• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK JOB EMBEDDEDNESS TERHADAP PERILAKU INOVASI DAN KETERIKATAN PEKERJAAN DENGAN MEDIASI SELF EFFICACY APOTEKER DI RUMAH SAKIT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK JOB EMBEDDEDNESS TERHADAP PERILAKU INOVASI DAN KETERIKATAN PEKERJAAN DENGAN MEDIASI SELF EFFICACY APOTEKER DI RUMAH SAKIT."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iii   

ABSTRAK

Rumah sakit selalu dituntut agar dapat meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standard profesi yang sesuai dengan kode etiknya. Oleh karena itu, tenaga kesehatan di rumah sakit, khususnya apoteker, dituntut untuk terus meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka apoteker harus berinteraksi dan diterima oleh tenaga kesehatan professional lainnya di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kelekatan apoteker terhadap organisasinya di rumah sakit, yaitu job embeddedness

yang menjadi dampak terhadap perilaku innovatif dan keterikatan pekerjaannya dengan self efficacy apoteker sebagai mediatornya. Penelitian ini menggunakan pengukuran kuantitatif yang bersifat observasional yang menggunakan suatu sampel dari populasi sebagai objek pengukuran dengan menggunakan instrument kuesioner. Hasil penelitian diukur dengan angka, yang datanya dapat berupa nilai, peringkat, dan frekuensi yang dianalisis dengan menggunakan statistik yang dapat menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain dengan menggunakan software smartPLS. Hasil penelitian secara statistik menunjukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara job embeddedness terhadap keterikatan pekerjaan dan self efficacy (sebagai mediator) terhadap keterikatan pekerjaan dan perilaku inovasi apoteker di rumah sakit. Seorang apoteker yang memiliki job embeddedness yang tinggi jelas akan memiliki self efficacy yang tinggi serta memberikan pengaruh terhadap perilaku inovasi dan keterikatan pekerjaan yang tinggi pula terhadap apoteker di rumah sakit. Kata Kunci : Job embeddedness, self efficacy, perilaku inovasi, keterikatan pekerjaan,

apoteker di rumah sakit

FAKULTAS FARMASI

(2)

iv   

ABSTRACT

Hospitals are always required in order to improve the quality of service in accordance with professional standards in accordance with their code of ethics. Therefore, health workers in hospitals, especially pharmacists, are required to continuously improve its service to the community. To improve health services to the community, then the pharmacist must interact and be accepted by other professional health personnel in hospitals. The purpose of this study was to determine the effect of viscosity of the pharmacist in the hospital organization, namely the impact of job embeddedness on innovative behavior and attachment to his work with self-efficacy as a mediator pharmacist. This study uses a quantitative measurement that is an observational using a sample of the population as an object of measurement by using a questionnaire instrument. The results measured by the number, the data can be any value, rank, and frequencies were analyzed by using statistics to answer the research question or hypothesis to predict that a particular variable affects another variable by using the software smartPLS. The results showed that a statistically significant effect of job embeddedness on work engagement and self efficacy, also self-efficacy (as mediator) have significant to the work engagement and the innovation behavior of pharmacists in hospitals. A pharmacist who has high job embeddedness will obviously have a high self-efficacy and influence on innovation behavior and the higher work engagement of the pharmacist in the hospital.

Keywords: Job embeddedness, self-efficacy, behavioral innovation, work engagement, pharmacist at the hospital

FAKULTAS FARMASI

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui prediksi selisih nilai waktu (time value) dan penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) sebelum dan sesudah adanya jalan tol Krian – Legundi

Pemimpin (leader) adalah orang yang menjalankan kepemimpinan (leadership). Kepemimpinan merupakan proses memengaruhi orang lain agar orang yang dipengaruhi mau

•Ketika hal yang demikian dikatakan, brahmana Aggikabhāradvāja berkata ini kepada Begawan — “Luar biasa,.

Observasi dilakukan dengan cara partisipasi aktif untuk mendapatkan data tentang keunikan Pura Gunung Kawi berupa artefak (Pelinggih Ratu Arak Api, Benda Kebesaran

Bahan ajar yang digunakan masih kurang dalam penyajian contoh soal untuk melatih siswa dalam pemecahan soal, kemudian bahasa yang digunakan, siswa mengalami

Misalkan pada Gambar 2, jika Anda ingin bepergian dari stasiun Okayama menuju stasiun Kurashiki, maka Anda harus menaiki kereta dengan line hijau (keterangan mengenai jenis

1 juta lepasan sekolah yang tidak melanjutkan pelajaran ke peringkat lebih tinggi dilatih melalui Skim Perintis Rakyat yang menggabungkan peluang pekerjaan tetap dengan

Penegakan hukum pidana merupakan kebijakan penanggulangan kejahatan yang merupakan tujuan akhir yaitu perlindungan masyarakat guna mencapai kesejahteraan