• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Akuntansi dan Keuangan untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan Bakrie Telekom Tbk (BTEL) Tahun 2005-2008.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Akuntansi dan Keuangan untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan Bakrie Telekom Tbk (BTEL) Tahun 2005-2008."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyzed how well BTEL’s financial performance based on the result of accounting analysis and financial analysis. This method of research using analytical description method, that is realized through the financial statement analysis of accounting and financial analysis. This research use BTEL’s 2005-2008 annual reports as a financial data. According to the result of the research, the conslusion is BTEL’s 2006-2008 financial performance was good.

(2)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan Bakrie Telecom Tbk (BTEL) untuk tahun 2005-2008 berdasarkan hasil analisis akuntansi dan analisis keuangan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, yang diwujudkan melalui analisis laporan keuangan yang terdiri atas analisis akuntansi dan analisis keuangan. Data keuangan yang digunakan dalam penelitian ini berupa annual report BTEL tahun 2005-2008. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa kondisi kinerja keuangan BTEL tahun 2005-2008 dalam keadaan baik serta laporan keuangan BTEL telah disajikan secara tepat sesuai dengan kebijakan akuntansinya serta sesuai dengan PSAK.

(3)

Daftar Isi

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Pernyataan Keaslian Karya Tulis Skripsi ... iii

Kata Pengantar ... iv

1.2. Identifikasi Masalah ... 8

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4. Kegunaan Penelitian ... 9

BAB II Kajian Pustaka dan Kerangka Pemikiran ... 10

2.1. Kajian Pustaka ... 10

2.1.1. Laporan Keuangan ... 10

2.1.1.1. Definisi Laporan Keuangan ... 10

2.1.1.2. Tujuan Laporan Keuangan... 11

2.1.1.3. Pengguna Laporan Keuangan ... 12

2.1.1.4. Asumsi Dasar Laporan Keuangan ... 14

(4)

2.1.1.6. Neraca ... 18

2.1.1.7. Laporan Laba Rugi ... 23

2.1.1.8. Laporan Perubahan Modal ... 25

2.1.1.9. Laporan Arus Kas ... 26

2.1.1.10. Catatan atas Laporan Keuangan ... 30

2.1.2. Analisis Laporan Keuangan ... 32

2.1.2.1. Definisi Analisis Laporan Keuangan ... 32

2.1.2.2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 33

2.1.2.3. Manfaat Analisis Laporan Keuangan ... 34

2.1.2.4. Analisis Akuntansi ... 34

2.1.2.5. Analisis Keuangan ... 46

2.2. Kerangka Pemikiran ... 58

BAB III Objek dan Metode Penelitian ... 59

3.1. Objek Penelitian ... 59

3.1.1. Umum ... 59

3.1.1.1. Pendirian ... 59

3.1.1.2. Penawaran Umum Perdana ... 61

3.1.1.3. Penawaran Umum Terbatas I ... 61

3.1.1.4. Pembelian Kembali (buy back) Saham BTEL ... 62

3.1.2. Visi dan Misi ... 62

3.1.2.1. Visi ... 62

3.1.2.2. Misi ... 62

3.1.3. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan ... 63

3.1.4. Produk dan Layanan ... 67

3.2. Metode Penelitian ... 69

(5)

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data... 70

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 72

4.1. Analisis Akuntansi ... 72

4.1.1. Analisis Aktivitas Operasi ... 73

4.1.1.1. Pendapatan Usaha ... 73

4.1.1.2. Beban Usaha ... 77

4.1.1.3. Laba ... 84

4.1.2. Analisis Aktivitas Investasi ... 85

4.2.1.1. Aset Lancar ... 86

4.2.1.1.1. Kas ... 87

4.2.1.1.2. Investasi Jangka Pendek ... 88

4.2.1.1.3. Piutang Usaha Bersih ... 89

4.2.1.1.4. Persediaan ... 90

4.2.1.2. Aset Tidak Lancar ... 90

4.2.1.2.1. Aset Derivatif ... 91

4.1.3. Analisis Aktivitas Pendanaan ... 92

4.1.3.1. Kewajiban ... 92

4.1.3.1.1. Kewajiban Lancar ... 92

4.1.3.1.2. Kewajiban Tidak Lancar ... 93

4.1.3.2. Ekuitas ... 122

4.2. Analisis Keuangan ... 124

4.2.1. Analisis Laporan Keuangan Comparative dan Common-size ... 124

4.2.2. Analisis Rasio ... 129

4.2.2.1. Analisis Likuiditas ... 129

4.2.2.2. Analisis Struktur Modal dan Solvabilitas ... 130

(6)

4.2.2.4. Analisis Pemanfaatan Aktiva ... 140

4.2.3. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana ... 143

BAB V Simpulan dan Saran ... 147

5.1. Simpulan ... 147

5.2. Saran ... 148 Daftar Riwayat Hidup

(7)

Daftar Tabel

Halaman

Tabel 1.1 Penetrasi Telekomunikasi di Beberapa Negara ... 2

Tabel 1.2 Negara dengan Jumlah Pengguna Telepon Selular Terbesar Versi Wireless Intelligent ... 2

Tabel 1.3 Operator Selular, Lisensi Teknologi, Produk ,dan Jumlah Pelanggan Selular ... 3

Tabel 1.4 Perbandingan Jumlah Operator Selular dengan Jumlah Penduduk di Beberapa Negara ... 4

Tabel 2.1 Bentuk Perusahaan, Judul dan Pos kuitas...22

Tabel 2.2 Akuntansi Aktiva Tak Berwujud...41

Tabel 2.3 Klasifikasi dan Akuntansi Efek Utang...42

(8)

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Komposisi Market share Operator Selular di Indonesia ... 5

(9)

Daftar Lampiran

Lampiran A:Perhitungan Rasio

Lampiran B:Laporan Keuangan BTEL tahun 2005

Lampiran C: Laporan Keuangan BTEL tahun 2006

Lampiran D: Laporan Keuangan BTEL tahun 2007

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan telekomunikasi di Indonesia khususnya telekomunikasi selular memiliki prospek yang tinggi. Hal ini didukung oleh rendahnya penetrasi telekomunikasi selular di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2006, penetrasi telekomunikasi selular di Indonesia 30% (lihat tabel 1.1). Jumlah ini masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan India yang penetrasi telekomunikasi selularnya sebesar 28%. Meskipun demikian, jumlah ini masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga khususnya Singapura dan Malaysia yang penetrasi telekomunikasi selularnya mencapai 98% dan 81%.

Menurut Frost & Sullivan, sebuah lembaga riset internasional, penetrasi pasar telekomunikasi di Indonesia untuk tahun 2009 mencapai 63 %. Jumlah ini meningkat 62,16% dibandingkan dengan tahun 2006 yang mencapai 37% (30% untuk telepon selular dan 7% untuk telepon tetap, lihat tabel 1.1). Meskipun demikian, karena kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa rata-rata pengguna pengguna aktif di Indonesia memiliki 1,3 kartu SIM, maka penetrasi pasar sebenarnya masih berada pada kisaran angka 40%.

Penetrasi pelanggan yang rendah tidak berarti jumlah keseluruhan pelanggan telekomunikasi selular rendah. Menurut hasil perhitungan yang dilakukan oleh

Wireless Intelligent pada bulan Juni 2008, jumlah pelanggan selular di Indonesia

(11)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.1

Penetrasi Telekomunikasi di Beberapa Negara

Negara Penetrasi

Telepon Tetap Telepon Selular

Singapura 43% 98%

Sepuluh Negara dengan Jumlah Pengguna Telepon Selular Terbesar Versi Wireless Intelligent

No Negara Jumlah Pengguna Telepon Selular

1 China 585 Juta

(12)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

berlisensi mobile selular maupun FWA, yang melayani 225 juta masyarakat Indonesia (lihat tabel 1.3). Jumlah ini mengungguli China dan India yang hanya memiliki 3 dan 5 operator, padahal jumlah penduduk Indonesia jauh lebih sedikit dibandingkan kedua negara tersebut (lihat tabel 1.4).

Tabel 1.3

Operator Selular, Lisensi Teknologi, Produk dan Jumlah Pelanggan Selular

No Operator

Selular Lisensi Teknologi Produk

Jumlah Pelanggan

Selular

1 PT. Telkomsel GSM Mobile Selular

kartuHALO, 3 PT.Excelcomindo GSM Mobile Selular Jempol, Bebas,

XPLOR 24 juta 10 PT. Sampoerna CDMA Mobile Selular Ceria 400 ribu

Sumber: Kumpulan berbagai sumber

2008

Tabel 1.4

Perbandingan Jumlah Operator Selular dengan Jumlah Penduduk di Beberapa Negara

No Negara Jumlah Operator Jumlah Penduduk

(13)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

Kesepuluh operator selular seperti yang disebutkan dalam tabel 1.3 saling bersaing untuk menguasai pangsa pasar selular di Indonesia. Hingga tahun 2008,

market share operator selular di Indonesia masih dikuasai oleh Telkomsel, Indosat

dan Excelcomindo. Ketiga perusahaan yang berlisensi mobile selular ini menguasai 83,14% dari keseluruhan market share operator selular di Indonesia (lihat bagan 1.1). Operator selular lain yang juga berlisensi mobile selular mempunyai peluang yang sangat kecil untuk menguasai pangsa pasar karena perbandingan jumlah pelanggan yang sangat jauh dibandingkan dengan ketiga operator penguasa tersebut. Sementara itu Telkom dan Bakrie, dua operator yang berlisensi FWA yang dikuasai oleh teknologi Code Division Multiple Access (CDMA), menguasai 10,59% market share operator selular di Indonesia. Keunggulan dari CDMA adalah lebih memiliki masa depan dari sisi capital expenditure (CAPEX) dan operation expenditure (OPEX) yang jauh lebih murah dibandingkan dengan operator GSM.

Bagan 1.1

Komposisi Market share Operator Selular di Indonesia

Sumber: Kumpulan berbagai sumber

(14)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

Bakrie Telecom Tbk (BTEL) merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang memiliki kesempatan untuk menjaring para calon pelanggan selular potensial. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1993 dengan nama PT. Radio Telepon Indonesia dan berganti nama menjadi Bakrie Telecom Tbk (BTEL) pada tahun 2003 ini menyediakan layanan jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas (fixed wireless access (FWA) with limited mobility) berteknologi CDMA 2000 1x dengan merek dagang Esia.

Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mampu menguasai sekitar 6,29% pelanggan selular di Indonesia atau sekitar 7,3 juta pelanggan hingga akhir 2008. Jumlah ini meningkat 62,22% dari tahun sebelumnya yang hanya 4,5 juta pelanggan. BTEL bahkan menargetkan jumlah pelanggan tumbuh menjadi 10,5 juta pelanggan pada tahun 2009 dan 14 juta pelanggan pada tahun 2010. Hal ini ditunjang dengan pengembangan daerah layanan di berbagai kota di Indonesia seperti: Menado, Balikpapan, Pontianak, Jambi, Pematang Siantar, dan Cilacap.

Berbagai penghargaan bergengsi diraih Bakrie Telecom Tbk (BTEL) sebagai bukti kesuksesan manajemennya, antara lain:

1. “Investor Awards 2008” sebagai Emiten dengan Kinerja Terbaik di sektor

Infrastruktur dari Majalah Investor (April 2008).

2. “Indonesia Golden Ring Awards 2008” sebagai The Most Innovative Marketing

Program dari para wartawan Telekomunikasi (April 2008).

3. Lima penghargaan “The Best Contact Center 2008” dari Indonesian Contact

Center Association (Mei 2008):

Platinum Award untuk “The Best Contact Center Contribution

(15)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

Dua Gold dan Silver Award untuk “The Best Manager & Supervisor

4. “The Most Promising Service Provider of The Year” dari Frost & Sullivan Asia Pacific ICT Awards (Mei 2008). Bakrie Telecom merupakan penerima award dari

Indonesia pertama sepanjang sejarah Frost & Sullivan ICT Awards yang pada tahun 2008 dilaksanakan untuk kelima kalinya.

5. Dua penghargaan “Indonesian Cellular Show Awards 2008” (Juni 2008):

 Untuk kategori “The Best Tariff

 Untuk kategori “The Best CDMA Operator” atas kriteria inovasi, pertumbuhan

pelanggan, kinerja, kualitas suara dan layanan kepada pelanggan

6. “The Most Prospective Brand in Indonesia” untuk kategori CDMA Cellular Provider dari Majalah SWA dan MARS (Agustus 2008).

7. “Indonesian Customer Satisfaction Awards (ICSA) 2008” untuk kategori SIM Card Prabayar dan FWA Pascabayar dari majalah SWA dan Frontier (September

2008).

8. “Best Achievement” untuk kategori FWP dari BRTI Awards. (November 2008)

9. Pemenang Top Brand Award 2009 untuk kategori Kartu CDMA Prabayar & Pascabayar. Penghargaan ini menunjukkan posisi dan kinerja ESIA sebagai merek yang sangat kuat dalam benak konsumen sehingga mampu berada pada “Top of Mind Share, Top of Market Share, dan Top of Commitment Share”.

(16)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

keuangan terdiri atas analisis akuntansi dan analisis keuangan. Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi perusahaan mencerminkan realita ekonomi. Menurut Dwi Martiani (2009), analisis yang dilakukan sebelum melakukan analisis keuangan atas laporan keuangan perusahaan ini diperlukan karena beberapa faktor antara lain: kelemahan standar akuntansi, penggunaan estimasi manajemen, karakteristik kualitatif laporan keuangan, serta adanya earning

management. Sedangkan analisis keuangan merupakan penggunaan laporan

keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan serta untuk menilai kinerja keuangan di masa depan. Menurut Dwi Prastowo dan Rifka (2008:5), tujuan pertama pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat kepada investor, kreditor dan pemakai lainnya, baik yang sekarang maupun pemakai potensial dalam pembuatan keputusan investasi, kredit, dan keputusan sejenis lainnya secara rasional. Beberapa alat yang dapat digunakan dalam melakukan analisis laporan keuangan antara lain: analisis laporan keuangan komparatif, analisis laporan keuangan berukuran sama (common-size), dan analisis rasio.

(17)

BAB I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bermaksud mengevaluasi kinerja keuangan Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dengan mengambil judul “Analisis Akuntansi dan Keuangan untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan Bakrie

Telecom Tbk (BTEL) Tahun 2005-2008

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka topik permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kinerja keuangan Bakrie Telecom Tbk (BTEL) untuk tahun 2005-2008 berdasarkan hasil analisis akuntansi dan analisis

keuangan?”

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah “untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan Bakrie Telecom Tbk (BTEL) untuk tahun 2005-2008 berdasarkan

hasil analisis akuntansi dan analisis keuangan”.

1.4.Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

1. Bagi Penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat mempertajam kemampuan penulis dalam menganalisis laporan keuangan.

(18)

BAB I Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha

(19)

147

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Beradasarkan hasil analisis akuntansi dan keuangan yang telah dilakukan seperti diuraikan dalam BAB IV, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi kinerja keuangan BTEL tahun 2005-2008 dalam keadaan baik.

 Hasil analisis akuntansi menunjukkan bahwa laporan keuangan BTEL telah disajikan secara tepat sesuai dengan kebijakan akuntansinya serta sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

 Hasil analisis keuangan menunjukkan:

a. BTEL memiliki tingkat likuiditas yang baik yang ditunjukkan oleh rasio lancar dan rasio cepat yang <1. Sehingga kecil kemungkinan mengalami kesulitan likuiditas dalam jangka pendek.

b. BTEL juga memiliki struktur modal dan solvabilitas yang baik. Dengan rasio total kewajiban terhadap ekuitas dan rasio kewajiban jangka panjang terhadap ekuitas <1 menunjukkan bahwa struktur modal dan pendanaan BTEL terutama berasal dari modal sendiri. Pendanaan dari pihak luar dalam hal ini adalah kewajiban jangka panjang proporsinya lebih kecil dibandingkan dengan pendanaan sendiri berupa ekuitas pemegang saham.

(20)

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 148

Universitas Kristen Maranatha

tingkat pengembalian atas investasi, margin laba, rasio perputaran persediaan, aktiva tetap, dan total aktiva, hal ini tidak menjadi masalah karena penurunan ini terutama disebabkan oleh belanja modal yang cukup besar dalam rangka perluasan jaringan.

d. Sumber dan penggunaan dana menunjukkan bahwa sebagian besar arus kas masuk dihasilkan oleh aktivitas pendanaan dan sebagian kecil dihasilkan oleh aktivitas operasi. Sementara aktivitas investasi menghasilkan arus kas negatif sebagai akibat belanja modal yang dilakukan dalam rangka perluasan jaringan.

5.2.Saran

Adapun saran yang dapat diberikan penulis mengenai kondisi kinerja keuangan BTEL tahun 2005-2008 adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan

Sebaiknya perusahaan terus menerapkan secara konsisten kebijakan akuntansinya seperti yang telah dilaksanakan sampai saat ini, serta mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dalam standar akuntansi yang berlaku.

2. Bagi investor

(21)

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 149

Universitas Kristen Maranatha

akan datang. Bagi para investor yang berminat menginvestasikan dananya pada saham BTEL sebaiknya memperhatikan profitabilitas perusahaan yang ditunjukkan dengan tingkat pengembalian yang dapat diberikan perusahaan.

3. Bagi kreditor

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. (2000). Intermediate Accounting, Edisi Ketujuh, BPFE, Yogyakarta. Djarwanto, P.S. (2004). Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua,

BPFE, Yogyakarta.

Gibson, Charles H. (1995). Financial Statement Analysis Using Financial

Accounting Information, Sixth Edition, South Western College Publishing Co.,

Cincinnati Ohio.

Gitman. (2006). Principles of Managerial Finance, 11thed., Pearson International Edition.

Hanafi dan Abdul Halim. (2000). Analisis Laporan Keuangan, AMP YKPN, Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. (2006). Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, Grafindo Persana, Jakarta.

Hartono, Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta.

Horne dan Warchowicz. (1998). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Buku Dua, Edisi Kesembilan, Salemba Empat, Jakarta.

http://www.detikinet.com http://www.idx.co.id http://bakrietelecom.com

Husnan, Suad. (2003). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, AMP YKPN ,Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta.

Indriantoro,Nur dan Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

(23)

Munawir. (2002). Analisis Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta.

Prastowo, Dwi dan Rifka Julianty. (2002). Analisis Laporan Keuangan, AMP YKPN, Yogyakarta.

Simamora, Henry. (2000). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.

Skousen, Stice, dan Stice. (2001). Akuntansi Keuangan Menengah, Salemba Empat, Jakarta.

Suwardjono. (2005). Akuntansi Pengantar. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi - Perekayasaan Pelaporan Keuangan. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Warren, Reeve, dan Fess. (2005). Pengantar Akuntansi, Edisi Dua Puluh Satu, Salemba Empat, Jakarta.

Weygandt, Jerry J., Donald E. Kieso, and Walter G.Kell. (1996). Accounting

Gambar

Tabel 1.1  Penetrasi Telekomunikasi di Beberapa Negara
Tabel 1.4  Perbandingan Jumlah Operator Selular dengan Jumlah Penduduk

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan literatur, steroid yang terdapat dalam daun singkong tersebut antara lain beta-sitosterol, lupeol, dan enam jenis lainnya yangbelum dapat ditentukanoleh

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Geologi (S1) lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau yang disamakan, dan berpengalaman dalam penyelidikan geologi dan

Pernyataan ini berhubungan dengan kemampuan karyawan memenuhi keinginan pada konsumen saat berada pada Rumah Cantique Amanie kota Bengkulu1. Pernyataan ini yang berhubungan

Kata Lingkungan Hidup yang dimaksud peneliti adalah semua benda, daya, dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau.. makhluk hidup

Kebutuhan daya atau beban listrik tiap peralatan dalam sistem FGT serta pemilihan pengaman dan penghantar ditentukan dari besarnya arus nominal I n.. Arus nominal tersebut

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Florensia (2012) yang meneliti pengaruh tekanan anggaran waktu Dan sikap skeptisme profesional auditor

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa LDR berpengaruh positif terhadap ROA.Hal ini menunjukkan kemampuan bank

Pada oven pengering tidak terdapat mekanisme penstabil suhu otomatis, oleh karena itu suhu dipertahankan dengan cara mengatur api pembakaran (sumber panas). Setelah