PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP MINAT BELI
SMARTPHONE XIAOMI
Studi Kasus Pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Ivan Christianus
NIM: 132214024
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP MINAT BELI
SMARTPHONE XIAOMI
Studi Kasus Pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Ivan Christianus
NIM: 132214024
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
Motto dan Persembahan
The good life is a process, not a state of being. It is a direction, not a destination. -Carl Rogers-
Be yourself, everyone else is already taken. –Oscar Wilde-
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. –Yeremia 29:11-
I’m The Leader Of Myself. –Ivan Christianus-
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Ayah dan Ibuku Tercinta, Panutan dan Semangat Hidupku. Keluarga besarku di Kalimantan dan di Jogja.
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Gaya Hidup Terhadap
Minat Beli Smartphone Xiaomi, Studi Kasus: Mahasiswa/i kampus 1 Universitas
Sanata Dharma”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan,
dukungan, bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan
baik. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis secara khusus menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing I yang
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing,
mendukung, dan menasehati penulis dengan kesabaran dan kesungguhan
hati dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Kepala Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Dosen
Pembimbing II yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk
viii
dengan penuh kesabaran dan kesungguhan hati sehingga skripsi ini
terselesaikan dengan baik.
4. Seluruh dosen dan staf Sekretariat Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan mendukung penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Agustinus, Ayahku tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa,
kepercayaan, pelajaran dan semangat pantang menyerah dalam melewati
semua tahap kehidupan agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi
pribadi yang lebih baik.
6. Trisnowati, Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang,
dukungan, doa, dan kesabaran dalam mendidik anak satu-satunya yang
super keras kepala ini.
7. Lie Loe Nan Ien, Nenekku tersayang yang selalu sabar mendidik aku di
Jogja, membangunkan setiap pagi ketika ada jam kuliah, dan selalu
menyajikan makanan yang enak walaupun dengan kondisi badan yang
kurang sehat. Terimakasih Mak’e.
8. Keluargaku di Jogja, Terimakasih Wak Ing, Om Edi, Ik Tin, Om Catur,
Kugus, Tante Endang, adik sepupuku Cristin dan Alex yang senantiasa
mendukung dan mendoakan aku.
9. BFAM (Brothers From Another Mother), Keluarga kecil yang telah
menemani dari awal perkuliahan hingga detik ini selama kurang lebih 4
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... viii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv
ABSTRAK ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah... 7
D. Tujuan Penelitian ... 8
E. Manfaat Penelitian ... 8
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
A. Landasan Teori ... 11
B. Penelitian Terdahulu ... 33
C. Keterkaitan Gaya Hidup dengan Minat Beli ... 34
D. Kerangka Konseptual Penelitian ... 35
E. Hipotesis ... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37
A. Jenis Penelitian ... 37
B. Subjek dan Objek Penelitian... 37
C. Waktu dan Lokasi ... 38
D. Variabel Penelitian ... 38
E. Pengukuran Variabel ... 40
F. Populasi dan Sampel ... 42
G. Teknik Pengambilan Sampel ... 43
H. Sumber Data ... 44
I. Teknik Pengumpulan Data ... 44
J. Jenis Pengujian Kuesioner ... 45
K. Teknik Analisis Data ... 47
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 53
A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan ... 53
xii
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 67
A. Pengujian Instrumen ... 68
B. Analisis Data ... 71
C. Pembahasan ... 79
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 84
A. Kesimpulan ... 84
B. Saran ... 85
C. Keterbatasan Penelitian ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 88
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
I.1 Pangsa Pasar Smartphone 2015 ... 4
II.1 Dimensi AIO ... 30
III.1 Kategori Skor Variabel ... 49
IV.1 Daftar Spesifikasi Produk Smartphone Xiaomi... 59
V.1 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Hidup ... 69
V. 2 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli ... 69
V. 3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gaya Hidup ... 70
V. 4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Minat Beli ... 70
V. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 71
V. 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi ... 72
V. 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku ... 73
V.8 Deskriptif Variabel dan Indikator Gaya Hidup ... 74
V.9 Deskriptif Variabel Minat Beli ... 75
V.10 Uji Normalitas ... 77
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
II.1 Skematis Pemasaran Holistik ... 15
II.2 Model Perilaku Konsumen ... 19
II.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 20
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner ... 91
Lampiran 2 Identitas dan Data Variabel Responden... 95
xvi ABSTRAK
PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP MINAT BELI
SMARTPHONE XIAOMI
Studi Kasus: Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma
Ivan Christianus Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah gaya hidup berpengaruh terhadap minat beli. Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret sampai April 2017 di kampus I Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Program Studi Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi yang telah mengetahui tentang smartphone Xiaomi namun belum memiliki smartphone Xiaomi. Pengambilan sampel menggunakan teknik Nonprobability Sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada 100 responden. Uji Validitas menggunakan teknik Korelasi Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gaya hidup berpengaruh positif terhadap minat beli.
ABSTRACT
THE EFFECT OF LIFESTYLE TOWARDS PURCHASE INTENTION OF XIAOMI SMARTPHONE
Case Study: Economic Faculty Students of Campus I Sanata Dharma University
Ivan Christianus Sanata Dharma University
Yogyakarta 2017
This study is conducted to discover the influence of lifestyle towards purchase intention. This research was carried out on March to April 2017 in campus I Sanata Dharma University, Yogyakarta. The population within this study is Economic Faculty Students of Campus I Sanata Dharma University from Accounting, Management, and Economic Studies Department who are familiar with Xiaomi smartphone before but have not owned it yet. Sampling carried out with Nonprobability Sampling technique. The data in this study was obtained through distributing questionnaire to 100 respondents. Test Validity is using Product Moment Correlation technique and Reliability Test using Cronbach’s Alpha formula. Data analysis technique used in this research is descriptive analysis. It can be concluded from this research that lifestyle has positive effect to purchase intention.
1 BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis
baru bagi perusahaan yang beroperasi di dunia, dimana dengan adanya era
globalisasi ini akan memperluas pasar produk dan keadaaan tersebut akan
memunculkan persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, pemasar harus
pandai menghadapi persaingan, pengembangan usaha dan untuk mendapatkan
laba sehingga perusahaan dapat mengembangkan produknya, menetapkan
harga, mengadakan promosi, dan mendistribusikannya dengan efektif.
Dengan adanya globalisasi pasti akan diiringi dengan perkembangan
teknologi, seperti misalnya telepon, saat ini perkembangan teknologi semakin
pesat, perkembangan sebagai alat komunikasi pun semakin canggih, misalnya
dalam bentuk ponsel seluler yang memberikan beberapa kemudahan bagi
penggunanya. Terbukti dengan munculnya berbagai macam perangkat
telekomunikasi dengan teknologi tingkat tinggi. Kemunculan teknologi
telekomunikasi tingkat tinggi ini juga didorong oleh kebutuhan manusia untuk
menghadapi berbagai masalah dan diselesaikan dalam waktu yang cepat dan
singkat. Teknologi komunikasi yang menjadi trend di masyarakat adalah
Telepon pintar (smartphone) sudah tidak asing lagi bagi pengguna
telepon seluler saat ini, Telepon pintar (smartphone) adalah telepon genggam
yang mempunyai kemampuan tinggi, terkadang dengan fungsi yang
menyerupai komputer. Hampir semua kebutuhan kian terbantu berkat benda
ini, mulai dari kegiatan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sampai
yang berkaitan dengan masalah pekerjaan. Sebuah telepon seluler tidak lagi
menjadi alat percakapan baik itu SMS (short message service) maupun suara,
tetapi juga untuk mengakses email, mengakses jaringan sosial, memotret,
membuat video, dan bahkan untuk menonton televisi. Hal ini menyebabkan
perusahaan yang bergerak di dunia bisnis teknologi harus selalu mencari
ide-ide kreatif dan mengembangkan teknologi untuk dapat meningkatkan
penjualan dan juga memenuhi kebutuhan pelangganya.
Pengguna telepon pintar (smartphone) di Indonesia terus meningkat.
eMarketer memproyeksikan bahwa pada 2016 hingga 2019 pengguna
smartphone di Indonesia akan terus tumbuh. Angka pertumbuhanya pun
fantastis. Pada 2016 ada 65,2 juta pengguna smartphone. Sedangkan di 2017
akan ada 74,9 juta pengguna smartphone. Adapun pada 2018 dan 2019, terus
tumbuh dari 83,5 juta hingga 92 juta mobile phone user di Indonesia
(eMarketer, Sabtu (19/9/2015). Pada tahun 2013 Indonesia juga merupakan
pembeli smartphone terbesar diwilayah Asia Tenggara dengan total penjualan
berkontribusi sebanyak 30% bagi total penjualan smartphone di Asia
Tenggara (Ningrum, 2014)
Salah satu smartphone yang memiliki kemampuan tinggi adalah
Xiaomi. Xiaomi sebagai salah satu perusahaan swasta yang baru berdiri 6
tahun dari 2010. Perusahaan ini bergerak dibidang teknologi dengan produk
ungulanya berupa smartphone. Ini adalah sebuah terobosan baru bagi Xiaomi
karena melihat perkembangan zaman yang semakin canggih dan peluang yang
ada di dalam dunia smartphone terutama di wilayah Asia yang memiliki
pangsa pasar potensial untuk gadget. (detik.com.id,2016).
Menurut Internasional Data Corporation (IDC), Smartphone Xiaomi
merupakan produsen smartphone terbesar kelima di dunia yang mengirimkan
18,2 juta unit mulai Oktober hingga Desember 2015 dan membuat Xiaomi
menguasai pangsa pasar sebesar 4,6 persen
(https://id.techinasia.com/idc-penjualan-smartphone-2015). Xiaomi menjadi vendor ponsel cerdas terbaru
yang dapat meluncur naik dengan cepat diawal tahunya. Hal ini terbukti
dengan manaiknya pangsa pasar Xiaomi di dunia yang dapat digambarkan
Tabel 1.1
Pangsa pasar merek smartphone di dunia tahun 2015 (unit dalam jutaan)
Sumber: IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, 2016
Dalam tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2015, pangsa pasar
tertinggi dunia smartphone diraih oleh Samsung. Tapi harus dikatahui bahwa
pangsa pasar Xiaomi didunia sudah mencapai 5 besar. Dalam tahun 2016
satunya adalah Negara Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Hugo Barra, Vice
President Global Xiaomi. (Reza, 2016)
Siring dengan terus berkembangnya teknologi komunikasi, lingkungan
tempat manusia hidup juga akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan
manusia itu sendiri, demikian juga halnya dengan gaya hidup. Dalam kaitanya
dalam pemilihan handphone, seseorang mungkin lebih memilih jenis
handphone yang sedang tren saat ini untuk mengikuti gaya hidup (lifestyle).
Orang-orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial, dan pekerjaan yang
sama mungkin saja memiliki gaya hidup yang berbeda (Kotler dan Keller,
2009:175).
Gaya hidup (lifestyle) menurut (Kotler dan Keller, 2009:175) adalah
pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan
pendapat, gaya hidup memotret interaksi “seseorang secara utuh” dengan
lingkunganya. Keputusan pembelian konsumen tidak terlepas dari gaya hidup
mereka yang ingin membeli produk yang bermanfaat dan mempunyai kualitas
baik. Keanekaragaman konsumen dalam memenuhi kebutuhannya
dipengaruhi oleh karakteristik gaya hidup yaitu aktivitas dimana seseorang
melakukan kegiatan dalam memenuhi kebutuhanya seperti pekerjaan, hobi,
belanja, hiburan, olahraga, dan minat seseorang berdasarkan keinginan
terhadap produk yang diinginkan, serta pendapat atau pandangan seseorang
terhadap produk yang akan dibeli sehingga dapat mempengaruhi prilaku
produk akan memilih berdasarkan apa yang paling dibutuhkan dan sesuai
dengan minat beli yang salah satunya adalah gaya hidupnya (lifestyle).
Minat beli yang timbul pada benak konsumen, bukan hanya di
dasarkan pada pertimbangan gaya hidup semata, tetapi ada juga
dorongan-dorongan dari faktor-faktor lain yang menimbulkan keputusan pembelian,
seperti: usia, pekerjaan, motivasi, keluarga, pengalaman, sikap, dsb. Proses
pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan
yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal (Kotler dan Keller,
2009:184). Keputusan konsumen untuk membeli barang atau jasa, sering juga
didasarkan pada pertimbangan irasional, dimana konsumen membeli produk
agar dapat meningkatkan harga diri, dikagumi, dan dianggap sebagai kelas
tertentu (Susana dalam Saptoadi 2013:3). Melihat kenyataan tersebut, apakah
minat beli konsumen dipengaruhi oleh gaya hidup? Pertanyaan tersebutlah
yang mendorong untuk dilaksanakanya penelitian ini, dengan harapan dapat
memberikan jawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul: “PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP MINAT BELI
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan maka penulis
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
Apakah gaya hidup berpengaruh terhadap minat beli Smartphone Xiaomi pada
Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta?
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis mempersempit batasan masalah yang menjadi
bahan dalam penelitian. Adapun batasan masalah secara rinci sebagai berikut:
1. Produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah Smartphone Xiaomi.
2. Penelitian ini dilakukan/dibatasi pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi
Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang mengetahui tentang
smartphone Xiaomi namun belum menggunakan Smartphone Xiaomi.
3. Variabel yang diteliti meliputi: Gaya Hidup adalah Karakteristik Plog’s Psychographics (Psychocentric dan Allocentric). Minat beli adalah sikap
kecenderungan prilaku konsumen yaitu minat refrensial, minat
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui apakah variabel gaya hidup berpengaruh terhadap minat
beli produk Smartphone Xiaomi pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus
I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi Perusahaan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi serta
menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan guna
meningkatkan penjualan dan profit perusahaan.
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Diharapkan dengan adanya penelitian ini mampu memberikan bahan
informasi yang baik serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan
acuan dalam penulisan karya Ilmiah pada penelitan selanjutnya.
2. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan serta
menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama masa
F. Sistematika penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini, antara lain:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memuat uraian teoritis yang berisi teori-teori dan
pendapat-pendapat para pakar yang digunakan untuk
memperkuat penelitian. Bab ini juga memuat kerangka
konseptual dan pengembangan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri dari jenis penelitian, subjek dan objek penelitian,
waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian, pengukuran
variabel, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel,
sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengujian
kuesioner, dan teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN XIAOMI
Bab ini menjelaskan mengenai subjek penelitian yaitu sejarah
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis data dan pembahasan pada intinya berisi dua hal
pokok. Pertama, paparan atau deskripsi mengenai temuan yang
diperoleh dan analisisnya, baik secara kuantitatif maupun
secara kualitatif. Kedua, memuat hasi uji statistik.
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, KETERBATASAN
Bab ini beisi kesimpulan dan saran terhadap masalah yang
11 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Pemasaran
a. Pengertian Pemasaran
Secara formal atau informal, orang dan organisasi terlibat
dalam sejumlah besar aktivitas pemasaran. Pemasaran yang baik telah
menjadi elemen yang semakin vital untuk kesuksesan bisnis.
Pemasaran sangat mempengaruhi kehidupan kita setiap hari.
Pemasaran sangat melekat dalam setiap hal yang kita lakukan dari
pakaian yang kita pakai, situs internet dan iklan yang kita lihat.
Pemasaran yang baik bukan sebuah kebetulan, melainkan hasil dari
perencanaan dan pelaksanaan yang cermat. Kegiatan pemasaran
sangatlah penting dalam kesuksesan finansial perusahaan.
Kemampuan operasi akuntansi, dan fungsi bisnis lainya tidak akan
berarti jika tidak ada cukup permintaan akan produk atau jasa dari
konsumen.
Menurut Amerrican Marketing Association dalam Kotler dan
Keller (2009:5) bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan
serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan
pemangku kepentinganya. Menurut Kotler dan Keller (2009:5)
Manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam
sebuah pertukaran potensial berpikir tentang cara-cara untuk mencapai
respon yang diinginkan pihak lain, karenanya kita memandang
manajemen pemasaran (Marketing Management) sebagai seni dan
ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta
menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen adalah
konsep inti dari pemasaran. Sasaran dari setiap bisnis adalah
menghantarkan nilai pelanggan untuk menghasilkan laba. Dalam
ekonomi yang sangat kompetitif, dengan semakin banyaknya pembeli
rasional yang dihadapkan dengan segudang pemilihan, perusahaan
dapat meraih kemenangan dengan melakukan proses penghantaran
nilai yang bagus serta memilih, menyediakan, dan
mengkomunikasikan nilai yang unggul Kotler dan Keller (2009:36).
Menurut Kotler dan Keller (2009:36) urutan penciptaan dan
menghantarkan nilai melalui tiga fase yaitu:
1) Fase memilih nilai, mempresentasikan “pekerjaan rumah“
pemasaran yang harus dilakukan sebelum produk dibuat. Staf
pasar yang tepat dan mengembangkan penawaran positioning
nilai (STP).
2) Fase menyediakan nilai, pemasar harus menentukan fitur produk
tertentu, harga dan distribusi.
3) Fase mengkomunikasikan nilai, dengan mendayagunakan tenaga
penjualan, promosi penjualan, iklan dan sarana komunikasi lain
untuk mengumumkan dan mempromosikan produk.
Dari definisi diatas diambil sebuah kesimpulan tentang
definisi pemasaran. Pemasaran secara umum adalah kegiatan
pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau nonprofit) guna
memenuhi kebutuhan pasar dengan barang atau jasa, menetapkan
harga, mendistribusikan, serta mempromosikan melalui proses
pertukaran agar memuaskan konsumen dalam mencapai tujuan
perusahaan.
b. Konsep Pemasaran
Serangkaian Konsep inti dalam pemasaran menurut Kotler dan Keller
(2009:12) adalah Kebutuhan, Keinginan, Permintaan. Kebutuhan
adalah syarat hidup dasar manusia yang harus dipenuhi. Keinginan
adalah kebutuhan yang diarahkan ke objek tertentu yang dapat
memuaskan kebutuhan tersebut. Permintaan adalah keinginan akan
produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk
kegiatan pemasaran mencangkup konsep produksi, konsep produk,
konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran holistik.
1) Konsep Produksi
Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai
produk yang tersedia dalam jumlah banyak dan harga yang
terjangkau. Para manajer berorientasi pada produksi berkonsentrasi
untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, dan
distribusi massal.
2) Konsep Produk
Konsep produk berpendapat bahwa konsumen lebih menyukai
produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur inovatif
terbaik. Manajer berfokus untuk membuat produk yang unggul dan
senantiasa memutakhirkanya.
3) Konsep Penjualan
Konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika
dibiarkan tidak akan membeli cukup banyak produk organisasi.
Karenanya, organisasi harus melakukan upaya penjualan dan
promosi yang agresif.
4) Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran beranggapan bahwa kunci untuk mencapai
dalam menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan
nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih.
5) Konsep Pemasaran Holistik
Konsep pemasaran holistik didasarkan atas pengembangan, desain,
dan pengimplementasian program pemasaran, proses, dan
aktivitas-aktivitas yang menyadari keluasan dan sifat saling
ketergantungan. Konsep pemasaran holistik merupakan suatu
pendekatan yang berusaha menyadari dan mendamaikan ruang
lingkup kompleksitas aktivitas pemasaran. Empat komponen luas
yang mencirikan pemasaran holistik: pemasaran hubungan,
pemasaran terintegrasi, pemasaran internal, dan pemasaran kinerja.
Gambar II.1.
a) Pemasaran Hubungan (Relationship Marketing), mempunyai
tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling
memuaskan dengan konstituen kunci guna mendapatkan dan
mempertahankan bisnis. Tujuan lain dari pemasaran hubungan
adalah mendapatkan penekanan yang lebih besar pada kegiatan
mempertahankan pelanggan. Empat konstituen kunci untuk
pemasaran hubungan adalah pelanggan, pegawai, mitra
pemasaran (saluran, pemasok, distributor, dealer, agent) dan
anggota masyarakat finansial (pemegang saham, investor,
analis)
b) Pemasaran Terintegrasi (Integrated Marketing), lebih
merencanakan kegiatan pemasaran dan merakit program
pemasaran yang sepenuhnya terpadu untuk menciptakan,
mengkomunikasikan dan memberikan nilai bagi konsumen.
c) Pemasaran Internal (Internal Marketing), tugas pemasaran
internal ialah tugas merekrut, melatih dan memotivasi
karyawan yang kompeten, yang ingin melayani pelanggan
dengan baik. Pemasaran internal berlangsung pada dua
tingkatan, yang pertama berfungsi sebagai pemasaran, tenaga
penjualan, periklanan, pelayanan pelanggan, manajemen
produk, riset pemasaran. Yang kedua pemasaran berlangsung
pemikiran pemasaran yang “memikirkan pelanggan”, dimana
dapat menembus keseluruhan perusahaan.
d) Pemasaran Kinerja (Social Responsibility Marketing), konsep
pemasaran masyarakat yang menuntut para pemasar untuk
memasukkan pertimbangan sosial dan etika ke dalam praktik
pemasaran mereka. Para pemasar harus menyeimbangkan dan
menyiasati kriteria yang sering mengalami konflik, yaitu laba
perusahaan, pemuasan keinginan konsumen dan kepentingan
publik.
2. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Egel et al dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah
(2013:7), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat
dalam pemerolehan, pengonsumsian, dan penghabisan produk/jasa,
termasuk proses yang mendahului dan menyusul tindakan ini.
Menurut Mowen dan Minor dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah
(2013:7), perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan proses
pembuatan keputusan yang terlibat dalam penerimaan, penggunaan
dan pembelian, dan penentuan barang, jasa, dan ide. Schiffman dan
Kanuk dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2013:7)
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai perilaku yang
mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka
harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Sedangkan menurut
Kotler dan Keller (2009:166), perilaku konsumen adalah studi tentang
bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Dari beberapa
definisi yang telah disebutkan, Etta Mamang Sangadji dan Sopiah
(2013:9)menyimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah:
1) Disiplin ilmu yang mempelajari perilaku individu, kelompok, atau
organisasi dan proses-proses yang digunakan konsumen untuk
menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalaman/ide
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, dan
dampak dari proses-proses tersebut pada konsumen dan
masyarakat.
2) Tindakan yang dilakukan oleh konsumen guna mencapai dan
memenuhi kebutuhanya baik dalam penggunan, pengonsumsian,
maupun penghabisan barang dan jasa termasuk proses yang
mendahului dan yang menyusul.
3) Tindakan atau perilaku yang dilakukan konsumen yang dimulai
dengan merasakan adanya kebutuhan dan keinginan, kemudian
produk tersebut, dan berakhir dengan tindakan-tindakan pasca
pembelian, yaitu perasaan puas atau tidak puas.
b. Model perilaku konsumen
Gambar II .2.
Model Perilaku Konsumen Kotler dan Armstrong (2008:158)
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:159) titik tolak untuk
memahami perilaku pembelian adalah model rangsangan-tanggapan
yang diperlihatkan dalam gambar II.2. gambar ini memperlihatkan
bahwa pemasaran dan rangsangan lain memasuki “kotak hitam”
konsumen dan menghasilkan respon tertentu. Rangsangan pemasaran
terdiri dari Empat P, product (produk), price (harga), place (tempat),
dan promotion (promosi). Rangsangan lain meliputi kekuatan dan
faktor utama dalam lingkungan pembeli, ekonomi, teknologi, politik,
dan budaya. Semua masukan ini memasuki kotak hitam pembeli yang
diubah menjadi sekumpulan respon pembeli. Setelah tahapan-tahapan
tersebut dilalui baru pembeli membuat keputusan tentang jenis
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh keadaan dan
situasi lapisan masyarakat di mana ia dilahirkan dan berkembang. Ini
berarti konsumen berasal dari lapisan masyarakat atau lingkungan
yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap,
dan selera yang berbeda-beda, sehingga pengambilan keputusan
dalam tahap pembelian akan dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor,
yaitu:
Gambar II.3.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, Kotler dan
Kotler dan Armstrong (2008:159-) menguraikan empat faktor
yang mempengaruhi perilaku seorang konsumen dalam membeli
suatu produk, yaitu:
1) Faktor Budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam
pada perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang
dimainkan oleh budaya, subbudaya, dan kelas sosial pembeli.
a) Budaya
Budaya (culture), adalah penyebab keinginan dan perilaku
seseorang yang paling dasar. Perilaku manusia dipelajari
secara luas. Tumbuh di dalam suatu masyarakat, seseorang
anak mempelajari nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan
perilaku dari keluarga dan ilustrasi penting lainya.
b) Subbudaya
Subbudaya (subculture), masing-masing budaya mengandung
subbudaya yang lebih kecil atau kelompok orang yang berbagi
sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang
umum. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok,
c) Kelas Sosial
Kelas sosial (social class), adalah pembagian masyarakat
yang relatif permanen dan berjenjang di mana anggotanya
berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
2) Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial,
seperti kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status sosial
konsumen.
a) Kelompok Referensi
Kelompok referensi, merupakan kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung (berhadapan) dan tidak langsung dalam
membentuk sikap dan perilaku seseorang.
b) Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif.
Anggota keluarga bisa sangat mempengaruhi perilaku
pembeli.
c) Peran dan Status
Posisi seseorang dalam masing-masing kelompok dapat
didefinisikan dalam peran dan statusnya. Masing-masing
peran membawa status yang mencerminkan nilai umum yang
3) Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti usia dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, situasi
ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian.
a) Usia dan Tahap Siklus Hidup
Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang
hidup mereka. Para pemasar sering mendefinisikan pasar
sasaran mereka dengan tahap siklus hidup dan
mengembangkan produk dan rencana pemasaran yang sesuai
untuk setiap tahap itu.
b) Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang
mereka beli. Para pemasar berusaha mendefinisikan kelompok
pekerjaan yang mempunyai minat diatas rata-rata pada produk
dan jasa mereka.
c) Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi yang dilihat dari pendapatan individu
seseorang yang mempengaruhi pilihan produk.
d) Gaya Hidup
Gaya hidup (lifestyle), adalah pola hidup seseorang yang
e) Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian (personality), mengacu pada karakteristik
psikologi unik yang menyebabkan respon yang relatif
konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan orang itu
sendiri, sedangkan konsep diri menjurus kepada citra diri yang
menunjukan dan mencerminkan identitas mereka.
4) Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor
psikologis utama: motivasi, persepsi, pembelajaran, serta
keyakinan dan sikap.
a) Motivasi
Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang
mengarahkan seseorang mencari keputusan atas kebutuhan
tersebut.
b) Persepsi
Persepsi (perception), adalah proses dimana orang memilih,
mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk
membentuk gambaran dunia yang berarti.
c) Pembelajaran
Pembelajaran (learning), mengambarkan perubahan dalam
d) Keyakinan dan sikap
Keyakinan (belief), adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki
seseorang tentang sesuatu. Sikap (attitude), menggambarkan
evaluasi,perasaan, dan tendensi yang relatif konsisten dari
seseorang terhadap sebuah objek atau ide.
3. Gaya Hidup
a. Pengertian Gaya Hidup (lifestyle)
Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang di dunia
yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Gaya hidup
memotret interaksi “seseorang secara utuh” dengan lingkunganya
(Kotler dan Keller 2009:175), menurut Mowen dan Minor dalam Etta
Mamang Sangadji dan Sopiah (2013:46) gaya hidup menunjukan
bagaimana seseorang menjalankan hidup, membelanjakan uang, dan
memanfaatkan waktunya.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:170) gaya hidup adalah
pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam keadaan
psikografisnya. Gaya hidup melibatkan pengukuran dimensi AIO
utama pelanggan, activities/kegiatan, interest/minat, dan
opinions/pendapat. Gaya hidup menangkap sesuatu yang lebih dari
sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang. Gaya hidup
menampilkan profil seluruh pola tindakan dan interaksi seseorang di
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup
adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat
dan pendapatnya dalam membelanjakan uang dan bagaimana
mengalokasikan waktu.
b. Pengukuran Gaya Hidup
Gaya hidup setiap kelompok atau individu mempunyai ciri-ciri yang
unik. Dengan demikian gaya hidup akan sangat relevan dengan
usaha-usaha pemasaran untuk menjual produknya. Dalam penelitian ini
pengukuran suatu gaya hidup, menggunakan Plog’s Psychographics. Model plog seperti yang dikutip Park dan Jang dalam jurnal Tourismt
Management (2011) mengatakan ada lima jenis kepribadian
psikografis atau gaya hidup individu, antara lain :
1) Psychocentric, konsumen memilih dengan tujuan ingin
mengulang kepuasan yang telah dia dapatkan sebelumnya
(mencari kepuasan internal)
2) Mendekati Psychocentric (near psychocentric), konsumen
terbiasa menggunakan produk yang lama untuk mendapatkan
kepuasan yang sama, namun ada kecenderungan ingin pula
mencari produk yang menawarkan hal baru.
3) Midcentric, konsumen meniru orang lain mencari pengalaman
baru yang telah didapatkan dari orang lain (mencari kepuasan
4) Mendekati allocentric (near allocentric), konsumen ingin mencari
produk yang menawarkan hal yang baru, namun ada
kecenderungan ingin pula tetap menggunakan produk lama.
5) Allocentric, konsumen memilih produk dengan pertimbangan,
biasanya mencari produk yang menawarkan hal yang baru dan
unik (mencari kepuasan internal).
Karakteristik Psychocentric dapat dicirikan sebagai berikut:
1) Kurang menantang dan mengeksplorasi
2) Hati-hati dan konservatif
3) Ketat dalam pengeluaran pendapatan
4) Lebih memilih merek terkenal
5) Kecenderungan tinggi terhadap minat berkunjung kembali
setelah mereka puas.
Karakteristik Allocentric dapat dicirikan sebagai berikut:
1) Penasaran dan ingin menjelajahi atau mencoba
2) Membuat keputusan dengan mudah
3) Membelanjakan pendapat dengan mudah
4) Memilih produk baru daripada menggunakan merek yang
popular
c. Identifikasi Gaya Hidup
Menurut Widjaja (2009:43) terdapat empat kategori yang
menjadi motif dalam proses pembelian oleh konsumen karena
lifestyle, yaitu:
1) Uitilitarian purchase (pembelian produk bermanfaat), konsumen
membelanjakan produk ini dalam kondisi tidak sangat mendesak
membutuhkan, tetapi memberikan keyakinan bahwa produk/jasa
yang dibelinya akan meningkatkan kehidupan yang lebih baik atau
lebih mudah.
2) Indulgences (kesukaan/memanjakan diri), individu mencoba untuk
hidup menikmati sedikit kemewahan tanpa banyak menambah
pengorbanan dari pengeluaranya. Gratifikasi dari produk/jasa ini
terletak pada faktor emosional.
3) Lifestyle luxuries (gaya hidup mewah), Lifestyle luxuries
menawarkan manfaat dan kegunaan bagi konsumen berupa
meningkatkan prestige, image, dan superior quality dari sebuah
merek. Dalam hal ini, peranan merek menjadi gratifikasi
konsumen untuk membeli produk atau jasa.
4) Aspirational luxuries (hasrat kemewahan), seiring dengan
indulgences, aspirational luxuries akan memuasakan konsumen
dari aspek kebutuhan emosionalya. Melalui pembelian, konsumen
Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah gaya hidup
di kota Yogyakarta, khususnya gaya hidup Mahasiswa/I Fakultas
Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma. Gaya hidup akan
terus berkembang pada masing-masing dimensi AIO activity,
interest, opinion atau kegiatan, minat dan pendapat konsumen.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai AIO:
a) Activity (Kegiatan), merupakan tindakan nyata dari individu.
b) Interest (Minat), merupakan pandangan dari individu atau
tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun
terus menerus.
c) Opinion (Pendapat), merupakan jawaban lisan atau tertulis
yang orang berikan sebagai respon terhadap situasi stimulus
Tabel II.1.
Tabel Dimensi AIO menurut Sumarwan (2011:47)
Aktivitas Minat Opini
Bekerja Keluarga Diri sendiri
Hobi Rumah Isu social
Kegiatan Sosial Pekerjaan Politik
Liburan Masyarakat Bisnis
Hiburan Rekreasi Ekonomi
Anggota Club Fashion Pendidikan
Masyarakat Makanan Produk
Belanja Media Masa depan
Olahraga Keberhasilan Budaya
3. Minat Beli
a. Pengertian Minat Beli
Salah satu bentuk dari perilaku konsumen yaitu minat atau
keinginan membeli suatu produk atau layanan jasa. Bentuk konsumen
dari minat beli adalah konsumen potensial, yaitu konsumen yang
belum melakukan tindakan pembelian pada masa sekarang dan
kemungkinan akan melakukan tindakan pembelian pada masa yang
timbul dalam diri pembeli seringkali berlawanan dengan kondisi
keuangan yang dimiliki. Minat beli konsumen merupakan keinginan
tersembunyi dalam benak konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2009:137) minat beli adalah
perilaku konsumen yang muncul sebagai respon terhadap objek yang
menujukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian. Assael
yang dikutip oleh Arumni (2013:22) mendefinisikan minat beli
sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau
mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang
diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.
Kinnear dan Taylor (dalam Arumni 2013:23) menyatakan bahwa
minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak
sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Sedangkan
Schiffman dan Kanuk (dalam Veronika 2016:22) berpendapat bahwa
pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan
evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli
konsumen
Keputusan pembelian dipengaruhi oleh nilai produk yang telah
dievaluasi. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar dibanding
pengorbanan untuk mendapatkanya, maka dorongan untuk membeli
dibanding pengorbananya maka biasanya pembeli akan menolak untuk
membeli dan umumnya mengevaluasi produk lain yang sejenis.
Menurut Winkel (dalam Arumni 2013:23), faktor-faktor yang
mempengaruhi minat dikelompokan menjadi 2 golongan, yaitu:
1) Minat secara intristik, yaitu minat yang berdasarkan suatu
dorongan yang secara mutlak timbul dari dalam diri individu
sendiri tanpa ada pengaruh dari luar, misalnya: sumber daya
konsumen, pengetahuan, sikap, dan gaya hidup.
2) Minat secara ekstrinsik, yaitu minat yang berdasarkan dorongan
atau pengaruh dari luar diri individu, misalnya: iklan, pendapat
teman, faktor, keluarga, dan pengalaman.
Dapat disimpulan bahwa, pengertian minat beli adalah
sikap kecenderungan perilaku konsumen untuk membeli suatu
produk yang dalam proses pembelianya dari mencari informasi
produk hingga tindakan yang berhubungan dengan pembelian.
b. Indikator Minat Beli
Menurut Ferdinan (dalam Veronika 2016:24) minat beli dapat
didefinisikan melalui indikator-indikator sebagai berikut:
1) Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk kepada orang lain.
2) Minat preferensial, yaitu menunjukan perilaku seseorang yang
hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk
prefrensinya.
3) Minat eksploratif, yaitu menunjukan perilaku seseorang yang
selalu mencari informasi mengenai produk yang diminati dan
mencari informasi lain yang mendukung sifat-sifat positif dari
produk tersebut.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Dian Ayu Puspita Ardy dalam
jurnalnya Pengaruh Gaya Hidup, Fitur dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Blackberry Curve 9300 pada tahun 2013 menyatakan adanya pengaruh gaya hidup, fitur, dan harga terhadap keputusan pembelian
blackberry curve 9300. Penelitian ini dilakukan di WTC Surabaya dimana
WTC Surabaya merupakan tempat penjualan telepon seluler terbesar di
Surabaya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah judgmental sampling dengan data yang digunakan berupa data primer
dan sekunder. Data diperoleh peneliti melalui penyebaran angket, observasi,
dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala likert
dengan item scale5 kategori yang berkisar antara “sangat tidak setuju” hingga
“sangat setuju”. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan
Selain itu terdapat pula penelitian yang berjudul Pengaruh Gaya Hidup Brand Minded dan Peran Kelompok Acuan Terhadap Minat Beli Produk Smartphone Samsung Berbasis Android yang ditulis oleh Klementin Vida Arumni pada tahun 2013 menyatakan bahwa Gaya Hidup
Brand Minded dan Peran Kelompok berpengaruh secara simultan dan parsial
terhadap minat beli produk Samsung berbasis android. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Counter
Trakomindo Selular yang terletak di Phone Market Ambarukmo Plaza
Yogyakarta yang belum memiliki produk Samsung berbasis Android pada
penelitian ini jumlah populasinya tidak diketahui. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling. Data yang diperoleh peneliti
melaui wawancara dan kuesioner. Dalam menganalisis data penulis
mengunakan regresi linier berganda
C. Keterkaitan Gaya Hidup dengan Minat beli
Banyak faktor yang mempengaruhi konsumen dalam berperilaku,
salah satunya adalah gaya hidup. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:170)
gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam keadaan
psikografisnya. Psikografik atau gaya hidup mengacu pada activities, interest,
opinions konsumen (AIO). Secara lebih rinci memusatkan perhatian pada apa
yang orang-orang suka lakukan, apa lingkup minat mereka, dan apa pendapat
Salah satu bentuk dari perilaku konsumen yaitu minat atau keinginan
membeli suatu produk atau layanan jasa. Keputusan pembelian konsumen
tidak terlepas dari gaya hidup mereka, Salah satu hal yang dapat menunjukan
gaya hidup adalah kepemilikan Smartphone, terkait dengan bagaimana
mereka memilih Smartphone dalam hal tipe, harga, dan kualitas.
D. Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting (Uma Sekaran dalam Etta Mamang Sangadji dan
Sopiah 2014:88). Menurut Kotler dan Armstrong (2008:170) gaya hidup
melibatkan pengukuran dimensi AIO utama pelanggan (activities, interest,
opinions) yang menampilkan profil seluruh pola tindakan dan interaksi
seseorang di dunia. Konsep gaya hidup dapat membantu pemasar memahami
nilai konsumen yang berubah dan bagaimana gaya hidup mempengaruhi
perilaku pembelian. Berdasarkan acuan teori diatas maka kerangka konseptual
Gambar II.4.
Kerangka Konseptual Pemikiran
Keterangan Gambar :
1) (X) : Gaya Hidup
2) (Y) : Minat Beli
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Gaya Hidup (X), yang akan
diuji apakah variabel gaya hidup yang meliputi karakteristik Plog’s Psychographics apakah berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu Minat
Beli (Y) dilihat dari sikap atau kecenderungan perilaku konsumen.
E. Hipotesis
Hipotesis menurut Sugiyono (2014:93) merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. Adapun hipotesis yang telah
dirumuskan berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut:
Hipotesis (Ha): Gaya hidup berpengaruh terhadap minat beli Smartphone
Xiaomi.
Plog’s Psychographics
Minat refrensial Minat preferensial Minta eksploratif
Gaya Hidup
(X)
Minat Beli
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang diggunakan dalam peneitian ini adalah penelitian
asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:11), penelitian asosiatif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan
antara dua variabel atau lebih. Bentuk hubungan dalam penelitian ini adalah
kausal, yaitu hubungan sebab akibat.
B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian atau informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i
Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah mengetahui tentang smartphone Xiaomi namun belum menggunakan
smartphone Xiaomi.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini yaitu variabel gaya hidup dan minat
C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2017.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di wilayah Fakultas Ekonomi Kampus I
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
D. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel Bebas (Independent Variable), adalah variabel yang
mempengaruhi variabel lainnya (variabel terikat). Variabel independen
dalam penelitian ini adalah Gaya Hidup (X). Dalam penelitian ini
indikator gaya hidup melibatkan karakteristik Plog’s Psychographics yaitu:
1) Penasaran dan ingin menjelajahi atau mencoba.
2) Hati-hati dan konservatif.
3) Ketat dalam pengeluaran pendapat.
4) Memilih produk baru daripada menggunakan merek yang popular.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel Terikat (Dependent Variable), adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lainya (variabel bebas). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah Minat Beli (Y). Indikator minat beli dalam
penelitian ini adalah:
1) Minat Referensial, yaitu kecenderungan konsumen membicarakan
produk Smartphone Xiaomi kepada individu atau kelompok
sekitar.
2) Minat Preferensial, yaitu kecenderungan konsumen tertarik dan
menginginkan produk Smartphone Xiaomi daripada produk
Smartphone merek lain.
3) Minat Eksploratif, yaitu kecenderungan konsumen mencari
informasi mengenai produk Smartphone Xiaomi.
2. Definisi Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya Sugiyono (2014:59).
Definisi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Gaya Hidup
Gaya hidup (variabel bebas) merupakan bagaimana seseorang
waktunya (Mowen dan Minor dalam Etta Mamang Sangadji dan
Sopiah 2013:46).
b. Minat Beli
Minat beli (variabel terikat) adalah kecenderungan konsumen untuk
membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan
dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan
konsumen melakukan pembelian (Assael yang dikutip oleh Arumni
2013:22).
E. Pengukuran Variabel
Penggukuran variabel dalam penelitian ini mengunakan skala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014:132). Yang
menunjuk pada suatu pertanyaan mengenai tingkat kesetujuan atau
ketidaksetujuan. Dalam penelitian ini peneliti telah menetapkan 2 variabel
yang akan diteliti yaitu gaya hidup dan minat beli. Peneliti menggunakan
skala pengukuran data, yaitu teknik skala Likert yang berskala 1 sampai 4.
Pernyataan kuesioner akan dibuat dalam bentuk checklist ( ) dan masing –
masing item jawaban memiliki bobot yang berbeda. Bobot untuk pernyataan
terkait variabel minat beli dan gaya hidup yang pernyataanya positif
(SS) Sangat setuju : 4
(S) Setuju : 3
(TS) Tidak setuju : 2
(STS) Sangat tidak setuju : 1
Item pernyataan positif terkait variabel gaya hidup, antara lain adalah:
1. Anda menggunakan sebuah produk karena rasa penasaran dan ingin
mencoba.
4. Anda cenderung lebih tertarik menggunakan produk baru daripada produk
dengan merek yang terkenal.
5. Anda memilih menggunakan produk yang dapat memberikan tujuan baru
secara berkesinambungan
Sedangkan untuk pernyataan terkait gaya hidup yang pernyataanya negatif
penskoranya sebagai berikut:
(SS) Sangat setuju : 1
(S) Setuju : 2
(TS) Tidak setuju : 3
(STS) Sangat tidak setuju : 4
Item pernyataan negatif terkait variabel gaya hidup, antara lain adalah:
2. Anda cenderung berhati-hati dan tidak mudah membuat keputusan ketika
membeli sebuah produk
3. Anda tidak mudah mengeluarkan uang dalam jumlah tertentu untuk
F. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiyono (2014:115), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Kampus I Program Studi Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi yang
telah mengetahui tentang Smartphone Xiaomi namun belum memiliki
Smartphone Xiaomi.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2014:116) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki Populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini
adalah sebagian mahasiswa/i aktif 2013-2016 Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus I Program Studi
Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi yang telah mengetahui tentang
Smartphone Xiaomi namun belum memiliki Smartphone Xiaomi. Oleh
karena jumlah populasi tidak diketahui maka dalam menentukan sampel
Dimana:
n = Jumlah Sampel
Z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel
95%.
Moe = Margin of error, yaitu tingkat kesalahan maksimum yang
dapat ditoleransi, ditentukan sebesar 10%.
Maka jumlah sampel yang diteliti adalah sebesar 97, dibulatkan menjadi
100 responden.
I. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode Nonprobability Sampling, adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono 2014:120).
Teknik sampel yang digunakan adalah Sampling Insidental yaitu,
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
G. Sumber Data
Dalam penelitian ini ada dua jenis sumber data yang digunakan oleh peneliti,
yaitu:
1. Data primer
Data yang diperoleh langsung dari subjek yang diteliti. Dalam penelitian
ini data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada
mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah mengetahui tentang smartphone Xiaomi namun
belum memiliki smartphone Xiaomi.
2. Data sekunder,
Data yang diperoleh dari pihak lain, berupa dari buku-buku yang
berhubungan dengan pokok masalah yang dibahas, website, dokumentasi,
internet, dan data tertulis lainnya yang dijadikan sebagai bahan referensi.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. (Interview) Wawancara
Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri
sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau
keyakinan pribadi (Sugiyono 2014:194). Wawancara dalam penelitian ini
dilakukan agar memudahkan peneliti untuk mengetahui sampel yang
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab (Sugiyono 2014:199). Kuesioner dalam penelitian
ini terdiri dari:
a. Pertanyaan Verifikasi, yaitu pertanyaan yang bertujuan untuk
memastikan bahwa responden yang ditemui sesuai atau cocok dengan
sampel penelitian.
b. Bagian I, bagian ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan identitas responden.
c. Bagian II, bagian ini terdiri dari pernyataan-pernyataan yang terkait
dengan variabel penelitian, yaitu gaya hidup dan minat beli.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari pihak lain, berupa buku-buku yang berhubungan dengan
pokok masalah, internet dan data tertulis lainya.
J. Teknik Pengujian Kuesioner
Pengujian kuesioner ini dilakukan dengan cara:
1. Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono
2014:172). Uji validitas bisa menggunakan rumus Product Moment dari
Karl Pearson, yaitu:
∑ ∑ ∑
√ ∑
∑
∑
∑
Keterangan:
rxy : koefisien kolerasi;
∑
: jumlah skor butir;∑
: jumlah skor total;N : jumlah sampel
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Jika ≥ dengan taraf keyakinan 95% maka pernyataan
tersebut dinyatakan valid.
b. Jika < dengan taraf keyakinan 95% maka pernyataan
tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang
mengukur reliabilitas diantaranya adalah rumus Cornbach’s Alpha. Rumus ini digunakan untuk mencari nilaiCornbach’s Alpha yang skornya antara 1 dan 0.
{ } { ∑ }
Keterangan:
: reliabilitas instrumen
K : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ : jumlah variasi butir
: varian total
Ketentuan yang berlaku adalah nilai Cornbach’s Alpha > 0,60 maka data
kuesioner dinyatakan baik/reliable.
K. Teknik Analisis Data 1. Analisis deskriptif
a. Analisis Deskriptif Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Mahasiswa/i Fakultas
Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
mengetahui tentang smartphone Xiaomi namun belum memiliki
smartphone Xiaomi. Kemudian diambil sebagian sampel adalah
Dharma Yogyakarta yang telah mengetahui tentang Smartphone
Xiaomi namun belum memiliki Smartphone Xiaomi sebanyak 100
orang. Hasil penelitian dari 100 responden sampel dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
1) Responden berdasarkan jenis kelamin
2) Responden berdasarkan program studi
3) Responden berdasarkan uang saku perbulan
b. Analisis Deskriptif Variabel
Analisis variabel digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang
variabel melalui nilai mean masing-masing variabel. Prosedurnya
sebagai berikut:
1) Menghitung nilai mean untuk setiap variabel/objek/item. Rata-rata
dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 4 dan bobot nilai
terendah adalah 1.
2) Membuat kategori nilai mean dengan langkahsebagai berikut:
a) Menentukan skor maksimum 4
b) Menentukan skor minimum 1
Dengan rentang skala 0,75 maka skor variabel gaya hidup dan
minat beli dapat dikelompokan sebagai berikut:
Tabel III.1.
Tabel Kategori Skor Variabel Gaya Hidup dan Minat beli.
Kelas Penjelasan Skor Variabel Gaya Hidup 1,00 – 1,75 Menjunjukan karakteristik gaya hidup Allocentric
sangat rendah atau (Psychocentric)
1,75 – 2,50 Menunjukan karakteristik gaya hidup Allocentric
rendah atau (nearPsychocentric)
2,50 – 3,25 Menunjukan karakteristik gaya hidup Allocentric
tinggi atau (nearAllocentric)
3,25 – 4,00 Menunjukan karakteristik gaya hidup Allocentric
sangat tinggi atau (Allocentric)
Kelas Penjelasan Skor Variabel Minat Beli 1,00 – 1,75 Menunjukan skor variabel minat beli Sangat
Rendah
1,75 – 2,50 Menunjukan skor variabel minat beli Rendah
2,50 – 3,25 Menunjukan skor variabel minat beli Tinggi
3,25 – 4,00 Menunjukan skor variabel minat beli Sangat
2. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menjawab permasalahan
yang ada pada penelitian. Analisis linier sederhana dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
a. Menguji Asumsi Klasik
Sebagai persyaratan untuk dapat menggunakan analisis regresi
linear sederhana dalam teknik analisis data maka perlu melakukan uji
asumsi dasar, yaitu uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui
apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara
normal atau tidak.
Dalam penelitian ini pengujian normalitas menggunakan rumus
One Sample Kolmogrov-Smirnov, maka untuk mengetahui apakah
suatu data berdistribusi secara normal adalah jika angka signifikansi
lebih dari 0,05 (Sig > 0,05).
b. Merumuskan Persamaan Regresi Linier Sederhana
Penelitian ini menggunakan analisis linier sederhana,
dikarenakan hanya terdapat satu variabel independen dan satu variabel
dependen. Regresi linier sederhana merupakan sebuah prosedur
hubungan matematis untuk mengukur ada atau tidaknya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Perhitungannya