• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan dan Perbaikan Stasiun Kerja di Wassen Laundry ditinjau dari segi Ergonomi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan dan Perbaikan Stasiun Kerja di Wassen Laundry ditinjau dari segi Ergonomi."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian Tugas Akhir mengenai sistem kerja dilakukan pada Wassen Laundry, yaitu jasa laundry kiloan. Penelitian sistem kerja hanya dilakukan pada proses penjemuran hingga packing. Adapun jumlah stasiun kerja yang diamati adalah sebanyak 3 stasiun yaitu stasiun jemur, strika, dan packing. Pada saat ini terdapat beberapa masalah yang dialami oleh perusahaan yaitu kurang optimalnya metode kerja, tata letak antar stasiun dan lingkungan fisik yang diterapkan pada Wassen Laundry, sehingga menyebabkan waktu penyelesaian yang kurang maksimal. Tata letak stasiun setempat yang kurang tertata dengan baik dan tidak adanya tempat penyimpanan produk antara stasiun setrika dan packing, menyebabkan adanya produk yang hilang dan tertukar. Kurangnya fasilitas fisik pada stasiun packing menyebabkan hasil dari packing kurang rapi, karena saat ini packing dilakukan di lantai tanpa ada fasilitas yang memadai. Dan belum terdapatnya standar kesehatan keselamatan kerja pada setiap stasiun, sehingga karyawan bekerja dalam kondisi yang kurang aman. Berdasarkan masalah yang terdapat pada wassen laundry, maka penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan metode kerja, fasilitas fisik, tata letak tempat kerja setempat, tata letak tempat kerja keseluruhan, kondisi lingkungan fisik dan kesehatan keselamatan kerja.

Saat melakukan penelitian ini penulis melakukan pengambilan data berupa data umum perusahaan, skenario pekerjaan, data waktu proses, sampling penentuan faktor kelonggaran, data fasilitas fisik yang ada pada perusahaan, , data alat material handling yang digunakan, tata letak ruang kerja, data lingkungan fisik kerja, serta data keselamatan dan kesehatan kerja.

Untuk melakukan perbaikan sistem kerja, penulis melakukan pengolahan data berupa uji kenormalan, keseragaman, dan kecukupan data, penentuan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran, perhitungan waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku langsung, pembuatan bagan analisa (MTM-1), perhitungan waktu baku tidak langsung, perhitungan index perbandingan, perhitungan total waktu penyelesaian aktual,uji statistika deskriptif lingkungan fisik kerja dan data keselamatan dan kesehatan kerja.

Setelah itu penulis menganalisa, waktu baku yang dibutuhkan untuk masing-masing stasiun kerja, faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran, elemen gerakan kerja dihubungkan dengan prinsip ekonomi gerakan, fasilitas fisik yang ada pada perusahaan, penggunaan alat material handling, kondisi alat dan mesin yang digunakan, layout setempat dan layout keseluruhan, lingkungan fisik kerja, sistem keselamatan dan kesehatan kerja.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xxiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxvi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan dan Asumsi ... 1-3 1.3.1 Pembatasan Masalah ... 1-3 1.3.2 Asumsi ... 1-4 1.4 Perumusan Masalah ... 1-5 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-6 1.6 Manfaat ... 1-7 1.7 Sistematika Penulisan ... 1-7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.11 Studi Gerakan ... 2-17 2.12 Data Waktu Gerakan ... 2-18 2.13 Anthoprometri ... 2-31 2.14 Teknik Perancangan ... 2-31 2.15 Penyederhanaan Kerja ... 2-32 2.16 Tata Letak dan Aliran Bahan ... 2-34 2.17 Lingkungan Fisik ... 2-41 2.18 Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 2-45 2.19 Metode Penilaian Konsep (Concept Scoring) ... 2-49

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart ... 3-1 3.2 PenjelasanFlowchart

3.2.1 Pendahuluan ... 3-5 3.2.2 Identifikasi Masalah ... 3-5 3.2.3 Pembatasan dan Asumsi ... 3-5 3.2.4 Perumusan Masalah ... 3-6 3.2.5 Penetuan Tujuan Penelitian ... 3-7 3.2.6 Studi Pustaka ... 3-8 3.2.7 Pengumpulan Data ... 3-9 3.2.8 Pengolahan Data ... 3-11 3.2.9 Analisis Data ... 3-15 3.2.10 Usulan ... 3-15 3.2.11 Kesimpulan dan Saran... 3-15

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

4.1.5 Mesin dan Alat yang digunakan

4.1.5.1 Mesin ... 4-4 4.1.5.2 Alat ... 4-5 4.1.6 Gambar Produk ... 4-7 4.2 Skenario Pekerjaan ... 4-7 4.3 Data Waktu Proses ... 4-9 4.4 Tata Letak Ruang Kerja

4.4.1 Tata Letak Ruang Kerja Keseluruhan ... 4-24 4.4.1 Diagram Alir ... 4-25 4.4.2 Tata Letak Ruang Kerja Setempat

4.4.2.1 Stasiun Jemur ... 4-26 4.4.2.2 Stasiun Setrika ... 4-28 4.4.2.3 Stasiun Packing ... 4-29 4.5 Data Lingkungan Fisik Kerja

4.5.1 Temperatur, Kelembaban, Kebisingan, dan Pencahayaan ... 4-30 4.5.2 Sirkulasi Udara ... 4-30 4.5.3 Warna ... 4-31 4.5.4 Bau-bauan ... 4-31 4.6 Sampling Penentuan Faktor Kelonggaran ... 4-32 4.7 Data Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ... 4-33

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Waktu Baku Langsung

5.1.1 Stasiun Jemur ... 5-1 5.1.2 Stasiun Setrika ... 5-7 5.1.3 Stasiun Packing ... 5-13 5.1.4 Rangkuman ... 5-19 5.2 Waktu Baku Tidak Langsung

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

5.2.4 Stasiun Setrika Celana Panjang ... 5-34 5.2.5 Stasiun Setrika Celana Pendek ... 5-40 5.2.6 Stasiun Setrika Rok ... 5-45 5.2.7 Stasiun Setrika Baju anak ... 5-48 5.2.8 Stasiun Setrika Celana Dalam ... 5-50 5.2.9 Stasiun Setrika Sprei Bantal ... 5-52 5.2.10 Stasiun Setrika Sprei Guling ... 5-55 5.2.11 Stasiun Setrika Sprei Kasur ... 5-58 5.2.12 Stasiun Setrika Bedcover... 5-66 5.2.13 Stasiun Packing Baju ... 5-79 5.2.14 Stasiun Packing Bedcover ... 5-86 5.3 Rangkuman Rangkuman Waktu Baku Langsung

dan Tidak Langsung ... 5-91 5.4 Skenario ... 5-92 5.5 Perhitunagan Index Perbandingan... 5-95 5.6 Perhitungan Anthopometri ... 5-96 5.7 Analisis

5.7.1 Analisis Kondisi Alat dan Mesin yang Digunakan ... 5-100 5.7.2 Analisis Waktu Baku yang dibutuhkan pada

stasiun jemur, setrika, dan packing ... 5-100 5.7.3 Analisis Faktor Penyesuaian dan Faktor Kelonggaran

5.6.3.1 Analisis Faktor Penyesuaian ... 5-104 5.6.3.2 Analisis Faktor Kelonggaran ... 5-106 5.7.4 Analisis Layout

5.6.4.1 Analisis Layout Setempat ... 5-109 5.6.4.2 Analisis Layout Keseluruhan ... 5-110 5.7.5 Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ... 5-111 5.7.6 Analisis Elemen GerakanKerja Operator Dihubungkan

Dengan Prinsip Ekonomi Gerakan

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

5.7.6.2 Prinsip – prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan

Dengan Pengukuran Tata Letak Tempat Kerja ... 5-121 5.7.6.3 Prinsip – prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan

Dengan Perancangan Peralatan ... 5-123 5.7.7 Analisis Kondisi Lingkungan Fisik Kerja ... 5-124

BAB 6 USULAN

6.1 Usulan Alternatif Perancangan Alat Bantu Kerja ... 6-1 6.2 Usulan Layout Setempat ... 6-31 6.3 Usulan Lingkungan Fisik Kerja ... 6-34 6.4 Usulan Faktor Penyesuaian dan Faktor Kelonggaran

6.4.1 Usulan Faktor Penyesuaian ... 6-37 6.4.2 Usulan Faktor Kelonggaran ... 6-38 6.5 Usulan Sistem Keselamatandan Kesehatan Kerja (K3) ... 6-43 6.6 Usulan Alternatif Penggunaan Alat Material Handling ... 6-49 6.7 MTM-1 Usulan ... 6-50 6.8 Usulan Prinsip Ekonomi Gerakan

6.8.1 Prinsip – prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan Dengan Tubuh Manusia dan Gerakany……….. ... 6-122 6.8.2 Prinsip – Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan

Dengan Pengaturan Tata Letak Tempat Kerja………… .. 6-123 6.8.3 Prinsip – prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan

Dengan Perancangan Peralatan……… . 6-126 6.9 Perhitungan Waktu Baku Tidak Langsung Usulan……… ... 6-126 6.10 Perhitungan Waktu Baku Langsung Usulan……… ... 6-129 6.11 Perhitungan Persen Penghematan……….... ... 6-129 6.12 Analisis Sistem Kerja Aktual, % Penghematan, dan

Kapasitas Efektif Usulan

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ... 7-1 7.2 Saran ... 7-9

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1.1 Komposisi Skenario 1-5

2.1 Tabel Antrophometri 2-6

2.2 Tata Cara Pemberian Simbol Dengan Turn 2-23

2.3 Derajat Perpindahan TMU 2-26

2.4 Pengaruh Suhu Terhadap Kondisi Tubuh 2-42

2.5 Tingkat Pencahayaan Yang Direkomendasikan 2-43

2.6 Tingkat Kebisingan dan Efek 2-44

2.7 Tabel efek jarak, suhu, psikis dari warna 2-45

2.8 Jumlah Petugas P3K Berdasarkan Jumlah 2-49

2.9 Jenis Kotak P3K 2-49

2.10 Rating 2-50

3.1 Contoh Tabel Pengambilan Data Mentah Waktu Proses 3-9 3.2 Contoh Tabel Sampling Pengamatan Penentuan Faktor 3-10

Kelonggaran

3.3 Perhitungan Persen Kelonggaran Pribadi 3-12

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

4.12 Data Waktu Proses Stasiun Setrika Bedcover (detik) 4-21 4.13 Data Waktu Proses Stasiun Packing Baju (detik) 4-22 4.15 Data Waktu Proses Stasiun Packing Bedcover (detik) 4-23 4.16 Data Temperatur, Kebisingan, Kelembaban (detik) 4-30

5.1 Uji Kenormal Stasiun Jemur 5-1

5.2 Uji Keseragam Stasiun Jemur 5-2

5.3 Uji Kecukupan Stasiun Jemur 5-3

5.4 Faktor Penyesuain Stasiun Jemur 5-4

5.5 Faktor Kelonggaran Fatique Stasiun Jemur 5-4

5.6 Rangkuman Kelonggaran Tak Terhindarkan 5-5

5.7 Rangkuman Kelonggaran Pribadi 5-5

5.8 Uji Kenormal Stasiun Strika Kaos 5-7

5.9 Uji Keseragam Stasiun Strika Kaos 5-8

5.10 Uji Kecukupan Stasiun Strika Kaos 5-9

5.11 Faktor Penyesuain Stasiun Strika Kaos 5-10

5.12 Faktor Kelonggaran Fatique Stasiun Strika Kaos 5-10 5.13 Rangkuman Kelonggaran Tak Terhindarkan 5-11

5.14 Rangkuman Kelonggaran Pribadi 5-11

5.15 Uji Kenormal Stasiun Packing Baju 5-13

5.16 Uji Keseragam Stasiun Packing Baju 5-14

5.17 Uji Kecukupan Stasiun Packing Baju 5-15

5.18 Faktor Penyesuain Stasiun Packing Baju 5-16 5.19 Faktor Kelonggaran Fatique Stasiun Packing Baju 5-16 5.20 Rangkuman Kelonggaran Tak Terhindarkan 5-17

5.21 Rangkuman Kelonggaran Pribadi 5-17

5.22 Rangkuman Keseluruhan 5-19

5.23 Uji MTM Jemur 5-20

5.24 Uji MTM Menyetrika Kaos 5-21

5.25 Uji MTM Menyetrika Kaos (Lanjutan) 5-22

5.26 Uji MTM Menyetrika Kaos (Lanjutan) 5-23

(10)

xv Universitas Kristen Maranatha

5.28 Uji MTM Menyetrika Kaos (Lanjutan) 5-25

5.29 Uji MTM Menyetrika Kemeja 5-26

5.30 Uji MTM Menyetrika Kemeja (Lanjutan) 5-27

5.31 Uji MTM Menyetrika Kemeja (Lanjutan) 5-28

5.32 Uji MTM Menyetrika Kemeja (Lanjutan) 5-29

5.33 Uji MTM Menyetrika Kemeja (Lanjutan) 5-30

5.34 Uji MTM Menyetrika Kemeja (Lanjutan) 5-31

5.35 Uji MTM Menyetrika Kemeja (Lanjutan) 5-32

5.36 Uji MTM Menyetrika Kemeja (Lanjutan) 5-33

5.37 Uji MTM Menyetrika Celana Panjang 5-34

5.38 Uji MTM Menyetrika Celana Panjang (Lanjutan) 5-35 5.39 Uji MTM Menyetrika Celana Panjang (Lanjutan) 5-36 5.40 Uji MTM Menyetrika Celana Panjang (Lanjutan) 5-37 5.41 Uji MTM Menyetrika Celana Panjang (Lanjutan) 5-38 5.42 Uji MTM Menyetrika Celana Panjang (Lanjutan) 5-39

5.43 Uji MTM Menyetrika Celana Pendek 5-40

5.44 Uji MTM Menyetrika Celana Pendek (Lanjutan) 5-41 5.45 Uji MTM Menyetrika Celana Pendek (Lanjutan) 5-42 5.46 Uji MTM Menyetrika Celana Pendek (Lanjutan) 5-43 5.47 Uji MTM Menyetrika Celana Pendek (Lanjutan) 5-44

5.48 Uji MTM Menyetrika Rok 5-45

5.49 Uji MTM Menyetrika Rok (Lanjutan) 5-46

5.50 Uji MTM Menyetrika Rok (Lanjutan) 5-47

5.51 Uji MTM Menyetrika Baju Anak 5-48

5.52 Uji MTM Menyetrika Baju Anak (Lanjutan) 5-49

5.53 Uji MTM Menyetrika Celana Dalem 5-50

5.54 Uji MTM Menyetrika Celana Dalem (Lanjutan) 5-51

5.55 Uji MTM Menyetrika Sprei Bantal 5-52

5.56 Uji MTM Menyetrika Sprei Bantal (Lanjutan) 5-53 5.57 Uji MTM Menyetrika Sprei Bantal (Lanjutan) 5-54

(11)

xvi Universitas Kristen Maranatha

5.59 Uji MTM Menyetrika Sprei Guling (Lanjutan) 5-56 5.60 Uji MTM Menyetrika Sprei Guling (Lanjutan) 5-57

5.61 Uji MTM Menyetrika Sprei Kasur 5-58

5.62 Uji MTM Menyetrika Sprei Kasur (Lanjutan) 5-59 5.63 Uji MTM Menyetrika Sprei Kasur (Lanjutan) 5-60 5.64 Uji MTM Menyetrika Sprei Kasur (Lanjutan) 5-61 5.65 Uji MTM Menyetrika Sprei Kasur (Lanjutan) 5-62 5.66 Uji MTM Menyetrika Sprei Kasur (Lanjutan) 5-63 5.67 Uji MTM Menyetrika Sprei Kasur (Lanjutan) 5-64 5.68 Uji MTM Menyetrika Sprei Kasur (Lanjutan) 5-65

5.69 Uji MTM Menyetrika Bedcover 5-66

5.70 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-67 5.71 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-68 5.72 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-69 5.73 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-70 5.74 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-71 5.75 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-72 5.76 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-73 5.77 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-74 5.78 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-75 5.79 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-76 5.80 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-77 5.81 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-78

5.82 Uji MTM Menyetrika Packing Baju 5-79

5.83 Uji MTM Menyetrika Packing Baju (Lanjutan) 5-80 5.84 Uji MTM Menyetrika Packing Baju (Lanjutan) 5-81 5.85 Uji MTM Menyetrika Packing Baju (Lanjutan) 5-82 5.86 Uji MTM Menyetrika Packing Baju (Lanjutan) 5-83 5.87 Uji MTM Menyetrika Packing Baju (Lanjutan) 5-84 5.88 Uji MTM Menyetrika Packing Baju (Lanjutan) 5-85

(12)

xvii Universitas Kristen Maranatha

5.90 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-87 5.91 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-88 5.92 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-89 5.93 Uji MTM Menyetrika Bedcover (Lanjutan) 5-90

5.94 Rangkuman Waktu Baku 5-91

5.95 Skenario 1 5-92

5.96 Skenario 2 5-92

5.97 Skenario 3 5-92

5.98 Skenario 4 5-93

5.99 Skenario 5 5-93

5.100 Rangkuman Waktu Baku Langsung dan Tidak Langsung

Untuk Setiap Skenario 5-93

5.101 Total Waktu yang Dibutuhkan Perhari Untuk

Setiap Skenario 5-94

5.102 Perhitungan Index Perbandingan 5-95

5.103 Antrophometri Jemuran 5-97

5.104 Antrophometri Meja Setrika 5-98

5.105 PEG 5-118

5.106 Rangkuman Persen Kesesuaian PEG 5-119

5.107 Rata - Rata Data Kondisi Lingkungan Fisik Kerja 5-125

6.1 Antrophometri Jemuran 6-1

6.2 Total Panjang Tali Jemuran Yang Dibutuhkan Skenario 1 6-5 6.3 Total Panjang Tali Jemuran Yang Dibutuhkan Skenario 2 6-5 6.4 Total Panjang Tali Jemuran Yang Dibutuhkan Skenario 3 6-5 6.5 Total Panjang Tali Jemuran Yang Dibutuhkan Skenario 4 6-5 6.6 Total Panjang Tali Jemuran Yang Dibutuhkan Skenario 5 6-6 6.7 Total Panjang Tali Jemuran Yang Dibutuhkan Per 5 Skenario 6-6

6.8 Total Panjang Tali Yang Dibutuhkan 6-7

6.9 Tabel Usulan Jemuran 6-8

6.10 Matrial Handling Jemuran 6-9

(13)

xviii Universitas Kristen Maranatha

6.12 Scoring Alternatif Material Handling 6-11

6.13 Antrophometri Meja Setrika 6-12

6.14 Meja Setrika Alternatif 3 6-17

6.15 Keterangan Nilai Bobot 6-17

6.16 Scoring Alternatif Meja Setrika 6-17

6.17 Antrophometri Kursi 6-19

6.18 Kursi Alternatif 1 6-21

6.19 Kursi Alternatif 2 6-22

6.20 Kursi Alternatif 3 6-22

6.21 Keterangan Nilai Bobot 6-23

6.22 Scoring Alternatif Kursi 6-24

6.23 Antrophometri Meja 6-24

6.24 Meja Alternatif 1 6-26

6.25 Meja Alternatif 2 6-26

6.26 Meja Alternatif 3 6-27

6.27 Scoring Alternatif Meja 6-28

6.28 Antrophometri Lemari 6-28

6.29 Lemari Alternatif 1 6-29

6.30 Lemari Alternatif 2 6-29

6.31 Lemari Alternatif 3 6-30

6.32 Scoring Alternatif Lemari 6-32

(14)

xix Universitas Kristen Maranatha

6.43 Rangkuman Kelonggaran Pribadi Stasiun Packing 6-43 6.44 Usulan Faktor Kelonggaran Stasiun Packing 6-43

6.45 MTM Usulan Stasiun Jemur 6-52

6.46 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-53

6.47 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-54

6.48 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-55

6.49 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-56

6.50 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-57

6.51 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-58

6.52 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-59

6.53 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-60

6.54 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-61

6.55 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-62

6.56 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-63

6.57 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-64

6.58 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-65

6.59 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-66

6.60 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-67

6.61 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-68

6.62 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-69

6.63 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-70

6.64 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-71

6.65 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-72

6.66 MTM Usulan Stasiun Jemur (Lanjutan) 6-73

6.67 MTM Usulan Stasiun Setrika Kaos 6-74

6.68 MTM Usulan Stasiun Setrika Kaos (Lanjutan) 6-75 6.69 MTM Usulan Stasiun Setrika Kaos (Lanjutan) 6-76 6.70 MTM Usulan Stasiun Setrika Kaos (Lanjutan) 6-77

6.71 MTM Usulan Stasiun Setrika Kemeja 6-78

(15)

xx Universitas Kristen Maranatha

6.74 MTM Usulan Stasiun Setrika Kemeja (Lanjutan) 6-81 6.75 MTM Usulan Stasiun Setrika Kemeja (Lanjutan) 6-82

6.76 MTM Usulan Stasiun Celana Panjang 6-83

6.77 MTM Usulan Stasiun Celana Panjang (Lanjutan) 6-84 6.78 MTM Usulan Stasiun Celana Panjang (Lanjutan) 6-85 6.79 MTM Usulan Stasiun Celana Panjang (Lanjutan) 6-86

6.80 MTM Usulan Stasiun Celana Pendek 6-87

6.81 MTM Usulan Stasiun Celana Pendek (Lanjutan) 6-88 6.82 MTM Usulan Stasiun Celana Pendek (Lanjutan) 6-89

6.83 MTM Usulan Stasiun Rok 6-90

6.84 MTM Usulan Stasiun Rok (Lanjutan) 6-91

6.85 MTM Usulan Stasiun Baju Anak 6-92

6.86 MTM Usulan Stasiun Baju Anak (Lanjutan) 6-93

6.87 MTM Usulan Stasiun Celana Dalam 6-94

6.88 MTM Usulan Stasiun Sprei Bantal 6-95

6.89 MTM Usulan Stasiun Sprei Bantal (Lanjutan) 6-96

6.90 MTM Usulan Stasiun Sprei Guling 6-97

6.91 MTM Usulan Stasiun Sprei Guling (Lanjutan) 6-98

6.92 MTM Usulan Stasiun Sprei Kasur 6-99

6.93 MTM Usulan Stasiun Sprei Kasur (Lanjutan) 6-100 6.94 MTM Usulan Stasiun Sprei Kasur (Lanjutan) 6-101 6.95 MTM Usulan Stasiun Sprei Kasur (Lanjutan) 6-102 6.96 MTM Usulan Stasiun Sprei Kasur (Lanjutan) 6-103 6.97 MTM Usulan Stasiun Sprei Kasur (Lanjutan) 6-104

6.98 MTM Usulan Stasiun Bedcover 6-105

(16)

xxi Universitas Kristen Maranatha

6.105 MTM Usulan Stasiun Bedcover (Lanjutan) 6-112 6.106 MTM Usulan Stasiun Bedcover (Lanjutan) 6-113 6.107 MTM Usulan Stasiun Bedcover (Lanjutan) 6-114

6.108 MTM Usulan Stasiun Packing Baju 6-115

6.109 MTM Usulan Stasiun Packing Baju (Lanjutan) 6-116 6.110 MTM Usulan Stasiun Packing Baju (Lanjutan) 6-117 6.111 MTM Usulan Stasiun Packing Baju (Lanjutan) 6-118 6.112 MTM Usulan Stasiun Packing Baju (Lanjutan) 6-119

6.113 MTM Usulan Stasiun Packing Bedcover 6-120

6.114 MTM Usulan Stasiun Packing Bedcover (Lanjutan) 6-121 6.115 MTM Usulan Stasiun Packing Bedcover (Lanjutan) 6-122

6.116 PEG Usulan 6-123

6.117 Rangkuman Persen Kesesuaian PEG Usulan 6-124

6.118 Rangkuman Wb Tidak Langsung Usulan 6-125

6.119 Skenario 1 6-126

6.120 Skenario 2 6-127

6.121 Skenario 3 6-128

6.122 Skenario 4 6-129

6.123 Skenario 5 6-130

6.124 Perhitungan Waktu Baku Langsung Skenario 6-130 6.125 Perhitungan Selisih dan Persen Penghematan Skenario 6-131

6.126 Persen Penghematan Skenario 6-136

6.127 Total Waktu Pengerjaan 6-136

7.1 Kesimpulan Prinsip Ekonomi Gerakkan Aktual 7-1 7.2 Kesimpulan Penyesuaian dan Kelonggaran Aktual 7-2 7.3 Kesimpulan Kondisi Tata Letak Kerja Setempat Aktual 7-2 7.4 Kesimpulan Kondisi Tata Letak Kerja Keseluruhan Aktual 7-3 7.5 Kesimpulan Lingkungan Fisik Kerja Aktual 7-4

7.6 Kesimpulan Prinsip Ekonomi Gerakkan 7-5

7.7 Kesimpulan Penyesuaian dan Kelonggaran 7-5

(17)

xxii Universitas Kristen Maranatha

7.9 Kesimpulan Kondisi Tata Letak Kerja Keseluruhan 7-7

7.10 Kesimpulan Lingkungan Fisik Kerja 7-7

7.11 Persen Penghematan Waktu Baku Langsung 7-8

(18)

xxiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Diagram Kenari (°F) 2-42

3.1 Bagan Metodologi Penelitian 3-1

3.2 Bagan Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3-2

3.3 Bagan Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3-3

3.4 Bagan Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3-4

4.1 Struktur Organisasi 4-2

4.2 Mesin Cuci dan Pengering 4-4

4.3 Mesin Cuci 4-4

4.4 Mesin Pendorong 4-5

4.5 Pompa Air 4-5

4.6 Peralatan Label 4-5

4.7 Peralatan Jemur 4-6

4.8 Peralatan Setrika 4-6

4.9 Peralatan Packing 4-7

4.10 Produk 4-7

4.11 Layout Keseluruhan 4-24

4.12 Diagram Alir 4-25

4.13 Layout Stasiun Jemur Tampak Atas 4-26

4.14 Layout Stasiun Jemur Tampak Samping 4-27

4.15 Layout Stasiun Jemur Tampak Depan 4-27

4.16 Layout Stasiun Setrika 4-28

4.17 Layout Stasiun Packing 4-29

4.18 Titik Pengukuran Temperatur, Kelembaban, Kebisingan

dan Pencahayaan 4-30

4.19 Titik - Titik Ventilasi 4-31

(19)

xxiv Universitas Kristen Maranatha

5.2 Grafik Keseragaman Stasiun Setrika Kaos 5-8

5.3 Grafik Keseragaman Stasiun Packing Baju 5-14

5.4 Jemuran Tampak Atas 5-96

5.5 Jemuran Tampak Samping 5-97

5.6 Jemuran Tampak Depan 5-97

5.7 Meja Setrika Aktual 5-98

5.8 Keterangan Titik Perhitungan Kondisi Lingkungan

Fisik Kerja 5-125

6.1 Jemuran Usulan 6-2

6.2 Tiang Jemuran 3D Usulan 6-3

6.3 Tiang Jemuran Usulan 6-4

6.4 Bartchart Stasiun Cuci dan Jemur 6-6

6.5 Material Handling Usulan Alternatif 1 6-9

6.6 Material Handling Usulan Alternatif 2 6-10

6.7 Usulan Material Handling Alternatif 3 6-10

6.8 Setrika Uap 6-12

6.9 Meja Setrika Alternatif 1 6-13

6.10 Meja Penyimpanan Setrika Uap 6-13

6.11 Conveyor 6-14

6.12 Layout Setempat Stasiun Setrika Alternatif 1 6-14

6.13 Meja Setrika Alternatif 2 6-15

6.14 Layout Setempat Stasiun Setrika Alternatif 2 6-16

6.15 Meja Setrika Alternatif 3 6-17

6.16 Mesin Press Plastik 6-18

6.17 Keterangan Simbol Pada Kursi 6-19

6.18 Kursi Alternatif 1 6-21

6.19 Kursi Alternatif 2 6-22

6.20 Kursi Alternatif 3 6-23

6.21 Keterangan Simbol Pada Meja 6-24

6.22 Meja Alternatif 1 6-26

(20)

xxv Universitas Kristen Maranatha

6.24 Meja Alternatif 3 6-27

6.25 Lemari Alternatif 1 6-29

6.26 Lemari Alternatif 2 6-30

6.27 Lemari Alternatif 3 6-31

6.28 Usulan Layout Setempat Stasiun Jemur 6-33

6.29 Usulan Layout Setempat Setrika 6-34

6.30 Titik - Titik Ventilasi 6-35

6.31 Meja Setrika Usulan 6-45

6.32 Peniti Usulan 6-46

6.33 Usulan fire extinguisher 6-48

6.34 Usulan Letak fire extinguisher 6-48

6.35 Usulan Material Handling 6-49

6.36 Usulan Tempat Penyimpanan Tabung Setrika uap 6-50

(21)

xxvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

L1 Uji Kenormalan, Keseragaman, dan Kecukupan Data L-1

L2 Sampling Penentuan Faktor Kelonggaran L-2

L3 Tabel Khi Kuadrat L-3

(22)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saat ini masyarakat Indonesia terutama Jakarta memiliki aktifitas yang sangat padat. Kebanyakan mereka menghabiskan waktunya diluar rumah, sehingga pekerjaan rumah tidak dapat dikerjakan dengan semestinya. Salah satu pekerjaan rumah yang mulai terabaikan adalah mencuci baju. Maka Wassen Laundry melihat peluang tersebut dan membuka laundry kiloan untuk mereka yang tidak memiliki waktu untuk mencuci bajunya sendiri.

Wassen Laundry merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

dalam penjualan jasa cuci baju. Jasa yang diberikan adalah pencucian baju kotor yang akan dicuci bersih dan disetrika. Akibat dari banyaknya permintaan dan kebutuhan konsumen yang semakin meningkat, maka perusahaan membuka 2 cabang toko. Toko yang ada hanyalah tempat penerimaan baju kotor dan pengambilan baju yang telah dicuci. Toko-toko tersebut berada di Pondok Gede, Pluit dan Kepala Gading sedangkan proses pencucian, setrika, dan packing dilakukan di tempat lain.

(23)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

1-2

perancangan, hal tersebut menyebabkan jemuran yang digunakan yang tidak efisien dan efektif. Dan belum terdapatnya standar kesehatan keselamatan kerja pada setiap stasiun, sehingga karyawan bekerja dalam kondisi yang kurang aman. Akibat dari masalah yang dihadapai perusahaan saat ini, cucian pelanggan menjadi terlambat selesai (2-3hari) sehingga perusahaan harus memberikan kompensasi gratis 1kg untuk keterlambatan perhari kepada pelanggan tersebut, perusahaan harus mengganti rugi untuk barang yang hilang, dan akhirnya perusahaan dapat kehilangan kepercayaan dari konsumen yang mengakibatkan hilangnya konsumen yang berlangganan pada Wassen Laundry.

Berdasarkan masalah yang diuraikan di atas, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut ke dalam tugas akhir yang berjudul ‘Perancangan Dan Perbaikan Stasiun Kerja di Wassen Laundry di Tinjau Dari Segi Ergonomi”.

1.2. Identifikasi Masalah

Setelah dilakukan penelitian maka diketahui masalah yang dihadapi oleh perusahaan saat ini adalah

• Metode kerja yang digunakan kurang efisien sehingga mengakibatkan perlu waktu yang cukup lama dalam menyelesaikan pekerjaannya.

• Tata letak antara tiap stasiun kurang baik. Jarak antara stasiun cuci dengan stasiun jemur terlalu jauh. Jarak antara stasiun jemur dengan setrika cukup jauh, sehingga waktu yang dibutuhkan antara stasiun jemur dan setrika cukup lama. Selain itu juga tata letak stasiun setempat pada stasiun setrika yang belum terstruktur dengan baik, menyebabkan kurang optimalnya waktu penyelesaian dan banyaknya gerakan – gerakan yang tidak perlu.

(24)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

1-3

khusus setrika, sehingga proses setrika dilakukan dengan kurang optimal. Meja khusus packing, sehingga operator mengalami kesulitan dalam melakukan packing produk. Tidak adanya ketersediaannya lemari/tempat penyimpanan dari stasiun setrika ke stasiun packing sehingga menyebabkan banyak produk yang tertukar dan hilang.

• Kondisi fisik kerja yang kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari suhu udara yang cukup tinggi dan kebisingan yang tinggi sehingga operator cepat merasa lelah. Kondisi dinding yang tidak terawat sehingga terlihat kumuh.

• Belum adanya kesehatan keselamatan kerja pada setiap stasiun kerja pada stasiun setrika. Sehingga menyebabkan operator bekerja dengan rasa kurang nyaman dan terdapat kelalaian dalam melakukan pekerjaannya.

1.3. Pembatasan Masalah dan Asumsi

1.3.1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan penulis lebih terarah, maka diperlukan suatu batasan masalah sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan hanya dari proses baju di jemur hingga baju tersebut keluar menjadi baju bersih.

- Stasiun jemur - Stasiun setrika - Stasiun packing

2. Menggunakan penyesuaian Westinghouse

3. Metode yang digunakan dalam pengukuran waktu kerja adalah pengukuran secara langsung dengan jam henti dan pengukuran secara tidak langsung dengan MTM-1.

(25)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

1-4

5. Data antropometri yang digunakan sebagai patokan ukuran dalam melakukan perancangan fasilitas fisik diperoleh dari buku konsep “Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya” karangan Eko Nurmianto 6. Fasilitas fisik yang diteliti meliputi jemuran, meja setrika, meja

packing, kursi, dan lemari.

7. Penghematan yang dihitung hanya penghematan waktu dari stasiun setrika sampai stasiun packing saja, sedangkan penghematan biaya tidak diperhitungkan.

8. Tidak merubah dan menambah luas bangunan.

9. Perhitungan kelonggaran dihitung hanya pada shift pertama

10. Kursi pada stasiun setrika tidak dirancang, karena menggunakan kursi yang sudah ada.

1.3.2. Asumsi

1. Tingkat kepercayaan yang digunakan sebesar 95% 2. Tingkat ketelitian sebesar 5%

3. Data antropometri dari website www. antrophometriindonesia.com dianggap mewakili data antrophometri pekerja.

4. Kapasitas stasiun cuci telah memadai

5. Tiap konsumen mencuci sebanyak 3kg dan 1 hari terdapat 210 Kg cucian.

(26)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

1-5

Tabel 1.1 Komposisi Skenario

Skenario No Komposisis Skenario No Komposisis

1 Bedcover 1 Kaos

2 Sprei Kasur 2 Kemeja

3 Sprei Guling 3 Celana Panjang

4 Sprei Bantal 4 Celana Pendek

5 Packing Kecil 5 Baju Anak

6 Packing Bedcover 6 Celana Dalam

1 Kaos 7 Packing Kecil

2 Kemeja 1 Kaos

3 Rok 2 Kemeja

4 Celana Panjang 3 Celana Pendek

5 Celana Dalam 4 Rok

6 Celana Pendek 5 Baju Anak

7 Packing Kecil 6 Celana Dalam

1 Kaos 7 Sprei Kasur

2 Kemeja 8 Sprei Guling

3 Celana Panjang 9 Sprei Bantal

4 Celana Pendek 10 Packing Kecil

5 Sprei Kasur

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi yang telah disebutkan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang terjadi sebagai berikut :

1. Bagaimana metode kerja dari tiap stasiun pada Wassen Laundry saat ini ?

2. Bagaimana fasilitas fisik dari tiap stasiun kerja pada Wassen Laundry saat ini?

3. Bagaimana tata letak tempat kerja setempat pada Wassen Laundry saat ini ?

4. Bagaimana tata letak tempat kerja keseluruhan pada Wassen Laundry saat ini?

5. Bagaimana kondisi lingkungan fisik Wassen Laundry saat ini ?

(27)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

1-6

7. Bagaimana usulan metode kerja dari tiap stasiun pada Wassen

Laundry saat ini?

8. Bagaimana usulan fasilitas fisik dari tiap stasiun kerja pada Wassen

Laundry ?

9. Bagaimana usulan tata letak tempat kerja setempat pada Wassen

Laundry ?

10. Bagaimana usulan tata letak tempat kerja keseluruhan pada Wassen

Laundry ?

11. Bagaimana usulan lingkungan fisik Wassen Laundry ?

12. Bagaimana usulan kesehatan keselamatan kerja dari stasiun setrika pada Wassen Laundry saat ini?

1.5. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis metode metode kerja dari tiap stasiun pada Wassen

Laundry.

2. Menganalisis fasilitas fisik dari tiap stasiun kerja pada Wassen

Laundry.

3. Menganalisis tata letak tempat kerja setempat pada Wassen Laundry. 4. Menganalisis tata letak tempat kerja keseluruhan pada Wassen

Laundry.

5. Menganalisis kondisi lingkungan fisik Wassen Laundry.

6. Menganalisis kesehatan keselamatan kerja dari setiap stasiun kerja pada Wassen Laundry.

7. Memberikan usulan metode - metode kerja dari tiap stasiun pada

Wassen Laundry yang sesuai dengan ilmu ergonomi.

8. Memberikan usulan fasilitas fisik yang ergonomis dari tiap stasiun kerja pada Wassen Laundry.

9. Memberikan usulan tata letak tempat kerja setempat yang baik pada

Wassen Laundry .

(28)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

1-7

11. Memberikan usulan kondisi lingkungan fisik yang ergonomis

Wassen Laundry.

12. Memberikan usulan mengenai kesehatan keselamatan kerja dari stasiun setrika pada Wassen Laundry.

1.6. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah dapat memaksimalkan kualitas kerja para operator dan meminimasi waktu pelayanan jasa pada wassen laundry.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah yang dihadapi, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat, serta sistematika penulisan.

BAB 2 STUDI PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan digunakan sebagai dasar pemikiran penulis dalam memecahkan permasalahan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi langkah-langkah penelitian yang sistematis dalam melakukan penelitian agar penelitian yang dilakukan penulis lebih terstruktur dan terarah.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

(29)

Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

1-8

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi pengolahan data dari data-data yang telah diperoleh pada bab sebelumnya untuk memecahkan masalah yang terjadi dan menganalisis hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

(30)

7-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Penarikan kesimpulan diperoleh dari hasil pengolahan data serta analisis yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya. Adapun beberapa kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut :

1. Metode Kerja Dari Tiap Stasiun Pada Wassen Laundry Saat Ini

Pada wassen laundry, prinsip ekonomi gerakkan yang digunakan masih kurang baik, sehingga diperlukan perbaikkan metode kerja dengan penambahan alat bantu ataupun perancangan peralatan kerja yang baru.

Tabel 7.1

Kesimpulan Prinsip Ekonomi Gerakkan Aktual

Stasiun Faktor Keadaan aktual (%)

PEG dihubungkan dengan tubuh manusia dan

gerakan- gerakannya 71.43

PEG dihubungkan dengan pengaturan tata letak

tempat kerja 50.00

PEG dihubungkan dengan perancangan

peralatan 33.33

PEG dihubungkan dengan tubuh manusia dan

gerakan- gerakannya 42.86

PEG dihubungkan dengan pengaturan tata letak

tempat kerja 42.86

PEG dihubungkan dengan perancangan

peralatan 33.33

PEG dihubungkan dengan tubuh manusia dan

gerakan- gerakannya 71.43

PEG dihubungkan dengan pengaturan tata letak

tempat kerja 28.57

PEG dihubungkan dengan perancangan

peralatan 33.33

Jemur

Setrika

Packing

(31)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-2

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 7.2

Kesimpulan Penyesuaian dan Kelonggaran Aktual

Stasiun Faktor Keadaan aktual

Penyesuaian 1.00

Kelonggaran 40.83

Penyesuaian 1.00

Kelonggaran 30.37

Penyesuaian 1.00

Kelonggaran 34.00

Packing

Jemur

Setrika

2. Fasilitas Fisik Dari Tiap Stasiun Kerja Saat Ini

• Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa fasilitas fisik yang digunakan pada wassen laundry masih dalam keadaan baik dan dapat digunakan. Namun pada stasiun jemur, jemuran yang digunakan dalam kondisi kurang efisien dan kurang efektif, stasiun setrika meja yang digunakan kurang efektif, karena tidak terdapat tempat untuk menyimpan peralatan kerja dan untuk stasiun packing operator bekerja di lantai.

Saat ini wassen laundry belum menggunakan material handling, sedangkan pada stasiun jemur operator harus mengangkat keranjang yang berisi baju basah, hal itu membuat operator pada stasiun jemur bekerja dengan tidak maksimal.

Secara keseluruhan mesin serta alat-alat yang digunakan oleh wassen

laundry saat ini yaitu : Mesin cuci, Mesin pengering, setrikaan,

gunting, lakban dan selotip dalam keadaan baik sehingga pekerja masih dapat menggunakan mesin serta alat-alat tersebut tanpa mengalami kendala pada saat bekerja. Namun untuk peniti penulis menilai peniti yang digunakan saat ini pada wassen laundry terlalu kecil dan sudah banyak yang tidak layak pakai.

3. Tata Letak Tempat Kerja Setempat Saat ini

(32)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-3

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 7.3

Kesimpulan Kondisi Tata Letak Kerja Setempat Aktual

No Stasiun Keadaan aktual

Lokasi stasiun jemur yang berjauhan dengan stasiun lain, hal ini menyebabkan operator harus berjalan cukup jauh.

Tinggi tali saat ini adalah 1.7m, sehingga operator harus mendongakan kepalanya saat menjemur Saat ini operator menjemur pakaian harus dengan menusuri

tali jemuran

Saat ini operator menjemur langsung terkena sinar matahari Saat ini operator menjemur dengan membawa ember yang

berisi baju basah tanpa adanya material handling

2 Setrika

Peralatan yang diletakan diatas meja dengan tidak teratur, karena tidak tersedianya tempat khusus untuk menyimpan peralatan kerja

3 Packing

Operator packing bekerja dengan cara duduk di lantai tanpa adanya meja dan kursi, selain itu peralatan kerja letaknya tidak tetap

Jemur 1

4. Tata Letak Kerja Keseluruhan Saat Ini

Berdasarkan hasil pengamatan arah aliran material diperoleh bahwa pada

wassen laundry tidak terjadi backtrack dimana penempatan stasiun kerja

sudah cukup baik sehingga proses operasi dapat berjalan dengan baik karena tidak terjadi masalah pada aliran material yang digunakan.

Tabel 7.4

Kesimpulan Kondisi Tata Letak Kerja Keseluruhan Aktual

No Faktor Keadaan aktual

1 Flexibilitas /Keleluasaan

Masih banyak terdapat area kosong pada stasiun cuci dan

packing. Sehingga perusahaan dapat dengan leluasa apa

bila ingin merubah aliran kerja. 2 Flow atau keteraturan

Aliran produksi pada perusahaan tidak terjadi backtrack . Hal tersebut disebabkan penempatan stasiun kerja pada perusahaan sudah baik karena sesuai dengan urutan proses

produksi. 3 Gang

Pada perusahaan lebar gang yang cukup luas serta alur yang tidak berbelok-belok sehingga pekerja tidak mengalami

kesulitan saat berjalan membawa barang

(33)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-4

Universitas Kristen Maranatha

5. Kondisi Lingkungan Fisik Wassen Laundry Saat Ini

Pada wassen laundry masih terdapat kondisi lingkungan fisik kerja yang masih kurang baik, sehingga untuk kondisi lingkungan fisik kerja yang kurang baik penulis memberikan usulan perbaikan.

Tabel 7.5

Kesimpulan Lingkungan Fisik Kerja Aktual

No Faktor Keadaan aktual

1 Temperatur

Temperatur berkisar antara 77.6 ⁰F – 85.1

⁰F, temperatur tergolong tinggi sehingga ruangan terasa panas

2 Kelembaban

Berkisar antara 62.0 % - 65.2 %, kelembaban tergolong tinggi sehingga

ruangan terasa lembab.

3 Kebisingan Berkisar antara 74.2 dB – 79.1 dB,

intensitas suara tergolong normal

5 Sirkulasi udara

Sirkulasi udara berasal dari pintu dan jendela yang dibiarkan terbuka saat operator bekerja serta dari ventilasi pada

dinding

6 Warna

Warna dinding yang coklat dan kuning dan warna lantai putih menyebabkan ruangan

terasa redup.

7 Bau-bauan Tidak terdapat bau-bauan yang menganggu

6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari Setiap Stasiun Kerja Pada Wassen

Laundry Saat Ini

Saat ini pada wassen laundry masih terjadi kecelakaan kerja serta gangguan kesehatan yang dialami operator, namun berdasarkan jenis serta intensitas terjadinya kecelakaan masih tergolong ringan karena kecelakaan kerja yang dialami operator masih dapat ditangani dengan hanya memberikan obat-obatan yang telah disediakan wassen laundry. 7. Usulan Metode Kerja Dari Tiap Stasiun Pada Wassen Laundry Saat Ini

(34)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-5

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 7.6

Kesimpulan Prinsip Ekonomi Gerakkan

Stasiun Faktor Keadaan aktual (%) Perbaikan/Usulan (%)

PEG dihubungkan dengan tubuh manusia dan

gerakan- gerakannya 71.43 100.00

PEG dihubungkan dengan pengaturan tata letak

tempat kerja 50.00 100.00

PEG dihubungkan dengan perancangan

peralatan 33.33 66.67

PEG dihubungkan dengan tubuh manusia dan

gerakan- gerakannya 42.86 85.71

PEG dihubungkan dengan pengaturan tata letak

tempat kerja 42.86 100.00

PEG dihubungkan dengan perancangan

peralatan 33.33 66.67

PEG dihubungkan dengan tubuh manusia dan

gerakan- gerakannya 71.43 100.00

PEG dihubungkan dengan pengaturan tata letak

tempat kerja 28.57 100.00

PEG dihubungkan dengan perancangan

peralatan 33.33 66.67

Jemur

Setrika

Packing

Setelah dianalisa metode kerja pada Wassen Laundry, penulis melakukan usulan perbaikan. Berikut adalah kesimpulan faktor penyesuaian dan kelonggaran sebelum dan setelah perbaikan :

Tabel 7.7

Kesimpulan Penyesuaian dan Kelonggaran

Stasiun Faktor Keadaan aktual Perbaikan/Usulan

Penyesuaian 1.00 1.00

8. Usulan Fasilitas Fisik Dari Tiap Stasiun Kerja

(35)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-6

Universitas Kristen Maranatha

ini dengan meja khusus setrika, dan menambahkan meja dan kursi untuk stasiun packing.

Saat ini wassen laundry belum menggunakan material handling, sedangkan pada stasiun jemur operator harus mengangkat keranjang yang berisi baju basah, hal itu membuat operator pada stasiun jemur bekerja dengan tidak maksimal. Untuk itu penulis memberikan usulan perbaikan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

• Secara keseluruhan mesin serta alat-alat yang digunakan oleh

wassen laundry saat ini yaitu : Mesin cuci, Mesin pengering,

setrikaan, gunting, lakban dan selotip dalam keadaan baik sehingga pekerja masih dapat menggunakan mesin serta alat-alat tersebut tanpa mengalami kendala pada saat bekerja. Namun untuk peniti penulis menilai peniti yang digunakan saat ini pada

wassen laundry terlalu kecil dan sudah banyak yang tidak layak

pakai, sehingga penulis meberikan usulan penggunaan jenis peniti yang lebih besar

9. Usulan Tata Letak Tempat Kerja Setempat

Setelah menganalisa kondisi tata letak tempat kerja setempat (layout setampat) saat ini, penulis memberikan usulan perbaikan tata letak kerja setempat. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :

Tabel 7.8

Kesimpulan Kondisi Tata Letak Kerja Setempat

No Stasiun Keadaan aktual Perbaikan/Usulan Tujuan Perbaikan/Usulan

Lokasi stasiun jemur yang berjauhan dengan stasiun lain, hal ini menyebabkan operator harus berjalan cukup jauh.

Memindahkan stasiun jemur ke tempat yang lebih dekat dengan stasiun lainnya

Agar pekerjaan yang dilakukan operator stasiun jemur lebih efektif

Tinggi tali saat ini adalah 1.7m, sehingga operator harus mendongakan kepalanya saat menjemur

Tali jemuran dirancang dengan tambahan katrol dengan posisi vertikal

Agar saat operator menjemur, dapat menyesuaikan tinggi tali jemuran sehingga lebih nyaman Saat ini operator menjemur pakaian harus dengan menusuri

tali jemuran

Merancang jemuran dengan penambahan katrol dengan posisi horizontal

Agar saat operator menjemur, operator hanya perlu berada di satu titik saja Saat ini operator menjemur langsung terkena sinar matahari Merancang atap pada lokasi dimana operator akan melakukan

pekerjaannya

Agar operator saat menjemur tidak terkena cahaya sinar matahari secara langsung Saat ini operator menjemur dengan membawa ember yang

berisi baju basah tanpa adanya material handling

Merancang material handling untuk digunakan pada stasiun jemur

Agar operator tidak perlu membawa ember yang berisi baju basah, dan tidak perlu membungkuk saat

mengambil baju yang akan di jemur

2 Setrika

Peralatan yang diletakan diatas meja dengan tidak teratur, karena tidak tersedianya tempat khusus untuk menyimpan peralatan kerja

Mengganti meja setrika dengan mrancang meja khusus setrika Agar terdapat tempat untuk meletakan peralatan kerja, sehingga letak peralatan kerja tidak berubah - ubah

3 Packing

Operator packing bekerja dengan cara duduk di lantai tanpa adanya meja dan kursi, selain itu peralatan kerja letaknya tidak tetap

Merancang meja dan kursi Agar operator dapat bekerja dengan nyaman, selain itu juga peralatan kerja memiliki tempat yang tetap Jemur

(36)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-7

Universitas Kristen Maranatha

10. Usulan Tata Letak Kerja Keseluruhan

Berikut adalah usulan tata letak kerja keseluruhan yang diberikan penulis untuk Wassen Laundry sebagai berikut :

Tabel 7.9

Kesimpulan Kondisi Tata Letak Kerja Keseluruhan

No Faktor Keadaan aktual Perbaikan/Usulan Tujuan Perbaikan/Usulan

1 Flexibilitas /Keleluasaan

Masih banyak terdapat area kosong pada stasiun cuci dan packing. Sehingga perusahaan dapat dengan leluasa apa

bila ingin merubah aliran kerja.

-

-2 Flow atau keteraturan

Aliran produksi pada perusahaan tidak terjadi backtrack . Hal tersebut disebabkan penempatan stasiun kerja pada perusahaan sudah baik karena sesuai dengan urutan proses

produksi.

-

-3 Gang

Pada perusahaan lebar gang yang cukup luas serta alur yang tidak berbelok-belok sehingga pekerja tidak mengalami

kesulitan saat berjalan membawa barang

-

-4 Emergency equipment Belum memiliki Fire extinguisher Penambahan 2 buah Fire extinguisher , dan diletakan pada di dinding diarea stasiun cuci dan setrika

Peningkatan pencegahan dari kemungkinan terjadinya kebakaran

11. Kondisi Lingkungan Fisik Wassen Laundry Saat Ini

Berikut adalah usulan perbaikan lingkungan fisik yang diberikan penulis kepada Wassen Laundry :

Tabel 7.10

Kesimpulan Lingkungan Fisik Kerja

No Faktor Keadaan aktual Perbaikan/Usulan Tujuan Perbaikan/Usulan

1 Temperatur

Temperatur berkisar antara 77.6 ⁰F – 85.1

⁰F, temperatur tergolong tinggi sehingga ruangan terasa panas

Menambah kipas angin sebanyak 2 buah

Sehingga menambah sirkulasi udara

2 Kelembaban

Berkisar antara 62.0 % - 65.2 %, kelembaban tergolong tinggi sehingga

ruangan terasa lembab.

Menambah kipas angin sebanyak 2 buah

Sehingga sirkulasi udara menjadi lebih lancar

3 Kebisingan Berkisar antara 74.2 dB – 79.1 dB,

intensitas suara tergolong normal -

-5 Sirkulasi udara

Sirkulasi udara berasal dari pintu dan jendela yang dibiarkan terbuka saat operator bekerja serta dari ventilasi pada

dinding

-

-6 Warna

Warna dinding yang coklat dan kuning dan warna lantai putih menyebabkan ruangan

terasa redup.

-

-7 Bau-bauan Tidak terdapat bau-bauan yang menganggu -

-12. Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari Setiap Stasiun Kerja Pada Wassen

Laundry Saat Ini

(37)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-8

Universitas Kristen Maranatha

kecelakaan kerja yang dialami operator masih dapat ditangani dengan hanya memberikan obat-obatan yang telah disediakan wassen laundry. Dengan begitu penulis hanya memberikan saran agar operator dapat bekerja dengan lebih teliti, sehingga terhindar dari kecelakaan kerja

13. Penghematan Waktu Penyelesaian

Sistem kerja yang ada pada wassen laundry saat ini masih perlu dilakukan perbaikan. Setelah dilakukan perbaikan diperoleh penghematan waktu baku langsung yaitu

Tabel 7.11

Persen Penghematan Waktu Baku Langsung

Wb langsung aktual (detik)

Wb langsung usulan

(detik) Selisih (detik) % Penghematan

1126.00 736.86 389.14 35%

3017.12 1637.59 1379.53 46%

2815.31 1538.70 1276.61 45%

2615.35 1452.76 1162.59 44%

2620.67 1502.75 1117.92 43%

Skenario 2

Sehingga terdapat perbedaan total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pencucian baju, berikut adalah perbedaan waktu sebelum dan setelah dilakukan perbaikan :

Tabel 7.12

Total Waktu Penyelesaian Jumlah Skenario Wb langsung aktual

(detik) Wb langsung usulan (detik)

5 1.56 1.02

(38)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-9

Universitas Kristen Maranatha

penyelesaian aktual sebesar 52.42 jam + 2.67jam = 55.09 jam atau 1.31 hari. Selain itu penulis juga memberi usulan untuk memajukan jam kerja selama 2 jam 40 menit untuk operator cuci dan jemur, sehingga dapat menghemat waktu setup (pencucian dan penjemuran) selama 2 jam 40 menit dan operator setrika tidak menganggur terlalu lama.

7.2 Saran

Berikut beberapa saran yang penulis dapat berikan kepada pihak wassen

laundry yaitu:

1. Pemasangan kipas angin pada wassen laundry.

2. Memindahkan stasiun jemur ke tempat yang berdekatan dengan stasiun lain

3. Mengganti jemuran 4. Mengganti meja setrika

5. Penambahan meja dan kursi untuk packing

6. Penambahan alat bantu kerja berupa material handling untuk jemur, setrika uap, meja penyimpanan tabung setrika uap, conveyor, mesin press plastik, meja khusus setrika,

7. Mengganti peniti dengan peniti dengan ukuran yang lebih besar 8. Penambahan alat material handling

9. Merubah tata letak stasiun setempat setrika dan packing. 10. Menambahkan conveyor antara stasiun setrika dan packing

(39)

7-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Penarikan kesimpulan diperoleh dari hasil pengolahan data serta analisis yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya. Adapun beberapa kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut :

1. Metode Kerja Dari Tiap Stasiun Pada Wassen Laundry Saat Ini

Pada wassen laundry, prinsip ekonomi gerakkan yang digunakan masih kurang baik, sehingga diperlukan perbaikkan metode kerja dengan penambahan alat bantu ataupun perancangan peralatan kerja yang baru.

Tabel 7.1

Kesimpulan Prinsip Ekonomi Gerakkan Aktual

Stasiun Faktor Keadaan aktual (%)

PEG dihubungkan dengan tubuh manusia dan

gerakan- gerakannya 71.43

PEG dihubungkan dengan pengaturan tata letak

tempat kerja 50.00

PEG dihubungkan dengan perancangan

peralatan 33.33

PEG dihubungkan dengan tubuh manusia dan

gerakan- gerakannya 42.86

PEG dihubungkan dengan pengaturan tata letak

tempat kerja 42.86

PEG dihubungkan dengan perancangan

peralatan 33.33

PEG dihubungkan dengan tubuh manusia dan

gerakan- gerakannya 71.43

PEG dihubungkan dengan pengaturan tata letak

tempat kerja 28.57

PEG dihubungkan dengan perancangan

peralatan 33.33

Jemur

Setrika

Packing

(40)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-2

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 7.2

Kesimpulan Penyesuaian dan Kelonggaran Aktual

Stasiun Faktor Keadaan aktual

Penyesuaian 1.00

Kelonggaran 40.83

Penyesuaian 1.00

Kelonggaran 30.37

Penyesuaian 1.00

Kelonggaran 34.00

Packing

Jemur

Setrika

2. Fasilitas Fisik Dari Tiap Stasiun Kerja Saat Ini

• Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa fasilitas fisik yang digunakan pada wassen laundry masih dalam keadaan baik dan dapat digunakan. Namun pada stasiun jemur, jemuran yang digunakan dalam kondisi kurang efisien dan kurang efektif, stasiun setrika meja yang digunakan kurang efektif, karena tidak terdapat tempat untuk menyimpan peralatan kerja dan untuk stasiun packing operator bekerja di lantai.

Saat ini wassen laundry belum menggunakan material handling, sedangkan pada stasiun jemur operator harus mengangkat keranjang yang berisi baju basah, hal itu membuat operator pada stasiun jemur bekerja dengan tidak maksimal.

Secara keseluruhan mesin serta alat-alat yang digunakan oleh wassen

laundry saat ini yaitu : Mesin cuci, Mesin pengering, setrikaan,

gunting, lakban dan selotip dalam keadaan baik sehingga pekerja masih dapat menggunakan mesin serta alat-alat tersebut tanpa mengalami kendala pada saat bekerja. Namun untuk peniti penulis menilai peniti yang digunakan saat ini pada wassen laundry terlalu kecil dan sudah banyak yang tidak layak pakai.

3. Tata Letak Tempat Kerja Setempat Saat ini

(41)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-3

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 7.3

Kesimpulan Kondisi Tata Letak Kerja Setempat Aktual

No Stasiun Keadaan aktual

Lokasi stasiun jemur yang berjauhan dengan stasiun lain, hal ini menyebabkan operator harus berjalan cukup jauh.

Tinggi tali saat ini adalah 1.7m, sehingga operator harus mendongakan kepalanya saat menjemur Saat ini operator menjemur pakaian harus dengan menusuri

tali jemuran

Saat ini operator menjemur langsung terkena sinar matahari Saat ini operator menjemur dengan membawa ember yang

berisi baju basah tanpa adanya material handling

2 Setrika

Peralatan yang diletakan diatas meja dengan tidak teratur, karena tidak tersedianya tempat khusus untuk menyimpan peralatan kerja

3 Packing

Operator packing bekerja dengan cara duduk di lantai tanpa adanya meja dan kursi, selain itu peralatan kerja letaknya tidak tetap

Jemur 1

4. Tata Letak Kerja Keseluruhan Saat Ini

Berdasarkan hasil pengamatan arah aliran material diperoleh bahwa pada

wassen laundry tidak terjadi backtrack dimana penempatan stasiun kerja

sudah cukup baik sehingga proses operasi dapat berjalan dengan baik karena tidak terjadi masalah pada aliran material yang digunakan.

Tabel 7.4

Kesimpulan Kondisi Tata Letak Kerja Keseluruhan Aktual

No Faktor Keadaan aktual

1 Flexibilitas /Keleluasaan

Masih banyak terdapat area kosong pada stasiun cuci dan

packing. Sehingga perusahaan dapat dengan leluasa apa

bila ingin merubah aliran kerja. 2 Flow atau keteraturan

Aliran produksi pada perusahaan tidak terjadi backtrack . Hal tersebut disebabkan penempatan stasiun kerja pada perusahaan sudah baik karena sesuai dengan urutan proses

produksi. 3 Gang

Pada perusahaan lebar gang yang cukup luas serta alur yang tidak berbelok-belok sehingga pekerja tidak mengalami

kesulitan saat berjalan membawa barang

(42)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-4

Universitas Kristen Maranatha

5. Kondisi Lingkungan Fisik Wassen Laundry Saat Ini

Pada wassen laundry masih terdapat kondisi lingkungan fisik kerja yang masih kurang baik, sehingga untuk kondisi lingkungan fisik kerja yang kurang baik penulis memberikan usulan perbaikan.

Tabel 7.5

Kesimpulan Lingkungan Fisik Kerja Aktual

No Faktor Keadaan aktual

1 Temperatur

Temperatur berkisar antara 77.6 ⁰F – 85.1

⁰F, temperatur tergolong tinggi sehingga ruangan terasa panas

2 Kelembaban

Berkisar antara 62.0 % - 65.2 %, kelembaban tergolong tinggi sehingga

ruangan terasa lembab.

3 Kebisingan Berkisar antara 74.2 dB – 79.1 dB,

intensitas suara tergolong normal

5 Sirkulasi udara

Sirkulasi udara berasal dari pintu dan jendela yang dibiarkan terbuka saat operator bekerja serta dari ventilasi pada

dinding

6 Warna

Warna dinding yang coklat dan kuning dan warna lantai putih menyebabkan ruangan

terasa redup.

7 Bau-bauan Tidak terdapat bau-bauan yang menganggu

6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari Setiap Stasiun Kerja Pada Wassen

Laundry Saat Ini

Saat ini pada wassen laundry masih terjadi kecelakaan kerja serta gangguan kesehatan yang dialami operator, namun berdasarkan jenis serta intensitas terjadinya kecelakaan masih tergolong ringan karena kecelakaan kerja yang dialami operator masih dapat ditangani dengan hanya memberikan obat-obatan yang telah disediakan wassen laundry. 7. Usulan Metode Kerja Dari Tiap Stasiun Pada Wassen Laundry Saat Ini

(43)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-5

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 7.6

Kesimpulan Prinsip Ekonomi Gerakkan

Stasiun Faktor Keadaan aktual (%) Perbaikan/Usulan (%)

PEG dihubungkan dengan tubuh manusia dan

gerakan- gerakannya 71.43 100.00

PEG dihubungkan dengan pengaturan tata letak

tempat kerja 50.00 100.00

PEG dihubungkan dengan perancangan

peralatan 33.33 66.67

PEG dihubungkan dengan tubuh manusia dan

gerakan- gerakannya 42.86 85.71

PEG dihubungkan dengan pengaturan tata letak

tempat kerja 42.86 100.00

PEG dihubungkan dengan perancangan

peralatan 33.33 66.67

PEG dihubungkan dengan tubuh manusia dan

gerakan- gerakannya 71.43 100.00

PEG dihubungkan dengan pengaturan tata letak

tempat kerja 28.57 100.00

PEG dihubungkan dengan perancangan

peralatan 33.33 66.67

Jemur

Setrika

Packing

Setelah dianalisa metode kerja pada Wassen Laundry, penulis melakukan usulan perbaikan. Berikut adalah kesimpulan faktor penyesuaian dan kelonggaran sebelum dan setelah perbaikan :

Tabel 7.7

Kesimpulan Penyesuaian dan Kelonggaran

Stasiun Faktor Keadaan aktual Perbaikan/Usulan

Penyesuaian 1.00 1.00

8. Usulan Fasilitas Fisik Dari Tiap Stasiun Kerja

(44)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-6

Universitas Kristen Maranatha

ini dengan meja khusus setrika, dan menambahkan meja dan kursi untuk stasiun packing.

Saat ini wassen laundry belum menggunakan material handling, sedangkan pada stasiun jemur operator harus mengangkat keranjang yang berisi baju basah, hal itu membuat operator pada stasiun jemur bekerja dengan tidak maksimal. Untuk itu penulis memberikan usulan perbaikan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

• Secara keseluruhan mesin serta alat-alat yang digunakan oleh

wassen laundry saat ini yaitu : Mesin cuci, Mesin pengering,

setrikaan, gunting, lakban dan selotip dalam keadaan baik sehingga pekerja masih dapat menggunakan mesin serta alat-alat tersebut tanpa mengalami kendala pada saat bekerja. Namun untuk peniti penulis menilai peniti yang digunakan saat ini pada

wassen laundry terlalu kecil dan sudah banyak yang tidak layak

pakai, sehingga penulis meberikan usulan penggunaan jenis peniti yang lebih besar

9. Usulan Tata Letak Tempat Kerja Setempat

Setelah menganalisa kondisi tata letak tempat kerja setempat (layout setampat) saat ini, penulis memberikan usulan perbaikan tata letak kerja setempat. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :

Tabel 7.8

Kesimpulan Kondisi Tata Letak Kerja Setempat

No Stasiun Keadaan aktual Perbaikan/Usulan Tujuan Perbaikan/Usulan

Lokasi stasiun jemur yang berjauhan dengan stasiun lain, hal ini menyebabkan operator harus berjalan cukup jauh.

Memindahkan stasiun jemur ke tempat yang lebih dekat dengan stasiun lainnya

Agar pekerjaan yang dilakukan operator stasiun jemur lebih efektif

Tinggi tali saat ini adalah 1.7m, sehingga operator harus mendongakan kepalanya saat menjemur

Tali jemuran dirancang dengan tambahan katrol dengan posisi vertikal

Agar saat operator menjemur, dapat menyesuaikan tinggi tali jemuran sehingga lebih nyaman Saat ini operator menjemur pakaian harus dengan menusuri

tali jemuran

Merancang jemuran dengan penambahan katrol dengan posisi horizontal

Agar saat operator menjemur, operator hanya perlu berada di satu titik saja Saat ini operator menjemur langsung terkena sinar matahari Merancang atap pada lokasi dimana operator akan melakukan

pekerjaannya

Agar operator saat menjemur tidak terkena cahaya sinar matahari secara langsung Saat ini operator menjemur dengan membawa ember yang

berisi baju basah tanpa adanya material handling

Merancang material handling untuk digunakan pada stasiun jemur

Agar operator tidak perlu membawa ember yang berisi baju basah, dan tidak perlu membungkuk saat

mengambil baju yang akan di jemur

2 Setrika

Peralatan yang diletakan diatas meja dengan tidak teratur, karena tidak tersedianya tempat khusus untuk menyimpan peralatan kerja

Mengganti meja setrika dengan mrancang meja khusus setrika Agar terdapat tempat untuk meletakan peralatan kerja, sehingga letak peralatan kerja tidak berubah - ubah

3 Packing

Operator packing bekerja dengan cara duduk di lantai tanpa adanya meja dan kursi, selain itu peralatan kerja letaknya tidak tetap

Merancang meja dan kursi Agar operator dapat bekerja dengan nyaman, selain itu juga peralatan kerja memiliki tempat yang tetap Jemur

(45)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-7

Universitas Kristen Maranatha

10. Usulan Tata Letak Kerja Keseluruhan

Berikut adalah usulan tata letak kerja keseluruhan yang diberikan penulis untuk Wassen Laundry sebagai berikut :

Tabel 7.9

Kesimpulan Kondisi Tata Letak Kerja Keseluruhan

No Faktor Keadaan aktual Perbaikan/Usulan Tujuan Perbaikan/Usulan

1 Flexibilitas /Keleluasaan

Masih banyak terdapat area kosong pada stasiun cuci dan packing. Sehingga perusahaan dapat dengan leluasa apa

bila ingin merubah aliran kerja.

-

-2 Flow atau keteraturan

Aliran produksi pada perusahaan tidak terjadi backtrack . Hal tersebut disebabkan penempatan stasiun kerja pada perusahaan sudah baik karena sesuai dengan urutan proses

produksi.

-

-3 Gang

Pada perusahaan lebar gang yang cukup luas serta alur yang tidak berbelok-belok sehingga pekerja tidak mengalami

kesulitan saat berjalan membawa barang

-

-4 Emergency equipment Belum memiliki Fire extinguisher Penambahan 2 buah Fire extinguisher , dan diletakan pada di dinding diarea stasiun cuci dan setrika

Peningkatan pencegahan dari kemungkinan terjadinya kebakaran

11. Kondisi Lingkungan Fisik Wassen Laundry Saat Ini

Berikut adalah usulan perbaikan lingkungan fisik yang diberikan penulis kepada Wassen Laundry :

Tabel 7.10

Kesimpulan Lingkungan Fisik Kerja

No Faktor Keadaan aktual Perbaikan/Usulan Tujuan Perbaikan/Usulan

1 Temperatur

Temperatur berkisar antara 77.6 ⁰F – 85.1

⁰F, temperatur tergolong tinggi sehingga ruangan terasa panas

Menambah kipas angin sebanyak 2 buah

Sehingga menambah sirkulasi udara

2 Kelembaban

Berkisar antara 62.0 % - 65.2 %, kelembaban tergolong tinggi sehingga

ruangan terasa lembab.

Menambah kipas angin sebanyak 2 buah

Sehingga sirkulasi udara menjadi lebih lancar

3 Kebisingan Berkisar antara 74.2 dB – 79.1 dB,

intensitas suara tergolong normal -

-5 Sirkulasi udara

Sirkulasi udara berasal dari pintu dan jendela yang dibiarkan terbuka saat operator bekerja serta dari ventilasi pada

dinding

-

-6 Warna

Warna dinding yang coklat dan kuning dan warna lantai putih menyebabkan ruangan

terasa redup.

-

-7 Bau-bauan Tidak terdapat bau-bauan yang menganggu -

-12. Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari Setiap Stasiun Kerja Pada Wassen

Laundry Saat Ini

(46)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-8

Universitas Kristen Maranatha

kecelakaan kerja yang dialami operator masih dapat ditangani dengan hanya memberikan obat-obatan yang telah disediakan wassen laundry. Dengan begitu penulis hanya memberikan saran agar operator dapat bekerja dengan lebih teliti, sehingga terhindar dari kecelakaan kerja

13. Penghematan Waktu Penyelesaian

Sistem kerja yang ada pada wassen laundry saat ini masih perlu dilakukan perbaikan. Setelah dilakukan perbaikan diperoleh penghematan waktu baku langsung yaitu

Tabel 7.11

Persen Penghematan Waktu Baku Langsung

Wb langsung aktual (detik)

Wb langsung usulan

(detik) Selisih (detik) % Penghematan

1126.00 736.86 389.14 35%

3017.12 1637.59 1379.53 46%

2815.31 1538.70 1276.61 45%

2615.35 1452.76 1162.59 44%

2620.67 1502.75 1117.92 43%

Skenario 2

Sehingga terdapat perbedaan total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pencucian baju, berikut adalah perbedaan waktu sebelum dan setelah dilakukan perbaikan :

Tabel 7.12

Total Waktu Penyelesaian Jumlah Skenario Wb langsung aktual

(detik) Wb langsung usulan (detik)

5 1.56 1.02

(47)

Bab 7 Kesimpulandan Saran 7-9

Universitas Kristen Maranatha

penyelesaian aktual sebesar 52.42 jam + 2.67jam = 55.09 jam atau 1.31 hari. Selain itu penulis juga memberi usulan untuk memajukan jam kerja selama 2 jam 40 menit untuk operator cuci dan jemur, sehingga dapat menghemat waktu setup (pencucian dan penjemuran) selama 2 jam 40 menit dan operator setrika tidak menganggur terlalu lama.

7.2 Saran

Berikut beberapa saran yang penulis dapat berikan kepada pihak wassen

laundry yaitu:

1. Pemasangan kipas angin pada wassen laundry.

2. Memindahkan stasiun jemur ke tempat yang berdekatan dengan stasiun lain

3. Mengganti jemuran 4. Mengganti meja setrika

5. Penambahan meja dan kursi untuk packing

6. Penambahan alat bantu kerja berupa material handling untuk jemur, setrika uap, meja penyimpanan tabung setrika uap, conveyor, mesin press plastik, meja khusus setrika,

7. Mengganti peniti dengan peniti dengan ukuran yang lebih besar 8. Penambahan alat material handling

9. Merubah tata letak stasiun setempat setrika dan packing. 10. Menambahkan conveyor antara stasiun setrika dan packing

(48)

xxiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Apple, J. M., “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, ITB, 1990. 2. Asimow, Morris, “Indtroduction to Design”, Precentice Hall, 1962

3. Nurmianto, Eko., “Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya” Guna Widya, Indonesia, edisi pertama, 1996.

4. Silalahi, B. Rumondang, N. B Bennet, “Manajemen Kesehatan dan

Keselamatan Kerja”, Seri Manajemen, Cetakan Pertama, Institut Pendidikan

dan Pembinaan Manajemen (IPPM), Jakarta, 1985.

5. Sugiono, “Statistik Untuk Penelitian Cetakan Pertama”, Penerbit JIT SI, Bandung, 1997

6. Sutalaksana, Iftikar Z., Anggawisastra, Ruhana., Tjakaraatmadja, John H., “Teknik Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, 1979.

7. Weimer, Don, “Handbook of Ergonomi and Human Factors Tables”, PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632,1990.

8. Wignjosoebroto, Sritomo, “Teknik Tata Cara Kerja dan Pengukuran

Kerja”, Institut Teknologi November Surabaya, 1992

9. Yudiantyo, Wawan, “Cara Praktis Penggunaan MTM 1, 2, 3”, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2006.

10. www.antropometriindonesia.com, Diakses Pada Tanggal 7 Oktober 2014

Gambar

Tabel Antrophometri
Tabel Usulan Jemuran
Grafik Keseragaman Stasiun Jemur
Grafik Keseragaman Stasiun Setrika Kaos
+7

Referensi

Dokumen terkait

The data in this study is the variation of the language spoken by Indonesian lecturers in the teaching and learning process in the classroom as well as their

Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap keinformatifan laba pada perusahaan-perusahaan yang melakukan tindakan income smoothing , dilakukan dengan menggunakan Future

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung bunga rosela sampai level 2 % sebagai feed suplement dalam ransum ayam

Berdasarkan kajian data timbulan, komposisi dan karakteristik sampah yang telah didapat, pengolahan sampah domestik yang efektif dilakukan di kota Bukittinggi adalah komposting

Objek penelitian ini adalah unsur struktur novel Midah Simanis Bergigi Emas menurut Robert Stanton yang meliputi fakta cerita dibatasi pada alur, karakter,

Faktor ini merupakan faktor yang bersifat stabil dan mendorong pelanggan untuk meningkatkan sensivitasnya terhadap jasa. Faktor ini meliputi harapan yang disebabkan oleh

Selanjutnya dari hasil ekstraksi fitur tersebut dilakukan training support vector, sehingga terdapat garis pemisah atau hyperplane dari 2 golongan spermatozoa

[r]