Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2015), Kuta, Bali, INDONESIA, 29 – 30 Oktober 2015
PENGARUH SUBSTITUSI UNSUR Gd PADA
STRUKTUR KRISTAL SUPERKONDUKTOR SISTEM
BISMUTH FASE 2223 : Bi
2
Sr
2
(Gd
1-x
Ca
1+x
)Cu
3.05
O
z
I.B.A. Paramarta
1), I.G.A.A. Ratnawati
2)1, 2 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udauana
P000
METODOLOGI PENELITIAN
Metode sintesis yang digunakan adalah metode pencampuran basah, dengan langkah-langkah seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram alir proses sintesis superkonduktor Bi2Sr2(Gd1-xCa1+x)Cu3Oz
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan : bahwa penambahan nilai x pada superkonduktor Bi2Sr2(Gd
1-xCa1+x)Cu3.05Oz mengakibatkan nilai parameter kisi ke arah sumbu a
dan c menurun sedangkan ke arah sumbu b meningkat dan ukuran partikel mengecil. Vibrasi sampel Bi2Sr2(Gd1-xCa1+x)Cu3.05Oz terjadi pada range panjang gelombang antara 500-600 cm-1 .
DAFTAR PUSTAKA
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis menghaturkan banyak terimakasih kepada pihak pemberi dana HUPS UNUD.
PENDAHULUAN
Salah satu superkonduktor yang berpeluang besar dalam aplikasi adalah superkonduktor sistem Bismuth fase 2223 karena mempunyai suhu kritis tinggi yaitu sekitar 110 K. Beberapa penelitian mengenai bahan tersebut telah dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan pemberian doping untuk sistem Bi-2212 [Nguyen T.S.], pemberian doping untuk sistem Bi-2223 [Mizuno], pemberian doping untuk Bi-1212 [A. Ehman, Kande, Beables]. Akan tetapi superkonduktor tersebut masih mempunyai medan magnetik kritis kecil, sehingga akan berdampak buruk pada aplikasinya. Salah satu bahan yang dapat meningkatkan medan magnetik kritis adalah unsur Gd. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan substitusi unsur Gd pada Ca untukmeningkatkan nilai medan magnetik superkonduktor tersebut, sehingga dalam pengaplikasiannya tidak memerlukan biaya tinggi.
Dari uraian di atas maka dapat diangkat beberapa permasalahan yang meliputi, bagaimana pengaruh substitusi Gd pada Ca terhadap pembentukan fase 2223, perubahan parameter kisi, ukuran partikel dan vibrasi yang terjadi dalam sampel. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan sampel Bi2Sr2(Gd1-xCa1+x)Cu3Oz dengan fase atau kristal tunggal dan homogenitas tinggi.
HASIL PENELITIAN
Hasil karakterisasi X-ray diffraction (XRD) memperlihatkan fasa superkonduktor Bi-2223 dan fasa impuritas Bi-2212
10 20 30 40 50 60 70 80 90
x = 0.1 5.402623 5.410510 30.6859
x = 0.3 5.385031 5.434867 30.5586
Tabel 1. Nilai parameter kisi sebagai hasil refinement spektrum XRD
Sampel
Bi2Sr2(Gd1-x Ca1+x)Cu3.05Oz Ukuran partikel (nm)
x = 0.1 150
x = 0.3 147
Tabel 2. Ukuran partikel hasil perhitungan menggunakan persamaan Scherrer
Penimbangan Bahan
(Bi2O3, SrCO3, Gd2O3, CaCO3, CuO)
Karakterisasi
XRD, FTIR Pencampuran dan
pengadukan dengan HNO3
Pemanasan pada 100oC
selama 1 jam Kalsinasi pada 600oC selama 3 jam
Sintering pada 850oC
selama 2 jam
Bi-2223
Bi-2212
Gambar 2. Spektrum XRD sampel Bi2Sr2(Gd1-xCa1+x)Cu3.05Oz dengan x : 0.1 dan 0.3 pada suhu sintering 850oC selama 2 jam
Gambar 3. Kurva hasil karakterisasi FTIR sampel Bi2Sr2(Gd1-xCa1+x)Cu3.05Oz yang diberi perlakuan x = 0.1 dan 0.3
• Beables, P.V.P.S.S, Parberry, J.M., (1997), Phys. Stat. Sol, 162, 689.
• Ehmann, A., Kembler-Sack, S, Losch, S. Schlichenmair, M, Wischer, W., Zoler, P., Nissel, T., Huebener, R., P, (1992), Physica C, 1-6.
• Kambe, S., Akao, T., Oshima, S., Okuyama, S., (1995), Physics C, 206, 151-156.
• Nguyen Thuy Sinh, Hong Ngoc Hien, (1995), 2nd International Workshop on
Material Science, Hanoi, 491-494.
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
%
A Cu(1)-O(1)-Cu(2) 500 – 600
B Logam M-O 850 – 1100
C CO3-2 1500 – 1750
D Gugus O-H dan N-H 3200 – 3700
TEMPLATE DESIGN © 2008