Optimalisasi Application Programming Interface (API) Dalam Penjualan Cake Berbasis Web Menggunakan Metode User Centered Design (UCD)
Ananda Sustantiara*, Agung Triayudi, Ira Diana Solihati
Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika, Sistem Informasi, Universitas Nasional, Jakarta, Indonesia Email: 1,*[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
Email Penulis Korespondensi: [email protected] Submitted 01-2-2023; Accepted 20-02-2023; Published 27-02-2023
Abstrak
Perkembangan ilmu dan teknologi yang begitu pesat sejalan dengan kemajuan peradaban manusia dan turut meningkatkan sumber daya kehidupan manusia, misalnya kebutuhan akan komunikasi dan informasi. Kecepatan dan keakuratan data tentunya sangat diperlukan demi memenuhi kebututuhan tersebut. Pada penelitian yang dilakukan terhadap sebuah toko kue di Jakarta ini, terdapat banyak sekali hal yang dapat dikembangkan mengingat sistem yang dijalankan masih serba tradisional. Karena itu, kemudian dibangunlah suatu sistem berbasis web yang dapat membantu memajukan bisnis yang sedang dijalankan tersebut. Kemajuan teknologi menjadikan para pengguna memanfaatkan kemudahan yang diberikan pada hal-hal yang mereka lakukan. Sehingga, kemajuan teknologi turut meningkatkan efisiensi waktu dan penjualan melalui website di mana para pelanggan dapat dengan mudah memesan maupun membeli kue dari rumah tanpa perlu datang ke toko secara langsung. Proses pencatatan penjualan kini tak lagi dilakukan secara manual, melainkan telah terintegrasi ke dalam sistem secara otomatis. Sistem informasi berbasis web untuk penjualan kue yang dirancang berdasarkan penerapan User Centered Design (UCD) dan User Experience Questioner (UEQ) sebagai metode yang digunakan demi mencapai kenyamanan pengguna dalam tampilan halaman web. Sistem informasi berbasis web penjualan kue
“Cupcake Store” yang dikembangkan dilakukan pengujian berdasarkan metode User Experience Questioner (UEQ) demi menunjang kenyaman pengguna terhadap tampilan website. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, didapatkan nilai Mean sebesar 1,52 dan dapat dikatakan sistem yang dikembangkan mampu memenuhi tujuan serta memberikan hasil yang positif terhadap kesan pengguna.
Kata Kunci: Penjualan Kue; Application Programming Interface; Berbasis Web; User Centered Design; E-Commerce Abstract
The rapid development of science and technology corresponds to the progress of human civilization and has contributed to increasing human needs in various areas of life, one of which is the need for communication and information. Speed and accuracy of data are, of course, very necessary to fulfil these needs. In this research, which was conducted in a pastry shop in Jakarta, there are many things that can be developed, considering that the system that is operated is still traditional. Therefore, a web-based system is being developed that can help advance the ongoing business. Advances in technology make users take advantage of the convenience it provides for the things they do. Therefore, technological advances have increased time efficiency and sales through a website where customers can easily order or buy cakes from home without coming to the store in person. The current process of recording sales is no longer done manually but has been integrated into the system automatically. This study's web-based information system for selling cakes was designed based on User Centered Design (UCD) method and User Experience Questioner (UEQ) method for users' convenience viewing web pages. The developed cake sales web-based information system is tested based on the User Experience Questioner (UEQ) method to support user comfort with website appearance. Based on the test results, an average (Mean) of 1.52 was obtained and the system development is able to meet the user needs and provide positives impressions.
Keywords: Sale of Cake; Application Programming Interface; Web Based; User Centered Design; E-Commerce
1. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan serta infrastruktur dan teknologi terus meningkat seiring dengan kemajuan peradaban manusia. Dewasa ini, penerapan teknologi informasi terhadap berbagai aspek kehidupan demi memudahkan pekerjaan manusia telah dianggap sebagai hal yang umum. Kemajuan teknologi memberikan fasilitas untuk memudahkan segala aktivitas dalam menjalani segala kehidupan [1]. Misalnya, penerapan teknologi informasi memudahkan kegiatan jual-beli untuk bermigrasi dari cara tradisional menjadi lebih efisien dengan dilakukan secara online melalui platform e-commerce.
Kini, suatu transaksi manusia seperti jual dan beli dapat dilakukan hanya dengan menggunakan suatu perangkat elektronik seperti handphone dan dapat dilakukan dimana saja tanpa terbatas waktu dan jarak. Dengan mengimplementasikan teknologi, para pengusaha pun dapat memperluas jangkauan pasarnya ke berbagai daerah guna meningkatkan intensitas penjualan dan profitnya. Sekarang, proses bisnis yang dilakukan oleh sebuah perusahaan tidak hanya menjangkau satu wilayah, tetapi dapat menjangkau seluruh dunia [2].
Kemajuan teknologi yang mendukung kemudahan proses bisnis harus diimbangi dengan fasilitas internet yang memadai [3]. Kehadiran jaringan internet yang memadai ini memungkinkan untuk mengakses situs web yang menarik dan memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Setiap tahun, di Indonesia dan di seluruh dunia, penggunaan internet secara keseluruhan tercatat sangat tinggi, berdasarkan laporan dari Hootsuite (We Are Social) yang memberikan penyajian data dan tren yang dibutuhkan untuk memahami perilaku internet, media sosial, dan e-commerce. Dengan kata lain, Hootsuite (We Are Social) juga menyajikan laporan digital Indonesia yang sangat membantu dalam mendukung kemajuan layanan media sosial e-commerce yang ditawarkan. Menurut data dari Hootsuite (We Are Social), per Januari 2022, Indonesia menempati urutan ke-11 dalam kebiasaan belanja online mingguan dan ke-5 dalam kebiasaan membeli bahan makanan online mingguan. Hal ini menunjukkan betapa padatnya penduduk Indonesia dengan ketergantungannya pada internet dan penggunaan platform online (e-commerce) yang sangat tinggi sebagai sarana belanja kebutuhan sehari-hari. Per
Februari 2022, pengguna internet Indonesia mencapai 204,7 juta, meningkat 1% dari tahun sebelumnya. Dengan meningkatnya jumlah pengguna internet tahun ini, maka dampaknya terhadap pertumbuhan penduduk Indonesia dan kemajuan teknologi informasi dalam penyediaan platform e-commerce yang terpercaya juga akan semakin besar. Karena itu, penelitian ini memiliki perhatian yang besar dalam melakukan studi terhadap minat berbelanja masyarakat Indonesia secara online yang cukup tinggi serta upaya mengimplementasikan teknologi informasi demi mengoptimalkan performa layanan e-commerce bagi pengguna [4]-[5].
Berdasarkan sebuah survei yang dilakukan di sebuah toko kue di Jakarta, ditemukan bahwa ada banyak hal yang dapat dikembangkan untuk mendorong kemajuan bisnis yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang berfokus pada optimalisasi proses bisnis melalui sistem yang akan dikembangkan ini. Pada dasarnya, mengingat segala kegiatan bisnis yang dilakukan pada toko kue tersebut masih dijalankan serba manual, banyak sekali masalah yang mungkin terjadi selama proses bisnis diterapkan. Masalah-masalah yang dihadirkan tersebut sebagaian besar berasal dari human error [6]. Maka dari itu, suatu sistem yang dapat membantu mengurangi dampak terjadinya kesalahan tersebut sangatlah dibutuhkan demi memaksimalkan pekerjaan yang dilakukan, di mana salah satunya terdapat pada proses pencatatan. Pencatatan penjualan dan persediaan barang yang umumnya masih dilakukan secara manual sangatlah berisiko, seperti menghadirkan berbagai kesalahan dalam hal keterlambatan pembuatan laporan, kesalahan perhitungan barang, serta kesulitan untuk melihat persediaan barang [7]. Dengan kesalahan yang terjadi pada pencatatan ini, tentunya akan menyulitkan bagi toko kue itu sendiri untuk mencapai tujuan bisnisnya. Pencatatan yang buruk akan menghambat operasional toko kue. Sebab kesalahan yang terjadi pada pencatatan, semisal pada persediaan barang, dapat membuat toko tersebut tidak dapat mengelola persediaan produknya. Hal ini dapat berdampak pada kehilangan kepercayaan pelanggan akibat kurangnya ketelitian dalam mengecek stok produk yang tersedia. Dengan hilangnya kepercayaan dari pelanggan tersebut, hal ini nantinya dapat berdampak lebih besar lagi di mana toko kue tak dapat beroperasi karena kekurangan pembeli yang nantinya berakhir pada kebangkrutan. Melalui masalah-masalah yang mungkin terjadi dan telah teridentifikasi ini, sistem berbasis web yang akan dikembangkan nantinya diharapkan dapat menunjang proses pencatatan sehingga tak perlu lagi dilakukan secara manual [8]. Sebab, kini proses pencatatan telah terintegrasi ke dalam sistem database secara otomatis dan efisien [9].
Melalui penelitian ini, penerapan teknologi terhadap sektor bisnis toko kue dilakukan optimalisasi dengan upaya membangun sistem aplikasi penjualan kue berbasis web yang dapat digunakan dengan mudah tanpa perlu adanya pembatasan waktu dan jarak. Sistem yang dikembangkan akan mampu memberikan informasi terkait produk yang disajikan, membantu pengguna untuk melakukan pemesanan atau pembelian kue secara cepat tanpa perlu datang ke toko langsung, dan melakukan pencatatan penjualan dan persediaan barang secara otomatis, sehingga dengan dikembangkannya sistem yang memberikan banyak kemudahan ini maka penjual diharapkan dapat menarik minat banyak pembeli [10].
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 User Centered Design
Gambar 1. Tahapan User Centered Design
UCD/User Centered Design merupakan berupa design focuses on the demands of users needs atau suatu bentuk perancangan yang terpusat terhadap kebutuhan, dan permintaan users, sehingga aplikasi secara optimal dapat memudahkan user dalam mengambil suatu tindakan yang ingin dicapai melalui aplikasi yang dibangun [11]. Setiap desain dari aplikasi yang dibuat memberikan suatu nilai bagi pengguna yang nantinya dapat menjadi bahan evaluasi demi menciptakan desain yang baik dan memberikan dampak emosional positif terhadap produk yang dikembangkan. Proses dalam UCD memuat 4 tahap [12], yakni:
a. Understand context of use. Tahap awal untuk mengerti siapa yang akan menggunakan aplikasi dan kondisi seperti apa yang dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi.
b. Specify user requirements. Memutuskan apa saja yang menjadi kebutuhan user dan tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan aplikasi.
c. Design solution. Perancangan desain dilakukan mulai dari konsep, prototype, hingga desain akhir aplikasi yang akan dikembangkan.
d. Evaluate against requirement. Melakukan pengujian dengan user sebagai pengguna aplikasi, sehingga kita akan mengetahui apa saja yang perlu dievaluasi. Proses pengujian dapat terjadi secara bertahap sesuai dengan ketentuan yang diberikan user.
2.2 User Experience Questionnaire
UEQ/User Experience Questionaire yaitu suatu bentuk testing dengan pendekatan berupa pertanyaan/kuesioner guna mengetahui pengalaman pengguna (User Experience/UX) demi membangun aplikasi yang ramah pengguna [13]. Metode Kuesioner UX ini memiliki 26 pasang penilaian berbeda dalam mengevaluasi parameter. Terdapat 6 faktor utama yang menjadi tolak ukur penilaian pengujian menggunakan metode UEQ ini, seperti Daya Tarik, Kejelasan, Efisiensi, Ketepatan, Stimulasi, dan Kebaruan [14]. Beberapa faktor ini kemudian dikelompokkan kembali ke dalam 3 aspek, yaitu Kualitas Pragmatis, Kualitas Hedonis, dan Daya Tarik [15]. Aspek Kualitas Pragmatis yang berpengaruh terhadap efisiensi dan pengalaman selama penggunaan aplikasi memuat faktor-faktor seperti Kejelasan, Efisiensi, dan Ketepatan.
Aspek Kualitas Hedonis yang berkaitan dengan stimulasi memuat faktor-faktor seperti Stimulasi dan Kebaruan.
Sementara itu, untuk aspek Daya Tarik memuat faktor Daya Tarik itu sendiri.
Metode UEQ ini sangat fleksibel sebab pengisian kuesioner dapat dilakukan kapanpun dan di mana saja.
Responden yang dapat melakukan pengisian kuesioner dipilih berdasarkan individu yang memenuhi kriteria untuk ikut serta menilai sistem yang dikembangkan. Pemilihan responden untuk menjadi sampel penelitian ditentukan menggunakan rumus Slovin pada persamaan 1 berikut:
𝑛 = 𝑁
1+(𝑁×𝑒2) (1)
di mana,
n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = margin error
Gambar 2. Daftar Pertanyaan User Experience Questionnaire
Berdasarkan Gambar 2 di atas, diketahui bahwa pengujian dengan metode UEQ memiliki penilaian sistem yang memuat 26 parameter berskala dari 1 sampai 7 bergantung pada masing-masing aspek yang ditentukan. UEQ juga memiliki keunggulan dalam membantu menganalisis data yang telah didapat untuk kemudian mengolahnya menjadi data jadi yang siap pakai. Proses analisis dilakukan dengan bantuan aplikasi Excel yang tersedia pada halaman web kuesioner tersebut, sehingga proses pengolahan data berjalan cepat [16].
2.3 User Interface
UI/User Interface membentuk suatu komunikasi antara pengguna/user dengan sistem untuk memperoleh informasi sebagai alat bantu memecahkan suatu permasalahan dan menemukan solusi, serta memberikan panduan untuk
menggunakan sistem secara keseluruhan [17]. Desain UI yang baik akan membuat pengguna nyaman dan berlama-lama dalam mengakses sistem. Sementara itu, desain UI yang buruk dapat menimbulkan ketidakpuasan, sehingga pengguna enggan menggunakan sistem dan akan lebih mudah untuk meninggalkannya. UI sebagai elemen terpenting dari suatu sistem tentu membutuhkan perhatian besar dalam suatu upaya pengembangan aplikasi/sistem, sebab berkaitan erat dengan tingkat kepuasan pengguna.
Perancangan sistem pada penelitian ini mengidentifikasi beberapa elemen untuk pengembangan sistem [18], di antaranya:
a. Sebagai administrator sistem, admin penjualan berlaku sebagai pengambil keputusan dan pengawas dalam pengembangan sistem hingga operasional sistem
b. Perancang dan pemrogram aplikasi melakukan analisa kebutuhan dan syarat yang harus dimiliki sistem, merancang sistem, dan melaksanakan pembangunan sistem.
c. Pengguna aplikasi/user merupakan konsumen yang akan membeli produk yang tersedia melalui sistem.
Gambar 3. UCD/Use Case Diagram Admin
Gambar 4. UCD/Use Case Diagram Customer
Gambar 5. AC/Activity Diagram Website Cupcake Store
Gambar 3 menunjukkan UCD sebagai Admin di mana dapat melakukan pengelolaan data, pesanan, hingga melihat laporan. Sementara itu, Gambar 4 menunjukkan Use Case Diagram sebagai Customer di mana dapat membuat pesanan, melihat status pesanan, serta mengelola data diri. Proses berjalannya alur dari sistem aplikasi web “Cupcake Store” yang dibangun ditunjukkan pada Gambar 5.
Teknik pengumpulan data guna menunjang kebutuhan dalam menganalisis kebutuhan pengguna terhadap sistem yang akan dikembangkan dilakukan dengan beberapa tahapan, seperti melakukan observasi terhadap halaman web serupa untuk menilai fitur-fitur apa saja yang akan dibutuhkan dan metode apa yang akan digunakan, melakukan wawancara terhadap user guna memenuhi kebutuhan user sebagai pemilik bisnis, studi pustaka, mencari teori, serta analisis sebagai proses implementasi metode dalam pengembangan sistem informasi penjualan cake berbasis web “Cupcake Store” adalah User Centered Design (UCD) dan Application Programming Interface (API) [19]-[20].
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Sistem yang Berjalan
Berdasarkan penelitian ini, proses bisnis yang dilalui oleh toko kue yang menjadi fokus penelitian ini tidak dilakukan secara otomatis atau dengan kata lain masih secara manual. Dengan demikian, berbagai proses seperti perencanaan bisnis, peluncuran produk, entri data dan bahkan pelaporan masih dilakukan secara manual meski dengan bantuan komputer atau laptop. Oleh karena itu, perlu adanya pembaharuan melalui penerapan teknologi informasi yang semakin berkembang ini untuk memudahkan berbagai pekerjaan. Proses bisnis yang dilakukan di toko kue "Cupcake Store" harus dilakukan dengan sangat cermat agar mampu bersaing dengan para kompetitornya.
3.2 Analisis Sistem yang Telah Berjalan
Analisis sistem yang telah berjalan pada “Cupcake Store” membantu dalam mengetahui sejauh mana sistem operasi yang digunakan cocok dalam meningkatkan efektivitas proses bisnis yang direncanakan. Selain itu, sistem ini juga membantu dalam mengukur dan memberikan wawasan mengenai strategi pemecahan masalah yang mungkin terjadi. Beberapa hal yang dianalisis pada sistem “Cupcake Store” yang telah berjalan adalah sebagai berikut.
a. Pembeli lebih tertarik memilih produk kue yang ditawarkan melalui media sosial atau datang langsung ke toko.
b. Setelah pembeli memutuskan kue mana yang akan dibeli, admin toko memeriksa apakah kue yang dipilih tersedia.
c. Jika kue tersedia, admin memeriksa pesanan dan memberi tahu pembeli detail informasi terkait biaya total pesanan yang perlu diselesaikan.
d. Pembeli harus membayar pesanan yang telah terkonfirmasi melalui transfer bank.
e. Setelah pembayaran dikonfirmasi dan diterima toko, admin memproses pesanan dan segera mengirimkan pesanan kue ke alamat pembeli.
f. Admin atau manajer toko memperbarui informasi penjualan kue di Word, sementara analisis masih dilakukan menggunakan Excel.
g. Metode analisis dengan bantuan Excel berupaya membantu menemukan kelemahan pada sistem.
Berdasarkan uraian di atas, ditemukan banyak sekali celah atau kerentanan dalam sistem pada "Cupcake Store"
yang sudah berjalan, di mana hal-hal tersebut ditunjukkan pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Analisis Sistem “Cupcake Store
Masalah Solusi
Transaksi penjualan masih dilakukan secara offline.
Penjualan dilakukan melalui sistem aplikasi berbasis web, membuat transaksi menjadi lebih efektif.
Pencatatan data penjualan dan persediaan masih menggunakan sistem pembukuan manual.
Pengumpulan data penjualan dan inventaris (persediaan barang) dapat diotomatisasi melalui sistem web yang terintegrasi ke dalam database.
Proses pembuatan laporan belum terorganisir dengan baik.
Sistem web yang dibangun dapat mendukung pembuatan laporan berdasarkan data yang disimpan dan terintegrasi dalam database.
Tidak ada media penjualan yang baik untuk memberikan informasi terkait detail toko.
Sistem aplikasi yang dibangun "Cupcake Store" dapat menjadi sarana pemasaran digital yang efektif.
3.3 Implementasi Halaman Antarmuka Website “Cupcake Store”
Implementasi metode User Centered Design (UCD) dan Application Programming Interface (API) terhadap sistem aplikasi penjualan kue disajikan melalui halaman berbasis web, yakni “Cupcake Store”. Aplikasi yang dikembangkan bertujuan mampu memberikan kemudahan bagi para penggunanya serta menyajikan detail dari produk yang dijual secara informatif dan menarik minat pembeli. Halaman antarmuka dari web “Cupcake Store” terbagi atas dua bagian berdasarkan akses penggunanya, yakni halaman menu pengguna dan halaman menu admin. Berikut ini merupakan tampilan antarmuka dari halaman web “Cupcake Store” berdasarkan menu Pengguna:
a. Halaman Daftar dan Login User
Pada bagian ini akan dijelaskan implementasi metode User Centered Design (UCD) terhadap website “Cupcake Store” untuk halaman Login dan Register dari sisi pengguna.
Gambar 6. Login
Gambar 7. Daftar
Gambar 6 menampilkan halaman login untuk user pada website “Cupcake Store”. Pengguna dapat memulai berbelanja dengan memilih produk kue yang tersedia yang diinginkan. Pengguna dapat mengakses halaman pada website
“Cupcake Store” apabila akun yang digunakan saat melakukan login telah terdaftar pada sistem toko. Apabila pengguna belum memiliki akun, maka dapat melakukan pendaftaran dengan mengisikan data pada field yang tersedia pada halaman register. Halaman untuk melakukan register ditampilkan pada Gambar 7.
b. Halaman Beranda
Berikut ini merupakan tampilan dari halaman beranda, kategori produk, testimoni, dan kontak yang tersedia pada website “Cupcake Store”.
Gambar 8. Halaman Beranda
Halaman beranda pada website “Cupcake Store” ditunjukkan pada Gambar 8 yang menampilkan berbagai menu dengan kategori produk kue dan jenis kue yang banyak diminati oleh pembeli.
Gambar 9. Halaman Kategori Produk
Gambar 9 di atas menunjukkan tampilan halaman kategori produk yang berisi daftar produk kue yang dijual di toko kue. Halaman ini memudahkan pengguna dan calon pembeli untuk menemukan dan memilih produk kue yang mereka inginkan..
Gambar 10. Halaman Testimoni
Website “Cupcake Store” juga menyediakan halaman yang memuat hasil testimoni dari para pembeli yang telah menyelesaikan pesanannya, sehingga para pembeli lainnya dapat mengetahui kualitas produk kue yang diberikan oleh toko dan tertarik untuk membeli bahkan berlangganan dengan toko kue ini. Pada halaman ini juga terdapat informasi toko seperti kontak, alamat, informasi dan bantuan, serta sosial media yang terletak di bagian bawah halaman web (footer).
Halaman testimoni pada website “Cupcake Store” ditunjukkan pada gambar 10.
Gambar 11. Halaman Kontak
Pada Gambar 11 di atas disajikan halaman kontak yang menunjukkan detail informasi terkait semua kontak dari toko, sehingga memudahkan pembeli untuk menghubungi pihak toko terkait ketika mereka memiliki masalah seperti dalam hal proses pemesanan ataupun pembayaran.
c. Halaman Pembayaran
Di bawah ini disajikan tampilan halaman yang memuat fitur pembayaran pada website “Cupcake Store”.
Gambar 12. Halaman Pembayaran
Gambar 12 menampilkan halaman yang memuat bukti pembayaran dari transaksi yang dilakukan, di mana pengguna dapat mengunggah bukti bayar secara manual pada form yang tersedia untuk mengonfirmasi pembayaran pesanan apabila terjadi kendala yang tidak diinginkan pada saat melakukan pembayaran atas pesanan
Berikut ini merupakan tampilan antarmuka dari halaman web “Cupcake Store” berdasarkan menu Admin:
a. Halaman Daftar dan Login Admin
Website “Cupcake Store” dari sisi pengguna sebagai Admin dapat diakses dengan menggunakan akun yang telah terdaftar pada sistem database. Khusus terkait akun admin toko ini tidak dapat didaftarkan secara pribadi, melainkan dibuatkan akunnya oleh seseorang yang bertanggung jawab atas berjalannya web ini. Dengan kata lain, website di bagian ini hanya diperuntukkan untuk diakses oleh admin atau orang-orang yang berkepentingan dengan toko.
Gambar 13. Login Admin
Tampilan pages/halaman login untuk user sebagai Admin disajikan pada Gambar 13 di atas. Melalui halaman ini, Admin dapat melakukan perubahan transaksi, produk, juga laporan berdasarkan data pada menu yang diakses pembeli.
b. Halaman Dashboard Admin
Setelah berhasil melakukan login, admin akan dialihkan menuju halaman dashboard yang memuat berbagai fitur sesuai dengan kebutuhan toko.
Gambar 14. Dashboard Admin
Pada Gambar 14 di atas disajikan halaman dashboard Admin yang menampilkan laporan terkait jumlah pengguna, pesanan masuk, subscriber, email, kategori, produk, dan lainnya. Admin juga dapat melakukan perubahan tampilan nama pada halaman Pengguna/Pembeli melalui menu atau fitur yang tersedia pada halaman dashboard Admin ini.
3.1 Hasil Pengujian Sistem dengan User Experience Questionnaire (UEQ)
Pengujian sistem aplikasi penjualan kue berbasis web “Cupcake Store” mengimplementasikan metode User Experience Questionnaire (UEQ) diterapkan berdasarkan tenik pengisian kuesioner kepada 40 orang terpilih yang memenuhi kriteria sebagai responden. Penyusunan pertanyaan pada kuesioner dilakukan berdasarkan 26 parameter yang telah ditentukan pada metode tersebut, di mana nantinya akan menghasilkan penilaian berskala 1-7 yang selanjutnya berlaku sebagai data uji pada penelitian ini. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dengan mengimplementasikan metode UEQ selanjutnya diolah menggunakan analysis tools yang telah tersedia pada halaman web kuesioner tersebut hingga menjadi data yang siap pakai. Hasil yang didapat setelah melakukan pengolahan data dengan analysis tools digunakan untuk mengetahui bagaimana kinerja dari website yang dibangun berdasarkan pengalaman selama pemakaian oleh pengguna. Hasil pengukuran berdasarkan kuesioner dengan metode UEQ dapat dilihat pada Gambar 15 berikut.
Gambar 15. Hasil Pengukuran UEQ
Melalui Tabel 2 di bawah ini, hasil pengukuran UEQ didapatkan berdasarkan kuesioner yang didistribusikan kepada responden yang memenuhi kriteria evaluasi penilaian. Kemudian, dilakukan proses klasifikasi berdasarkan aspek kualitasnya di mana dari 6 (enam) aspek yang memengaruhi parameter pengujian pada UEQ tersebut kemudian dikelompokkan kembali menjadi 3 (tiga) aspek kualitas, yaitu Daya Tarik, Kualitas Pragmatis, dan Kualitas Hedonis.
Tabel 2. Skala Hasil Pengukuran UEQ
Aspek UX Aspek Kualitas Nilai Skala UEQ
Daya Tarik Daya Tarik 1,49583
Kejelasan Kualitas Pragmatis 1,55625 Efisiensi
Ketepatan
Stimulasi Kualitas Hedonis 1,521875 Kebaruan
Berdasarkan data yang telah disajikan pada Tabel 2 di atas, nilai skala dari masing-masing aspek kualitas UEQ memiliki hasil yang cukup signifikan. Perbandingan dari tiap hasil yang dimiliki masing-masing aspek tersebut dapat ditunjukkan pada Gambar 16 berikut ini.
Item Mean Variance Std. Dev. No. Negative Positive Scale
1 1,7 1,1 1,0 40 menyusahkan menyenangkan Daya Tarik
2 1,6 1,3 1,1 40 tak dapat dipahami dapat dipahami Kualitas Pragmatis
3 1,9 1,0 1,0 40 monoton kreatif Kualitas Hedonis
4 1,8 1,3 1,1 40 sulit dipelajari mudah dipelajari Kualitas Pragmatis
5 1,4 1,4 1,2 40 kurang bermanfaat bermanfaat Kualitas Hedonis
6 1,6 1,2 1,1 40 membosankan mengasyikkan Kualitas Hedonis
7 1,5 1,1 1,1 40 tidak menarik menarik Kualitas Hedonis
8 1,6 1,0 1,0 40 tak dapat diprediksi dapat diprediksi Kualitas Pragmatis
9 1,4 1,1 1,0 40 lambat cepat Kualitas Pragmatis
10 1,7 1,2 1,1 40 konvensional berdaya cipta Kualitas Hedonis
11 1,7 1,3 1,1 40 menghalangi mendukung Kualitas Pragmatis
12 1,5 1,1 1,0 40 buruk baik Daya Tarik
13 1,3 1,3 1,1 40 rumit sederhana Kualitas Pragmatis
14 1,5 1,2 1,1 40 tidak disukai menggembirakan Daya Tarik
15 1,1 1,2 1,1 40 lazim terdepan Kualitas Hedonis
16 1,3 1,4 1,2 40 tidak nyaman nyaman Daya Tarik
17 1,6 1,5 1,2 40 tidak aman aman Kualitas Pragmatis
18 1,6 1,2 1,1 40 tidak memotivasi memotivasi Kualitas Hedonis
19 1,5 1,2 1,1 40 tidak memenuhi ekspektasi memenuhi ekspektasi Kualitas Pragmatis
20 1,5 1,4 1,2 40 tidak efisien efisien Kualitas Pragmatis
21 1,4 1,2 1,1 40 membingungkan jelas Kualitas Pragmatis
22 1,3 1,2 1,1 40 tidak praktis praktis Kualitas Pragmatis
23 1,8 1,3 1,1 40 berantakan terorganisasi Kualitas Pragmatis
24 1,4 1,1 1,1 40 tidak atraktif atraktif Daya Tarik
25 1,4 1,6 1,3 40 tidak ramah pengguna ramah pengguna Daya Tarik
26 1,6 1,3 1,2 40 konservatif inovatif Kualitas Hedonis
Gambar 16. Hasil Benchmark Pengukuran Kualitas UEQ menggunakan Analysis Data Tools
Sementara itu, berdasarkan data yang telah disajikan pada Tabel 2 dan Gambar 16, dapat diketahui bahwa nilai masing-masing aspek memiliki performa yang Baik. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil skala Mean dengan perbandingan benchmark yang ditunjukkan pada Tabel 3 di bawah ini. Kualitas Pragmatis memiliki skala sebesar 1,55625 yang dapat dikategorikan sebagai ‘Baik’. Kualitas Hedonis memiliki skala sebesar 1,521875 yang dapat dikategorikan sebagai ‘Baik’. Daya Tarik memiliki skala sebesar 1,49583 yang dapat dikategorikan sebagai ‘Baik’. Secara keseluruhan, hasil yang dicapai oleh pengembangan website “Cupcake Store” memiliki penilaian yang ‘Baik’ berdasarkan pengalaman pengguna saat menggunakan sistem tersebut.
Tabel 3. Hasil Benchmark Pengukuran Kualitas UEQ
Skala Mean Perbandingan Benchmark Interpretasi
Kualitas Pragmatis 1,55625 Baik 10% of results better, 75% of results worse Kualitas Hedonis 1,521875 Baik 10% of results better, 75% of results worse Daya Tarik 1,495833333 Baik 10% of results better, 75% of results worse
Overall Mean 1.52 Baik 10% of results better, 75% of results worse
Pada Gambar 7 berikut ini, ditunjukkan gambar yang memuat perbandingan hasil mean skala uji kualitas UEQ yang telah diterapkan sebelumnya.
Gambar 17. Perbandingan Hasil Mean Skala Uji Kualitas UEQ
Pengukuran dengan menerapkan metode UEQ ini memiliki hasil perbandingan benchmark yang baik. Ini berarti bahwa pengalaman responden yang dicurahkan pada kuesioner yang dibagikan sebelumnya dapat memenuhi harapan sesuai dengan tiap kualitas yang dimiliki. Secara keseluruhan, sistem aplikasi yang dikembangkan memiliki penilaian yang sama baiknya dengan nilai Mean sebesar 1,52.. Hal ini
tentunya juga menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan mampu memenuhi tujuan dan dapat dikatakan memberikan hasil yang positif terhadap kesan pengguna.
4. KESIMPULAN
Implementasi metode UCD dan API untuk mengoptimalkan pengembangan sistem penjualan kue berbasis web “Cupcake Store” menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik di mana ditunjukkan melalui pengujian sistem berdasarkan metode UEQ yang menghasilkan nilai mean sebesar 1,52. Pengembangan sistem dengan mengimplementasikan metode-metode ini tentunya dapat memberikan berbagai kemudahan serta meningkatkan efisiensi
-1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50
Kualitas Pragmatis
Kualitas Hedonis
Daya Tarik
Sangat Baik Baik
Di Atas Rata-Rata Di Bawah Rata-Rata Buruk
Mean
-2 -1 0 1 2
waktu akan kegiatan yang dilakukan, sehingga akan memaksimalkan proses bisnis yang dijalankan. Hal ini sejalan dengan tujuan dilakukannya penelitian di mana optimasi metode terpilih pada pengembangan sistem yang dilakukan berupaya untuk membangun suatu aplikasi yang mampu memenuhi kebutuhan pengguna serta memberikan kesan serta pengalaman yang baik selama menggunakan sistem atau aplikasi tersebut. Pembangunan sistem aplikasi penjualan kue berbasis web untuk menunjang kelancaran proses bisnis ini tentunya dapat dikembangkan lebih lanjut demi menjangkau kebutuhan pengguna yang semakin luas. Ke depannya, sistem yang dibangun dapat dilakukan pengecekan dan backup data secara berkala untuk menghindari kerusakan atau hilangnya data yang dapat berakibat pada kerugian yang besar. Konten yang tersedia pada halaman web pun dapat dibuat untuk lebih inovatif untuk meningkatkan minat para pembeli. Besar harapan penulis untuk diadakannya pengembangan lebih lanjut terkait sistem informasi penjualan kue berbasis web “Cupcake Store” ini demi menjadikannya sistem informasi yang terpadu dan bermanfaat di masa mendatang.
REFERENCES
[1] Y. V. Akay, A. J. Santoso, and F. L. S. Rahayu, “Metode User Centered Design (UCD) Dalam Perancangan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Tindak Kriminalitas (Studi Kasus : Kota Manado).”
[2] E. Ali, “SATIN-Sains dan Teknologi Informasi Metode User Centered Design (UCD) dalam Membangun Aplikasi Layanan Manajerial di Perguruan Tinggi,” 2016. [Online]. Available: http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id
[3] Y. Apridiansyah, “RANCANG BANGUN APLIKASI BIMBINGAN SKRIPSI MENGGUNAKAN METODE USER CENTERED DESIGN (UCD),” 2019. [Online]. Available: http://www.jurnal.umb.ac.id/index.php/JTIS
[4] T. Elektro, T. T. Nasional, and J. Babarsari, “Rancang Bangun Sistem Informasi Obyek Wisata Berbasis Web Menggunakan Metode USER CENTERED DESIGN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI OBYEK WISATA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE USER CENTERED DESIGN (UCD) 1 2 Oni Y uliani, Joko Prasojo.” [Online]. Available:
www.usability.gow,
[5] R. Fauziah Lubis STMIK Royal, “PERANCANGAN ANTARMUKA APLIKASI BERBASIS WEB MENGGUNAKAN USER CENTERED DESIGN DALAM PEMBELAJARAN KERAGAMAN BUDAYA,” vol. 1, pp. 1–6, 2017.
[6] C. Y. Gobel and N. Adam, “E-Commerce Pemasaran Hasil Panen Komoditas Pertanian Menerapkan User Centered Design,” J.
MEDIA Inform. BUDIDARMA, vol. 5, no. 4, p. 1519, Oct. 2021, doi: 10.30865/mib.v5i4.3125.
[7] M. Iqbal, G. I. Marthasari, and I. Nuryasin, “Penerapan Metode UCD (User Centered Design) pada Perancangan Aplikasi Darurat Berbasis Android,” REPOSITOR, vol. 2, no. 2, pp. 201–214, 2020.
[8] Y. Isro’ Mukti et al., “RANCANG BANGUN WEBSITE SEKOLAH DENGAN METODE USER CENTERED DESIGN (UCD),” 2018.
[9] Y. Meisella Kristania, “Sistem Informasi Pelayanan Administasi Kependudukan Desa (M-Desa) Dengan Metode User Centered Design,” 2021. [Online]. Available: http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ijse
[10] D. Pratiwi, M. Chandra Saputra, and N. H. Wardani, “Penggunaan Metode User Centered Design (UCD) dalam Perancangan Ulang Web Portal Jurusan Psikologi FISIP Universitas Brawijaya,” 2018. [Online]. Available: http://j-ptiik.ub.ac.id
[11] C. A. Prawastiyo and I. Hermawan, “Pengembangan Front-End Website Perpustakaan Politeknik Negeri Jakarta Dengan Menggunakan Metode UCD (User Centered Design) Info Artikel,” vol. 1, no. 2, pp. 1–11, doi: 10.26623/jisl.
[12] I. Purnama, “PERANCANGAN KAMUS MUSLIM BERBASIS SMARTPHONE ANDROID DENGAN METODE USER CENTERED DESIGN (UCD) Oleh,” 2017. [Online]. Available: www.amik-labuhanbatu.ac.id
[13] Y. A. Rahman, E. Dwi Wahyuni, and D. Surya Pradana, “Rancang Bangun Prototype Sistem Informasi Manajemen Program Studi Informatika Menggunakan Pendekatan User Centered Design,” REPOSITOR, vol. 2, no. 4, pp. 503–510, 2020.
[14] E. R. Subhiyakto, Y. P. Astuti, and L. Umaroh, “KONSTELASI: Konvergensi Teknologi dan Sistem Informasi Perancangan User Interface Aplikasi Pemodelan Perangkat Lunak Menggunakan Metode User Centered Design.”
[15] R. B. Utomo, “Aplikasi Pembelajaran Manasik Haji dan Umroh berbasis Multimedia dengan Metode User Centered Design (UCD),” 2019. [Online]. Available: http://tunasbangsa.ac.id/ejurnal/index.php/jsakti
[16] T. Vani, R. Hidayat, and A. Y. F. D. Yudhistira, “Rancang Bangun Mobile Commerce di Lamandau Store Berbasis Android berdasarkan User Centered Design (UCD),” J. MEDIA Inform. BUDIDARMA, vol. 5, no. 1, p. 287, Jan. 2021, doi:
10.30865/mib.v5i1.2544.
[17] K. Wijaya, “Implementasi Metode UCD (User Centered Design) Pada Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan (Studi Kasus : SMK Negeri 1 Gelumbang)”.
[18] I. S. Yatana Saputri, M. Fadhli, and I. Surya, “Penerapan Metode UCD (User Centered Design) Pada E-Commerce Putri Intan Shop Berbasis Web,” J. Nas. Teknol. dan Sist. Inf., vol. 3, no. 2, pp. 269–278, Sep. 2017, doi: 10.25077/teknosi.v3i2.2017.269- 278.
[19] S. Supardianto and A. B. Tampubolon, “Penerapan UCD (User Centered Design) Pada Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset TI Berbasis Web di Bid TIK Kepolisian Daerah Kepulauan Riau,” J. Appl. Informatics Comput., vol. 4, no. 1, pp. 74–83, 2020, doi: 10.30871/jaic.v4i1.2108.
[20] D. B. Sinaga et al., “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MATERIAL BANGUNAN MENGGUNAKAN METODE UCD (USER CENTER DESIGN) STUDI KASUS UD. ABANG ADIK RANTAUPRAPAT Penulis Korespondensi*,” J. Tek.
Inform., vol. 5, no. 2, pp. 40–44, 2021, [Online]. Available: https://ejurnal.univalabuhanbatu.ac.id/index.php/u-net/index