• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan minat dan kemampuan mengarang menggunakan media gambar pada materi mengarang siswa kelas IV SD Kanisius Klepu tahun ajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan minat dan kemampuan mengarang menggunakan media gambar pada materi mengarang siswa kelas IV SD Kanisius Klepu tahun ajaran 2011/2012."

Copied!
193
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENGARANG

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI MENGARANG

SISWA KELAS IV SD KANISIUS KLEPU TAHUN AJARAN 2011/ 2012

SKRIPSI

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :

SANTO

081134080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

(2)

SKRIPSI

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENGARANG

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI MENGARANG

SISWA KELAS IV SD KANISIUS KLEPU TAHUN AJARAN 2011/ 2012

Disusun oleh :

Santo

NIM: 081134080 Telah disetujui oleh:

Pembimbing I,

(Drs. Puji Purnomo, M.Si.) pada tanggal, 6 Maret 2013

Pembimbing II,

(Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd.) pada tanggal, 6 Maret 2013

(3)

SKRIPSI

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENGARANG MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI MENGARANG SISWA KELAS IV SD KANISIUS KLEPU TAHUN AJARAN 2011/ 2012

Disusun oleh: Santo NIM : 081134080

Telah dipertahankan di depan panitia penguji pada tanggal 22 April 2013 Serta telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama lengkap Tanda tangan

Ketua : Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A. ... Sekretaris : Catur Rismiati. S.Pd., M.A., Ed.D. ………

Anggota 1 : Drs. Puji Purnomo, M.Si. ………

Anggota 2 : Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. ………

Anggota 3 : Catur Rismiati, S.Pd.,MA.,Ed.D. ………

Yogyakarta , 22 April 2013

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Rohandi, Ph. D.

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesunggunya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan yang terdapat dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 April 2013 Penulis

Santo

(5)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Santo

NIM : 081134080

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah ini yang berjudul : PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENGARANG MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI MENGARANG SISWA KELAS IV SD KANISIUS KLEPU TAHUN AJARAN 2011/ 2012

kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Saya memberikan hak kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 22 April 2013 Yang menyatakan :

Santo

(6)

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Aku Adalah Jiwa Yang Terbuang

Ketika Aku Lupa Arti Sangkan

Paraning Dumadi”

Janganlah banyak orang diantara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.

(Yakobus 3 : 1)

“Skripsi ini saya persembahkan kepada Tuhan Sang Maha

misteri,orang tua saya, keluarga, teman-teman dan semua

orang yang membantu saya hingga mencapai gelar sarjana”

(7)

ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENGARANG MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI MENGARANG SISWA KELAS IV SD KANISIUS KLEPU TAHUN AJARAN 2011/ 2012

Santo

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2013

Rendahnya minat belajar dan kemampuan menulis karangan SD Kanisius Klepu pada materi mengarang Bahasa Indonesia siswa kelas IV tahun ajaran 2011/2012 menjadi alasan utama penelitian. Dugaan ini didasarkan pada nilai rata-rata siswa dalam materi mengarang siswa kelas IV pada tahun ajaran 2010/2011 adalah 57,67 dengan standar KKM 60. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yaitu meningkatkan minat belajar dan kemampuan mengarang siswa kelas IV SD Kanisius Klepu tahun ajaran 2011/2012.

Penelitian yang digunakan merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Klepu dan objek yang diteliti yaitu minat belajar siswa serta kemampuan mengarang siswa menggunakan media gambar. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Tahap-tahap PTK terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penggunaan media gambar menjadi cara dalam rangka meningkatkan minat belajar dan kemampuan mengarang siswa dalam penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunaan media gambar dapat meningkatkan minat belajar dan kemampuan mengarang siswa kelas IV SD Kanisius Klepu tahun ajaran 2011/2012. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata minat belajar dan kemampuan mengarang selalu meningkat dalam setiap siklus. Sebelum diberi tindakan minat belajar siswa pada kondisi awal adalah 8,17 dan setelah diberi tindakan nilai rata-rata minat belajar pada Siklus I adalah 10,78 dan siklus II adalah 13 pada skala 20. Nilai rata-rata kemampuan mengarang siswa pada kondisi awal (56,67) dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 48,48%, siklus I (63,60) dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 67,85% dan siklus II (73,92) dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 92,30%.

Kata kunci : minat dan kemampuan mengarang, media gambar.

(8)

ABSTRACT

THE INCREASE OF THE STUDENTS’ INTEREST AND CAPABILTY OF COMPOSING WRITING USING PICTURES AS THE MEDIA ON A WRITING LESSON OF THE IV GRADERS OF SD KANISIUS KLEPU

ELEMENTARY SCHOOL IN THE YEARS OF 2011/2012 Santo

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2013

The low interest and the capability of composing writing of the IV graders at SD Kanisius Klepu Elementary School come out as the main reason for this research. The estimation yields from the students’ average points of the grade IV on the writing lesson in the years of 2010/2011 which is 57,67 on the passing score criterion (KKM) of 60. The goal of this research is to boost the interest and capability of composing writing of the IV graders of SD Kanisius Klepu Elementary School in the years of 2011/2012.

The research applied was a Classroom Action Research (CAR). The subject of this research was the IV graders of SD Kanisius Klepu Elementary School and the object of the research was the students’ learning interest and the students’ capability of composing writing using pictures as the media. The research was conducted in two cycles which covered two meetings in the each cycle. The steps taken started from the planning, the application, the observation, and the reflection. The using of the pictures as the media became the method to

boost the student’s interest and capability in composing writing in this research.

The result showed that the use of pictures as media could boost the students’ interest on learning and the capability of composing writing of the IV graders of SD Kanisius Klepu Elementary School in the years of 2011/2012. The facts were proved by the steady increase on the writing capability in each cycle. Before the method application the students’ interest had the average of 8,17 and after the method implementation it was in the first cycle 10,78, in the second cycle 13 on the level of 20. The students’ average points of the writing capability on the starting condition, (56,67) with the students’ succeeding of the passing score criterion (KKM) of 48,48, the first cycle (63.60) with the students’ succeeding of the passing score criterion 67, 85% and the second cycle (73,92) with the students’ succeeding of the passing score criterion 92, 30%.

Keywords ; Interest, Composing writing, Picture media.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan proses penelitian serta penulisan hasil penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENGARANG

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI MENGARANG

SISWA KELAS IV SD KANISIUS KLEPU TAHUN AJARAN 2011/ 2012. Penyusunan skripsi diperlukan sebagai salah satu syarat meraih gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai berkat bantuan serta dukungan baik berupa waktu, pikiran, tenaga, dorongan semangat, benda dan biaya dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada ;

1. Bapak Rohandi.Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Puji Purnomo M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan dorongan serta perhatian dalam proses penulisan skripsi. 4. Bapak Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang

telah membimbing selama proses penelitian hingga terselesainya penulisan skripsi.

5. Romo Van Opzeland, SJ yang telah memberikan bantuan dana beasiswa. 6. Bapak A.Y. Eko Sutopo. S.Pd., selaku kepala sekolah SD Kanisius Klepu

yang telah memberi ijin penelitian.

7. Ibu Lucia Ayudi,P.S, A.Ma,Pd., selaku guru kelas IV SD Kanisius Klepu. 8. Siswa-siswi kelas IV SD Kanisius Klepu.

(10)

9. Bapak dan Ibu guru serta karyawan SD Kanisius Klepu. 10.Sekertariat PGSD, Mas Hermoyo dkk.

11.Bapak dan Simbok selaku orang tua dan seluruh keluargaku untuk doanya. 12.Teman-teman PPL, Paulus Tejo Nurhartanto dan V.Retno Susilowati. 13.Tina, terima kasih banget printernya.

14.Teman-teman angkatan 2008 kelas A, B dan C, Gudel, Gogon, Pacil, Hardi, Iwan, Puput, Sari, Robert, Syaipul, dll.

15.My Edelweis ’’bright and grow please”.

16.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Tuhan Yesus Kristus memberkati dan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 22 April 2013 Penulis

Santo

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………... ii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ……… iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ………. v

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……….. vi

ABSTRAK ………... vii

ABSTRACT ………. viii

KATA PENGANTAR ………... ix

DAFTAR ISI ……….. xi

DAFTAR TABEL ………... xiii

DAFTAR GAMBAR ………... xv

DAFTAR LAMPIRAN ……….... xvi

(12)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hasil Penelitian yang Relevan ……… 8

B. Minat ………... 10

C. Kemampuan Mengarang ………. 14

D. Media ………..……….... 17

E. Kerangka Berpikir ……….. 20

F. Hipotesis Tindakan ………. 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……… 22

B. Setting Tempat ……… 25

C. Rencana Tindakan ………... 27

D. Instrumen Penelitian ……… 30

E. Validitas ……….. 44

F. Teknik Pengumpulan Data ……….. 47

G. Analisis Data ………... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………... 54

1. Proses PTK ……….. 54

2. Hasil Penelitian ………... 78

B. Pembahasan ………... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….. 96

B. Saran ……… 98

DAFTAR PUSTAKA ………. 99

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Penelitian ... 26

Tabel 2. Peubah dan Instrumen Penelitian ………. 30

Tabel 3. Rubrik Pengamatan Minat ………... 32

Tabel 4. Kriteria Skor Minat ……….. 34

Tabel 5. Indikator Aspek Afektif ………... 35

Tabel 6. Pengembangan Indikator Aspek Afektif ……….. 35

Tabel 7. Panduan Wawancara Kepada Guru ……….. 37

Tabel 8. Panduaan Wawancara Kepada Siswa ………... 38

Tabel 9. Indikator Aspek Psikomotorik ……….. 39

Tabel 10. Pengembangan Indikator Aspek Psikomotorik ………. 40

Tabel 11. Indikator Rubrik Penilaian Karangan ……… 42

Tabel 12. Pengembangan Indikator Rubrik Penilaian Karangan …….. 42

Tabel 13. Kriteria Penskoran Rubrik Penilaian Karangan ……… 44

Tabel 14. Skor Validasi Perangkat Pembelajaran ………. 46

Tabel 15. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ……… 47

Tabel 16. Kriteria Keberhasilan Minat Belajar Siswa ……….. 50

Tabel 17. Kriteria Keberhasilan Kemampuan Mengarang ………….. 50

Tabel 18. Data Minat Siswa Siklus I ………. 84

Tabel 19. Data Minat Siswa Siklus II ………... 88

Tabel 20. Data Minat Siklus I & II ………... 89

Tabel 21. Peningkatan Minat Belajar ……….. 90

(14)

Tabel 22. Rata-Rata Skor Penilaian Aspek Karangan Setiap Siklus ... 93 Tabel 23. Hasil Peningkatan Kemampuan Mengarang ………... 93 Tabel 24. Rangkuman Nilai Karangan Siswa Siklus I & II ………… 94

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Diagram Siklus PTK ………. 23

Gambar 2. Grafik Minat Siswa ………... 79

Gambar 3. Grafik Nilai Rata-Rata Kemampuan Mengarang Siswa …... 80

Gambar 4. Grafik Peningkatan Pencapaian KKM ……….. 80

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Ijin Penelitian dari Dekan……….. 102

2. Surat Keterangan Penelitian dari Kepala SD Kanisius Klepu……. 103

3. Silabus………... 104

4. Validasi Perangkat Pembelajaran……….... 106

5. Perangkat Pembelajaran……….. 118

6. Data Nilai Minat Belajar Kondisi Awal……….. 153

7. Peningkatan Skor Rata-Rata Minat Belajar Siswa……….. 154

8. Perincian Skor Rata-Rata Minat Belajar Siswa...………... 155

9. Data Nilai Karangan Tahun Ajaran 2010/2011...………... 157

10.Data Nilai Rata-Rata Karangan Siklus I & II….……… 158

11.Data Akumulasi Nilai Rata-Rata Karangan Siklus I & II...……... 159

12.Contoh Karangan Siswa..………... 163

13.Notulensi Refleksi..….………....…………... 165

14.Daftar Hadir Refleksi..………... 166

15.Foto-foto Penelitian……….………….. 173

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan salah satu alat untuk berkomunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Goris Keraf (2004:1) “Pentingnya fungsi bahasa

sebagai alat komunikasi”. Dalam berbagai kegiatan interaksi sosial, manusia

sangat membutuhkan bahasa untuk menyampaikan maksud dan tujuan agar dapat dimengerti antara satu dengan yang lain, baik bahasa dalam bentuk lisan ataupun tulisan.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi yang dipergunakan oleh bangsa Indonesia. Mengingat bahwa Bahasa Indonesia sangat penting fungsinya, maka kemampuan berbahasa kiranya sangat mutlak untuk dikuasai oleh seseorang. Kemampuan berbahasa dapat diperoleh dari lingkungan sekitar dan sekolah. Sekolah adalah sebuah lembaga penyelenggara pendidikan yang diharapkan mampu menjadi ujung tombak tercapainya kemampuan berbahasa. Penyelenggaraan keterampilan kemampuan berbahasa terangkum dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

(18)

Tujuan pelajaran Bahasa Indonesia di SD adalah mengarahkan peserta didik agar mempunyai kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, menghargai Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, menghargai karya sastra sebagai khazanah budaya dan meningkatkan kemampuan intelektual (Panduan untuk Guru Membaca dan Menulis, 2009: 2) yang terangkum dalam kurikulum pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2007 dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pelajaran Bahasa Indonesia memuat empat keterampilan yaitu;

1. Mendengarkan. 2. Berbicara. 3. Membaca. 4. Menulis.

Komponen-komponen tersebut diharapkan dapat dikuasai peserta didik setelah selesai menempuh seluruh rangkaian pembelajaran yang diselenggarakan sekolah pada setiap jenjang satuan pendidikan.

Pada KTSP SD tahun 2007 jenjang satuan pendidikan tingkat SD menyebutkan bahwa keempat kompetensi tersebut diatas, menulis merupakan kemampuan berbahasa yang paling tinggi. Menulis adalah suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan

(KBBI, 2005: 1219). Tarigan (1984: 4) menyatakan bahwa “menulis

(19)

ketrampilan penulisnya dalam memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan kosa kata”.

Di dalam SK menulis di SD, mengarang adalah satu dari beberapa KD yang diharapkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Mengarang merupakan sebuah keterampilan menuliskan gagasan atau perasaan penulis kepada orang lain. Hakim (1971: 5) menyatakan bahwa mengarang merupakan suatu kegiatan mengungkapkan buah pikiran melalui tulisan. Keterampilan mengarang ini juga diharapkan dapat dilakukan oleh peserta didik SD melalui SK & KD yang telah dirumuskan dalam KTSP.

Namun dalam kenyataannya, ketika peneliti melakukan kunjungan observasi di SD Kanisius Klepu di kelas IV pada saat proses belajar mengajar bahasa Indonesia sedang berlangsung peneliti menemukan suatu permasalahan. Peneliti melihat bahwa peserta didik kurang berminat dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Hal ini nampak ketika guru memberikan tugas mengarang dan siswa banyak yang mengeluh dan terkesan menolak.

Peneliti menduga bahwa metode guru tanpa memberikan penjelasan dan tidak adanya penggunaan media yang menarik menjadi pemicu kurangnya minat peserta didik dalam menerima pelajaran. Minat peserta didik yang rendah menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam materi mengarang. Muhibbin (2006:151) mengatakan “Jika minat

belajar tinggi maka hasil belajar juga akan lebih baik”, oleh karena itu, minat

(20)

siswa lebih baik. Maka seorang guru wajib untuk lebih kreatif dalam menyajikan kegiatan belajar untuk menarik minat peserta didik.

Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV, peneliti juga mendapati banyak ditemukan peserta didik yang kurang mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. KKM yang ditetapkan oleh sekolah SD Kanisius Klepu adalah 60. Pada kelas IV SD Kanisius Klepu tahun ajaran 2010/2011 dari 33 siswa yang mampu mencapai KKM terhitung sebanyak 16 siswa atau setara dengan 48,4%. Penulis menduga hal ini disebabkan karena peserta didik yang kurang berminat dalam belajar. Dugaan tersebut didasarkan dengan banyaknya siswa yang tidak/belum mencapai KKM pada pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada materi pelajaran menulis karangan.

(21)

B. Pembatasan Masalah

Penelitian ini hanya akan dibatasi pada peserta didik kelas IV SD Kanisius Klepu, dan hanya menunjuk pada materi mengarang dengan topik sederhana pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar.

C. Perumusan Masalah

Dengan dilandasi latar belakang masalah, masalah dan batasan masalah maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut;

1. Bagaimana penggunaan media gambar dalam upaya meningkatkan minat dan kemampuan mengarang dalam materi mengarang pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV, SD Kanisius Klepu Tahun 2012? 2. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan minat dan

kemampuan mengarang dalam materi mengarang pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV, SD Kanisius Klepu Tahun 2012?

D. Pemecahan Masalah

(22)

ini dapat mendorong siswa untuk lebih berminat dalam belajar dan terampil dalam membuat karangan.

E. Batasan Pengertian

Agar tidak menimbulkan suatu pemahaman dan pandangan yang berbeda tentang istilah yang dimunculkan dalam judul penelitian diatas, maka peneliti perlu membatasi pengertian sebagai berikut.

1. Minat

Minat adalah sikap ketertarikan siswa terhadap suatu materi tertentu sehingga merasa senang untuk mempelajarinya.

2. Kemampuan mengarang

Keterampilan mengarang adalah suatu kemampuan siswa menuangkan gagasannya dalam sebuah tulisan dengan tujuan dapat dipahami oleh orang yang membacanya.

3. Media gambar

(23)

F. Tujuan

Melalui penulisan penelitian ini, maka yang menjadi tujuan sebenarnya adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media gambar dalam upaya meningkatkan minat dan kemampuan mengarang dalam materi mengarang pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Kanisius Klepu Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan minat dan kemampuan mengarang dalam materi mengarang pada pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Kanisius Klepu Tahun Ajaran 2011/2012.

G. Manfaat

Dengan hasil penelitian ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi beberapa pihak antara lain:

1. Bagi perpustakaan SD

Penulis berharap dapat menambah koleksi bacaan di perpustakaan 2. Bagi guru SD

Mudah-mudahan hasil penelitian ini menjadi sarana dan inspirasi yang dapat dikembangkan dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi Prodi

Menambah koleksi bahan bacaan. 4. Bagi penulis

(24)

BAB II

Kajian teori

A. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam rangka mendukung judul dalam melakukan penelitian ini maka, penulis memaparkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa orangdengan menggunakan media yang hampir sama. Pemaparan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan juga dapat menambah kemantapan suatu teori para ahli yang diambil oleh peneliti untuk melakukan penelitian.

Hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat diketahui sebagai berikut : 1. Penelitian yang dilakukan oleh saudara Hetti Saragih asal dari

Program Studi PGSD (2010, skripsi tidak diterbitkan) dengan judul skripsi “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi

Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010”

menyimpulkan bahwa media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Kintelan pada tahun ajaran 2009/2010. Dari hasil penelitian tersebut dikemukakan bahwa :

(25)

b. Media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas V SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh saudara Lusia Munde pada tahun 2009 dengan judul skripsi “Kemampuan Menulis Cerita

Siswa Kelas IV SD Kanisius Kadirojo Kalasan Sleman Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 Dengan Menggunakan Gambar Seri”

menunjukkan bahwa penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita pada siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo Tahun Ajaran 2008/2009. Hasil peningkatannya adalah bahwa pada kondisi awal 163,3 kemudian siklus 1 naik menjadi 202,15 dan pada siklus 2 naik lagi menjadi 225,3.

3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh saudara Wiji Lestari pada tahun 2010 dengan judul penelitian “Peningkatan Kemampuan

Menulis Karangan Narasi Dengan Pilihan Kata Dan Kalimat yang Tepat di Kelas III A2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta Semester I Tahun Pelajaran 2008/2009 Dengan Menggunakan Media Gambar Seri” adalah sebagai berikut :

(26)

b. Peningkatannya yang dimaksud adalah bahwa pada kondisi awal siswa yang mencapai KKM 37,8% setelah diberi tindakan pada siklus 1 naik menjadi 67,6% dan pada siklus 2 naik lagi menjadi 81,1%.

c. Ketertarikan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi juga meningkat.

Dari hasil para peneliti diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan. Berdasarkan penelitian yang relevan ini, maka peneliti juga menggunakan media gambar dalam penelitian dan menambah satu variable yaitu minat siswa terhadap proses pembelajaran.

B. Minat

1. Pengertian Minat.

Minat adalah salah satu faktor pendukung yang sangat berperan bagi keberhasilan belajar. Minat belajar sangat berpengaruh pada hasil belajar “Jika minat belajar tinggi maka hasil belajar juga akan lebih baik

(Muhibbin syah, 2006:151)

(27)

Moh. Surya (2003:67) minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek. Winkel (1989:105) menyatakan bahwa minat diartikan kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi tertentu atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Slameto (2010:180) Minat adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.

Dari beberapa pendapat ahli tentang minat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa minat adalah sikap ketertarikan siswa terhadap suatu materi tertentu sehingga merasa senang untuk mempelajarinya.

2. Faktor-faktor pendorong minat.

Agar minat siswa dapat ditumbuh kembangkan maka dibutuhkan sikap dan tindakan oleh guru dalam pembelajaran kepada peserta didiknya. Oleh karena itu seorang guru wajib memahami serta mengetahui faktor-faktor yang dapat memunculkan minat belajar dalam pembelajaran sehingga target hasil belajar dapat tercapai dengan baik.

Pada penelitian ini penulis sepakat dengan apa yang dipaparkan oleh Winkel dalam bukunya bahwa faktor pendorong munculnya minat tidak lain siswa merasa senang dalam mempelajari materi pelajaran. Winkel (1984:31) menyatakan bahwa “guru harus dapat membuat siswa

(28)

pendorong minat tersebut menurutnya dapat dilakukan sebagai berikut antara lain dengan:

a. Membina hubungan yang akrab dengan siswa, namun tidak bertingkah seperti anak remaja.

b. Menyajikan bahan pelajaran yang tidak terlalu sulit, namun juga tidak terlalu mudah

c. Menggunakan media pembelajaran yang cocok untuk menunjang proses belajar mengajar.

Dengan langkah yang dipaparkan oleh Winkel diatas penulis berharap minat siswa dalam mempelajari materi menulis karangan dapat ditumbuhkan.

3. Ciri-ciri Minat

Setelah guru memahami pendorong minat seperti diatas maka perlu diketahui juga apakah tindakan yang dilakukan tersebut berhasil atau gagal. Sehingga guru juga harus mengerti apakah ciri dari siswa memang berminat dalam belajar.

Penulis mempunyai gagasan tentang ciri siswa berminat itu antara lain bahwa siswa dalam proses pembelajaran menunjukkan;

1. Rasa senang,

2. Fokus dalam perhatian,

(29)

Mardapi (2008:112) dalam bukunya menyebutkan beberapa indikasi siswa yang berminat antara lain: manfaat belajar, usaha dalam memahami, membaca buku yang berkaitan bidang studi, bertanya di kelas, bertanya kepada teman, bertanya kepada orang lain, mengerjakan soal dengan sunguh-sungguh.

4. Cara Mengukur Minat

Mengukur minat siswa tidak dapat dilakukan secara subyektif meskipun minat bersifat subyektif. Oleh karena itu dibutuhkan kriteria-kriteria yang mengarah pada penilaian yang baik dan obyektif. Sehingga diperoleh suatu hasil atau kesimpulan yang tepat menunjukkan minat seseorang yang diteliti. Masidjo (1995:58) mengemukakan bahwa perubahan perilaku seseorang yang berhubungan dengan apa yang dikerjakan dapat diamati dengan indera dan yang bersifat konkrit dapat diukur dengan menggunakan teknik non tes.

(30)

dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh peneliti. Namun observasi dan wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara langsung.

C. Kemampuan Mengarang

1. Pengertian mengarang.

Ketrampilan berbahasa ada empat macam aspek yaitu mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis. Kemampuan menulis adalah menyampaikan gagasan melalui tulisan. Menulis sangat identik dengan mengarang. Liang Gie (1992:17) mengatakan bahwa mengarang adalah keseluruhan kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan dalam bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

(31)

Kemampuan mengarang tidak dapat diperoleh seseorang dengan begitu saja menulis, karena karangan yang baik adalah suatu tulisan yang mempunyai kriteria tertentu. Oleh karena itu untuk menjadi trampil mengarang dibutuhkan latihan terus menerus. Sujanto (1988:60)

menyatakan bahwa “Keterampilan menulis merupakan suatu proses

pertumbuhan melalui banyak latihan”. Penulis menyimpulkan bahwa

mengarang sama dengan menulis. Dalam penulisan penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa ketrampilan mengarang adalah suatu kemampuan siswa menuangkan gagasannya dalam sebuah tulisan dengan tujuan dapat dipahami oleh orang yang membacanya.

2. Ciri karangan

Darwis (2011:43) Sebuah karangan dapat dikatakan berbentuk secara sistematis apabila :

a. Terdapat relevansi yang baik antara judul dengan bagian pendahuluan, isi, penutup tulisan.

b. Terdapat relevansi yang baik antara bagian awal,isi dengan bagian akhir tulisan atau sebaliknya.

c. Terdapat relevansi yang baik antara kalimat/klausa yang satu dengan kalimat/klausa yang lain dalam tiap alinea.

(32)

3. Unsur dan bentuk karangan

Karangan yang baik adalah yang memenuhi unsur-unsur dalam karangan. Liang Gie (1992:23-24) menjelaskan bahwa unsur-unsur karangan meliputi empat hal sebagai berikut:

a. Gagasan (ide)

Ini ialah topik berikut tema yang diungkapkan secara tertulis.

b. Tuturan (discourse)

Ini adalah bentuk pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami pembaca.

c. Tatanan (organization)

Ini dalah tertib penyusunan gagasan dengan mengindahkan berbagai asas, aturan, dan teknik sampai merencanakan rangka dan langkah.

d. Wahana (medium)

(33)

4. Penilaian karangan

Cara menilai karangan agar penilaian itu menjadi obyektif dan otentik maka diperlukan rubrik. Pembuatan rubrik harus memuat aspek yang dibutuhkan dalam menilai karangan yaitu meliputi kebahasaan dan kinerja.

“Burhan (2011: 40) menyatakan bahwa penilaian otentik dipergunakan untuk penilaian proses dan mempergunakan rubrik untuk penyekoran. Bentuk penilaian otentik antara lain berupa penilaian kinerja (berbagai bentuk berbicara dan menulis), wawancara, menceritakan kembali teks atau cerita, membuat rangkuman, pertanyaan terbuka, portofolio, proyek, penilaian pribadi, dan jurnal.”

Guru boleh membuat rubrik sendiri, tetapi didalamnya harus ada unsur bahasa dan kandungan makna. Dalam penulisan penelitian ini penulis juga menggunakan rubrik sebagai alat untuk menilai karangan siswa.

D. Media (Media)

1. Pengertian

Penelitian ini menggunakan media sebagai perantara materi.

Latuheru John (1988: 9) menyatakan “ Pengertian media mengarah pada

sesuatu yang mengatar/ meneruskan informasi (pesan) anatara sumber

(pemberi pesan) dan penerima pesan”. Maka untuk mempermudah siswa

(34)

2. Tujuan penggunaan media

Alat bantu seharusnya disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan sehingga tujuan pengajaran dan mutu pendidikan dapat tercapai. Latuheru John (1988: 15) menyatakan bahwa” Penggunaan media dalam suatu proses belajar mengajar (PBM) bertujuan agar PBM tersebut bisa berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna, sehingga dengan demikian maka mutu pendidikan dapat ditingkatkan“.

Djamarah (2010: 47) mengungkapkan bahwa alat bantu adalah segala sesuatu yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Alat bantu pengajaran adalah berupa globe, papan tulis, batu tulis, batu kapur, gambar, diagram, slide, video dan sebagainya.

3. Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran

Media digunakan dengan alasan memiliki manfaat yang akan membantu baik guru ataupun siswa dalam situasi PBM. Berikut ini pendapat para ahli dalam menyebutkan manfaat media pembelajaran.

Derek dalam Latuheru john (1988: 22) menyatakan :

1. Media Pembelajaran membangkitkan motivasi belajar para siswa/ anak didik.

2. Media Pembelajaran dapat merangsang anak didik untuk belajar dengan penuh semangat.

3. Media Pembelajaran dapat lebih mengaktifkan adanya respon dari anak didik.

John M Lannon dalam Latuheru John (1988: 22) menyatakan :

(35)

2. Media pembelajaran berguna untuk dalam hal meningkatkan pengertian anak didik terhadap materi pengajaran yang disajikan.

Sujana nana, Rivai Ahmad 1990: 2 menyatakan bahwa :

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pengajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa.

3. Metode mengajar lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan.

4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dll.

4. Media Gambar (Picture Media)

Penggunaan media yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alat bantu perantara visual (dapat dilihat) untuk mempermudah siswa memahami suatu materi pelajaran. Latuheru John (1988: 54) menyatakan bahwa media visual adalah semua bentuk media yang dapat proyeksikan gambar diam keatas layar. Dalam penelitian ini gambar diproyeksikan menggunakan LCD. Menurut Latuheru John (1988: 41-42) gambar diam memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

Kelebihannya:

a). Gambar diam dapat menterjemahkan ide-ide yang abstrak kedalam bentuk yang lebih realistik.

b). Mudah menggunakannya.

(36)

d). Dapat menghemat waktu dan tenaga guru dan gambar juga menarik perhatian anak didik/siswa.

Kekurangannya :

a). Kadang-kadang terlalu kecil ukurannya untuk digunakan pada kelompok siswa yang cukup besar.

b). Pada umumnya hanya dua dimensi yang nampak pada suatu gambar sedang dimensi yang lain tidak jelas.

c). Tanggapan bisa berbeda terhadap gambar yang sama. Dalam penelitian ini penulis menggunakan media gambar yaitu alat bantu yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan untuk membantu siswa memahami pesan yang disampaikan oleh pengajar. Maka penulis berharap dengan menggunakan alat bantu/media (gambar) pesan dapat ditangkap oleh siswa dan dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengarang.

E. Kerangka Berpikir (Mindset)

Mengarang adalah kemampuan menulis yang harus dimiliki oleh siswa dalam mengungkapkan gagasannya. Kemampuan ini dapat dikuasai oleh siswa dengan cara berlatih terus menerus dengan memperhatikan kaidah bahasa Indonesia yang benar. Oleh karena mengarang merupakan proses penyampaian gagasan dalam bahasa tulis yang dimaksudkan untuk dipahami pembaca, maka mengarang menjadi suatu kegiatan berpikir yang sistematis dalam menuangkan gagasan.

(37)

“Liang Gie (1992:25) Karangan ilmiah adalah karangan yang ditujukan kalangan para ahli harus sesuai tingkat ke-ilmuan mereka, harus merupakan karangan ilmu, dengan metode pengolahan dan penyajian yang ilmiah, dengan gaya tulis, dengan mengikuti gaya tulis yang mengikuti asas-asas jelas-terang, ringkas-padat, tepat-cermat. Sedangkan karangan informatif adalah bila informasi yang disampaikan hanya sekedar pemberitahuan atau keterangan saja untuk masyarakat umum, tanpa perangkat-perangkat yang diperlukan oleh karangan ilmiah.”

Dalam penelitian ini karangan yang dimaksudkan adalah karangan jenis informatif dan bersifat khayali. Karangan yang dimaksud yaitu karangan bebas dengan bantuan media gambar untuk membangkitkan gagasan siswa dalam menentukan tema karangan.

Media gambar adalah alat bantu dalam proses belajar, sehingga didalam seluruh pelaksanaan penelitian, penulis menggunakan alat bantu berbentuk media gambar yang disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Dengan alat tersebut diharapkan siswa akan lebih mudah dalam menentukan tema dan mengaplikasikannya dalam pembuatan karangan.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas, penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut:

“Penggunaan Media Gambar dapat meningkatkan minat dan

(38)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan classroom action research yaitu sebuah penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah, Suyanto (dalam Puji Purnomo, dkk 2008: 11). “Rochiati (2010:13) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah

bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisikan kondisi praktek pembelajaran mereka, belajar dari pengalaman mereka untuk melakukan suatu gagasan perbaikan dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu”.

PTK sangat relevan dilakukan oleh seorang guru, karena tindakannya di dalam kelas dan oleh karena seorang guru sangat memahami situasi kelasnya. PTK menjadi sebuah penelitian yang sangat efektif dan efisien dilaksanakan. Karena penulis belum menjadi seorang guru maka penelitian ini akan dilaksanakan dengan bekerja sama dengan guru kelas IV SD Kanisius Klepu sebagai tempat penelitian.

(39)

GAMBAR 1 : DIAGRAM SIKLUS PTK

Model Kemmis dan Mc Taggart 1. Perencanaan (Planing)

Perencanaan merupakan kegiatan merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada setiap siklus. Dalam kegiatan perencanaan mencakup beberapa hal antara lain; mengidentifikasi masalah, menganalisa penyebab masalah, dan menemukan cara dalam memecahkan permasalahan yang ditemukan dalam analisa masalah.

2. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan mengacu pada apa yang direncanakan pada perencanaan. Pelaksanaan tindakan setidaknya mampu memberikan solusi pemecahan masalah yang sudah dianalisa pada perencanaan. Setelah mendapatkan sebuah bentuk pelaksanaan

PERENCANAAN PERENCANAAN

PELAKSANAAN

OBSERVASI REFLEKSI

REFLEKSI PELAKSANAAN

OBSERVASI

(40)

tindakan, kemudian menerapkan langkah yang sudah tersusun dalam kegiatan pembelajaran.

3. Observasi (observation)

Setelah dilakukan pelaksanaan tindakan, maka langkah selanjutnya untuk memperoleh data non tes secara objektif mengenai perkembangan proses belajar mengajar peneliti wajib melakukan observasi. Observasi dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif dan kualitatif. Kegiatan observasi dilaksanakan dengan menggunakan perangkat yang disusun serta di dalamnya memuat indikator-indikator yang akan dicapai.

4. Refleksi (reflection)

Data yang diperoleh dari kegiatan observasi akan menjadi bahan untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan atau sering disebut dengan refleksi.

(41)

B. Seting Tempat (Setting)

a.Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di kelas IV SD Kanisius Klepu di Dusun Klepu, Kelurahan Sendang Mulyo, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman.

b.Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas IV SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 2011/2012. Jumlah siswa 28 anak yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

c. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah peningkatan minat dan kemampuan mengarang dengan menggunakan media gambar pada pelajaran Bahasa Indonesia materi mengarang siswa kelas IV SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 2011/2012.

d.Waktu Penelitian

(42)
(43)

C. Rencana Tindakan (Planing)

Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dan kedua dengan menggunakan media gam. Rencana tindakan akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Persiapan

1. Permintaan izin kepada Kepala SD Kanisius Klepu.

2. Melakukan wawancara dengan guru kelas V SD Kanisius Klepu. 3. Melakukan pengamatan (observasi) pada siswa kelas IV SD

Kanisius Klepu untuk mengetahui gambaran siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia.

4. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang dihadapi siswa mengenai materi mengarang.

5. Menyusun Proposal Penelitian.

6. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya.

7. Menyusun instrumen pembelajaran (silabus, RPP, LKS).

8. Menyusun instrumen pengumpulan data (rubrik pengamatan, pedoman wawancara, rubrik instrumen penilaian).

9. Membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah yang dilakukan guru dalam rangka tindakan perbaikan yang telah direncanakan.

(44)

2. Rencana Tindakan setiap siklus

Setelah diperoleh gambaran tentang siswa, maka peneliti akan melakukan tindakan yang akan dilaksanakan dua kali pertemuan pada setiap siklus. Setiap pertemuan beralokasi 2 jam pelajaran. Rencana tindakan akan dijabarkan sebagai berikut;

SIKLUS I

a. Rencana tindakan

Peneliti mempelajari SKKD, merencanakan silabus, menyiapkan RPP, dan Media gambar yang akan digunakan dalam penelitian.

b. Pelaksanaan tindakan

1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2. Menyampaikan materi. 3. Mempersiapkan media.

4. Menugaskan siswa membuat karangan dengan tema sesuai dengan gembar.

(45)

c. Observasi

Observasi minat siswa dengan menggunakan rubrik pengamatan minat siswa yang telah dibuat bersama sesuai kesepakatan kelas peneliti dan sudah disiapkan sejak siklus 1. d. Refleksi

Refleksi dilakukan setiap akhir pertemuan untuk mengevaluasi setiap tindakan yang telah dilewati.

SIKLUS II

a. Rencana tindakan

Peneliti akan mengevaluasi dan merevisi RPP dengan berdasarkan observasi dan refleksi pada akhir siklus 1 agar pembelajaran serta hasil yang dicapai dapat lebih baik.

b. Pelaksanaan tindakan.

1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2. Menyampaikan materi. 3. Mempersiapkan media.

4. Menugaskan siswa membuat karangan dengan tema sesuai dengan gembar.

(46)

c. Observasi

Mengobservasi perkembangan minat dan aspek afektif siswa pada siklus kedua menggunakan rubrik yang telah disediakan. d. Refleksi

Refleksi yang dilakukan peneliti pada tahap akhir siklus kedua ini adalah mengevaluasi seluruh rangkaian siklus dan membandingkan hasil pada siklus 1 dan siklus 2.

D. Instrumen Penelitian (Research instrument)

Sesuai dengan judul penelitian ini maka yang menjadi penanda atas keberhasilan penelitian ini adanya peubah minat dan kemampuan mengarang siswa. Observasi minat siswa dilaksanakan pada setiap pelaksanaan pembelajaran. Data mengenai kemampuan mengarang juga dilakukan pada kegiatan akhir pembelajaran disetiap pertemuan dengan menggunakan instrumen rubrik karangan.

Tabel 2 : Peubah dan Instrumen Penelitian

No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen

(47)

d. Keterlibatan

1. Rubrik pengamatan. (Observation rubric)

Rubrik pengamatan yang dibuat peneliti untuk memperoleh data terdiri dari; rubrik pengamatan minat dan rubrik pengamatan aspek afektif.

a. Rubrik pengamatan minat.

Rubrik pengamatan minat disusun secara bersama-sama oleh kelompok mahasiswa yang mengambil skripsi PTK. Rubrik disusun dengan berdasarkan indikator-indikator yang berhubungan dengan minat belajar siswa.

(48)

dilakukan tindakan siklus dan pada setiap dilakukan tindakan siklus.

Penggunaan instrumen pengamatan minat yang dilakukan sebelum adanya tindakan siklus dimaksudkan untuk mengetahui minat awal siswa. Penggunaan instrumen yang dilakukan pada saat dilakukan tindakan dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan minat siswa sebelum dan sesudah diberikan tindakan. Bentuk rubrik pengamatan minat dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3 : Rubrik Pengamatan Minat Siswa

No Indikator Deskriptor Nampak(√)

/ Tidak (x)

Skor

1 Ekspresi perasaan senang

a. Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias.

b. Siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas dari guru.

c. Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai.

d. Siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai.

e. Siswa duduk tenang siap untuk belajar.

2 Perhatian dalam belajar

a. Siswa aktif bertanya didalam kelas. b. Siswa aktif menjawab pertanyaaan. c. Siswa menyimak penjelasan guru

(49)

d. Siswa tidak melamun di dalam kelas.

e. Siswa tidak berbicara atau mengganggu teman lain ketika belajar.

3 Kemauan untuk mengembangkan diri

a. Siswa giat membaca buku pelajaran bahasa Indonesia. b. Siswa menanyakan kesulitan yang

dialaminya kepada guru.

c. Siswa membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru.

d. Siswa mengerjakan tugas dari guru.

e. Siswa membawa buku atau sumber lain dalam belajar.

4 Keterlibatan siswa dalam belajar

a. Siswa aktif menyampaikan pendapat dalam diskusi.

b. Siswa mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan belajar. c. Siswa bekerja sama dalam

kelompok.

d. Siswa maju kedepan mengerjakan tugas.

e. Siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan dari guru.

(50)

Petunjuk penggunaan instrumen pengamatan minat adalah dengan cara memberi tanda chek list(√) jika deskritor nampak pada diri anak dan tanda (x) jika deskriptor tidak nampak pada diri anak. Seluruh siswa harus diamati satu persatu dan tidak boleh ada siswa yang tidak teramati. Rentang skor sesuai dengan PAP tipe I.

Tabel 4 : Kriteria skor minat

No Skor Kriteria

1 16 – 20 Sangat Berminat

2 12 – 15 Berminat

3 8 – 11 Cukup Berminat

4 4 - 7 Kurang Berminat

5 0 - 3 Tidak berminat

b.Indikator aspek afektif

(51)

Tabel 5 : Indikator aspek afektif

No Indikator

1 Bertanggung jawab dalam kerjasama dan diskusi kelompok.

Tabel 6 : Pengembangan indikator aspek afektif

Penilaian Afektif

Bertanggung jawab dan kerja sama dalam diskusi kelompok

No

1. Bergabung dalam kelompok.

(52)

b. Nilai 3 jika siswa mengeluhkan pembagian kelompok oleh guru tetapi bergabung dalam kelompok tanpa paksaan.

c. Nilai 2 jika siswa mengeluhkan pembagian kelompok tetapi mau bergabung dalam kelompok dengan paksaan.

d. Nilai 1 jika siswa mengeluh pembagian kelompok dan tidak mau bergabung dengan kelompok.

2. Menerima tugas kelompok dari guru.

a. Nilai 4 jika siswa tidak mengeluh diberi tugas dan mengerjakan tugas tanpa instruksi ulang oleh guru.

b. Nilai 3 jika siswa mengeluhkan tugas dari guru dan mengerjakan tugas tanpa istruksi ulang.

c. Nilai 2 jika siswa mengeluhkan tugas dari guru dan mengerjakan tugas dengan instruksi berulang-ulang.

d. Nilai 1 jika siswa tidak ikut mengerjakan tugas. 3. Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh.

a. Nilai 4 jika siswa mengerjakan tugas dengan membaca dahulu petunjuk, mendiskusikannya dengan teman kelompoknya dengan membaca dua sumber materi.

b. Nilai 3 jika siswa mengerjakan tugas dengan membaca dahulu petunjuk, mendiskusikannya dengan teman kelompoknya dengan membaca satu sumber materi. .

c. Nilai 2 jika siswa mengerjakan tugas dan mendiskusikannya dengan teman kelompoknya tidak membaca sumber materi.

d. Nilai 1 jika langsung mengerjakan tanpa membaca sumber. 4. Aktif dalam kelompok.

a. Nilai 4 jika siswa menyampaikan pendapatnya lebih dari tiga kali dalam mengerjakan tugas kelompok.

(53)

c. Nilai 2 jika siswa menyampaikan pendapatnya kurang dari dua kali dalam mengerjakan tugas kelompok.

d. Nilai 1 jika siswa tidak menyampaikan pendapat.

5. Pengumpulan tugas tepat waktu.

a. Nilai 4 jika siswa selesai mengerjakan dan mengumpulkan tugas sebelum waktu yang ditentukan habis.

b. Nilai 3 jika siswa siswa selesai mengerjakan dan mengumpulkan tugas tepat waktu yang ditentukan.

c. Nilai 2 jika siswa mengerjakan dan mengumpulkan tugas setelah waktu yang ditentukan habis.

d. Nilai 1 jika siswa mengerjakan dan mengumpulkan tugas harus dipaksa oleh guru.

2. Panduan wawancara

Panduan wawancara dibuat untuk mendukung data pada pengamatan minat. Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru dan sebagian siswa setelah kegiatan pembelajaran selesai pada setiap pertemuan siklus. Panduan wawancara dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 7: Panduan Wawancara Kepada Guru

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah siswa terlihat senang mengikuti pelajaran mengarang yang ibu ajarkan dengan menggunakan media gambar? Mengapa?

(54)

3 Apakah siswa tertarik pada materi mengarang yang ibu ajarkan menggunakan media gambar? Mengapa?

4 Apakah siswa tertarik kepada ibu guru dalam mengajarkan materi mengarang menggunakan media gambar? Mengapa?

5 Apakah siswa terlibat penuh dalam kegiatan mengarang yang ibu pimpin menggunakan media gambar? Berilah contoh keterlibatannya?

Tabel 8 : Panduan Wawancara Kepada Siswa

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu merasa senang mengikuti kegiatan pelajaran mengarang menggunakan media gambar? Mengapa?

2 Apakah perhatianmu bisa terfokus mengikuti kegiatan pembelajaran mengarang dengan menggunakan media gambar?

3 Apakah kamu sekarang tertarik pada materi pelajaran mengarang?

4 Apakah kamu tertarik pada guru yang mengajar mengarang dengan media gambar?

5 Apakah kamu terlibat penuh dalam kegiatan mengarang dengan media gambar?

3. Penilaian Produk (Product assesment)

(55)

Peneliti dalam menilai sebuah produk karangan menggunakan sebuah rubrik penilaian yang disusun dengan memperhatikan pedoman-pedoman tertentu. Penilaian yang dibuat peneliti dengan menggabungkan pendapat para ahli sebagai pedoman pembuatan rubrik penilaian karangan (mencakup hasil karangan dan psikomotorik). Para ahli tersebut antara lain; Burhan (1995: 304-305), Darwis (2011:43) dan Liang Gie (1992:23-24). Hasil penggabungan yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada penjelasan berikut ini. a. Indikator aspek psikomotorik.

Indikator aspek psikomotorik dibuat untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam menggunakan alat tubuhnya. Keterampilan yang dimaksudkan adalah kemampuan siswa dalam mempergunakan fisik berupa tangan untuk menulis karangan pada lembar jawaban.

Indikator aspek psikomotorik juga menjadi bahan untuk menyusun rubrik penilaian dalam rangka menilai aspek psikomotorik siswa. Indikator aspek psikomotorik serta rubriknya dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 9 : Indikator aspek psikomotorik

No Indikator aspek psikomotorik

(56)

Tabel 10 : Pengembangan indikator aspek psikomotorik

Penilaian Psikomotorik

Menulis karangan dengan bersih dan rapi

No Nama siswa

1. Kebersihan lembar kerja.

a. Nilai 5 jika tidak ada coretan, tidak ada bekas tipekan.

b. Nilai 4 jika terdapat maksimal 3 coretan dan maksimal 3 bekas

e. Nilai 1 jika terdapat lebih dari 7 coretan dan bekas tipekan. 2. Kerapian tulisan.

a. Nilai 5 jika tulisan tidak melebihi batas, tidak berjejal, ukuran huruf sesuai (ukuran huruf sama besar kecuali huruf kapital ), penulisan jelas dan terbaca.

(57)

3. Penulisan huruf tegak bersambung.

a. Nilai 5 jika seluruh karangan menggunakan huruf tegak bersambung. b. Nilai 4 jika terdapat maksimal 5 kata yang ditulis tanpa tegak

bersambung.

c. Nilai 3 jika terdapat maksimal 7 kata yang ditulis tanpa tegak bersambung.

d. Nilai 2 jika terdapat maksimal 10 kata yang ditulis tanpa tegak bersambung.

e. Nilai 1 jika terdapat lebih dari 10 kata yang ditulis tanpa tegak bersambung.

b. Indikator penilaian penulisan karangan.

Penilaian karangan harus sesuai dengan unsur di dalam kaidah penulisan. Hal ini agar penilaian sebuah karangan benar-benar mampu mencakup unsur penulisan sebuah karangan serta dapat dipertanggung jawabkan keobyektitannya. Aturan penilaian penulisan karangan tersirat di dalam rumusan yang sudah dikemukakan oleh para ahli bahasa mengenai cara menulis karangan yang baik.

(58)

Tabel 11 : Indikator Rubrik Penilaian Karangan

Tabel 12 : Pengembangan Indikator Rubrik Penilaian Karangan

No Indikator Skala

1 Judul

a. Sesuai dengan gambar, relevan dengan isi karangan, kurang dari 5 kata, jelas, menarik.

5

a. Tidak ada kesalahan dalam penggunaan ejaan (huruf, penulisan kata dan penggunaan tanda baca).

5

b. Terdapat maksimal 5 kesalahan dalam penggunaan ejaan.

4

c. Terdapat maksimal 7 kesalahan dalam penggunaan ejaan.

3

d. Terdapat maksimal 10 kesalahan dalam penggunaan ejaan.

(59)

e. Terdapat lebih dari 10 kesalahan dalam penggunaan ejaan.

1

3 Gagasan

a. Gagasan yang disajikan sesuai dengan gambar, mudah dipahami pembaca, logis, berhubungan dalam kehidupan sosial siswa dan mengandung unsur alam.

a. Struktur kalimat lengkap (subjek, predikat, objek), tidak ada kalimat yang diulang-ulang, adanya kepaduan yang baik dan jelas antara unsur kata membentuk kalimat, menunjukkan kesatuan gagasan, menunjukkan makna.

5

a. Susunan karangan lengkap ( judul, pembukaan, isi dan penutup), memiliki kesatuan bentuk, menggunakan kalimat efektif, setiap awal paragrap menjorok ke dalam, adanya kepaduan antar paragraph.

5

b. 4 aspek terpenuhi. 4

(60)

d. 2 aspek terpenuhi. 2

e. 1 aspek terpenuhi. 1

Tabel 13 : Kriteria penskoran rubrik penilaian karangan

No Aspek Skala nilai Bobot Jumlah

skor 1 2 3 4 5

1 Judul 2

2 Ejaan 3

3 Gagasan 4

4 Tata bahasa 5

5 Organisasi 6

Total skor

E. Validitas

a. ValiditasInstrumen Penelitian.

Sebuah instrumen atau alat yang baik adalah alat yang mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan apa yang akan dijangkau oleh pengguna. Oleh karena itu sebuah alat memerlukan suatu pernyataan sahih jika alat tersebut dapat diperbandingkan dengan alat lain yang mempunyai indikasi yang hamper sama yang pernah digunakan.

(61)

menghasilkan data penelitian yang akurat. Peneliti memvalidasi instrument penelitian dengan expert judgement.

Expert judgement adalah metode validasi dengan cara mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada para ahli. Kegiatan konsultasi akan menghasilkan saran serta masukan para ahli sehingga alat dapat diperiksa kembali agar menjadi intrumen yang valid.

b. Validasi perangkat pembelajaran.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa perangkat pembelajaran bahasa Indonesia. Bentuk perangkat pembelajaran tersebut antara lain; Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, LKS dan Ringkasan materi.

(62)

Tabel 14 : Skor Validasi Perangkat Pembelajaran

1 Silabus Dosen Bahasa Indonesia PGSD USD

4,1

Dosen PGSD Sukoharjo 4,2

Kepala SD Kanisius Klepu 4,2

Guru Bahasa Indonesia SD Kanisius Klepu

4,5

Rata-rata 4,25

2 RPP Dosen Bahasa Indonesia PGSD

USD

4

Dosen PGSD Sukoharjo 4,3

Kepala SD Kanisius Klepu 4,7

Guru Bahasa Indonesia SD Kanisius Klepu

4,6

Rata-rata 4,4

3 LKS Dosen Bahasa Indonesia PGSD

USD

4,3

Dosen PGSD Sukoharjo 4,8

Kepala SD Kanisius Klepu 4,7

Guru Bahasa Indonesia SD Kanisius Klepu

4,7

Rata-rata 4,6 4 Materi Ajar Dosen Bahasa Indonesia PGSD

USD

4,4

Dosen PGSD Sukoharjo 4,6

Kepala SD Kanisius Klepu 4,2

Guru Bahasa Indonesia SD Kanisius Klepu

4,8

(63)

Tabel 15 : Kriteria validasi Perangkat Pembelajaran

Rentang skor Kriteria

4,2 – 5 Sangat baik

3,4 – 4,1 Baik

2,6 – 3,3 Cukup baik

1,8 – 2,5 Kurang baik

1 – 1,7 Buruk

Hasil validasi perangkat pembelajaran tersebut dapat diketahui bahwa :

1. Rata-rata validasi Silabus (4,25). 2. Rata-rata validasi RPP (4,4). 3. Rata-rata validasi LKS (4,6). 4. Rata-rata validasi Bahan Ajar (4,5).

5. Rata-rata validasi seluruh perangkat pembelajaran (4,43) dengan kriteria sangat baik.

Kesimpulan dari hasil perhitungan di atas bahwa perangkat pembelajaran yang digunakan layak sebagai instrumen penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara atau siasat yang dilakukan seseorang untuk mengumpulkan informasi tertentu yang sebenarnya.

a. Observasi (observation)

(64)

sebuah kegiatan pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan pengamatan oleh peneliti dilakukan sebelum penelitian dan pada saat penelitian.

Pengamatan yang dilakukan sebelum penelitian dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai gambaran awal mengenai minat siswa sehingga dapat diketahui minat awal siswa. Pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat pelaksanaan penelitian berlangsung dimaksudkan untuk mengumpulkan data mengenai minat dan aspek afektif siswa.

b. Wawancara (interview)

Dalam rangka mendukung observasi mengenai data minat dan aspek afektif siswa, maka dibutuhkan teknik pengumpulan data yang lain yang dapat diungkapkan oleh obyek penelitian dengan bahasa lisan secara langsung.

Gorys (2004: 182) menyatakan bahwa wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu secara langsung kepada seseorang. Wawancara dilakukan kepada guru dan sebagian siswa dan pelaksanaannya dilakukan pada setiap akhir kegiatan penelitian. Panduan wawancara dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 7 dan 8.

c. Tes

(65)

Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah suatu tugas mengarang siswa yang hasilnya akan dinilai dengan berpedoman pada rubrik penilaian karangan. Teknik pengumpulan data menggunakan alat ukur tes dapat mengetahui nilai prestasi setiap siswa, sehingga dapat diperoleh suatu data peningkatan prestasi belajar siswa.

G. Analisis Data

Dalam rangka menggambarkan secara tepat hasil data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dalam penelitian ini secara lebih sederhana, maka dilakukan menggunakan dua teknik analisa data. Proses analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dan deskriptif kualitatif.

Sudiyana (2012: 75) ”Untuk data kuantitatif digunakan analisis deskriptif kuantitatif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus 1 dan nilai tes setelah siklus 2. Untuk data kualitatif hasil pengamatan maupun wawancara digunakan analisis deskriptif kualitatif yang didasarkan hasil observasi.

Teknik analisis data ini dapat menunjukkan secara tepat mengenai perbedaan rata-rata,prosentase peningkatan dan sebagainya dari setiap data yang diperoleh.

1. Kriteria keberhasilan

(66)

Apabila rata-rata nilai minat dan prestasi belajar siswa mencapai target yang telah ditentukan oleh peneliti pada ahir setiap siklus, maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil. Peneliti mentargetkan kriteria keberhasilan ke dalam sebuah tabel untuk dapat lebih mudah dipahami. Tabel kriteria keberhasilan siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 16 : Kriteria Keberhasilan Minat Belajar Siswa

No Peubah Indikator Kondisi Awal

Tabel 17 : Kriteria Keberhasilan Kemampuan Mengarang Siswa

No Peubah Indikator Kriteria Keberhasilan

(67)

2. Cara Menghitung Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Mengarang Siswa.

a. Peningkatan Minat

Analisis data minat belajar siswa dihitung menggunakan rubrik pengamatan minat yang telah ditentukan oleh peneliti. Hasil perhitungan data minat didukung oleh data wawancara yang dilakukan kepada guru dan sebagian siswa. Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru dan sebagian siswa pada setiap akhir penelitian. Wawancara dilakukan kepada sebagian siswa dengan kriteria yang terdapat pada tabel 4.

Analisis minat dilakukan dengan cara membandingkan rata-rata hasil perhitungan pada kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 dengan kriteria keberhasilan yang ingin dicapai pada tabel 15. Analisis data minat dapat menghasilkan kesimpulan yang menunjukkan peningkatan minat belajar siswa. Penghitung data minat belajar siswa menggunakan cara sebagai berikut.

1) Perhitungan minat belajar siswa pada rubrik pengamatan.

2) Perhitungan minat siswa setiap siklus.

(68)

Keterangan ;

P1 = pertemuan pertama dalam setiap siklus. P2 = pertemuan kedua dalam setiap siklus.

3) Menghitung rata-rata minat siswa setiap siklus.

b. Peningkatan Kemampuan Mengarang

Analisis deskriptif kuantitatif komparatif dan deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data tes dan non tes. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari cara membandingkan antara rata-rata skor kondisi awal terhadap siklus1, siklus1 terhadap siklus2. Penghitungan prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Penilaian setiap aspek. a. Penilaian aspek kognitif

No Aspek Aspek yang dinilai Bobot Jumlah skor 1 2 3 4 5

1 Judul 2

2 Ejaan 3

3 Gagasan 4

4 Tata bahasa 5 5 Organisasi 6

Total skor

(69)

b. Penilaian aspek psikomotorik.

c. Penilaian aspek afektif

d. Penilaian final

2. Menghitung nilai rata-rata.

Keterangan :

∑N = jumlah nilai yang diperoleh siswa. n = jumlah siswa.

3. Menghitung persentase siswa yang mencapai KKM

Skor psikomotorik= jumlah skor aspek yang dinilai

Skor afektif = jumlah (skor setiap aspek yang dinilai x 5)

Nilai final =

Nilai rata-rata =

(70)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

a. Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari/tanggal Senin 26 Maret 2012 dan Selasa 27 Maret 2012. Inti pada pertemuan pertama adalah mempelajari materi jenis-jenis karangan dan langkah-langkah membuat karangan.

Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dan pembelajaran menggunakan metode belajar kelompok. Siswa dikelompokkan menjadi 7 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Tindakan dalam siklus I dilaksanakan dalam berbagai tahap yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. Penjelasan tahap-tahap tindakan siklus I dapat dibaca dalam penjabaran dibawah ini.

1) Tahap Perencanaan a) Pertemuan Pertama

(71)

SK dan KD terlebih dahulu sebagai dasar dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

Gambaran yang diperoleh peneliti dari hasil pengkajian tersebut kemudian menjadi landasan untuk menyusun dan mempersiapkan berbagai macam kebutuhan dalam proses penelitian. Perencanaan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu menyusun dan mempersiapkan berbagai macam hal seperti dijelaskan di bawah ini.

(1). Silabus

Silabus sebagai acuan untuk seluruh indikator yang akan dicapai oleh peneliti dalam seluruh rangkaian kegiatan penelitian.

(2). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti menyusun RPP untuk merencanakan seluruh kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan pertama.

(3). Bahan Ajar

Bahan ajar disiapkan oleh peneliti untuk menyampaikan materi pelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan 1.

(4). Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

(72)

LKS tersebut memuat tata cara pembelajaran dan soal-soal dari materi (jenis karangan, langkah membuat karangan dan latihan membuat karangan) yang baru saja dipelajari.

(5). Soal evaluasi

Soal evaluasi dibuat oleh peneliti dalam rangka mengevaluasi tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang baru saja dipelajari.

(6). Power point

Peneliti menyiapkan slide power point untuk mempermudah guru menyampaikan materi yang disajikan.

(7). Media

Alat-alat yang digunakan untuk keperluan penelitian ini peneliti meminjam dari pihak sekolah. Alat-alat tersebut berupa; 1 unit laptop (komputer jinjing), 1 unit proyektor/viewer. Alat lain seperti handycam 1 unit dan kamera digital 1 unit diperoleh peneliti dari meminjam milik teman peneliti.

(8). Panduan Wawancara

Gambar

gambar diam keatas layar. Dalam penelitian ini gambar diproyeksikan
gambar sedang dimensi yang lain tidak jelas.
gambar diagram berikut  ini.
GAMBAR 1 : DIAGRAM SIKLUS PTK
+7

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah.. Manajemen Perpustakaan Sekolah :

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk tidak signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian, namun harga dan promosi signifikan berpengaruh terhadap keputusan

[r]

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Agustus 2014 ini ialah Escherichia coli penghasil extended s pectrum β -lactamase, dengan judul Tingkat

Namun terdapat kelemahan yaitu pemilik tidak membedakan prosedur pengeluaran kas antara satu bidang usaha dengan bidang usaha yang lain, sehingga sulit untuk

EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN Evaluasi Kualitas EVALUASI KUALITAS Evaluasi Administrasi Evaluasi Administrasi Koreksi Aritmatik Koreksi Aritmatik Evaluasi Harga Evaluasi Harga

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui : (1) Perkembangan efisiensi beban operasi pada PT Indonesia Power UBP Saguling cenderung meningkat, (2) Profitabilitas