebuah persaingan unjuk jawaban, siswa siapapun dilatih untuk sportif dan jujur, jujur untuk tidak mengelabuhi lawan dengan meminta dari jawaban temannya melainkan jawabnnya sendiri.

17

Junaedi, Strategi Pembelajaran, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), 9. 18

(38)

22

3. Siapapun yang memberikan jawabnnya akan mendapatkan nilai. Nilai lain dari kegiatan ini adalah nilai kedisiplinan artinya siapa yang mengankatkan jarinya terlebih dahulu maka dia yang akan ditunjuk terlebih dahulu untuk menjawabnya. Saling menghargai artinya siswa yang menjawab benar atau salah harus saling menghargai pendapat temannya satu sama lain.

3. Langkah-langkah Strategi Domino

Dalam penerapan strategi identitas korporat ini, dapat melalui beberapa langah berikut ini :19

1. Siapkan satu set kartu yang berukuran A6 atau a7, masing-masing dibagi menjadi dua dengan garis seperti kartu domino. Satu sisinya berisi pertanyaan dan sisi lainnya berisi tentang jawaban. Pertanyaan dan jawabaannya pada tiap kartu tidak sesuai.

2. Kartu dikocok dan dibagikan pada setia siswa masing-masing satu kartu.

3. Setiap orang dapat mulai membaca pertannyannya. Seseorang di ruangan memiliki jawabannya. Siswa membacakannya dan yang lainnya harus menentukan apakah menurut mereka jawabannya benar atau salahg dengan mengangkat ibu jari ke atas bila benar dan mengangkat ibu jari kebawah jika jawaban salah. Jika tidak

19

(39)

23

ada yang menawarkan jawaban, guru menanyakan siapa yang mempunyai jawaban yang benar. Akhirnya beberapa siswa akan menawarkan jawaban dan kelas berdebat mana jawaban yang benar.

4. Siapun yang memiliki jawaban yang benar menanyakan pertanyaan dikartunya dan seterusnya. Ketika para siswa telah memainkan kartu dominonya, mereka telah ikut memutuskan apakah jawaban siswa lain benar atau salah.

(40)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research

(CAR), dari nama tersebut, suda menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Terdapat tiga kata yang terkandung di dalam PTK, yakni :

20

1. Penelitian: Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi terentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan pentik bagi peneliti.

2. Tindakan: Menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.

3. Kelas: Sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dan dari guru yang sama pula.

Dapat dikatakan pula bahwa penelitian tindakan kelas adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui

20

(41)

27

refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. PTK bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar.21

Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang di desain untuk membantu guru mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di kelas. Penelitian tindakan kelas atau PTK memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar.

Diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam PTK (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan mengukur keberhasilannya.22

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu cara memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru, karena guru merupakan orang yang paling tahu segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran. Praktik Penelitian Tindakan Kelas dapat dilakukan

21

Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group, 2013), 26. 22

(42)

28

secara efektif oleh setiap guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tanpa harus meninggalkan kualitas utamanya mengajar. pembelajaran tanpa harus meninggalkan kualitas utamanya mengajar.23

Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan model Kurt Lewin. Menurut Kurt Lewin penelitian tindakan adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.24

Gambar 3.1

Model Kurt Lewin

23

E Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), 88.

24

(43)

29

Pola pelaksanaan PTK disini adalah pola kolaboratif, inisiatif untuk melakukan PTK tidak dari guru, akan teatapi dari pihak luar yang berkeinginan untuk memecahkan masalah pembelajaran.25 Peneliti melakukan kolaboratif dengan dengan guru kelas IV MI Darussalam Sidoarjo, peneliti terlibat langsung dalam merancang penelitian, merencanakan tindakan, melakukan tindakan, observasi, refleksi, dan melaporkan penelitian. Peran guru kelas IV dalam penelitian ini adalah sebagai peneliti, pengumpulan data, penganalisis, dan perefleksi.

B. Setting Penelitian dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

a) Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Darussalam Gagang Balongbendo Sidoarjo, yang beralamat di Jl. Sumber Jati Gagangkepuhsari, Balongbendo, Sidoarjo.

b) Waktu Penelitian

Observasi dilakukan pada tanggal 27 Oktober. Waktu penelitian mengacu pada kalender akademik madrasah. Karena PTK memerlukan beberapa siklus.

25

(44)

30

2. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV MI Darussalam Sidoarjo tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah 16 siswa yang terdiri dari 9 siswi dan 7 siswa. Kompetensi Dasar yang digunakan adalah 3.1 Memahami ketentuan sholat Id.

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian tindkaan kelas ini, variabel-variabel yang diselidiki yaitu mengenai upaya meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fikih menggunakan Strategi Domino kelas IV MI Darussalam. adalah sebagai berikut :

1. VariabelInput : Siswa kelas IV MI Darussalam Gagang Balongbendo, Sidoarjo tahun ajaran 2016/2017.

2. Variabel Proses : Penggunaan Strategi Domino.

3. Variabel Output : Peningkatan pemahaman materi sholat Id.

D. Rencana Tindakan

Dalam penelitian tindakan kelasini, peneliti menggunakan model penelitian dari teory Kurt Lewin di dalam model tersebut menyatakan bahwa terdapat 2 siklus, dalam 1 siklus terdapat empat langkah yaitu planning (perencanaan), acting (tindakan), observing (observasi), reflecting (refleksi).26

26

(45)

31

1. Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap pertama, yang dilakukan oleh peneliti adalah menganalisis masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran serta mencari obat untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah :

1) Menyusun RPP dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Fikih dengan strategi domino

2) Menyiapkan instrumen pengumpulan data, yaitu:

a) Lembar kegiatan siswa selama proses pembelajaran. b) Lembar kegiatan guru dalam proses pembelajaran. c) Lembar tes atau soal pada akhir proses pembelajaran.

d) Mendesain alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam meningkatkan pemahaman siswa dengan menggunakan strategi domino. Keberhasilan pembelajaran di tetapkan apabila 80 % siswa mencapai ketuntasan belajar dengan nilai minimal 75.

b. Tindakan (Acting)

(46)

32

1) Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)

a) Guru memberi salam

b) Guru menanyakan kabar siswa. c) Guru melakukan absensi siswa. d) Guru bersama siswa bernyanyi.

(Tepuk jari satu, tepuk jari dua, tepuk jari tiga, jari empat, jari lima.

Tepuk jari lima, bisa bunyi semua. Ayo kawan-kawan kita belajar bersama. Mari kawan-kawan kita berdoa bersama.

Bismillahirrahmanirrahiim...)

e) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab dan sedikit menyanyi tentang rukun islam.

“anak-anak siapa disini pernah mengikuti sholat hari raya? f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2) Kegiatan Inti (± 50 menit)

a) Guru melakukan tanya jawab bersama dengan guru untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. (Menanya)

b) Siswa mengamati teks dalam buku dan membaca buku tentang pengertian sholat Id.(mengamati)

(47)

33

d) Siswa mengidentifikasi permasalahan sholat Id? (menalar) e) Siswa dihampiri oleh guru, guna mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa terkait materi yang dibahas. (mengamati) f) Siswa melakukan kegiatan tanya jawab dalam kelas dan

siswa maju kedepan kelas untuk memberikan jawaban saat dia melakukan tanya jawab(mengkomunikasikan)

g) Secara individu, siswa mengerjakan LK Individu. (menalar) h) Siswa mendapat penguatan terhadap materi yang telah

dipelajari.

3) Kegiatan Penutup (± 10 menit)

a) Siswa merefleksikan pembelajaran hari ini dengan bersama-sama menyimpulkan pembelajaran hari ini dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Hari ini, kita belajar mengenai apa saja Nak?

b) Guru menyampaikan pesan moral bahwa bagi yang punya hewan peliharaan, harus selalu dirawat, diberi makanan, diberi tempat tinggal yang bersih.

(48)

34

c. Observasi (Observing)

1) Mengamati perilaku siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Data ini diperoleh dari hasil pengamatan guru kolaborasi dengan menggunakan lembar observasi siswa.

2) Memantau kegiatan pembelajaran siswa.

3) Mengamati aktivitas guru selama poses pembelajaran. Data ini diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan guru kolaborator dengan menggunakan lembar observasi guru.

4) Mengamati pemahaman tiap-tiap siswa terhadap penguasaan materi sholat Id melalui strategi domino.

Dalam pengamatan ini untuk melihat berhasil tidaknya pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 melalui strategi domino serta digunakan sebagai perbaikan dalam siklus 2.

d. Refleksi (Reflecting)

(49)

35

2. Siklus II

a. Perencanaan (Planning)

1) Indentifikasi masalah pada siklus 1 dan penerapan alternatif pemecahan masalah

2) Membuat ulang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan media poster serta menumbuhkan semangat siswa untuk belajar lebih giat.

3) Mengembangkan proses pembelajaran

4) Menyiapkan sumber belajar berupa rangkuman 5) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung

b. Tindakan (Acting)

Pada tahap ini, peniliti melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran Fikih materi sholat Id dengan melakukan perbaikan yang direncanakan dalam RPP dan dilakukan berdasarkan hasil refleksi atau evaluasi dari siklus 1.

c. Observasi (Observing)

Tahap observasi ini dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran berlangsung untuk melakukan perbaikan pada siklus 1. Peneliti mengamati yang dilakukan saat proses pembelajaran, yaitu: 1) Mengamati perilaku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

berlangsung.

(50)

36

3) Meneliti data berupa lembar observasi yang meliputi lembar observasi guru, dan observasi siswa.

4) Mengamati peningkatan pemahaman materi kenampakan alam setelah perbaikan dari kegaitan pembelajaran siklus 1.

d. Refleksi (Reflecting)

Setelah tindakan yang sudah dilakukan pada siklus 2 guru dan peneliti melakukan diskusi untuk membahas kendala-kendala maupun hasil dari tindakan secara keseluruhan mulai dari awal proses perencanaan samapai refleksi. Serta membuat kesimpulan telah terlaksananya media poster dalam meningkatkan pemahaman siswa materi kenampakan alam.

E. Data dan Teknik Pengumpulan

1. Sumber Data

Sumber data pada penelitian tindakan ekelas ini meliputi :

a. Siswa

Untuk mendapatkan data tentang pemahaman shalat id serta hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Guru

(51)

37

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menunjukkan mengenai proses peneliti untuk memperoleh data. Adapun pengupulan data yang diperoleh untuk mengumpulkan data ini, peneliti menggunakan teknik antara lain :

a) Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang alami, dimana semua orang melakukannya, baik secara sadar maupun tidak sadar di dalam kehidupan sehari-hari.27 Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.28 Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.29Berikut merupakan instrumen observasi :

27

Zainal Arifin, Penelitian Tindakan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 230. 28

Zainal Arifin, Penelitian Tindakan, 231. 29

(52)

a. Orientasi, motivasi, dan bahasa (sederhana dan jelas).

b. Sistematika dan variasi penjelasan. c. Kevakuman materi terhadap kompetensi. d. Keluasan materi ajar.

3 Strategi yang digunakan

a. Kesesuaian strategi dengan indikator pembelajaran.

b. Kesesuaian strategi dengan karakter siswa. c. Kesesuaian strategi dengan karakter materi

ajar.

d. Variasi strategi. 4 Performance

a. Suara intonasi, nada, dan irama. b. Posisi dan gerakan guru.

c. Pola interaksi perhatian pada siswa. d. Ekspresi roman muka.

5 Media, bahan, sumber pembelajaran (MBSP) a. Kesesuaian MBSP dengan indikator

pembelajaran.

b. Kesesuaian MBSP dengan karakter materi ajar. c. Kesesuaian MBSP dengan karakter siswa. d. Variasi MBSP

6 Bertanya

a. Pertanyaan jelas dan konkrit.

(53)

a. Memberi reward / penghargaan pada siswa. b. Menarik kesimpulan.

c. Memberi dorongan psikologis. d. Mengevaluasi.

Prosentase = ℎ x 100

Keterangan :

1 : jika ada satu dari empat butir 2 : jika ada dua dari empat butir 3 : jika ada tiga dari empat butir 4 : jika lengkap empat butir

Tabel 3.2

Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa

No Indikator / Aspek yang Diamati

Pengamat

1. Siswa merespon apersepsi/motivasi yang diberikan oleh guru.

2. Siswa mendengarkan saat tujuan pembelajaran disampaikan.

3. Siswa memusatkan perhatian pada materi penggolongan makhluk hidup.

4. Siswa antusias ketika mendengarkan penjelasan oleh guru.

(54)

Keterangan: Pengisian lembar pengamatan aktivitas siswa dengan memberi tanda Checklist (√)

1 : Jika aktivitas siswa sangat kurang. 2 : jika aktivitas siswa cukup.

3 : jika aktivitas siswa sangat baik.

b) Wawancara

Teknik wawancara adalah pertemuan langsung yang direncanakan antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk saling bertukar pikiran, guna memberikan atau menerima informasi tertentu yang diperlukan untuk penelitian. Teknik wawancara ini dalam penelitian tindakan kelas dilakukan oleh para guru, dengan

menyampaikan materi

6. Siswa mengerjakan LK individu secara mandiri.

7. Siswa mengerjakan dengan tertib tugas kelompok.

8.

Siswa mempresentasikan hasil pekerjaanya. 9.

Siswa memberi tanggapan atas hasil presentasi kelompok lain.

10.

(55)

41

tujuan agar mereka dapat menakar pemahaman sesama guru, para siswa, maupun orang yang mengalami langsung proses penelitian.30

Teknik pengumpulan data melalui wawancara pada penlitian ini ditujukan kepada guru. Pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara berkaitan dengan keberhasilan peneliti dalam menerapkan strategi domino.

c) Dokumen

Dokumen adalah setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, yang berupa tulisan, lisan, gambaran. Peneliti menggunakannya untuk memperoleh sumber data serta untuk melengkapi penelitian. Dokumentasi berupa sumber tertulis, film, gambar/foto, dan karya-karya dokumentasi.

d) Tes

Teknik tes adalah cara yang dipergunakan atau prosedur yang ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas sehingga dapat diketahui atau dinilai tingkah laku dari subyek yang dinilai.31 Tes merupakan suatu teknik yang di dalamnya terdapat

30

Sukardi, Metode Penelitian Tindakan Kelas: Implementasi dan Pengembangannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), 49.

31

(56)

42

berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dijawab oleh siswa.32

Teknik tes yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan yang dimiliki siswa adalah tes tulis. Tes ini bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi zakat. Dari hasil tes tulis tersebut dapat diketahui keberhasilan menggunakan strategi domino dalam meningkatkan pemahaman siswa.

Tabel 3.3

Butir-butir Soal

Mata pelajaran : Fikih Bentuk soal : Uraian Kelas/semester : IV/I Jumlah soal : 5

No Aspek yang 1. Menjelaskan 3.1.1 Menjelaskan

tentang

Uraian Tes tulis Butir soal (1) Butir soal (1)

32

(57)
(58)

44

e) Dokumentasi

Dalam penelitian tndakan kelas ini, dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang ada di sekolah sebagai penunjang. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa profil MI Darussalam Sidoarjo, struktur oraganisasi sekolah, keadaan tenaga pendidik dan data keadaan siswa, dan data lain yang menunjang selama penelitian.

F. Analisis Data Penelitian

Analisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dnegan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam PTK, analisis data diarahkan untuk mencari dan menemukan upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.33 Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yang berupa rumus-rumus sederhana sebagai berikut:

1. Penilaian Tes

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, kemudian dibagi dengan siswa yang berada di dalam kelas tersebut, sehingga diperoleh nilai rata-rata. Penilaian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

33

(59)

45

X = Σ X

Σ N

Keterangan: X : Nilai rata-rata

ΣX : Jumlah semua pemahaman siswa

ΣN : Jumlah siswa

Prosentase: K = x 100%

Tabel 3.5

Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-rata Kelas

Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-rata Kelas Kriteria 81 – 100

Untuk menghitung presentase ketuntasan pemahaman dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Presentase = ℎ x 100%ℎ

Tabel 3.6

Kriteria Tingkat Keberhasilan Kelas

(60)

46

Data analisis dapat disajikan dengan bentuk tabel, grafik, diagram dan lain-lain. Analisis ini dilakukan pada saat refleksi dan hasil analisis ini dijadikan sebagai bahan refleksi untuk membuat perencanaan pada siklus selanjutnya agar mendapatkan hasil yang maksimal.

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan proses pembelajaran di kelas. Indikator kinerja harus realistik dan dapat di ukur.

Berikut ini merupakan indikator yang digunakan sebagai ukuran dalam melakukan penelitian:

1. Persentasse ketuntasan pemahaman siswa adalah minimal 80 %. 2. Nilai pemahaman rata-rata siswa minimal 75.

3. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil, jika observasi aktivitas guru dan siswa mendapatkan prosentase minimal 80 %.

H. Tim Peneliti dan Tugasnya

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan Bapak Thohirin, S.Pd.I . Selaku guru mata pelajaran yang berkolaborasi dengan peneliti dalam proses pembelajaran yang berguna untuk meningkatkan pemahaman materi sholat Id mata pelajaran Fikih siswa kelas IV MI Darussalam Sidoarjo melalui strategi domino.

(61)

47

(62)

(63)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas atau PTK dilakukan selama dua tahapan yaitu siklus1 dan siklus II. Hasil dari penelitianini diuraikan dalam tiap siklus. Berikut ini paparan dari tiap siklus :

1. Siklus I

Siklus I terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan

(Planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi

(reflecting).

a. Perencanaan

Pada siklus I dilaksanakan 1 kali pertemuan. Pertemuan tersebut dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 06 Maret 2017. Alokasi waktu yang digunakan dalam 1 pertemuan adalah 2x35 menit atau setara dengan 1 jam lebih 10 menit. Materi yang dibahas pada pembelajaran ini adalah “Salat ID” dengan menggunakan Strategi Domino. Pada tahap perencanaan siklus 1 ini, kegiatan yang dilakukan yakni sebagai berikut :

(64)

49

2. Menyiapkan sarana dan prasarana seperti media yang telah digunakan untuk membantu berjalannya penerapan strategi domino pada materi Salat ID pada mata pelajarn Fikih untuk meningkatkan pemahaman siswa.

3. Menyiapkan tes evaluasi siswa siklus I, soal yang telah disiapkan telah divalidasikan kepada dosen sebgai validator. Setelah soal dapat dipergunakan sebagai alat ukur pemahaman siswa.

4. Menyusun dan mempersiapkan instrumen lembar observasi. Observasi tersebut dilakukan terhadap ruru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Tindakan

(65)

50

Kegiatan awal pemebalajaran ini dimulai dengan guru memberi salam, siswa berdoa bersama-sama, guru melakukan presensi dan menanyakan kabar, g uru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab “anak-anak apakah kalian mengikuti takbir keliling? Kapan takbir keliling diadakan ?”, guru menyampaikan tujuan atau kompetensi yang harus dicapai siswa dalam pembelajarannya dimana ada 3 yakni mengetahui pengertian Salat Id (Salat Idul Fitri dan Idul Adha, Sunnah dan cara Salat Id). Siswa membentuk kelompok, menjadi 3 kelompok (kelompok Sahabat Nabi yakni Usman bin Affan, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib).

Gambar 4.1

(66)

51

Pada kegiatan inti Siswa mengamati buku paket materi salat Id, Siswa melakukan tanya jawab dengan guru, Siswa mendapatkan LK I (kelompok) yang mana berisi tentang materi shalat Id, dan siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Siswa mengamati buku paket tentang shalat id. Siswa maju kedepan kelas dan mempraktikkan tata cara shalat Id.

Gambar 4.2

Siswa yang mempresentasikan hasil diskusinya

(67)

52

tersebut. Guru memberikan intruksi dari setiap kartu itu mana jawaban yang benar dan salah. Siswa melakukan diskusi mengenai jawaban yang telah diisi pada kartu. Siswa membacakan soal dan jawaban pada kartu didepan kelas dan siswa yang lain mengacungkan jari keatas bila jawaban benar dan sebaliknya. Siswa yang menjawab salah maka dia harus membuktikan jawaban mana yang benar dan begitu pula sebaliknya. Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru berupa LK II (individu).

Pada kegiatan penutup siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari, Siswa bersama guru membaca hamdalah untuk mengakhiri pembelajaran.

c. Pengamatan

Selama pembelajaran berlangsung peneliti melakukan pengamatan secara langsung untuk mengetahui situasi pembelajarn saat menerapkan strategi domino. Hasil dari pengamatan yang dilakukan pada siklus I yakni :

1. Hasil Pegamatan Aktivitas Guru Siklus I

(68)

53

Tabel 4.1

Hasil pengamatan aktivitas guru siklus I

No

Kegiatan Skor Nilai

1 2 3 4

1. KEGIATAN PENDAHULUAN

a. Guru memberi salam. √ 4 b. Siswa berdoa

bersama-sama. √

4 c. Guru melakukan presensi

dan menanyakan kabar. √

3 d. Guru melakukan apersepsi

dengan melakukan tanya jawab “anak-anak apakah kalian mengikuti takbir keliling? Kapan takbir keliling diadakan ?”

3

e. Guru menyampaikan tujuan atau kompetensi yang harus dicapai siswa dalam pembelajarannya.

2

f. Siswa membentuk kelompok, menjadi 3 kelompok (kelompok sahabar Nabi yakni Usman bin Affan, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib)

3

2. KEGIATAN INTI

a. Siswa mengamati gambar yang disediakan oleh guru mengenai gambar yang telah diamati.

2

c. Siswa mendapatkan LK I (kelompok) gambar tentang suasana Idul Fitri dan Idul Adha dan siswa mengisi Lk

(69)

54

I.

d. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas

√ 3

e. Siswa mendapatkan kartu dan kartu tersebut berisi

f. Guru memberikan intruksi dari setiap kartu itu mana jawaban yang benar dan salah.

3

g. Siswa melakukan diskusi mengenai jawaban yang telah diisi pada kartu.

√ 2

h. Siswa membacakan soal dan jawaban pada kartu didepan kelas dan siswa yang lain mengacungkan jari keatas bila jawaban benar dan sebaliknya.

3

i. Siswa yang menjawab salah maka dia harus membuktikan jawaban mana yang seharusnya.

2

j. Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru berupa LK II (individu)

√ 3

3. PENUTUP

a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

√ 3

b. Siswa bersama guru membaca hamdalah untuk mengakhiri pembelajaran.

√ 3

Jumlah Skor yang Diperoleh 52

(70)

55

Prosentase = x 100% 72,2%

Dari tabel 4.1 mengenaihasil pengamatan aktivitas guru siklus I diatas, maka didapatkan hasil prosentase sebesar 72,2%. Perolehan tersebut belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan oleh peneliti yaitu 80%. Berikut ini adalah keterangan perhitungan dari tabel 4.1 diatas :

Nilai Prosentase = x 100%

= x 100% = 72,2 %

Adapun keterangan kriteria penskoran pada lembar pengamatan aktivitas guru sebagai berikut :

a. Skor 1 : jika aktivitas guru sangat rendah dan belum sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

b. Skor 2 : jika aktivitas guru rendah tetapi ada beberapa kegiatan pembelajaran yang sesuai.

c. Skor 3 : jika aktivitas guru tinggi dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

(71)

56

2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

Berikut ini adalah hasil dari pengamatan aktivitas siswa siklus I yang dilakukan guru selama pembelajaran berlangsung, sebagai berikut :

Tabel 4.2

Hasil pengamatan aktivitas siswa siklus I

No Indikator / Aspek yang Diamati

Pengamat

2. Siswa mendengarkan saat tujuan pembelajaran disampaikan tentang materi salat Id.

√ 2

3. Siswa memusatkan perhatian

pada materi salat Id. √ 3

4. Siswa antusias ketika

mendengarkan penjelasan oleh guru.

√ 3

5. Siswa mendengarkan guru

ketika menyampaikan materi √ 2 6. Siswa mengerjakan LK individu

secara mandiri. √ 2

7. Siswa mengerjakan dengan

tertib tugas kelompok. √

3 8. Siswa berdiskusi secara tertib

dengan melakukan tanya jawab materi tentang salat Id.

(72)

tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan strategi domino pada materi salat Id pada siklus I diperoleh prosentase aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung adalah 63,6%. Hasil dari prosentase tersebut masih kurang dari indikator kinerja yang ditetapkan oleh peneliti adalah 80%. Berikut ini adalah perhitungan dari tabel 4.2 sebagai berikut :

Nilai Prosentase = x 100%

= x 100%

= 63,6%

Adapun keterangan kriteria penskoran pada lembar pengamatan aktivitas guru sebagai berikut :

9.

Siswa mempresentasikan hasil

pekerjaanya. √ 3

10. Siswa memberi tanggapan atas

hasil presentasi kelompok lain. √ 2 11.

Siswa merespon kesimpulan materi salat id yang disampaikan guru.

√ 3

Skor yang Diperoleh 28

Skor Maksimal 44

(73)

58

a. Skor 1 : jika aktivitas siswa sangat rendah dan belum sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

b. Skor 2 : jika aktivitas siswa rendah tetapi ada beberapa kegiatan pembelajaran yang sesuai.

c. Skor 3 : jika aktivitas siswa tinggi dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

d. Skor 4 : jika aktivitas siswa sangat tinggi melaksanakan dengan runtut dan sesuai kegiatan pembelajaran.

3. Hasil Nilai Siswa Siklus I

Pengamatan dilakukan dengan melihat hasil nilai siswa pada siklus I materi salat Id dengan menggunakan strategi domino. Berikut ini adalah hasil pembelajaran siswa pada siklus I sebagai berikut :

Tabel 4.3

Daftar Nilai Siklus I Dengan Menggunakan

Strategi Domino

No.

Nama siswa Nilai Tuntas/Tidak

Tuntas

1. R D H 60 BT

(74)

59

3. Moch. S 60 BT

4. Moch. W I 80 T

5. Mokh. F R 80 T

6. N R 60 BT

7. A N F 80 T

8. A K 100 T

9. A Z 80 T

10. D T D 100 T

11. Moch. A L 40 BT

12. Moch. F 100 T

13. R A A 60 BT

14. K S S 40 BT

15. Muh. S H 100 T

16. Muh. R M 80 T

Jumlah 1200

Rata-rata 75

Prosentase Ketuntasan 62,5

Jumlah siswa yang tuntas : 10 Siswa

Jumlah siswa yang belum tuntas : 6

(75)

60

: = 75

Prosentase Ketuntasan : x 100%

: x 100%

: 62,5%

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui nilai siswa pada siklus I dengan menggunakan strategi domino, yakni nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 75 dan hasil prosesntase ketuntasan adalah 62,5% hal ini memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti adalah rata-rata kelas 75 sedangkan untuk prosentase ketuntasan hasil belajar adalah 80%.

e. Refleksi

Pada tahap refleksi ini membahas tentang semua kelemahan-kelemahan kegiatan pembelajaran shalat id dengan menggunakan strategi domino. Setelah melakukan kolabolator dengan guru kolabolator sebagai observer, maka ditemukan pada siklus I adalah :

(76)

61

menduga apa tujuan dari pembelajaran maka siswa akan mengetahui tujuan pembelajaran.

2. Guru masih belum bisa mengkondisikan kelas dengan baik, karena masih banyak siswa yang berbicara bahkan ada yang berjalan-jalan di dalam kelas.

Dari kelemahan-kelemahan diatas maka ditemukan dalam pembelajarn, menunjukkan dalam pelaksanaan siklus I belum maksimal dalam meningkatkan pemahaman siswa materi shalat id dengan menggunakan strategi domino. Karena siswa belum memenuhi kriteria ketuntaan hasil belajar yang telah ditentukan yaitu 80% sedangkan perolehan prosentase ketuntasan pada siklus I memperoleh 62,5%, untuk nilai rat-rata kelas yang didapatkan adalah 75, hal ini memenuhi dari kriteria yang telah di tentukan yakni 75. Sehingga hal ini mendorong peneliti melakukan siklus ll untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Siklus ll

Pada tahap pelaksanaan pada siklus ll sama dengan siklus l, yakni tahap perencanaan (planing). Tindakan (acting) .pengamatan (observasing) dan refleksi (reflecting)

(77)

62

Pada tahap ini penelit mempersiapkan perencanaan pembelajaran sebagai perbaikan dari sklus l. Mempersiapkan rencana pelaksanaan rencana pembelajaran (RPP). Menyiapkan lembar obsevasi guru dan siswa yang telah divalidasikan kepada dosen sebagai validator, menyiapkan saran dan prasana seperti media. Menyiapkan soal tes untuk skilus ll.

B. Tindakan

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada hari Senin, 20 Maret 2017 pada jam 09.00-10.00. Adapun kegiatan pembelajaran pada siklus ll sama dengan siklus l terdiri dari kegiatan awal. Inti dan penutup. Namun, dalam RPP ada beberapa hal yang do tambah dan di ubah dalam pembelajaran seperti media yang digunakan. Kegiatan awal yang dilakukan pada siklus l hampir sama halnya dengan siklus I yakni.

(78)

63

pengertian Salat Id (Salat Idul Fitri dan Idul Adha, Sunnah dan cara Salat Id).

Pada kegiatan inti siklus II sebenarnya hampir sama dengan kegiatan inti pada siklus I tetapi ada beberapa penambahan dalam pembelajaran yakni Siswa membaca buku paket tentang Shalat Id. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai buku paket materi shalat Id yang telah diamati.

Gambar 4.3

Siswa mempraktikkan shalat Id

(79)

64

Gambar 4.4

Presentasi hasil diskusi kelompok

Siswa mendapatkan sebuah kartu jawaban dimana siswa harus mengurutkannya dengan benar. Siswa mengurutkan kartu dimanila besar secara kelompok Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.. Siswa mendapatkan kartu dan kartu tersebut berisi soal dan jawaban dari guru, siswa mengamati soal dan jawaban tersebut. Siswa mengurutkan kartu dimanila besar secara kelompok.

Gambar 4.5

(80)

65

Guru memberikan intruksi dari setiap kartu itu mana jawaban yang benar dan salah. Siswa melakukan diskusi mengenai jawaban yang telah diisi pada kartu. Siswa membacakan soal dan jawaban pada kartu didepan kelas dan siswa yang lain mengacungkan jari keatas bila jawaban benar dan sebaliknya. Siswa yang menjawab salah maka dia harus membuktikan jawaban mana yang seharusnya. Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru berupa LK 2 (individu).

Pada kegiatan penutup siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari, Siswa bersama guru membaca hamdalah untuk mengakhiri pembelajaran.

c. Pengamatan

Selama pembelajaran berlangsung peneliti melakukan pengamatan secara langsung untuk mengetahui situasi pembelajarn saat menerapkan strategi domino. Hasil dari pengamatan yang dilakukan pada siklus II. Dibawah ini adalah rekapitulasi dari hasil pengamatan guru dan siswa pada siklus II sebagai berikut :

1. Hasil Pegamatan Aktivitas Guru Siklus II

(81)

66

Tabel 4.4

Hasil pengamatan aktivitas guru siklus II

No

Kegiatan Skor Nilai

1 2 3 4

1. KEGIATAN PENDAHULUAN

a. Guru memberi salam. √ 4 b. Siswa berdoa bersama-sama. √ 4

c. Guru melakukan presensi dan

menanyakan kabar. √

3 d. Guru melakukan apersepsi

dengan melakukan tanya jawab “anak-anak apakah kalian mengikuti takbir keliling? Kapan takbir keliling diadakan ?”

4

e. Guru menyampaikan tujuan atau kompetensi yang harus dicapai siswa dalam pembelajarannya.

4

f. Siswa membentuk kelompok, menjadi 3 kelompok (kelompok sahabar Nabi yakni Usman bin Affan, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib)

3

2. KEGIATAN INTI

a. Siswa mengamatibuku pakek yang tentang Idul fitri dan Idul Adha.

√ 3

b. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai gambar yang telah diamati.

√ 3

c. Siswa mendapatkan LK I (kelompok) tentang materi Idul Fitri dan Idul Adha dan siswa mengisi Lk I.

4

d. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas

(82)

f. Guru memberikan intruksi dari setiap kartu itu mana jawaban yang benar dan salah.

√ 4

g. Siswa melakukan diskusi mengenai jawaban yang telah diisi pada kartu.

√ 3

h. Siswa membacakan soal dan jawaban pada kartu didepan kelas dan siswa yang lain mengacungkan jari keatas bila jawaban benar dan sebaliknya. menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

√ 4

b. Siswa bersama guru membaca hamdalah untuk mengakhiri pembelajaran.

√ 4

Jumlah Skor yang Diperoleh 62

Jumlah Skor Maksimal 72

Prosentase = x 100% 86,1%

Gambar

TABEL Halaman
TABEL Halaman
TABEL Halaman
 Tabel 2.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Agoes es (20 (2000) 00), , men mengat gataka akan n bah bahwa wa ber berbed beda a den dengan gan med media ia tan tanam am tan tanah ah yang berfungsi sebagai

Data yang peneliti peroleh dari setelah melakukan perbaikan tindakan pada siklus II, bahwa semua guru (enam orang) 6 diantaranya sudah mencoba Menggunakan Media

Dari penilaian hasil pada siklus III proses penerapan pembelajaran Fiqih materi pokok shalat ‘Id dengan metode simulasi pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul

Berkenaan dengan indeks tersebut dan dikaitkan dengan uraian yang sebelumnya maka dapat dikemukakan: pertama, potensi dan fakta koruptifdan kolusif tidak hanya terjadi di

permulaan; guru meminta siswa untuk melakukan tanya jawab atau saling bertukar pendapat sesama siswa di.. 62 kelompoknya mengenai apa yang ingin ditulis; 2)

Konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain,dengan mengamati cerminan perilaku diri sendiri terhadap respon yang diberikanoleh orang lain maka

Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas maka peneliti terlebih dahulu mempersiapkan perangkat yang akan digunakan dalam pembelajaran diantaranya : Rencana

Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa hubungan mushaharah disebabkan oleh karena adanya perkawinan. Tentang apakah zina dapat menyebabkan hubungan mushaharah menjadi