• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kohesi dan Koherensi Dalam Lirik Lagu Pop Jepang Kajian Pragmatik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kohesi dan Koherensi Dalam Lirik Lagu Pop Jepang Kajian Pragmatik."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

日本

結束性

び一貫性

分析

語用論

一考察

ェ ー 0042018

タキ 大学 文学部

日本語学科 バン ン

(2)
(3)

言葉 関係 び 言葉 中 含 い 意味 論理的 関係 扱 い あ

結束性 び一貫性 分析 歌詞 け 各要素間 論理的間系 求 意 味 あ 一 貫 あ う 調 べ あ FL, KNT, TL いう歌詞 べ 愛 関 歌う あ 以下 分析 あ

3.1 First Love

4. (FL) You will always be inside my heart

あ け 場所 あ I hope that I have a place In your heart too

Now and forever you are still the one

悲 い ソン 新 い歌歌え

当歌詞 結束性 一貫性 あ 言え 各行 あ 言 葉 関連性 あ あ 一行 い いう言葉 三行 四行 場 行 い う 言 葉 三 行 五 行 あ い う 言 葉 六 行 七 行

今 いう言葉 結束性 示 い あ 歌詞 一貫性

あ 歌詞 綴 言葉 あ 一 意

(4)

3.2 Kokoro No Tomo ( ) 2. (KNT) 愛 い バイ

旅 疲 心 私

歌詞 第二節 見 要素 あ 言葉 関連性

い 認 意味 面 見 関係 い う 見

え 歌詞 結束性 一貫性 い 言え

3. 3 True Love

1. (TL) 振 返

い 君 笑 風 う

目 閉 浮 涙 代わ

歌詞 第一節 結束性 見 一行 二行 四行 五行 関係 示 聞 手あ い 読者 中 含 関連性

見 歌詞 一貫性 い う 見 け

(5)

表結論 1. First Love

句 結束性

( kessokusei)

一貫性 ( ikkansei )

1 9 X

2 9 X

3 X X

4 9 9

5 9 X

2. Kokoro No Tomo ( )

句 結束性

( kessokusei )

一貫性 ( ikkansei )

1 9 X

2 X X

3 9 X

4 X X

(6)

3. True Love

句 ( Ku ) 結束性 ( kessokusei )

一貫性 ( ikkansei )

1 9 X

2 9 9

3 9 X

4 9 9

5 9 9

結論

三 歌詞 FL, KNT, TL 結束性 び一貫性 面 分析 結果 次 結論 引 出

.FL 結束性 一貫性 あ

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...v

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah... 8

1.3 Tujuan Penelitian... 9

1.4 Metode dan Teknik Penelitian...9

1.5 Organisasi Penulisan...10

BAB II LANDASAN TEORI...12

2.1 Apa yang dimaksud dengan Pragmatik dan Wacana...12

2.1.1. Pragmatik...13

2.1.2. Wacana...15

2.2 Kohesi dan Koherensi...17

2.2.1. Kohesi...19

2.2.2. Koherensi...22

(8)

BAB III ANALISIS KOHESI DAN KOHERENSI DALAM LIRIK LAGU

JEPANG KAJIAN PRAGMATIK...24

3.1 First Love... ...24

3.2 Kokoro no tomo... ...36

3.3 True Love... ...45

BAB IV KESIMPULAN...56 SINOPSIS

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA BIOGRAFI PENULIS

(9)

LAMPIRAN

Saigo no kisu wa tabako no flavour ga shita Nigakute setsunai kaori

Ashita no ima goro ni wa Anata wa doko ni irun daroo Dare wo omotterun da

Cinta Pertama

Ciuman ( mu ) yang terakhir berasa rokok Aroma ( nya ) pahit dan menyesakkan Esok hari saat ( seperti ) ini

Di manakah kau ( kekasihnya ) berada Siapa yang kau ( kekasihnya ) pikirkan

2. (FL) You are alwas gonna be my love

誰 恋に落

I’ll remember true love You taught me how

You are always gonna be the one

悲 いラブソング

新 い歌歌え

You are alwas gonna be my love Itsuka

Dareka to mata koi ni ochitemo I’ll remember true love

You taught me how

(10)

Ima wa mada

Kanashii Rabu Songu Atarashii uta utaeru made

Kau akan selalu menjadi cintaku Suatu saat

Walau ( ku ) jatuh cinta lagi dengan seseorang Akan kuingat cinta sejati

Yang kau ajarkan padaku

Kau akan selalu menjadi pilihanku ( kekasihku ) Sekarang masih

( Ku ) nyanyikan lagu cinta yang sedih Sampai dapat ( ku ) nyanyikan lagu baru

3. (FL) 立ち止まる時間 動 そう

忘 い 明日 今 は

私はキッ い い あ 思

Tachi domaru jikan ga ugoki dasoo to shiteru Wasuretakunai koto bakari

Ashita no ima goro ni wa Watashi wa kitto naite iru Anata wo omotterun da

Ketika waktu yang terhenti akan mulai bergerak Hanya ( kuingat ) hal-hal yang tak terlupakan Esok hari saat ( seperti ) ini

Aku pasti sedang menangis Memikirkanmu

4. (FL) You will always be inside my heart

あ け 場所 あ

I hope that I have a place In your heart too

Now and forever you are still the one

悲 いラブソング

(11)

You will always be inside my heart Itsumo

Anata dake no basho ga aru kara I hope that I have a place

In your heart too

Now and forever you are still the one Ima wa mada

Kanashii Rabu Songu Atarashii uta utaeru made

Kau akan selalu berada dalam hatiku Karena selalu

Hanya ada tempat untukmu Kuharap aku juga punya tempat Di dalam hatimu

Sekarang dan selamanya kau masih pilihanku Sekarang masih

( Ku ) nyanyikan lagu cinta yang sedih Sampai dapat kunyanyikan lagu baru

5. (FL) You are always gonna be my love

誰 恋に落

I’ll remember true love You taught me how

You are always gonna be the one

悲 いラブソング Now and forever

You are always gonna be my love Itsuka

Dareka to mata koi ni ochitemo I’ll remember true love

You taught me how

You are always gonna be the one Mada

(12)

Kau akan selalu menjadi cintaku Suatu saat

Walau kujatuh cinta lagi dengan seseorang nanti Akan kuingat cinta sejati

Yang kau ajarkan padaku

Kau akan selalu menjadi pilihanku Masih

( Ku ) nyanyikan lagu cinta yang sedih Sekarang dan selamanya

3.2 Kokoro No Tomo ( 心 友 )

Merenggut kesedihanmu Waktu itu

Dalam diriku pun

Keberanian hidup ( jadi ) membara Sebelum bertemu denganmu

Aku ( bagai ) seorang pengembara yang sendiri Biarkan aku merasakan

(13)

2. (KNT) 愛はい ララバイ

Hati yang saling percaya pun Terkadang terlupakan

Mengapa manusia mengejar

Kebahagiaan hari yang telah berlalu ( Ku ) tutup mata dengan tenang ( Ku ) buka pintu hati

(14)

4. (KNT) 愛 い ララバイ

Itsumo kimi ga waratte kureta Kaze no yoo ni sotto

(15)

Me wo tojite mo ukande kuru yo Namida ni kawatteku

Cinta Sejati

Setiap kali aku menoleh

Engkau selalu disana, tersenyum untukku Bagaikan angin yang membelai

Engkau begitu terang bercahaya

Bahkan ketika ( ku ) tutup mata ( ku ) bayanganmu muncul di sana Semua itu sedikit demi sedikit berubah menjadi airmata

2. (TL) 君 け 信

君 け 傷 け 僕 はい

遠い未来 夢見

Kimi dake wo shinjite Kimi dake wo kizutsukete Bokura wa itsumo

Haruka haruka tooi mirai wo Yume miteta hazusa

Hanya dirimu yang ( ku ) percaya Hanya dirimu yang pernah ( ku ) lukai Kita akan selalu bermimpi

Tentang masa depan kita Yang jauh berada di depan kita

3. (TL) 立 止

Tachidomaru to

Naze ka kimi wa utsumuita mama Ame no yoo ni sotto

Kawaranai yo

(16)

Setiap kali aku berdiri dan menatapmu

Mengapa engkau selalu menundukan wajahmu Bagaikan hujan yang membuai

Tak pernah berubah

Dari hari pertama kita berjumpa

Walau semuanya berubah menjadi airmata

4. (TL) 君 け 見

君 け い 僕 い

遠い未来 夢見

Kimi dake wo mitsumete Kimi dake shika inakute Bokura wa itsumo

Haruka haruka tooi mirai wo Yume miteta hazusa

Hanya dirimu yang ada di mataku Tiada siapa pun kecuali dirimu Kita akan selalu bermimpi Tentang masa depan kita Yang jauh di depan kita

5. (TL) 僕 い

遠い未来 夢見

夢見

Bokura wa itsumo

Haruka haruka tooi mirai wo Yume miteta hazusa

Yume miteta hazusa

(17)

BIOGRAFI PENULIS

Name : Jessy

Birth : Jambi, 8 Oktober 1981

Adress : Jl. Astina 35D Bandung 40173

Phone : 022- 6034153

Mobile : 022- 92155559 / 0812.2120.896

Religion : Budha

Hobby : Photo, Dance, Movie, etc..

Company : JShe Photography

EDUCATION : Thn 1986 – Thn. 1988 : TK Xaverius 2 Jambi.

Thn. 1988 – Thn. 1994 : SD Xaverius 2, Jambi.

Thn. 1994 – Thn. 1997 : SMP Xaverius 2, Jambi.

Thn. 1997 – Thn. 2000 : SMU Xaverius 2, Jambi.

Thn. 2000 – Thn. 2007 : S1 Sastra Jepang, UKM Bandung

(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Orang cenderung mengenal realisasi wacana dalam bentuk teks tulis yang

berupa karya sastra ( prosa, puisi, drama ), teks jurnalistik, dan teks lisan yang

berupa percakapan. Apakah lirik lagu merupakan sebuah wacana? Untuk

menjawab pertanyaan itu, nampaknya harus meninjau kembali apa yang disebut

wacana dan syarat-syarat sebuah wacana.

Menurut Tarigan ( 1987:27 ) wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap

dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi

tinggi yang berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang

nyata, disampaikan secara lisan atau tulisan.

Kohesi merupakan keserasian hubungan unsur-unsur dalam wacana,

sedangkan koherensi merupakan kepaduan yang baik dan kompak dalam wacana

sehingga komunikatif mengandung satu ide.

Wacana Menurut Yamakishinjin ( 1985:379 ) adalah:

onsei gengo mata wa shoki gengo no hitotsu no tani. Tekusuto wa sono kouzou to kinou ( tatoeba, keikoku, sashizu, torihiki nado ), Mata wa kouzou ka kinou to iu kanten kara toraerareru.

(19)

‘Satuan bahasa lisan atau bahasa tulis. Wacana adalah struktur dan fungsi ( Misalnya: Peringatan, Perintah, Perjanjian, dsb ), atau ditangkap dari pandangan struktur atau fungsi’.

Bahasa dan syair lagu adalah sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan

sehari - hari. Bahasa dan syair lagu saling berkaitan satu sama lain, karena sebuah

komposisi syair lagu senantiasa disertai lirik – lirik lagu yang di dalamnya

terdapat bahasa. Lirik lagu dapat dikategorikan sebagai wacana karena merupakan

rentetan kalimat yang membentuk karangan utuh yang membawa suatu amanat

sehingga lirik lagu dapat dianalisis berdasarkan alat-alat kohesi yang akan

membentuk koherensi.

Untuk menganalisa koherensi dalam lirik lagu pertama-tama akan dibahas

alat-alat kohesi yang mendukung koherensi teks. Alat-alat kohesi yang

mendukung koherensi teks meliputi unsur kata yang muncul dalam syair lagu.

Selanjutnya dilakukan pemaknaan teks dengan model analisis pragmatik, yaitu

penggunaan serasi tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi, dan

menyelidiki pertuturan, konteksnya dan maknanya. Perhatikan contoh lagu pop

Indonesia berikut ini yang sangat populer dan menduduki tangga lagu teratas di

radio dan televisi, karena lagu ini dinyanyikan oleh penyanyi terkenal

Krisdayanti, judul lagu itu “Mencintaimu”. Liriknya sebagai berikut:

1) Mencintaimu seumur hidupku Selamanya setia menanti

Walau di hati saja seluruh hidupku Selamanya kau tetap milikku

(20)

Hanya satu yang tak mungkin kembali Hanya satu yang tak pernah terjadi Segalanya teramat berarti di hatiku Selamanya

Sejak pertama mendengar lagu tersebut, langsung muncul dalam benak

penulis apa maksud dari kalimat-kalimat pada bait kedua. Apa yang tidak

mungkin kembali dan yang tidak pernah terjadi itu? Di dalam bait itu dikatakan

‘hanya satu’ yang tidak memungkinkan kembali dan tak pernah terjadi. Akan

tetapi, ‘hanya satu’ itu belum jelas referensinya. Apakah mengacu pada kata

‘mencintaimu’?

Penulisan lirik sebuah lagu memerlukan kreativitas. Kreativitas seseorang

harus dilandasi oleh kemampuannya dalam menggunakan langkah-langkah

berpikir kritis untuk mewujudkan suatu gagasan. Hal tersebut harus pula ditunjang

oleh kemampuan bernalar. Daya nalar dan kreativitas mensyaratkan adanya

kecermatan berlogika. Ketika menulis lirik lagu, seorang komposer juga harus

menyadari akan adanya logika bahasa, tidak bisa asal saja menyusun kata-kata

yang dianggapnya tepat ( dalam pengertian bagus, puitis, dan sesuai dengan

jumlah nada atau bar sebuah komposisi lagu ) namun tidak memuat makna

keseluruhan secara utuh. Oleh karena itu, dalam penulisan lirik lagu tersebut

sedapat mungkin terjadi kesinambungan antara nada dan lirik, sehingga tercipta

suatu komposisi yang benar-benar harmonis.

(21)

Berangkat dari asumsi bahwa bahasa dan lagu ( musik ) memiliki hubungan

yang sangat erat dengan masyarakat, penulis mencoba untuk meneliti pemakaian

bahasa Indonesia dalam lirik lagu-lagu.

Bahasa sebagai alat berpikir juga berfungsi sebagai alat transfer ilmu.

Pengertian transfer ilmu dalam hal ini adalah mencerdaskan masyarakat melalui

lirik lagu yang bermakna. Bersama dengan musik bahasa dapat memperkaya batin.

Lirik lagu biasanya menggunakan bahasa yang puitis, romantis, dengan gaya

bahasa simbolis berupa metafora-metafora atau personifikasi.

Namun akhir-akhir ini tidak demikian adanya. Bahasa sehari-hari terkadang

muncul dalam lirik lagu, termasuk bahasa slank dan bahasa ‘gaul’, bahkan ada

yang berani menampilkan kata-kata yang tabu dan cenderung porno. Namun hal

itu nampaknya kurang disadari oleh konsumen pendengar musik itu sendiri.

Keadaan ini sangat memprihatinkan, karena ternyata masyarakat pada umumnya

menerima saja hal-hal yang sebenarnya dapat merusak mental ini. Nampaknya era

reformasilah yang membuat masyarakat menerima apa saja yang disodorkan pada

mereka. Era reformasi ini ternyata disikapi dengan kebebasan yang kebablasan,

sehingga tidak ada batas lagi antara yang tabu dan yang sesuai norma.

Ketidakpedulian masyarakat pada lirik lagu yang berbau pornografi ini nampak

dari hasil penjualan album ( Sydney 090102 – Jamrud ) yang mencapai angka di

atas satu juta keping ( sumber: PR Minggu, 22/12/02 ).

(22)

Analisis kohesi dan koherensi dipergunakan untuk mencari hubungan yang

logis antarunsur kalimat sehingga lagu dan liriknya tersebut merupakan kesatuan

wacana yang utuh dan bermakna.

Oleh karena itu apabila secara keseluruhan, lirik lagu menunjukkan adanya

jalinan yang erat atau koherensi. Seperti pada penjelasan yang telah dikemukakan,

Yamakishinjin ( 1985:58-59 ) mendefinisikan kohesi dan koherensi sebagai

berikut:

Tekusuto no kotonatta yousou no aida no bunpouteki kankei mata wa goi teki kankei, arui wa sono ryouhou Kore wa kotonatta bun no aida no kankei no baai mo aru shi, bun no kotonatta bubun no aida no kankei de aru baai mo aru.

Kohesi

‘Hubungan secara gramatikal antara faktor yang berbeda dalam wacana atau hubungan secara kata atau keduanya yakni, situasi hubungan antara kalimat yang berbeda dan situasi hubungan bagian yang berbeda dalam kalimat’.

(23)

Danwa no hatsuwa no imi, mata wa tekusuto no bun no imi o musubitsukeru kankei. kono you na musubitsuki wa, washa doushi ga kyouyuu suru chisiki ni zuku baai ga aru.

Koherensi

‘Makna atau arti pembicara dalam percakapan, atau hubungan yang berkaitan antara makna kalimat dalam wacana. Kaitan seperti ini terdapat situasi yang berdasarkan pada pengetahuan bersama rekan bicara’.

Analisis kohesi dan koherensi, dipergunakan untuk mencari hubungan yang

logis antarunsur kalimat sehingga lagu dan liriknya tersebut merupakan kesatuan

wacana yang utuh dan bermakna.

Ada sebuah lagu yang cukup menarik perhatian penulis untuk diteliti masalah

kohesi dan koherensinya dalam lirik lagu Jepang. Lagu pop Jepang ini sangat

populer karena lagu ini dinyanyikan oleh penyanyi terkenal Utada Hikaru, judul

lagu itu adalah “ First Love ” .

Perhatikan contoh dalam lirik lagu Jepang berikut ini;

2) First Love

Saigo no kisu wa tabako no flavour ga shita Nigakute setsunai kaori

Ashita no ima goro ni wa Anata wa doko ni irun daroo Dare wo omotterun da

Cinta Pertama

(24)

Ciuman ( mu ) yang terakhir berasa rokok Aroma ( nya ) pahit dan menyesakkan Esok hari saat ( seperti ) ini

Dimanakah kau ( kekasihnya ) berada Siapa yang kau ( kekasihnya ) pikirkan

Untuk memperjelas pemaknaan lirik lagu tersebut, berikut ini dijelaskan lebih

lanjut unsur-unsur yang membangun lirik lagu tersebut sehingga menjadi suatu

wacana yang koheren.

Bait ke-1 dikatakan kohesi karena “Ciumanmu yang terakhir berasa rokok”,

( mu ) bisa seorang perempuan, bisa juga seorang laki-laki. “Aromanya yang pahit

dan menyesakkan”, ( aromanya ) merujuk pada aroma rokok dalam arti harafiah

atau konotatif. Pada bait pertama antara baris pertama dan kedua, tampak bahwa

“Aromanya yang pahit dan menyesakkan”, “nya” ( baris kedua ) mengacu pada

“rokok” ( baris pertama ) sehingga baris pertama dan kedua dapat dikatakan

kohesi karena adanya keserasian hubungan sehingga tercipta pengertian apik atau

koheren. Pada baris pertama pembicara berbicara tentang “rokok” atau

menggambarkan tentang “rokok” yang menjadi topik pembicaraan pada bait

pertama. Pada baris kedua si pendengar atau pembaca paham akan bagaimanakah

rasa dari “rokok”, yakni aroma yang pahit dan menyesakkan pernapasan ( rokok ).

Pada baris keempat dan kelima juga dikatakan kohesi karena pengulangan kata

“kau” merupakan upaya kohesif pada baris keempat dan kelima. “Dimanakah

kau berada”, ( dimanakah ) saat ini ingin mengetahui keberadaan kekasihnya.

“Siapa yang kau pikirkan”, ( siapa ) apakah kekasihnya memikirkan dia atau

orang lain. Pada baris keempat terdapat kata “kau” yang mengacu pada kata “kau”

(25)

juga pada baris kelima, oleh karena itu kohesi yang muncul pada baris keempat

dan kelima dinyatakan oleh “kau” yang mengacu atau menunjuk pada seseorang

yaitu “kekasihnya”. “kau” merupakan seseorang ( kekasihnya ) yang sedang

dibicarakan atau diacu oleh pembicara. Maka si pendengar atau pembaca paham

akan siapa yang dimaksud “kau”. Maka baris keempat dan kelima pada bait

pertama juga merupakan wacana yang kohesi.

Akan tetapi pada bait pertama lagu “Cinta Pertama” tidak koherensi, karena

pada baris kedua dan berikutnya tidak ada pertalian sebab yang tidak jelas

hubungan. Antara baris kedua “Aromanya yang pahit dan menyesakkan” dengan

baris ketiga “Esok hari saat seperti ini”, ( esok ) sesuatu yang bisa terjadi lagi atau

tidak mungkin terjadi. Dan baris keempat “Dimanakah kau berada”, ( dimanakah )

saat ini ingin mengetahui keberadaan kekasihnya. Pada baris ketiga dan keempat

tidak terdapat makna atau keserasian hubungan sehingga baris ketiga dan keempat

juga tidak koherensi.

Sehingga bila dilihat dari kacamata pragmatik, berdasarkan penjelasan dan

contoh-contoh yang telah dikemukakan dinyatakan bahwa pada bait ke-1 lirik

lagu tersebut menunjukkan adanya hubungan kohesi dan koherensi. Hal inilah

yang membuat penulis tertarik untuk meneliti kohesi dan koherensi dalam lirik

lagu Jepang.

1.2Rumusan Masalah

(26)

Berdasarkan penjelasan dan contoh yang telah dikemukakan pada latar

belakang masalah. Penelitiaan ini akan mengkaji kohesi dan koherensi dalam lirik

lagu pop Jepang yang terdapat pada ketiga judul lagu sebagai data.

Dengan demikian, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut,

1. Apa hubungan kohesi yang terkandung dalam lirik setiap bait lagu?

2. Apa hubungan koherensi yang terkandung dalam setiap bait lagu?

3. Apa hubungan kohesi dan koherensi dalam setiap bait lagu?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian akan disesuaikan dengan ruang lingkup penelitian yakni

Mengkaji Kohesi dan Koherensi dalam Lirik Lagu Pop Jepang yang terdapat pada

acuan data.

Dengan demikian tujuan penelitian sebagai berikut;

1. Mendeskripsikan makna kohesi dalam setiap lagu.

2. Mendeskripsikan makna koherensi dalam setiap lagu.

3. Mendeskripsikan hubungan makna kohesi dan koherensi dalam setiap lagu.

1.4Metode Penelitian dan Teknik Penelitian

(27)

Penelitian ini mengkaji kohesi dan koherensi dalam lirik lagu Jepang pada

acuan data. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat

kualitatif.

Metode penelitian yang digunakan diawali dengan langkah-langkah sistematis

yang mencakup sebagai berikut:

1. Tahap pertama adalah mengumpulkan data, yaitu menentukan contoh lagu

yang akan dianalisis.

2. Tahap kedua adalah menerjemahkan data.

3. Tahap ketiga, mengklasifikasikan data untuk menemukan data yang sesuai

obyek penelitian.

4. Tahap keempat, mengkaji dan menganalisis data yang telah

diklasifikasikan sesuai dengan teori kohesi dan koherensi

5. Tahap kelima adalah penyajian hasil analisis data.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka yaitu dengan

menelusuri bahan bacaan lalu membaca dan mencatat informasi. ( Nazir:1988 )

1.5Organisasi Penulisan

Hasil penelitian ini dibagi menjadi empat bab yang secara garis besar terdiri

dari: Bab I Pendahuluan, penulis menguraikan tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian serta organisasi

(28)

penulisan skripsi. Bab II Kerangka Teori, penulis mengutip dari berbagai macam

teori dari para ahli linguistik yang memuat tentang pragmatik, definisi kohesi dan

koherensi. Pada Bab III Analisis kohesi dan koherensi, penulis memuat tentang

analisis hubungan kohesi dan koherensi dalam setiap lagu berdasarkan kacamata

pragmatik. Penyusunan bab ini berdasarkan teori yang telah diperoleh pada bab 2.

Dan Bab IV Kesimpulan, penulis menyimpulkan hasil analisis pada bab III

tersebut dalam suatu kesimpulan .

Sistematika penyajian skripsi ini disusun seperti diatas agar lebih mudah

dipahami dengan jelas oleh pembaca.

(29)

BAB IV KESIMPULAN

Setelah penulis menganalisa ketiga lagu pop Jepang yang bertema “cinta”. Penulis

menemukan kohesi dan koherensi yang berbeda dari setiap bait pada ketiga lagu ini.

Secara terperinci dari masing-masing bait setiap lagu penulis menemukan 3 hal, yaitu;

1. Ada bait yang menunjukkan kohesi dan koherensi,

2. Ada pula yang tidak kohesi dan tidak koherensi,

3. Serta ada bait lagu yang kohesi dan tidak koherensi.

Dari ketiga data lagu pop Jepang ini, setelah penulis analisis hanya lagu First

Love dan True Love yang terdapat kohesi dan koherensi. Sedangkan lagu Kokoro No

Tomo kohesi tapi tidak koherensi. Sedangkan dari ketiga data tersebut, penulis sama

sekali tidak menemukan data yang tidak kohesi tapi koherensi.

Dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

Kohesi dan Koherensi pada lagu First Love, bait;

1. = Kata “rokok” dan kata “aromanya” ( baris 1&2 ) dan kata “kau” ( baris 4&5 ).

2. = Kata “ku” ( baris 3-6 ) dan kata “kau” ( baris 5&6 )

3. = Tidak terdapat kohesi dan koherensi.

4. = Kata “selalu” ( baris 1&2 ) dan kata “tempat” ( baris 3&4 )

5. = Kata “ku” ( baris 3-6 ) dan kata “kau” ( baris 5&6 )

(30)

Kohesi dan Koherensi pada lagu Kokoro No Tomo, bait;

1. = Kata “ku” ( baris 1&5 ) dan “aku” ( baris 6&7 )

2. = Tidak terdapat kohesi dan koherensi.

3. = Kata “ku” ( baris 5-8 )

4. = Tidak terdapat kohesi dan koherensi.

5. = Tidak terdapat kohesi dan koherensi.

Kohesi dan Koherensi pada lagu True Love, bait;

1. = Kata “ku” ( baris 1&2 ) dan kata “mu” ( baris 4&5 )

2. = Kata “hanya dirimu” ( baris 1&2 ) dan kata “kita” ( baris 3-5 )

3. = Kata “mu” ( baris 1&2 )

4. = Kata “dirimu” ( baris 1&2 ) dan kata “kita” ( baris 3-5 )

5. = Kata “kita” ( baris 1-4 )

Berdasarkan hasil penelitian ketiga data lagu tersebut, penulis menyimpulkan

dalam tabel kesimpulan sebagai berikut:

(31)

TABEL KESIMPULAN

1. First Love

Bait Kohesi Koherensi

1 9 X

2 9 X

3 X X

4 9 9

5 9 X

2. Kokoro No Tomo

Bait Kohesi Koherensi

1 9 X

2 X X

3 9 X

4 X X

5 X X

(32)

3. True Love

Bait Kohesi Koherensi

1 9 X

2 9 9

3 9 X

4 9 9

5 9 9

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Djajasudarma, Fatimah. T. Hj. Penalaran Dedukatif-Induktif Dalam Wacana Bahasa Indonesia. Bandung : alqaprint,1999.

Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik. Jakarta : PT. Gramedia, 2001.

Drs. Abdul Chaer. Linguistik Umum. Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1994.

Levinson, C, Stephen. Pragmatics. Cambridge University Press, Amen House, 1983.

Iori, Isao. Takanashi, Shino. Nakanishi, Kumiko. Yamada, Toshihiro. Nihongo Bunpo Handobukku ( Nakagamikyuu wo oshieru hito no tameno ). Japan, Tokyo : 3A

corporation, 2001.

Gambar

TABEL KESIMPULAN

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan cara memaknai setiap kata yang terdapat dalam baris kalimat yang terdapat dalam bait, serta setiap bait dalam keseluruhan lirik lagu “Dari

Melalui analisis kohesi pada lirik lagu Grup Band Gigi dalam Album Religi “Mohon Ampun” akan ditemui penggunaan kohesi gramatikal maupun kohesi leksikal yang

karunia dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul Kohesi Pada Lirik Lagu Grup Band Gigi dalam Album Religi “Mohon Ampun” dan

Majas personifikasi digunakan oleh pengarang lagu untuk kepentingan estetika agar lirik lagu yang dihasilkan lebih dinamis, dan indah sehingga lagu yang dihasilkan tidak terkesan

Melalui analisis kohesi pada lirik lagu Grup Band Gigi dalam Album Religi “Mohon Ampun” akan ditemui penggunaan kohesi gramatikal maupun kohesi leksikal yang

marunjuk masyarakat Batak Toba. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahap-tahap upacara perkawinan pada masyarakat Batak Toba, bentuk wacana, bentuk kohesi dan

Penggunaan kohesi dan koherensi dalam wacana surat kabar Jawa Pos rubrik Zetizen edisi November- Desember 2019 terdiri dari dua aspek, yaitu aspek gramatikal dan

Kondisi krisis air yang digambarkan oleh si pencipta lagu dari setiap bait dalam lirik lagu ”Krisis Air” sebagai gambaran fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar yang ada