PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA : SUKAWATI
KECAMATAN : SUKAWATI
KABUPATEN : GIANYAR
I GUSTI AYU ATYANTHA DANAWATI 1311105009
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan individu program Keluarga Dampingan di Desa Sukawati ini. Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu:
1. Ibu Putu Lirishati Soethama.,SS.,M.Hum selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.
2. Bapak Dewa Gede Dwi Putra, selaku Kepala Desa Sukawati yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis.
3. Bapak I Made Abur, selaku Sekretaris Desa Sukawati yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah dan membantu dalam mencari solusi.
4. Bapak I Wayan Sarjata, selaku Kelian dinas Banjar Telabah yang telah membantu mahasiswa dalam melakukan survei Keluarga Dampingan dan membantu dalam berbagai masalah yang dihadapi mahasiswa.
5. Ni Nyoman Grinying, selaku kepala Keluarga Dampingan yang telah bekerja sama dengan baik dan terbuka, sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar.
6. Teman-teman KKN PPM di Desa Sukawati yang memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Namun, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini sangat penulis harapkan. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu perwujudan dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program inti dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN PPM UNUD) adalah mendampingi keluarga kurang sejahtera atau keluarga prasejahtera. Tujuan dari diadakannya program ini yaitu untuk menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi serta menyelesaikan permasalahannya.
Mahasiswa dalam hal ini bertugas untuk mengidentifikasi masalah serta memecahkan untuk mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan yang bersangkutan. Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik. Khususnya dapat memberdayakan keluarga di Keluarga Dampingan.
1.1 Profil Keluarga
1.1.1 Identitas Keluarga Dampingan
No Nama Status Umur / Tgl
Lahir
Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1. I Made
Kronjo (Alm)
Suami 60 Tahun/
31-12-1956
SD Buruh Tani Bekerja sebagai
penggarap sawah
1. Ni Nyoman Grinying Grinying Istri (Kepala Keluarga) 58 Tahun/ 31-12-1958
SD Buruh Tani Bekerja sebagai
penggarap sawah
2. Ni Wayan Merdani
Anak pertama
44 Tahun/
31-12-1972
SD Buruh
ider-ider
Bekerja sebagai pembuat ider-ider
3 I Made
Merdama
Anak Kedua
41 Tahun/
31-12-1975
SMA - Mengalami sakit
depresi
Ibu Nyoman Grinying beserta anggota keluarganya tinggal di Dusun Telabah, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Keluarga ini menempati rumah yang sudah permanen. Rumah Ibu Ni Nyoman Grinying memiliki luas 6 x 7 m yang terdiri dari 3 kamar tidur, sedangkan 1 dapur dan 1 kamar mandi letaknya terpisah. Kamar mandi terletak diluar bangunan utama tepatnya di samping rumah dengan bentuk fisiknya sudah tidak layak digunakan. Sementara dapur terletak diluar bangunan tepatnya didepan rumah.
menetap di Sukawati, dimana dari perkawinan mereka melahirkan dua orang anak yang bernama Ni Wayan Merdani, dan I Made Merdana. Suami Ibu Ni Nyoman Grinying meninggal karena terkena penyakit jantung sehingga saat ini yang menjadi kepala keluarga adalah istrinya Ibu Ni Wayan Grinying. Ibu Ni Wayan Grinying bekerja sebagai buruh tani yang menggarap sawah. Dimana, upah yang di dapat tidak terlalu banyak untuk menghidupi 2 orang anak yang mendapatkan upah per kg nya dibayar berkisar Rp. 25.000 dengan tanggungan 2 orang anak. Dimana anak sulung Ibu Nyoman Grinying bekerja untuk membantu Ibunya melengkapi kebutuhannya sehari-hari. Ibu Nyomang Grinying tetap member tanggungan terhadap anak sulungnya, sedangkan anak keduanya mengalami gangguan kejiwaan yang diakibatkan depresi ditinggalkan seorang ayahnya.
Ni Wayan Merdani dulunya pernah bersekolah sampai Sekolah Menengah Pertama. Ni Wayan Merdani sebagai anak sulung dari Ibu Nyoman Grinying bekerja sebagai buruh Ider-Ider yang diambil dari dekat rumahnya dengan di berikan upah Rp. 2.000 per meter sehingga perkiraan untuk sebulannya Ni Wayan Merdani mendapat sehari beliau bisa menghasilkan 5 meter sehingga upah yang diberikannya mencapai Rp. 10.000. Upah yang di dapatkan Ni Wayan Merdani digunkana untuk membantu melengkapi kebutuhan keluarganya.
Ni Made Merdana merupakan anak kedua yang dulunya adalah pengerajin perak setelah tamat di bangku Sekolah Menengah Atas, namun sekarang anaknya mengalami gangguan kejiwaan yang sudah di berikan penanganan sebelumnya.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Keluarga Ibu Nyoman Grinying merupakan salah satu dari keluarga yang tinggal di daerah Dusun Telabah yang berada pada situasi kurang sejahtera. Akibat pendidikan Ibu Ni Nyoman Grinying yang hanya saja tamatan SD dan mengakibatkan pilihan kerja mereka tidak banyak. Ibu Ni Nyoman Grinying bekerja sebagai buruh tani yang menggarap sawah orang sehingga penghasilannya untuk setiap bulannya tidak terlalu banyak. Penghasilan dari menggarap sawah Ibu Ni Nyoman Grinying hanya mendapatkan upah sebesar Rp. 25.000 per Kg yang bekerja dari jam 06.30-10.30 dan dilanjutkan dari jam 14.00-17.30. Ibu Ni Nyoman Grinying selain menjadi buruh tani beliau juga sebagai penjual tipat dampul yang mendapat penghasilan setiap penjualannya sebesar Rp. 10.000. Ibu Ni Nyoman Grinying berjualan tipat dampul pada saat hari raya Kajeng Kliwon saja, beliau menjual tipat dampul di pasar umum Sukawati yang di bantu dengan anak pertamanya.
1.2.2 Pengeluaran keluarga
a. Kebutuhan sehari-hari
Untuk kebutuhan sehari – hari seperti kebutuhan pangan atau memasak keluarga ini menghabiskan sekitar Rp 25.000 per hari untuk membeli beras, lauk pauk, sayuran dan keperluan tak terduga. Dalam keluarga ini yang memasak adalah satu orang yaitu sang ibu dalam satu dapur, dimana dapurnya terletak di disebelah bangunan rumah. Adapun perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga ini dalam sebulan adalah sebagai berikut :
Makan sehari-hari : Rp 25.000 x 30 hari = Rp 750.000
Kebutuhan Mck = Rp 15.000+
Rp 765.000
Pengeluaran di bidang sosial, mencakup keperluan – keperluan adat istiadat di banjar dan lain-lain jumlahnya tidak tetap dan bersifat kondisional. Ibu Ni Nyoman Grinying tidak dikenakan biaya apapun dikarenakan mendapatkan permakluman dari banjar. Hanya saja Ibu Ni Nyoman Grinying membayar kewajiban untuk membayar uang piodal di Banjar dan Desanya. Dalam kegiatan sosial ini, keluaraga ini mempunyai pengeluaran dalam setahum yang dapat diperkirakan sebagai berikut:
Biaya Piodal Banjar = Rp 100.000
Biaya Piodal Desa = Rp 100.000 +
Rp 200.000/per tahun
c. Kesehatan
Dari segi kesehatan, keluarga Ibu Ni Nyoman Grinying merupakan keluarga yang peduli akan kesehatan, terlihat dari kondisi rumah yang bersih dan rapi. Namun, Ibu Ni Nyoman Grinying termasuk dalam keluarga prasejahtera sehingga mereka bisa mendapatkan bantuan pengobatan dari puskesmas dengan asuransi BPJS.
Almarhum Suami dari Ibu Ni Nyoman Grinying sudah meninggal yang disebabkan beliau sakit dan meninggal untuk istri dan anak-anaknya tidak menderita penyakit.
d. Pendidikan
e. Lain-lain
Dalam keluarga ini sudah terdapat aliran listrik dan air yang cukup sehingga biaya lain-lain yang rutin harus di keluarkan adalah biaya listrik sebesar Rp 25.000 dan biaya pembayaran air swadaya sebesar Rp 15.000. Selain itu, biaya yang juga harus dikeluarkan adalah biaya untuk keperluan upacara keagamaan. Walaupun biaya ini tidak rutin setiap bulannya tapi biaya ini cukup besar terutama saat hari-hari besar keagamaan seperti upacara galungan dan kuningan serta piodalan. Untuk hari besar keagamaan seperti hari raya galungan dan kuningan biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 100.000, sedangkan biaya untuk upacara piodalan sekitar Rp 50.000. Biaya tersebut digunakan untuk membeli janur, buah-buahan, canang dan perlengkapan lainnya.
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan maka dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan dalam keluarga Bapak NI Wayan Grinying, antara lain : pekerjaan yang
tidak tetap yaitu sebagai buruh tani yang dibayar setelah masa pemanenan sehingga
penghasilan kadang tidak menentu. Pilihan pekerjaan yang dapat dilakukan juga
sedikit karena hanya lulusan SD. Dengan kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh
keluarga Ibu Ni Nyoman Grinying beliau memiliki kesulitan untuk melanjutkan
sekolah anaknya, sehingga anak pertamanya hanya menyelesaikan sekolah hingga
Sekolah Menengah Pertama saja. Sedangkan anak keduanya sudah menuntaskan
wajib belajar 9 Tahun.
2.2 Masalah Prioritas
2.2.1 Permasalahan Ekonomi
Keluarga Ibu Ni Nyoman Grinying merupakan salah satu keluarga yang
kurang sejahtera di Dusun Telabah dikarenakan kondisi ekonominya bisa dilihat dari
penghasilan dengan pengeluaranya. Namun, terkadang-kadang dapat melebihi
pendapatan yang diperolehnya apabila terjadi kejadiaan yang tak terduga seperti sakit
atau hal lainnya. Maka setiap bulannya keluarga ini harus berhemat untuk tetap
bertahan hidup.
Dengan pekerjaannya sebagai buruh dan penghasilan yang tidak banyak dan
dibayarnya sewaktu-waktu maka, Ibu Ni Nyoman Grinying cukup kesulitan dalam
pemenuhan kebutuhan keluarga. Terlebih Ibu Ni Nyoman Grinying memiliki anak
.
2.2.2 Permasalahan Kesehatan Keluarga
Di keluarga Ibu Ni Nyoman Grinying yang saat ini mengalami sakit yaitu
gangguan kejiwaan anak keduanya, anaknya mengalami depresi yang seharusnya
ditangani lebih lanjut. Penyakit ini dapat kambuh secara tiba-tiba bila kondisi sedang
buruk, sehingga dapat mengganggu keluarganya. Ibu Ni Nyoman Grinying dan Ni
Wayan Merdani sampai saat ini memiliki kondisi yang cukup baik dan jarang
mengalami sakit. Adapun sakit-sakit yang pernah dialami beliau seperti demam,
batuk dan pilek yang dapat ditangani dengan datang ke Puskesmas terdekat dengan
asuransi kesehatan atau Kartu Indonesia Sehat yang telah dimiliki keluarganya.
Umumnya, secara kesadaran sebenarnya keluarga Ibu Nyoman Grinying
sudah sangat baik mengenai kesehatan, dimana lingkungan sekitarnya sudah tertata
baik dan bersih walaupun dengan kondisi seadanya. Akan tetapi faktor biayalah yang
menyebabkan keluarga Ibu Ni Nyoman Grinying terkadang sakit sampai beberapa
hari tanpa langsung ada pengobatan.
2.1.1 Permasalahan Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu kunci yang paling penting dalam upaya
pengentasan kemiskinan. Dengan semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang
maka akan lebih besar peluang mendapat pekerjaan yang lebih layak
Begitupula dengan Keluarga Ibu Ni Nyoman Grinying, meskipun Ibu Ni
Nyoman Grinying hanya tamatan SD akan tetapi beliau mempunyai keinginan untuk
memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya hingga ke jenjang
perguruan tinggi tetapi kurang penghasilan dan rendahnya ekonomi yang dihasilkan
dari Ibu Nyoman Grinying maka Ibu Nyoman Grinying tidak bisa melanjutkan
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan beberapa masalah yang dipaparkan diatas, maka penulis mencoba mencarikan solusi bagi keluarga Ibu Ni Nyoman Grinying yang diharapkan dapat memberikan sedikit kemajuan pada keluarga Ibu Ni Nyoman Grinying.
Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survey ke keluarga dampingan. Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari pertama ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, mahasiswa mulai menganalisa permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam keluarga tersebut. Untuk memperoleh informasi tersebut dilakukan dengan cara ramah-tamah, ngobrol-ngobrol biasa ataupun sebatas basa-basi. Dengan demikian, dapat diketahui permasalahan yang dihadapi serta dilakukan juga dengan menganalisa keadaan rumah secara langsung dengan meminta izin ke keluarga terlebih dahulu.
Berbagai permasalahan ditemukan dengan survey yang dilakukan. Namun, terdapat 3 masalah prioritas yang dapat diselesaikan oleh mahasiswa. Permasalah tersebut meliputi permasalahan ekonomi, kesehatan dan juga masalah dalam bidang pendidikan.
3.1.1 Penyelesaian Masalah Ekonomi atau Pendapatan
Pendapatan Ibu Ni Nyoman Grinying bersama anak Ni Wayan Merdani yang tidak begitu besar sebagai buruh tani dan buruh ider-ider diharapkan mampu untuk mencukupi kebutuhan keluarga dengan menanggung 3 orang dalam kehidupannya terdiri dari Ibu Ni Nyoman Grinying, Ni Wayan Merdani dan I Made Merdana. Dengan memperhatikan hal tersebut, saran yang dapat diberikan dari mahasiswa dengan cara membiasakan keluarga untuk membuat rencana keuangan yang sederhana setiap hari untuk mengetahui arus kas pemasukan/pengeluaran. Dengan membuat rencana keuangan, maka keluarga dapat menyusun alokasi dana dan dapat menentukan yang mana prioritas kebutuhan dalam keluarganya sehingga dapat menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung sebagai bekal untuk biaya pendidikan dan kesehatan. Selain itu, ibu Ni Nyoman Grinying bersama anaknya Ni Wayan Merdani dapat menjual canang kerumah-rumah warga dengan system bulanan sehingga dapat menambah pendapatan setiap bulannya untuk keluarga beliau. Kegiatan ini dapat dilakukan disela-sela pulang dari menggarap sawah dan dapat dikerjakan dimalam hari. Sehingga dapat bekerja dengan waktu yang sangat efektif.
3.1.2 Penyelesaian Masalah Kesehatan
Untuk masalah kesehatan di keluarga Ibu Nyoman Grinying bisa disimpulkan bahwa keluarga ini sangat baik tingkat kesehatannya hanya saja kurang ditingkatkan kebersihan rumah yang dapat memicu kesehatan orang-orang sekitar sehingga dapat menciptakan lingkungan yang seht dan bersih.
3.1.2 Penyelesaian Masalah Pendidikan
Masalah pendidikan di keluarga Ibu Ni Nyoman Grinying secara umum dirasa tidak ada masalah hanya saja kurang kesadarannya keluarga ini dalam hal pendidikan, sedangkan pendidikan seseorang dapat mempermudah setiap orang untuk melanjutkan dan mendapatkan lapangan pekerjaan yang lebih baik. Anak pertamanya sebaiknya mengikuti kejar paket yang untuk melanjuti pelajaran yang sudah pernah di lewatkan sehingga setelah mendapatkan pedidikan maka pekerjaan yang di dapatkan bisa lebih layak dan lebih bermanfaat untuk keluarga. Sedangkan anak keduanya sudah menuntaskan sekolah di bangku SMA.
3.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan dampingan keluarga dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah kelurga Ni Nyoman Grinying banyak 20 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN PPM. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.
No Hari/tanggal Waktu Duras
i Jenis Kegiatan
1 Minggu, 24 Juli 2016
08.00-12.00 WITA
4
Kunjungan ke Kelian Dinas, Survey untuk mencari Keluarga Dampingan dan Konfirmasi mengenai KK Dampingan.
2 Rabu, 27 Juli 2016
16.00-20.00 WITA
4 Berkunjung ke KK Dampingan, berdiskusi mengenai gambaran kehidupan
3 Kamis, 28 Juli 2016
15.00-20.00
WITA membantu kegiatannya dirumah
4 Senin, 1 Agustus 2016
17.00-22.00 5
Survey tentang keadaan keluarga Ibu Ni Nyoman Grinying membantu mengajar anaknya untuk mengenal huruf
5 Selasa, 2 Agustus 2016
17.00-21.00 WITA
4 Membersihkan pekarangan Ibu Ni Nyoman Grinying
6 Selasa, 3 Agustus 2016
16.00-22.00 WITA
6 Survey mengenai permasalahan di Keluarga Bapak Wayan Wariana.
7 Kamis, 4 Agustus 2016
16.00-22.00 WITA
6 Konsultasi dengan KK Dampingan dan membantu membuat canang
8 Jumat, 5 Agustus 2016
19.00-22.00 WITA
3
Konsultasi dengan KK Dampingan mengenai masalah ekonomi dan masalah sosial yang di alami
9 Sabtu, 6 Agustus 2016
16.00-22.00 6
Berkunjung ke KK Dampingan, Serta diskusi masalah pekerjaan
10 Minggu, 7 Agustus 2016
10.00-15.00 WITA
5
Diskusi mengenai pendapatan keluarga sekaligus membantu membersihkan pekarangan rumah
11 Selasa, 9 Agustus 2016
12.00-17.00 4
Berkunjung ke KK Dampingan untuk mengetahui masalah ekonomi
12 Rabu, 10 Agustus 2016
17.00-21.00 WITA
4
13 Jumat, 12 Agustus 2016 09.00-14.00 WITA 5
Berkunjung ke KK Dampingan dan membantu kegiatan keluarga Ibu Ni Nyoman Grinying
14 Sabtu, 13 Agustus 2016
10.00-15.00 WITA
5
Berkunjung ke KK Dampingan dan membantu membersihkan pekarangan rumah
15 Minggu, 14 Agustus 2016
07.00-11.00 4
Membantu KK Dampingan menggarap sawah
16 Senin, 15 Agustus 2016
07.00-12.00 WITA
5 Berkunjung dan meminta data keluarga dari kartu keluarga
17 Selasa, 16 Agustus 2016
17.00-20.00 WITA
3
Berkunjung dengan KK Dampingan dan membantu kegiatan belajar anaknya untuk mulai mengingat huruf
18 Sabtu, 20 Agustus 2016
15.00-20.00 WITA
5
Berkunjung ke KK Dampingan dan membantu memecahkan permasalahan di keluarganya.
19 Minggu, 21 Agustus 2016
15.00-17.00 WITA
2
Bertemu dengan KK Dampingan sekaligus memberikan pemblajaran prilaku hidup bersih dan sehat
20 Senin, 22 Agustus 2016
17.00-22.00 WITA
BAB ID
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1. Pelaksanaan
4.1.1. Waktu
Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam
Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu
minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga
dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 18 kali.
4.1.2. Lokasi
Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah
ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Sukawati, Kecamantan
Sukawati, Kapubaten Gianyar. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
rumah Ni Nyoman Grinying, Desa Telabah, Kabupaten Gianyar
4.1.3. Kegiatan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XI Universitas
Udayana di Desa Sukawati. Kegiatan yang dilakukan melakukan survei terhadapan
KK Dampingan dan berkunjung ke rumah keluarga Ni Nyoman Grinying. Selama
Kunjungan tersebut, dilakukan obrolan – obrolan santai bersama anggota keluarga
agar terciptanya suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan
permasalahan yang dihadapi oleh keluarga tersebut dan menerima solusi solusi yang
ditawarkan. Kunjungan yang dilakukan ke keluarga dampingan sebanyak 18 kali
4.2. Hasil Pendampingan Keluarga
Adapun hasil dari pendampingan keluarga Ni Wayan Grinying yaitu:
1. Masalah Ekonomi atau Pendapatan
Masalah di keluarga ibu Ni Nyoman Grinying dapat mulai menyisihkan dan
memisahkan uang yang harus dikeluarkan dari setiap harinya sehingga masalah
pendapatan yang kecil dan tanggungan yang banyak bisa diatasi dengan
membiasakan keluarga untuk membuat rencana keuangan yang sederhana setiap hari
untuk mengetahui arus kas pemasukan/pengeluaran. Keluarga ibu Ni Nyoman
Grinying juga dapat bekerja sebagai penjual canang untuk menambah hasil keuangan
setiap harinya yang di jualkan ke tetangga rumah-rumah terdekat sehingga keluarga
Ibu Ni Nyoman Grinying dapat menyishkan keuangnya dan dengan membuat rencana
keuangan, maka keluarga ini dapat menyusun alokasi dana dan dapat menentukan
yang mana prioritas kebutuhan dalam keluarganya sehingga dapat menyisihkan
sebagian pendapatannya untuk ditabung sebagai bekal untuk biaya kesehatan.
2. Masalah Kesehatan
Kesehatan keluarga Ibu Ni Nyoman Grinying tidak ada masalah hanya saja
anak keduanya yang harus diberikan penanganan khusus terhadapnya,dan diberikan
perhatian khusus dari pihak keluarga sehingga dapat memberikan penanganan
pertama yang dapat merubah menjadi lebih baik. Ibu Ni Nyoman Grinying juga
sebaiknya lebih menjaga kondisi rumah dan kondisi tubuhnya karena umur yang
sudah lanjut usia dapat memudahkan mengalami demam, pilek, dan batuk.
3. Masalah Pendidikan
Masalah pendidikan di keluarga Ibu Ni Nyoman Grinying secara umum dirasa
tidak ada masalah hanya saja kurangnya kesadaran terhadap pentingnya pendidikan 9
yang lebih layak. Sebaiknya Ni Wayan Merdani melakukak pendidikan 9 tahun
dengan cara melanjutkan sekolah dengan cara mengikuti pemblajaran paket.
4.3. Kendala Pendampingan Keluarga
Tidak ada kendala dalam pendampingan keluarga ini hanya saja sesekali
ketika Ibu Ni Nyoman Grinying tidak ada dirumah, anak keduanya yaitu I Made
Merdana masih susah untuk berkomunikasi dengan baik sehingga mengalami untuk
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama kegiatan KKN-PPM V Udayana
selama 18 kali atau setara jam kunjungan terhadap keluarga Bapak I Wayan Wariana,
pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pendidikan yang ditempuh oleh Ibu Ni Nyoman Grinying pada jenjang
pendidikan formal hanya sampai SD, sedangkan anaknya Ni Wayan Merdani
pada jenjang pendidikan formal sampai SMP maka pilihan untuk bekerja
menjadi sangat sedikit. Dimana Ibu Ni Nyoman Grinying bekerja sebagai
buruh tani dan buruh ider-ider.
2. Kesehatan Ibu Ni Wayan Grinying masih bagus dan baik-baik saja, sedangkan
yang harus sangat diperhatikan yaitu anak pertamanya yang mengalami
depresi kejiwaan atau gangguan kejiwaan yang tidak berbicara dengan
siapa-siapa.
5.2 Rekomendasi
1. Keluarga Dampingan sebaiknya memiliki keterampilan khusus yang dapat menghasilkan uang. Sebagai contoh adalah membuat jajanan sederhana
atau memnjual bebantenan yang bisa dijual baik di toko-toko maupun
diedarkan di rumah-rumah penduduk dan Ibu Ni Nyoman Grinyong dan
Ni Wayan Merdani disarankan untuk dapat mencari peluang lain dalam
memenuhi kebutuhan keluarga seperti memelihara hewan ternak.
2. Keluarga dampingan disarankan untuk mendahulukan prioritas kebutuhan keluarga dengan membiasakan membuat rencana keuangan sederhana
digunakan untuk keperluan mendadak. Selain itu, untuk anak-anaknya
juga dibiasakan untuk mulai belajar menabung.
3. Dalam menyelesaikan masalah bidang kesehatan disarankan Ibu Ni Wayan Grinying dan anaknya yang kedua untuk selalu menjaga komunikasi
dengan keluarganya sehingga menimbulkan rasa kenyamanan yang dapat
mengurangi rasa depresi. Selain itu keluarga Ibu Ni Nyoman Grinying
sebaiknya membiasakaan perilaku hidup bersih dan sehat dalam
kehidupan sehari-hari untuk semua anggota keluarga agar tidak mudah
terjangkit penyakit.
4. Ni Wayan Merdani sebaiknya mengkuti pendidikan kejar paket yang dapat memperbaiki kearah jalan yang lebih baik untuk memperbaiki hidupnya
LAMPIRAN FOTO
1. Foto rumah
3. Foto dapur