vii
Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
Karawang City economic development makes a lot of popping up a Second Motor Showroom. Resulting in the onset of intense competition among the second motor Showroom, this resulted in the Showroom "TARUNO MOTOR" had to compete competitively with the old competitors and the new competitors. In competitions, Showroom "TARUNO MOTOR" should be trying to strategize marketing mix to combine elements – elements of products and services in hopes of attracting consumers to come in and buy the products and services it offers. The purpose of this research is 1) was to knowand analyze the marketing mix of product, place, price, promotion, people, process, and physical evidence, 2) to find out and analyze consumer purchasing decisions, 3) to know and analyze the influence of the marketing mix to the purchasing decision, and 4) to find out and analyze where are among the dimensions of marketing mix, namely product, place, price, promotion, people, process, and physical evidence is the most dominant influence on purchasing decisions. This research included in the descriptive survey method of research and verificative. The technique of sampling is done by a system of random sampling, the sample as much as 150 respondents. Methods used to analyze the data is in regressionmultiple linear. The dimensions of the marketing mix, the most dominant influence on consumers purchasing decisions in the Showroom "TARUNO MOTOR" on Karawang City is the price people and physical evidence.
viii
Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Perkembangan ekonomi Kota Karawang membuat banyak bermunculan Showroom Motor Second. Sehingga mengakibatkan timbulnya persaingan yang ketat di antara
Showroom Motor, hal ini mengakibatkan Showroom “TARUNO MOTOR” harus
bersaing secara kompetitif dengan pesaing lama dan pesaing baru. Dalam
persaingannya, Showroom “TARUNO MOTOR” harus berusaha menyusun strategi bauran pemasaran untuk menggabungkan unsur–unsurproduk dan jasa dengan harapan dapat menarik konsumen untuk datang dan membeli produk dan jasa yang ditawarkannya. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui dan menganalisis bauran pemasaran yang terdiri dari product, place, promotion, price, people, process, dan physical evidence, 2) untuk mengetahui dan menganalisis keputusan pembelian konsumen, 3) untuk mengetahui dan menganalisis besar pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian, dan 4) untuk mengetahui dan menganalisis manakah diantara dimensi bauran pemasaran, yaitu product, place, promotion, price, people, process, dan physical evidenceyang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini termasuk dalampenelitian dengan metode survey deskriptif dan verifikatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan sistem random sampling, dengan sampel sebanyak 150 responden. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah regresi linier berganda. Dimensi bauran pemasaran, yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Showroom “TARUNO MOTOR” Kota Karawang adalah harga people dan physical evidence.
ix
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS .... 7
x
Universitas Kristen Maranatha
2.2 Bauran Pemasaran ... 8
2.2.1 Product ... 9
2.2.2 Place ... 16
2.2.3 Promotion ... 20
2.2.4 Price ... 23
2.2.5 People ... 29
2.2.6 Process ... 30
2.2.7 Physical Evidance ... 31
2.3 Keputusan Pembelian ... 32
2.3.1 Konsep Keputusan Pembelian... 32
2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian Konsumen ... 33
2.3.3 Tipe-tipe perilaku keputusan pembelian ... 34
2.3.4 Tipe-tipe membeli dalam mengambil keputusan ... 36
2.3.5 Peran konsumen dalam membeli ... 37
2.3.6 Tahap-tahap proses pengambilan keputusan konsumen .... 38
2.3.7 Pengertian keputusan pembelian ... 41
2.4 Rerangka Pemikiran ... 51
2.5 Rerangka Teoritis ... 52
2.6 Model Penelitian ... 53
BAB III METODA PENELITIAN ... 55
3.1 Objek Penelitian ... 55
xi
Universitas Kristen Maranatha
3.2.1 Desain dan Jenis Penelitian ... 58
3.2.2 Operasioanal Variabel ... 59
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ... 61
3.2.4 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 62
3.3 Teknik dan Pengumpulan Data... 63
3.4 Teknik Analisis Data ... 64
3.5 Alat Ukur Penelitian ... 64
3.6 Pengujian Validitas Alat Ukur ... 65
3.6.1 Pengujian Reliabilitas Alat Ukur ... 66
3.6.2 Analisis Data ... 67
3.6.2.1Metode Regresi Linear Berganda ... 67
3.6.2.2Uji Asumsi Klasik ... 68
3.6.2.3Uji Normalitas ... 69
3.6.2.4Uji Multikolinieritas ... 69
3.6.2.5Uji Heteroskedastisitas ... 69
3.6.2.6Pengujian Hipotesis ... 71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72
4.1 Hasil Penelitian ... 72
4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian .. 72
4.1.1.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 72
4.1.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 74
4.1.2 Data Profil Responden ... 75
xii
Universitas Kristen Maranatha
4.1.3.1 Product ... 84
4.1.3.2 Place ... 88
4.1.3.3 Promotion ... 93
4.1.3.4 Price ... 96
4.1.3.5 People ... 100
4.1.3.6 Process ... 102
4.1.3.7 Physical Evidance ... 104
4.1.4 Deskripsi Keputusan Pembelian ... 106
4.2 Uji Asumsi Klasik ... 108
4.2.1 Uji Normalitas ... 109
4.2.2 Uji Multikolinearitas ... 110
4.2.3 Uji Heterokedastisitas ... 111
4.3 Pengujian Hipotesis ... 111
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 120
5.1 Kesimpulan ... 121
5.2 Saran ... 121
DAFTAR PUSTAKA ... 123
LAMPIRAN ... 125
xiii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen ... 34
Gambar 2 Model Keputusan Pembelian ... 42
Gambar 3 Tricomponent Attitude Model ... 45
Gambar 4 A Simple Model Of Consumer Decision Making ... 49
Gambar 5 Tricomponent Attitude Model ... 42
Gambar 6 Tricomponent Attitude Model ... 42
Gambar 7 Tricomponent Attitude Model ... 42
Gambar 8 Rerangka Pemikiran ... 51
Gambar 9 Rerangka Teoritis ... 52
xiv
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel I Konsumen Showroom Taruno Motor Januari-September 2012 .... 4
Tabel II Tipe-tipe Tingkah Laku Pembelian ... 36
Tabel III Model Of Cognitive Learning ... 44
Tabel IV Operasional Variabel Penelitian ... 62
Tabel V Validitas Bauran Pemasaran ... 73
Tabel VI Reliabilitas Kuisioner ... 74
Tabel VII Usia Responden ... 75
Tabel VIII Jenis Kelamin Responden ... 76
Tabel IX Pekerjaan Responden ... 77
Tabel X Pengeluaran Responden Dalam Tiap Bulannya ... 78
Tabel XI Jumlah Kunjungan Showroom Taruno Motor ... 79
Tabel XII Kualitas Motor Second ... 80
Tabel XIII Harga Motor Second ... 81
Tabel XIV Letak Showroom ... 82
Tabel XV Pelayanan Showroom ... 82
xv
Universitas Kristen Maranatha
Tabel XVII Mutu Motor Showroom Taruno Motor ... 85
Tabel XVIII Motor Second Showroom Taruno Motor Sangat Baik ... 86
Tabel XIX Pelayanan yang diberikan Sangat Memuaskan ... 87
Tabel XX Lokasi Showroom Taruno Motor Sangat Strategis Letaknya ... 88
Tabel XXI Lokasi Showroom Dekat Dengan Jalan Utama Kota Karawang . 90 Tabel XXII Letak Showroom Mudah dicapai Oleh Kendaraan Umum ... 91
Tabel XXIII Biaya Transportasi ke Showroom Sangat Murah... 92
Tabel XXIV Pelanggan Sering Melihat Iklan Showroom Taruno Motor dikoran daerah ... 93
Tabel XXV Pemberitaan di Media Showroom Taruno Motor Sering dilakukan (Public Relation) ... 94
Tabel XXVI Harga di Showroom Taruno Motor sesuai dengan kualitasnya ... 96
Tabel XXVII Showroom Taruno Motor Memberikan Diskon yang Menarik Bagi Konsumen yang Sering Berkunjung ... 97
Tabel XXVIII Showroom Taruno Motor Memberikan Potongan Harga Bagi Konsumen yang Membeli Dalam Jumlah Banyak ... 98
xvi
Universitas Kristen Maranatha Tabel XXX Sikap Ramah Selalu ditunjukkan Oleh Karyawan Taruno
Motor Kepada Konsumen yang Berkunjung ... 100
Tabel XXXI Karyawan di Showroom Taruno Motor Selalu Bertindak Sesuai Dengan Keinginan Konsumen ... 101
Tabel XXXII Showroom Taruno Motor Selalu Memberikan Garansi Mesin Kepada Konsumen ... 102
Tabel XXXIII Pemesanan Motor di Showroom Taruno Motor Dapat dilakukan Dengan Mudah ... 103
Tabel XXXIV Ruangan Showroom yang Sangat Luas dan Nyaman ... 104
Tabel XXXV Showroom Taruno Motor Ada Parkir Kendaraan yang Sangat Luas, Nyaman, dan Teratur ... 105
Tabel XXXVI Pelanggan Mengetahuio Showroom Taruno Motor ... 107
Tabel XXXVII Pelanggan yang Memiliki Ketertarikan Untuk Membeli dan Melakukan Jasa Service di Showroom Taruno Motor ... 108
Tabel XXXVIII Uji Normalitas ... 109
Tabel XXIX Uji Multikolinearitas ... 110
Tabel XXXX Uji Heterokedastisitas ... 111
Tabel XXXXI Uji Pengaruh... 112
xvii
xviii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Data Output SPSS ... 125
1
Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sejalan dengan perkembangan ekonomi, teknologi, dan sosial budaya sebagai akibat dari arus perubahan global yang mendorong transformasi pada seluruh aspek perilaku konsumen dan pemenuhan kebutuhan yang berkembang. Dewasa ini telah banyak bermunculan Showroom Motor Second yang menawarkan berbagai jenis motor sesuai kebutuhan yang diinginkan setiap konsumen.
Karena pentingnya kendaraan bermotor bagi kebutuhan manusia, sehingga kendaraan bermotor telah menjadi komoditas perdagangan. Celah inilah yang kemudian bisa digarap sebagai peluang bisnis yang cukup menjanjikan, yaitu mendirikan Showroom Motor Second pada tempat yang strategis dengan desain dan penawaran yang menarik.
Karawang yang dikenal dengan kota industri, merupakan lahan tersendiri bagi tumbuhnya bisnis seperti Showroom Motor Second yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan atas rutinitas mereka untuk bekerja setiap harinya.
2
Universitas Kristen Maranatha positif agar dapat menarik minat konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
Setiap Showroom Motor Second juga perlu memperhatikan aktivitas atau kinerja dari pesaing-pesaing mereka, terutama yang bergerak pada industri yang sama. Keadaan ini menuntut para usahawan untuk memikirkan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan usaha yang dikelolanya agar usahanya tersebut bisa bertahan.
Dari sekian banyak pilihan Showroom Motor Second yang ada, konsumen memiliki sejumlah hal yang menjadi pertimbangan sampai pada akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan transaksi di Showroom Motor Second tersebut. Maka hampir semua pihak pengelola Showroom Motor Second berusaha untuk memenuhi seluruh kriteria yang menjadi pertimbangan konsumen baik dari segi produk maupun jasa yang diberikan sehingga dapat menimbulkan keputusan pembelian.
Menurut Buchari (2004), keputusan pembelian merupakan tindakan konsumen membeli suatu produk yang disediakan oleh sebuah toko. Para pembeli dipengaruhi oleh informasi, kemudian konsumen mengelola semua informasi tersebut dan mengambil kesimpulan berupa respon untuk membeli.
Showroom “TARUNO MOTOR” adalah salah satu showroom motor
3
Universitas Kristen Maranatha Perkembangan di Kota Karawang, membuat banyak bermunculan Showroom Motor Second yang mengakibatkan timbulnya pesaingan yang ketat antara Showroom Motor tersebut. Akibatnya Showroom “TARUNO MOTOR” harus bersaing secara kompetitif, selain bersaing dengan pesaing lama, juga harus bersaing dengan pesaing yang baru. Pesaing lama dari Showroom “TARUNO MOTOR” adalah Showroom “SSJ MOTOR”, sedangkan pesaing baru Showroom “TARUNO MOTOR” adalah Showroom “AJS Motor”. Kedua pesaing showroom tersebut berada disekitar lokasi showroom “TARUNO MOTOR”. Selain dari
kedua showroom motor tersebut, masih banyak lagi showroom motor yang bersaing dengan Showroom “TARUNO MOTOR”.
Dalam suasana persaingan seperti itu, seorang konsumen dapat lebih bebas menentukan pilihannya. Dalam penentuan pilihannya, konsumen memiliki sejumlah hal yang menjadi pertimbangan sampai pada akhirnya mereka memutuskan untuk memilih showroom motor tertentu. Maka dari itu hampir semua pihak Showroom Motor Second berusaha untuk memenuhi seluruh kriteria yang menjadi pertimbangan konsumen baik dari segi produk maupun jasa yang diberikan sehingga dapat menimbulkan keputusan pembelian.
4
Universitas Kristen Maranatha menarik konsumen untuk datang dan membeli produk dan jasa yang ditawarkannya.
Salah satu indikator keputusan pembelian konsumen adalah data konsumen ke Showroom “TARUNO MOTOR”. Karena semakin banyak konsumen yang berkunjung, maka semakin banyak penjualan yang dilakukan oleh Showroom “TARUNO MOTOR” tersebut. Jelasnya data pengunjung tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel I
Konsumen Showroom “TARUNO MOTOR”, Januari 2012 – September 2012
Tahun Bulan Jumlah Konsumen 2012 Januari 141
Berdasarkan data pada tabel 1.1 terlihat bahwa tiap bulan (dalam 9 bulan) Showroom “TARUNO MOTOR” mengalami kenaikan dan penurunan jumlah
konsumen karena disebabkan oleh keadaan pasar yang sangat tidak menentu. Ini menunjukan bauran pemasaran yang dilakukan oleh Showroom “TARUNO MOTOR” tetap dapat berjalan dengan baik.
5
Universitas Kristen Maranatha volume penjualan produknya, sehingga produk perusahaan tersebut akan meningkat apabila konsumen memutuskan untuk membeli produk tersebut (Widjaja 2005).
Berdasarkan uraian di atas tersebut, maka penulis ingin mengetahui seberepa pengaruh bauran pemasaran (marketing mix-7P) yang ada pada showroom “TARUNO MOTOR” terhadap keputusan pembelian.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah yang telah diungkapkan, maka dapat diidentifikasikan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan bauran pemasaran yang ditentukan oleh dimensi product, place, promotion, price, people, process, dan physical evidence pada Showroom “TARUNO MOTOR” di Kota Karawang?
2. Bagaimana keputusan pembelian konsumen pada Showroom “TARUNO MOTOR” di Kota Karawang?
3. Seberapa besar pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari product, place, promotion, price, people, process, dan physical evidence terhadap keputusan pembelian konsumen Showroom “TARUNO MOTOR” di Kota Karawang?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan dimensi bauran pemasaran, yang terdiri dari product, place, promotion, price, people, process, dan physical evidence pada Showroom “TARUNO MOTOR” terhadap keputusan
6
Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui dan menganalisis keputusan pembelian konsumen dari
Showroom “TARUNO MOTOR” di Kota Karawang.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bauran pemasaran yang ditentukan oleh dimensi product, place, promotion, price, people, process, dan physical evidence terhadap keputusan pembelian pada Showroom “TARUNO MOTOR” di Kota Karawang.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang diharapkan dapat dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis, diharapkan dapat mengembangkan ilmu manajemen pemasaran yang berkaitan dengan analisa bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi Showroom “TARUNO MOTOR” di Kota Karawang yang berkaitan dengan
55
Universitas Kristen Maranatha BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Showroom “TARUNO MOTOR” di Kota Karawang. Showroom “TARUNO MOTOR” adalah Showroom yang sudah berdiri sejak tahun 2000 di Kota Karawang. Showroom “TARUNO MOTOR” didirikan oleh Bapak Iwan Susanto.
Pada awal usaha perusahaan Showroom “TARUNO MOTOR” memulai usahanya berlokasi di suatu komplek perumahan Taruno. Perumahan Taruno, adalah perumahan yang relatif strategis dari pusat kota Karawang. Di perumahan inilah
pertama kali Showroom “TARUNO MOTOR” dibuka.
Di perumahan Taruno inilah dahulunya Showroom “TARUNO MOTOR” memulai awal berjualan dalam bentuk rumah sebagai tempat tinggal dan sekaligus Showroom kecil untuk berjualan motor second yang unitnya terbilang sangat minim. Saat itu Showroom “TARUNO MOTOR” baru memperkerjakan 1 orang karyawan saja. Sedangkan varians motor yang ditawarkan oleh Showroom “TARUNO MOTOR”, belum terlalu banyak.
56
Universitas Kristen Maranatha
Showroom “TARUNO MOTOR” juga melayani tukar tambah motor second dan motor baru jika konsumen tersebut ingin mengganti motor lamanya dengan motor baru yang sesuai permintaannya.
Dalam urusan produksi, pada awalnya motor second yang baru dibeli untuk diperdagangkan kembali hingga menjadi motor second yang berkualitas baik.
Showroom “TARUNO MOTOR” dalam membeli motor untuk diberdangkan
kembali sangat hati-hati dalam melihat keseluruhan dari keadaan fisik motor hingga kelengkapan surat-suratnya, hal ini masih langsung ditangani oleh Bapak Iwan Susanto sendiri, sedangkan karyawan hanya bekerja pada saat proses peggantian suku cadang yang sudah tidak layak pakai untuk diganti dengan suku cadang baru yang orisinil dan melakukan tahap pencucian ulang hingga motor tersebut terlihat bagus dan siap untuk dijual.
Setelah berjalan selama kurang lebih lima tahun konsep Showroom kecil diubah dengan konsep yang lebih modern. Pemilik Showroom “TARUNO MOTOR” mulai berpikir untuk membeli tanah yang cukup luas untuk nantinya dijadikan Showroom. Perubahan ini bertujuan untuk membuat konsumen lebih nyaman dan memberikan citra yang baik bagi Showroom “TARUNO MOTOR” tersebut. Seiring
berjalannya waktu akhirnya Showroom “TARUNO MOTOR” pindah ke bangunan
baru dengan konsep modern yang berlokasi tidak jauh dari perumahan terdahulunya sehingga lebih mudah menginformasikan kepada konsumen yang sudah menjadi
pelanggan tetap “TARUNO MOTOR”
57
Universitas Kristen Maranatha Pertumbuhan Showroom “TARUNO MOTOR” di lokasi Jalan Dr. Taruno membuat Showroom “TARUNO MOTOR” menambah unit motor yang lebih banyak lagi. Mulai dari motor bebek, batangan, hingga automatic yang banyak diminati konsumen sekarang.
Jumlah pegawai pun bertambah, dari awalnya hanya 1 orang kini menjadi 5 orang pegawai tetap. Diantaranya 2 orang sebagai Sales Counter dan 3 orang lagi sebagai mekanik.
Setelah 5 (lima) tahun berlalu, di mana 5 tahun itu Showroom tersebut yang masih diperumahan Taruno. Maka pada tahun 2005, saat ini Showroom “TARUNO MOTOR” telah memiliki tempat sendiri di Jalan Dr. Taruno No.9A. Untuk lebih mengembangkan usahanya dan lebih lagi merasa aman terhadap peraturan pemerintah maka Showroom “TARUNO MOTOR” membekali usahanya dengan surat-surat ijin untuk usaha, diantaranya : Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dengan nomor : 503/0779/PK/V/DAGRI, dan Tanda Daftar Perusahaan Perseorangan dengan nomor : 10.08.5.50.09231
3.2. Metode Penelitian
58
Universitas Kristen Maranatha
pengumpulan dan pengujian data yang diperoleh dari lapangan, sedangkan yang diuji adalah variabel independent yang terdiri atas bauran pemasaran terhadap variabel
dependent yaitu keputusan pembelian.
3.2.1. Desain dan Jenis Penelitian
Desain penelitian/metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode survey melalui pengisian kuesioner serta analisis regresi linier berganda dan deskriptif. Kajiannya yang menjadi ciri metode survey tidak perlu mendalam, tidak perlu menyelidiki kenapa gejala tersebut ada serta menganalisis hubungan-hubungan atas gejala-gejala (Umar, 2003:33). Pendekatan dengan menggunakan metode survey kuantitatif dimaksudkan untuk memperoleh variabel bauran pemasaran dalam membentuk keputusan pembelian dengan memaparkan atau mendeskripsikan perolehan hasil penelitian berupa penyajian angka hasil penelitian. Selanjutnya dari angka-angka yang diperoleh disesuaikan dengan kategori atau kriteria yang telah ada kemudian dianalisis dengan regresi linier berganda, kemudian dideskripsikan untuk menguraikan pelaksanaan masing-masing variabel dan hasil dari pengaruh kausal tersebut. Pada penelitian ini mengemukakan hipotesis yang merupakan penjabaran dari rumusan masalah, sehingga dalam penelitian ini hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, keadaan, atau pengaruh variabel.
59
Universitas Kristen Maranatha
lapangan, sedangkan yang diuji adalah variabel independent yang terdiri atas bauran pemasaran terhadap variabel dependent yaitu keputusan pembelian.
3.2.2. Operasional Variabel
Operasional variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bauran Pemasaran (Marketing mix)
Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its
marketing objectives in the target market (bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju) (Philip Kotler, 2007: 241) Bauran pemasaran adalah tujuh komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 7P yakni:
product, place, promotion, price, people, process, dan physical evidence
2. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, harus tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen. (Schiffman dan Kanuk 2004:547).
60
Universitas Kristen Maranatha Tabel IV
Operasional Variabel Penelitian
Konsep Sub Variabel Indikator Ukuran Skala
Bauran pemasaran adalah mutu / kualitas produk dan pelayanan yang dilakukan.
2. Mengukur tentang lokasi dan transportasi.
5. Mengukur sikap/tindakan dan penampilan karyawan.
61
Universitas Kristen Maranatha 3.2.3. Teknik Pengumpulan Data
Agar dapat memperoleh data yang obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, diperlukan metode yang mampu mengungkapkan data yang sesuai dengan pokok permasalahannya. Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian banyak sekali macamnya, misalnya, kuesioner, wawancara, observasi, studi pustaka, dokumentasi dan sebagainya (Nasution, 2003: 14). Tiap-tiap metode memiliki kelebihan maupun kekurangan sehingga dalam pengumpulan data perlu dipilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahannya. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner untuk mengungkap analisis bauran pemasaran dalam membentuk keputusan pembelian.
Saifuddin Azwar (1999: 4) mengungkapkan bahwa : “kuesioner adalah instrumen pengukuran dengan ciri pendekatan yang lebih langsung pada kerja pengembangan skala umumnya. Bidang aplikasi ini mencakup Ilmu Sosial pada umumnya”. Kuesioner menurut Saifuddin Azwar (1999: 4) mempunyai karakteritik, yaitu : 1. Stimulus berupa pertanyaan atau pernyataan yang langsung mengemukakan
62
Universitas Kristen Maranatha
tersebut dan jawabanya lebih bersifat proyektif, yaitu berupa proyeksi dari perasaan atau kepribadiannya.
2. Dikarenakan kuesioner diungkapkan secara tidak langsung lewat indikator-indikator persepsi sedangkan indikator-indikator persepsi diterjemahkan ke dalam bentuk item-item, maka kuesioner selalu berisi banyak item. Jawaban subyek terhadap satu item baru merupakan sebagian dari banyak indikasi mengenai atribut yang diukur, sedangkan kesimpulan akhir sebagai suatu diagnosis baru dapat dicapai bila semua item telah direspons.
3. Respons subyek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “Setuju” atau “Tidak Setuju”. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja, jawaban yang berbeda akan di interprestasikan berbeda pula.
3.2.4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007:297). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam lain.
63
Universitas Kristen Maranatha
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2009:297). Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelejari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel diambil dari populasi harus benar-benar representative (mawakili). Sampel dari penelitian ini adalah konsumen
Showroom “TARUNO MOTOR” di Kota Karawang.
Dengan demikian jumlah sampel untuk penelitian ini adalah : Sampel minimal = Jumlah indikator x 5
= 30 x 5 = 150
Sampel terpilih sebanyak 150 responden, dimana sampel tersebut telah sesuai dengan syarat minimum yang disarankan oleh Hair et al (1995) yaitu 170 responden.
Metode pengambilan sampel dalam penilitian adalah teknik probability sampling yang yang sampelnya diambil secara acak. Sampel yang diambil sejumlah 150 sampel yang berasal dari konsumen Showroom “TARUNO MOTOR” di Kota Karawang yang berkunjung setiap harinya.
3.3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
64
Universitas Kristen Maranatha
penggunaannya (Arikunto, 2005:100-101). Penelitian ini menggunakan 1 (satu) macam teknik untuk melakukan pengumpulan data, yaitu angket/kuesioner.
Kuesioner/angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Arikunto, 2005:103). Menurut Nazir (1999:246) kuesioner atau daftar pertanyaan adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis. Daftar pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci dan lengkap.
Dengan demikian angket/kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dimana tiap pertanyaannya berkaitan dengan masalah penelitian. Angket tersebut pada akhirnya diberikan kepada responden untuk dimintakan jawaban.
3.4. Teknik Analisis Data
Analisis ini dilakukan untuk memberikan gambaran-gambaran mengenai latar belakang responden dan memaparkan data-data perhitungan statistik responden berdasarkan perhitungan stastistik yang telah dikelompokkan, ditabulasikan dan dihitung besar pengaruhnya.
3.5. Alat Ukur Penelitian
Alat ukur (instrumen) yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket atau daftar pertanyaan (kuesioner) sebanyak 2 angket (angket A, dan B). Angket A
65
Universitas Kristen Maranatha tentang “Keputusan Pembelian”, untuk mengungkap data yang akan diteliti. Dalam penelitian ini digunakan skala Likert (penilaian untuk data dari kuesioner).
Skala Likert merupakan skala yang berisi 5 tingkat gradasi jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap pernyataan yang dikemukakan mendahului opsi jawaban yang disediakan.
Dalam skala Likert tingkat kesetujuan responden terhadap pernyataan dalam kuesioner dikelompokan sebagai berikut :
Pengukuran ini adalah melalui lima kriteria jawaban, yaitu : 1. Jawaban a dengan bobot skor 5.
2. Jawaban b dengan bobot skor 4. 3. Jawaban c dengan bobot skor 3. 4. Jawaban d dengan bobot skor 2. 5. Jawaban e dengan bobot skor 1.
Dalam alat ukur ini digunakan skala Likert yang berisi 5 alternatif jawaban, dimaksud agar responden bisa memberikan tentang pilihan jawabannya, ke arah setuju ataukah ke arah tidak setuju. Untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat dipercaya maka semua alat ukur penelitian yang digunakan harus memiliki kesahihan dan keterandalan yang tinggi sehingga mampu mengukur terhadap apa yang akan diukur. Oleh karena itu sebelum digunakan terlebih dahulu diadakan uji coba agar diperoleh instrumen yang valid dan reliabel.
3.6. Pengujian Validitas Alat Ukur
66
Universitas Kristen Maranatha
suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2007:45). Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan eksternal.Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang
dicapai.Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikam atau diterapkan pada populasi di mana sampel tersebut diambil.Bila sampel penelitian representative, instrument penelitian valid dan statistik. Ada beberapa cara untuk melakukan uji validitas dengan menggunakan SPSS versi 16, diantaranya adalah metode confirmatory factor analysis, corrected item to total correlation dan metode korelasi product moment. Dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi product moment, dimana metode ini mengukur korelasi antara variabel/item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS Versi 16.
3.6.1. Pengujian Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas pengukuran mencerminkan apakah pengukuran terbebas dari kesalahan, sehingga memberikan hasil pengukuran yang konsisten pada kondisi yang berbeda dan pada masing-masing item dalam instrumen (Sekaran, 2003). Konsistensi internal item-item pengukuran dalam kuesioner diuji dengan Cronbach Alpha dengan nilai lebih besar dari 0,6 (Hair et al., 1998). Dalam penelitian ini pula perlu diuji reliabilitas dari setiap item pertanyaan yang ada. Hal ini dilakukan agar dapat melihat apakah setiap instrumen pertanyaan yang ada mampu mengukur variabel dan
67
Universitas Kristen Maranatha
Ghozali (2007) mengemukakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Repeat Measure: disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah dia tetap konsisten dari jawabannya
2. One shot: Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Ada suatu nilai ketentuan untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha (α). Metode yang
dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan Cronbach Alpha. Suatu konstruk dikatakan statistik jika memiliki Crobanch Alpha> 0,60 (Nunnally, 1967).
3.6.2. Analisis Data
3.6.2.1. Metode Regresi Linier berganda
Analisis permasalahan menggunakan analisis regresi linier berganda yaitu suatu metode yang menganalisa pengaruh antara dua atau lebih variabel, khususnya variabel yang mempunyai hubungan sebab akibat yaitu antara variabel independen dengan variabel dependen (Sugiyono, 2009:21).
Adapun rumus yang dipakai dalam analisa Regresi Linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + bX1 + bX2 +bX3 + bX4 + bX5 + bX6 + bX7
Keterangan:
68
Universitas Kristen Maranatha
X2 = Place
X3 = Promotion
X4 = Price
X5 = People
X6 = Process
X7 = Physical evidence
a = Bilangan konstanta
b1, b2, b3, … = Koefisien regresi b1, b2, b3, ….
Nilai regresi di atas dihitung dengan bantuan komputer program software SPSS for windows versi 16.
3.6.2.2. Uji Asumsi Klasik
69
Universitas Kristen Maranatha
peneliti menggunakan analisis jalur yang hanya menggunakan uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, dan uji Heteroskedastisitas.
3.6.2.3. Uji Normalitas
Menurut Suliyanto (2005), uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali (2001), Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal probability plot, uji chi square, skewness dan kurtosis atau uji kolmogorov smirnov.Tidak ada metode yang paling baik atau paling tepat, Penelitian ini menggunakan uji kolmogorov smirnov.
3.6.2.4. Uji Multikolinearitas
Jika pada model persamaan regresi mengandung gejala multikolinearitas, berarti terjadi korelasi (mendekati sempurna) antar variabel bebas.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Suatu model regresi yang bebas multiko adalah sebagai berikut mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 (Ghozali, 2001).
3.6.2.5. Uji Heteroskedastisitas
70
Universitas Kristen Maranatha
yang berbeda di mana X merupakan variabel bebas. (Supranto; 2001; 273). Menurut Ghozali (2005:105), prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heterokedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya adalah dengan menggunakan Uji Glejser. Uji
Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2005:108) dengan menggunakan persamaan regresi. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain maka tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas, model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005:105). Langkah-langkah melakukan uji asumsi heteroskedastisitas, yaitu:
1. Menentukan instrumen yang akan dianalisis.
2. Melakukan evaluasi terhadap pola gambar scatterplot. Jika pola gambar
scatterplot memenuhi keempat kriteria di atas, maka model regresi dinyatakan terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.
3. Melakukan intepretasi hasil uji asumsi heteroskedastisitas. Jika model regresi terbebas dari asumsi heteroskedastisitas, maka model regresi dapat digunakan sebagai model penelitian.
Kriteria yang digunakan pada uji heterokedastisitas dengan menggunakan Uji Glejser
adalah jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, atau dengan kata lain nilai Sig.variabel independen lebih kecil dari α yang
digunakan sebesar 0,05 maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2006: 109). Oleh karena itu, nilai Sig. variabel independen harus lebih besar dari α yang
71
Universitas Kristen Maranatha 3.6.2.6. Pengujian Hipotesis
Digunakan untuk menguji parameter X terhadap Y. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2004 : 43). Perhitungannilai t hitung
Dimana:
b1 = Koefisien regresi variabel X1 Sb1 = Deviasi standar b 1
Nilai Sb1 atau t dihitung dengan bantuan komputer program software
SPSS for windows versi 16. Nilai tersebut disajikan bersama dengan koefisien regresi.
Adapun kriteria yang digunakan untuk melihat pengaruh satu variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dalam uji t adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai p atau sig <α (alpha = 0,05), maka dapat diartikan ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
2. Jika nilai p atau sig >α (alpha = 0,05) maka dapat diartikan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
t = b1
120
Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis terhadap data-data yang didapatkan selama penelitian
yang dilakukan oleh penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Bauran pemasaran yang dilakukan oleh Showroom “TARUNO MOTOR” di
Kota Karawang sudah berjalan baik, yang mana sebagain besar pelanggan
memberikan tanggapan setuju mengenai product, place, promotion, price,
people, process, dan physical evidence. Tetapi pada tempat dan fasilitas fisik
masih ada kekurangan, karena jawaban pelanggan banyak yang ragu-ragu, hal
ini disebabkan Showroom “TARUNO MOTOR” kurang memaksimalkan
bauran pemasaran.
2. Keputusan pembelian di Showroom “TARUNO MOTOR” sudah baik, hal ini
dilihat dari tanggapan pelanggan yang selalu melakukan pembelian di
Showroom “TARUNO MOTOR”. Kemudian pelanggan melakukan
pembelian lebih dari satu dalam kriteria waktu tertentu, di samping itu
pelanggan menolak membeli produk lain dan kebal terhadap daya tarik
pesaing dan berusaha menarik.
3. Besar pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian di
Showroom “TARUNO MOTOR” adalah 0,635, sedang besarnya dimensi
product terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 0,0153, kemudian besar
121
Universitas Kristen Maranatha Selanjutnya besarnya pengaruh promotion terhadap keputusan pembelian
adalah sebesar 0,64. Price juga memberikan pengaruh terhadap keputusan
pembelian sebesar 0,0166, dan people yang berkerja di Showroom
“TARUNO MOTOR” memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian
sebesar 0,1288. Process yang dilakukan oleh Showroom “TARUNO
MOTOR” dalam menyiapkan pesan pelanggan memberikan pengaruh
terhadap keputusan pembelian sebesar 0.0967, dan physical evidence
memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen Showroom
“TARUNO MOTOR” Kota Karawang sebesar 0,1681. Secara keseluruhan
bahwa bauran pemasaran mempengaruhi secarai signifikan terhadap
keputusan pembelian di Showroom “TARUNO MOTOR”
4. Dimensi bauran pemasaran, yaitu product, place, promotion, price, people,
process, dan physical evidence yang paling dominan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian Showroom “TARUNO MOTOR” Kota Karawang
adalah people dan physical evidence
5.2.Saran
Berdasarkan kesimpulan terhadap data-data yang ditemukan selama
penelitian maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan penjualan terhadap keputusan pembelian agar semakin
meningkat, Showroom “TARUNO MOTOR” perlu menjaga kualitas dari
produk, agar pelanggan merasa puas ketika sudah melakukan pembelian di
122
Universitas Kristen Maranatha 2. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tempat dan fasilitas fisik Showroom
“TARUNO MOTOR” masih kurang, oleh sebab itu perlu dilakukan
pengembangan bauran pemasaran dari Showroom “TARUNO MOTOR”
123
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Pubhlishing.
Hair, J. F. et.al. (2006). Multivariate Data Analysis. Sixth Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey. United State of America.
Kotler, P., Amstrong, G(2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid satu, edisi kedelapan, Jakarta: Erlangga.
Kotler. Philip dan Amstrong. Gary. 2002. Principles of Marketing. Prentrice Hall. Inc. Ninth Edition. New Jersey: Englewood.
Kotler, Philip. (2003). Marketing Management. 11thed. New Jersey: Pearson Education.
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid Satu. Terjemahan, Jakarta: PT. Prenhallindo.
Kotler, Philip (2005). Manajemen Pemasaran, jilid satu, edisi sebelas, Jakarta: PT. Prenhallindo.
Kotler, Philip (2005). Manajemen Pemasaran, jilid dua, edisi sebelas, Jakarta: PT. Prenhallindo.
Lamb, C.W., Hair, J.F., McDaniel, C. (2009), Marketing, 10th ed., Cengage Learning, Mason, OH.
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman (2007). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian. Penerbit Pustaka Setia. Bandung.
Saladin, Djaslim, 2003, Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran, Cetakan Ketiga, Bandung: Linda Kary.
Santoso, Singgih dan Fandy Tjiptono, 2004. Riset Pemasaran, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT. Alex Median Komputindo, Jakarta.
Sarwono, Jonathan. (2007). Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS. ANDI OFFSET, Yogyakarta.
Schiffman. Leong G, Kanuk. Leslie Lazar. 2007. Consumer Behaviour,9th edition. New Jersey: Prentice Hall.
124
Universitas Kristen Maranatha Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga: Jakarta.
Stanton, William J. 1996. Prinsip Pemasaran. Edisi 7, jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis, Jakarta: Alfabeta.