• Tidak ada hasil yang ditemukan

Moda Transportasi Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Untuk menuju dan Dari Kampus Menurut Aktivitas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Moda Transportasi Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Untuk menuju dan Dari Kampus Menurut Aktivitas."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ix Universitas Kristen Maranatha

Aktivitas manusia akan menimbulkan kebutuhan akan perjalanan yang dilakukan dengan menggunakan moda transportasi tertentu. Penelitian ini bertujuan mengklasifikasikan moda transportasi mahasiswa menuju dan dari kampus Universitas Kristen Maranatha menurut aktivitasnya serta menganalisis hubungan aktivitas mahasiswa dengan moda transportasi yang digunakan menuju dan dari kampus Universitas Kristen Maranatha. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa. Metode analisis yang digunakan adalah analisis tabulasi silang dan analisis korelasi Kai kuadrat. Mahasiswa pengguna mobil sebagai moda utama ke kampus rata-rata melakukan 4,78 jenis aktivitas dalam sehari, sedangkan pengguna sepeda motor melakukan 4,85 jenis aktivitas dalam sehari dan pengguna angkutan umum melakukan 4,97 jenis aktivitas dalam sehari. Mahasiswa yang berjalan kaki melakukan 5,28 jenis aktivitas dalam sehari. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara moda transportasi dengan rata- rata frekuensi aktivitas mahasiswa di dalam maupun di luar kampus. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis dan frekuensi aktivitas di dalam dan di luar kampus tidak berpengaruh terhadap pemilihan moda oleh mahasiswa Universitas Kristen Maranatha

(2)

x Universitas Kristen Maranatha

TRANSPORTATION MODES OF THE STUDENTS OF

MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

TO AND FROM THE CAMPUS ACCORDING TO

THEIR ACTIVITIES

HENRY VIERA SIJABAT NRP: 0521003

Supervisor : TRI BASUKI JOEWONO, Ph.D

ABSTRACT

The Human activity will cause specific trip needs with specific transportation modes. The purpose of this research was to classify the transportation modes of the students to and from Maranatha Christian University based on their activities and to analyze the relationship of the transportation modes used to and from Maranatha Christian University. This research was done by distributing the questionnaire to the students of Maranatha Christian University. The analysis methods that have been used in this research were crossing tabulation analysis and chi-square correlation analysis. The average of students who were used car as the main modes as the vehicle to campus was 4,78 in daily activity and motorbikes users 4,85 in daily activity and the public transportation users 4,97 activites typed during a day. The students who went by foot is 5,28 activity typed in a day. The result of the study showed that there was no significant relationship between transportation modes with the frequency activity of student averages inside or outside campus. The analysis results determined that the type and activity frequency in of outside campus did not give any impact towards the mode selection by the student of Maranatha Christian University.

(3)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda Transportasi 6 BAB 3 METODE PENELITIAN 10

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 29

5.1 Kesimpulan 29

5.2 Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

(4)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kajian Masalah 7

Gambar 2.2 Proses Pemilihan Moda di Indonesia 9

Gambar 3.1 Bagan Alir Tahap Kegiatan Penelitian 11

Gambar 3.2 Diagram Alir Pengumpulan Data Primer 14

Gambar 3.3 Diagram Alir Analis Data 15

Gambar 3.4 Distribusi Usia Responden 16

Gambar 3.5 Distribusi Jenis Kelamin Responden 16

Gambar 3.6 Distribusi Status Pernikahan Responden 17

Gambar 3.7 Distribusi Status Pekerjaan Responden 17

(5)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Proporsi Jumlah Sampel Menurut Fakultas Responden 12 Tabel 3.2 Tabel Pertanyaan- pertanyaan yang ada dalam kuesioner 13 Tabel 3.3 Proporsi Moda utama yang dipilih Responden 18 Tabel 3.4 Distribusi Rata-rata Aktivitas Di dalam Kampus 19 Tabel 3.5 Distribusi Rata-rata Aktivitas Di luar Kampus 19 Tabel 4.1 Klasifikasi Silang Aktivitas Kuliah dengan ModaUtama

yang digunakan 20

Tabel 4.2 Klasifikasi Silang Aktivitas Perpustakaan dengan Moda Utama

yang digunakan 20

Tabel 4.3 Klasifikasi Silang Aktivitas Asistensi dengan Moda Utama yang

Digunakan 21

Tabel 4.4 Klasifikasi Silang Aktivitas Praktikum dengan ModaUtama

yang digunakan 21

Tabel 4.5 Klasifikasi Silang Aktivitas UKM dengan Moda Utama yang

Digunakan 21

Tabel 4.6 Klasifikasi Silang Aktivitas Bekerja di dalam Kampusdengan

Moda Utama yang digunakan 22

Tabel 4.7 Klasifikasi Silang Aktivitas lainnya di dalam kampus dengan

Moda Utama yang digunakan 22

Tabel 4.8 Klasifikasi Silang Aktivitas Nonton di luar kampus dengan

ModaUtama yang digunakan 23

Tabel 4.9 Klasifikasi Silang Aktivitas Belanja di luar kampus dengan

Moda Utama yang digunakan 23

Tabel 4.10 Klasifikasi Silang Aktivitas makan di luar kampus dengan

Moda Utama yang digunakan 24

Tabel 4.11 Klasifikasi Silang Aktivitas Nongkrong di luar kampus dengan

ModaUtama yang digunakan 24

Tabel 4.12 Klasifikasi Silang Aktivitas Bermain di luar kampus dengan

Moda Utama yang digunakan 25

Tabel 4.13 Klasifikasi Silang Aktivitas bekerja di luar kampus dengan

ModaUtama yang digunakan 25

Tabel 4.14 Klasifikasi Silang Aktivitas Kursus di luar kampus dengan

Moda Utama yang digunakan 25

Tabel 4.15 Klasifikasi Silang Aktivitas lainnya di luar kampus dengan

Moda yang digunakan 26

Tabel 4.16 Kontigensi rata-rata frekuensi aktivitas kuliah di dalam kampus

dengan Moda Utama yang digunakan 26

Tabel 4.17 Hasil Analisis Hubungan Antara Moda Utama dengan Aktivitas

di Dalam Kampus 27

Tabel 4.18 Hasil Analisis Hubungan Antara Moda Utama dengan Aktivitas

(6)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

α Taraf signifikansi asumsi χ2

Kai Kuadrat % Persen

df Degree of freedom (Derajat Kebebasan)

Eij Frekuensi dugaan pada baris ke-i dan kolom ke-j Oij Frekuensi observasi pada baris ke-i dan kolom ke-j Ho Hipotesis null

Ha Hipotesis Alternatif

P-value Nilai Probabilitas atau nilai signifikansi

AHP Analytical Hierarchy Process.

(7)

xv Universitas Kristen Maranatha L 1.4 Nilai Kontigensi Rata-rata Frekuensi Aktivitas Praktikum

di dalam Kampus Dengan Moda Utama yang Digunakan 34 L 1.5 Nilai Kontigensi Rata-rata Frekuensi Aktivitas UKM di Dalam

Kampus Dengan Moda Utama yang Digunakan 35 L 1.6 Nilai Kontigensi Rata-rata Frekuensi Aktivitas Bekerja

di Dalam Kampus Dengan Moda Utama yang Digunakan 35 L 1.7 Nilai Kontigensi Rata-rata Frekuensi Aktivitas Lainnya

di Dalam Kampus Dengan Moda Utama yang Digunakan 36 L 1.8 Nilai Kontigensi Rata-rata Frekuensi Aktivitas Nonton

(Bioskop) di Dalam Kampus Dengan Moda Utama yang

Digunakan 36

L 1.9 Nilai Kontigensi Rata-rata Frekuensi Aktivitas Belanja di Luar

Kampus Dengan Moda Utama yang Digunakan 37 L 1.10 Nilai Kontigensi Rata-rata Frekuensi Aktivitas Makan di Luar

Kampus Dengan Moda Utama yang Digunakan 37 L 1.11 Nilai Kontigensi Rata-rata Frekuensi Aktivitas Nongkrong

di Luar KampusDengan Moda Utama yang Digunakan 38 L 1.12 Nilai Kontigensi Rata-rata Frekuensi Aktivitas Bermain

di Luar KampusDengan Moda Utama yang Digunakan 38 L 1.13 Nilai Kontigensi Rata-rata Frekuensi Aktivitas Bekerjadi Luar

Kampus Dengan Moda Utama yang Digunakan 39 L 1.14 Nilai Kontigensi Rata-rata Frekuensi Aktivitas Kursus di Luar

Kampus Dengan Moda Utama yang Digunakan 39 L 1.15 Nilai Kontigensi Rata-rata Frekuensi Aktivitas Lainnya

di Luar Kampus Dengan Moda Utama yang Digunakan 40

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan transportasi diperoleh karena adanya kebutuhan akan aktivitas atau barang. Ketika tidak ada kebutuhan perjalanan yang spesifik dari orang atau barang, maka tidak terjadi transportasi untuk pergerakan tersebut. Hal ini terjadi karena orang tidak ingin bepergian menuju tempat tertentu atau karena biaya transportasi melebihi nilai yang dipikirkan oleh pelaku perjalanan (Fricker dan Whitford, 2004). Permintaan akan angkutan adalah permintaan tak langsung berawal dari kebutuhan manusia akan berbagai jenis barang dan jasa (Salim, 1993).

Moda merupakan sarana yang digunakan untuk memindahkan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain, dimana moda transportasi dapat berupa moda transportasi udara, darat dan laut dimana masing-masing moda tersebut memiliki ciri dan karakteristik sendiri (Munawar, 2005). Sejak diresmikan beberapa tahun lalu, bus Transjakarta memang menjadi transportasi primadona di Ibukota, termasuk bagi para mahasiswa (Saputri, 2012). Kereta Rangkaian Listrik (KRL) dan angkutan umum lainnya masih tetap digunakan mahasiswa sebagai moda transportasi selain kendaraan pribadi.

Kebutuhan transportasi di perkotaan mempunyai hubungan langsung dengan kebutuhan untuk beraktivitas, seperti bekerja, berbelanja, kegiatan sosial, sekolah atau kuliah, rekreasi dan sebagainya merupakan bagian dari suatu kumpulan aktivitas-aktivitas, yang disebut juga activity demand set (Kanafani, 1993). Kumpulan aktivitas tersebut berisi semua kegiatan/ aktivitas yang merupakan suatu kebutuhan bagi individu atau keluarga dan tergantung kepada karakteristik sosioekonomi pelakunya.

(9)

2 Universitas Kristen Maranatha

Pola aktivitas yang ada pada indvidu maupun kelompok akan mempengaruhi keputusan untuk mengadakan perjalanan (Wijaya, 2002). Maka kondisi ini akan menyebabkan semakin bervariasinya pergerakan baik dari segi jarak maupun hubungan aktivitas yang terdistribusi lagi ke dalam moda angkutan yang berbeda.

Penelitian tentang pemilihan moda menurut pola aktivitas sudah pernah dilakukan sebelumnya. Miller (2001) memodelkan pemilihan moda transportasi berdasarkan rangkaian perjalanan di Toronto, Canada. Budiarto (2010) meneliti

perilaku pemilihan moda transportasi perkotaan menurut pola aktivitas di Surakarta. Lubis (2010) melakukan penelitian analisis pemilihan moda transportasi Medan-Binjai dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).

Studi tentang klasifikasi moda transportasi menurut aktivitas di kota Bandung belum pernah dilakukan sebelumnya. Klasifikasi moda transportasi menurut aktivitas dari dan menuju kampus berguna untuk menganalisis hubungan aktivitas mahasiswa dengan pemilihan moda transportasi.

1.2 Inti Permasalahan

Kebutuhan akan transportasi diperoleh karena adanya kebutuhan akan aktivitas atau barang (Fricker dan Whitford, 2004). Mahasiswa memiliki banyak kegiatan, mulai dari tugas-tugas kuliah, kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), kuliah umum, skripsi, job training, sampai kegiatan di luar kampus seperti kegiatan membuat film pendek, lomba fotografi, organisasi lain, dan kegiatan lainnya ( Perdana, 2011).

(10)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari studi klasifikasi moda transportasi menuju dan dari kampus Universitas Kristen Maranatha adalah:

1. Mengklasifikasikan moda transportasi mahasiswa menuju dan dari kampus Universitas Kristen Maranatha menurut aktivitasnya.

2. Menganalisis hubungan aktivitas mahasiswa dengan moda transportasi yang digunakan menuju dan dari kampus Universitas Kristen Maranatha.

1.4 Pembatasan Masalah

Penelitian klasifikasi moda transportasi menuju dan dari kampus Universitas Kristen Maranatha ini dibatasi dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner di Universitas Kristen Maranatha yang dilaksanakan pada bulan November 2012.

2. Penelitian ini hanya meninjau aktivitas perjalanan mahasiswa pada hari pelaksanaan survei.

(11)

29 Universitas Kristen Maranatha

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan studi yang telah dilakukan mengenai klasifikasi moda transportasi mahasiswa Universitas Kristen Maranatha untuk menuju dan dari kampus menurut aktivitas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Mahasiswa pengguna mobil sebagai moda utama ke kampus rata-rata melakukan 4,78 jenis aktivitas dalam sehari. Mahasiswa pengguna sepeda motor sebagai moda utama ke kampus rata-rata melakukan 4,85 jenis aktivitas dalam sehari. Mahasiswa pengguna angkutan umum sebagai moda utama ke kampus rata-rata melakukan 4,97 jenis aktivitas dalam sehari. Mahasiswa yang berjalan kaki sebagai moda utama ke kampus rata-rata melakukan 5,28 jenis aktivitas dalam sehari.

2. Analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pemilihan moda utama ke kampus dengan aktivitas di dalam kampus maupun di luar kampus. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan moda utama mahasiswa menuju kampus tidak dipengaruhi oleh jumlah frekuensi aktivitas di dalam maupun di luar kampus.

5.2 Saran

(12)

30 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Asfari, 2009. Evaluasi Kinerja Dan Tarif Angkutan Umum, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Budiarto, A., 2010. Perilaku Pemilihan Moda Transportasi Perkotaan Menurut Pola Aktivitas, Progam Doktoral Disertasi (S3), Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Fricker, Jon D. and Whitford, Robert K., 2004, Fundamental of Transportation Engineering a Multimodal Systems Aprroach, Pearson Prentice Hall, New Jersey.

Hjorthol, R.J., 2000. “An analysis of the work trips of married couples in the metropolitan area of Oslo”. Journal of transport geography, 8, 213-220. Kanafani, 1993. Transportation Demand Analysis, Mc. Graw-Hill Book

Company.

Lubis, N., 2010. Analisis Pemilihan Moda transportasi dengan menggunakan model Analytical Hierarchy Process (AHP), Tugas Akhir (S1), Jurusan Teknik Sipil, Departemen Sipil, Universitas Sumatera Utara, Medan. McGuckin, N, and E. Murakami. 2004. "Understanding Trip-Chaining

Behavior-A Comparison of Travel by Men and Women."Transportation Research Record No.1683.

Miller, 2001 . A Tour – Based Model of Travel Mode Choice, University of Toronto, Toronto.

Munawar, A., 2005. Dasar-Dasar Teknik Transportasi, Penerbit Beta offset, Jogjakarta.

Salim, 1993. Manajemen Transportasi, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Saputri, 2012. Berharap Transportasi Gratis Bagi Mahasiswa, (http://www.okezone.com, diakses 10 Oktober 2012).

Susilo, B.H., 1998, Sistem Dan Rekayasa Transportasi, Diktat Kuliah, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Edisi Ketiga: Penerbit ITB, Bandung.

(13)

31 Universitas Kristen Maranatha

Referensi

Dokumen terkait

“penilaian kinerja organisasi publik tidak cukup hanya dilakukan dengan menggunakan indikator – indikator yang melekat pada birokrasi itu seperti efesiensi dan

Kendala yang dihadapi oleh DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota dalam melaksanakan fungsi anggaran antara lain pemerintah daerah yang belum taat pada Peraturan Menteri

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung bunga rosela sampai level 2 % sebagai feed suplement dalam ransum ayam

Keunggulan yang akan diorientasikan dalam promosi ini adalah terciptanya interaktif antara penyiar dan pendengar melalui program siaran yang biasa disebut pasar senggol,

Pendekatan ini digunakan karena lebih menekankan pada apa yang terjadi saat percakapan berlangsung (speech event) yang termasuk didalamnya adalah pilihan kata

Pembelajaran sejarah tentang Surabaya sebagai kota Pahlawan ini dapat dikaji melalui teori belajar kognitif dari Piaget, Bruner dan Ausubel yang sesuai yaitu (1)

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Central Retinal Vein Occlusion (CRVO) adalah suatu gangguan kondisi pembuluh darah retina yang dapat menyebabkan morbiditas okular yang signifikan dengan gambaran