• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

No. 38/07/16/Th.XIX, 3 Juli 2017

P

ERKEMBANGAN

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

D

AN

I

NFLASI

/ D

EFLASI

P

EDESAAN

A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

*)

*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang

dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.

1. Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan Juni 2017 sebesar 92,77 menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Juni 2017 masih mengalami penurunan

dibandingkan tahun dasar 2012. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Juni 2017 juga mengalamipenurunansebesar 0,96 persen yang disebabkan indeks harga yang diterima petani lebih rendah dibandingkan indeks harga yang dibayar petani.

2. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan Juni 2017 sebesar 100,55 menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Juni 2017 lebih baik

dibandingkan tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Juni 2017turunsebesar 0,70 persen .

3. NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Juni 2017 sebesar 92,57 menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Juni 2017 juga masih mengalamipenurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Dan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP tanpa perikanan Juni 2017 jugaturunsebesar 1,03 persen.

4. NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Juni 2017 sebesar 100,23 menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Juni 2017 lebih baik

dibandingkan tahun dasar 2012 dan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Juni 2017 juga mengalami penurunansebesar 0,78 persen.

5. Berdasarkan NTP dan NTUP sub sektor, pada bulan Juni 2017 sektor yang mengalami peningkatan dibandingkan bulan Mei 2017 yaitu sektor peternakan, perikanan, perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Sedangkan sektor yang mengalami penurunan yaitu sektor tanaman pangan, hortikultura dan tanaman perkebunan rakyat.

6. Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani. Pada bulan Juni 2017 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalamiinflasisebesar 0,78 persen. Semua kelompok pengeluaran mengalamiinflasibaik baik perumahan, bahan makanan, sandang, pendidikan, rekreasi dan olahraga, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kesehatan, transportasi dan komunikasi

(2)

Mei'17 Juni'17 % Juni 17 thd Mei'17

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 117.18 116.85 -0.28

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 125.11 125.96 0.68

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 129.64 130.65 0.78

137.47 138.78 0.95

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 115.71 116.21 0.43

116.93 117.06 0.11

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

2.2.6. Upah Buruh

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

2.2.1. Bibit

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

1. Nilai Tukar Petani (NTP)

NTP berasal dari perbandingan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) terhadap Indeks Harga

yang Dibayar Petani (Ib). Sedangkan NTUP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima

petani (It) terhadap indeks yang dibayar petani (Ib), dimana kelompok Ib hanya terdiri dari biaya

produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 83 kecamatan yang tersebar di 11

kabupaten di Sumatera Selatan, NTP di Sumatera Selatan pada bulan Juni 2017 sebesar 92,77

menunjukkan daya beli petani secara umum masih menurun dibanding tahun dasar 2012.

Sedangkan bila di bandingkan dengan bulan Mei 2017, NTP Juni 2017 juga turun sebesar 0,96

persen. Begitu juga untuk Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Gabungan Sumatera Selatan pada

bulan Juni 2017turunsebesar 0,70 persen.

Tabel 1

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian di Sumatera Selatan Mei 2017 Juni 2017

(3)

Mei'17 Juni'17 % Juni 17 thd Mei'17

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 117.09 116.69 -0.34

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 125.19 126.05 0.69

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 129.65 130.66 0.78

137.63 138.92 0.94

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 115.90 116.42 0.44

117.10 117.22 0.11

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

2.2.6. Upah Buruh 2.2.1. Bibit

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

Penurunan NTP dan NTUP bulan Juni 2017 disebabkan It secara umum mengalami

penurunan sebesar 0,28 persen atau dari 117,18 pada bulan Mei menjadi 116, 85 pada bulan Juni,

sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen dari 125,11 di bulan Mei menjadi 125,96 pada

bulan Juni.

Tabel 2

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan

Mei 2017 - Juni 2017, serta Persentase Perubahannya (2012=100)

NTP Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan pada bulan Juni 2017 sebesar 92,57

menunjukkan daya beli petani secara umum masih lebih rendah dibandingkan dengan daya beli pada

tahun dasar 2012, dan bila dibandingkan dengan bulan Mei 2017, NTP Tanpa Sektor Perikanan pada

bulan Juni 2017 juga mengalamipenurunan sebesar 1,03 persen. Begitu juga dengan NTUP Tanpa

Sektor Perikanan pada bulan Juni 2017 juga mengalamipenurunansebesar 0,78 persen.

Pada bulan Juni 2017 Indeks yang diterima petani (It) turun sebesar 0,34 persen yaitu dari

117,09 pada bulan Mei 2017 menjadi 116,69 pada bulan Juni 2017. Sedangkan Indeks yang dibayar

(4)

Mei'17 Juni'17 % Juni 17 thd Mei'17

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 124.02 123.61 -0.33

123.80 123.46 -0.28

125.56 124.69 -0.69

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 127.23 128.03 0.64

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 130.13 131.05 0.71

139.66 140.80 0.82

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 119.21 119.70 0.41

114.89 115.28 0.34

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

1.1. Padi 1.2. Palawija

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

2.2.1. Bibit

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

2.2.5. Penambahan Barang Modal

Ib pada kelompok pengeluaran rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 0,78 persen,

sedangkan pada kelompok BPPBMnaiksebesar 0,44 persen. Pada kelompok konsumsi rumah tangga

kenaikan harga tertinggi terjadi pada sub kelompok perumahan sebesar 2,47 persen. Sedangkan

kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) kenaikan tertinggi terjadi pada

sub upah buruh sebesar 1,09 persen.

2. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan

Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya

beli petani padi dan palawija. Selain itu, nilai tukar petani tanaman pangan merupakan perbandingan

antara indeks harga yang diterima (It) petani padi dan palawija terhadap indeks harga yang dibayar

(Ib) petani baik untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya.

Tabel 3

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani, dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan Mei 2017 - Juni 2017

(5)

Perkembangan nilai tukar petani padi dan palawija cukup berfluktuasi, pada bulan Juni 2017

NTP tanaman pangan mengalamipenurunandibanding tahun dasar 2012. Hal ini ditunjukkan dengan

besaran nilai tukar petani tanaman pangan kurang dari 100. Bila dibandingkan dengan bulan Mei

2017 Nilai tukar petani tanaman pangan pada bulan Juni 2017 juga mengalami penurunan 0,96

persen yaitu dari 97,48 menjadi 96,55. Dan begitu juga dengan Nilai tukar usaha pertanian (NTUP)

sektor tanaman pangan pada bulan Juni 2017 juga mengalamipenurunan sebesar 0,73 persen yaitu

dari 104,03 pada bulan Mei 2017 menjadi 103,27 pada bulan Juni 2017.

Penurunan NTP sektor tanaman pangan pada bulan Juni 2017 disebabkan oleh It secara umum

mengalami penurunan sedangkan Ib mengalami kenaikan. It secara umum mengalami penurunan

sebesar 0,33 persen atau dari 124,02 menjadi 123,61 sedangkan Ib secara umum yang mengalami

kenaikansebesar 0,64 persen.

3. Nilai Tukar Petani Hortikultura

NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani

hortikultura. Sama halnya dengan petani padi dan palawija, perkembangan nilai tukar petani

hortikultura juga cukup berfluktuasi. Indeks nilai tukar petani hortikultura pada bulan Juni 2017

sebesar 106,83 lebih rendah dibanding bulan Mei 2017 yaitu 107,77 atau mengalamipenurunan0,88

persen. Begitu pula dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan Juni 2017 juga mengalami

penurunan sebesar 0,52 persen atau dari 118,85 menjadi 118,24. Penurunan NTP dan NTUP sektor

hortikultura disebabkan oleh It yang mengalami penurunan, sedangkan Ib mengalami kenaikan, baik

itu Ib secara konsumsi rumah tangga maupun IB IB BPPBM.

Pada bulan Juni 2017 It sektor hortikulturaturun sebesar 0,30 persen dari 134,98 di bulan Mei

menjadi 134,58 pada bulan Juni. Beberapa komoditi sayur-sayuran yang ada di Sumatera Selatan

mengalami penurunan, dimana penurunan harga tertinggi terjadi pada cabai merah, bawang daun

dan kol/kubis. Indeks yang dibayar petani (Ib) secara umum pada bulan Juni 2017naik0,58 persen

dari 125,25 di bulan Mei 2017 menjadi 125,98 pada bulan Juni 2017. Kenaikan Ib terjadi pada

pengeluaran konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 0,70 persen, sedangkan Ib BPPBM

(6)

Mei'17 Juni'17 % Juni 17 thd Mei'17

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 134.98 134.58 -0.30

140.75 138.59 -1.54

130.35 130.95 0.46

142.21 145.52 2.33

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 125.25 125.98 0.58

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 129.51 130.41 0.70

136.15 137.32 0.86

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 113.57 113.82 0.22

109.07 109.27 0.18

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

1.3. Tanaman Obat

2.2.1. Bibit

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

2.2.5. Penambahan Barang Modal

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

1.1. Sayur-sayuran 1.2. Buah-buahan

2.1.1. Bahan Makanan

Tabel 4

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani, Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura Mei 2017 - Juni 2017 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

4. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (Pekebun)

Pada bulan Juni 2017, Indeks NTP Sektor Perkebunan Rakyat di Sumatera Selatan sebesar

84,17 lebih rendah dibanding bulan Mei 2017 yaitu 85,57 atau turun 1,63 persen. Sementara itu

indeks NTUP Sektor Perkebunan Rakyat jugaturundari 92,82 pada bulan Mei 2017 menjadi 91,56 di

bulan Juni 2017 atauturun 1,36 persen.

Penurunan NTP dan NTUP sektor perkebunan rakyat pada bulan Juni 2017 disebabkan indeks

harga yang diterima petani (It) turunsebesar 0,88 persen, sedangkan Ib secara umum naiksebesar

0,76 persen, Ib Pengeluaran Rumah Tangga mengalamikenaikansebesar 0,85 persen, sedangkan Ib

(7)

Mei'17 Juni'17 % Juni 17 thd Mei'17

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 107.65 106.69 -0.88

107.65 106.69 -0.88

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 125.80 126.76 0.76

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 129.42 130.52 0.85

136.88 138.33 1.06

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 115.97 116.53 0.48

121.24 121.24 0.00

NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

2.2.1. Bibit

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

2.2.5. Penambahan Barang Modal 2.2.6. Upah Buruh

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

1.1. Tanaman Perkebunan Rakyat

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Penurunan It dipengaruhi terutama oleh turunnya harga beberapa komoditi hasil perkebunan

di Sumatera Selatan seperti lada/merica dan kopi. Selanjutnya,kenaikan Ib terjadi pada kelompok

pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 0,85 persen dimana kenaikan tertinggi terjadi

pada sub kelompok perumahan, sedangkan Ib untuk Pengeluaran BPPBM juga mengalamikenaikan

sebesar 0,48 persen, dimana kenaikan harga tertinggi terjadi pada sub kelompok upah buruh.

Tabel 5

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Pekebun, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perkebunan Rakyat Mei 2017 Juni 2017

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

5. Nilai Tukar Peternak

Sektor Peternakan terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak. Kemampuan

daya beli peternak dapat dilihat dari nilai tukar peternak, yang merupakan perbandingan antara

indeks harga yang diterima peternak terhadap indeks harga yang dibayar peternak. NTP Sektor

peternakan pada bulan Juni 2017 mengalami kenaikan sebesar 0,67 persen, dan NTUP juga naik

(8)

Mei'17 Juni'17 % Juni 17 thd Mei'17

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 123.89 125.51 1.31

119.06 120.84 1.49

113.11 113.83 0.64

121.88 123.46 1.30

142.28 143.89 1.13

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 118.88 119.63 0.64

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 129.69 130.62 0.72

137.48 138.61 0.82

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110.93 111.56 0.57

112.62 112.62 0.00 NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

2.2.1. Bibit

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

1.1. Ternak Besar

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

Tabel 6

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak Mei 2017 - Juni 2017 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

Kenaikan NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima (It) peternak mengalami kenaikan

sebesar 1,31 persen, sedangkan Ib secara umum juga mengalami kenaikan sebesar 0,64 persen.

Sedangkan Untuk NTUP juga mengalamikenaikan, hal ini disebabkan oleh indeks harga yang diterima

(It) lebih tinggi dibandingkan Ib BPPBM yang mengalamikenaikanhanya sebesar 0,57 persen.

Kenaikan It terjadi pada kelompok ternak besar, unggas, ternak kecil dan hasil ternak yaitu

masing-masing naik 1,49 persen, 1,30 persen, 1,13 persen dan 0,64 persen. Pada ternak besar,

unggas, ternak kecil dan hasil ternak, kenaikan harga tertinggi secara berurut terjadi pada komoditi

(9)

Mei'17 Juni'17 % Juni 17 thd Mei'17

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 119.33 120.81 1.24

120.60 121.63 0.85

118.07 120.01 1.64

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 123.09 123.76 0.54

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 129.34 130.34 0.77

133.80 135.46 1.24

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 111.08 111.10 0.02

112.95 113.14 0.16 NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

2.2.5. Penambahan Barang Modal 2.2.6. Upah Buruh

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

2.2.1. Bibit

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

1.1. Tangkap 1.2. Budidaya

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

6. Nilai Tukar Nelayan

Sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha

budidaya perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi

dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.

Tabel 7

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Mei 2017 - Juni 2017

Serta Persentase Perubahannya (2012=100)

NTN sektor perikanan pada bulan Juni 2017 sebesar 97,62 sedangkan pada bulan sebelumnya

sebesar 96,94 berarti NTP mengalamikenaikan0,70 persen. NTUP sektor perikanan juganaiksebesar

(10)

KenaikanNTP dan NTUP sektor perikanan pada bulan Juni 2017, disebabkan It secara umum

mengalamikenaikanlebih tinggi daripada kenaikan Ib, baik Ib baik secara umum maupun Ib BPPBM.

It mengalami kenaikan sebesar 1,24 persen, sedangkan Ib secara umum hanya naik sebesar 0,54

persen. Kenaikan It terjadi baik pada kelompok perikanan tangkap maupun kelompok perikanan

budidaya mengalami. Kenaikan Ib pada bulan Juni 2017 terjadi pada kelompok konsumsi rumah

tangga sebesar 0,77 persen dari 129,34 pada bulan Mei 2017 mejadi 130,34 pada bulan Juni 2017,

sedangkan kelompok Ib BPPBM secara umum juga mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen dari

111,08 pada Mei 2017naikmenjadi 111,10 pada Juni 2017.

7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan

Sektor Perikanan sudah menambah ruang lingkup, yaitu dengan menyajikan data Nilai Tukar

Nelayan Usaha Penangkapan dan Usaha Budidaya. Sektor Perikanan Tangkap, terdiri atas usaha

penangkapan perairan umum dan usaha penangkapan laut.

NTN Usaha Penangkapan pada bulan Juni 2017 sebesar 98,66 hal ini menunjukkan daya beli

nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012, tapi bila dibandingkan

dengan bulan Mei 2017 NTN sektor usaha penangkapan ikan naik sebesar 0,31 persen, dan NTUP

juganaiksebesar 0,81 persen pada bulan Juni 2017.

Pada bulan Juni 2017, Itnaiksebesar 0,85 persen,kenaikanIt hanya terjadi pada penangkapan

perairan umum, sedangkan penangkapan laut tidak ada perubahan. Selanjutnya, Ib secara umum

pada bulan Juni 2017naik 0,54 persen. Dan Ib BPPBM juganaik 0,03 persen,kenaikanyang cukup

tinggi terjadi pada sub kelompok biaya sewa dan pengeluaran lainnya, sedangkan kelompok

konsumsi rumah tangga juga mengalami kenaikan sebesar 0,75 persen, kenaikan terutama terjadi

(11)

Mei'17 Juni'17 % Juni 17 thd Mei'17

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 120.60 121.63 0.85

137.55 140.07 1.83

109.00 109.00 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 122.62 123.28 0.54

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 129.33 130.30 0.75

133.84 135.50 1.24

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 109.09 109.13 0.03

106.12 106.26 0.13 NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

2.2.1. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.2. Transportasi

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

1.1. Penangkapan Perairan Umum

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

Tabel 8

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap Mei 2017 Juni 2017

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya

NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan

budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib).

NTN Usaha Budidaya pada bulan Juni 2017 sebesar 96,60 sedangkan pada bulan sebelumnya

sebesar 95,55 berarti NTN naik sebesar 1,09 persen. Sedangkan NTUP usaha Budidaya juga

mengalamikenaikan1,63 persen atau dari 104,45 di bulan Mei menjadi 106,15 pada bulan Juni.

Pada bulan Juni 2017 Itnaiksebesar 1,64 persen atau dari 118,07 di bulan Mei menjadi 120,01

pada bulan Juni. Kenaikan terjadi pada kelompok budidaya air tawar, sedangkan pada kelompok

budidaya air payau tidak mengalami perubahan.

Sementara itu, Ib secara umum sektor perikanan budidaya pada bulan Juni 2017 terjadi

kenaikan sebesar 0,54 persen dari 123,56 di bulan Mei 2017 menjadi 124,23 pada bulan Juni 2017.

(12)

Mei'17 Juni'17 % Juni 17 thd Mei'17

(2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 118.07 120.01 1.64

118.06 120.02 1.66

118.98 118.98 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 123.56 124.23 0.54

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 129.34 130.37 0.80

133.76 135.42 1.24

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 113.04 113.05 0.01

112.95 113.14 0.16 NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi

2.2.5. Penambahan Barang Modal 2.2.6. Upah Buruh

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

2.2.1. Bibit

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

(1)

1.1. Budi Daya Air Tawar 1.2. Budidaya Air Payau

2.1.1. Bahan Makanan

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan

2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

sedangkan Ib BBBM juga mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya walaupun relatif

rendah. Kenaikan Ib tertinggi pada bulan Juni 2017 untuk konsumsi rumah tangga adalah sub

kelompok bahan makanan, sedangkan untuk pengeluaran BPPBM kenaikan tertinggi terjadi pada

kelompok biaya sewa dan pengeluaran lain.

Tabel 9.

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Budidaya Mei 2017 - Juni 2017 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

B. INFLASI/DEFLASI PEDESAAN

Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi

Rumah Tangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub

kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan

makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan,

(13)

Inflasi/Deflasi pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap

IHK bulan sebelumnya. Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung

mengalami peningkatan. Pada bulan Juni 2017 Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya

inflasi pedesaan, dimana pada bulan sebelumnya juga mengalami inflasi, IHK bulan Juni 2017

sebesar 130,65 sedangkan bulan sebelumnya 129,64 berarti terjadi inflasi sebesar 0,78 persen.

Inflasi terjadi pada semua sub kelompok, baik perumahan, bahan makanan, sandang, pendidikan,

rekreasi dan olahraga, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kesehatan, transportasi dan

komunikasi masing-masing mengalami inflasi sebesar 2,39 persen; 0,95 persen; 0,78 persen; 0,11

persen; 0,07 persen; 0,04 persen dan 0,02 persen.

Tabel 10

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan di Sumatera Selatan, Mei 2017 - Juni 2017 (2012=100)

Mei'17 Juni'17

(2) (3) (4) (5)

UMUM 129.64 130.65 0.54 0.78

137.47 138.78 0.98 0.95

131.56 131.65 0.20 0.07

121.02 123.92 0.38 2.39

124.48 125.45 0.08 0.78

116.80 116.85 0.00 0.04

115.43 115.55 0.04 0.11

115.91 115.93 -0.12 0.02

Inflasi Pedesaan

Mei 2017

Inflasi Pedesaan

Juni 2017 IHK

Kelompok Pengeluaran

Kesehatan

Pendidikan, Rekreasi & Olahraga

Transportasi dan Komunikasi (1)

Bahan Makanan

Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

Perumahan

Gambar

Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
+6

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

shoulder wheel ke atas untuk gerakan fleksi dan ke bawah untuk gerakan ekstensi. Selanjutnya, pasien melakukan latihan dengan dipandu oleh terapis. 2) Untuk

Berdasarkan data yang ada dan meningkatnya penyakit hipertensi yang telah dipaparkan, rumusan masalah pada penelitian ini adalah : apakah perilaku yang praktikkan

Aktual data base keanekaragaman hayati perikanan perairan umum daratan Sulawesi diperoleh dari sejumlah badan air yang sudah diteliti sekitar 214 buah yang terdiri atas 175 buah

Mendahara (Lanj ut an) Kabupat en Tanj ung Jabung Timur Tahun Anggaran 2013, unt uk Paket Pekerj aan t ersebut diat as t el ah dil aksanakan Pembukaan Penawaran pada Tanggal

Sehubungan dengan Pelelangan di atas, dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh Kelompok Kerja II Konstruksi ULP Barang dan Jasa Kabupaten

Sehubungan dengan Pel el angan Umum Pekerj aan Peningkat an Jal an Oprit Jembat an Muara Sabak sebel ah Timur (Lanj ut an) Kabupat en Tanj ung Jabung Timur Tahun Anggaran 2013, unt

Departemen of Agriculture Research Service, USDA Nutrient Data Laboratory.. USDA National Database for Standard

Dilihat dari industri yang pesaingnya sedikit, dibutuhkannya kemampuan dan keahlian yang khusus, dan pelanggan yang relatif price- insensitive ini maka Penulis akan menggali