HUBUNGAN KECEMASAN BERKOMUNIKASI DAN PERCAYA DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X AP
DI SMK SWASTA RAKSANA 2 MEDAN T.P 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH :
HASTIKA NOVIA PUTRI NIM. 7113141039
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang
telah melimpahkan rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan kecemasan berkomunikasi dan
percaya diri dengan prestasi belajar siswa di SMK Swasta Raksana 2 Medan T.P
2014/2015”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi guna
memperoleh gelar kesarjanaan pada program S1 Jurusan Pendidikan Ekonomi,
Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Medan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Drs. Kustoro Budiarta, M.E., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan beserta staffnya.
3. Drs. Thamrin, M.Si, Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan yang telah bersedia memberikan segala saran dan kritik
kepada penulis demi kebaikan dan kelancaran skripsi ini.
4. Dr. Arwansyah, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
5. Drs. Johnson, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
6. Dra. Ratna Manullang, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama
penyusunan skripsi ini.
7. Drs. Mangarap Sinaga, M.S.,ketua Prodi Pendidikan Administrasi
Perkantoran dan selaku dosen pembimbing akademik saya yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan perkuliahan.
8. Drs. Tauada Silalahi, M.Pd, Drs. Sahat Sibarani,M.Pd dan Nelly
Armayanti,SP,MSP, selaku dosen penguji saya.
9. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Administrasi Perkantoran beserta
staff pegawai.
10.Drs. Safaruddin, selaku kepala sekolah SMK Swasta Raksana 2 Medan
yang telah memberikan izin selama penulis melakukan penelitian.
11.Seluruh dewan guru terutama Ibu Ferdinanda Pane, S.Pd selaku Ketua
jurusan administrasi perkantoran SMK Swasta Raksana 2 Medan dan
wali kelas X AP 1 dan 2 yaitu ibu Afrina C. Panjaitan, S.Pd dan Ibu
Citra Dewi, S.Ag yang telah banyak membantu penulis dalam
melaksanakan penelitian.
12.Seluruh siswa-siswi kelas X Administrasi Perkantoran SMK Swasta
Raksana 2 Medan yang telah bersedia menjadi responden dalam
13.Teristimewa buat orang tua tercinta Ayahanda Hendra Putra dan
Ibunda Tati Sumiati atas segala usaha dan kerja keras mereka selama
ini yang selalu mendidik dan membesarkan saya dengan penuh cinta
kasih, kesabaran sehingga saya dapat menjadi seperti sekarang ini,
Yang senantiasa memebrikan semangat yang tiada henti, doa dan
dukungannya serta selalu menemani dalam penyelesaian skrpsi ini.
Tidak ada yang lebih berharga di dunia ini selain kalian.
14.Teristimewa buat keluarga besarku, adik-adik tersayang Hardiansyah
Putra, Herlina Aprilliani Putri, dan Handika Riski Syahputra dan lain
sebagainya terima kasih untuk doa dan dukungannya.
15.Sahabat-sahabat terbaikku geng Helm (LTDy), Lainatus Syifa Manik,
Derniati Pasaribu, dan Yosi Ramadhani terima kasih telah menjadi
sahabat terbaik dan menjadi teman seperjuangan yang selalu
membantu, memotivasi satu sama lain dalam melalui hari-hari
perkuliahan penulis selama ini. Kalian yang terbaik, yang selalu
mengisi hatri-hari penulis dengan canda tawa di setiap detiknya.
16.Untuk seluruh teman-teman ADP A Reguler stambuk 2011 Afnida
Napitupulu , Indah Purnama Sari, Ayu Syafitri, Agung Perdana Putra,
Fazmi, Arnol Simbolon, Evy simbolon, Josua Simanjuntak, dan
lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Walaupun kita susah
kompak tetapi kalian yang terbaik dan terima kasih telah menjadi
penulis. Kalian tak akan tergantikan, penulis sangat bersyukur dapat
mengenal kalian.
17.Untuk seluruh teman-teman ADP Reg B dan Eks. Terima kasih untuk
dukungannya.
18.Untuk teman-teman PPL tercintaku Rahmi Sarah Paramita Tanjung,
Suci Ramadhani, dan Afnida Sari Napitupulu yang tiada henti
memberikan dukungan dan semangatnya kepada penulis.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang membantu dan mendukung dalam proses penyelesaian
skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Kiranya skripsi ini
bermanfaat bagi seluruh pihak sebagai bahan perbandinganlebih lanjut guna
perkembangan ilmu pengetahuan.
Medan, Juni 20015
ABSTRAK
HASTIKA NOVIA PUTRI, NIM : 7113141039, Hubungan Kecemasan Berkomunikasi dan Percaya Diri dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X AP di SMK Swasta Raksana 2 Medan, Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2015.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahmya prestasi belajar pada pelajaran korespondensi siswa kelas X AP SMK Swasta Raksana 2 Medan T.P 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan kecemasan berkomunikasi dan percaya diri dengan prestasi belajar siswa kelas X AP SMK Swasta Raksana 2 Medan T.P 2014/2015.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta Raksana 2 Medan yang beralamat di Jln. Gajah Mada No.20 Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian Ekspos Fakto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X AP SMK Swasta Raksana 2 Medan yang terdiri dari 2 kelas yaitu X AP 1 dan X AP 2 yang jumlahnya 75 orang. Sampel dalam penelitian ini merupakan sampel total yaitu sebanyak 75 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan angket. Uji validitas untuk analisis butir angket menggunakan rumus Product Moment, dan reliabilitasnya diperoleh dengan menggunakan rumus cronbach alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Product Moment dan Korelasi Berganda dan untuk membuktikan kebenaran hipotesis digunakan rumus uji t dan uji F.
Berdasarkan hasil analisis uji t untuk variabel Kecemasan Berkomunikasi (X1) diperoleh nilai thitung sebesar 2,590 > ttabel sebesar 1,666 dengan alpha 5%. Hal ini berarti kecemasan berkomunikasi memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar siswa dan untuk variabel percaya diri (X2) diperoleh nilai thitung sebesar 2,500 > ttabel sebesar 1,666 dengan alpha 5%. Hal ini berarti percaya diri memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar siswa. Sementara itu uji F dilakukan dengan membandingkan antara hasil Fhitung dengan Ftabel .Diperoleh nilai Fhitung = 42,366, sedangkan untuk Ftabel dengan taraf signifikan α = 0,05 % diperoleh nilai Ftabel = 2,73 (tabel F Statistic). Dapat diketahui yaitu Fhitung = 25,646 > Ftabel = 2,73. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kecemasan berkomunikasi (X1) dan Percaya diri (X2) memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar siswa (Y).
ABSTRACT
HASTIKA NOVIA PUTRI, NIM: 7113141039, The Correlation Between Communication apprehention And Confiident with Student’ Achievement Class X Student in Department of Office Administration of private vocational School (SMK Swasta) Raksana 2 Medan Academic Year 2014/2015, A Thesis, Departement of Economic Education, Program Office Administration Education Studies, Faculty of Economy, State University of Medan. 2015.
Problems in this research is whether there is a low student’s achievement in Korespondensi class X student in department of office administration of private vocational school (SMK Swasta) Raksana 2 Medan academic year 2014/2015. This research is aimed to find out whether there is a positive and significant relationship between communication apprehention and confident with student’ achievement class X student in department of office administration of private vocational school (SMK Swasta) Raksana 2 Medan academic year 2014/2015.
This research was held in Private Vocational School (SMK Swasta) Raksana 2 Medan is located at Jln. Gajah Mada No. 20 Medan. The type of research is Ekspos Facto research. The population in this research were all students of class X AP Private Vocational School Raksana 2 Medan consisting of 2 classes of X AP 1 and X AP 2 numbering 75 people. The sample in this research is total sample as many as 75 students. Data collection techniques are observation, documentation, and questionnaires. Validity test to analyze the inquiry list used Product Moment formula, and the reliability was acquired by using Cronbach alpha formula. Data analysis techniques whic was used in this research is Product Moment correlation Multiple Correlation and t test and f test were used to prove the hypothesis.
Based on from the t test analysis result for variable communication apprehention (X1) obtained tcount value of 2,590. > ttable of 1,666 with an alpha of 5%. This means communication apprehention (X1) has a significant relationship with student’ achievement and for the variable confident (X2) obtained tcount value of 2,500 > ttable of 1,666 with an alpha of 5%, This means that confident has a significant relationship with student’ achievement. While the F test is done by comparing the result of Fcount with Ftable. Obtained value of Fcount = 42,366, while for the Ftable with significance level α = 0,05 % was obtained value of Ftable = 2,73 (Table F statistics). It can be seen that Fcount = 25,646 > Ftable = 2,73. It can be concluded that variable communication apprehention (X1) and confident (X2) has a significant relationship with student’ achievement (Y).
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Pembimbing
Kata Pengantar ... i
Abstrak ... v
Abstrack ... vi
Daftar Isi ... vii
Daftar Gambar ... xi
Daftar Tabel ... xii
Daftar Lampiran... xiii
Bab I Pendahuluan ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 6
1.3Pembatasan Masalah ... 7
1.4Rumusan Masalah ... 7
1.5Tujuan Penelitian ... 7
1.6Manfaat Penelitian ... 8
Bab II Kajian Pustaka ... 9
2.1 Kerangka Teoritis ... 9
2.1.1.1 Pengertian Kecemasan ... 9
2.1.1.2 Pengertian Komunikasi ... 10
2.1.1.3 Pengertian Kecemasan Komunikasi ... 12
2.1.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan
Berkomunikasi... 15
2.1.1.6 Tipe-Tipe Dari Kecemasan Komunikasi ... 16
2.1.2 Percaya Diri ... 17
2.1.2.1 Pengertian Percaya Diri ... 17
2.1.2.2 Ciri-Ciri Percaya Diri ... 20
2.1.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Percaya Diri ... 21
2.1.2.4 Penyebab Tidak Percaya Diri ... 23
2.1.2.5 Cara Menumbuhkan Percaya Diri ... 24
2.1.3 Prestasi Belajar ... 29
2.1.3.1 Pengertian Prestasi Belajar... 29
2.1.3.2 Unsur-Unsur Prestasi Belajar ... 31
2.1.3.3 Tahapan Prestasi Belajar ... 32
2.1.3.4 Alat Untuk Mengukur Prestasi Belajar Siswa ... 35
2.1.3.5 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 36
2.1.3.6 Prestasi Belajar Korespodensi ... 39
2.1.3.7 Hubungan Kecemasan Berkomunikasi Dengan Prestasi Belajar ... 40
2.1.3.8 Hubungan Percaya Diri dengan Prestasi Belajar ... 41
2.1.3.9 Hubungan Kecemasan Berkomunikasi dan Percaya Diri denganPrestasi Belajar Korespodensi ... 42
2.3 Kerangka Berpikir ... 44
2.3 Hipotesis Penelitian ... 46
Bab III Metodologi Penelitian ... 47
3.1 Lokasi Penelitian ... 47
3.2 Populasi dan Sampel ... 47
3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 48
3.3.1 Variabel Penelitian ... 49
3.3.2 Defenisi Operasional ... 49
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 50
3.5 Uji Instrument AngketPenelitian ... 52
3.6 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian... 54
3.7 Analisis Data ... 56
3.7.1 Analisis Koefisien Korelasi Sederhana dan Korelasi Berganda ... 57
3.7.2 Koefesien Determinasi ... 58
3.7.3 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ... 59
3.7.4 Uji F (Simultan) ... 59
Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 61
4.1Hasil Penelitian ... 61
4.1.1 Kecemasan Berkomunikasi (X1) ... 61
4.1.2 Percaya Diri (X2) ... 66
4.1.3 Prestasi Belajar Kokrespondensi (Y) ... 72
Berganda ... 74
4.1.5 Uji Korelasi Secara Parsial Antara Kecemasan Berkomunikasi (X1) dan Prestasi Belajar Korespondensi (Y) ... 74
4.1.6 Uji Korelasi Secara Parsial Antara Percaya Diri (X2) dan Prestasi Belajar Korespondensi (Y) ... 75
4.1.7 Uji Koefisien Korelasi Berganda dan Determinasi Antara Kecemasan Berkomunikasi (X1) dan Percaya Diri (X2) dengan Prestasi Belajar Korepodensi (Y) ... 76
4.1.8 Pengujian Hipotesis Secara Pasrial (Uji t)... 77
4.1.9 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji f) ... 79
4.2Pembahasan Penelitian ... 80
Bab V Kesimpulan dan Saran... 82
5.1 Kesimpulan ... 82
5.2 Saran ... 83
Daftar Pustaka ... 84
Daftar Riwayat ... 87
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X AP SMK Swasta Raksana 2 Medan ... 47
Tabel 3.2 Sampel Siswa Kelas X AP SMK Swasta Raksana 2 Medan ... 48
Tabel 3.3 Lay Out Angket ... 51
Tabel 3.4 Hasil PerhitunganUji Reliailitas Angket Kecemasan Berkomunikasi (X1) ... 55
Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Percaya Diri (X2) ... 56
Tabel 4.1 Analisis Kecemasan Berkomunikasi (X1) ... 60
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Kecemasan Berkomunikasi (X1) ... 61
Tabel 4.3 Distribusi Variabel Kecemasan Berkomunikasi (X1) ... 64
Tabel 4.4 Analisis Percaya Diri (X2) ... 66
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Percaya Diri (X2) ... 66
Tabel 4.6 Distribusi Variabel Percaya Diri (X2)... 70
Tabel 4.7 Gambaran Umum Prestasi Belajar Korespondensi ... 72
Tabel 4.8 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi ... 74
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Korelasi Kecemasan Berkomunikasi (X1) dengan Prestasi Belajar Korespondensi (Y) ... 74
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Korelasi Percaya Diri (X2) dengan Prestasi Belajar (Y) ... 75
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Korelasi Berganda (X1) (X2) dengan (Y) ... 76
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 77
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Kecemasan Berkomunikasi ...88
Lampiran 2 Angket Percaya Diri ...91
Lampiran 3 Tabulasi Skor Jawaban Responden Pada Pengujian Instrumen Kecemasan Berkomunikasi (X1) ...94
Lampiran 4 Tabulasi Skor Jawaban Responden Pada Pengujian Instrumen Percaya Diri (X2) ...96
Lampiran 5 Out Put Uji Validitas Angket Kecemasan Berkomunikasi (X1) ...98
Lampiran 6 Out Put Uji Validitas Angket Percaya Diri (X2)... 102
Lampiran 7 Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Kecemasan Berkomunikasi ... 106
Lampiran 8 Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Percaya Diri... 107
Lampiran 9 Out Put Reliabilitas Angket Kecemasan Berkomunikasi ... 108
Lampiran 10 Out Put Reliabilitas Angket Percaya Diri ... 109
Lampiran 11 Data Mentah Daftar Kumpulan Nilai Korespondensi ... 110
Lampiran 12 Tabulasi Skor Jawaban Responden Instrumen Kecemasan Berkomunikasi ... 112
Lampiran 13 Tabulasi Skor Jawaban Responden Instrumen Percaya Diri ... 115
Lampiran 14 Uji Korelasi X1 dengan Y dan X2 dengan Y ... 118
Lampiran 15 Uji t, Uji f dan Determinasi (R2) ... 119
Lampiran 16 Tabel Distribusi Nilai r tabel 51-100 ... 121
Lampiran 18 Titik Presentase Distribusi f Probabilita= 0,05 ... 125
Lampiran 19 Dokumentasi Pada Saat Pembagian Angket di SMK Swasta
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar guna mengembangkan potensi serta keterampilan yang dimilki oleh setiap
peserta didik. Hal ini tertulis dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional tahun
2003 bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilam yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan defenisi di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan
adalah usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana
dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang dinginkan.
Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian
tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam hal,
dan melalui sekolah proses belajar mengajar guru tercipta.
Ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, dalam arti kata
bahwa dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang terdiri atas manusia,
yakni pengajar sebagai komunikator dan pelajar sebagai komunikan. Lazimnya,
pada tingkatan bawah dan menengah pengajar itu disebut guru, sedangkan pelajar
sedangkan pelajar dinamakan mahasiswa. Pada tingkat apapun, proses
komunikasi antara pengajar dan pelajar itu pada hakikatnya sama.
Perbedaan komunikasi dengan pendidikan terletak pada tujuannya atau
efek yang diharapkan. Ditinjau dari efek yang diharapkan itu, tujuan komunikasi
sifatnya umum sedangkan tujuan pendidikan sifatnya khusus. Tujuan pendidikan
adalah khas atau khusus, yakni meningkatkan pengetahuan seseorang mengenai
suatu hal sehingga ia menguasainya. Tujuan pendidikan itu akan tercapai jika
prosesnya komunikatif. Minimal harus demikian. Jika proses belajar itu tidak
komunikatif, tak mungkin tujuan pendidikan itu dapat tercapai.
Kemampuan pemahaman siswa terhadap suatu materi berbeda-beda, ada
siswa yang dapat memahami suatu materi hanya dengan mendengar,
menggunakan gambar, atau audiovisual. Namun bagaimana pun cara penerimaan
atau pemahaman siswa terhadap materi tersebut harus dikomunikasikan oleh guru
kepada siswa. Komunikasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam proses belajar mengajar. Dimana dengan komunikasi seorang guru dapat
menyampaikan materi dan siswa dapat menerima materi yang di sampaikan oleh
guru yang nantinya terciptalah komunikasi edukatif. Dengan adanya komunikasi
yang baik antara guru dan siswa, maka akan memungkinkan penguasaan materi
yang disampaikan oleh guru akan lebih maksimal. Dengan komunikasi, siswa
dapat mengeluarkan pendapat ataupun pertanyaan seputar materi yang diberikan
oleh guru. Serta dapat berperan aktif dalam proses belajar mengajar yang sedang
Untuk memulai suatu percakapan di dalam kelas, seperti bertanya kepada
guru, ataupun mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas seorang
siswa harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Dengan rasa percaya diri yang
tinggi siswa tidak akan mengalami kecemasan berkomunikasi serta dapat
mengeluarkan segala pendapat atau tanggapan terhadap materi yang sedang
dipelajari.
Dengan rasa percaya diri yang tinggi dan cara berkomunikasi yang baik
seorang siswa akan lebih aktif di dalam kelas. Contohnya dia akan lebih aktif
bertanya pada saat guru menjelaskan karena adanya rasa percaya diri dan tidak
takut untuk bertanya. Kemudian ikut aktif dalam diskusi kelompok ataupun pada
saat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, siswa tidak akan menghindar.
Dengan aktifnya siswa di dalam kelas, maka dapat berpengaruh pada hasil
belajarnya karena penguasaan materi yang diperoleh siswa tersebut akan berbeda
dengan siswa lainnya. Namun sebaliknya dengan rasa percaya diri yang rendah
siswa tidak dapat aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Prestasi belajar yang baik dapat diperoleh dengan keaktifan siswa dalam
proses belajar mengajar. Keaktifan siswa dapat ditandai dengan seringnya siswa
ikut serta dalam diskusi ataupun kegiatan tanya jawab dalam kelas. Hal yang
sangat berpengaruh dalam proses tersebut adalah komunikasi antar siswa dengan
siswa ataupun komunikasi antara siswa dengan guru. Dengan terjalinnya
komunikasi yang baik dan rasa percaya diri yang positif dalam setiap permulaan
berkomunikasi akan membawa siswa dalam pemrosesan pemahaman materi yang
Menurut hasil pengamatan pendahuluan penulis, di SMK Swasta Raksana
2 Medan masih banyak siswa yang belum memiliki rasa percaya diri yang tinggi
dan positif untuk belajar serta rasa cemas pada saat melakukan komunikasi dalam
kelas sehingga keaktifan siswa dalam kelas dan dalam proses belajar mengajar
kurang maksimal. Indikator siswa mengalami kecemasan berkomunikasi dalam
kelas yaitu siswa menghindar pada saat diskusi kelompok, siswa tidak b4erbaur
dengan teman satu kelompoknya, tidak berani menyampaikan pendapatnya,
mengalami gangguan internal seperti gugup, tegang, gelisah dan tidak tenang.
Sedangkan indikator percaya diri yang dialami oleh siswa adalah siswa
percaya/yakin akan kemampuan yang dimilikinya, bertindak mandiri dalam
mengambil keputusan, bersikap tenang dalam mengerjakan sesuatu, mampu
menetralisir ketegangan yang muncul dalam situasi tertentu, dll.
Namun kenyaataannya masih banyak siswa yang mengalami kecemasan
dan rasa percaya diri yang rendah. Misalnya: adanya rasa takut ataupun enggan
untuk berkomunikasi, sering menghindar dari diskusi kelompok, kurangnya rasa
percaya diri yang ditandai dengan kurang yakinnya siswa dengan kemampuan
yang dimilikinya sehingga malu-malu dan merasa rendah diri dalam
mengungkapkan pendapat ataupun menjawab pertanyaan dari guru, kurangnya
kenyamanan dalam belajar, ada beberapa siswa yang kurang bersemangat dan
bergairah dalam mengikuti pelajaran, lekas merasa bosan, lelah mengikuti
pelajaran, enggan berkompetisi dengan siswa yang lain, model pembelajaran yang
selalu sama, ada sebagian siswa yang kurang menaruh perhatian terhadap
menarik. Masalah-masalah tersebut akan berdampak pada prestasi belajar siswa
yang semakin rendah.
Berdasarkan data prestasi belajar yang diperoleh siswa pada mata
pelajaran Korespondensi kelas X AP SMK Swasta Raksana 2 Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015 masih tergolong rendah. Dengan nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 diketahui bahwa 20% siswa kelas X AP
atau sebanyak 15 orang dari 75 siswa mendapat nilai di bawah KKM yaitu 73,
nilai 74 sebanyak 26,7% atau 20 siswa, nilai sebatas KKM yaitu 75 sebanyak
13,33% atau 10 siswa, nilai 76 sebanyak 13,33% atau 10 siswa, nilai 77 sebanyak
8% atau 6 siswa, nilai 78 sebanyak 8% atau 6 siswa, nilai 79 sebanyak 2,67% atau
2 siswa, nilai 80 sebanyak 4% atau 3 siswa dan yang mendapat nilai 81 hanya 1
siswa atau sebanyak 1,3% dan sebanyak 2,67% atau 2 siswa yang mendapat nilai
85. Kenyataan menunjukkan bahwa di samping ada siswa yang berhasil secara
gemilang masih banyak juga terdapat siswa yang memperoleh prestasi belajar
kurang menggembirakan, sebagian ada yang memperoleh nilai sebatas KKM
yaitu 75 dan sebagian besar memperoleh nilai di bawah dari KKM.Tidak hanya
itu prestasi belajar semester sebelumnyapun menunjukkan indikator prestasi
belajar yang rendah yaitu sebesar 43,75% atau 35 siswa dari 80 siswa dan sebesar
33,75% atau 27 siswa dari 80 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yaitu
74 pada tahun pembelajaran 2013/2014.
Berkaitan dengan hal-hal yang diajukan di atas, maka penulis tertarik
Berkomunikasi dan Percaya Diri dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X AP SMK
Swasta Raksana 2 Medan 2014/2015”.
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut maka peneliti
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Siswa kelas X AP SMK Swasta Rakasana 2 Medan T.P
2014/2015mengalami kecemasan berkomunikasi dalam kelas.
2. Masih rendahnya rasa percaya diri siswa kelas X AP SMK Swasta
Rakasana 2 Medan T.P 2014/2015 .
3. Prestasi belajar siswa kelas X AP SMK Swasta Rakasana 2 Medan T.P
2014/2015 tergolong rendah.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas maka perlu
adanya batasan masalah demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Dengan
melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa maka
masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah kecemasan berkomunikasi dan
percaya diri siswa.
Sedangkan DKN (Daftar Kumpulan Nilai) yang digunakan untuk
mengukur prestasi belajar adalah DKN Mata Pelajaran Korespondensi kelas X AP
1.4 Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan kecemasan
berkomunikasi dengan prestasi belajar kelas X AP SMK Swasta Raksana
2 Medan T.P 2014/2015?
2. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan percaya diri dengan
prestasi belajar kelas X AP SMK Swasta Raksana 2 Medan T.P
2014/2015?
3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan kecemasan
berkomunikasi dan percaya diri dengan prestasi belajar kelas X AP SMK
Swasta Raksana 2 Medan T.P 2014/2015?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui adanya kecemasan berkomunikasi siswa dalam proses
belajar mengajar pada mata pelajaran Korespondensi kelas X AP di SMK
Swasta Raksana 2 Medan T.P 2014/2015
2. Untuk mengetahui rasa percaya diri siswa kelas X AP di SMK Swasta
Raksana 2 Medan T.P 2014/2015
3. Untuk mengetahui hubungan antara kecemasan berkomunikasi dan
korespondensi Kelas X AP di SMK Swasta Raksana 2 Medan T.P
2014/2015
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam meningkatkan
pengetahuan di bidang pendidikan secara teori maupun aplikasi dalam
lingkungan sekolah
2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah SMK Swasta Raksana 2 Medan,
dalam usaha membantu siswa-siswi meningkatkan rasa percaya diri
dan keaktifan belajar pada mata pelajaran Korespondensi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap data hasil
penelitian yang telah dikumpulkan mengenai hubungan kecemasan berkomunikasi
dan percaya diri dengan prestasi belajar korepondensi siswa kelas X AP SMK
Swasta Raksana 2 Medan T.P 2014/2015 diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Variabel kecemasan berkomunikasi (X1) memiliki hubungan yang
signifikan dengan prestasi belajar korespodensi (Y) kelas X AP SMK
Swasta Raksana 2 Medan T.P 2014/2015. Hal ini dapat diketahui melalui
uji t secara parsial denganthitung>ttabel (2,590>1,666).
2. Variabel percaya diri (X2) memiliki hubungan yang positif dan signifikan
dengan prestasi belajar korespodensi (Y) kelas X AP SMK Swasta
Raksana 2 Medan T.P 2014/2015. Hal ini dapat diketahui melalui uji t
secara parsial denganthitung>ttabel (2,500>1,666).
3. Secara simultan variabel kecemasan berkomunikasi (X1) dan percaya diri
(X2) memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi
belajar korespodensi (Y) kelas X AP SMK Swasta Raksana 2 Medan T.P
2014/2015. Hal ini dapat diketahui melalui uji F simultan, Fhitung>Ftabel
4. Korelasi variabel kecemasan berkomunikasi (X1) dan percaya diri(X2)
dengan prestasi belajar korespodensi (Y) diketahui dari koefisien
determinasi (R2) yaitu sebesar 54,1% prestasi belajar korespodensi siswa
kelas X AP SMK Swasta Raksana 2 Medan dapat dijelaskan melalui
kecemasan berkomunikasi dan percaya diri serta sisanya 45,9%
dipengaruhi oleh variabel lain.
5.2 Saran
1. Kepada siswa agar lebih percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki
sehingga mampu meminimalisir kecemasan berkomunikasi pada saat
proses belajar mengajar berlangsung.
2. Kepada guru agar memotivasi siswa untuk lebih percaya diri dalam belajar
sehingga dapat memacu siswa untuk pencapaiaan prestasi belajar yang
lebih maksimal.
3. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya memperhatikan faktor-faktor lain
selain kecemasan berkomunikasi dan percaya diri yang berhubungan