Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Kontribusi determinan-determinan dari planned behavior terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu pada salesman PT “X” Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi determinan-determinan dari planned behavior terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu pada salesman PT “X” Jakarta dan korelasi antara determinan-determinan dari planned behavior terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan teknik analisa regresi. Variabel penelitian ini adalah intention. Jumlah responden sebanyak 30 orang salesman.
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner intention dan determinan-determinannya yang disusun oleh Icek Ajzen (2005) dan telah dimodifikasi oleh peneliti. Validitas alat ukur dengan menggunakan uji korelasi Pearson berkisar antara 0,640–0,695 dan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,675, diperoleh 16 item yang diterima. Pengolahan data menggunakan teknik analisa regresi dan uji hipotesis dengan teknik korelasi Pearson.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa 96,7% salesman PT “X” Jakarta memiliki intention yang kuat dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu dan 3,3% sisanya memiliki intention yang lemah. Determinan yang paling berkontribusi terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu adalah perceived behavioral control sebesar 0,341. Determinan yang memberikan pengaruh paling kecil terhadap intention adalah subjective norms sebesar 0,142. Determinan yang paling berkorelasi adalah antara subjective norms dan perceived behavioral control sebesar 0,047. Korelasi yang paling kecil adalah antara attitude toward the behavior dan subjective norms sebesar -0,174.
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
ABSTRAK iii KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR BAGAN xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 8
1.4 Kegunaan Penelitian ... 9
1.4.1 Kegunaan Teoretis ……….………... 9
1.4.2 Kegunaan Praktis ………..………... 9
1.5 Kerangka Pemikiran ... 10
1.6 Asumsi ... 17
Universitas Kristen Maranatha BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Planned Behavior ……… 19
2.1.1 Pengertian Planned Behavior …….……… 19
2.1.2 Intention ……….. 21
2.1.3 Attitude Toward the Behavior ……… 21
2.1.4 Subjective Norms ……… 23
2.1.5 Perceived Behavioral Control …..………. 24
2.1.6 Pengaruh Determinan-Determinan Intention Terhadap Intention ……… 25
2.1.7 Hubungan Antar Determinan-Determinan Intention …. 27 2.1.8 Background Factors ……… 28
2.1.9 Ketidaksesuaian antara Intention dengan Perilaku ……. 29
2.1.10 Control Factor …..……… 31
2.1.11 Target, Action, Context and Time ……… 33
2.2 Teori Perkembangan Masa Dewasa Awal ………. 34
2.2.1 Karakteristik Masa Dewasa Awal ……… 34
2.2.2 Perkembangan Kognitif Masa Dewasa Awal ………… 35
2.2.3 Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal ………… 39
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ……… 40
3.2 Bagan Rancangan Penelitian ... 40
Universitas Kristen Maranatha
3.3.1 Variabel Penelitian ……… 41
3.3.2 Definisi Operasional ……… 41
3.4 Alat Ukur …...……… 42
3.4.1 Alat Ukur Intention dan Determinan-Determinannya…. 42 3.4.2 Sistem Penilaian …..……….. 43
3.4.3 Data Pribadi dan Data Penunjang……….. 44
3.4.4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ……… 45
3.4.4.1 Validitas Alat Ukur ……... 45
3.4.4.2 Reliabilitas Alat Ukur …………... 46
3.5 Populasi Penelitian dan Teknik Sampling ….……….. 48
3.5.1 Karakteristik Populasi …... 48
3.6 Teknik Analisa ……….. 48
3.7 Hipotesis Statistik ………. 49
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ……….……… 50
4.1.1 Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin …….…. 50
4.1.2 Gambaran Subjek Berdasarkan Usia ……….…………. 51
4.1.3 Gambaran Subjek Berdasarkan Pendidikan ……… 51
4.1.4 Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja ……… 52
4.1.5 Derajat Intention Pengiriman Barang Tepat Waktu …… 52
Universitas Kristen Maranatha 4.1.7. Frekuensi hasil penelitian determinan Subjective Norms dalam
Intention ……….. 54
4.1.8. Frekuensi hasil penelitian determinan perceived behavioral control dalam Intention ……… 54
4.1.9. Kontribusi Determinan Terhadap Intention dan Korelasi Antara Determinan-Determinan dalam Intention ……… 55
4.1.10. Tabulasi silang antara intention dengan attitude toward the behavior (ATB) ……….. 56
4.1.11. Tabulasi silang antara Intention dengan Subjective Norms (SN) ………. 57
4.1.12. Tabulasi silang antara Intention dengan Perceived Behavioral Control (PBC) ……… 58
4.1.13. Tabulasi silang antara Attitude Toward The Behavior dengan Subjective Norms ……….. 59
4.1.14. Tabulasi silang antara Subjective Norms dengan Perceived Behavioral Control ……… 60
4.1.15. Tabulasi silang antara Attitude Toward The Bahavior dengan Perceived Behavioral Control ……… 61
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ………. 62
4.2.1 Pembahasan Hasil Deskriptif ……….. 62
4.2.2 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis ... 67
Universitas Kristen Maranatha BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ………. 71
5.2 Saran ………. 73
DAFTAR PUSTAKA 74
DAFTAR RUJUKAN 75
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 2.2.2 Tahap perkembangan kognitif Piaget Tabel 3.4.1. Item alat ukur Planned Behavior
Tabel 4.1.1. Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1.2. Gambaran berdasarkan usia subjek
Tabel 4.1.3. Gambaran berdasarkan pendidikan Tabel 4.1.4. Gambaran subjek berdasarkan masa kerja
Tabel 4.1.5. Derajat Intention pengiriman barang tepat waktu
Tabel 4.1.6 Frekuensi hasil penelitian determinan attitude toward the behavior dalam Intention
Tabel 4.1.7 Frekuensi hasil penelitian determinan subjective norms dalam intention
Tabel 4.1.8 Frekuensi hasil penelitian determinan perceived behavioral control dalam intention
Tabel 4.1.10. Tabulasi silang antara intention dengan attitude toward the behavior
Tabel 4.1.11. Tabulasi silang antara intention dengan subjective norms
Tabel 4.1.12. Tabulasi silang antara intention dengan perceived behavioral control
Table 4.1.13. Tabulasi silang antara attitude toward the behavior dengan subjective norms
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.1.15. Tabulasi silang antara attitude toward the behavior dengan
perceived behavioral vontrol
Tabel 6.1. Crosstabulation attitude toward the behavior (ATB) dengan banyaknya informasi yang diperoleh
Tabel 6.2. Crosstabulation attitude toward the behavior dengan sumber informasi dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu
Table 6.3. Crosstabs attitude toward the behavior dengan informasi dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu
Table 6.4. Crosstabs attitude toward the behavior dengan informasi yang dimiliki dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.
Tabel 7.1. Crosstabulation subjective norms (SN) dengan orang- orang yang dapat memotivasi dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu Tabel 8.1. Crosstabs perceived behavioral control dengan suasana hati yang
mendukung
Table 8.2. Crosstabs perceived behavioral control dengan suasana hati yang menghambat
Table 8.3. Crosstabulation perceived behavioral control dengan kemampuan menjaga kualitas dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu Table 8.4. Crosstabulation perceived behavioral control dengan hambatan saat
melakukan pengiriman barang tepat waktu
Universitas Kristen Maranatha Table 8.6 Crosstabulation perceived behavioral control dengan sifat-sifat yang
mendukung dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu
Tabel 8.7. Crosstabulation perceived behavioral control dengan langkah-langkah kerja
Table 9.1. Crostabulation attitude toward the behavior dengan jenis kelamin Table 10.1. Crostabulation perceived behavioral control dengan usia subjek Table 11.1. Crostabulation perceived behavioral control dengan pendidikan subjek
Table 12.1. Crostabulation perceived behavioral control dengan masa kerja sebagai
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN
Bagan 1.5 Bagan kerangka pemikiran ... 16 Bagan 2.1 Bagan teori Planned behavior ……….. 20 Bagan 3.2 Bagan rancangan penelitian ... 40 Bagan 4.1.9. Kontribusi determinan terhadap intention dan korelasi antara
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner intention dan determinan-determinannya Lampiran 2 Data penunjang
Lampiran 3 Tabel karakteristik responden Lampiran 4 Tabel hasil jawaban data primer
Lampiran 5 Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas alat ukur
Lampiran 6 Crosstabulation attitude toward the behavior dengan data penunjang Lampiran 7 Crosstabulation subjective norms dengan data penunjang
Lampiran 8 Crosstabulation perceived behavioral control dengan data penunjang Lampiran 9 Crosstabulation attitude toward the behavior dengan jenis kelamin Lampiran 10 Crosstabulation perceived behavioral control dengan usia subjek Lampiran 11 Crosstabulation perceived behavioral control dengan pendidikan subjek
Lampiran 12 Crosstabulation perceived behavioral control dengan masa kerja sebagai salesman
Lampiran 1 : Kuesioner Alat Ukur
KATA PENGANTAR
Dalam rangka memenuhi syarat kelulusan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah menyusun skripsi. Adapun judul penelitian ini adalah Kontribusi Determinan-Determinan dari Planned Behavior Terhadap Intention Dalam Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu Pada Salesman PT “X” Jakarta.
Sehubungan dengan keperluan tersebut, peneliti mengharapkan bantuan Saudara untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner berikut ini.
Informasi yang Saudara berikan akan sangat bermanfaat bagi penelitian yang disusun. Oleh karena itu kesungguhan Saudara dalam mengisi kuesioner ini sangat diharapkan, sehingga informasi yang diperoleh akan menggambarkan diri Saudara yang sesungguhnya. Kuesioner ini akan di jaga kerahasiaannya.
Terima kasih atas kesediaan dan kerjasama yang Saudara berikan dalam mengisi kuesioner ini.
Hormat kami,
DATA PRIBADI
Usia :
Masa Kerja Sebagai salesman :
PETUNJUK PENGISIAN
Pada halaman berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan yang diakhiri dengan 2 kata yang berlawanan. Diantara 2 kata yang berlawanan tersebut terdapat 7 kemungkinan jawaban. Kemungkinan jawaban tersebut adalah sebagai berikut :
1 = sangat : jika Saudara merasa kata di sebelah kiri tersebut sangat sesuai dengan diri Saudara
2 = cukup : jika Saudara merasa kata di sebelah kiri tersebut cukup sesuai dengan diri saudara
3 = agak : jika Saudara merasa kata di sebelah kiri tersebut agak / sedikit sesuai dengan diri saudara
4 = netral : jika Saudara merasa kata di sebelah kiri dan kanan tidak sesuai dengan diri saudara
5 = agak : jika Saudara merasa kata di sebelah kanan tersebut agak / sedikit sesuai dengan diri saudara
6 = cukup : jika Saudara merasa kata di sebelah kanan tersebut cukup sesuai dengan diri saudara
7 = sangat : jika Saudara merasa kata di sebelah kanan tersebut sangat sesuai dengan diri Saudara
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan kegiatan Saudara dalam mengirimkan barang tepat waktu. Perhatikan setiap pertanyaan dengan teliti dan lingkari angka yang sesuai dengan diri Saudara
Contoh Pengisian :
Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk Sangat Cukup Agak Netral Agak Cukup Sangat
♦ Jika menurut Saudara cuaca di Kota Jakarta belakangan ini sangat baik, maka lingkari angka 1.
Menurut Saudara, cuaca di Kota Jakarta belakangan ini …
Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk
♦ Jika menurut Saudara cuaca di Kota Jakarta belakangan ini cukup baik, maka lingkari angka 2.
Menurut Saudara, cuaca di Kota Jakarta belakangan ini …
Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk
♦ Jika menurut Saudara cuaca di Kota Jakarta belakangan ini agak baik, maka lingkari angka 3.
Menurut Saudara, cuaca di Kota Jakarta belakangan ini …
Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk
♦ Jika menurut Saudara cuaca di Kota Jakarta belakangan ini tidak baik tetapi juga tidak buruk, maka lingkari angka 4.
Menurut Saudara, cuaca di Kota Jakarta belakangan ini …
Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk
♦ Jika menurut Saudara cuaca di Kota Jakarta belakangan ini agak buruk, maka lingkari angka 5.
Menurut Saudara, cuaca di Kota Jakarta belakangan ini …
Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk ♦ Jika menurut Saudara cuaca di Kota Jakarta belakangan ini cukup buruk,
maka lingkari angka 6.
Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk
♦ Jika menurut Saudara cuaca di Kota Jakarta belakangan ini sangat buruk, maka lingkari angka 7.
Menurut Saudara, cuaca di Kota Jakarta belakangan ini …
1. Bagi saya mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang:
Mudah : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sulit
2. Atasan saya :
Mendukung: 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Menentang mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan
3. Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang:
Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk
4. Saya mencoba membuat langkah-langkah kerja dalam mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan.
Sesuai : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak sesuai
5. Mengirimkan barang tepat waktu adalah sepenuhnya tergantung saya . Setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak setuju
6. Supervisor saya :
Mengharapkan : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak Mengharapkan Saya mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan
7. Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang:
Penting : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak penting
8. Saya akan mencoba mengirimkan barang tepat waktu agar pelanggan membeli lagi barang kepada saya.
9. Saya :
Mampu : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak mampu Mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan
10. Keluarga saya:
Mendukung : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak mendukung Saya mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan
11.Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang:
Menyenangkan : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak menyenangkan
12.Saya:
Akan berencana : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak akan berencana mengirimkan baranng tepat waktu kepada pelanggan
13.Saya mampu mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan: Setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak setuju
14.Rekan-rekan kerja saya:
Mendukung : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak mendukung Dalam mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan
15.Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang:
Menarik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Membosankan
16.Saya akan mengirimkan barang tepat waktu sehingga pelanggan merasa puas.
Lampiran 2: DATA PENUNJANG
1. Menurut Saudara, keuntungan apa-apa saja yang Saudara dapatkan jika mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan?
……… ……… ……… 2. Darimana Saudara mendapatkan informasi yang dapat menambah
pengetahuan dan keterampilan dalam pengiriman barang? a. Atasan
b. Supervisor c. Rekan kerja
d. ...(lain-lain)
3. Menurut Saudara, informasi apa-apa saja yang Saudara ketahui tentang pengiriman barang tepat waktu?
……… ……… ………. 4. Menurut Saudara, apakah informasi yang Saudara dapat mengenai
‘mengirimkan barang tepat waktu’ dapat benar-benar membantu Saudara dalam meningkatkan kualitas kinerja Saudara? Berikan alasannya!
……… ……… ……… 5. Dalam mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan, suasana hati
dibawah ini :
Suasana Hati Mendukung Menghambat Alasan
Senang
Sedih
Lain – lain (...)
6. Siapakah orang-orang yang Saudara anggap penting dan dapat memotivasi Saudara untuk bekerja sebaik-baiknya sebagai seorang salesman? (jawaban boleh lebih dari satu pilihan dan berikan urutannya)
urutan Alasan
Atasan Rekan Kerja
Keluarga Supervisor
Lain-lain (...)
7. Bagaimana cara saudara menjaga kualitas pelayanan khususnya dalam mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan setiap harinya? Sejauhmana saudara mampu melakukannya?
8. Hambatan/ kesulitan apa saja yang Saudara alami sehari-hari ketika sedang dalam mengirimkan barang kepada pelanggan? Apa yang Saudara lakukan untuk mengatasi faktor yang menghambat tersebut?
……… ……… ……… 9. Menurut Saudara, faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung/
mempermudah Saudara dalam mengirimkan barang kepada pelanggan? ……… ……… ……… 10.Menurut Saudara, sifat-sifat apakah yang ada di dalam diri Saudara yang
dapat mendukung untuk mengirimkan barang kepada pelanggan?
... ... ... 11.Apa-apa saja langkah kerja yang telah saudara buat sebagai salesman? Sejauhmana saudara telah melakukan langkah-langkah kerja yang saudara buat tersebut?
……… ……… ………. 12.Gaji saudara perbulannya:
a. < Rp 800.000
Lampiran 4
HASIL JAWABAN DATA PRIMER RESPONDEN
Lampiran 5
HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR INTENTION DAN DETERMINAN-DETERMINANNYA
A. Validitas Intention
No. Item Koefisien Keterangan
4 0,659 Diterima
8 0,640 Diterima
12 0,653 Diterima 16 0,667 Diterima B. Validitas Attitude Toward the Behavior
No. Item Koefisien Keterangan
1 0,668 Diterima
5 0,668 Diterima
9 0,661 Diterima
13 0,642 Diterima
C. Validitas Subjective Norms
No. Item Koefisien Keterangan
2 0,676 Diterima
6 0,676 Diterima
10 0,666 Diterima 14 0,660 Diterima D. Validitas Perceived Behavioral Control
No. Item Koefisien Keterangan
3 0,663 Diterima
7 0,695 Diterima
11 0,654 Diterima 15 0,651 Diterima Derajat Reliabilitas
Lampiran 6
CROSSTABULATION ATTITUDE TOWARD THE BEHAVIOR DENGAN DATA PENUNJANG
ATB
Informasi Kegunaan Pengiriman Barang Tepat Waktu Tabel 6.1. Crosstabulation Attitude Toward the Behavior (ATB) dengan Banyaknya Informasi
yang Diperoleh
ATB
Sumber Informasi Dalam Melakukan Pengiriman
Barang Tepat Waktu TOTAL
(0%) (3,3%) (3,3%) (0%) (7%) Tabel 6.2. Crosstabs Attitude Toward the Behavior dengan Sumber Informasi Dalam
Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu
ATB
Informasi Dalam Melakukan Pengiriman
Barang Tepat Waktu TOTAL
Barang dikirim tanpa
ada kesalahan
Table 6.3. Crosstabs Attitude Toward the Behavior dengan Informasi Dalam Melakukan
Pengiriman Barang Tepat Waktu
ATB
Informasi yang Dimiliki Dalam Melakukan
Pengiriman Barang Tepat Waktu.
TOTAL Dapat Membantu Tidak dapat Membantu
(6,6%) (0%) (6,6%)
Table 6.4. Crosstabs Attitude Toward the Behavior dengan Informasi yang Dimiliki Dalam
Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu.
Lampiran 7
CROSSTABULATION SUBJECTIVE NORMS DENGAN DATA PENUNJANG
SN
Orang-orang yang Dapat Memotivasi Dalam Melakukan
Pengiriman Barang Tepat Waktu
TOTAL Tabel 7.1. Crosstabulation Subjective Norms (SN) dengan orang-orang yang Dapat
Memotivasi Dalam Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu
Lampiran 8
CROSSTABULATION PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL DENGAN DATA PENUNJANG
PBC
Suasana Hati yang Mendukung
TOTAL 23
Tabel 8.1. Crosstabs Perceived Behavioral Control dengan Suasana Hati yang Mendukung
PBC
Suasana Hati yang Menghambat
TOTAL
Table 8.2. Crosstabs Perceived Behavioral Control dengan Suasana Hati yang Menghambat
PBC
Suasana Hati yang Menghambat
PBC
Menjaga Kualitas Dalam Melakukan Pengiriman Barang
Tepat Waktu
Table 8.3. Crosstabulation Perceived Behavioral Control dengan Kemampuan Menjaga
Kualitas Dalam Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu
PBC
Hambatan Saat Melakukan Pengiriman Barang Tepat
TOTAL 9 Table 8.4. Crosstabulation Perceived Behavioral Control dengan Hambatan Saat Melakukan
Pengiriman Barang Tepat Waktu
PBC
Faktor-Faktor yang Mendukung Saat
Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu
TOTAL
Table 8.5 Crosstabulation Perceived Behavioral Control dengan Faktor-Faktor yang
Mendukung Saat Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu
PBC
Sifat-Sifat yang Mendukung Dalam Melakukan Pengiriman
Barang Tepat Waktu
TOTAL
Bertanggungjawab Disiplin Jujur Rajin Ramah
(3,3%) (0%) (0%) (3,3%) (0%) (7%)
Table 8.6 Crosstabulation Perceived Behavioral Control dengan Sifat-Sifat yang Mendukung
Dalam Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu
PBC
Tabel 8.7. Crosstabulation Perceived Behavioral Control dengan Langkah-langkah Kerja
Lampiran 9
CROSSTABULATION ATTITUDE TOWARD THE BEHAVIOR DENGAN JENIS KELAMIN
ATB Laki-Laki Total
Lampiran 10
CROSSTABULATION PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL DENGAN USIA SUBJEK
Table 10.1. Crostabulation perceived behavioral control dengan usia subjek
Lampiran 11
TOTAL 27
Table 11.1. Crostabulation perceived behavioral control dengan pendidikan subjek
Lampiran 12
CROSSTABULATION PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL DENGAN MASA KERJA SEBAGAI SALESMAN
PBC
Masa Kerja sebagai Salesman
TOTAL
Table 12.1. Crostabulation perceived behavioral control dengan masa kerja sebagai salesman
Lampiran 13
Kisi-Kisi Alat Ukur Intention dan Determinan-Determinannya
Determinan Item Intention 4. Saya mencoba membuat langkah-langkah kerja dalam
mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan (Sesuai -Tidak sesuai)
8. Saya akan mencoba mengirimkan barang tepat waktu agar pelanggan membeli lagi barang kepada saya (Setuju -Tidak setuju)
mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan 16.Saya akan mengirimkan barang tepat waktu sehingga
pelanggan merasa puas (Setuju-Tidak setuju)
Attitude toward the behavior
3. Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang (Baik-Buruk)
7. Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang (Penting -Tidak penting)
11. Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang (Menyenangkan-Tidak menyenangkan)
15. Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang (Menarik-Membosankan)
Subjective norms 2. Atasan saya (Mendukung-Menentang) mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan
6. Supervisor saya (Mengharapkan-Tidak Mengharapkan) saya mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan
10.Keluarga saya (Mendukung-Tidak mendukung) saya mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan.
14. Rekan-rekan kerja saya (Mendukung-Tidak mendukung) dalam mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan.
Perceived behavioral control
1. Bagi saya mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang (Mudah –Sulit)
tergantung saya (Setuju -Tidak setuju)
9. Saya (Mampu -Tidak mampu) mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan
13. Saya mampu mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan (Setuju - Tidak setuju)
Lampiran 14
SEJARAH PERUSAHAAN
PT ”X” merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi, didirikan pada tahun 1994 disahkan notaris oleh H, SH nomor 10 Jl. M. T Tangerang. Pada mulanya PT ”X” merupakan perusahaan distributor alat-alat kecantikan dan makanan ringan, PT ”X” tahun 1998 mengalami hambatan dalam perkembangannya. Hal ini disebabkan karena krisis moneter yang menimpa kawasan Asia, sehingga distributor mengalami kesulitan dalam masalah bahan baku yang menjadi mahal dan PT ”X” juga terkena imbasnya. Keputusan yang diambil perusahaan ini adalah dengan cara mengurangi jumlah karyawan dan merubah struktur organisasi menjadi Perusahaan Besar Farmasi (PBF) yang didukung oleh PT. MS dimana perusahaan tersebut tidak lain adalah usaha orang tua dari pemilik PT ”X” yang sudah berpengalaman di bidangnya.
perkembangan dan perubahan-perubahan yang dianggap sangat menguntungkan. Dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu maka pada tahun 2007 PT ”X” memperkenalkan badan hukum perusahaan ini sebagai pedagang besar farmasi (PBF). Para pemimpin PT ”X” menarik karyawan PT. MS yang sangat berpengalaman pada bidang tersebut untuk dijadikan manajer perusahaan. Hanya dalam hitungan bulan PT ”X” dapat diterima oleh masyarakat setempat sehingga perusahaan ini memperluas wilayah yang sudah menjadi target pasarnya yaitu Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Serang-Banten. Dengan demikian sistem yang digunakan PT ”X” yang tadinya sederhana berubah menjadi lebih komplek dan lebih membutuhkan kinerja yang bagus agar pendistribusian tidak terhambat. Dalam hal ini perusahaan banyak menarik sales eksekutif yang mempunyai keinginan kerja yang sangat tinggi sehingga dapat mencapai keinginan dari perusahaan untuk dapat mengembangkan perusahaan ini.
Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan misi perusahaan adalah“Panca Krida”, yaitu: 9 Kesetiaan,
9 Kedisiplinan,
9 Kejujuran/bertanggungjawab, 9 Kemauan/tekad
9 Keterampilan.
diskon dan kualitas produk yang ditawarkan.dan keseriusan tersebut diwujudkan dengan misi memberikan layanan inovatif dibidang farmasi kepada customernya. Selain itu juga, memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen, menjamin kualitas produk yang ditawarkan, menghasilkan sumber daya yang berkualitas
Struktur Organisasi
President Director
General Manager
Managing Director
Accounting Supervisor
Adm. Penjualan
Head of Warehouse
Field Coordinator
HRD Administration of Warehouse
Warehouse Divisi
Accounting
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Distribusi merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan konsumen. Dalam distribusi, sangat diperlukan seorang salesman untuk memasarkan produk–produk perusahaan dan mengirimkan barang kepada pelanggan. Perusahaan menyediakan barang, sementara salesman bertugas untuk memasarkan serta mengirimkan barang tersebut kepada pelanggan/konsumen. Salah satu perusahaan distribusi tersebut adalah PT “X”.
2
Universitas Kristen Maranatha mendorong salesman PT “X” untuk bekerja sebaik mungkin, sehingga dapat memaksimalkan potensi kerja mereka. PT ”X” memiliki 500 pelanggan di seluruh wilayah Jakarta serta 50 orang karyawan dimana 30 orang diantaranya adalah salesman.
Visi dan misi dari PT “X” adalah “Panca Krida”, visi dan misi ini mengandung pengertian kesetiaan, kedisiplinan, kejujuran/tanggungjawab, kemauan/tekad, dan keterampilan. Para salesman yang bekerja di PT ”X” ini dituntut untuk dapat menerapkan visi dan misi tersebut, dalam mengutamakan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Dalam melaksanakan tugasnya, seorang salesman harus berpegang pada standar uraian pekerjaan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan. Salesman PT “X” dituntut untuk melakukan pengiriman barang tepat waktu yang mencakup memeriksa secara rutin jadwal pengiriman barang, mengirimkan barang sesuai dengan janji yang telah ditentukan (ada dua shift dalam sehari yaitu dari jam 10-12 siang dan jam 2-5 sore), memeriksa barang sebelum dikirim sehingga tidak terjadi kesalahan pesanan barang pelanggan, menjaga barang agar tetap dalam keadaan baik. Untuk dapat melakukan pengiriman barang tepat waktu, maka salesman harus memiliki usaha dan dorongan sehingga memunculkan niat (intention) dalam melakukan kegiatan tersebut. Adapun teori yang membahas tentang intention adalah Theory of Planned Behavior (Icek Ajzen, 2005).
Intention ini dicetuskan oleh Icek ajzen (1991), dalam teori Planned
Behavior, yang menyatakan setiap perilaku manusia ditentukan oleh seberapa kuat
3
Universitas Kristen Maranatha Intention dipengaruhi oleh tiga determinan, yaitu sikap favourable dan
unfavourable yang dimiliki salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat
waktu (attitude toward the behavior), persepsi salesman mengenai atasan, supervisor, rekan kerja dan keluarga mendukung atau tidak mendukung mereka
dalam mengirimkan barang tepat waktu untuk mematuhi orang-orang tersebut (subjective norms), persepsi salesman mengenai kemampuan mereka dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu (perceived behavioral control). Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup sifat dalam diri seseorang, stabilitas emosi, dan penghayatan seorang salesman dalam melakukan pengiriman barang secara tepat waktu. Faktor eksternal mencakup informasi yang dimiliki salesman mengenai pengiriman barang, dukungan sosial, gaji dan fasilitas dari perusahaan.
Berdasarkan data tahun 2007 dari PT “X” terhadap 200 orang pelanggan, sebanyak 134 (67%) pelanggan mengeluhkan pengiriman barang yang dilakukan oleh salesman PT “X” yakni ada beberapa ketidaksesuaian waktu penerimaan barang dari yang telah dijanjikan atau barang yang terima pelanggan tepat waktu namun kondisi beberapa barang rusak atau tidak lengkap. Sementara itu, hanya 66 (33%) pelanggan yang lain menganggap bahwa pengiriman barang yang dilakukan pada salesman di PT “X” tepat waktu dan mereka menilai para salesman tersebut berupaya memperhatikan kepuasan pelanggan.
4
Universitas Kristen Maranatha pengiriman barang tepat waktu, namun seringkali terdapat hambatan-hambatan yang berasal dari faktor lingkungan diantaranya kondisi lalu lintas yang macet sehingga memperlambat pengiriman barang, kondisi kendaraan yang kurang bagus, kondisi cuaca yang kurang mendukung seperti hujan. Hal-hal tersebut, menjadikan salesman tidak dapat memaksimalkan kemampuannya untuk mengirimkan barang tepat waktu.
Dari 10 orang salesman yang diwawancara, sebanyak 70% dari mereka memiliki sikap yang favourable dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu. Mereka melihat bahwa dengan mengirimkan barang tepat waktu akan mendatangkan beberapa konsekuensi yang positif (attitude toward the behavior positif), yakni mendapatkan pujian dari atasan, memperoleh bonus sebagai bentuk penghargaan dari perusahaan sehingga dapat menambah penghasilan mereka. Dengan adanya konsekuensi-konsekuensi positif tersebut, sikap salesman semakin favourable (menyukai) dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu,
sehingga akan menguatkan intention salesman dalam melakukan kegiatan tersebut.
5
Universitas Kristen Maranatha (attitude toward the behavior negatif). Sebesar 10% dari mereka merasa enggan untuk mempersiapkan barang, dan 20% yang lainnya merasa enggan memeriksa kembali barang yang akan dikirim. Sikap salesman yang demikian akan melemahkan intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.
Sebanyak 30% dari salesman mempersepsi bahwa keluarga, atasan, supervisor dan rekan kerja mendukung mereka dalam melakukan pengiriman
barang tepat waktu dan mereka bersedia untuk mematuhi orang-orang tersebut (subjective norms positif). Dari 30% salesman, sebanyak 20% salesman merasa bahwa keluarga, atasan, supervisor dan rekan kerja mendukung mereka dalam mengingatkan jadwal-jadwal pengiriman barang, 10% salesman lain merasa atasan, supervisor, rekan kerja dan keluarga, mendukung mereka dalam memberikan motivasi dan arahan ketika mereka mengalami masalah dalam melakukan pengiriman barang. Dukungan yang dipersepsi oleh salesman ini akan menguatkan intention mereka dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.
Sebanyak 70% salesman mempersepsi bahwa keluarga, atasan, supervisor dan rekan kerja tidak mendukung mereka dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu yaitu jarang mengingatkan mereka untuk memeriksa jadwal pengiriman barang ke pelanggan (subjective norms negatif). Hal ini menjadikan salesman mengirimkan barang tidak tepat waktu, sehingga intention salesman
6
Universitas Kristen Maranatha Sebanyak 80% dari salesman mempersepsi bahwa mereka merasa mampu dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu, karena mereka merasa dirinya cukup cekatan dalam bekerja serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap barang yang telah dipercayakan kepadanya. Berdasarkan teori planned behavior, hal ini menunjukkan adanya perceived behavioral control yang positif dari seorang salesman. Persepsi salesman akan kemampuan yang dimiliki untuk melakukan
pengiriman barang tepat waktu, akan menguatkan intention salesman dalam melakukan kegiatan tersebut.
Sebanyak 20% salesman yang lain mengatakan bahwa mereka merasa kurang mampu untuk melakukan pengiriman barang tepat waktu, karena kondisi fisiknya yang kurang menunjang seperti mudah lelah, kondisi tubuh yang lemah. Selain itu, beberapa salesman merasa kurang mampu karena pihak perusahaan kurang memberikan fasilitas berupa penyediaan kendaraan bermotor serta communicator. Salesman mempersepsi bahwa hal tersebut sulit untuk dilakukan
(perceived behavioral control negatif). Hal ini melemahkan intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.
7
Universitas Kristen Maranatha mendapatkan dukungan, mereka tetap memiliki intention yang kuat dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.
Sebanyak 10% mengatakan bahwa mereka mempersepsi dirinya kurang mampu melakukan pengiriman barang tepat waktu, namun mereka merasa mendapat dukungan dari orang-orang yang signifikan baginya, walaupun demikian mereka mengatakan tetap berusaha melakukan kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mereka merasa kurang mampu (perceived behavioral control negatif), mereka tetap memiliki intention yang kuat dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.
Sementara itu, sebanyak 30% salesman mempersepsi dirinya mampu melakukan pengiriman barang tepat waktu dan mereka memiliki sikap unfavourable terhadap pengiriman barang secara tepat waktu karena mereka
mempersepsi bahwa kegiatan tersebut menjadikan waktu istirahat mereka berkurang. Namun demikian mereka tetap mengirimkan barang hanya saja barang tersebut sampai ke pelanggan tidak sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Hal ini menunjukkan bahwa salesman merasa mampu untuk melakukan pengiriman barang tepat waktu (perceived behavioral contol positif), namun sikap mereka yang unfavourable terhadap kegiatan pengiriman barang tepat waktu (attitude toward the behavior negatif), ternyata melemahkan intention salesman dalam
melakukan pengiriman barang tepat waktu.
8
Universitas Kristen Maranatha Intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu pada Salesman PT
“X” Jakarta.
1.2 Identifikasi Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kontribusi determinan – determinan dari Planned Behavior terhadap intention salesman PT “X” Jakarta
dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai kontribusi determinan – determinan dari Planned Behavior terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu pada salesman PT “X” Jakarta
Tujuan Penelitian
9
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian
1. 4. 1 Kegunaan Teoretis
• Menambah informasi mengenai gambaran kontribusi determinan –
determinan terhadap intention dari teori planned behavior kepada peneliti
lain, khususnya dalam bidang kajian Psikologi Industri dan Organisasi. • Memberikan informasi untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengiriman
barang tepat waktu ditinjau melalui teori “Planned Behavior”.
1. 4. 2 Kegunaan Praktis
• Memberikan informasi kepada Supervisor PT ”X” mengenai intention dan
determinan-determinan yang dimiliki oleh salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu serta memberikan gambaran determinan yang paling berkontribusi terhadap intention. Informasi tersebut dapat digunakan oleh Supervisor, salah satunya adalah untuk menentukan cara memotivasi salesman agar memiliki intention yang kuat dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.
• Memberikan informasi kepada salesman PT ”X” mengenai kontribusi dan
10
Universitas Kristen Maranatha 1.5 Kerangka Pemikiran
PT “X” merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi atau obat-obatan. PT “X” menetapkan beberapa uraian tugas salesman dalam pengiriman barang yaitu memeriksa secara rutin jadwal pengiriman barang, mengirimkan barang sesuai dengan janji yang telah ditentukan (ada dua shift dalam sehari yaitu dari jam 10-12 siang dan jam 2-5 sore), memeriksa barang sebelum dikirim sehingga tidak terjadi kesalahan pesanan barang pelanggan, serta menjaga barang agar sampai ke pelanggan dalam keadaan baik.
Menurut Icek Ajzen (2005), individu berperilaku berdasarkan akal sehat dan selalu mempertimbangkan dampak dari perilakunya. Hal ini yang membuat seseorang memiliki niat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan. Dalam teori planned behavior, intention adalah suatu keputusan mengerahkan usaha untuk menampilkan perilaku. Terdapat tiga determinan yang mempengaruhi kemunculan suatu intention. Ketiga determinan tersebut adalah attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavioral control.
Determinan pertama yakni, attitude toward the behavior merupakan suatu sikap favourable atau unfavorable terhadap evaluasi positif atau negatif individu dalam menampilkan suatu perilaku. Attitude toward the behavior didasari oleh behavioral belief, yaitu keyakinan mengenai evaluasi dari konsekuensi
11
Universitas Kristen Maranatha dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu (attitude toward the behavior) sehingga akan menguatkan intention salesman dalam kegiatan tersebut. Jika salesman memiliki keyakinan bahwa dengan menampilkan perilaku dalam
pengiriman barang tepat waktu memiliki konsekuensi negatif yaitu mereka harus mengirimkan barang tepat waktu meskipun kondisi cuaca yang kurang mendukung maka salesman akan memiliki sikap unfavorable dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu (attitude toward the behavior) sehingga akan melemahkan intention salesman untuk melakukan kegiatan tersebut.
Banyaknya Informasi mengenai pengiriman barang tepat waktu yakni lokasi pengiriman barang, kondisi jalanan, keuntungan dari melakukan kegiatan pengiriman barang yang dimiliki oleh salesman PT “X” Jakarta mempengaruhi sikap salesman menjadi semakin favourable (menyukai) untuk melakukan pengiriman barang tepat waktu. Begitu juga sebaliknya, apabila informasi yang dimiliki oleh salesman PT “X” dalam melakukan pengiriman barang sedikit, maka sikap salesman menjadi unfavourable (tidak menyukai) untuk melakukan pengiriman barang tepat waktu (Icek Ajzen, 2005)
12
Universitas Kristen Maranatha salesman ini dapat berasal dari teguran ataupun peringatan dari keluarga,
atasan, supervisor dan rekan kerja mereka untuk bekerja secara jujur dan bekerja sesuai target yang telah ditentukan. Jika salesman mempersepsi bahwa keluarga, atasan, supervisor, dan rekan kerja mendukung salesman untuk menampilkan perilaku dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu dan bersedia mematuhi orang-orang tersebut (subjective norms), maka akan menguatkan intention salesman untuk menampilkan perilaku mengirimkan barang tepat waktu. Jika
salesman mempersepsi bahwa keluarga, atasan, supervisor, dan rekan kerja tidak
mendukung salesman untuk melakukan pengiriman barang tepat waktu yakni jarang mengingatkan mereka untuk memeriksa jadwal pengiriman barang dan mereka bersedia mematuhi tuntutan orang-orang tersebut, maka akan melemahkan intention salesman dalam melakukan kegiatan tersebut.
Determinan ketiga yakni, Perceived behavioral control merupakan persepsi individu mengenai kemampuan mereka untuk menampilkan suatu perilaku. Perceived behavioral control didasari oleh control belief, yaitu keyakinan mengenai ada atau tidak adanya faktor-faktor yang mendukung atau menghambat dalam menampilkan suatu perilaku. Jika salesman mempersepsi dirinya mampu untuk melakukan pengiriman barang tepat waktu (perceived behavior control) dan ditunjang oleh faktor-faktor yang mendukung, seperti sifat
faktor-13
Universitas Kristen Maranatha faktor yang menghambat, seperti kurang mampu mengendalikan emosi, kurangnya fasilitas dari perusahaan maka akan melemahkan intention salesman dalam melakukan kegiatan tersebut.
Interaksi antara attitude toward behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control tersebut akan mempengaruhi kuat atau lemahnya intention
seseorang dalam menampilkan suatu perilaku tertentu (Icek Ajzen, 2005). Apabila attitude toward the behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu seluruhnya
positif, maka intention salesman dalam kegiatan tersebut akan semakin kuat. Sebaliknya bila attitude toward the behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control seluruhnya negatif, maka intention salesman dalam
memunculkan perilaku dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu akan semakin lemah.
Berbeda halnya bila terdapat variasi pada ketiga determinan tersebut (dimana tidak seluruhnya positif atau negatif). Berdasarkan teori Planned Behavior, walaupun dua dari ketiga determinan yang berpengaruh tersebut
bernilai positif terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu, belum tentu intention salesman dalam kegiatan tersebut akan semakin kuat. Hal ini disebabkan intention salesman ditentukan tidak berdasarkan jumlah determinan yang positif terhadap perilaku dalam melakukan pengiriman barang
14
Universitas Kristen Maranatha Apabila salesman yang memiliki attitude toward the behavior yang positif dan determinan tersebut memiliki pengaruh paling kuat terhadap intention, maka intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu akan kuat
walaupun dua determinan yang lainnya negatif. Begitu juga sebaliknya, apabila salesman memiliki attitude toward the behavior yang negatif dan kedua
determinan yang lain positif, maka intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu menjadi lemah karena attitude toward the behavior memberikan pengaruh yang paling kuat terhadap intention.
Attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavioral
control juga saling berhubungan satu sama lain. Apabila hubungan antara attitude
toward the behavior dan subjective norms erat, maka salesman yang memiliki
sikap favourable dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu seperti tertarik dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu juga memiliki persepsi bahwa atasan, supervisor, rekan kerja dan keluarga mendukung mereka dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu dan mereka bersedia mematuhi orang-orang tersebut. Salesman yang mempersepsi bahwa atasan, supervisor, rekan kerja dan keluarga mendukung mereka dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu dan mereka bersedia mematuhi orang-orang tersebut, maka sikapnya akan semakin favourable dalam melakukan kegiatan tersebut.
Apabila terdapat hubungan yang erat antar attitude toward the behavior dan perceived behavioral control, maka salesman yang memiliki sikap favourable, terhadap kegiatan melakukan pengiriman barang tepat waktu, juga
15
Universitas Kristen Maranatha mudah untuk dilakukan. Begitu pula sebaliknya, jika salesman memiliki persepsi bahwa dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu mudah untuk dilakukan, maka salesman juga akan memiliki sikap favourable dalam melakukan kegiatan tersebut. Salesman yang memiliki sikap unfavourable terhadap kegiatan melakukan pengiriman barang tepat waktu maka salesman juga akan memiliki persepsi bahwa dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu sulit untuk dilakukan.
Apabila terdapat hubungan yang erat antara subjective norms dan perceived behavioral control, maka salesman yang memiliki persepsi bahwa
atasan, supervisor, rekan kerja dan keluarga mendukung mereka dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu dan mereka bersedia mematuhi orang-orang tersebut, juga akan memiliki persepsi bahwa mereka mampu melakukan pengiriman barang tepat waktu, sehingga dukungan dari orang-orang tersebut membuat salesman semakin mudah melakukan pengiriman barang tepat waktu.
16
Universitas Kristen Maranatha
Salesman PT “X” Dalam Melakukan Pengiriman Barang
Tepat Waktu
Faktor-faktor yang mempengaruhi: -Internal: stabilitas emosi, sifat dalam diri,
penghayatan melakukan kegiatan. -Eksternal : informasi, dukungan sosial,
fasilitas
Attitude toward the behavior
Subjective norms
Perceived behavioral control
17
Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi
Dari kerangka pemikiran di atas, peneliti mempunyai asumsi, yaitu:
• Salesman di PT “X” memiliki derajat intention yang berbeda-beda dalam
melakukan pengiriman barang tepat waktu
• Intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu
dipengaruhi oleh attitude toward the behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control yang berbeda – beda.
• Determinan-determinan salesman PT “X” dalam melakukan pengiriman
barang tepat waktu memiliki derajat yang berbeda-beda.
• Attitude toward the behavior, subjective norms, dan perceived behavioral
control saling berkorelasi dan memiliki kaitan satu sama lain.
• Kekuatan dari ketiga determinan intention dipengaruhi oleh faktor internal
18
Universitas Kristen Maranatha 1.7 Hipotesis
1. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara attitude toward the behavior terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman
barang tepat waktu.
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara attitude toward the behavior terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.
2. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara subjective norms terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara subjective norms terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat
waktu.
3. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara perceived behavioral control terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman
barang tepat waktu.
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara perceived behavioral control terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.
71 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai intention dan determinan-determinannya dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu terhadap 30 orang salesman PT “X” Jakarta, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
- Hampir seluruh salesman PT “X” memiliki intention yang kuat dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.
- Determinan yang paling berkontribusi terhadap intention salesman PT “X” Jakarta dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu adalah perceived behavioral control (0,341). Determinan kedua yang memberikan pengaruh
terhadap intention adalah attitude toward the behavior (0,183), dan determinan ketiga yang berpengaruh paling kecil terhadap intention adalah subjective norms (0,142).
- Ketiga determinan, attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavioral control saling berhubungan satu sama lain.
72
Universitas Kristen Maranatha - Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan salesman dalam
melakukan pengiriman barang adalah salesman yang memiliki kondisi fisik yang sehat dan rasa tanggungjawab terhadap pekerjaan.
- Salesman yang mempersepsi bahwa mereka merasa mampu melakukan pengiriman barang tepat waktu, intention salesman semakin kuat. Salesman yang merasa mampu, dipengaruhi juga oleh faktor-faktor yang
mendukung baik dari dalam diri maupun dari lingkungan, dan faktor usia. Dari hasil uji hipotesis, menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara perceived behavioral control terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.
- Salesman memiliki attitude toward the behavior positif, ini berarti salesman memiliki sikap favourable (menyukai) kegiatan melakukan
pengiriman barang tepat waktu, mempersepsi bahwa melakukan kegiatan tersebut lebih banyak mendatangkan konsekuensi yang positif, sehingga intention salesman semakin kuat dalam melakukan kegiatan tersebut. Dari
hasil uji hipotesis, menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara attitude toward the behavior terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.
73
Universitas Kristen Maranatha banyak diperoleh dari atasan dan rekan kerja. Dari hasil uji hipotesis, menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara subjective norms terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang
tepat waktu.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Saran Teoritis
- Bagi peneliti lain yang ingin meneliti Planned Behavior dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi dapat melakukan penelitian lebih lanjut yaitu melakukan penelitian pada salesman yang berjenis kelamin perempuan.
Saran Praktis
- Bagi general manager dan supervisor PT “X”, disarankan untuk:
Untuk mempertahankan kemampuan salesman PT “X”, salah satunya dilakukan pelatihan intention/ motivasi.
- Bagi salesman PT “X”, untuk meningkatkan intention mereka disarankan agar meningkatkan kemampuan mereka dalam mengirimkan barang tepat waktu.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality and Behavior. England: Open University
Press, McGraw-Hill Education.
.2006.
Constructing a TpB Questionnaire: Conceptual and
Methodological Considerations.
. 1991. Organizational of Behavior and Human Decision Processes.
University of Massachusetts at Amherst.
Bamberg, Sebastian., Ajzen, Icek., Schimdt, Peter. 2003. Choice of Travel Mode
in the Theory of Planned Behavior: The Roles of Past Behavior, Habit, and
Reasoned
Action.
Journal of Basic and Applied Social Psychology, 25.
175-187. Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
Guilford, J. P. 1956. Fundanmental Statistics in Psychology and Education. (3
rdEd.). Tokyo : Mc. Graw-Hill Kogakusha Company. Ltd.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia Widia Sarana
Indonesia.
Hurlock, Ellizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. (5th Ed.). Alih Bahasa Erlangga.
Santrock, John. W., 1998. Adolescent Development, Seventh Edition, USA :
McGraw-
Hill,
Inc.
, 2002. Life Span Development. Edisi Ketujuh. Jakarta:
Erlangga
Sitepu, Nirvana. 1995. Analisis Korelasi. Bandung Unit Pelayanan Statistika.
Jurusan Statistika. FMIPA UNPAD.
Sudjana, 1996. Metoda Statistika. Edisi keenam. Bandung : Tarsito.
Universitas Kristen Maranatha