PERATURAN PRESIDEN NOMOR 71
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 71
TAHUN 2012
TAHUN 2012
TENTANG
TENTANG
PENYELENGGARAAN PENGADAAN
PENYELENGGARAAN PENGADAAN
TANAH BAGI PEMBANGUNAN
TANAH BAGI PEMBANGUNAN
UNTUK KEPENTINGAN UMUM
UNTUK KEPENTINGAN UMUM
UNTUK KEPENTINGAN UMUM
UNTUK KEPENTINGAN UMUM
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M BIRO HUKUM – SEKRETARIAT JENDERAL
B
Pemerintah dengan persetujuan DPR pada tanggal 14 Januari
2012 telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012
tentang
Pengadaan
Tanah
Bagi
Pembangunan
Untuk
Kepentingan Umum, yg dalam pelaksanaannya mengedepankan
prinsip kemanusiaan, demokratis dan keadilan.
Undang-Undang agar dapat dilaksanakan diperlukan
HTelah terbit Perpres No. 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 53 ayat (3) dan Pasal 59
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012
!"
"
#
$
%
"
$
&
' (
' "
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN ((22))
' "
)
* !
" +
,
+
$%
" $
&
-'
,
'
(
B
DASAR HUKUM
HUKUM
1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik
H
B
Definisi dalam Raperpres ini pada dasarnya sama dengan Undang-Undang 2 Tahun 2012 dengan Penambahan sbb:
1. Penilai Publik adalah penilai yang telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk memberikan jasa penilaian.
2. Penetapan Lokasi adalah penetapan atas lokasi pembangunan untuk kepentingan umum yang ditetapkan dengan keputusan gubernur, yang dipergunakan sebagai izin untuk Pengadaan Tanah, perubahan penggunaan tanah, dan peralihan hak atas tanah dalam Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk kepentingan H
dalam Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
3. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat BPN adalah Lembaga Pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. 4. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi yang
B
5. Kantor Pertanahan adalah BPN di Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh
Kepala Kantor Pertanahan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPN melalui Kepala Kantor Wilayah BPN.
6. Tim Persiapan Pengadaan Tanah yang selanjutnya disebut Tim Persiapan
adalah tim yang dibentuk oleh gubernur untuk membantu gubernur dalam melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan, pendataan awal lokasi rencana pembangunan dan Konsultasi Publik rencana pembangunan.
7. Tim Kajian Keberatan yang selanjutnya disebut sebagai Tim Kajian adalah
tim yang dibentuk oleh gubernur untuk membantu gubernur
H
tim yang dibentuk oleh gubernur untuk membantu gubernur
melaksanakan inventarisasi masalah yang menjadi alasan keberatan, melakukan pertemuan atau klarifikasi dengan pihak yang keberatan, melakukan kajian dan membuat rekomendasi diterima atau ditolaknya keberatan.
8. Satuan Tugas adalah satuan yang dibentuk oleh BPN untuk membantu
pelaksanaan Pengadaan Tanah.
9. Ruang atas tanah dan bawah tanah adalah ruang yang ada dibawah
B
MATERI MUATAN
MUATAN
Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan melalui tahapan:
Persiapan
Penyerahan
hasil
Persiapan
B
Instansi
Perencanaan Pengadaan Tanah yangberdasarkan atas:
1. Rencana Tata Ruang Wilayah;
2. Rencana Pembangunan Jangka
Menengah;
3. Rencana Strategis; dan
4. Rencana Kerja Pemerintah Instansi
H
4. Rencana Kerja Pemerintah Instansi
yang bersangkutan.
Disusun dalam bentuk:
Dokumen Perencanaan
PERENCANAAN
PERENCANAAN
Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah
Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah
memuat:
memuat:
1. maksud dan tujuan rencana pembangunan;
3. letak tanah;
2. kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Pembangunan Nasional dan Daerah;
4. luas tanah yang dibutuhkan; 5. gambaran umum status tanah;
Disusun berdasarkan studi kelayakan yang mencakup: 1. survei sosial ekonomi; 2. kelayakan lokasi;
3. analisis biaya dan manfaat pembangunan bagi wilayah dan masyarakat;
BIRO
BIRO HUKUMHUKUM
KEMENTERIAN|PU KEMENTERIAN|PU
9. rencana penganggaran.
5. gambaran umum status tanah;
6. perkiraan waktu pelaksanaan Pengadaan Tanah;
7. perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan;
8. perkiraan nilai tanah; dan
wilayah dan masyarakat; 4. perkiraan nilai tanah;
5. dampak lingkungan dan dampak sosial yang mungkin timbul akibat dari Pengadaan Tanah dan pembangunan; dan
B
Setelah Menerima Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah melaksanakan tahapan kegiatan Persiapan Pengadaan Tanah
Gubernur
Tim Persiapan bertugas:
1. mengumumkan rencana
pembangunan;
2. melakukan pendataan awal lokasi rencana pembangunan; 3. melaksanakan Konsultasi
Membentuk Tim Persiapan
H
3. melaksanakan Konsultasi Publik rencana pembangunan; 4. menyiapkan Penetapan Lokasi
pembangunan;
5. mengumumkan Penetapan Lokasi pembangunan untuk kepentingan umum; dan
6. melaksanakan tugas lain yang terkait persiapan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan Umum yang ditugaskan oleh gubernur.
Tim Persiapan beranggotakan: 1. Bupati/walikota;
2. Satuan kerja perangkat daerah provinsi terkait; 3. Instansi yang memerlukan
tanah; dan
PERSIAPAN
PERSIAPAN
Pemberitahuan rencana pembangunan;
Tim Persiapan
Rencana pembangunan disampaikan kepada masyarakat pada rencana lokasi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
Pendataan awal lokasi rencana pembangunan
Konsultasi Publik Rencana Pembangunan
Meliputi kegiatan:
/ Pengumpulan data awal Pihak yang Berhak; dan
/ Objek Pengadaan Tanah.
/ Dilaksanakan untuk mendapatkan
kesepakatan lokasi rencana pembangunan dari Pihak yang Berhak. lokasi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum.
/ Langsung antara lain melalui sosialisasi, tatap muka, atau surat pemberitahuan.
/ Tidak Langsung antara lain melalui media cetak atau media elektronik.
/ Objek Pengadaan Tanah.
Pihak yang Berhak: 1. Perseorangan; 2. Badan hukum; 3. Badan sosial;
4. Badan keagamaan; atau 5. Instansi pemerintah. yang memiliki atau menguasai Obyek Pengadaan Tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
rencana pembangunan dari Pihak yang Berhak.
/ Menghadirkan Pihak yang Berhak dan Masyarakat yang akan terkena dampak
B B II R R O O
H H
K K E E M M E E N N T T
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
Pelaksanaan Pengadaan Tanah meliputi:
a. inventarisasi dan identifikasi penguasaan,
pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah;
b. penilaian Ganti Kerugian;
H H U U K K U U M M
T T E E R R II A A N N || P P U U
c. musyawarah penetapan Ganti Kerugian;
d. pemberian Ganti Kerugian; dan
B
INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI PENGUASAAN,
PEMILIKAN, PENGGUNAAN, DAN PEMANFAATAN TANAH
Meliputi kegiatan:
1. pengukuran dan pemetaan bidang per bidang tanah; dan
2. pengumpulan data Pihak yang Berhak dan Objek Pengadaan Tanah.
Dilaksanakan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja
H
Pengumuman hasil inventarisasi dan identifikasi meliputi subjek hak, luas, letak, dan peta bidang tanah Objek Pengadaan Tanah.
B
Ganti Kerugian Penilaian Ganti Kerugian dilakukan oleh Penilai yang ditetapkan oleh Lembaga Pertanahan
Penilaian dilakukan bidang per bidang tanah, meliputi:
a. tanah;
b. ruang atas tanah dan bawah tanah; c. bangunan;
d. tanaman;
e. benda yang berkaitan dengan tanah;
H
e. benda yang berkaitan dengan tanah; dan/atau
f. kerugian lain yang dapat dinilai.
Pemberian Ganti Kerugian dapat diberikan dalam bentuk:
a. uang;
b. tanah pengganti;
c. permukiman kembali; d. kepemilikan saham; atau
B
Lembaga
Pertanahan
menyerahkan
hasil
Pengadaan
Tanah
kepada
Instansi
yang
memerlukan tanah setelah:
1. pemberian Ganti Kerugian kepada Pihak
yang Berhak dan Pelepasan Hak; dan/atau
2. pemberian Ganti Kerugian telah dititipkan di
H
Tahapan
Tahapan Penyelenggaraan
Penyelenggaraan PengadaanTanah
PengadaanTanah
0 '
! 1 1 23
0 '
! 45 *3 23
/
B B II R R O O
H H
K K E E M M E E N N T T
PENGADAAN
PENGADAAN
TANAH
TANAH
BAGI
BAGI
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
UNTUK
UNTUK
KEPENTINGAN
KEPENTINGAN UMUM
UMUM KARENA
KARENA KEADAAN
KEADAAN MENDESAK
MENDESAK
H H U U K K U U M M
B
SUMBER PENDANAAN
PENDANAAN
Sumber Pendanaan
/ Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN); dan/atau
/ Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD).
Badan Hukum Milik Negara/Badan Usaha Milik
Negara yang mendapatkan penugasan khusus,
pendanaan bersumber dari internal perusahaan atau sumber lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dana Pengadaan Tanah meliputi dana: a. perencanaan;
b. persiapan; c. pelaksanaan; d. penyerahan hasil;
e. administrasi dan pengelolaan; dan
CONTOH
CONTOH
KASUS
KASUS
B B II R R O O
H H
K K E E M M E E N N T
T
KASUS
KASUS
H H U U K K U U M M
! "#$%& $'"" $%( )*
!
! " #" !$ % && ' $ %
" # $ ! % & " ' ! $ ' % ! % " '(#$( '
# ! )
(
)
Pemeriksaan dihentikan krn tata cara gugatan class action dinyatakan tidak sah.
Tidak ada upaya hukum,
'' ' ! ! * +,
$ % - % # # ' %
! - '% ! $ '
# " % .
' !
! *
%
)* +$$! *,!$ %! *
# & ! /
+) . ! % # (
$ ' & # " %
-' ! # # ! ' ! ' ! & #$ $ ! - & (. %
#& ' 0 ! , 0 1 % " ( (% (& % 2
0 ! " 34)567 #8 - % ' % 9" !! 2 ( ::+
& " + + # ( $ !
1
'' ' ! ! *
# ' % ! - '% !
$ ' # " % .
' !
! *
-" 0 !( ' $
! ( ' :
'' ' !
! *
# " % % ')
( (
# !
+
# ( $ !
' ! ! *
'
'' ' !
! *
# ' %
!
-'% ! $ ' # " % .
$ ' & # " %
-5) ! 5
# #$ . ' !
'
5
( (
# ! + 5 :
' ! /
;< " %(! # #$ . ! - " !(" =( # %
>
2 - -# ? ?
! - 0 .
! ( # "
% "
)*&$--! *,!$ .! *
2 $ !
/&$!&&!$ .0
' # %
)* $! * !$ &&! '
!(" %
/&&! 1!$ &&0
' ! $ ' -" 0 . ' - # ! - % # " #
1
( % ! %-
;< " %(! # #$ . ! - " !(" =( # %
()+@79 !) 957759 ) %
'
/2 ) 30
4
#5 2 6 ) '
7 8 2 '
%
)* &% ! *,!$ &! *'
%
)* - ! !$ +! *'
(* # ! = % ! / A 4 ::9@:
)* +$%9 ! !$ 1
)* &&9 ! !$ %
% "
-/&$!&&!$ &0
% "
-/$-! +!$ +0
% "
-/$&! %!$ 90
% "
-/$ !&&!$ & 0
-) $ %! *,! :!$ .! *'
, : ' '
#& % & ! & ! # . '
$ )
) ;
< ' , :
: ! % $ = ! # ! %
' : )
) 7 )
2 " ( = =
<( ' 0 B (" % % 5
/ Penggugat mengaku sebagai pemilik dari beberapa bidang tanah yang terletak di Kelurahan Rappojawa & Rappokaling, Kecamatan Tallo, Kota Makassar seluas 72.786 m2 yang
Pemimpin Bagian Proyek Pembinaan Jalan dan Jembatan Tol (Tergugat) Wong Anwar Hairuddin
(Penggugat)
Perkara No. 83/Pdt.G/2012/PN.MKS
Kecamatan Tallo, Kota Makassar seluas 72.786 m2 yang terkena proyek jalan tol Makassar Seksi 2.
/ Penggugat mendalilkan dengan adanya putusan Mahkamah Agung RI No. 117/PK/Pdt/2009 yang menyatakan SHP an. Departemen PU tidak bersifat menentukan, maka tidak ada alasan bagi tergugat I untuk tidak membayar ganti rugi tanah objek perkara Rp.
36.393.000.000,-Posisi terakhir:
/Telah Sidang Lapangan , & menyerahkan Kesimpulan
(" % #& % ; " #
H. Eman Sulaeman Dkk(Penggugat)
Ketua TPT Jalan Tol Cikampek (Cikopo) Palimanan Wilayah I.
(Tergugat)
Perkara No.
09/Pdt.G/2012/PN.Subang
Dalil Gugatan :
H. Eman S, dkk yang mengaku sebagai pemilik tanah yang dibebaskan untuk pembangunan jalan tol Cikampek – dibebaskan untuk pembangunan jalan tol Cikampek – Palimanan. Dalil gugatan Penggugat yaitu tidak setuju atas harga ganti rugi yang telah dikonsinyasi di PN Subang;
Telah diputus tgl 29 Agustus 2012 dengan Putusan Gugatan Gugurkarena Penggugat tidak pernah menghadiri persidangan
Catatan : Saat ini TPT tengah mengajukan 5 (lima) Permohonan
# !
() 479 !) 957759 )
! ! / ! ' ! - " (" %) C " # " !(! " &) 5 @ # ".
4 3 $ ! ) !
* '
' '
() 479 !) 957759 )
% " -5497,95775
' % "
-) ' ' ! " 0
) '
+
5
' '
() 1+,9 !9 <9577:9 )
) '
5A97:9577A
1
4
# ' )
>
# ' " )* %! * !$ ! * , + =
4 )* %! * "!$ ! * , * + ! 9!$
4 " ' 3 * ' )* = * &* %#' !1+- * $&!&$!$ -*
4 " " 2
=
'
() @59 957719 )
% " -+@97A95771
56:4 9 !95771
% " -5A9719577:
++ 9 !9577A +:97495774% "
-4 )* & ! * "!$ ! * , * &! $!$ 9
4 " 2 ' * ' 3 * ' )* 3* %*&+#
!+- * %! -!$ %* 4 " )*
&& ! !$ - ) ) & ! * "!$ 9! * ,
!
() A79 !9577A9 )
) '
7:97+95774
() 119 !) 9577A9 )
' '
() 119 !) 9577A9 ) +:9769577A% "
-!
> D
B)
$. % ' ! / - " E ,):,7 #5 % ++7 " +6 . ' ! % & #$ ' >". * # %
! ! / '- % # ' < " %(! %! # # #$ . ! ' $ &) 1:)@47)+67)77 77
% ! #
() 1@9 !) 957769 ) )
% " -+:97,95776
) % "
-B
$. % ' ! / - " 6157 #5 % ++7 " +6 . ' ! % & #$ ' >". (* # %
! ! /
'- % # ' ' ! #) ' ' !
' ' ! < " %(! %! #9 5 ' ! % # #$ . ' ' ! ' % & ! ' ' ! B) ! ' !
'- % # # #$ . ! '
$ &) 4A)+77)777)777 77
% ! #
() A6@9 !) 957++9 ) )
( '
1 2
)
() 1@9 !) 957769 ) )
% " -+:97A9577,
4
3 :
' 77 777
/ 3 : 0
::7 9 9577@
% " -+69749577@
#$ " ::7 9 9577@
% " -1797@957+7
3 :
3 :
>> B
> B
() 11@9 !) 9577A9 ) >> 7,97195774
() 1@A9 !)957749 ) >> 5597195776
) +5 5A 5776
() 1579 !) 957749 )
() 1,49 !) 9577@9 ) ! !'" @9+5957+7 1
2
() 1619 !) 957+79 )
! !'" ++976957++ 4
3 5 6
1
6 ()57A9 !) 957++9 )
Penggugat menuntut kepada Kementerian Pekerjaan
() :59 !) 9577@9 )
' ! 2 $ ! (" - '' ' ! ! '' " +: " 577@
3
5 () AA9 !) 957++9 )
! !'" 7+9++957++
Penggugat menuntut kepada Kementerian Pekerjaan Umum (Tergugat I), PT. Jasa Marga (Tergugat II), dan P2T Pemerintah Kota Bekasi (Tergugat III) untuk secara tanggung renteng membayar ganti kerugian sisa lahan yang belum dibayar melalui konsinyasi. Status Terakhir Sidang : Pembuktian
PERKARA CIKUNIR JUNCTION
Obyek Perkara :
tanah seluas + 21.550 m2 di Kel. Jatibening, Pd. Gede, Kota Bekasi yang terkena pembangunan jalan Tol JORR E1 Cikunir.
Tuntutan :uang ganti kerugian
Proses Konsinyasi :
Permohonan Konsinyasi tgl 4 Oktober 2010 oleh ketua TPT JORR Widodo Subagio, M. Eng. Sc kpd Ketua PN Bekasi untuk melakukan penitipan uang ganti rugi atas tanah seluas 8.645 m2 sebesar Rp.
7.002.450.000,-Penetapan Konsinyasi Ketua PN Bekasi No. 06/EKS.CONS/2010/PN.Bks tanggal 10 November 2010.
Posisi terakhir proses konsinyasi :
Uang Ganti rugi yang dikonsinyasikan telah diserahkan oleh PN Bekasi kepada pihak Affandie tanpa sepengatahuan Kementerian PU.