• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh karena itu, BUM Desa merupakan suatu badan usaha bercirikan desa yang dalam pelaksanaan kegiatannya disamping untuk membantu penyelenggaraan pemerintah desa, juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Oleh karena itu, BUM Desa merupakan suatu badan usaha bercirikan desa yang dalam pelaksanaan kegiatannya disamping untuk membantu penyelenggaraan pemerintah desa, juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem informasi yang direalisasikan dengan bantuan komputer (Computerized Information System) melalui suatu tahapan yang disebut dengan sistem analisis dan desain. Mengenai hal ini (Andri Kristanto, 2014:7) menjelaskan :

Pengembangan sistem analisis dan desain merupakan peningkatan kinerja suatu organisasi dengan tujuan perbaikan prosedur-prosedur dan metode lebih baik.

Merencanakan suatu sistem baru untuk menggantikan dengan sistem usaha lama.

Untuk itu diperlukan analisis yaitu proses mengumpulkan data atau kenyataan- kenyataan yang ada untuk memperbaiki sistem.

2.2 Pengertian BUMDes (Badan Usaha Milik Desa)

BUM Desa adalah badan yang berbentuk atas inisiasi masyarakat dan/atau pemerintah desa untuk mendayagunakan segala potensi ekonomi, kelembagaan perekonomian, serta potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

BUM Desa secara spesifik tidak dapat disamakan dengan badan hukum seperti perseroan terbatas, CV, atau koperasi. Oleh karena itu, BUM Desa merupakan suatu badan usaha bercirikan desa yang dalam pelaksanaan

kegiatannya disamping untuk membantu penyelenggaraan pemerintah desa, juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa.

Kemudian, dalam kegiatannya, BUM Desa tidak hanya berorientasi pada keuntungan keuangan, tetapi juga berorientasi untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat desa serta diharapkan dapat mengembangkan unit usaha dalam mendayagunakan potensi ekonomi desa.

(2)

8 Fungsi BUMDes

Selain berfungsi sebagai lembaga yang mampu mendayagunakan selaga potensi ekonomi, kelembagaan perekonomian, serta potensi sumber daya manusia sebagaimana yang termuat dalam Undang-Undang Desa Pasal 87 ayat (1).

BUM Desa juga diharapkan berfungsi sebagai:

1) Lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat desa,

2) Lembaga sosial yang harus berpihak kepada kepentingan masyarakat dengan melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan sosial.

3) Lembaga komersil yang membuka ruang lebih luas kepada masyarakat desa untuk meningkatkan penghasilan, dengan kata lain membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi penganguran di desa

4) Lembaga yang mampu menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi desa untuk meningkatkan pendapatan asli desa, dan

5) Lembaga yang mampu menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian desa lainnya.

AD/ART BUMDes

AD/ART BUM Desa merupakan pedoman kerja bagi organisasi BUM Desa. AD dan ART itu beda. Kalau AD itu untuk mengatur aturan-aturan pokok saja dalam organisasi yang berfungsi sebagai pedoman dan kebijakan untuk mencapai tujuan serta menyusun aturan-aturan lain. Sedangkan, ART itu untuk aturan tertulis, sebagai bentuk operasional yang lebih terinci dari aturan-aturan pokok dalam Anggaran Dasar (AD) dalam melaksanakan tata kegiatan organisasi.

(3)

Dasar Hukum BUMDes

Setidaknya ada sekitar 7 landasan hukum yang memayungi pendirian dari Badan Usaha Milik Desa disingkat BUM Desa.

1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang,

2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, 3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro, 4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dan 6) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Kementrian Desa,

Pembagunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Sumber Dana BUMDes

Dalam Pasal 135 bagian kedua tentang modal dan kekayaan desa yang termuat dalam PP 43 Tahun 2014 sebagai UU Desa. Disebutkan dalam ayat (1) sampai (3) bahwa modal awal BUM Desa itu berasal dari APB Desa dan kekayaannya merupakan kekayaan desa yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham yang terdiri atas:

1) Penyertaan modal desa, dan

2) Penyertaan modal masyarakat desa.

Penyertaan modal desa yang berasal dari APB Desa sebagaimana dimaksud diatas, bersumber dari:

1) Dana segar,

2) Bantuan pemerintah,

3) Bantuan pemerintah daerah, dan

4) Aset desa yang diserahkan kepada APB Desa

(4)

Hal diatas pun senada dengan apa yang dimuat dalam Permendes 4 Tahun 2015 bagian ketiga tentang modal BUM Desa Pasal 17 dan 18 ayat (1) dan (2).

Bedanya hanya lebih terperinci saja, mengenai maksud dari sumber penyertaan modal yang berasal dari desa dan dari masyarakat.

Referensi

1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 2) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 3) Permendesa Nomor 4 Tahun 2015

2.3 Pengertian Web

Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau bergerak, data animasi, suara, video, atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman (hyperlink) (Jurnal CCIT.2012:112).

World Wide Web (www) lebih dikenal dengan web/website merupakan file teks yang berisi tag-tag dengan format Hyper Text Markup Language (HTML), link ke file- file atau halaman web yang lain. File ini disimpan pada server web dan dapat diakses oleh computer lain yang terhubung ke server, baik melalui internet maupun LAN (intranet).

2.4 Pengertian PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP (Hyper Prepocessor) menurut (Andri Kristanto, 2014 : 21) sebagai berikut :

“Hyper Prepocessor atau sering disebut PHP merupakan Bahasa pemograman yang sering disisipkan kedalam HTML PHP.”

(5)

2.5 Pengertian MySQL (My Structure Query Language)

MySQL menurut (Andri Kristanto, 2014:15) adalah sebagai berikut :

“MySQL adalah database server, database yang dibuat di MySQL dapat kita akses dalam komputer jaringan , baik untuk aplikasi single user maupun aplikasi multi user.

Dengan menggunakan database MySQL dengan memisahkan databasenya menjadi terpusat, sehingga program aplikasinya dapat diinstal pada computer lain yang bertindak sebagai client”

2.6 Pengertian UML (Unifed Modelling Language)

UML Menurut Satzinger (2005, p48) adalah Sebagai berikut:

“Unified Modeling Language (UML) merupakan suatu set standar konstruksi model dan notasi dikembangkan secara khusus untuk pengembangan berorientasi objek.” Komponen – Komponen UML

UML mendefinisikan diagram – diagram sebagai berikut :

a. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

b. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

(6)

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain – lain.

c. Object Diagram

Object diagram serupa dengan class diagram, tetapi dari pada menggambarkan kelas objek, lebih baik menggunakan object diagram yang memodelkan instance object actual dengan menunjukan nilai – nilai saat ini dari atribute instance.

d. Statechart Diagram

Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima.

e. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing – masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan statediagram khusus, yang sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu, activity diagram tidak menggambarkan perilaku internal sebuah sistem dan interaksi antar subsistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses – proses dan jalur – jalur aktivitas dari level atas secara umum.

f. Sequence Diagram

Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi antara satu sama lain melalui pesan ekusi pada sebuah use case atau operasi.

(7)

g. Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing – masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap messagememiliki sequence number, dimana message dari level tertinggi memiliki nomor satu. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

h. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen perangkat lunak, termasuk ketergantungan (dependency) diantaranya.

Komponen perangkat lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen –komponen yang ebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

i. Deployment Diagram

Deployment diagram menggambarkan detail bagaimana komponen dideploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak pada mesin, server atau perangkat keras apa, bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal – hal lain yang bersifat fisikal.

Sebuah node adalah server, workstation, atau perangkat keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya.

Hubungan antar node misalnya TCP/IP dan requirement dapat juga didefnisikan dalam diagram ini.

(8)

2.7 Pengertian Rational Unified Process (RUP)

Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu metode rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best practises yang terdapat dalam industri pengembangan perangkat lunak. Ciri utama metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif untuk siklus pengembangan perankat lunak. Untuk menggambarkan fase yang digunakan dalam metode ini dapat dilihat pada Gambar 2.7

Gambar 2.7 Phase Rational Unified Process

Metode RUP merupakan metode pengembangan kegiatan yang berorientasi pada proses. Dalam metode ini, terdapat empat tahap pengembangan perangkat lunak yaitu:

1. Inception

Pada tahap ini pengembang mendefinisikan batasan kegiatan, melakukan analisis kebutuhan user, dan melakukan perancangan awal perangkat lunak (perancangan arsitektural dan use case). Pada akhir fase ini, prototipe perangkat lunak versi Alpha harus sudah dirilis

2. Elaboration

Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat lunak mulai dari menspesifikasikan fitur perangkat lunak hingga perilisan prototipe versi Betha dari perangkat lunak.

(9)

3. Construction

Pengimplementasian rancangan perangkat lunak yang telah dibuat dilakukan pada tahap ini. Pada akhir tahap ini, perangkat lunak versi akhir yang sudah disetujui administrator dirilis beserta dokumentasi perangkat lunak.

4. Transition

Instalasi, deployment dan sosialisasi perangkat lunak dilakukan pada tahap ini.

2.8 Pengertian Codeigniter

Codeigniter adalah aplikasi open source yang berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. Codeigniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal.

Codeigniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006. Versi terakhir adalah 2.1.2 dapat dilihat di website resminya (diakses pada 2 Februari 2013).

Kelebihan Codeigniter

Ada beberapa kelebihan codeigniter (CI) dibandingkan dengan Framework PHP adalah:

a. Performa sangat cepat

Salah satu alasan tidak menggunakan framework adalah karena eksekusinya yang lebih lambat daripada PHP from the scracth, tapi codeigniter sangat cepat bahkan mungkin bisa dibilang codeigniter merupakan framework yang paling cepat dibanding framework yang lain.

b. Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration)

Tentu saja untuk menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing tetap diizinkan melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa file konfigurasi seperti database.php atau autoload.php, namun untuk menggunakan codeigniter dengan setting standard, anda hanya perlu merubah sedikit saja file pada folder config.

(10)

c. Banyak komunitas

Dengan banyaknya komunitas codeigniter ini, memudahkan kita untuk berinteraksi dengan yang lain, baik itu bertanya atau teknologi terbaru.

d. Dokumentasi yang sangat lengkap

Setiap paket instalasi codeigniter sudah disertai user guide yang sangat bagus dan lengkap untuk dijadikan permulaan, bahasanya pun mudah dipahami.

Referensi

Dokumen terkait

Mampu menjelaskan konsep dasar, prinsip, tahapan, dan kegunaan teknik diagnostik molekuler sebagai landasan dalam implementasi diagnosis secara mikrobiologi,

tetapi pada beberapa kasus yang telah terjadi, sering tidak dilaporkan,.. sehingga tidak mendapatkan pelayanan

Dari hasil pengujian yang diberikan pada 4 buah formulir nilai seperti yang ditunjukkan pada lampiran dengan beberapa jumlah node layer tersembunyi diperoleh hasil seperti

Fenomena perubahan yang menonjol adalah didirikannya bangunan rumah tinggal di tengah-tengah perkebunan yang bersifat permanen dan modern seperti rumah tinggal di kota yang

perbaikan yang telah disusun pada kegiatan refleksi siklus I, yang dapat diketahui dari adanya peningkatan skor hasil observasi guru. 2) Siswa lebih antusias mengikuti

Tes positif menunjukan orang tersebut terinfeksi atau berpotensi terinfeksi dan memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi menderita penyakit simptomatik dalam beberapa

EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) KABUPATEN BANJARNEGARAi.

Hasil penelitian yang didapat dari dukungan keluarga dalam penerimaan diri lansia (studi kasus di RT 02 RW 04 Desa Karangsari Kecamatan Karangmoncol Kabupaten