ABSTRAK
Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perekonomian Indonesia terus bertumbuh dengan pesat. Sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian tersebut, peranan modal menjadi sangat penting khususnya bagi perusahaan - perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. Keberadaan pasar modal layak dipertimbangkan sebagai salahsatu wahana pembiayaan perusahaan dan juga sebagai wahana investasi. Sebagai wahana investasi, pasar modal mempunyai berbagai jenis instrumen dengan potensi keuntungan dan risiko yang berbeda - beda.
Investor yang berinvestasi di pasar saham menginginkan tingkat pengembalian yang maksimal dengan risiko yang seminimal mungkin. Untuk mewujudkan hal tersebut maka investor perlu membentuk portofolio yang terdiri dari saham - saham pilihan. Saham - saham pilihan dalam penelitian ini berasal dari kelompok saham LQ45 seperti saham AALI, saham BUMI, saham INTP, saham ASII, saham GGRM, saham TLKM, saham KIJA, saham BBCA, dan saham UNTR. Sedangkan model yang digunakan untuk membentuk portofolio optimal adalah Model Indeks Tunggal (Single Index Model). Pada penelitian ini, penulis ingin mengetahui kinerja saham - saham LQ45 pilihan yang tersebut diatas selama 1 tahun (1 Agustus 2006 - 31 Juli 2007), cara membentuk portofolio yang optimal dan hasil pembentukan portofolio yang optimal menggunakan Model Indeks Tunggal.
DAFTAR ISI
Abstrak ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... v
Daftar Tabel ... ix
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
1.5 Kerangka Pemikiran ... 6
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 10
Bab II Kajian Pustaka 2.1 Investasi ... 11
2.1.1 Pengertian ... 11
2.1.2 Proses Investasi ... 13
2.1.3 Jenis – Jenis Investasi ... 16
2.2 Saham ... 20
2.2.1 Jenis – Jenis Saham ... 20
2.2.3 Keuntungan dan Risiko Memiliki Saham Biasa ... 23
2.3 Indeks Harga Saham ... 25
2.3.1 Pengertian ... 25
2.3.2 Fungsi Indeks Harga Saham ... 26
2.3.3 Jenis – Jenis Indeks Harga Saham ... 27
2.4 Portofolio ... 29
2.4.1 Pengertian ... 29
2.4.2 Diversifikasi Acak ... 30
2.4.3 Asumsi – Asumsi Dalam Pembentukan Portofolio ... 31
2.5 Tingkat Pengembalian (Return) ... 32
2.5.1 Return Saham ... 33
2.5.2 Return Pasar ... 36
2.5.3 Return Portofolio ... 37
2.6 Risiko ... 38
2.6.1 Pengertian ... 38
2.6.2 Sikap Investor Terhadap Risiko ... 40
2.6.3 Risiko Sistematis dan Risiko Tidak Sistematis ... 41
2.6.3.1 Risiko Sistematis ... 41
2.6.3.2 Risiko Tidak Sistematis ... 42
2.7 Beta Pasar ... 44
2.8 Model Indeks Tunggal ... 48
Bab III Objek dan Metode Penelitian
3.1 Objek Penelitian ... 54
3.2 Metode Penelitian ... 66
3.2.1 Jenis Penelitian ... 66
3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 66
3.2.3 Metode Pengambilan Sampel Penelitian ... 66
3.2.4 Metode Pengumpulan Data ... 67
3.2.5 Jenis dan Sumber Data ... 67
3.2.6 Teknik Pengolahan Data ... 67
Bab IV Pembahasan 4.1 Kinerja Saham – Saham LQ45 Pilihan Selama 1 Tahun ... 70
4.1.1 Tingkat Pengembalian (Return)... 70
4.1.2 Risiko (Risk) ... 76
4.1.2.1 Risiko Sistematis ... 77
4.1.2.2 Risiko Tidak Sistematis ... 80
4.1.2.3 Risiko Total ... 82
4.2 Pembentukan Portofolio Yang Optimal Dari Saham – Saham LQ45 Pilihan Menggunakan Model Indeks Tunggal ... 84
4.3 Hasil Pembentukan Portofolio Yang Optimal Dari Saham – Saham LQ45 Pilihan Menggunakan Model Indeks Tunggal... 91
4.3.1 Tingkat Pengembalian (Return) Portofolio ... 92
Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan ... 102
5.2 Saran ... 103
Daftar Pustaka ... xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Return Saham LQ45 Pilihan ... 72
Tabel 4.2 Excess Return Saham LQ45 Pilihan Terhadap Risk Free Asset ... 73
Tabel 4.3 Excess Return Saham LQ45 Pilihan Terhadap Return Pasar ... 75
Tabel 4.4 Beta Saham LQ45 Pilihan ... 78
Tabel 4.5 Risiko Tidak Sistematis Saham LQ45 Pilihan ... 81
Tabel 4.6 Risiko Total Saham LQ45 Pilihan ... 83
Tabel 4.7 Rasio ERB Saham LQ45 Pilihan ... 85
Tabel 4.8 Peringkat Saham LQ45 Pilihan ... 85
Tabel 4.9 Nilai Ci Saham LQ45 Pilihan ... 87
Tabel 4.10 Penentuan Cut - Off Rate ... 89
Tabel 4.11 Proporsi Saham LQ45 Pilihan ... 90
Tabel 4.12 Saham - Saham LQ45 Pilihan Yang Membentuk Portofolio Optimal .... 91
Tabel 4.13 Return Saham LQ45 Pilihan Yang Membentuk Portofolio Optimal ... 92
Tabel 4.14 Pengurangan Risiko Karena Diversifikasi... 94
Tabel 4.15 Excess Return Saham LQ45 Pilihan Terhadap Return Asset Bebas Risiko dan Pasar ... 97
Tabel 4.16 Risiko Sistematis, Risiko Tidak Sistematis dan Risiko Total Saham LQ45 Pilihan ... 98
Tabel 4.17 Peringkat Saham LQ45 Pilihan ... 99
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Saham LQ45 Periode 1 Agustus 2006 - 31 Januari 2007 Lampiran 2 : Daftar Saham LQ45 Periode 1 Februari 2007 - 31 Juli 2007
Lampiran 3 : Harga Saham dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Penutupan Harian
Lampiran 4 : Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate) Lampiran 5 : Perhitungan Return, Beta dan Alpha Lampiran 6 : Perhitungan Variance
Lampiran 7 : Perhitungan Cut - Off Rate
Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring dengan berjalannya waktu, Indonesia terus memperbaiki kondisi fundamental dalam negerinya. Perekonomian yang sebelumnya sempat terpuruk, kini sudah bertumbuh dengan pesat. Perusahaan – perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda perekonomian nasional. Sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian tersebut, peranan modal menjadi sangat penting khususnya bagi perusahaan – perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.
Apabila sebelumnya perusahaan mendapatkan modal dalam bentuk kredit dari perbankan atau lembaga keuangan lainnya saja, kini pasar modal layak dipertimbangkan sebagai salahsatu alternatif yang baru karena pasar modal dapat mempertemukan perusahaan – perusahaan yang sedang membutuhkan modal dengan para investor. Namun keberadaan pasar modal belum efektif sepenuhnya dimanfaatkan oleh perusahaan – perusahaan dan investor di Indonesia. Perusahaan yang hendak masuk ke pasar modal (go public) dihadapkan pada beberapa prosedur dan persyaratan tertentu yang
Universitas Kristen Maranatha 2 mengenai peluang investasi di pasar modal serta masih terbatasnya pengetahuan mengenai bagaimana cara mengelola investasi yang optimal.
Pemerintah mempunyai peran yang sangat besar dalam mengupayakan pasar modal sebagai wahana pembiayaan dan investasi secara maksimal. Pemerintah perlu menyusun kebijakan – kebijakan dan program – program yang dapat menarik minat perusahaan maupun investor untuk terlibat di pasar modal. Keberadaan pasar modal diharapkan dapat mendukung peningkatan aktivitas perekonomian seperti penanaman investasi didalam negeri, penerimaan pajak, kegiatan ekspor – impor dan perluasan lapangan pekerjaan.
Sebagai wahana investasi, pasar modal memungkinkan investor untuk menanamkan dananya pada berbagai jenis instrumen dan tentunya mengharapkan untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan besarnya dana yang telah ditanamkan. Pasar modal di Indonesia mempunyai beberapa instrumen keuangan jangka panjang seperti saham, obligasi, right, waran, opsi. Masing – masing instrumen memiliki potensi keuntungan dan risiko yang berbeda – beda.
Universitas Kristen Maranatha 3 investor yang hendak beralih investasi ke pasar saham harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai risiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dari saham – saham yang dipilihnya. Investor yang membeli saham – saham hanya secara intuisi saja tanpa perhitungan, biasanya memperoleh hasil yang kurang optimal.
Investor yang berinvestasi di pasar saham tentunya menginginkan tingkat pengembalian yang maksimal dengan risiko yang seminimal mungkin. Untuk mewujudkan hal tersebut maka investor perlu membentuk portofolio saham yang terdiri dari saham – saham pilihan. Investor dapat menggunakan salahsatu model dari beberapa model yang ada untuk membentuk portofolio yang optimal seperti Capital Asset Pricing Model (CAPM), Teori Arbitrase Harga (Arbitrage Pricing Theory), Model
Indeks Tunggal (Single Index Model), maupun model - model lainnya. Jenis - jenis saham yang dapat dipilih investor sangat beragam dari bermacam - macam industri dan sektor. Selain itu, kriteria penyeleksian sahampun juga beragam tergantung pada pertimbangan masing – masing investor.
Universitas Kristen Maranatha 4 Berdasarkan pada hal tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Analisis Pembentukan Portofolio Yang Optimal Dari Berbagai Saham LQ45 Pilihan di Bursa Efek Jakarta
Menggunakan Model Indeks Tunggal ”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang penelitian di atas, ada beberapa pokok permasalahan yang akan diteliti oleh penulis yaitu :
a. Bagaimana kinerja saham – saham LQ45 pilihan selama 1 tahun dari tanggal 1 Agustus 2006 – 31 Juli 2007 ?
b. Bagaimana cara membentuk portofolio yang optimal dari saham – saham LQ45 pilihan menggunakan Model Indeks Tunggal ?
c. Bagaimana hasil pembentukan portofolio yang optimal dari saham – saham LQ45 pilihan menggunakan Model Indeks Tunggal ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah :
a. Mengetahui kinerja saham – saham LQ45 pilihan selama 1 tahun dari tanggal 1 Agustus 2006 – 31 Juli 2007.
b. Mengetahui cara membentuk portofolio yang optimal dari saham – saham LQ45 pilihan menggunakan Model Indeks Tunggal.
Universitas Kristen Maranatha 5 1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat berguna bagi penulis, perusahaan bersangkutan, investor dan pihak lainnya. Adapun kegunaan tersebut antara lain :
a. Untuk penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membentuk portofolio saham yang optimal sekaligus juga mempraktekkan teori – teori yang sudah diperoleh semasa perkuliahan. Selain itu, juga untuk memenuhi salahsatu syarat mengikuti Sidang Sarjana (S-1) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.
b. Untuk perusahaan bersangkutan
Sebagai tolok ukur bagaimana perkembangan harga saham perusahaannya dimata para investor sehingga diharapkan perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya dan akhirnya harga saham perusahaan akan meningkat dan menjadi pilihan investasi bagi para investor.
c. Untuk investor
Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi, khususnya bagi para investor yang akan membentuk atau merevisi portofolio sahamnya.
d. Untuk pihak lainnya
Universitas Kristen Maranatha 6 masyarakat yang akan menanamkan dananya di pasar modal khususnya saham.
1.5Kerangka Pemikiran
Berbicara mengenai investasi di pasar modal, tampaknya sebagian besar masyarakat Indonesia masih awam. Hanya sebagian kecil saja yang tahu dan mau terlibat didalamnya. Respon masyarakat Indonesia mengenai pasar modal masih tertinggal dibandingkan negara – negara Asia lainnya seperti Jepang, Korea Selatan, Cina dan Hong Kong yang memang merupakan negara maju sehingga pasar modalnya sudah dimanfaatkan secara optimal sebagai wahana pembiayaan dan wahana investasi. Masih terbatasnya pengetahuan mengenai pola – pola pergerakan harga sekuritas dan cara pengelolaan yang optimal sering menjadi hambatan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi di pasar modal. Sehingga sampai saat kini aktivitas investasi masyarakat Indonesia sebagian besar masih dalam bentuk investasi nyata.
Universitas Kristen Maranatha 7 tersebut menaruh perhatian pada masa depan dalam hal tingkat pengembalian yang akan diperoleh dan juga risiko yang dapat memengaruhinya. Walaupun mengandung risiko, masa depan menjanjikan sesuatu yang lebih baik daripada sekarang sehingga banyak orang yang melakukan berbagai aktivitas investasi.
Investasi finansial di pasar modal memungkinkan investor untuk mempelajari prospektus suatu perusahaan yang akan mendaftarkan diri di bursa efek melalui mekanisme penawaran umum perdana (Initial Public Offering / IPO) dan juga mempelajari kinerja perusahaan yang telah terdaftar
berdasarkan pergerakan harga sekuritasnya dari waktu ke waktu, laporan keuangan maupun keputusan atau kebijakan yang berhubungan dengan perkembangan perusahaan (corporate action). Pasar modal juga memungkinkan investor untuk melakukan diversifikasi investasi atau membentuk portofolio sesuai dengan tingkat pengembalian yang diharapkan dan risiko yang bersedia ditanggungnya. Pasar modal tentunya menawarkan risiko dan tingkat pengembalian yang sangat beragam.
Universitas Kristen Maranatha 8 mengetahui tingkat pengembalian dan risiko dari masing - masing saham tersebut sebelum membentuk portofolio.
Untuk membentuk portofolio, investor dapat menggunakan model – model seperti Model Indeks Tunggal (Single Index Model), Teori Arbitrase Harga (Arbitrage Pricing Theory) dan Capital Asset Pricing Model / CAPM (Elton dan Gruber, 2003 : 175). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Model Indeks Tunggal dalam pembentukan sebuah portofolio yang optimal. Model Indeks Tunggal digunakan untuk mengolah hasil perhitungan berupa tingkat pengembalian yang diharapkan dan risiko dari saham – saham yang telah dipilih sebelumnya kemudian menentukan diterima atau tidaknya saham - saham tersebut dengan cut – off rate. Dan selanjutnya adalah menentukan proporsi dari masing – masing saham tersebut yang membentuk portofolio optimal.
Model Indeks Tunggal merupakan sebuah model yang sederhana namun dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi investor dalam membentuk portofolio. Penyederhanaan yang digunakan dalam suatu model dapat lebih memfokuskan pada konsep - konsep yang pokok. Konsep pokok Model Indeks Tunggal adalah adanya kecenderungan fluktuasi yang searah antara harga suatu saham dengan indeks harga saham. Konsep ini kemudian dikembangkan untuk membantu investor memilih saham - saham yang akan membentuk portofolio yang optimal.
Universitas Kristen Maranatha 9 kinerja sebuah perusahaan. Hal ini berarti investor menganalisis dan memproses informasi dengan cara yang sama. Pasar saham termasuk pasar persaingan sempurna dimana setiap individu maupun kelompok dapat terlibat didalamnya dan mencari segala bentuk informasi yang ada. Kondisi – kondisi lainnya seperti pemecahan saham, pengenaan pajak, biaya transaksi dan spread harga jual / beli juga digunakan sebagai asumsi dalam menjalankan
sebuah model termasuk Model Indeks Tunggal.
Universitas Kristen Maranatha 10 Bagan kerangka pemikiran :
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh penulis melalui situs internet (website) Yahoo! Finance (www.finance.yahoo.com) dan Bursa Efek Jakarta (www.jsx.co.id) serta website – website pendukung lainnya selama 1 tahun dari tanggal 1 Agustus 2006 – 31 Juli 2007.
Investasi
Nyata Finansial
Pasar Uang Pasar Modal Pasar Valas
Obligasi Saham Lain - Lain
Kinerja Saham LQ45 Pilihan Return Risk
Model - Model
Keseimbangan
CAPM SIM APT
Saham - Saham
LQ45 Pilihan
Portofolio
Universitas Kristen Maranatha 102 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, penulis menarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Kinerja saham - saham LQ45 pilihan selama 1 tahun dari tanggal 1 Agustus 2006 - 31 Juli 2007 dapat dikatakan baik. Dari segi tingkat pengembalian (return), kesembilan saham mempunyai return yang positif dan juga memiliki excess return yang positif terhadap asset bebas risiko (risk free asset). Bahkan
saham BUMI, saham KIJA, saham AALI dan saham ASII memiliki return yang lebih tinggi daripada return pasar (IHSG). Sedangkan dari segi risiko, kesembilan saham mempunyai risiko yang bermacam - macam. Saham yang memiliki risiko total paling tinggi adalah saham KIJA yaitu sebesar 0,004213 (0,42%) atau 21,03% per tahun, sedangkan saham yang memiliki risiko total paling rendah adalah saham BBCA yaitu sebesar 0,000595 (0,06%) atau 3,03% per tahun.
Universitas Kristen Maranatha 103 Langkah kedua adalah menentukan cut - off rate untuk mengetahui diterima atau tidaknya saham - saham yang sebelumnya diberikan peringkat. Dan langkah yang ketiga adalah menentukan proporsi dari masing - masing saham yang layak masuk kedalam portofolio optimal.
3. Hasil pembentukan portofolio yang optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal adalah saham BUMI (39,29%), saham ASII (18,37%), saham KIJA (12,45%), saham AALI (10,55%), saham INTP (7,45%), saham BBCA (6,10%), dan saham UNTR (5,78%). Adapun return yang diharapkan dari pembentukan portofolio ini adalah sebesar 87,42% per tahunnya dengan risiko total yang akan dihadapi oleh investor adalah sebesar 9,78% per tahunnya.
5.2 Saran
Universitas Kristen Maranatha 104 panjang dimana dana yang ditanamkan merupakan dana yang tidak akan dipakai untuk kebutuhan yang mendesak. Investor juga perlu meluangkan waktu untuk memantau kinerja portofolio yang telah dibentuk serta mengikuti perkembangan pasar saham secara rutin.
Universitas Kristen Maranatha ix DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal. Edisi Ketiga. Jakarta : PT Rineka Cipta
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat
Elton, E.J., Gruber, M.J., Brown and Goetzmann. 2003. Modern Portfolio Theory and Investment Analysis. Sixth Edition. USA : John Wiley & Sons, Inc.
Griffin, W., Ricky and Ronald J. Ebert. 1999. Business. New Jersey : Prentice Hall International Inc.
Husnan, Suad. 2001. Dasar – Dasar Teori Portofolio dan Analsis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta : UPP AMP YKPN
Jogiyanto, H.M. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN
Jones, P., Charles. 2000. Investments : Analysis and Management. Seventh Edition. USA : John Wiley & Sons, Inc.
Reilly, K., Frank and Keith C. Brown. 2000. Investment Analysis and Portfolio Management. Sixth Edition. USA : Harcourt, Inc.
Sharpe, W.F., Alexander, G.I., dan Bailey, J.V. 1997. Investasi. Edisi Indonesia Revisi. Jakarta : Prenhallindo