v ABSTRAK
HUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT (%BF) YANG DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN BOD POD DAN BODY MASS INDEX (BMI) SERTA CUT OFF POINT (COP) DAN ODDS RATIO (OR) COP BMI PADA
OBESITAS
Novarti Zahrotunisa, 2010
Pembimbing : DR. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF
Latar belakang: Obesitas merupakan keadaan dimana tubuh memiliki lemak menggunakan Bod Pod berhubungan dengan metode BMI, berapa nilai COP (Cut Off Point) BMI, dan berapa OR COP BMI pada obesitas.
Metode: Penelitian bersifat observational analitik dengan menggunakan rancangan pengambilan sampel case control. Subjek penelitian 110 orang laki-laki, dengan kriteria 55orang obese dan 55 orang non obese, dan dilakukan pengukuran BMI dan %BF.
Hasil: Bentuk hubungan persamaan garis regresi linier sederhana BF = -11.751 + 1.427BMI (p= 0.000)**. Kekuatan hubungan antara BF dengan BMI kuat dengan nilai r = 0.838 (p= 0.000)**. Nilai COP BMI untuk menilai obesitas adalah = 24.15 (sensitivitas 94.55%, spesivisitas 67.27% dan akurasi 80.91%). PPV = 74%; NPV= 92.5%. Nilai OR COP BMI pada orang obesitas adalah 35.6 (p<0.01)**.
Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa %BF berhubungan kuat dengan BMI, nilai COP BMI untuk obese adalah 24.15 kg/m2, dan OR COP BMI adalah 36.5.
vi
ABSTRACT
RELATION OF BODY FAT PERCENTAGE (%BF) WHICH MEASURED BY BOD POD WITH BODY MASS INDEX (BMI) AS WELL AS CUT OFF
POINT (COP) AND ODDS RATIO (OR) COP BMI IN OBESITY
Novarti Zahrotunisa, 2010
Tutor : DR. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF
Background : Obesity is a condition in which one have excess body fat than
standard. Currently, gold standard method for measuring body fat is by using Bod Pod, however, this method is so expensive and not simple, so another method is needed for the measuring of body fat compatible for clinical usage, cheap and simple, such as BMI.
Objectives: To find out whether %BF measurement using the Bod Pod have
relationship with BMI method, to find out COP (cut out point) for BMI, and to find out the OR (odds ratio) for BMI COP in obesity.
Method: The characteristic of this research was observational analytic with
case control sampling design. The research subject were 110 males with 55 people are obese and other 55 people are non-obese, the measurement done is BMI and % BF.
Results: The form of relation in simple linear regression equastion is %BF=
-11.751+1.427BMI (p= 0.000)**. Strength of the relationship between the %BF
relation with BMI, COP BMI value in obesity is 24.15 kg/m2, and OR COP BMI value is 36.5.
iv
DAFTAR SINGKATAN
1. %BF : Persentase Body Fat 2. Ac : Accuration
3. ADP : Air Displacement Plethysmography 4. BMI : Body Mass Index
5. COP : Cut Off Point
6. DXA : Dual Energy X-Ray Absorptiometry 7. NPV : Negative Predictive Value
8. OR : ODDS Ratio
9. PCM : Protein Calorie Malnutrition 10.PPV : Positive Predictive Value 11.Prv : Prevalency
12.SD : Standard Deviasi 13.Se : Sensitivity 14.Sp : Spesivisity
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
DAFTAR SINGKATAN ... iv
ABSTRAK ... v
1.2Identifikasi Masalah ... 2
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.4Manfaat Penelitian ... 2
1.5Kerangka Pemikiran ... 3
1.6Hipotesis ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi ... 4
2.1.1 Pendahuluan ... 4
2.1.2 Metode Penilaian Status Gizi ... 5
2.1.3 Klasifikasi Status Gizi ... 7
2.2 Obesitas ... 8
2.2.1 Pendahuluan ... 8
x
2.2.3 Tipe Obesitas ... 11
2.3 Lemak Tubuh ... 13
2.3.1 Pendahuluan ... 13
2.3.2 Distribusi lemak tubuh ... 14
2.3.3 Persentase Body Fat (%BF) ... 14
2.3.4 Pengukuran lemak tubuh ... 15
2.3.4.1 Antropometri sederhana ... 15
BAB III ALAT/SUBJEK PENELITIAN 3.1 Alat dan Subjek Penelitian ... 21
3.1.1 Alat Penelitian ... 21
3.3.2 Subjek Penelitian ... 21
3.3.3 Tempat danWaktu ... 21
3.2 Metode Penelitian... 21
3.2.1 Desain Penelitian ... 21
3.2.2 Variabel Penelitian ... 22
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 22
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 22
3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 22
3.2.4 ProsedurKerja ... 23
3.2.4.1 Cara Pengukuran %BF dengan Bod Pod ... 23
3.2.4.2 Cara Pengukuran BMI ... 23
xi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan ... 25
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 29
5.2 Saran ... 29
DAFTAR PUSTAKA ... 30
LAMPIRAN ... 33
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi BMI ... 17
Tabel 2.2 Klasifikasi Berat Badan yang Diusulkan Berdasarkan BMI Pada Penduduk Asia Dewasa ... 17
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif dan ANOVA ... 25
Tabel 4.2 Koefisien Regresi ... 25
Tabel 4.3 Koefisien Korelasi... 26
Tabel 4.4 COP BMI pada Obese ... 27
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Metode Penelitian Status Gizi ... 7
Gambar 2.2 Obesitas Tipe Android dan Gynoid ... 12
Gambar 2.3 Obesitas Tipe Android dan Gynoid ... 12
Gambar 2.4 Obesitas Tipe Ovoid ... 13
xiv
DAFTAR GRAFIK
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Hasil Penelitian ... 33
Lampiran 2 Output Hasil Pengujian Statistik ... 36
Lampiran 3 Informed Consent ... 38
33 Lampiran 1. Tabel Hasil Penelitian
35
94 67,1 174 22,2 19,2
95 67,4 166 24,5 19,8
96 64,0 178 20,2 19,3
97 70,6 178 22,3 19,2
98 55,9 170 19,3 16,2
99 74,0 176 23,9 15,6
100 84,8 169 29,7 21,6
101 62,2 160 24,3 18,1
102 90,8 176 29,3 23,1
103 60,9 163 22,9 14,1
104 63,6 168 22,5 19,7
105 56,7 165 20,8 14,6
106 75,0 172 25,4 18,8
107 70,1 174 23,2 15,0
108 82,6 176 26,7 24,7
109 71,1 168 25,2 14,6
110 67,8 168 24,0 13,9
Keterangan:
obese
36
Lampiran 2. Output Hasil Pengujian Statistik
Regression
a Predictors: (Constant), BMI
ANOVA(b)
37
a Dependent Variable: %BF
38
Lampiran 3. Informed Consent
Email:
UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL BANDUNG UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :
U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: HUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT (%BF) YANG DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN BOD POD DAN BODY MASS INDEX (BMI) SERTA CUT OFF POINT (COP) DAN ODDS RATIO (OR) COP BMI PADA OBESITAS.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Bandung,
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,
( Novarti Zahrotunisa ) ( )
Saksi-saksi:
1. ……… ( )
40
RIWAYAT HIDUP
Nama : Novarti Zahrotunisa
Nomor Pokok Mahasiswa : 0710157
Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 7 November 1989
Alamat : Komplek Permata Arcamanik G-16
Bandung 40293
Riwayat Pendidikan :
SD Negeri Banjarsari 6 Bandung, 2001 SMP Negeri 2 Bandung, 2004
SMU Negeri 5 Bandung, 2007
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam kehidupan masyarakat saat ini, nilai status gizi berlebih menjadi topik gizi utama. Jumlah masyarakat yang memiliki status gizi berlebih mengalami peningkatan yang sangat mengejutkan. Dari perkiraan 210 juta penduduk Indonesia tahun 2000, jumlah penduduk yang overweight diperkirakan mencapai 76.7 juta (17.5%) dan obesitas berjumlah lebih dari 9.8 juta (4.7%) (www.obesitas.web, 2009). Obesitas ini menyebabkan meningkatnya risiko penyakit penyerta seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi, hiperkolesterolemia, dan lain-lain.
Obesitas memiliki keadaan lemak tubuh yang berlebih. Untuk menentukan kelebihan lemak tubuh diperlukan pengukuran lemak tubuh. Terdapat berbagai metode untuk mengukur lemak tubuh, baik metode langsung maupun tidak langsung. Metode langsung hanya ada satu cara yaitu dengan otopsi, sedangkan metode tidak langsung sangat beragam dan mengikuti perkembangan zaman. Pengukuran lemak tubuh yang paling sederhana dengan metode tidak langsung seperti BMI, skin fold, dan waist circumferens. Pengukuran yang lebih modern seperti DXA dan Bod Pod (Mei, 2002).
Pengukuran sederhana dengan BMI telah direkomendasikan oleh WHO sebagai standar pengukuran dalam klinis (Simko, 1995). Pengukuran BMI sangatlah mudah, dengan menghitung berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter dikuadratkan selain itu BMI sangatlah praktis karena dapat diukur dimana saja (Reilly, 2002). BMI tidak dapat dilakukan bila terdapat edema dan asites sebab akan mempengaruhi pengukuran berat badan (Gibson, 1990). Oleh sebab itu diperlukan adanya cara yang dapat digunakan dalam keadaan-keadaan tertentu untuk pengukuran status gizi.
2
yang sangat tinggi. Namun alat ini mempunyai banyak kekurangan dalam hal klinis, seperti tidak praktis dan mahal, sehingga Bod Pod tidak praktis digunakan di lapangan (Doyle, 1998). Pengukuran BMI dan persentase lemak tubuh dengan Bod Pod untuk mengetahui hubungannya.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah persentase body fat (%BF) berhubungan dengan BMI. Berapa cut off point (COP) BMI pada orang obese.
Berapa Odds Ratio (OR) COP BMI pada orang obese.
1.3 Maksud dan tujuan penelitian
Ingin mengetahui apakah %BF berhubungan dengan BMI. Ingin mengetahui berapa COP BMI pada orang obese. Ingin mengetahui berapa OR COP BMI pada orang obese.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan ilmiah dalam menentukan status gizi berdasarkan BMI dibandingkan dengan pengukuran %BF menggunakan Bod Pod.
1.4.2 Manfaat Praktis
3
penyakit penyerta seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi, hiperkolesterolemia, dan lain-lain. Pengukuran BMI ini pun sangat mudah sehingga dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
1.5 Kerangka Pemikiran
Bod Pod adalah salah satu alat untuk mengukur persentase lemak tubuh yang telah diakui validitas dan akurasinya (Garcia, 2005). Seperti pada peneltian sebelumnya yang membandingkan pengukuran persentase lemak tubuh dengan Bod Pod dan DXA hasilnya r=0,91 pada pria (Fields, 2001). Namun alat ini mempunyai banyak kekurangan dalam hal klinis, seperti tidak praktis dan mahal, sehingga Bod Pod tidak praktis digunakan di lapangan.
Banyak orang mengukur lemak tubuh sebagai tes diagnostik untuk obesitas menggunakan BMI. Pengukuran BMI sangatlah mudah, dengan menghitung berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter dikuadratkan. BMI sangatlah praktis digunakan dalam klinis sehingga sering digunakan (Reilly, 2002). BMI direkomendasikan oleh WHO sebagai standar pengukuran dalam klinis (Simko, 1995). BMI hanya memerlukan dua alat yang tidak mahal dan mudah dibawa kemana-mana serta memiliki korelasi yang tinggi dengan lemak tubuh total dan persentase lemak tubuh pada anak maupun orang dewasa (Guo, 2002). Lemak tubuh dan BMI memiliki korelasi dengan r=0,8 (Kenneth J, 2001).
1.6 Hipotesis Penelitian
29 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. %BF berhubungan dengan BMI, dengan bentuk hubungan persamaan garis regresi linier sederhana dan kekuatan hubungan antara %BF dengan BMI adalah kuat.
2. Nilai COP BMI untuk obese adalah 24.15 kg/m2. 3. OR COP BMI pada orang obese adalah 35.6.
5.2. Saran
1. BMI dapat menentukan status gizi seseorang, serta dapat mendeteksi secara dini dan memonitoring terjadinya obesitas pada masyarakat.
30
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2006. Obesity.
http://www.obesitas.web.id/indonesia/fat/(i).html. Diunduh 13 Desember 2009
Anonymous. 2009. Obesity.
http://www.obesitas.web.id/pub-obind.html. Diunduh 17 Desember 2009
Beck, Mary E. 1995. Nutrition and dietetics for nurses. UK: Churchill Livingstone. p. 1-3, 135-44
Doyle J. A. 1998. Body Composition.
http://www2.gsu.edu/~wwwfit/bodycomp.html. Diunduh 14 Juli 2010
Ellis, Kenneth J. 2001. Selected body composition methods can be used in field studies. Journal of Nutrition, 131: 1589-95
Fauci A.S., Kasper D.L., Longo D.L., Loscalzo J., Braunwald E., Hauser S.L., et al. 2008. Harrison’s principles of internal medicine. 17th ed. USA : McGraw Hill. p. 462-9
Fields, David A., Michael I. G., Megan A.M. 2002. Body-composition assessment via air-displacement plethysmography in adults and children: a review. Am J Clin Nutr, 75: 453-67
31
Garcia L., Wagner K., Hothorn T., Koebnick C. 2005. Improved prediction of body fat by measuring skinfold thickness, circumferences, and bone breadths. Obesity Research, 13(3): 626-34
Guo, Shumei S., Wei W., William C., Alex F.R. 2002. Predicting overweight and obesity in adulthood from body mass index values in childhood and adolescence. Am J Clin Nutr, 76: 653-8
Guyton A.C., Hall J.E. 2006. Textbook of medical physiology. 11th ed. Philadelphia: Elsevier Mosby. p. 872-4
I Dewa Nyoman Supriasa, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. 2001. Penilaian status gizi. Edisi 1. Jakarta: EGC. p. 36-37, 191-5
Matulessy, Paul F. 1997. Gizi kerja dan penatalaksanaannya. Jakarta:IDI. 1997. p. 1-10
Maddalozzo, Gianni F., Brandley J.C., Chistine M.S. 2002. Concurrent validity of the bod pod and dual energy x-ray absorptiometry techniques for assessing body composition in young women. The Journal of American Diet Association, 102: 1677-9
McCrory, Megan A., Terry D.G., Edmund M.B., Paul A.M. 1995. Evaluation of new air displacement plethysmograph for measuring human body composition. Med Sci Sports Exerc, 27: 1686-91
32
Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W. 2003. Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. p. 217, 254-6
Neovius, Martin G., Yvonne M.L., Stephan O.R. 2005. BMI, waist-circumference and waist-hip-ratio as diagnostic tests for fatness in adolescents. International Journal of Obesity, 29: 163-9
Reilly, J.J., Dorosty A.R., Emmet P.M. 2000. Identification of the obese child: adequacy of the body mass index for clinical practice and epidemiology. Ind J Obes Relat Metab Disord, 24: 1623-7
Saltzman, E., Mogensen, K.M. 2001. Nutrition in the prevention and threatment of disease. San Diego : Academic Press.
Simko, Margaret D., Catherine C., Judith A.G. 1995. Nutrition assessment a comprehensive guide for planning intervention. 2nd ed. USA: Aspen. p. 3-6, 124-31.