• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA "

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI PARTAI POLITIK (SIPOL) DALAM VERIFIKASI ADMINISTRASI PARTAI POLITIK (Studi Pada Tahapan Pemilihan Umum Tahun 2024 di Komisi Pemilihan

Umum Kota Bandar Lampung)

(Skripsi)

Oleh

AMALISYA AULIA PUTRI NPM 1946021006

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2023

(2)

ABSTRAK

EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI PARTAI POLITIK (SIPOL) DALAM VERIFIKASI ADMINISTRASI PARTAI POLITIK (Studi Pada Tahapan Pemilihan Umum Tahun 2024 di Komisi Pemilihan

Umum Kota Bandar Lampung)

Oleh

AMALISYA AULIA PUTRI

Ada berbagai permasalahan Sipol dalam verifikasi administrasi partai politik yaitu data ganda identik dan eksternal, gangguan server dan tingkat keamanan Sistem Informasi Partai Politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas Sipol dalam verifikasi administrasi pada tahapan pemilu 2024.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan menggunakan teori pengukuran keberhasilan sistem informasi yang dikemukakan oleh William H. DeLone dan Ephraim R. McLean (2016). Simpulan penelitian ini adalah Sistem Informasi Partai Politik yaitu mencakup kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, penggunaan, kepuasan pengguna, dan manfaat bersih sudah berjalan dengan efektif dan verifikasi administrasi partai politik selesai sebagaimana mestinya yang berlandaskan PKPU nomor 4 tahun 2022, namun untuk kedepannya lebih memperhatikan kecepatan akses dan keamanan lebih kuat lagi agar tetap terjaga kerahasiaannya. Saran untuk penelitian ini perlunya pendokumentasian terhadap segala gangguan (error), perlu adanya pemeriksaan rutin terhadap penggunaan, dan peningkatan untuk keamanan sistem informasi guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yaitu diretas dan data disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, serta transparansi dalam proses verifikasi administrasi partai politik sampai dengan hasil akhir penetapan partai politik.

Kata Kunci: Sistem Informasi Partai Politik, Tahapan Pemilu 2024, Verifikasi Administrasi, Efektivitas

(3)

ABSTRACT

EFFECTIVENESS OF POLITICAL PARTY INFORMATION SYSTEMS (SIPOL) IN VERIFICATION OF POLITICAL PARTY

ADMINISTRATION

(Study on the Stages of the 2024 General Election at the General Election Commission of Bandar Lampung City)

By

AMALISYA AULIA PUTRI

There are various Sipol problems in verifying the administration of political parties, namely identical and external duplicate data, server interference and the level of security of the Political Party Information System. This study aims to find out how the effectiveness of Sipol in administrative verification at the 2024 election stage. This research uses a qualitative descriptive method. Data collection techniques used in this study are observation, interviews, and documentation. By using the theory of measuring the success of information systems put forward by William H. DeLone and Ephraim R. McLean (2016). The conclusion of this study is that the Political Party Information System includes system quality, information quality, service quality, usage, user satisfaction, and net benefits that have been running effectively and verification of political party administration has been completed as it should be based on PKPU number 4 of 2022, but for the future pay more attention to the speed of access and even stronger security so that confidentiality is maintained. Suggestions for this research are the need for documentation of all disturbances (errors), the need for regular checks on usage, and improvements to information system security to prevent unwanted things, namely being hacked and data being misused by irresponsible parties, as well as transparency in the process verification of political party administration up to the final result of the determination of political parties.

Keywords: Political Party Information System, 2024 Election Stages, Verification Administration, Effectiveness

(4)

EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI PARTAI POLITIK (SIPOL) DALAM VERIFIKASI ADMINISTRASI PARTAI POLITIK (Studi Pada Tahapan Pemilihan Umum Tahun 2024 di Komisi Pemilihan

Umum Kota Bandar Lampung)

Oleh

AMALISYA AULIA PUTRI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA ILMU PEMERINTAHAN

Pada

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2023

(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Amalisya Aulia Putri dilahirkan di Kotabumi pada tanggal 4 September 2000, sebagai anak kedua dari dua bersaudara. Penulis merupakan putri dari Bapak Syamsul Hak, S.Pd. dan Ibu Nurmah, S.Pd. penulis memiliki seorang kakak perempuan bernama Marisya Wulandari, S.Pd.

Jenjang pendidikan penulis dimulai dari pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi yang diselesaikan pada tahun 2006, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 4 Tanjung Aman pada tahun 2012, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Negeri 1 Kotabumi pada tahun 2015, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di SMA Negeri 1 Bandar Lampung pada tahun 2018.

Tahun 2019, penulis dinyatakan lulus pada Seleksi Penerimaan Jalur Paralel Universitas Lampung dan dinyatakan diterima sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah terlibat aktif menjadi Anggota Biro II Hubungan Luar dan Pengembangan Jurusan, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Pemerintahan. Selain itu, penulis juga melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode I pada tahun 2022 di Kecamatan Sukarame, Kelurahan Sukarame Baru, Kota Bandar Lampung. Selanjutnya, penulis juga melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) selama lima bulan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandar Lampung.

(9)

MOTTO

Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu

jadilah ia.

(Q.S Al-Baqarah : 117)

Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

(Q.S Al-Insyirah : 8)

Allah tempat meminta segala sesuatu.

(Q.S Al-Ikhlas : 2)

If you can dream it, you can do it.

(Walt Disney)

Do your best at any moment that you have.

Whatever you are, be a good one.

(Amalisya Aulia Putri)

(10)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamiin telah Engkau Ridhai Ya Allah langkah hambaMu, Sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Teriring shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW.

Semoga kelak skripsi ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat.

Ku Persembahkan Karya Sederhana Ini Kepada:

Papa dan Mama tercinta

Syamsul Hak, S.Pd. dan Nurmah, S.Pd.

Serta kakak perempuanku satu-satunya yang tersayang Marisya Wulandari, S.Pd.

Terima kasih atas doa serta dukungan yang telah diberikan.

Terima kasih untuk semua yang telah mendoakan dan mendukung penulis, semoga amal kebaikan yang telah dilakukan mendapat balasan dari Allah SWT.

Almamater yang Penulis cintai dan banggakan Universitas Lampung

(11)

SANWACANA

Bismillahirahmanirahim.

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI PARTAI POLITIK (SIPOL) DALAM VERIFIKASI ADMINISTRASI PARTAI POLITIK (Studi Pada Tahapan Pemilihan Umum Tahun 2024 di Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung)”. Tak lupa Shalawat serta salam tercurah limpahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik dan pemimpin bagi umatnya.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan di Universitas Lampung. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini mustahil dapat terwujud dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A.IPM., selaku Rektor Universitas Lampung;

2. Ibu Dra. Ida Nurhaida, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung;

3. Bapak Dr. Dedy Hermawan, M.Si., selaku Wakil Dekan Akademik dan Kerja Sama;

4. Bapak Dr. Arif Sugiono, M.Si. selaku Wakil Dekan Umum dan Keuangan;

(12)

5. Bapak Dr. Robi Cahyadi Kurniawan, S.IP., M.A., selaku Wakil Dekan Kemahasiswaan dan Alumni;

6. Bapak Drs. R. Sigit Krisbintoro, M.IP., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing Utama penulis yang telah banyak membantu memberikan arahan, bimbingan, waktu, motivasi, dan ilmu yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini. Penulis ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Semoga bapak sehat selalu dan selalu dalam perlindungan Allah SWT.

7. Bapak Drs. Hertanto, M.Si., Ph.D., selaku Dosen Penguji yang telah banyak membantu memberikan arahan, waktu, motivasi, serta saran-saran yang positif dalam proses penyelesaian skripsi ini. Penulis ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya. Semoga bapak sehat selalu dan selalu dalam perlindungan Allah SWT.

8. Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang telah memberikan bekal ilmu, pengetahuan, dan pandangan hidup yang baik saat peneliti menyelesaikan perkuliahan. Terima kasih atas ilmu pengetahuan yang telah diberikan selama ini.

9. Staf Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Bang Puput dan Mba Shela. Terima kasih sudah membantu penulis dalam hal administrasi perkuliahan selama ini.

10. Kedua orang tua tercinta, Bapak Syamsul Hak, S.Pd. dan Ibu Nurmah, S.Pd. Terima kasih atas doa, kasih sayang, serta dukungan moril dan materil yang tak henti-hentinya diberikan kepada penulis. Terima kasih sudah selalu ada untuk penulis, pengertian, dan selalu mendukung hal positif yang penulis lakukan. Semoga mama dan papa sehat selalu dan selalu dalam perlindungan Allah SWT. I will never be able to repay you for the time and love you showed me growing up, but know that I love and appreciate it all, every single day.

(13)

11. Kakakku Marisya Wulandari, S.Pd. Terima kasih atas doa dan dukungan baik moril dan materil yang telah diberikan kepada penulis. Semoga njeng sehat selalu dan selalu dalam perlindungan Allah SWT.

12. Kakak Iparku Mohammad Salim Azhari, A.Md.Kom. Terima kasih atas doa dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis. Semoga ajo sehat selalu dan selalu dalam perlindungan Allah SWT.

13. Keluarga besar Saleh Muin. Terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan kepada penulis.

14. Keluarga besar Hamzah. Terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan kepada penulis.

15. Keluarga besar Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung untuk semua Komisioner dan Sekretariat, terima kasih banyak sudah sangat baik menerima kedatangan penulis dan telah banyak membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

16. Sahabat-sahabat penulis sejak SMP yang hingga saat ini membersamaiku.

Terima kasih KAJEWES atas segala doa dan dukungan kepada penulis.

17. Sahabat penulis sejak SMA, Afifah. Terima kasih telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

18. Sahabat seperjuanganku, yang sejak mahasiswa baru sampai saat ini selalu saling mendukung. Terima kasih Irma, Nanda Sahda, Nova, Nanda Arini, dan Widia. Sanak Tiyuh, Iko, Candra, dan Dika. Yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

19. Teman-teman seperjuangan MBKM Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung.

20. Teman-teman seperjuangan Jurusan Ilmu Pemerintahan Angkatan 2019 yang namanya tidak bisa dituliskan satu persatu disini.

21. Narasumber penelitian, terima kasih untuk semua narasumber yang telah memberikan informasi dan dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan tepat pada waktunya. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian kepada penulis.

22. And last for me, I thank myself for fighting hard so far and not giving up on what is difficult.

(14)

Terima kasih sekali lagi penulis ucapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian skripsi ini, baik yang tertulis maupun tidak tertulis namanya, yang tidak penulis sebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa hormat dalam sanwacana ini. Penulis berharap semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian. Akhir kata semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi keberlangsungan proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian khususnya di bidang politik dan pemerintahan kepada masyarakat di Universitas Lampung.

Bandar Lampung, 13 Februari 2023 Penulis

Amalisya Aulia Putri

(15)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSEMBAHAN ... i

SANWACANA ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR SINGKATAN ... xi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 14

1.3 Tujuan Penelitian ... 14

1.4 Manfaat Penelitian ... 14

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 15

2.1 Tinjauan Efektivitas ... 15

2.1.1 Definisi Efektivitas ... 15

2.1.2 Tingkatan Efektivitas ... 16

2.2 Sistem Informasi ... 17

2.2.1 Definisi Sistem Informasi ... 17

2.2.2 Efektivitas Sistem Informasi ... 17

2.2.3 Ukuran Keberhasilan Sistem Informasi ... 18

2.3 Partai Politik ... 25

2.3.1 Definisi Partai Politik... 25

2.3.2 Fungsi Partai Politik ... 25

2.3.3 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum ... 27

2.4 Tinjauan Pemilihan Umum ... 28

2.5 Kerangka Pikir... 28

(16)

III. METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Tipe Penelitian ... 31

3.2 Lokasi Penelitian ... 32

3.3 Fokus Penelitian ... 32

3.4 Informan ... 33

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 35

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.7 Teknik Pengolahan Data ... 38

3.8 Teknik Analisis Data ... 39

3.9 Teknik Keabsahan Data ... 40

IV. GAMBARAN UMUM ... 43

4.1 Gambaran Umum Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) ... 43

4.1.1 Pelaksanaan Sistem Informasi Partai Politik ... 44

4.1.2 Kendala Sistem Informasi Partai Politik ... 46

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47

5.1 Kualitas Sistem (System Quality) ... 48

5.1.1 Mudah Digunakan (Ease of Use) ... 49

5.1.2 Integrasi (Integration) ... 50

5.1.3 Fleksibilitas (Flexibility) ... 52

5.1.4 Kecepatan Akses (Response Time) ... 55

5.1.5 Keamanan (Security)... 56

5.1.6 Keandalan Sistem (Reliability) ... 59

5.2 Kualitas Informasi (Information Quality) ... 60

5.2.1 Kelengkapan (Completeness) ... 60

5.2.2 Relevan (Relevance) ... 62

5.2.3 Akurat (Accurate ... 63

5.2.4 Ketepatan waktu (Timeliness) ... 65

5.2.5 Format ... 66

5.3 Kualitas Layanan (Service Quality) ... 68

5.3.1 Jaminan (Assurance) ... 69

5.3.2 Empati (Empathy) ... 70

5.4 Penggunaan (Use) ... 71

5.4.1 Frekuensi Penggunaan (Frequency Of Use) ... 71

5.4.2 Niat Penggunaan (Intention To Use) ... 72

5.5 Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) ... 73

5.5.1 Efesiensi (Efficiency) ... 73

5.5.2 Keefektivan (Effectiveness) ... 74

5.5.3 Kepuasan (Satisfaction) ... 75

5.6 Manfaat-manfaat Bersih (Net Benefits) ... 76

5.6.1 Performa Pekerjaan (Job Performance)... 77

5.6.2 Produktifitas Kerja (Task Productivity) ... 78

5.6.3 Efektif (Effectiveness) ... 78

5.6.4 Mempermudah Pekerjaan (Ease Of Job) ... 79

5.6.5 Kegunaan (Usefullness) ... 80

5.6.6 Pengurangan Biaya (Cost Reductions) ... 81

(17)

5.6.7 Pengambilan Keputusan (Decision Making) ... 82

VI. SIMPULAN DAN SARAN ... 93

6.1 Simpulan ... 93

6.2 Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN ... 105

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Partai Politik Di Indonesia Yang Mendaftar Ke KPU RI Sebagai Calon Peserta Pemilu Tahun 2019 ... 7 2. Partai Politik Yang Dinyatakan Lolos Verifikasi Oleh KPU RI Sebagai Peserta Pemilu Tahun 2019 ... 8 3. Jumlah Partai Politik Di Indonesia Yang Mendaftar Ke KPU RI Sebagai Calon Peserta Pemilu Tahun 2024 ... 9 4. Partai Politik Yang Berkas Pendaftarannya Dinyatakan Telah Lengkap Dan

Diterima Sebagai Calon Peserta Pemilu 2024 ...10 5. Perbandingan Proses Verifikasi Administrasi Partai Politik Pada Pemilu 2019 Dan 2024 ...11 6. Informan Penelitian ...33 7. Triangulasi Penelitian ...85

(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir ...30

2. Dashboard Login SIMPAN ...51

3. Halaman Verifikasi Administrasi ...54

4. Detail Verifikasi Administrasi ...54

5. Halaman Login KPU ...58

6. Halaman Update Password ...59

7. Verifikasi Keanggotaan Partai Politik ...61

8. Menu Verifikasi Administrasi ...63

9. Pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Para Verifikator Sipol KPU Kota Bandar Lampung ...68

10. Hasil Verifikasi Administrasi Partai Politik ...84

(20)

DAFTAR SINGKATAN

1. KPU : Komisi Pemilihan Umum 2. SIPOL : Sistem Informasi Partai Politik 3. PKPU : Peraturan Komisi Pemilihan Umum 4. BAWASLU : Badan Pengawas Pemilihan Umum 5. PARPOL : Partai Politik

6. KTA : Kartu Tanda Anggota 7. KTP : Kartu Tanda Penduduk 8. KK : Kartu Keluarga

9. NIK : Nomor Induk Kependudukan 10. DPR : Dewan Perwakilan Rakyat

11. DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 12. SATKER : Satuan Kerja

13. TI : Teknologi Informasi

14. TIK : Teknologi Informasi dan Komunikasi 15. SDM : Sumber Daya Manusia

16. MS : Memenuhi Syarat 17. TMS : Tidak Memenuhi Syarat 18. NIK : Nomor Induk Kependudukan 19. KTA : Kartu Tanda Anggota

(21)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penggunaan Teknologi Informasi (TI) seperti Sistem Informasi Partai Politik yang salah satu manfaat yang dapat dirasakan dan sudah membantu Komisi Pemilihan Umum guna membantu partai politik dan penyelenggara pemilu dalam tahapan pendaftaran pemilu, penelitian verifikasi administrasi, dan verifikasi faktual partai politik. (KPU antaranews, 2022)

Penggunaan Sistem Informasi Partai Politik sebagai sarana pemenuhan tuntutan transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas dalam proses pemilu senada dengan apa yang dimaksud e-demokrasi oleh Coleman dan Norris dalam Layuk (2020) bahwa e-demokrasi adalah penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memfasilitasi dan meningkatkan struktur dan proses demokrasi.

Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 4 Tahun 2022 khususnya Pasal 30 yaitu yang menjelaskan bahwa KPU menuangkan hasil Verifikasi Administrasi terhadap dokumen persyaratan dan dugaan rangkap jabatan pengurus partai politik calon peserta pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 dan Pasal 29 ke dalam Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).

Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) merupakan peraturan pelaksana dari undang-undang, maka kedudukannya dalam tata susunan dipersamakan atau disejajarkan dengan Peraturan Pemerintah (PP) yang dalam teori dan

(22)

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan disebut sebagai peraturan yang menjalankan perintah undang-undang, hanya saja PKPU ini lebih bersifat khusus. Maka dapat disimpulkan kedudukan PKPU dalam tata susunan perundang-undangan adalah berada di bawah dari undang-undang yang mengandung konsekuensi bahwa suatu peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tingkatannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi (lex superior derogate legi inferior); Kedudukan PKPU dalam tata susunan Peraturan Perundangundangan berada di bawah undang-undang hal ini pun berimplikasi pada kekuatan hukumnya, kekuatan hukum berlaku suatu peraturan perundang-undangan berdasarkan kekuatan hukum berlaku secara filosofis, yuridis, sosiologis, dan politik dan peraturan perundang-undangan yang baik harus memenuhi keempat syarat tersebut, maka disimpulkan bahwa kekuatan hukum PKPU Nomor 4 Tahun 2022 didasarkan atas kekuatan berlaku secara filosofis, sosiologis dan politik sedangkan secara yuridis ada unsur-unsur yang tidak terpenuhi yaitu unsur keharusan kesesuaian bentuk, jenis dan materi muatan dan keharusan untuk tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.

Pada pendaftaran dan verifikasi partai politik peserta pemilihan umum (Pemilu) tahun 2019, Sistem Informasi Partai Politik telah terbukti memberikan manfaat yang besar bagi partai politik selaku peserta pemilu.

penggunaan Sistem Informasi Partai Politik telah memfasilitasi partai politik untuk mengelola data pengurus maupun data anggota di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, selain itu partai politik juga dapat melakukan pengecekan dan perbaikan data tersebut terkait dengan upaya pemenuhan persyaratan kepengurusan dan keanggotaan partai politik dalam pemilu tahun 2019.

Hal ini juga membuktikan bahwa sistem informasi partai politik dapat memperlihatkan adanya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tahapan verifikasi partai politik (Asgart, 2017).

(23)

Beberapa kelebihan penggunaan teknologi atau sistem informasi dalam pemilu yaitu:

(a) Meningkatkan akurasi keputusan

(b) Meningkatkan aksesbilitas penyelenggaraan pemilu (c) Meningkatkan partisipasi publik

(d) Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi proses tahapan pemilu (e) Meningkatkan kecepatan untuk mengetahui hasil pemilu.

Meskipun begitu, penggunaan Sistem Informasi Partai Politik bukanlah tanpa kekurangan. Beberapa kelebihan dan kekurangan penggunaan sistem informasi partai politik dalam pemilu, terutama dalam verifikasi administrasi partai politik, adalah:

a. Pertama, verifikasi administrasi di Sistem Informasi Partai Politik banyak ditemukan data ganda partai politik, antar partai politik, dan teridentifikasi pengurus partai yang tidak memenuhi syarat.

b. Kedua, Sistem Informasi Partai Politik menemukan adanya data keanggotaan ganda identik, dan ganda eksternal.

c. Ketiga, yaitu kekurangannya berkaitan dengan kesiapan sistem informasi dan server ketika sistem informasi mengalami gangguan. Kendala yang terjadi selama masa pendaftaran parpol, seperti dalam aktivasi akun Sipol, mengunggah data ke Sipol, hingga input data dan dokumen. Kendala saat input atau menggunggah data yaitu ketika sudah memasukkan nama kepengurusannya, alamat lengkap, tiba-tiba datanya hilang. Adanya gangguan teknis, yang membutuhkan waktu dan durasi gangguan teknis saat menggunggah data ke Sipol secara online, seperti seringnya laman Sipol mengalami perbaikan teknis, sistem informasi mendadak mati atau shut down, dan data yang diunggah tidak sesuai.

d. Keempat, berkaitan dengan tingkat keamanan sistem informasi. Apabila tingkat keamanan sistem informasi lemah, maka sangat dimungkinan sistem informasi tersebut bisa diretas oleh pihak lain. (KPU Kota Bandar Lampung, 2022)

(24)

Berkaitan dengan arah kebijakan pengaturan sistem informasi partai politik secara garis besar tidak ada perbedaan yang signifikan antara pemilu 2019 dengan pemilu 2024.

Partai politik tidak serta-merta dapat mengikuti kontestasi pemilu meskipun mereka sudah berbadan hukum. Sebelumnya, partai politik harus melewati sebuah tahapan pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu. Tahapan ini merupakan salah satu tahapan yang krusial dalam siklus pemilu. Sebab, lolos tidaknya menjadi peserta pemilu ditentukan oleh hasil verifikasi yang dilakukan oleh KPU.

Verifikasi merupakan proses pemeriksaan yang terkait dengan keterpenuhan syarat sebuah partai politik untuk mengikuti pemilu. Kegiatan ini adalah upaya untuk membuktikan kebenaran dan keterpenuhan berbagai syarat dalam kepesertaan pada pemilu. Proses tersebut dimaksudkan untuk mendorong partai politik membuktikan kemampuannya menjadi peserta pemilu (Isra, 2012).

Menurut Shafiq dan Zulkapli dalam Slamet, Hamdan, dan Deraman (2009) yaitu cara menggunakan aplikasi berbasis sistem teknologi informasi untuk membimbing, memperbaiki, dan melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi.

Jika ditarik benang merah secara keseluruhan, Sistem Informasi Partai Politik adalah salah satu upaya KPU selaku penyelenggara pemilu untuk menghasilkan pemilu yang berintegritas melalui tata kelola pemilu yang baik.

Seperti yang dijelaskan Mozaffar dan Schedler dalam Asrinaldi (2020) bahwa tata kelola pemilu yang baik dimulai dari pembuatan aturan, pelaksanaan, dan proses ajudikasi aturan tersebut. Dari konsep di atas, terlihat bahwa Sipol merupakan instrumen bagi KPU dalam pelaksanaan aturan dan proses ajudikasinya dalam pelaksanaan tahapan verifikasi partai politik.

(25)

Menurut Kurniawan (2017), penggunaan Sipol memungkinkan KPU untuk mendeteksi data ganda partai politik, antar partai politik, dan dapat mengidentifikasi pengurus partai yang tidak memenuhi syarat. Bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu, penggunaan Sipol bertujuan untuk menertibkan sistem administrasi partai politik.

Institute For Democracy And Eelektoral Assistance (IDEA) telah melakukan riset terhadap penggunaan sistem informasi di berbagai negara dalam penyelenggaraan pemilu. Hasilnya ada 106 negara yang menggunakan alat bantu teknologi tertentu untuk menjalankan tahapan pemilu. Dari 106 negara tersebut, 60% di antaranya digunakan untuk membantu tahapan rekapitulasi suara, 55% untuk tahapan pemutakhiran daftar pemilih dan 20% untuk teknologi pemungutan suara secara elektronik (e-voting).

Pada pemilu tahun 2019 Komisi Pemilihan Umum (KPU) mewajibkan partai politik yang akan mendaftar sebagai calon peserta pemilu untuk memasukkan dokumen persyaratan partai politik calon peserta pemilu dalam Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).

Merujuk pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 4 Tahun 2022 khususnya pasal 35, diantaranya adalah sebagai berikut :

Pasal 35

(1) KPU Kabupaten/Kota melakukan Verifikasi Administrasi terhadap dokumen persyaratan keanggotaan partai politik calon peserta pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2).

(2) Verifikasi Administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan untuk membuktikan:

a. daftar nama anggota partai politik yang tercantum di dalam Sipol telah sesuai dengan dokumen KTA dan KTP-el atau KK yang diunggah di Sipol;

b. dugaan ganda anggota partai politik yang tercantum dalam Sipol;

(26)

c. status pekerjaan yang tercantum dalam Sipol telah memenuhi syarat sebagai anggota Partai Politik;

d. usia dan/atau status perkawinan yang tercantum dalam Sipol telah memenuhi syarat sebagai anggota partai politik; dan

e. NIK tidak terdaftar pada Data Pemilih Berkelanjutan sesuai dengan NIK yang tercantum dalam KTP-el atau KK yang ada Sipol.

(3) Pembuktian dugaan keanggotaan ganda, status pekerjaan, usia dan/atau status perkawinan, dan NIK tidak terdaftar pada Data Pemilih Berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b sampai dengan huruf e dilakukan dengan cara mencocokkan data dengan KTA dan KTP-el atau KK yang terdapat di Sipol.

Berdasarkan dengan PKPU Nomor 4 Tahun 2022, Pasal 35. Bahwa calon peserta pemilu, telah mengisi data dan mengunggah dokumen persyaratan ke dalam Sipol. Maka dari itu, bagi calon peserta pemilu yang verifikasi administrasi nya telah lengkap, dan telah memenuhi keabsahan dokumen sebagai pemenuhan persyaratan partai politik, maka akan lolos verifikasi administrasi dan menjadi calon peserta pemilu 2024.

(27)

Berikut adalah jumlah partai politik di Indonesia yang mendaftar ke KPU RI sebagai calon peserta pemilu tahun 2019 :

Tabel 1. Partai politik yang mendaftar peserta pemilu tahun 2019 No Parpol yang mendaftar peserta pemilu tahun 2019

1 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 16 Partai SIRA 2 Partai Gerakan Indonesia Raya

(Gerindra)

17 Partai Daerah Aceh (PD Aceh) 3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDIP)

18 Partai Nanggroe Aceh (PNA) 4 Partai Golongan Karya (Golkar) 19 Partai Bulan Bintang (PBB) 5 Partai Nasional Demokrat (NasDem) 20 Partai Keadilan dan Persatuan

Indonesia (PKPI) 6 Partai Gerakan Perubahan Indonesia

(Garuda)

21 Partai Republik

7 Partai Berkarya (Berkarya) 22 Partai Bhinneka Indonesia (PBI)

8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 23 Partai Rakyat (Rakyat) 9 Partai Persatuan Indonesia (Perindo) 24 Partai Islam Damai Aman

(Idaman)

10 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 25 Partai Indonesia Kerja (PIKA) 11 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 26 Partai Pengusaha dan Pekerja

Indonesia (PPPI)

12 Partai Amanat Nasional (PAN) 27 Partai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo)

13 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)

14 Partai Demokrat

15 Partai Aceh (PA)

Sumber Tabel 1: KPU RI 2019, diolah oleh peneliti

(28)

Selanjutnya dari 27 partai tersebut terdapat 20 partai politik yang dinyatakan lolos verifikasi oleh KPU sebagai peserta pemilu tahun 2019 :

Tabel 2. Partai politik yang dinyatakan lolos verifikasi oleh KPU sebagai peserta pemilu tahun 2019

No Nama Partai Politik Nomor

Urut 1 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 1 2 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 2 3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 3

4 Partai Golongan Karya (Golkar) 4

5 Partai Nasional Demokrat (NasDem) 5 6 Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda) 6

7 Partai Berkarya (Berkarya) 7

8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 8 9 Partai Persatuan Indonesia (Perindo) 9 10 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 10 11 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 11

12 Partai Amanat Nasional (PAN) 12

13 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 13

14 Partai Demokrat 14

15 Partai Aceh (PA) 15

16 Partai SIRA 16

17 Partai Daerah Aceh (PD Aceh) 17

18 Partai Nanggroe Aceh (PNA) 18

19 Partai Bulan Bintang (PBB) 19

20 Partai Keadilan dan Persatuan ndonesia (PKPI) 20

Sumber Tabel 2: KPU RI 2019, diolah oleh peneliti

(29)

Berikut adalah jumlah partai politik di Indonesia yang mendaftar ke KPU RI sebagai calon peserta pemilu tahun 2024 :

Tabel 3. Jumlah partai politik di Indonesia y ang mendaftar ke KPU RI No Parpol yang mendaftar peserta pemilu tahun 2024

1 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

21 Partai Republik 2 Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) 22 Partai Ummat

3 Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) 23 Partai Swara Rakyat Indonesia (Persindo)

4 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 24 Partai Republik Satu 5 Partai Persatuan Indonesia (Perindo) 25 Partai Reformasi

6 Partai NasDem 26 Partai Negeri Daulat Indonesia (PANDAI)

7 Partai Bulan Bintang (PBB) 27 Pantai Demokrasi Republik Indonesia (PDRI)

8 Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) 28 Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) 9 Partai Garda Perubahan Indonesia

(Garuda)

29 Partai Beringin Karya

10 Partai Demokrat 30 Partai Indonesia Bangkit Bersatu (IBU)

11 Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora)

31 Parati Pelita 12 Partai Nurani Hati Rakyat (Hanura) 32 Partai Kongres

13 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 33 Partai Karya Republik (PAKAR) 14 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 34 Partai Bhinneka Indonesia 15 Partai Republiku Indonesia 35 Partai Pandu Bangsa

16 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 36 Partai Pergerakan Kebangkitan Desa (Perkasa)

17 Partai Amanat Nasional (PAN) 37 Partai Masyumi

18 Partai Golongan Karya (Golkar) 38 Partai Damai Kasih Bangsa 19 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 39 Partai Pemersatu Bangsa

20 Partai Buruh 40 Partai Kedaulatan

Sumber Tabel 3: KPU RI 2022, diolah oleh peneliti

(30)

Berikut 18 partai politik yang berkas pendaftarannya dinyatakan telah lengkap dan diterima sebagai calon peserta pemilu 2024 :

Tabel 4. 18 Partai politik yang berkas pendaftarannya dinyatakan telah lengkap dan diterima sebagai calon peserta pemilu 2024.

No Nama Partai Politik

1 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 2 Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

3 Partai Persatuan Indonesia (Perindo) 4 Partai NasDem

5 Partai Bulan Bintang (PBB)

6 Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) 7 Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda) 8 Partai Demokrat

9 Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) 10 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)

11 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 12 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

13 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 14 Partai Amanat Nasional (PAN) 15 Partai Golongan Karya (Golkar) 16 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 17 Partai Buruh

18 Partai Ummat

Sumber Tabel 4: KPU RI 2022, diolah oleh peneliti

(31)

Tabel 5. Perbandingan proses verifikasi administrasi partai politik pada pemilu 2019 dan pemilu 2024

No Uraian Pemilu 2019 Pemilu 2024 1 Partai Politik

yang

mendaftar ke KPU RI

27 Partai Politik

40 Partai Politik

2 Partai Politik yang

memenuhi syarat

20 Partai Politik

18 Partai Politik

Sumber Tabel 5: KPU RI 2022, diolah oleh peneliti

Berdasarkan hasil data diatas, menunjukan bahwa verifikasi terhadap syarat keanggotaan partai politik calon peserta pemilu tahun 2019 dan tahun 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandar Lampung melalui tahap penelitian administrasi dilakukan dengan penelitian kelengkapan, kebenaran dan keabsahan terhadap dokumen persyaratan keanggotaan partai politik.

(32)

Sebagai bahan referensi atas penelitian ini, maka penulis mencantumkan beberapa penelitian terdahulu berupa skripsi dan jurnal yang berhubungan dengan penggunaan Sistem Informasi Partai Politik (Sipol). Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu serupa yang menjadi acuan penelitian ini:

Yang pertama yaitu Skripsi Vinka Audrina Sahrir (2021), yang berjudul Penggunaan Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) Dalam Mewujudkan Pemilu Berintegritas Di Indonesia. Teori yang digunakan penelitian ini adalah teori Pemilu Beritegritas (Ramlan, 2014). Dikarenakan penelitian ini berfokus pada pemilu berintegritas. Kesimpulan penelitian ini adalah pengimplementasian Sipol ini mewujudkan suatu publikasi yang serba transparan, dalam hal ini merajuk dalam pelaksanaan pemilu berintegritas. Walaupun dalam pelaksanaannya sangat disayangkan kepada parpol yang masih belum siap dengan pergantian gaya verifikasi calon peserta pemilu.

Yang kedua yaitu, Jurnal Dian Tria Rahayu (2020), yang berjudul Sipol Dalam Proses Pendaftaran Peserta Pemilu Tahun 2019 Di Kota Surabaya: Suatu Studi Tentang Pendaftaran Partai Politik Dalam Prespektif Pemilu Berintegritas. Sipol Dalam Proses Pendaftaran Peserta Pemilu Tahun 2019 Di Kota Surabaya: Suatu Studi Tentang Pendaftaran Partai Politik Dalam Prespektif Pemilu Berintegritas.

Teori yang digunakan penelitian ini adalah teori Pemilu Beritegritas (Ramlan, 2014). Dikarenakan penelitian ini berfokus pada pemilu berintegritas. Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) yang diterapkan dalam tahapan pendaftaran dan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu 2019 mampu mendukung KPU dalam menghasilkan pemilu berintegritas. Hal ini disebabkan Sipol tersebut telah memenuhi 4 (empat) indikator pemilu berintegritas. Seperti indikator transparan, akuntabel, jujur dan akurat.

Yang ketiga yaitu, Jurnal Aditya Susmono Tyas Wisanggeni (2021), yang berjudul Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) Dalam Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2019. Sipol sangat membantu KPU Kabupaten Brebes dalam proses verifikasi partai politik peserta pemilu tahun 2019 secara efektif dan efisien. Namun, Sipol belum dapat dimanfaatkan secara optimal yang disebabkan

(33)

oleh beberapa hal seperti ketidaksiapan pengurus partai politik (di tingkat pusat dan di tingkat Kabupaten/Kota), data keanggotaan partai politik yang di-input ke dalam Sipol tidak sesuai dengan data yang terdapat di lapangan, pengurus partai politik tingkat pusat tidak mendelegasikan kewenangan kepada operator Sipol partai politik di tingkat Kabupaten/Kota untuk mengelola data keanggotaan partai politik dalam Sipol.

Dan yang terakhir, Jurnal Rahmawati, S.H., M.Si (2018), yang berjudul Penerapan Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) dan Sistem Informasi Pencalonan (Silon) pada pemilu 2019, dapat disimpulkan bahwa penggunaan dan penerapan sistem aplikasi yang digunakan pada pemilu 2019 adalah upaya Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pesta demokrasi tebesar di Indonesia adalah bentuk transparansi KPU kepada rakyat dalam menyelenggarakan pesta demokrasi di Indonesia. Melalui Sipol, partai politik dapat melakukan persiapan input data pemenuhan syarat pendaftaran partai politik sebagai calon peserta pemilu.

Berdasarkan penelitian terdahulu diatas ditemukan berbagai persamaan dan perbedaan didalam penelitian ini. Salah satu persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama-sama menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif dan membahas tentang Sipol dalam verifikasi partai politik. Perbedaannya adalah penelitian terdahulu dengan penelitian peneliti adalah ingin melihat bagaimana Efektivitas Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) Dalam Verifikasi Administrasi Partai Politik (Studi Pada Tahapan Pemilihan Umum Tahun 2024 Di Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung).

(34)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitan ini adalah :

Bagaimana Efektivitas Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) Dalam Verifikasi Administrasi Partai Politik Pada Tahapan Pemilihan Umum Tahun 2024 di Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui Efektivitas Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) Dalam Verifikasi Administrasi Partai Politik Pada Tahapan Pemilihan Umum Tahun 2024 di Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan melalui penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan dalam pengetahuan dalam kajian ilmu pemerintahan terutama pada ilmu-ilmu sosial dan politik pada umumnya, yang terkhusus pada pembahasan mengenai Efektivitas Sistem Informasi Partai Politik Dalam Verifikasi Administrasi Partai Politik Pada Tahapan Pemilihan Umum Tahun 2024 di Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang bagaimana Efektivitas Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) Dalam Verifikasi Administrasi Partai Politik Pada Tahapan Pemilihan Umum Tahun 2024 di Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung.

(35)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Efektivitas

2.1.1 Definisi Efektivitas

Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Dikatakan efektif apabila tujuan ataupun sasaran tercapai sesuai dengan yang telah ditentukan. Pengertian tersebut sesuai dengan pendapat Mahmudi (2005:92) yang menyatakan bahwa efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan.

Menurut Mulyasa (2007) Efektivitas adalah bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional. Efektivitas berkitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi anggota.

Hidayat (2011:1) menjelaskan efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target sasaran atau tujuan telah tercapai.

(36)

2.1.2 Tingkatan Efektivitas

Menurut Gibson, “Efektivitas adalah pencapaian tujuan dan sasaran yang telah disepakati untuk mencapai tujuan usaha bersama. Tingkat tujuan dan sasaran itu menunjukkan tingkat efektivitas. Tercapainya tujuan dan sasaran itu akan ditentukan oleh tingkat pengorbanan yang telah dikeluarkan”.

David J. Lawless dalam Gibson, Invancevich dan Donnelly mengatakan bahwa efektifitas memiliki tiga tingkatan yaitu:

a. Efektivitas Individu

Efektivitas individu didasarkan pada pandangan dari segi individu yang menekankan pada hasil karya karyawan atau anggota dari organisasi.

b. Efektivitas Kelompok

Adanya pandangan bahwa pada kenyataannya individu saling bekerja sama dalam kelompok. Jadi efektifitas kelompok merupakan jumlah kontribusi dari semua anggota dari organisasi.

c. Efektivitas Organisasi

Terdiri dari efektivitas individu dan kelompok. Melalui sinergritas, organisasi mampu mendapatkan hasil karya yang lebih tinggi tingkatannya daripada jumlah hasil karya tiap-tiap bagiannya. Efektivitas organisasi dapat dirumuskan sebagai tingkat perwujudan sasaran yang menunjukan sejauh mana sasaran telah tercapai.

Sehingga dari beberapa pendapat diatas mengenai efektivitas, dapat kita simpulkan bahwa efektivitas merupakan pencapaian keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan atau ditentukan baik secara individu maupun kelompok, hingga lembaga

(37)

ataupun organisasi. Semakin tinggi pencapaian dari tujuan tersebut, maka semakin tinggi pula tingkat efektivitasnya.

2.2 Sistem Informasi

2.2.1 Definisi Sistem Informasi

Gordon B. Davis dalam Devita (2020) Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima input atau masukan data dan instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.

Rommey dalam Sapti (2017) Sistem informasi yang diselenggarakan cara untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan terorganisir cara untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi dengan cara yang suatu organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sistem informasi adalah proses mengumpulkan, memproses, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu menurut Cegielski (2014:6)

Berdasarkan beberapa pengertian sistem informasi menurut para ahli tersebut dapat disimpulkan sistem informasi merupakan suatu kombinasi yang teratur yang terdiri dari komponen-komponen untuk mengolah data, yang bila eksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan.

2.2.2 Efektivitas Sistem Informasi

Menurut Weber dalam Vivi (2012), Efektivitas Sistem itu dilihat setelah suatu sistem dioperasikan selama beberapa waktu, perlu dilakukan penelaahan pasca implementasi (postim-plementation review), yang antara lain bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sistem tersebut

(38)

mencapai sasaran yang telah ditetapkan, dan apakah sistem tidak dapat dipakai lagi atau dapat dilanjutkan, dan, apabila akan dilanjutkan, apakah perlu dilakukan modifikasi agar dapat mencapai sasaran yang ditetapkan dengan lebih baik.

Menurut Turban, dkk dalam S Marlina (2017) mengatakan bahwa sistem dapat dievaluasi dan dianalisis performanya berdasarkan dua pengukuran utama, yaitu efektivitas dan efisiensi. Berdasarkan perspektif efisiensi, evaluasi berhubungan dengan penggunaan sumber daya yang diberikan (sumber daya manusia, mesin, material, dan uang) untuk menyediakan sistem informasi bagi user.

Delone dan McLean dalam Ni Made dan I Ketut (2016) juga menjelaskan bahwa kualitas sistem informasi merupakan salah satu alat untuk mengukur efektivitas sistem informasi.

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas sistem informasi adalah sebuah karakteristik dari sistem informasi yang secara khusus menghasilkan informasi yang akurat dan efisien dan juga sebagai alat untuk mengukur kefektifan suatu sistem informasi.

2.2.3 Ukuran Keberhasilan Sistem Informasi

Banyak sekali pengukuran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sistem informasi. Tidak ada satu pengukuran yang lebih baik dari yang lainnya. Pemilihan pengukuran harus mempertimbangkan aspek seperti misalnya sasaran dari penelitian, konteks organisasi yang menggunakan, aspek dari sistem informasinya, dan variabel-variabel independen yang digunakan untuk menilai kesuksesannya, metode riset, dan tingkat analisisnya apakah pada tingkat individual, organisasi, atau masyarakat.

Untuk melihat sejauh mana tingkat keefektivannya dapat dilakukan dengan cara mengkaji permasalahan yang dipaparkan menggunakan

(39)

teori pengukuran keberhasilan sistem informasi yang dikemukakan oleh (William H. DeLone dan Ephraim R. McLean, 2016) meliputi:

1. Kualitas Sistem (Systems Quality)

Kualitas sistem digunakan untuk mengukur kualitas sistem teknologi informasi. Kualitas sistem merupakan ukuran terhadap sistem informasi itu sendiri dan terfokus pada interaksi antara pengguna dan sistem. Menurut Delone dan McLean (2016) system quality adalah kualitas dari kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi. Berfokus pada performa sistem yang merujuk pada seberapa baik kemampuan hardware, software, kebijakan, prosedur dari sistem informasi dapat menyediakan kebutuhan pengguna. Dalam penelitian ini kualitas sistem yang dimaksud adalah keakurasian dan efisiensi dari Sipol dalam menghasilkan informasi.

Indikator pengukuran kualitas sistem yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu (DeLone and McLean, 2016):

Kualitas sistem dimensi keberhasilan merupakan karakteristik yang diinginkan dari sistem informasi dan dengan demikian, menggolongkan ukuran sistem informasi itu sendiri. Langkah- langkah ini biasanya berfokus pada aspek kegunaan dan karakteristik kinerja sistem yang diperiksa.

a. Mudah digunakan, yaitu setiap sistem informasi dapat dibedakan fungsi-fungsi yang dimilikinya. Sistem informasi lebih diminati karena mudah dipelajari dan memiliki fungsi yang lebih spesifik dari sistem informasi yang lain.

b. Integrasi, yaitu sistem yang saling terintegrasi tentunya akan sangat mempermudah karyawan saat bekerja. Seperti integrasi data dari setiap bagian dapat digabungkan dengan data dari bagian lain.

(40)

c. Fleksibilitas, yaitu pengguna akan lebih memilih sistem yang lebih fleksibel dibandingkan sistem yang kaku.

d. Kecepatan akses, yaitu sistem yang berkualitas memiliki kecepatan merespon atau mengakses. Dengan kata lain, sistem yang berjalan dengan optimal akan berdampak pada kepuasan pengguna dalam menggunakan sistem informasi tersebut.

e. Keamanan, yaitu semakin dapat diandalkan keamanan sistem informasi maka dapat dikatakan baik.

f. Keandalan, yaitu sistem yang berkualitas merupakan sistem informasi yang handal. Keandalan sistem informasi berdasarkan ketahanan sistem terhadap kerusakan dan kesalahan.

Banyak tindakan tambahan telah diusulkan dan digunakan untuk menangkap konstruksi kualitas sistem secara keseluruhan.

Indikator diatas untuk mengukur kualitas sistem.

2. Kualitas Informasi (Information Quality)

Digunakan untuk mengukur kualitas keluaran output dari sistem informasi. Kualitas informasi dimensi keberhasilan merupakan karakteristik yang diinginkan dari keluaran sistem informasi.

Contohnya adalah informasi yang dapat dihasilkan karyawan menggunakan sistem informasi perusahaan, seperti statistik penjualan terkini atau harga penawaran saat ini. Dengan demikian, hal tersebut menggolongkan langkah-langkah yang berfokus pada kualitas informasi yang dihasilkan sistem dan kegunaannya bagi pengguna. Kualitas informasi sering dilihat sebagai anteseden kunci kepuasan pengguna.

Indikator dari kualitas informasi yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu (DeLone and McLean, 2016):

(41)

a. Kelengkapan, yaitu informasi yang berkualitas adalah harus menghasilkan informasi yang lengkap.

b. Relevan, yaitu kualitas informasi dapat dikatakan baik ketika informasi yang tersedia relevan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

c. Akurat, yaitu informasi yang dihasilkan harus akurat kerena sangat berperan dalam pengambilan keputusan pengguna.

d. Ketepatan waktu, yaitu kualitas informasi yang dihasilkan sistem informasi baik jika informasi yang dihasilkan tepat waktu.

e. Format, yaitu format yang berkualitas akan memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi.

Kualitas informasi mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi yang digunakan (Rai et. al., 2002). Dalam hal ini, pengguna sistem informasi berharap dengan menggunakan sistem tersebut akan memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Karakteristik informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi dapat berbeda antara satu sistem dengan sistem yang lain. Dengan kata lain, sistem informasi dapat menghasilkan informasi secara tepat waktu, lengkap,akurat, penyajian informasi dan relevan.

3. Kualitas Layanan (Service Quality)

Dalam mengukur kualitas layanan, suatu sistem informasi membutuhkan dukungan dari personel/staff dari organisasi.

Kualitas layanan merupakan karakteristik yang diinginkan dari pelayanan sistem informasi, seperti keandalan kemampuan staff dalam menjalankan suatu sistem informasi yang memberikan layanan kepada pengguna sistem.

Indikator dari kualitas layanan yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu (DeLone and McLean, 2016):

(42)

a. Jaminan, yaitu dimana sistem informasi tersebut mampu menjamin kelancaran pengguna.

b. Empati, yaitu sikap kepedulian dan kecepatan pihak pengembang sistem informasi kepada pengguna.

Kualitas layanan merupakan persepsi pengguna atas jasa yang diberikan oleh penyedia sistem informasi. Dengan kata lain, suatu sistem informasi membutuhkan dukungan dari personel/staff dari organisasi. Kualitas layanan merupakan karakteristik yang diinginkan dari pelayanan sistem informasi.

4. Penggunaan (Use)

Pada indikator Penggunaan ini digunakan untuk mengukur pengunaan keluaran/output suatu sistem informasi oleh pengguna.

Penggunaan merupakan karakteristik dari tingkat dan cara dimana pengguna memanfaatkan kemampuan sistem informasi, karakteristik tersebut yakni frekuensi akses, seberapa sering pengguna menggunakan suatu sistem informasi.

Indikator dari penggunaan yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu (DeLone and McLean, 2016):

a. Frekuensi penggunaan, yaitu seberapa sering pengguna menggunakan suatu sistem informasi tersebut.

b. Niat penggunaan, yaitu pendapat pengguna tentang kegunaan sistem terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.

Indikator diatas mengacu pada seberapa sering pengguna memakai sistem informasi. Penggunaan merupakan karakteristik dari tingkat dan cara pengguna memanfaatkan kemampuan sistem informasi.

(Reyhan, 2017)

(43)

5. Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

Kepuasan Pengguna merupakan respon pengguna terhadap penggunaan keluaran sistem informasi. Tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem informasi dapat dilihat dari Kepuasan terhadap perangkat sistem.

Indikator dari kepuasan pengguna yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu (DeLone and McLean, 2016):

a. Efesiensi, yaitu kepuasan pengguna dapat tercapai ketika sistem informasi membantu pekerjaan pengguna secara efisien. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efisien jika suatu tujuan yang dimiliki pengguna dapat tercapai dengan melakukan hal yang tepat.

b. Keefektivan, yaitu keefektivan sistem informasi dapat dilihat dari kebutuhan atau tujuan yang dimiliki pengguna dapat tercapai sesuai harapan atau target yang diinginkan.

c. Kepuasan, yaitu rasa puas pengguna dapat ditimbulkan dari fitur-fitur yang disediakan sistem informasi tersebut.

Berdasarkan indikator diatas kepuasan pengguna merupakan respon dan umpan balik yang dimunculkan pengguna setelah memakai sistem informasi. Pada dasarnya, tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem informasi yang digunakan.

Dengan kata lain, rasa puas yang dirasakan pengguna mengindikasikan bahwa sistem informasi berhasil memenuhi aspirasi atau kebutuhan pengguna.

6. Manfaat Bersih (Net Benefits)

Net Benefits merupakan dampak dari sistem informasi sudah meningkat tidak hanya dampaknya pada pemakaian individual dan organisasi lain tetapi dampaknya sudah pada konsumen, antar organisasi, sosial bahkan Negara.

(44)

Indikator dari manfaat bersih yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu (DeLone and McLean, 2016):

a. Performa pekerjaan, yaitu merupakan persepsi pengguna atas pengaruh sistem terhadap kualitas kinerja individual pengguna.

b. Produktifitas kerja, yaitu penggunaan sistem dapat meningkatkan produktifitas tenaga kerja ketika menggunakan sistem informasi.

c. Efektif, yaitu pengguna dapat menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang lebih cepat dan menghasilkan hasil yang tepat saat menggunakan sistem.

d. Mempermudah pekerjaan, yaitu menunjukkan kemudahan yang diperoleh oleh pengguna saat menggunakan sistem informasi.

e. Kegunaan, yaitu sistem informasi dapat atau mampu membantu dalam menyelesaikan pekerjaan pengguna.

f. Pengurangan biaya, yaitu sistem informasi dikatakan sukses apabila sistem informasi tersebut dapat mengurangi biaya terutama operasional di dalam suatu perusahaan atau organisasi.

g. Pengambilan keputusan, yaitu memberikan manfaat kepada pengguna dalam pengambilan keputusan yang tepat melalui sistem informasi yang digunakan.

Manfaat bersih merupakan dampak (impact) keberadaan dan pemakaian sistem informasi terhadap kualitas kinerja pengguna baik secara individual maupun organisasi. Manfaat bersih termasuk di dalamnya produktivitas, meningkatkan pengetahuan dan mengurangi lama waktu pencarian informasi (Jogiyanto, 2007).

Sampai saat ini, bahwa telah banyak penelitian empiris yang dilakukan diberbagai bidang dan objek penelitian untuk menguji

(45)

model kesuksesan sistem informasi yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean (2016).

2.3 Partai Politik

2.3.1 Definisi Partai Politik

Definisi partai politik telah dikemukakan oleh beberapa ahli politik, diantaranya menurut ahli politik Carl J. Friedrich yang dikutip (dalam Miriam Budiardjo, 2008: 403) Partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini, memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat ideal serta materiil.

Menurut Edmund Burke (2005) partai politik adalah lembaga yang terdiri dari atas orang-orang yang bersatu, untuk memperomosikan kepentingan nasional secara bersama-sama, berdasarkan prinsip- prinsip dan hal-hal yang mereka setujui. Menurut Lapalombara dan Anderson (1992) partai politik adalah setiap kelompok politik yang memiliki label dan organisasi resmi yang menghubungkan antara pusat kekuasaan dengan lokalitas, yang hadir saat pemelihan umum, dan memiliki kemmapuan untuk menmpatkan kandidat pejabat publik melalui kegiatan pemilihan umum, baik bebas maupun tidak bebas.

2.3.2 Fungsi Partai Politik

Adapun Janos Simon mendefinisikan enam fungsi dari partai politik (Jurdi 2014: 142) sebagai berikut :

a. Fungsi Sosialisasi Politik

Terlihat signifikan ketika seorang sudah mampu menilai keputusan dan tindakannya. Orang tersebut kemudian mencari “figur” yang

(46)

dianggap mewakili norma-norma dan nilai-nilai yang dianutnya.

Sebab itu, partai politik berfungsi sebagai agen guna mengisi norma- norma dan nilai-nilai yang ada pada diri individu.

b. Fungsi Mobilisasi

Fungsi partai politik untuk membawa warganegara ke dalam kehidupan publik. Tujuan dari mobilisasi ini yaitu: mengurangi ketegangan sosial yang ditampakkan oleh kelompok-kelompok yang termobilisasi; mengelaborasi program-program untuk menurunkan ketegangan tersebut.

c. Fungsi Partisipasi

Fungsi partai politik untuk membawa warga negara agar aktif dalam kegiatan politik. Jenis partisipasi politik yang ditawarkan partai politik kepada warga negara adalah kegiatan kampanye, mencari dana bagi partai, memilih pemimpin, demonstrasi , dan debat politik.

d. Fungsi Legitimasi

Mengacu pada kegiatan kebijakan partai politik mendukung dan mempercayai kebijakan pemerintah maupun eksistensisistem politik.

Seperti diketahui, partai politik memiliki massa pemilih.

e. Fungsi Representasi

Fungsi ini juga disebut sebagai fungsi klasik partai politik. Partai politik yang ikut pemilihan umum dan memenangkan sejumlah suara, akan menempatkan wakilnya di dalam parlemen.

f. Fungsi Aktivis dalam Sistem Politik

Partai politik menjabarkan programnya dan menyiapkan anggota- anggotanya untuk menjalankan program tersebut.

(47)

Maka dari itu, partai politik adalah partai politik mempunyai tujuan untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan, untuk merealisasikan tujuan dari partai politik, harus memperoleh dukungan yang seluas-luasnya dari masyarakat melalui pemilihan umum. Selain itu juga, partai politik memiliki peran sebagai sarana untuk masyarakat menyampaikan aspirasinya.

2.3.3 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum

Verifikasi Administrasi adalah penelitian terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen sebagai pemenuhan persyaratan Partai Politik menjadi peserta pemilu.

Sistem Informasi Partai Politik yang selanjutnya disebut Sipol adalah sistem dan teknologi informasi yang digunakan dalam memfasilitasi pengelolaan administrasi pendaftaran, verifikasi, dan penetapan partai politik peserta pemilu anggota DPR dan DPRD serta pemutakhiran data partai politik peserta pemilu secara berkelanjutan di tingkat KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan peserta pemilu.

Pasal 27

(1) KPU melakukan verifikasi administrasi terhadap partai politik calon peserta pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) yang telah diterima pendaftarannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1).

(2) Verifikasi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap: a. dokumen persyaratan partai politik calon peserta pemilu; b. dugaan keanggotaan ganda partai politik; dan c.

keanggotaan partai politik yang berpotensi tidak memenuhi syarat.

(48)

Oleh karena itu PKPU Nomor 4 Tahun 2022 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum dapat menjadi pedoman penelitian ini mengenai verifikasi administrasi partai politik melalui Sipol.

2.4 Tinjauan Pemilihan Umum

Pemilihan Umum (Pemilu) adalah satu pilar utama dari demokrasi. Secara tidak langsung demokrasi di Indonesia mengandung arti bahwa yang menjalankan kedaulatan adalah wakil-wakil rakyat yang ditentukan sendiri oleh rakyat.

Pengertian pemilihan umum dalam studi politik, pemilihan umum dapat dikatakan sebagai sebuah aktivitas politik dimana pemilihan umum merupakan lembaga sekaligus juga praktis politik yang memungkinkan terbentuknya sebuah pemerintahan perwakilan, Seperti yang telah dituliskan di atas bahwa di dalam negara demokrasi, maka pemilihan umum merupakan salah satu unsur yang sangat vital, karena salah satu parameter mengukur demokratis tidaknya suatu negara adalah dari bagaimana perjalanan pemilihan umum yang dilaksanakan oleh negara tersebut. Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan oleh rakyat. (C.S.T. Kansil, 1986-47)

2.5 Kerangka Pikir

Peneliti memulai kerangka pemikiran dalam penelitian yang berjudul

“Efektivitas Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) dalam Verifikasi Administrasi Partai Politik (Studi Pada Tahapan Pemilihan Umum Tahun 2024 di Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung) ini ingin menelaah lebih lanjut efektivitas sipol pada tahap verifikasi administrasi partai politik di KPU Kota Bandar Lampung, karena berbagai macam yang terjadi saat proses verifikasi administrasi partai politik melalu sipol yaitu verifikasi administrasi

(49)

di Sipol banyak ditemukan data ganda partai politik, antar partai politik, dan teridentifikasi pengurus partai yang tidak memenuhi syarat serta Sipol menemukan adanya data keanggotaan ganda identik, dan ganda eksternal.

Selain itu, berkaitan dengan kesiapan sistem informasi dan server ketika sistem informasi mengalami gangguan. Kendala yang terjadi selama masa pendaftaran parpol, seperti dalam aktivasi akun Sipol, mengunggah data ke Sipol, hingga input data dan dokumen. Kendala saat input atau menggunggah data yaitu ketika sudah memasukkan nama kepengurusannya, alamat lengkap, tiba-tiba datanya hilang. Adanya gangguan teknis, yang membutuhkan waktu dan durasi gangguan teknis saat menggunggah data ke Sipol secara online, seperti seringnya laman Sipol mengalami perbaikan teknis, sistem informasi mendadak mati atau shut down, dan data yang diunggah tidak sesuai.

Selanjutnya, berkaitan dengan tingkat keamanan sistem informasi. Apabila tingkat keamanan sistem informasi lemah, maka sangat dimungkinan sistem informasi tersebut bisa diretas oleh pihak lain.

Oleh karena itu, peneliti ingin melihat Efektivitas Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) Dalam Verifikasi Administrasi Partai Politik Pada Tahapan Pemilihan Umum Tahun 2024 di Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung. Dengan melihat pedoman berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum dan menggunakan Teori Ukuran Keberhasilan Sistem Infomasi William H. Delone dan Ephraim R. Mclean (2016)

(50)

Adapun kerangka pikir penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Pikir

Sumber Gambar 1: Diolah oleh peneliti, 2022 Efektivitas Sistem Informasi Partai Politik Dalam Verifikasi Administrasi Partai Politik Pada Tahapan

Pemilu Tahun 2024

Berdasarkan PKPU Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Pendaftaran, Verifikasi, Dan Penetapan Partai Politik

Peserta Pemilihan Umum

Permasalahan Sipol dalam Verifikasi Administrasi Partai Politik : Data Ganda Identik dan Eksternal, Gangguan Server dan Tingkat

Keamanan Sistem Informasi Partai Politik

Teori Ukuran Keberhasilan Sistem Infomasi William H. Delone dan Ephraim R. Mclean (2016)

1. Kualitas Sistem (Systems Quality) 2. Kualitas Informasi (Information Quality) 3. Kualitas Layanan (Service Quality) 4. Penggunaan (Use)

5. Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) 6. Manfaat Bersih (Net Benefits)

Efektif Tidak Efektif

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pada TKG IV merupakan tahap gonad perkembangan akhir, pada ikan betina dengan TKG IV di dalam ovarinya ditemukan beberapa kelompok telur yang masih

Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas siswa, keterampilan guru, dan hasil belajar siswa dengan diterapkannya model pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian, 30 responden (100%) memberikan penilaian kondisi jalan jalan termasuk dalam kategori sedang karena wisatawan masih menemukan kondisi jalan

*riteria )asil" secara subjektif, klien melaporkan nyeri berkurang atau dapat diatasi, mengidentifikasi aktiitas yang meningkatkan atau mengurangi nyeri. *lien

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Dari hasil penelitian pengaruh rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat di Desa Malanggaten diperoleh hasil uji dengan Dependent paired t Test (uji

Khusus untuk pelamar kalangan sarjana dan diploma, berijazah Sarjana (S1), Diploma Empat (D4), atau Diploma Tiga (D3) dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN)/Perguruan Tinggi Swasta

Berdasarkan Pasal 7 Permendesa Nomor 4 Tahun 2015, (1) BUMDesa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan hukum; (2) Unit usaha yang berbadan hukum sebagaimana