ABSTRAK
Pertumbuhan sektor industri dan perdagangan memiliki peran penting dalam perkembangan di bidang ekonomi. Kondisi seperti ini mendorong perusahaan untuk mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas ekonomi, khususnya dalam aktivitas penjualan. Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka masalah yang dihadapi akan semakin beraneka ragam, sehingga pengendalian tidak dapat lagi dilakukan secara langsung oleh pimpinan perusahaan. Untuk itu pimpinan perusahaan memerlukan pengendalian yang memadai sebagai alat bantu manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Pihak manajemen sangat membutuhkan pengendalian internal karena dalam pengendalian ini dapat memberikan informasi-informasi yang berguna bagi kelangsungan perusahaan.
Penelitian ini dilakukan di PT. X dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data untuk disajikan dan dianalisis, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti, kemudian dapat ditarik kesimpulan yang dijadikan dasar untuk memecahkan masalah. Hipotesis yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah “jika audit intern sebagai alat bantu manajemen dilaksanakan secara memadai maka akan menunjang pengendalian intern penjualan”. Pengumpulan data dilakukan melalui pembagian kuesioner, wawancara, observasi dan melalui studi kepustakaan.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah analisis regresi linear. Hasil perhitungan statistik antara pengaruh audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan, diketahui bahwa nilai signifikasi 0.014 dengan syarat α = 0.05. Hal ini menyatakan bahwa antara audit intern dengan pengendalian intern penjualan memiliki hubungan sehingga audit intern mempunyai pengaruh sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa audit intern yang diterapkan oleh PT. X cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dengan terpenuhinya unsur-unsur pengendalian intern dan dengan adanya pengaruh audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan. Selain itu, ada beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi perusahaan berupa uraian tugas sering di-review, frekuensi audit intern ditingkatkan dan direncanakan, pemisahan fungsi antara bagian penjualan dan bagian kredit, serta ada bagian khusus yang mengurusi masalah keuangan di kantor cabang.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………..i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ………..v
DAFTAR TABEL ………....ix
DAFTAR LAMPIRAN ……….x
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ………...1
1.2 Identifikasi Masalah ………4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………4
1.4 Manfaat Penelitian ………..………...4
1.5 Rerangka Pemikiran ………5
1.6 Metode Penelitian ………9
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ………...……….11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal ………..12
2.1.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal ….…………..14
2.1.3 Fungsi Audit Internal ………17
2.1.4 Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal ………..20
2.1.5 Independensi Audit Intern ...………..22
2.1.6 Kompetensi Audit Internal ………23
2.1.7 Program Audit Internal ………....……….25
2.1.8 Laporan dan Tindak Lanjut Audit Internal ………...27
2.2 Pengendalian Internal 2.2.1 Pengertian Pengendalian Internal ………..30
2.2.2 Tujuan Pengendalian Intern ...………...…………31
2.2.3 Komponen Pengendalian Intern ………..…… ….33
2.2.4 Keterbatasan Pengendalian Internal …………..….……...41
2.3 Pengertian Efektivitas ………..….……....42
2.4 Penjualan 2.4.1 Pengertian Penjualan ………...……..42
2.4.2 Klasifikasi Transaksi Penjualan ...43
2.4.3 Siklus Penjualan ...44
2.4.4 Pengendalian Intern Penjualan ...46
2.5 Pengaruh Audit Intern sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Menunjang Pengendalian Intern Penjualan...48
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ………50
3.1.1 Objek Penelitian ………....50
3.1.2 Sejarah Perusahaan ………50
3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas 3.2.1 Struktur Organisasi ………51
3.2.2 Uraian Tugas ……….51
3.3 Metoda Penelitian 3.3.1 Operasionalisasi Variabel ………..60
3.3.2 Penetapan Indikator Variabel ………61
3.4 Pengujian Data 3.4.1 Uji Validitas ………...62
3.4.2 Uji Reliabilitas ………...…...64
3.5 Rancangan Pengujian Hipotesis ………67
3.6 Uji Statistik 3.6.1 Penetapan Tingkat Signifikan ………..67
3.6.2 Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ………...68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Usaha PT. X ...69
4.2 Pengendalian Intern Penjualan ………..69
4.3 Kegiatan Penjualan dan Kebijakan Penjualan ...70
4.4 Prosedur Penjualan Perusahaan ...71
4.4.1 Prosedur Penerimaan dan Penjualan Barang ...71
4.4.2 Prosedur Pengiriman Barang ...72
4.4.3 Prosedur Retur Penjualan ...73
4.4.4. Prosedur Penagihan Piutang ...73
4.5 Penerapan dan Pelaksanaan audit internal atas Pengendalian Intern Penjualan pada PT. X ………..……….….74
4.6 Pembahasan Pengaruh Audit Internal pada PT. X ...76
4.7 Pembahasan Pengendalian Intern Penjualan pada PT. X ...78
4.8 Pengaruh Audit Intern Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Menunjang Pengendalian Intern Penjualan pada PT. X ...80
4.9 Analisis Hipotesis ………..……80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………...83
5.2 Saran ……...………...86
DAFTAR PUSTAKA ...xi
Lampiran ...xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Penetapan Indikator Variabel Independen (audit internal) ………61
Tabel 3.2 Penetapan Indikator Dependen (penjualan) .……… 61
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas ...63
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Reliabilitas ………..65
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Struktur Organisasi
Lampiran 2 Invoice
Lampiran 3 Bukti Konsinyasi
Lampiran 4 Retur
Lampiran 5 Surat Jalan
Lampiran 6 Laporan Penjualan Harian
Lampiran 7 Kartu Stock
Lampiran 8 Jawaban Responden
Lampiran 9 Hasil Pengujian SPSS
Lampiran10 Kuesioner Penelitian
LAMPIRAN
Lampiran 1 Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI PT. X
Lampiran 2 Invoice
INVOICE
No. Tanggal Tempo Jatuh Tempo
Kepada : Kirim ke :
Nama / Jenis Barang Unit Harga Sat. Jumlah
Sub Total Rp
Lampiran 5 Surat Jalan
SURAT JALAN
Kirim ke :
No. Surat Jalan : Tanggal :
No. Kode Barang Nama / Jenis Barang Unit
Lampiran 3 Bukti Konsinyasi
BUKTI KONSINYASI
No./Tgl.Bukti :Kepada :
Kode Item Nama Item Nomor Seri Qty
Note : Total :
Lampiran 4 Retur
RETUR
No./Tgl.Bukti :Dari:
Kode Item Nama Item Nomor Seri Qty
Note : Total :
Lampiran 7 Kartu Stock
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
KARTU STOCK
NAMA BARANG______________ HARGA_____________ HALAMAN__________
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
KARTU STOCK
NAMA BARANG______________ HARGA_____________ HALAMAN__________
Lampiran 6 Laporan Penjualan Harian
LAPORAN PENJUALAN HARIAN
Tanggal : _______________________
Nilai invoice JENIS PEMBAYARAN
CASH PIUTANG Nomor
faktur
Customer Nama barang
Nomor
seri USD Rp
USD Rp
Debit
card
Kredit
card USD Rp
TOTAL
Note :
Bandung,
Tanggal ____________
Descriptive Statistics
ANOVA(b)
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 23.981 1 23.981 2.017 .014(a)
Residual 451.794 38 11.889
Total 475.775 39
a Predictors: (Constant), X b Dependent Variable: Y
Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients 95% Confidence Interval for B Correlations
Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part
(Constant
) 46.620 7.909 5.895 .000 30.610 62.630
1
X .322 .227 .525 1.420 .014 -.137 .782 .525 .525 .525
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 64
4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53
4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 56
4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 60
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 61
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 58
4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 57
4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 54
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 54
Lampiran 10 Kuesioner Penelitian
Kuesioner Penelitian
Bapak/Ibu yang terhormat, saya ingin mengetahui tentangperanan audit intern sebagai alat
bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan di PT. X.
Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini.
_________________________________________________________________________________________________________
Berilah tanda √ (checklist) untuk menjawab pertanyaan berikut ini:
I. Data tentang Responden:
1. Jenis kelamin: ( ) pria ( ) wanita
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju (1)---(2)---(3)---(4)---(5)
No. Pernyataan STS TS N S SS
A. Independensi
1. Struktur organisasi bagian audit internal saat ini
mencerminkan independensi.
2. Status organisasi audit internal saat ini menunjang
terciptanya independensi dalam pemeriksaan.
3. Audit internal mempunyai akses langsung untuk
mengadakan pemeriksaan atas segala macam aktiva/catatan dalam perusahaan
B. Kecakapan Profesional
4. Audit internal memiliki kecakapan, pendidikan, dan
keahlian yang memadai
5. Perusahaan memiliki perhatian terhadap pengembangan keahlian dan keterampilan audit internal.
6. Program tersebut dirasakan sangat bermanfaat bagi
audit internal dalam melaksanakan tugas.
7. Audit internal membuat perencanaan pemeriksaan sebelum melakukan pemeriksaan.
8. Audit internal melakukan kegiatan pengumpulan
bukti-bukti untuk mendukung pemeriksaan.
9. Setiap penugasan selalu dibuat program pemeriksaan.
10. Program pemeriksaan bersifat fleksibel yaitu dapat disesuaikan dengan keadaan objek yang diperiksa dan hasil penilaian atas prosedur manajemen.
D. Laporan Hasil Pemeriksaan
11. Laporan hasil pemeriksaan memuat dengan jelas ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan
12. Laporan hasil pemeriksaan disajikan secara jelas, ringkas dan tepat waktu.
13. Laporan menyajikan temuan dan kesimpulan secara
objektif, lengkap, dan akurat.
14. Audit internal mendiskusikan hasil pemeriksaan serta rekomendasi yang diperlukan dengan pimpinan persediaan sebelum menerbitkan laporan final.
E. Follow Up (Tindak Lanjut)
15. Ada tindak lanjut yang dilakukan terhadap hasil temuan audit internal.
16. Setelah pemeriksaan selesai, saran dan rekomendasi
KUESIONER VARIABEL DEPENDEN (Pengendalian Internal Penjualan)
No. Pernyataan STS TS N S SS
A. Penetapan Tanggung Jawab dan Kewenangan yang Jelas atas Penjualan
1. Terdapat struktur organisasi yang memuat secara jelas, garis wewenang, tugas dan kewajiban setiap unit kerja.
2. Terdapat job description secara tertulis yang
lengkap dengan perincian instuksi manual untuk setiap pekerjaan.
3. Pimpinan menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar atas pengendalian intern penjualan.
B. Efisiensi dan Efektivitas dalam Penjualan
• Tercapainya Target Penjualan
4. Anggaran dan realisasi penjualan telah disusun dan dilaksanakan sebaik mungkin.
5. Pengendalian intern penjualan telah membantu efektivitas penjualan.
6. Biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.
• Biaya Penjualan
7. Setiap pengeluaran yang terjadi diotorisasi oleh pihak yang berwenang.
8. Perusahaan membandingkan biaya dengan hasil penjualan secara rutin.
• Kepuasan Konsumen
9. Ada keluhan dari pelanggan mengenai aktivitas perusahaan.
10. Setiap keluhan dari pelanggan dapat diatasi oleh pihak perusahaan.
• Ketepatan Waktu
11. Penyerahan barang diserahkan tepat pada waktunya kepada pembeli.
12. Apabila terjadi keterlambatan penyerahan barang, perusahaan akan mengambil tindak lanjut untuk mempertanggung jawabkan kepada calon pembeli.
• Laba Optimal Perusahaan
13. Perusahaan telah mencapai laba optimal dalam bidang penjualan.
14. Perusahaan telah menjual produknya secara optimal.
C. Informasi dan Komunikasi
16. Terdapat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan.
17. Data penjualan yang terkumpul dapat dijadikan informasi untuk penyusunan laporan penjualan. 18. Pengendalian intern penjualan telah menyediakan
data yang andal sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan.
D. Aktivitas Pengendalian
19. Terdapat pemisahan tugas yang jelas antara fungsi penjualan dengan fungsi pencatatan piutang, fungsi penerimaan kas, dan fungsi akuntansi
20. Pemberian kredit diperiksa terlebih dahulu sebelum disetujui.
21. Setiap pengeluaran penjualan dilakukan pencatatan. 22. Pencatatan penjualan berdasarkan faktur penjualan
dan surat jalan yang telah diperiksa.
23. Nota retur penjualan memerlukan persetujuan oleh pejabat yang berwenang.
24. Setiap retur penjualan selalu dibuatkan dokumennya.
25. Setiap transaksi penjualan yang dilaporkan dapat dipertanggungjawabkan
E. Pemantauan
26. Dilakukan inspeksi mendadak untuk memastikan bahwa pengendalian intern telah berjalan dengan semestinya.
27. Selalu melakukan perbaikan terhadap kelemahan yang ditemukan dalam pengendalian intern penjualan.
Lampiran 9 Hasil Pengujian SPSS
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. .556
Rotated Component Matrix(a)
Component
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a Rotation converged in 3 iterations.
Keterangan:
a : variabel independen (audit internal)
Uji Reliabilitas
1. Variabel independen (audit internal)
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
2. Variabel dependen (pengendalian internal penjualan)
Reliability Coefficients
the Estimate Change Statistics
a Predictors: (Constant), X
ANOVA(b)
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 23.981 1 23.981 2.017 .014(a)
Residual 451.794 38 11.889
Total 475.775 39
a Predictors: (Constant), X b Dependent Variable: Y
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
95% Confidence Interval for B
B
Std.
Error Beta
Lower Bound
Upper Bound
1 (Constant) 46.620 7.909 5.895 .000 30.610 62.630
X .322 .227 .525 1.420 .014 -.137 .782
29 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5
30 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4
31 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
32 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
33 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4
34 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4
35 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4
36 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4
37 4 4 5 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4
38 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5
39 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 40 58
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 34 63
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 38 64
4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 32 53
4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 33 56
4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 36 60
5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 37 61
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 32 58
4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 29 57
4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 35 54
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 32 54
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam
dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat ini dimanfaatkan oleh para pebisnis
dengan berlomba-lomba membangun perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
manusia untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Setiap perusahaan
berusaha untuk meningkatkan nilai yang berkaitan dengan penyediaan produk dan
jasa yang dibutuhkan konsumennya.
Menurut Anthony dan Govindarajan (2002:55), kapasitas untuk
menghasilkan laba biasanya merupakan tujuan yang paling penting dalam
berbisnis. Laba didapat apabila pendapatan lebih besar dari biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan tersebut. Pendapatan ini merupakan
dana bagi perusahaan untuk dapat terus menjalankan kegiatan operasinya demi
kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Dengan demikian diharapkan suatu
perusahaan akan dapat berkembang semakin besar, sehingga keuntungan yang
akan dicapai dapat lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh
sebelumnnya.
Penjualan merupakan suatu fungsi yang sangat penting atau menentukan
dalam mencapai tujuan utama perusahaan. Apalagi persaingan semakin ketat,
perusahaan harus menerapkan strategi untuk tetap bertahan dalam operasinya dan
bersaing menghadapi perusahaan-perusahaan lainnya. Salah satu strategi yang
dilakukan perusahaan adalah meningkatkan penjualan. Agar sebuah perusahaan
dapat mempertahankan kelangsungan usahanya, maka diperlukan suatu alat bantu
dalam mengendalikan perusahaan tersebut. Untuk itu perlu sekali adanya suatu
pengendalian yang memadai, karena apabila pengendalian intern tidak tepat dalam
melakukan penjualan maka dapat mengakibatkan halangan bagi perusahaan dalam
aktivitas penjualan. Dengan kata lain, pengendalian intern penjualan harus
dilakukan seefektif mungkin untuk mendapatkan laba yang optimal. Pengendalian
intern merupakan struktur pengendalian intern suatu satuan usaha terdiri dari
kebijakan usaha dan prosedur yang ditetapkan untuk memperoleh keyakinan yang
memadai bahwa tujuan satuan usaha yang spesifik (SPAP, 1994:319.3).
Menurut Tugiman (1997:44-45), pengendalian dapat merupakan tindakan
preventif (untuk mengurangi kemungkinan terjadinya berbagai hal yang tidak
diinginkan), pendeteksian (untuk mendeteksi dan memperbaiki berbagai keadaaan
tidak diinginkan yang telah berlangsung), atau direktif (untuk menyebabkan atau
mendorong terjadinya keadaan yang diinginkan). Dengan berkembangnya sebuah
perusahaan dan meningkatnya aktivitas perusahaan akan mengakibatkan
timbulnya berbagai masalah dan operasi perusahaan menjadi semakin rumit.
Pimpinan perusahaan yang sebelumnya dapat mengawasi seluruh aktivitas
perusahaan sekarang mempunyai kemampuan terbatas. Hal demikian mendorong
pimpinan perusahaan untuk mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung
jawab kepada bawahannya. Pengendalian intern tidak dapat berjalan dengan baik
tanpa ada pengawasan dari pihak manajemen. Manajemen bertanggung jawab
terhadap pengendalian intern dalam perusahaannya. Tetapi adanya kerterbatasan
dari pihak manajemen, maka manajemen tidak dapat melaksanakan fungsi
pengawasan sendiri. Oleh karena itu, diperlukan adanya fungsi audit intern yang
dapat membantu manajemen dalam melaksanakan tugasnya.
Audit intern timbul karena keterbatasan manajemen dalam mengendalikan
aktivitasnya sehingga fungsi audit intern sangat diperlukan sebagai alat bantu
manajemen dalam pengendalian perusahaan. Internal auditing adalah salah satu
fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi guna menelaah atau
mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan guna memberi saran-saran
kepada manajemen (Hartadi, 1991:36). Audit intern merupakan suatu fungsi staf
yang mempunyai wewenang untuk mengawasi pengendalian intern (Tuanakota,
1982:79). Fungsi staf audit intern tidak hanya melakukan penilaian dan audit
terhadap berbagai catatan, prosedur, pelaksanaan dari kebijakan dan rencana
perusahaan, melainkan juga memberikan informasi yang objektif dan saran-saran
yang berguna bagi perusahaan khususnya dalam penjualan, apalagi sebuah
perusahaan yang bergerak dibidang distribusi, penjualan serta pelayanan
komputer (Personal Computer), notebook, dan ipod, pasti sangat membutuhkan
audit intern yang digunakan sebagai alat bantu manajemen khususnya dalam
pengendalian intern penjualan.
Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk
melakukan suatu audit intern terhadap penjualan pada sebuah perusahaan, yang
berlokasi di Bandung. Maka penulis memberi judul skripsi ini, yaitu:
“PENGARUH AUDIT INTERN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN
DALAM MENUNJANG PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN.”
1.2Identifikasi Masalah
Penelitian yang ingin dilakukan terhadap pengendalian intern di
perusahaan dimaksudkan untuk meneliti masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengendalian intern atas penjualan yang dijalankan perusahaan
telah memadai?
2. Sampai seberapa jauh pelaksanaan audit intern sebagai alat bantu
manajemen dalam menunjang pengendalian intern atas penjualan?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penulis mengadakan penelitian mengenai
pengaruh audit intern adalah untuk:
1. Mengetahui bagaimanakah pengendalian intern atas penjualan yang
dijalankan perusahaan.
2. Mengetahui sampai seberapa jauh pengaruh audit intern sebagai alat bantu
manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan.
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan, diharapkan berguna bagi:
1. Bagi penulis:
a. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan sarjana akuntansi
jenjang S-1 di Universitas Kristen Maranatha.
b. Untuk mengevaluasi serta menganalisa pengendalian intern yang
telah diterapkan dalam perusahaan dibandingkan dengan teori yang
penulis pelajari dalam rangka pengambilan kesimpulan dan saran atas
dasar penelitian.
c. Untuk menambah pengetahuan mengenai pengendalian intern dan
audit intern serta untuk memperoleh data yang memadai guna
menarik kesimpulan mengenai pengaruh audit intern sebagai alat
bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan.
2. Bagi pihak perusahaan:
Untuk dapat memberikan masukan berupa saran-saran kepada
manajemen yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam
meningkatkan pengendalian intern penjualan.
3. Bagi pihak lain:
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan
referensi untuk menambah pengetahuan praktis atas penerapan
pengendalian intern, khususnya atas audit intern.
1.5Rerangka Pemikiran
Perusahaan umumnya didirikan dalam skala kecil, seiring dengan
perkembangannya, perusahaan menjadi perusahaan yang berskala menengah atau
pun menjadi perusahaan yang berskala besar. Pada saat sebuah perusahaan
berkembang, aktivitas menjadi semakin banyak dan semakin kompleks. Di saat
seperti itu, pemilik cenderung tidak sanggup mengelola serta menjalankan sendiri
perusahaannya karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Karena
keterbatasan tersebut maka pemilik mencari pihak yang dapat diserahkan
tanggung jawab untuk mengelola perusahaan, pihak tersebut adalah pihak
manajemen. Untuk mengawasi aktivitas penjualan ini diperlukan suatu
pengendalian intern yang memadai, untuk mengelola penjualan dengan baik.
Pengendalian ini harus dilakukan oleh pihak manajemen, karena pengendalian
merupakan hasil dari perencanaan penyusunan dan pengaturan yang dilakukan
secara tepat oleh manajemen untuk mempertinggi kemungkinan tercapainya
berbagai tujuan dan sasaran (Tugiman, 1997:44). Dengan berkembangnya sebuah
perusahaan, maka kegiatan penjualan akan semakin meningkat. Hal ini
memerlukan perhatian khusus dari pihak manajemen, mengingat keterbatasan
yang dimiliki oleh pihak manajemen dalam mengendalikan perusahaan tersebut.
Kenyataan inilah yang mengakibatkan pimpinan perusahaan mendelegasikan
sebagian wewenang kepada para bawahannya disertai dengan pengawasan yang
memadai.
Menurut Mulyadi (1992:68), struktur pengendalian intern suatu satuan
usaha yang terdiri dari kebijakan dari prosedur yang diciptakan untuk memberikan
jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai. Fungsi pengendalian
tersebut dapat dilakukan dengan adanya audit internal di perusahaan dan
dilakukan oleh seorang yang independen.
Pengertian pemeriksaan (audit) internal menurut Tugiman (2001:11)
adalah sebagai berikut:
“Pemeriksaan (audit) internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan, dengan tujuan membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk itu, auditor internal akan melakukan analisis, penilaian, dan mengajukan saran-saran. Tujuan audit juga
mencakup pada pengembangan pengawasan yang efektif dengan biaya yang wajar.”
lndependensi ini diperlukan agar hasil pemeriksaan tidak dipengaruhi oleh
pandangan subjektif pihak yang diperiksa. Pentingnya independensi ini karena
audit intern merupakan aktivitas profesional yang memerlukan integritas dan
objektivitas yang tinggi serta pribadi yang tidak mudah dipengaruhi. Tanpa
independensi, hasil audit internal yang diharapkan tidak akan dapat diwujudkan
secara optimal (Tugiman, 2001:12).
Tujuan pengendalian intern dapat tercapai jika pelaksanaan seluruh
prosedur dan metode benar-benar sesuai dengan semestinya. Agar pengendalian
dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya, maka diperlukan adanya audit intern.
Audit intern merupakan bagian dari sistem pengendalian internal dan merupakan
alat bantu bagi manajemen untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan dan
juga untuk mengetahui sampai sejauh mana prosedur telah ditaati. Informasi dari
audit internal penting sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan
manajemen. Pemeriksa (audit) intern melaksanakan fungsinya atau tugasnya
sebagai bagian yang mengawasi dan mengevaluasi efektivitas dari suatu struktur
pengendalian intern (Tuanakota, 1982:95).
Pengendalian intern atas penjualan merupakan kegiatan yang penting
dalam perusahaan karena penjualan merupakan suatu fungsi yang sangat penting
atau menentukan dalam mencapai tujuan utama perusahaan Widjayanto
(1985:254). Untuk itu perlu sekali adanya suatu pengendalian yang memadai,
karena apabila pengendalian intern tidak tepat dalam melakukan penjualan maka
dapat mengakibatkan halangan bagi perusahaan dalam aktivitas penjualan.
Dengan kata lain, pengendalian intern penjualan harus dilakukan seefektif
mungkin untuk mendapatkan laba yang optimal. Perusahaan memerlukan suatu
kegiatan pemeriksaan untuk mengetahui apakah pengendalian berjalan dengan
efektif. Fungsi pemeriksaan ini dilakukan oleh suatu staf audit yang merupakan
bagian dari pengendalian intern itu sendiri, yaitu internal audit.
Pentingnya fungsi internal audit bagi suatu perusahaan telah dikemukakan
oleh General Accounting Office (GAO) dan dikutip oleh Cashin et al., (1988:121)
sebagai berikut:
1. Menemukan berbagai situasi untuk meniadakan pemborosan dan
inefisiensi.
2. Menyarankan perbaikan dalam bidang kebijaksanaan, prosedur, dan
struktur organisasi.
3. Menciptakan alat-alat penguji terhadap hasil pekerjaan para individu
dan berbagai unit organisasi.
4. Mengawasi ketaatan pada syarat-syarat yang ditentukan oleh anggaran
dasar dan undang-undang.
5. Mengecek adanya tindakan-tindakan yang tidak atau belum disetujui,
yang menyeleweng dan tindakan yang tidak sesuai lainnya.
6. Mengidentifikasikan tempat-tempat yang mengandung kemungkinan
timbulnya kesulitan dalam kegiatan di masa depan.
7. Menciptakan saluran komunikasi antara berbagai tingkat kegiatan.
Auditor internal menurut (Tugiman, 1997:46), harus menguji dan
mengevaluasi berbagai proses perencanaan, penyusunan, dan pengaturan untuk
menentukan apakah terdapat kepastian bahwa berbagai tujuan dan sasaran dapat
dicapai. Evaluasi terhadap seluruh proses tersebut akan menghasilkan berbagai
informasi yang dapat digabungkan untuk menilai sistem pengendalian internal
secara keseluruhan. Dengan adanya audit intern, diharapkan mampu membantu
pengendalian intern penjualan agar tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan suatu
perusahaan dapat tercapai.
Bertitik tolak dari dasar pemikiran diatas, penulis dapat mengemukakan
hipotesis sebagai berikut: “Jika audit intern sebagai alat bantu manajemen
dilaksanakan secara memadai maka akan menunjang pengendalian intern penjualan. ”
1.6Metode Penelitian
Penulis dalam menyusun skripsi ini menggunakan metode analisis
deskriptif, yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data
untuk disajikan dan dianalisis, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai objek yang diteliti, kemudian dapat ditarik kesimpulan yang dijadikan
dasar untuk memecahkan masalah (Indriantoro,1999:27).
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam
mengumpulkan informasi yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, yaitu:
1.Penelitian lapangan ( Field Research )
Yaitu suatu cara untuk memperoleh data primer dengan meninjau secara
langsung objek penelitian (Cooper dan Emory, 1996:256). Data tersebut
diperoleh dengan cara:
a. Wawancara
Penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak manajemen
perusahaan yang mendalami bidang yang berkaitan dengan objek
yang diteliti.
b. Observasi
Penulis melakukan pengamatan fasilitas fisik dan meninjau
pelaksanaan kegiatan perusahaan, khususnya yang berhubungan
dengan penjualan.
c. Kuesioner
Penulis membuat kuesioner yang diberikan kepada pihak-pihak
tertentu yang berhubungan dengan pertanyaan yang tercantum dalam
kuesioner.
2.Penelitian Kepustakaan ( Library Research )
Yaitu teknik pengumpulan data dengan mencari dan mempelajari
bahan-bahan kepustakaan untuk memperoleh data sekunder, seperti literatur,
buku-buku referensi, dan sumber-sumber lain yang dapat digunakan
sebagai pedoman dan dasar pemikiran teoritis dalam melihat, membahas
serta menganalisis masalah yang diteliti.
Setelah data terkumpul yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis
data. Analisis ini dilakukan berdasarkan metode analisis regresi linear karena
untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, selain itu
untuk menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen (Ghozali, 2002:43)
1.7Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada PT. X yang
berlokasi di Bandung. Perusahaan ini bergerak dalam bidang distribusi, penjualan
dan pelayanan komputer (Personal Computer), notebook, dan ipod. Penelitian ini
diadakan pada bulan April 2007 sampai dengan terselesaikannya penyusunan
skripsi ini.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian pada PT. X, serta pembahasan yang
berlandaskan teori, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengendalian intern penjualan dalam perusahaan cukup memadai
karena adanya dukungan dari faktor-faktor berikut ini:
a. Struktur organisasi perusahaan yang disertai uraian tugas dan
tanggung jawab yang jelas dari masing-masing bagian dalam
perusahaan.
b. Adanya pemisahan fungsi yang memadai antara fungsi operasi
perusahaan, fungsi pencatatan, fungsi penyimpanan barang.
c. Prosedur otorisasi yang ada cukup memadai yaitu dengan
ditetapkannya kebijakan-kebijakan dan prosedur pelaksanaan serta
pencatatan-pencatatan yang disusun sedemikian rupa sehingga
dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penyelewengan (fraud)
d. Digunakannya dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang cukup
memadai serta dapat dipertanggungjawabkan.
e. Perusahaan melakukan perhitungan fisik atas persediaan pada akhir
tahun untuk memberikan keyakinan dan kebenaran atas pencatatan
persediaan.
f. Auditor intern perusahaan melakukan audit intern yang dapat
membantu manajemen dalam melakukan pengawasan terhadap
pengendalian yang diterapkan dalam melakukan pengawasan
terhadap pengendalian yang diterapkan di perusahaan serta dapat
memberikan penilaian juga saran-saran perbaikan yang berguna
bagi kepentingan manajemen.
2. Audit intern sebagai salah satu unsur pengendalian intern cukup
memadai sebagai alat manajemen dalam menunjang pengendalian
intern penjualan. Kesimpulan ini didapat berdasarkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Kedudukan auditor intern yang khusus dalam struktur organisasi
perusahaan, yaitu sebagai fungsi staf yang mempunyai tanggung
jawab langsung terhadap direktur, dan auditor intern tersebut tidak
mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada para
bawahan. Dengan demikian kedudukan auditor intern tersebut
memenuhi syarat independen.
b. Auditor intern dalam perusahaan adalah seorang yang profesional
sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mempunyai
kemampuan teknis yang tinggi yang merupakan syarat bagi
seorang auditor intern yang berhasil.
c. Manajemen memberikan dukungan terhadap terhadap auditor
intern. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya laporan hasil audit
intern yang disampaikan kepada direktur selanjutnya. Laporan
auditor intern juga merupakan bahan pertimbangan bagi keputusan
yang akan diambil oleh manajemen.
d. Adanya aktivitas auditor intern yang meliputi fungsi compliance,
fungsi verifikasi, dan fungsi evaluasi.
Selain faktor-faktor yang menunjang pengendalian intern dan pelaksanaan
audit intern tersebut diatas, terdapat pula kelemahan-kelemahan yang ada baik
pada pengendalian intern penjualan maupun pada pelaksanaan audit intern dalam
perusahaan. Dibawah ini akan dikemukakan beberapa kelemahan yang ada:
a. Usulan perbaikan yang disampaikan oleh audit intern,
kadang-kadang lambat dijalankan oleh pimpinan atau manajemen, jika
tanggapan pimpinan lambat, maka akan berakibat semangat kerja
audit intern menurun.
b. Bagian accounting juga merangkap sebagai bagian keuangan.
Dimana fungsi pencatatan dan penerimaan uang dipegang oleh
bagian accounting. Seharusnya perusahaan mempunyai bagian
keuangan tersendiri yang khusus mengurusi keuangan perusahaan.
c. Karena departemen audit intern PT. X menangani audit kantor
pusat dan kantor cabang, oleh karena itu sebaiknya frekuensi audit
intern ditingkatkan dan direncanakan dengan sebaik mungkin.
d. Pengendalian intern penjualan pada PT. X masih memilki
kelemahan yaitu tidak adanya pemisahan fungsi antara bagian
penjualan dan bagian kredit.
5.2Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang didapat sebelumnya,
penulis mencoba untuk mengemukakan saran-saran yang dimaksudkan untuk
memberikan bahan pertimbangan pada perusahaan dalam penyempurnaan
pengendalian intern dan fungsi audit intern, yaitu:
a. Uraian tugas yang ada sering di-review kembali untuk ditambah
atau dikurangi berdasarkan hasil audit intern sehingga para
pelaksanaan pada bagian penjualan, dan prosedur pengiriman
barang dapat lebih efektif serta karyawan dapat benar-benar
melaksanakan tugasnya.
b. Frekuensi audit intern sebaiknya ditingkatkan dan direncanakan
dengan sebaik mungkin.
c. Antara bagian penjualan dan bagian kredit sebaiknya dilakukan
pemisahan fungsi sehingga kemungkinan terjadinya kecurangan
dapat dihindari.
d. Pada kantor cabang sebaiknya perusahaan menetapkan bagian yang
khusus mengurusi masalah keuangan kantor cabang.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 1999. Auditing oleh Akuntan Publik. Jakarta: LP FEUI
Arens, Alvin A & James K. Loebbecke. 1989. Auditing Suatu Pendekatan
Terpadu. 3th .Jakarta: Erlangga
Arens, Alvin A & James K. Loebbecke. 1994. Auditing an Integrated Approach. 6th. New Jersey: Prenhall
Arens, Alvin A & James K. Loebbecke.. 1996. Auditing Pendekatan Terpadu. 6th. Alih bahasa oleh Amir Abadi Jusuf. Jakarta: Salemba Empat
Arens, Alvin A., Randal J. Elder & Mark S. Beasley. 2003. Auditing an Integrated
Approach. 9th. USA: Pearson Education Inc.
Arens, Alvin A & James K. Loebbecke. 2006. Auditing an Integrated Approach. 8th. New Jersey: Prenhall
Badudu, Zain. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Cashin, James A. Neuwrith, Paul D., dan Levy J. Fuck. 1988. Cashin`s
Handbook For Auditors. 2th. Singapore: Mc. Grand Hillbook Co.
Cooper dan Emory. 1996. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Erlangga
Crocket. 1988. Statistical Techniques In The Social Sciences. Australia: Quoll Enterprises
Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. 2th. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Haier. 1988. Multivariate Data Analysis. 5th. Prentice Hall .
Hartadi, Bambang. 1991. Internal Auditing: Suatu Tinjauan Sistem Informasi
Manusia dan Cara Pelaporannya. 1th. Yogya: Andi Offset
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Statisitik 2 (Statistik Inferensif). Jakarta: Bumi Aksara
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara
Heckert, Brooks J., and Wilson, James D. 1990. Controllership The Work Of
Managerial Accountant. 1th. New York: The Ronal Press Company.
Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis
untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat
Ikatan Akuntan Indonesia. 1994. Standar Profesional Akuntan Publik. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Kosasih, Ruchyat, Drs., Ak, 1993. Auditing Prinsip dan Prosedur. Edisi Lengkap: Bandung
La Midjan & Azhar Susanto. 1997. Sistem Informasi Akuntansi I. 9th. Bandung: Penerbit Lembaga Informatika Akuntansi
Maynard Greg R, Februari 1999. Internal Auditing as a Function of Risk
Management. Journal The Institute of Internal Auditors.
Mulyadi. 1992. Pemeriksaan Akuntan. 4th. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Philip Kotler & Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. 8th. Jakarta: Erlangga
Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan. 2002. Sistem Pengendalian
Manajemen. Edisi 1. alih bahasa oleh Drs. Titiek S. Kurniawan
Tjakrawala, MSi., Ak., Jakarta: Salemba Empat
Sudarmanto R. Gunawan. 2004. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. 1th. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saladin, Djasmin Drs. 2002. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Pengendalian. Bandung: Linda Kkarya.
Sawyer B. Lawrence. 2005. Internal Audit. Jakarta: Salemba Empat
Theodorus M. Tuanakotta. 1982. Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntan
Publik. Edisi ke-3. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
Tugiman, Hiro. 1997. Standar Profesional Akuntan Publik. Yogyakarta: Kanisius
Tugiman, Hiro. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Yogyakarta: Kanisius
Tugiman, Hiro. 2002. Pandangan Baru Internal Auditing. Yogyakarta: Kanisius
Victor Z. Brink & Herbert Witt. 1991. Modern Internal Auditing. Jakarta: Salemba Empat
Widjayanto, Nugroho. 1985. Pemeriksaan Operasional Perusahaan. Jakarta: FEUI
Wilson, James D, dan John B. Campbell. 1991. Controllership: Tugas Akuntan
Manajemen. Jakarta: Erlangga. 1996.