• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Audit Intern Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Menunjang Pengendalian Intern Penjualan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Audit Intern Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Menunjang Pengendalian Intern Penjualan."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Pertumbuhan sektor industri dan perdagangan memiliki peran penting dalam perkembangan di bidang ekonomi. Kondisi seperti ini mendorong perusahaan untuk mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas ekonomi, khususnya dalam aktivitas penjualan. Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka masalah yang dihadapi akan semakin beraneka ragam, sehingga pengendalian tidak dapat lagi dilakukan secara langsung oleh pimpinan perusahaan. Untuk itu pimpinan perusahaan memerlukan pengendalian yang memadai sebagai alat bantu manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Pihak manajemen sangat membutuhkan pengendalian internal karena dalam pengendalian ini dapat memberikan informasi-informasi yang berguna bagi kelangsungan perusahaan.

Penelitian ini dilakukan di PT. X dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data untuk disajikan dan dianalisis, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti, kemudian dapat ditarik kesimpulan yang dijadikan dasar untuk memecahkan masalah. Hipotesis yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah “jika audit intern sebagai alat bantu manajemen dilaksanakan secara memadai maka akan menunjang pengendalian intern penjualan”. Pengumpulan data dilakukan melalui pembagian kuesioner, wawancara, observasi dan melalui studi kepustakaan.

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah analisis regresi linear. Hasil perhitungan statistik antara pengaruh audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan, diketahui bahwa nilai signifikasi 0.014 dengan syarat α = 0.05. Hal ini menyatakan bahwa antara audit intern dengan pengendalian intern penjualan memiliki hubungan sehingga audit intern mempunyai pengaruh sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa audit intern yang diterapkan oleh PT. X cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dengan terpenuhinya unsur-unsur pengendalian intern dan dengan adanya pengaruh audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan. Selain itu, ada beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi perusahaan berupa uraian tugas sering di-review, frekuensi audit intern ditingkatkan dan direncanakan, pemisahan fungsi antara bagian penjualan dan bagian kredit, serta ada bagian khusus yang mengurusi masalah keuangan di kantor cabang.

(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………..i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ………..v

DAFTAR TABEL ………....ix

DAFTAR LAMPIRAN ……….x

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ………...1

1.2 Identifikasi Masalah ………4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………4

1.4 Manfaat Penelitian ………..………...4

1.5 Rerangka Pemikiran ………5

1.6 Metode Penelitian ………9

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ………...……….11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal ………..12

2.1.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal ….…………..14

2.1.3 Fungsi Audit Internal ………17

2.1.4 Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal ………..20

2.1.5 Independensi Audit Intern ...………..22

2.1.6 Kompetensi Audit Internal ………23

2.1.7 Program Audit Internal ………....……….25

(3)

2.1.8 Laporan dan Tindak Lanjut Audit Internal ………...27

2.2 Pengendalian Internal 2.2.1 Pengertian Pengendalian Internal ………..30

2.2.2 Tujuan Pengendalian Intern ...………...…………31

2.2.3 Komponen Pengendalian Intern ………..…… ….33

2.2.4 Keterbatasan Pengendalian Internal …………..….……...41

2.3 Pengertian Efektivitas ………..….……....42

2.4 Penjualan 2.4.1 Pengertian Penjualan ………...……..42

2.4.2 Klasifikasi Transaksi Penjualan ...43

2.4.3 Siklus Penjualan ...44

2.4.4 Pengendalian Intern Penjualan ...46

2.5 Pengaruh Audit Intern sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Menunjang Pengendalian Intern Penjualan...48

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ………50

3.1.1 Objek Penelitian ………....50

3.1.2 Sejarah Perusahaan ………50

3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas 3.2.1 Struktur Organisasi ………51

3.2.2 Uraian Tugas ……….51

3.3 Metoda Penelitian 3.3.1 Operasionalisasi Variabel ………..60

(4)

3.3.2 Penetapan Indikator Variabel ………61

3.4 Pengujian Data 3.4.1 Uji Validitas ………...62

3.4.2 Uji Reliabilitas ………...…...64

3.5 Rancangan Pengujian Hipotesis ………67

3.6 Uji Statistik 3.6.1 Penetapan Tingkat Signifikan ………..67

3.6.2 Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ………...68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Usaha PT. X ...69

4.2 Pengendalian Intern Penjualan ………..69

4.3 Kegiatan Penjualan dan Kebijakan Penjualan ...70

4.4 Prosedur Penjualan Perusahaan ...71

4.4.1 Prosedur Penerimaan dan Penjualan Barang ...71

4.4.2 Prosedur Pengiriman Barang ...72

4.4.3 Prosedur Retur Penjualan ...73

4.4.4. Prosedur Penagihan Piutang ...73

4.5 Penerapan dan Pelaksanaan audit internal atas Pengendalian Intern Penjualan pada PT. X ………..……….….74

4.6 Pembahasan Pengaruh Audit Internal pada PT. X ...76

4.7 Pembahasan Pengendalian Intern Penjualan pada PT. X ...78

4.8 Pengaruh Audit Intern Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Menunjang Pengendalian Intern Penjualan pada PT. X ...80

(5)

4.9 Analisis Hipotesis ………..……80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………...83

5.2 Saran ……...………...86

DAFTAR PUSTAKA ...xi

Lampiran ...xiv

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penetapan Indikator Variabel Independen (audit internal) ………61

Tabel 3.2 Penetapan Indikator Dependen (penjualan) .……… 61

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas ...63

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Reliabilitas ………..65

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi

Lampiran 2 Invoice

Lampiran 3 Bukti Konsinyasi

Lampiran 4 Retur

Lampiran 5 Surat Jalan

Lampiran 6 Laporan Penjualan Harian

Lampiran 7 Kartu Stock

Lampiran 8 Jawaban Responden

Lampiran 9 Hasil Pengujian SPSS

Lampiran10 Kuesioner Penelitian

(8)

LAMPIRAN

(9)

Lampiran 1 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI PT. X

(10)

Lampiran 2 Invoice

INVOICE

No. Tanggal Tempo Jatuh Tempo

Kepada : Kirim ke :

Nama / Jenis Barang Unit Harga Sat. Jumlah

Sub Total Rp

(11)

Lampiran 5 Surat Jalan

SURAT JALAN

Kirim ke :

No. Surat Jalan : Tanggal :

No. Kode Barang Nama / Jenis Barang Unit

(12)

Lampiran 3 Bukti Konsinyasi

BUKTI KONSINYASI

No./Tgl.Bukti :

Kepada :

Kode Item Nama Item Nomor Seri Qty

Note : Total :

(13)

Lampiran 4 Retur

RETUR

No./Tgl.Bukti :

Dari:

Kode Item Nama Item Nomor Seri Qty

Note : Total :

(14)

Lampiran 7 Kartu Stock

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

KARTU STOCK

NAMA BARANG______________ HARGA_____________ HALAMAN__________

(15)

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

KARTU STOCK

NAMA BARANG______________ HARGA_____________ HALAMAN__________

(16)

Lampiran 6 Laporan Penjualan Harian

LAPORAN PENJUALAN HARIAN

Tanggal : _______________________

Nilai invoice JENIS PEMBAYARAN

CASH PIUTANG Nomor

faktur

Customer Nama barang

Nomor

seri USD Rp

USD Rp

Debit

card

Kredit

card USD Rp

TOTAL

Note :

Bandung,

Tanggal ____________

(17)

Descriptive Statistics

(18)

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 23.981 1 23.981 2.017 .014(a)

Residual 451.794 38 11.889

Total 475.775 39

a Predictors: (Constant), X b Dependent Variable: Y

Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients 95% Confidence Interval for B Correlations

Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part

(Constant

) 46.620 7.909 5.895 .000 30.610 62.630

1

X .322 .227 .525 1.420 .014 -.137 .782 .525 .525 .525

(19)
(20)
(21)

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 64

4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53

4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 56

4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 60

4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 61

4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 58

4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 57

4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 54

4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 54

(22)

Lampiran 10 Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian

Bapak/Ibu yang terhormat, saya ingin mengetahui tentangperanan audit intern sebagai alat

bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan di PT. X.

Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini.

_________________________________________________________________________________________________________

Berilah tanda √ (checklist) untuk menjawab pertanyaan berikut ini:

I. Data tentang Responden:

1. Jenis kelamin: ( ) pria ( ) wanita

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju (1)---(2)---(3)---(4)---(5)

No. Pernyataan STS TS N S SS

A. Independensi

1. Struktur organisasi bagian audit internal saat ini

mencerminkan independensi.

2. Status organisasi audit internal saat ini menunjang

terciptanya independensi dalam pemeriksaan.

3. Audit internal mempunyai akses langsung untuk

mengadakan pemeriksaan atas segala macam aktiva/catatan dalam perusahaan

B. Kecakapan Profesional

4. Audit internal memiliki kecakapan, pendidikan, dan

keahlian yang memadai

5. Perusahaan memiliki perhatian terhadap pengembangan keahlian dan keterampilan audit internal.

6. Program tersebut dirasakan sangat bermanfaat bagi

audit internal dalam melaksanakan tugas.

(23)

7. Audit internal membuat perencanaan pemeriksaan sebelum melakukan pemeriksaan.

8. Audit internal melakukan kegiatan pengumpulan

bukti-bukti untuk mendukung pemeriksaan.

9. Setiap penugasan selalu dibuat program pemeriksaan.

10. Program pemeriksaan bersifat fleksibel yaitu dapat disesuaikan dengan keadaan objek yang diperiksa dan hasil penilaian atas prosedur manajemen.

D. Laporan Hasil Pemeriksaan

11. Laporan hasil pemeriksaan memuat dengan jelas ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan

12. Laporan hasil pemeriksaan disajikan secara jelas, ringkas dan tepat waktu.

13. Laporan menyajikan temuan dan kesimpulan secara

objektif, lengkap, dan akurat.

14. Audit internal mendiskusikan hasil pemeriksaan serta rekomendasi yang diperlukan dengan pimpinan persediaan sebelum menerbitkan laporan final.

E. Follow Up (Tindak Lanjut)

15. Ada tindak lanjut yang dilakukan terhadap hasil temuan audit internal.

16. Setelah pemeriksaan selesai, saran dan rekomendasi

(24)

KUESIONER VARIABEL DEPENDEN (Pengendalian Internal Penjualan)

No. Pernyataan STS TS N S SS

A. Penetapan Tanggung Jawab dan Kewenangan yang Jelas atas Penjualan

1. Terdapat struktur organisasi yang memuat secara jelas, garis wewenang, tugas dan kewajiban setiap unit kerja.

2. Terdapat job description secara tertulis yang

lengkap dengan perincian instuksi manual untuk setiap pekerjaan.

3. Pimpinan menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar atas pengendalian intern penjualan.

B. Efisiensi dan Efektivitas dalam Penjualan

Tercapainya Target Penjualan

4. Anggaran dan realisasi penjualan telah disusun dan dilaksanakan sebaik mungkin.

5. Pengendalian intern penjualan telah membantu efektivitas penjualan.

6. Biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.

Biaya Penjualan

7. Setiap pengeluaran yang terjadi diotorisasi oleh pihak yang berwenang.

8. Perusahaan membandingkan biaya dengan hasil penjualan secara rutin.

Kepuasan Konsumen

9. Ada keluhan dari pelanggan mengenai aktivitas perusahaan.

10. Setiap keluhan dari pelanggan dapat diatasi oleh pihak perusahaan.

Ketepatan Waktu

11. Penyerahan barang diserahkan tepat pada waktunya kepada pembeli.

12. Apabila terjadi keterlambatan penyerahan barang, perusahaan akan mengambil tindak lanjut untuk mempertanggung jawabkan kepada calon pembeli.

Laba Optimal Perusahaan

13. Perusahaan telah mencapai laba optimal dalam bidang penjualan.

14. Perusahaan telah menjual produknya secara optimal.

(25)

C. Informasi dan Komunikasi

16. Terdapat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan.

17. Data penjualan yang terkumpul dapat dijadikan informasi untuk penyusunan laporan penjualan. 18. Pengendalian intern penjualan telah menyediakan

data yang andal sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan.

D. Aktivitas Pengendalian

19. Terdapat pemisahan tugas yang jelas antara fungsi penjualan dengan fungsi pencatatan piutang, fungsi penerimaan kas, dan fungsi akuntansi

20. Pemberian kredit diperiksa terlebih dahulu sebelum disetujui.

21. Setiap pengeluaran penjualan dilakukan pencatatan. 22. Pencatatan penjualan berdasarkan faktur penjualan

dan surat jalan yang telah diperiksa.

23. Nota retur penjualan memerlukan persetujuan oleh pejabat yang berwenang.

24. Setiap retur penjualan selalu dibuatkan dokumennya.

25. Setiap transaksi penjualan yang dilaporkan dapat dipertanggungjawabkan

E. Pemantauan

26. Dilakukan inspeksi mendadak untuk memastikan bahwa pengendalian intern telah berjalan dengan semestinya.

27. Selalu melakukan perbaikan terhadap kelemahan yang ditemukan dalam pengendalian intern penjualan.

(26)

Lampiran 9 Hasil Pengujian SPSS

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy. .556

Rotated Component Matrix(a)

Component

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

a Rotation converged in 3 iterations.

Keterangan:

a : variabel independen (audit internal)

(27)

Uji Reliabilitas

1. Variabel independen (audit internal)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

2. Variabel dependen (pengendalian internal penjualan)

(28)

Reliability Coefficients

the Estimate Change Statistics

a Predictors: (Constant), X

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 23.981 1 23.981 2.017 .014(a)

Residual 451.794 38 11.889

Total 475.775 39

a Predictors: (Constant), X b Dependent Variable: Y

(29)

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

95% Confidence Interval for B

B

Std.

Error Beta

Lower Bound

Upper Bound

1 (Constant) 46.620 7.909 5.895 .000 30.610 62.630

X .322 .227 .525 1.420 .014 -.137 .782

(30)
(31)

29 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5

30 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4

31 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4

32 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

33 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4

34 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4

35 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4

36 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4

37 4 4 5 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4

38 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5

39 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4

(32)
(33)

4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 40 58

5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 34 63

4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 38 64

4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 32 53

4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 33 56

4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 36 60

5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 37 61

4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 32 58

4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 29 57

4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 35 54

4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 32 54

(34)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam

dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat ini dimanfaatkan oleh para pebisnis

dengan berlomba-lomba membangun perusahaan dalam memenuhi kebutuhan

manusia untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Setiap perusahaan

berusaha untuk meningkatkan nilai yang berkaitan dengan penyediaan produk dan

jasa yang dibutuhkan konsumennya.

Menurut Anthony dan Govindarajan (2002:55), kapasitas untuk

menghasilkan laba biasanya merupakan tujuan yang paling penting dalam

berbisnis. Laba didapat apabila pendapatan lebih besar dari biaya yang

dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan tersebut. Pendapatan ini merupakan

dana bagi perusahaan untuk dapat terus menjalankan kegiatan operasinya demi

kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Dengan demikian diharapkan suatu

perusahaan akan dapat berkembang semakin besar, sehingga keuntungan yang

akan dicapai dapat lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh

sebelumnnya.

Penjualan merupakan suatu fungsi yang sangat penting atau menentukan

dalam mencapai tujuan utama perusahaan. Apalagi persaingan semakin ketat,

perusahaan harus menerapkan strategi untuk tetap bertahan dalam operasinya dan

bersaing menghadapi perusahaan-perusahaan lainnya. Salah satu strategi yang

(35)

dilakukan perusahaan adalah meningkatkan penjualan. Agar sebuah perusahaan

dapat mempertahankan kelangsungan usahanya, maka diperlukan suatu alat bantu

dalam mengendalikan perusahaan tersebut. Untuk itu perlu sekali adanya suatu

pengendalian yang memadai, karena apabila pengendalian intern tidak tepat dalam

melakukan penjualan maka dapat mengakibatkan halangan bagi perusahaan dalam

aktivitas penjualan. Dengan kata lain, pengendalian intern penjualan harus

dilakukan seefektif mungkin untuk mendapatkan laba yang optimal. Pengendalian

intern merupakan struktur pengendalian intern suatu satuan usaha terdiri dari

kebijakan usaha dan prosedur yang ditetapkan untuk memperoleh keyakinan yang

memadai bahwa tujuan satuan usaha yang spesifik (SPAP, 1994:319.3).

Menurut Tugiman (1997:44-45), pengendalian dapat merupakan tindakan

preventif (untuk mengurangi kemungkinan terjadinya berbagai hal yang tidak

diinginkan), pendeteksian (untuk mendeteksi dan memperbaiki berbagai keadaaan

tidak diinginkan yang telah berlangsung), atau direktif (untuk menyebabkan atau

mendorong terjadinya keadaan yang diinginkan). Dengan berkembangnya sebuah

perusahaan dan meningkatnya aktivitas perusahaan akan mengakibatkan

timbulnya berbagai masalah dan operasi perusahaan menjadi semakin rumit.

Pimpinan perusahaan yang sebelumnya dapat mengawasi seluruh aktivitas

perusahaan sekarang mempunyai kemampuan terbatas. Hal demikian mendorong

pimpinan perusahaan untuk mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung

jawab kepada bawahannya. Pengendalian intern tidak dapat berjalan dengan baik

tanpa ada pengawasan dari pihak manajemen. Manajemen bertanggung jawab

terhadap pengendalian intern dalam perusahaannya. Tetapi adanya kerterbatasan

(36)

dari pihak manajemen, maka manajemen tidak dapat melaksanakan fungsi

pengawasan sendiri. Oleh karena itu, diperlukan adanya fungsi audit intern yang

dapat membantu manajemen dalam melaksanakan tugasnya.

Audit intern timbul karena keterbatasan manajemen dalam mengendalikan

aktivitasnya sehingga fungsi audit intern sangat diperlukan sebagai alat bantu

manajemen dalam pengendalian perusahaan. Internal auditing adalah salah satu

fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi guna menelaah atau

mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan guna memberi saran-saran

kepada manajemen (Hartadi, 1991:36). Audit intern merupakan suatu fungsi staf

yang mempunyai wewenang untuk mengawasi pengendalian intern (Tuanakota,

1982:79). Fungsi staf audit intern tidak hanya melakukan penilaian dan audit

terhadap berbagai catatan, prosedur, pelaksanaan dari kebijakan dan rencana

perusahaan, melainkan juga memberikan informasi yang objektif dan saran-saran

yang berguna bagi perusahaan khususnya dalam penjualan, apalagi sebuah

perusahaan yang bergerak dibidang distribusi, penjualan serta pelayanan

komputer (Personal Computer), notebook, dan ipod, pasti sangat membutuhkan

audit intern yang digunakan sebagai alat bantu manajemen khususnya dalam

pengendalian intern penjualan.

Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk

melakukan suatu audit intern terhadap penjualan pada sebuah perusahaan, yang

berlokasi di Bandung. Maka penulis memberi judul skripsi ini, yaitu:

“PENGARUH AUDIT INTERN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN

DALAM MENUNJANG PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN.”

(37)

1.2Identifikasi Masalah

Penelitian yang ingin dilakukan terhadap pengendalian intern di

perusahaan dimaksudkan untuk meneliti masalah sebagai berikut:

1. Apakah pengendalian intern atas penjualan yang dijalankan perusahaan

telah memadai?

2. Sampai seberapa jauh pelaksanaan audit intern sebagai alat bantu

manajemen dalam menunjang pengendalian intern atas penjualan?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penulis mengadakan penelitian mengenai

pengaruh audit intern adalah untuk:

1. Mengetahui bagaimanakah pengendalian intern atas penjualan yang

dijalankan perusahaan.

2. Mengetahui sampai seberapa jauh pengaruh audit intern sebagai alat bantu

manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan, diharapkan berguna bagi:

1. Bagi penulis:

a. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan sarjana akuntansi

jenjang S-1 di Universitas Kristen Maranatha.

b. Untuk mengevaluasi serta menganalisa pengendalian intern yang

telah diterapkan dalam perusahaan dibandingkan dengan teori yang

(38)

penulis pelajari dalam rangka pengambilan kesimpulan dan saran atas

dasar penelitian.

c. Untuk menambah pengetahuan mengenai pengendalian intern dan

audit intern serta untuk memperoleh data yang memadai guna

menarik kesimpulan mengenai pengaruh audit intern sebagai alat

bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan.

2. Bagi pihak perusahaan:

Untuk dapat memberikan masukan berupa saran-saran kepada

manajemen yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam

meningkatkan pengendalian intern penjualan.

3. Bagi pihak lain:

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan

referensi untuk menambah pengetahuan praktis atas penerapan

pengendalian intern, khususnya atas audit intern.

1.5Rerangka Pemikiran

Perusahaan umumnya didirikan dalam skala kecil, seiring dengan

perkembangannya, perusahaan menjadi perusahaan yang berskala menengah atau

pun menjadi perusahaan yang berskala besar. Pada saat sebuah perusahaan

berkembang, aktivitas menjadi semakin banyak dan semakin kompleks. Di saat

seperti itu, pemilik cenderung tidak sanggup mengelola serta menjalankan sendiri

perusahaannya karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Karena

keterbatasan tersebut maka pemilik mencari pihak yang dapat diserahkan

(39)

tanggung jawab untuk mengelola perusahaan, pihak tersebut adalah pihak

manajemen. Untuk mengawasi aktivitas penjualan ini diperlukan suatu

pengendalian intern yang memadai, untuk mengelola penjualan dengan baik.

Pengendalian ini harus dilakukan oleh pihak manajemen, karena pengendalian

merupakan hasil dari perencanaan penyusunan dan pengaturan yang dilakukan

secara tepat oleh manajemen untuk mempertinggi kemungkinan tercapainya

berbagai tujuan dan sasaran (Tugiman, 1997:44). Dengan berkembangnya sebuah

perusahaan, maka kegiatan penjualan akan semakin meningkat. Hal ini

memerlukan perhatian khusus dari pihak manajemen, mengingat keterbatasan

yang dimiliki oleh pihak manajemen dalam mengendalikan perusahaan tersebut.

Kenyataan inilah yang mengakibatkan pimpinan perusahaan mendelegasikan

sebagian wewenang kepada para bawahannya disertai dengan pengawasan yang

memadai.

Menurut Mulyadi (1992:68), struktur pengendalian intern suatu satuan

usaha yang terdiri dari kebijakan dari prosedur yang diciptakan untuk memberikan

jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai. Fungsi pengendalian

tersebut dapat dilakukan dengan adanya audit internal di perusahaan dan

dilakukan oleh seorang yang independen.

Pengertian pemeriksaan (audit) internal menurut Tugiman (2001:11)

adalah sebagai berikut:

“Pemeriksaan (audit) internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan, dengan tujuan membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk itu, auditor internal akan melakukan analisis, penilaian, dan mengajukan saran-saran. Tujuan audit juga

(40)

mencakup pada pengembangan pengawasan yang efektif dengan biaya yang wajar.”

lndependensi ini diperlukan agar hasil pemeriksaan tidak dipengaruhi oleh

pandangan subjektif pihak yang diperiksa. Pentingnya independensi ini karena

audit intern merupakan aktivitas profesional yang memerlukan integritas dan

objektivitas yang tinggi serta pribadi yang tidak mudah dipengaruhi. Tanpa

independensi, hasil audit internal yang diharapkan tidak akan dapat diwujudkan

secara optimal (Tugiman, 2001:12).

Tujuan pengendalian intern dapat tercapai jika pelaksanaan seluruh

prosedur dan metode benar-benar sesuai dengan semestinya. Agar pengendalian

dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya, maka diperlukan adanya audit intern.

Audit intern merupakan bagian dari sistem pengendalian internal dan merupakan

alat bantu bagi manajemen untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan dan

juga untuk mengetahui sampai sejauh mana prosedur telah ditaati. Informasi dari

audit internal penting sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan

manajemen. Pemeriksa (audit) intern melaksanakan fungsinya atau tugasnya

sebagai bagian yang mengawasi dan mengevaluasi efektivitas dari suatu struktur

pengendalian intern (Tuanakota, 1982:95).

Pengendalian intern atas penjualan merupakan kegiatan yang penting

dalam perusahaan karena penjualan merupakan suatu fungsi yang sangat penting

atau menentukan dalam mencapai tujuan utama perusahaan Widjayanto

(1985:254). Untuk itu perlu sekali adanya suatu pengendalian yang memadai,

karena apabila pengendalian intern tidak tepat dalam melakukan penjualan maka

dapat mengakibatkan halangan bagi perusahaan dalam aktivitas penjualan.

(41)

Dengan kata lain, pengendalian intern penjualan harus dilakukan seefektif

mungkin untuk mendapatkan laba yang optimal. Perusahaan memerlukan suatu

kegiatan pemeriksaan untuk mengetahui apakah pengendalian berjalan dengan

efektif. Fungsi pemeriksaan ini dilakukan oleh suatu staf audit yang merupakan

bagian dari pengendalian intern itu sendiri, yaitu internal audit.

Pentingnya fungsi internal audit bagi suatu perusahaan telah dikemukakan

oleh General Accounting Office (GAO) dan dikutip oleh Cashin et al., (1988:121)

sebagai berikut:

1. Menemukan berbagai situasi untuk meniadakan pemborosan dan

inefisiensi.

2. Menyarankan perbaikan dalam bidang kebijaksanaan, prosedur, dan

struktur organisasi.

3. Menciptakan alat-alat penguji terhadap hasil pekerjaan para individu

dan berbagai unit organisasi.

4. Mengawasi ketaatan pada syarat-syarat yang ditentukan oleh anggaran

dasar dan undang-undang.

5. Mengecek adanya tindakan-tindakan yang tidak atau belum disetujui,

yang menyeleweng dan tindakan yang tidak sesuai lainnya.

6. Mengidentifikasikan tempat-tempat yang mengandung kemungkinan

timbulnya kesulitan dalam kegiatan di masa depan.

7. Menciptakan saluran komunikasi antara berbagai tingkat kegiatan.

Auditor internal menurut (Tugiman, 1997:46), harus menguji dan

mengevaluasi berbagai proses perencanaan, penyusunan, dan pengaturan untuk

(42)

menentukan apakah terdapat kepastian bahwa berbagai tujuan dan sasaran dapat

dicapai. Evaluasi terhadap seluruh proses tersebut akan menghasilkan berbagai

informasi yang dapat digabungkan untuk menilai sistem pengendalian internal

secara keseluruhan. Dengan adanya audit intern, diharapkan mampu membantu

pengendalian intern penjualan agar tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan suatu

perusahaan dapat tercapai.

Bertitik tolak dari dasar pemikiran diatas, penulis dapat mengemukakan

hipotesis sebagai berikut: “Jika audit intern sebagai alat bantu manajemen

dilaksanakan secara memadai maka akan menunjang pengendalian intern penjualan. ”

1.6Metode Penelitian

Penulis dalam menyusun skripsi ini menggunakan metode analisis

deskriptif, yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data

untuk disajikan dan dianalisis, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas

mengenai objek yang diteliti, kemudian dapat ditarik kesimpulan yang dijadikan

dasar untuk memecahkan masalah (Indriantoro,1999:27).

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam

mengumpulkan informasi yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, yaitu:

1.Penelitian lapangan ( Field Research )

Yaitu suatu cara untuk memperoleh data primer dengan meninjau secara

langsung objek penelitian (Cooper dan Emory, 1996:256). Data tersebut

diperoleh dengan cara:

(43)

a. Wawancara

Penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak manajemen

perusahaan yang mendalami bidang yang berkaitan dengan objek

yang diteliti.

b. Observasi

Penulis melakukan pengamatan fasilitas fisik dan meninjau

pelaksanaan kegiatan perusahaan, khususnya yang berhubungan

dengan penjualan.

c. Kuesioner

Penulis membuat kuesioner yang diberikan kepada pihak-pihak

tertentu yang berhubungan dengan pertanyaan yang tercantum dalam

kuesioner.

2.Penelitian Kepustakaan ( Library Research )

Yaitu teknik pengumpulan data dengan mencari dan mempelajari

bahan-bahan kepustakaan untuk memperoleh data sekunder, seperti literatur,

buku-buku referensi, dan sumber-sumber lain yang dapat digunakan

sebagai pedoman dan dasar pemikiran teoritis dalam melihat, membahas

serta menganalisis masalah yang diteliti.

Setelah data terkumpul yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis

data. Analisis ini dilakukan berdasarkan metode analisis regresi linear karena

untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, selain itu

untuk menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen (Ghozali, 2002:43)

(44)

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada PT. X yang

berlokasi di Bandung. Perusahaan ini bergerak dalam bidang distribusi, penjualan

dan pelayanan komputer (Personal Computer), notebook, dan ipod. Penelitian ini

diadakan pada bulan April 2007 sampai dengan terselesaikannya penyusunan

skripsi ini.

(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian pada PT. X, serta pembahasan yang

berlandaskan teori, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengendalian intern penjualan dalam perusahaan cukup memadai

karena adanya dukungan dari faktor-faktor berikut ini:

a. Struktur organisasi perusahaan yang disertai uraian tugas dan

tanggung jawab yang jelas dari masing-masing bagian dalam

perusahaan.

b. Adanya pemisahan fungsi yang memadai antara fungsi operasi

perusahaan, fungsi pencatatan, fungsi penyimpanan barang.

c. Prosedur otorisasi yang ada cukup memadai yaitu dengan

ditetapkannya kebijakan-kebijakan dan prosedur pelaksanaan serta

pencatatan-pencatatan yang disusun sedemikian rupa sehingga

dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penyelewengan (fraud)

d. Digunakannya dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang cukup

memadai serta dapat dipertanggungjawabkan.

e. Perusahaan melakukan perhitungan fisik atas persediaan pada akhir

tahun untuk memberikan keyakinan dan kebenaran atas pencatatan

persediaan.

(46)

f. Auditor intern perusahaan melakukan audit intern yang dapat

membantu manajemen dalam melakukan pengawasan terhadap

pengendalian yang diterapkan dalam melakukan pengawasan

terhadap pengendalian yang diterapkan di perusahaan serta dapat

memberikan penilaian juga saran-saran perbaikan yang berguna

bagi kepentingan manajemen.

2. Audit intern sebagai salah satu unsur pengendalian intern cukup

memadai sebagai alat manajemen dalam menunjang pengendalian

intern penjualan. Kesimpulan ini didapat berdasarkan hal-hal sebagai

berikut:

a. Kedudukan auditor intern yang khusus dalam struktur organisasi

perusahaan, yaitu sebagai fungsi staf yang mempunyai tanggung

jawab langsung terhadap direktur, dan auditor intern tersebut tidak

mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada para

bawahan. Dengan demikian kedudukan auditor intern tersebut

memenuhi syarat independen.

b. Auditor intern dalam perusahaan adalah seorang yang profesional

sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mempunyai

kemampuan teknis yang tinggi yang merupakan syarat bagi

seorang auditor intern yang berhasil.

c. Manajemen memberikan dukungan terhadap terhadap auditor

intern. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya laporan hasil audit

intern yang disampaikan kepada direktur selanjutnya. Laporan

(47)

auditor intern juga merupakan bahan pertimbangan bagi keputusan

yang akan diambil oleh manajemen.

d. Adanya aktivitas auditor intern yang meliputi fungsi compliance,

fungsi verifikasi, dan fungsi evaluasi.

Selain faktor-faktor yang menunjang pengendalian intern dan pelaksanaan

audit intern tersebut diatas, terdapat pula kelemahan-kelemahan yang ada baik

pada pengendalian intern penjualan maupun pada pelaksanaan audit intern dalam

perusahaan. Dibawah ini akan dikemukakan beberapa kelemahan yang ada:

a. Usulan perbaikan yang disampaikan oleh audit intern,

kadang-kadang lambat dijalankan oleh pimpinan atau manajemen, jika

tanggapan pimpinan lambat, maka akan berakibat semangat kerja

audit intern menurun.

b. Bagian accounting juga merangkap sebagai bagian keuangan.

Dimana fungsi pencatatan dan penerimaan uang dipegang oleh

bagian accounting. Seharusnya perusahaan mempunyai bagian

keuangan tersendiri yang khusus mengurusi keuangan perusahaan.

c. Karena departemen audit intern PT. X menangani audit kantor

pusat dan kantor cabang, oleh karena itu sebaiknya frekuensi audit

intern ditingkatkan dan direncanakan dengan sebaik mungkin.

d. Pengendalian intern penjualan pada PT. X masih memilki

kelemahan yaitu tidak adanya pemisahan fungsi antara bagian

penjualan dan bagian kredit.

(48)

5.2Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang didapat sebelumnya,

penulis mencoba untuk mengemukakan saran-saran yang dimaksudkan untuk

memberikan bahan pertimbangan pada perusahaan dalam penyempurnaan

pengendalian intern dan fungsi audit intern, yaitu:

a. Uraian tugas yang ada sering di-review kembali untuk ditambah

atau dikurangi berdasarkan hasil audit intern sehingga para

pelaksanaan pada bagian penjualan, dan prosedur pengiriman

barang dapat lebih efektif serta karyawan dapat benar-benar

melaksanakan tugasnya.

b. Frekuensi audit intern sebaiknya ditingkatkan dan direncanakan

dengan sebaik mungkin.

c. Antara bagian penjualan dan bagian kredit sebaiknya dilakukan

pemisahan fungsi sehingga kemungkinan terjadinya kecurangan

dapat dihindari.

d. Pada kantor cabang sebaiknya perusahaan menetapkan bagian yang

khusus mengurusi masalah keuangan kantor cabang.

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 1999. Auditing oleh Akuntan Publik. Jakarta: LP FEUI

Arens, Alvin A & James K. Loebbecke. 1989. Auditing Suatu Pendekatan

Terpadu. 3th .Jakarta: Erlangga

Arens, Alvin A & James K. Loebbecke. 1994. Auditing an Integrated Approach. 6th. New Jersey: Prenhall

Arens, Alvin A & James K. Loebbecke.. 1996. Auditing Pendekatan Terpadu. 6th. Alih bahasa oleh Amir Abadi Jusuf. Jakarta: Salemba Empat

Arens, Alvin A., Randal J. Elder & Mark S. Beasley. 2003. Auditing an Integrated

Approach. 9th. USA: Pearson Education Inc.

Arens, Alvin A & James K. Loebbecke. 2006. Auditing an Integrated Approach. 8th. New Jersey: Prenhall

Badudu, Zain. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Cashin, James A. Neuwrith, Paul D., dan Levy J. Fuck. 1988. Cashin`s

Handbook For Auditors. 2th. Singapore: Mc. Grand Hillbook Co.

Cooper dan Emory. 1996. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Erlangga

Crocket. 1988. Statistical Techniques In The Social Sciences. Australia: Quoll Enterprises

Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. 2th. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Haier. 1988. Multivariate Data Analysis. 5th. Prentice Hall .

Hartadi, Bambang. 1991. Internal Auditing: Suatu Tinjauan Sistem Informasi

Manusia dan Cara Pelaporannya. 1th. Yogya: Andi Offset

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Statisitik 2 (Statistik Inferensif). Jakarta: Bumi Aksara

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara

Heckert, Brooks J., and Wilson, James D. 1990. Controllership The Work Of

Managerial Accountant. 1th. New York: The Ronal Press Company.

(50)

Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis

untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat

Ikatan Akuntan Indonesia. 1994. Standar Profesional Akuntan Publik. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga

Kosasih, Ruchyat, Drs., Ak, 1993. Auditing Prinsip dan Prosedur. Edisi Lengkap: Bandung

La Midjan & Azhar Susanto. 1997. Sistem Informasi Akuntansi I. 9th. Bandung: Penerbit Lembaga Informatika Akuntansi

Maynard Greg R, Februari 1999. Internal Auditing as a Function of Risk

Management. Journal The Institute of Internal Auditors.

Mulyadi. 1992. Pemeriksaan Akuntan. 4th. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Philip Kotler & Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. 8th. Jakarta: Erlangga

Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan. 2002. Sistem Pengendalian

Manajemen. Edisi 1. alih bahasa oleh Drs. Titiek S. Kurniawan

Tjakrawala, MSi., Ak., Jakarta: Salemba Empat

Sudarmanto R. Gunawan. 2004. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. 1th. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Saladin, Djasmin Drs. 2002. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,

Pelaksanaan, dan Pengendalian. Bandung: Linda Kkarya.

Sawyer B. Lawrence. 2005. Internal Audit. Jakarta: Salemba Empat

Theodorus M. Tuanakotta. 1982. Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntan

Publik. Edisi ke-3. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia

(51)

Tugiman, Hiro. 1997. Standar Profesional Akuntan Publik. Yogyakarta: Kanisius

Tugiman, Hiro. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Yogyakarta: Kanisius

Tugiman, Hiro. 2002. Pandangan Baru Internal Auditing. Yogyakarta: Kanisius

Victor Z. Brink & Herbert Witt. 1991. Modern Internal Auditing. Jakarta: Salemba Empat

Widjayanto, Nugroho. 1985. Pemeriksaan Operasional Perusahaan. Jakarta: FEUI

Wilson, James D, dan John B. Campbell. 1991. Controllership: Tugas Akuntan

Manajemen. Jakarta: Erlangga. 1996.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Untuk melihat faktor yang paling dominan berpengaruh nyata terhadap motivasi kerja karyawan Bank BTPN di daratan Timor adalah dengan cara memperhatikan koefisien

Melihat jasa transfer merupakan salah satu jasa bank yang bermanfaat, maka saya akan membahas dan mengemukakannya dalam bentuk laporan magang dengan judul

a. Asumsi dasar adalah anggapan atau pandangan yang menetukan bagaimana insan Telkom mempersepsi, berfikir dan merasakan sesuatu. Esensi dari budaya Telkom terletak

permainan jauh dengan apa yang diharapkan, sehingga tidak jarang dari mereka saat melakukan passing atas sering kali bolanya melenceng jauh dari teman

Pada tahap pra activity atau sebelum membaca majalah, tingkat perhatian responden tergolong rendah dalam hal mencari informasi majalah GADIS dan ANEKA. Responden mengaku

Menganalisis ATP ( Ability to Pay ) dan WTP ( Willingness to Pay ) dari hasil survey serta analisis tarif angkutan barang berdasarkan biaya. operasional kereta api

tikus putih ェ。ョエ。ョセ@ yang diberi karbon tetraklorida dengan.. dosis セ@ ml / kg berat