UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGHENTIKAN BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENERAPAN
GAYA MENGAJAR TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MERBAU
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh :
ILHAM PAUZI PARINDURI 6103111038
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat–Nya, sehingga Tesis ini dapat terselesaikan. Penulis sadar pula
bahwa usaha dan perjuangan penulis yang maksimal bukanlah merupakan perjuangan
penulis sendiri, karena tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak Tesis ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Selama Penyusunan skripsi ini, Tentu saja tidak terlepas dari bantuaj,
bimbingan dan arahan berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar,M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Jakarta
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan studi di
Prodi Pendidikan Olahraga.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, selaku Dekan Fik UNIMED, Bapak
Drs. Suharjo,M.Pd selaku PD I, Bapak Drs. Misnan M.Kes, selaku PD II dan
Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku PD III yang telah memberikan
kesempatan pula kepada penulis melaksanakan studi di Prodi Pendidikan
Olahraga.
3. Bapak Suryadi Damanik, M.Kes selaku Ketua Jurusan PJKR UNIMED dan
Bapak Afri Tantri, M.Pd Selaku Sekertaris Jurusan PJKR UNIMED
4. Bapak Dr. Sanusi Hasibuan,M.Kes selaku Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan dorongan dan bimbingan, petunjuk dan saran hingga
Tesis ini dapat terselesaikan.
iv
5. Ayahanda Ihkwan Parinduri, S.Pd dan ibun da Yusnizar Nst,S.Pd Abangda
Rajib Rahman Parinduri,S.Kep.Ns juga Kakanda Lia Afriani Parinduri,S.Pd
yang selalu mensuport, melahirkan dan membesarkan juga mendukung
sepenuhnya baik moril maupun materil pada penulis untuk menyelesaikan
studi strata 1 dengan tepat waktu
6. Terkasih Arini Hidayati yang selalu hadir dan memberi dukungan kepada
penulis
7. Para sahabat Ahmad Tua Siregar, Kiki Nst, Fran Fidik, B.Ambri Daus, Ratih
Yuli, Amin, Cayud, Muel, Rian Doly, Ibdu, Dika, Deni Aceh, Rudi dan
seluruh sahabat yang telah mendukung dan membantu Penulis dalam
melaksanakan penelitian.
8. Kepada kepala sekolah SMPN 2 Merbau Bapak Ihkwan Parinduri S.Pd yang
telah mengijinkan sekolahnya untuk di adakan penelitian yang menjadi syarat
utama untuk mendapatkan gelar sarjana.
9. Buat guru dan siswa SMPN 2 Merbau yang telah membantu penulis dalam
melaksanakan penelitian
Semoga segala amal baik saudara sekalian, dalam membantu penulis ini
akan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT dan akhirnya penulis berharap
semoga Tesis ini bermanfaat dan menambah khasanah pengetahuan.
Medan , Maret 2015
i ABSTRAK
ILHAM PAUZI PARINDURI, NIM : 6103111038 , Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menghentikan Bola Dalam Permainan SepakBola Melalui Penerapan Gaya Mengajar Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Merbau Tahun Ajaran 2014/2015. (Pembimbing : SANUSI HASIBUAN) Skripsi. Program Studi Pendidikan Kesehatan Dan Rekreasi Universitas Negeri Medan Tahun 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil
belajar menghentikan bola dengan menggunakan penerapan gaya mengajar Team
Games Tournament (TGT) pada siswa kelas VII SMP N 2 Merbau tahun ajaran
2014/2015. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan maret 2015. Objek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VII dengan julah siswa 40 orang yang terdiri dari
16 orang siswa laki-laki dan 24 orang siswa perempuan yang akan diberikan
tindakan berupa penerapan gaya mengajar Team Games Tournament (TGT)
terhadap hasil belajar menhentikan bola. Metode yang dipakai pada penelitian ini
adalah Penelitian Tindakan kelas (Classroom Action Reseach).
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan tes hasil belajar di
akhir setiap siklus yang berbentuk aplikasi penilaian teknik dasar menghentikan
bola khususnya kemampuan menghentikan bola dengan telapak kaki. Instrument
yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar fortopolio penilaian hasil
beajar menghentikan bola.
Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I setelah tes hasil belajar I
dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan teknik
menghentikan bola masih rendah. Dari 40 orang siswa terdapat 26 orang (65%)
yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 14 orang (35%) belum
mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah
60,97. Sedangkan pada siklus II dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam
melakukan tes hasil belajar secara klasikal sudah meningkat. Dari 40 orang siswa
terdapat 36 orang (90%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 4
orang (10%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil
ii
bahwa pembelajaran melalui Penerapan Gaya mengajar Team Games Tournament
(TGT) dapat meningkatkan hasil belajar menghentikan bola pada siswa kelas VII
SMPN 2 Merbau tahunajaran 2014/2015.
v
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teoritis ... 10
1.1 Hakikat Pendidikan Jasmani ... 10
1.2.Hakikat Belajar ... 14
1.3 Hakikat Hasil Belajar ... 16
1.4 Hakikat Permainan Bola ... 19
1.5 Hakikat Menghentikan Bola ... 23
1.6 Hakikat Gaya Mengajar ... 30
1.7 Gaya Mengajar Teams Games Tournament (TGT) ... 32
vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40
1. Lokasi ... 40
2. Waktu Penelitian ... 40
B. Subjek Penelitian ... 40
C. Metode Penelitian ... 40
D. Desain Penelitian ... 41
E. Instrumen Penelitian ... 47
F. Teknik Analisis Data ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi hasil penelitian ... 52
B.Pembahasan hasil penelitian... 75
C.Analisis data ... 78
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.Kesimpulan ... 80
B. implikasi ... 81
C.Saran ... 82
DAFTAR PUSTAKA ……….83
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Parameter Penilaian Menghentikan Bola. ... 29
2. Indikator Penilaian ... 47
3. Distribusi Data Awal ... 52
3. Distribusi hasil belajar siklus I ... 57
4. Observasi kegiatan belajar ... 60
5. sikap guru ... 62
6. Distribusi hasil belajar siklus II ... 65
7. Hasil penilaian menghentikan bola ... 71
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana
pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya
melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh
masyarakat. Pendidikan dapat dikatakan baik, bila pendidikan itu dapat memberi
kesempatan berkembangnya semua aspek pribadi manusia atau dengan kata lain
merumuskan tujuan pendidikan itu berisikan pengembangan asfek pribadi
manusia.
Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional yang
tertuang dalam BAB II pasal 3 yang berumuskan bahwa :
”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Tujuan pendidikan seperti yang dikemukakan diatas merupakan tujuan
yang sangat ideal, seperti hal dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
peserta didik, juga bertujuan untuk meningkatkan asfek psikomotorik, kognitif,
dan efektif, serta pengembangan pengetahuan tentang kesehatan peserta didik.
2
Salah satu tugas pendidik atau guru adalah menciptakan suasana proses
pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik
dan bersemangat. Suasana pembelajaran yang demikian akan berdampak positif
dalam pencapain prestasi belajar yang optimal, sehingga dapat membuat siswa
semangat dan tekun belajar.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang dalam
rangka membimbing dan mengarahkan dirinya dalam meningkatkan kemampuan
yang dimilikinya. Manusia memerlukan pendidikan, melalui proses ini manusia
berkembang dengan pesat karna lingkungan memberikan bantuan dalam
perkembangan manusia. Lingkungan pendidikan tersebut dapat ditemukan di
rumah, di sekolah, dan di masyarakat serta alam sekitar.
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam
pengembangan siswa. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan
dan pengembangan individu maupun kelompok dalam menunjang pertumbuhan
dan perkembangan jasmani, kesehatan, mental, sosial, serta emosional yang
serasi, selaras dan seimbang.
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan secara
sadar dan sistematis melalui berbagai aktivitas jasmani dalam rangka memperoleh
kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan fisik, kecerdasan dan
pertumbuhan watak. Sebagai sub sistem dari pendidikan nasional, kegiatan
3
Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan teknis dalam mengajarkan suatu
cabang olahraga. Artinya, menitik beratkan pada penguasaan teknik dasar
kecabangan dan kurang mementingkan kemampuan pemahaman siswa terhadap
hakekat permainan itu sendiri. Penerapan pendekatan teknis akan menyulitkan
siswa dalam memahami makna permainan dalam suatu cabang olahraga,
dampaknya siswa tidak tertarik pada proses pembelajaran. Suasana yang kurang
menyenangkan dan menggembirakan tersebut akan membuat siswa kurang
termotivasi dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani di sekolah atau di luar
sekolah.
Sekolah sebagai salah satu lembaga dan tersusun rapi. Segala kegiatan
direncanakan dan diatur sesuai dengan kurikulum. Dan untuk menghadapi
kemajuan kurikulum selalu diadakan perubahan, diperbaiki dan disempurnakan
agar apa yang diberikan sekolah terhadap anak didiknya dapat digunakan untuk
menghadapi tantangan hidup dimasa sekarang maupun yang akan datang,
sehingga sekolah sebagai tempat untuk belajar agar tujuan hidup atau cita –
citanya tercapai.
Salah satu cabang olahraga yang populer yang terdapat di kurikulum
pendidikan baik ditingkat SD, SMP, SMA maupun SMK yaitu Permainan sepak
bola. Teknik dasar bermain sepak bola adalah cara pengolahan bola maupun
pengolahan gerakan tubuh dalam bermain sepak bola. Untuk dapat bermain sepak
bola dengan baik, pemain atau siswa harus menguasai teknik dasar sepak bola
4
beberapa macam yaitu, stop ball (menghentikan bola), shooting (menendang bola
ke gawang), passing (mengumpan), heading (menyundul bola), dan dribbling
(menggiring bola). Khususnya dalam teknik dribbling (menggiring bola), pemain
harus menguasai teknik yang telah dipelajari dengan baik, karena teknik
menggiring bola (dribbling) adalah salah satu teknik yang sangat berpengaruh
terhadap permainan para pemain sepak bola.
Guru pendidikan jasmani perlu memberikan perhatian atau merespon
gejala ini, tidak mengangap hal ini sebagai hal biasa. Apalagi hal ini dibiarkan
berlarut-larut dikhawatirkan akan menurunkan hasil belajar siswa secara umum.
Perlu dicari solusi yang tepat dalam masalah ini, agar siswa lebih tertarik dalam
proses pembelajaran pendidikan jasmani, terutama pada materi sepak bola. Dalam
hal ini salah satu alternatif yang dilakukan dalam memecahkan masalah tersebut
adalah dengan melakukan penerapan pembelajaran Team Games Tournamaent
(TGT) dalam materi sepak bola.
Team Games Tournamaent (TGT) adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya dan mengandung unsur permainan.
Dengan penerapan pembelajaran Team Games Tournamaent (TGT)
terhadap pembelajaran sepak bola diharapkan siswa akan dapat lebih rileks
disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, persaingan sehat
dan keterlibatan belajar. Oleh karena itu, dengan dikenalkannya Team Games
5
pembelajaran. Metode pembelajaran pada menggiring bola yang baru diterapkan
bisa memperbaiki proses pembelajaran dalam menghentikan bola dengan
menggunakan telapak kaki pada permainan sepak bola.
Salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru yang
menangani kegiatan proses belajar mengajar dan kegiatan peningkatan hasil
belajar adalah penguasaan tentang variasi mengajar. Pengalaman yang terlihat di
lapangan bahwa pengetahuan tentang Team Games Tournamaent (TGT)
merupakan hal yang baru dan belum diketahui oleh guru pendidikan jasmani.
Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat
terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang
ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Oleh sebab itu peneliti tertarik
untuk memecahkan masalah tersebut dengan melakukan Team Games
Tournamaent (TGT) dalam mengajarkan materi sepak bola yaitu menghentikan
bola.
Dari observasi dan informasi yang dilakukan peneliti diketahui bahwa
siswa SMP Negeri 2 Merbau, pada saat proses pembelajaran pendidikan jasmani
dalam materi sepak bola, dimana siswa masih banyak belum memahami
teknik-teknik dasar sepak bola, khususnya dalam mengghentikan bola. Partisipasi siswa
dan peran aktif dalam proses pembelajaran masih rendah.
Hal ini disebabkan proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru
pendidikan jasmani yang monoton. Dalam proses pembelajaran pendidikan
6
guru cenderung melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
teknis dalam mengajarkan suatu cabang olahraga. Artinya, guru masih menitik
beratkan pada penguasaan teknik kecabangan yang menimbulkan proses
pembelajaran yang monoton bagi siswa dan kurang mementingkan kemampuan
pemahaman siswa terhadap hakekat pendidikan jasmani itu sendiri. Penerapan
pendekatan teknis akan menyulitkan siswa dalam memahami makna permainan
dalam suatu cabang olahraga dampaknya siswa tidak tertarik pada proses
pembelajaran. Suasana yang kurang menyenangkan dan menggembirakan tersebut
akan membuat siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran pendidikan
jasmani di sekolah atau di luar sekolah.
Hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa sehingga banyak siswa yang
remedial atau mengulang pada saat ujian praktek menggiring bola tersebut.
Dimana nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang harus di capai siswa
tersebut adalah 70, sementara dalam melakukan peraktek menggiring bola
tersebut pada siswa kelas VII yang berjumlah 40 orang hanya sekitar 14 orang
siswa yang tuntas (35%) yang mencapai KKM , sementara 65 siswa (26%) tidak
mencapai KKM. Berdasarkan hasil belajar tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa tergolong rendah dan perlu diadakan perbaikan dalam
pembelajaran pendidikan jasmani materi sepak bola khususnya menggiring bola.
Melihat kondisi belajar tersebut ada beberapa upaya yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan hasil belajar menggiring bola dalam permainan sepak bola
sehingga siswa tersebut dapat melakukan menggiring bola dengan baik dan hasil
7
metode mengajar Teams Games Tournament (TGT) diharapkan dengan metode
ini agar siswa memahami materi yang diberikan dengan cara yang baik dan tidak
monoton.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menghentikan Bola dalam
Permainan Sepak Bola Melalui Penerapan Gaya Mengajar Teams Games
Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Marbau Tahun Ajaran
2014/2015 “.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang
masalah, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : Apakah
gaya mengajar merupakan hal yang perlu dipergunakan dalam melangsungkan
proses pembelajaran menghentikan bola pada permainan sepak bola? Apakah
pembelajaran menggunakan penerapan Teams Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar menghentikan bola pada permainan sepak bola?
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar menghentikan bola pada
permainan sepak bola? Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan hasil
8
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan untuk menghindari meluasnya
masalah, maka penelitian ini dibatasi dan difokuskan terhadap siswa kelas VII
SMP, yaitu : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menghentikan Bola dalam
Permainan Sepak Bola Melalui Penerapan Gaya Mengajar Teams Games
Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Marbau Tahun Ajaran
2014/2015.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah pembelajaran
dengan penerapan gaya mengajar Teams Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar menghentikan bola pada permainan sepak bola siswa
kelas VII SMP Negeri 2 Merbau Tahun Ajaran 2014/2015.
E. Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan penerapan gaya mengajar Teams
Games Tournament (TGT) dalam meningkatkan hasil menghentikan bola pada
permainan sepak bola siswa kelas VII SMP Negeri 2 Merbau Tahun Ajaran
9
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat peneliti ini adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan untuk pihak sekolah SMP Negeri 2 Merbau
dalam menerapkan pembelajaran di sekolah dengan dengan menggunakan
gaya mengajar Teams Games Tournament (TGT).
2. Sebagai bahan masukan kepada guru-guru SMP Negeri 2 Merbau untuk
menerapkan sistem pembelajaran ataupun penggunaan media yang lebih baik
nantinya.
3. Sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian dalam menyusun Karya
Ilmiah.
4. Bagi peneliti yaitu sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan
guna kemajuan pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran pendidikan
80 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, secara umum dapat
disimpulkan bahwa:
Adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui gaya mengajar Team Games
Tournament (TGT) pembelajaran pendidikan jasmani menghentikan bola pada siswa
kelas VII SMPN 2 Merbau. Pada siklus I siswa cukup antusias dalam mengikuti
pembelajaran menghentikan bola Sesuai dengan refleksi, dengan nilai rata-rata kelas
pembelajaran menghentikan bola adalah 70 dengan persentase ketuntasan 60% siswa
yang lulus dan hasil belajar siswa pada siklus kedua adalah 80 dengan persentase
ketuntasan 88% dapat disimpulkan adanya peningkatan yang signifikan hasil belajar
pada siklus II. Dengan penerapan metode Team Games Tournament (TGT) yang
telah peneliti rancang yaitu dalam bentuk permainan permainan 1 sampai 4 sesuai
dengan kebutuhan siswa untuk meningkatkan hasil belajar menghentikan bola, siswa
lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran penjas, sehingga dapat diperoleh
81
B. Implikasi
Berdasarkan temuan dan kesimpulan dari hasil penelitian dapat
dikemukakan beberapa implikasi sebagai berikut :
1. Pembelajaran pendidikan jasmani menggunakan penerapan gaya mengajar Team
Games Tournament (TGT) memerlukan guru yang kreatif, baik dalam
menyiapkan kegiatan pembelajaran maupun pengalaman belajar bagi anak, juga
dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran.
2. Dalam setiap penerapan gaya mengajar guru harus mampu menciptakan kelas
yang konduksif agar hubungan interaktif siswa dengan guru, siswa dengan siswa
dapat terwujud sehingga suasana kelas menjadi aktif dan menarik. Dalam hal ini
guru harus mampu menjadi contoh dan teladan siswanya, tidak hanya dalam
kata-kata tetapi juga dalam perbuatan sehari-hari.
3. Dengan gaya mengajar Team Games Tournament (TGT) ini para siswa lebih
tertantang, lebih aktif dan harus lebih serius, karena guru dan siswa sudah
menyepakati aturan-aturan yang dibuat bersama sebelum pelajaran dimulai.
Karena kalau tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran dan melakukan
82
C. Saran
Peneliti dapat memberikan saran-saran sebagi berikut :
1. Guru pendidikan jasmani harus kreatif dalam menyikapi kekurangan sarana
dan prasarana pembelajaran yang ada di sekolahnya.
2. Guru hendaknya memiliki dan mendesain berbagai macam model-model
pembelajran, agar siswa tidak jenuh.
3. Penerapan teknologi dalam pendidikan jasmani juga diperlukan untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran
4. Penyampaian pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan keadaan siswa di
masing-masing sekolah, supaya siswa dapat mengerti serta menguasai apa
yang disampaikan oleh guru.
5. Guru dapat menerapkan metode pembelajaran pendidikan jasmani dengan
pola Team Games Tournament (TGT) sebagai salah satu pendekatan dalam
83
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung : Yrama Widya
Arikunto, Suharsimin. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyanti,. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
FIFA. (2009). Laws Of The Game ( Peraturan Permainan ) / PSSI.
http://www.edu-articles.com/mengenal-gaya-mengajar/2005
http://www.edu-articles.com/mengenal-metode-pembelajaran/2005
Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Husdarta, Y. M. Saputra, (2000). Belajar Dan Pembelajaran, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah.
Mosston, 1994. Gaya Mengajar Dalam Pengajaran Penjas
Muhajir (1996). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta, Erlangga
Mukholid.(2007).Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surakarta,Yudistira
Roestiyah, 2008. Pengajaran Untuk Dapat belajar
Rohim, Abdul. (2008). Bermain Sepak Bola. CV.Aneka Ilmu. Semarang.
Roji, 2009. Pendidikan Jasmani kelas VII, Erlangga
Rusli Lutan. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.
Sabri, Ahmad (2007). Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Padang: Quantum Teaching.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor - faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
84
Soeitoe, 1990. Belajar Dalam Pengajaran Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Sucipto,dkk. 2000. Sepak Bola. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sudjana (2005). Metode Statistik. Bandung : Tarsito.
Supandi, 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Tim Penyusun, 2007. Panduan Skripsi Universitas Negeri Medan