• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA: PTK di Kelas V SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA: PTK di Kelas V SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI

KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

(PTK di Kelas V SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Alip Ruzki

1105687

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI

KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

(PTK di Kelas V SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang)

Oleh

Alip Ruzki

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Alip Ruzki 2015

Universitas Pendidika Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

(4)
(5)

i

Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI

KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

(PTK di Kelas V SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang)

Alip Ruzki (2015). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketidaksesuaian proses pembelajaran yang hanya menyampaikan pengetahuan dan keterampilan saja, seharusnya dapat juga mendorong perkembangan pemahaman dan penghayatan peserta didik terhadap prinsip dan nilai suatu materi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik tentang materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Kelas V SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang dengan menerapkan metode Role Playing. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas berdasarkan Kemmis dan Mc. Tegart dengan subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VA SDN Taktakan 2 yang berlokasi di Kampung Buah Laler, Desa Taktakan, Kecamatan Taktakan Kota Serang. Untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan tes dan observasi kepada peserta didik. Sehingga, diperoleh hasil penelitian pada peserta didik kelas VA terkait materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada pra siklus yang hanya mencapai rata-rata kelas 52,5. Kemudian setelah dilakukan tindakan siklus I, diperoleh hasil belajar dengan rata-rata kelas 79,6 dan hasil observasi aktivitas siswa sebesar 68%. Hasil tersebut sudah cukup baik namun harus ditingkatkan lagi, tindakan yang dilakukan yaitu siklus II dengan hasil belajar mencapai rata-rata kelas sebesar 91,8 dan hasil observasi aktivitas siswa sebesar 88% dengan kategori aktif. Hasil tersebut sudah menunjukkan peningkatan yang sangat baik. Rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada beberapa pihak antara lain, guru, kepala sekolah, dan peneliti selanjutnya.

(6)

i

Application of the Method of Role Playing to Improve the

Learning Outcomes of Students on the Material of the

Proclamation of Independence of the Republic Indonesia

(PTK in Grade V SDN Taktakan 2 Taktakan Districts of

Serang City)

ABSTRACT

Alip Ruzki (2015). This research is motivated by the mismatch learning process that only convey knowledge and skills alone, should be able to also encourage the development of an understanding and appreciation of the students to the principles and values of the material. The purpose of this study was to overcome the difficulties of learners about the material Proclamation of Independence of the Republic of Indonesia in Class V SDN Taktakan 2 Taktakan District of Serang by applying Role Playing. This research method is based Kemmis and Mc. Tegart Class Action Research with the subject of this research is the students of SDN Taktakan VA class 2 which is located in Kampung Buah Laler, Taktakan Village, District Taktakan Serang. For the technique of data collection is done by conducting tests and observation to students. Thus, the result of research on the learner classes related material VA Proclamation of Independence of the Republic of Indonesia on pre cycle that only reached an average of 52.5 class. Then, after the act of the first cycle, the result of learning with an average grade of 79.6 and the observation of student activity by 68%. The results are quite good, but should be improved further, that the action taken by the second cycle of learning outcomes achieved an average grade of 91.8 and the observation of student activity by 88% in the active category. The results have shown excellent improvement. This research recommendations addressed to several parties, among others, teachers, principals, and further research.

(7)

iv Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

UCAPAN TERIMA KASIH...iii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR ...vii

DAFTAR GRAFIK ...vii

DAFTAR LAMPIRAN ...ix

BAB I PENDAHULUAN ...1

A.Latar Belakang Penelitian ...1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah...4

C.Tujuan Penelitian ...5

D.Manfaat Penelitian ...5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...7

A.Metode Role Playing ...7

B. Hasil Belajar Peserta Didik...10

C.Konsep Pembelajaran IPS di SD ...15

D.Kajian Hasil Penelitian Terdahulu Terkait Metode Role Playing ...16

E. Hipotesis Tindakan ...17

F. Kerangka Berpikir ...18

BAB III METODE PENELITIAN ...19

A.Pendekatan dan Metode Penelitian ...19

B. Subjek dan Lokasi Penelitian ...21

C.Definisi Operasional Variabel ...22

D.Prosedur Penelitian ...22

E. Instrumen Penelitian ...25

F. Teknik Analisis Data ...28

G.Validitas dan Reliabilitas Penelitian ...30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...32

(8)

v

1. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Pra Siklus ...32

2. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus I ...35

3. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus II...41

4. Rekapitulasi Hasil Penelitian ...46

5. Jawaban Hipotesis ...48

B. Pembahasan ...49

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...53

A. Kesimpulan ...53

B. Rekomendasi ...53

DAFTAR PUSTAKA ...55

(9)

1

Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar hendaknya tidak hanya

menyampaikan pengetahuan dan keterampilan IPS saja, akan tetapi dapat

mendorong perkembangan pemahaman dan penghayatan peserta didik terhadap

prinsip dan nilai IPS. Seperti yang dikatakan Carl Rogers (dalam Tonny, 2012)

dalam teori belajarnya Rogers membedakan dua tipe belajar yaitu kognitif

(bermakna) dan experiential (pengalaman atau signifikansi). Menghubungkan

pengetahuan akademik (kognitif) ke dalam pengalaman peserta didik

(experiential) akan membuat pembelajaran membekas dalam diri peserta didik.

Artinya, pembelajaran tidak dapat dikatakan optimal jika aspek kognitif peserta

didik saja yang tercapai, tetapi juga harus merancang pembelajaran yang

menghasilkan pemahaman dan penghayatan peserta didik terhadap suatu

materi.

Seperti yang di sebutkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 22 tahun 2006 bahwa tujuan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah

agar peserta didik dapat: 1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan

kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2) memiliki kemampuan dasar

untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah,

dan keterampilan dalam kehidupan sosial; 3) memiliki komitemen dan

kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; 4) memiliki kemampuan

berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang

majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Tujuan di atas juga memperkuat bahwa pembelajaran IPS terutama di

Sekolah Dasar sangat perlu pemahaman dan penghayatan. Hal tersebut

dikarenakan IPS sangat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga

peserta didik dituntut langsung untuk dapat bertindak sesuai dengan berbekal

pemahaman dan pengahayatan yang dimiliki, bukan hanya sekedar

pengetahuan akademik saja. Khsusunya dalam materi Proklamasi

(10)

2

pembelajaran yang mementingkan pengetahuan kognitif saja, karena umumnya

dianggap suatu materi tentang masa lalu yang tidak akan dialami oleh peserta

didik.

Sejatinya, peserta didik dapat memahami dan menghayati materi

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia jika proses penyampaian yang

dilakukan dapat menarik simpati peserta didik, sehingga peserta didik dengan

sendirinya akan masuk kedalam proses pembelajaran tersebut. Keadaan seperti

ini akan membuat peserta didik merasa berkesan. Kesan baik yang dirasakan

peserta didik akan mempermudah proses pemahaman dan penghayatan suatu

materi.

Mengacu pada teori belajar Rogers di atas, metode role playing

dianggap sebagai metode pembelajaran yang akan membawa peserta didik

dalam suasana belajar yang membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar

kelas dan memainkan peran orang lain. Dengan karakteristik tersebut, metode

Role Playing akan lebih memudakan peserta didik dalam memahami isi materi

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain itu juga metode Role Playing memiliki beberapa keunggulan

yang bisa diperoleh dalam proses belajar mengajar khususnya dalam materi

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, seperti yang diungkapkan dalam

Huda (2013, hlm. 210) yaitu bahwa role playing bisa menjadi pengalaman

belajar menyenangkan yang sulit dilupakan, membuat suasana kelas menjadi

lebih dinamis dan antusias, membangkitkan gairah dan semangat optimisme

dalam diri peserta didik, serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan

memungkinkan peserta didik untuk terjun langsung memerankan sesuatu yang

akan dibahas dalam proses pembelajaran.

Kondisi di lapangan menunjukkan masih adanya beberapa kenyataan

bahwa pembelajaran IPS di SD belum begitu efektif. Hal ini dibuktikan dari

hasil pengamatan peneliti di kelas VA SDN Taktakan 2, yang diawali dengan

wawancara kepada guru kelas. Dari hasil wawancara terhadap guru kelas VA

SDN Taktakan 2, diperoleh informasi bahwasanya hasil belajar pada materi

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia belum optimal. Asumsi ini

(11)

3

Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari data hasil belajar tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) terutama pada materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di

kelas VA SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan. Data pra siklus menunjukkan

bahwa nilai rata-rata kelas VA pada materi Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia hanya mencapai 52,5, sementara berdasarkan data yang diperoleh

bahwa kriteria ketuntasan minimum (KKM) pada mata pelajaran IPS adalah

70.

Selain itu juga, untuk menemukan penyebab-penyebab tidak

tercapainya hasil pembelajaran yang tidak memenuhi KKM, dilakukan

pengamatan kepada guru saat pembelajaran materi Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia. Setelah dilakukan pengamatan ketika guru mengajar, ada

beberapa hal yang menjadi catatan diantaranya bahwa dalam cara mengajar

guru masih cenderung didominasi oleh metode ceramah, dan kurang adanya

inovasi-inovasi dalam rancangan pembelajaran.

Berdasarkan analisis permasalahan-permasalahan ketidakefektifan

pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, maka dapat diidentifikasi salah satu faktor

yang menjadi penyebab ketidakberhasilan pembelajaran IPS di SDN Taktakan

2 Kecamatan Taktakan, khususnya dalam materi Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia yaitu karena minimnya inovasi desain pembelajaran yang

dilakukan oleh pendidik, hal ini yang mungkin menjadi alasan utama dalam

permasalahan ini yang akhirnya pula melahirkan dampak praktis dalam

pelayanan pendidikan, yaitu kurang sesuainya pemilihan metode yang

diterapkan dalam suatu proses belajar-mengajar.

Berdasarkan uraian di atas, masalah terkait dianggap cukup penting

untuk ditemukan solusinya, karena hal tersebut berkaitan dengan pencapaian

hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran khususnya materi Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia. Jika hal ini tidak segera diatasi, maka

pembelajaran IPS di Sekolah Dasar tidak tercapai. Selain itu, peserta didik juga

tidak dapat mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan

intelektualnya. Keterampilan sosial dapat menjadikan peserta didik mampu

melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan hidup

(12)

4

didik mampu berfikir dengan baik dalam menghadapi

permasalahan-permasalahn sosial yang ditemukan.

Salah satu solusi yang dianggap sesuai dalam mengatasi permasalahan

hasil belajar peserta didik dapat dilakukan dengan menerapkan metode Role

Playing pada materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Peneliti

menganggap metode Role Playing dianggap sangat sesuai dengan materi

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, karena karakteristik Role

Playing yang dapat membawa peserta didik belajar membayangkan dirinya

seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain. Dengan

karakteristik tersebut, metode Role Playing akan lebih memudakan peserta

didik dalam memahami isi materi Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia.

Oleh karena pertimbangan-pertimbangan di atas, maka peneliti

mengajukan judul penelitian yaitu “PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA

MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA”.

B.Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan kondisi nyata yang ada di lapangan, pembelajaran IPS di

SDN Taktakan 2 belum begitu efektif. Proses belajar mengajar yang masih

cenderung didominasi oleh metode ceramah, dan kurang adanya

inovasi-inovasi dalam pembelajaran menjadi indikasi utama permasalahan ini. Hal ini

dapat dibuktikan dengan data hasil belajar pada materi Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia kelas V di SDN Taktakan 2 Kecamatan

Taktakan yang hanya mencapai nilai rata-rata kelasnya 50, hasil ini belum

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata pelajaran IPS

yaitu 70.

Metode Role Playing dianggap sangat sesuai dengan materi Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia, karena karakteristik Role Playing yang

dapat membawa peserta didik belajar membayangkan dirinya seolah-olah

berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain. Dengan karakteristik

(13)

5

Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memahami isi materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga

peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang optimal dan memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan.

Dari pemaparan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas peserta didik pada pembelajaran IPS materi

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Kelas V SDN Taktakan 2

Kecamatan Taktakan Kota Serang dengan menggunakan metode Role

Playing?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik di Kelas V SDN

Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang pada materi Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia dengan menggunakan metode Role

Playing?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengatasi kesulitan belajar

peserta didik tentang materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di

Kelas V SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang dengan

menerapkan metode Role Playing. Adapun tujuan khusus penelitian ini

diantaranya:

1. Mengetahui aktivitas belajar peserta didik di SDN Taktakan 2 dengan

menggunakan metode role playing dalam pembelajaran IPS pada materi

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik di Kelas V SDN

Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang pada materi Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia dengan menggunakan metode Role

Playing.

D.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat bagi peserta didik

Mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik, terutama

(14)

6

meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik, sehingga dapat

meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.

2. Manfaat bagi guru

Sebagai bahan referensi pembelajaran yang bermanfaat di lapangan.

3. Manfaat bagi civitas akademika PGSD

Sebagai informasi penambah pembendaharaan model pembelajaran

(15)

19

Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

yaitu penelitian yang di lakukan di dalam kelas untuk meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar peserta didik.

Arikunto (2010, hlm. 130) mengemukakan bahwa penelitian tindakan

kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja

dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.

Penelitian tindakan kelas sendiri terdiri dari tiga kata yang dapat

didefinisikan sebagai berikut:

1. Penelitian: yaitu kegiatan mengamati atau mencermati suatu objek dengan

menggunakan aturan-aturan dari metodologi tertentu untuk memperoleh

informasi atau data yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas suatu

hal yang dapat menarik minat dan juga penting bagi peneliti.

2. Tindakan: yaitu suatu gerakan kegiatan yang dilakukan secara sengaja

dengan tujuan tertentu, yang di dalam hal ini juga berbentuk rangkaian

siklus kegiatan.

3. Kelas: yaitu sekumpulan peserta didik yang dalam waktu bersamaan

mengalami proses belajar mengajar dengan porsi yang sama dari seorang

guru. Adapun batasan yang ditulis untuk pengertian kelas tersebut adalah

pengertin lama, untuk melumpuhkan pengertian yang salah dan difahami

secara luas oleh umum dengan “ruangan tempat guru mengajar”. Kelas

bukan wujud ruangan tapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar.

Adapun model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan dalam

penelitian ini, pelaksanaannya akan dilakukan melalui beberapa tahapan

siklus dalam kegiatan pembelajaran yang merujuk dari Yusnandar dan

Saabighoot (2012, hlm. 6) yang menyatakan bahwa tahapan penelitian

tindakan kelas adalah sebagai berikut:

(16)

20

Perencanaan merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum melakukan sesuatu kegiatan. Diharapkan prencanaan tersebut berpandangan kedepan, serta fleksibel untuk menerima efek-efek yang tak terduga dan dengan perencanaan tersebut secara dini kita dapat mengantisipasi suatu hambatan.

2. Tindakan (Action)

Tindakan ini merupakan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat dan dapat berupa suatu penerapan model pembelajaran tertentu yang bertujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan model yang sedang dijalankan. Tindakan tersebut dapat dilakukan oleh mereka yang terlibat langsung dalam pelaksanaan suatu model pembelajaran yang hasilnya dipergunakan untuk penyempurnaan pelaksanaan tugas.

3. Pengamatan (Observation)

Pengamatan (observasi) ini berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan dalam kelas. Hasil pengaatan ini merupakan dasar dilakukannya refleksi sehingga pengamatan yang dilakukan harus dapat menceritakan keadaan yang sesungguhnya. Dalam pengamatan, hal-hal yang perlu dicatat oleh peneliti adalah proses tindakan, lingkungan, dan hambatan-hambatan yang muncul.

4. Refleksi (Reflection)

(17)

21

Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan

Mc. Tegart (dalam Arikunto, 2010, hlm 16)

Wardhani dan Wihardit (2010, hlm. 13) menyatakan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dengan sendirinya

mempunyai berbagai aturan dan langkah yang harus diikuti.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan adalah peserta didik kelas VA SD

Negeri Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun Ajaran

2014-2015.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang di ambil adalah Sekolah Dasar Negeri

Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang yang bertemapat di

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS III

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Pelaksanaan Refleksi

(18)

22

Kampung Buah Laler Kelurahan Taktakan Kecamatan Taktakan Kota

Serang. Alasan pemilihan sekolah ini karena guru-guru di sekolah tersebut

terbuka tehadap penelitian yang dilakukan.

C. Definisi Operasional Variabel

1. Metode Role Playing

Metode pembelajaran adalah alat untuk mencapai tujuan, maka

tujuan itu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas sebelum

menentukan atau memilih metode pembelajaran. Misalnya jika tujuan

pembelajaran berkaitan dengan kognitif peserta didik, maka metode

pembelajaran yang digunakan harus berbeda dengan tujuan pembelajaran

yang berkaitan dengan psikomotor (Sumiati dan Asra, 2009, hlm.92).

Fogg (dalam Huda, 2013, hlm. 209) mengemukakan bahwa Role

Playing atau Bermain Peran adalah sejenis permainan gerak yang di

dalamnya terdapat tujuan, aturan, dan edutainment.

2. Hasil Belajar Peserta dalam Materi Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia

Hasil belajar peserta didik dalam materi Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia didefinisikan sebagai sebuah peningkatan kualitas

pemahaman peserta didik terhadap materi Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia yang berupa data. Data tersebut diperoleh dari tes

yang diberikan kepada peserta didik setelah mengalami proses

pembelajaran terkait materi Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia.

D. Prosedur Penelitian

1. Pra Siklus

a. Rencana

Pada tahap ini peneliti harus menentukan sekolah mana yang akan

diadakan penelitian tentang masalah belajar yang ada dikelas, setelah

dapat kemudian peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada sekolah

bahwa kita akan melakukan penelitian, kemudian tentukan hari/tanggal

(19)

23

Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lokasi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah Sekolah

Dasar Negeri Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang yang

bertempat di Kampung Buah Laler, Desa Taktakan, Kecamatan

Taktakan Kota Serang. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik

kelas VA yang berjumlah 28 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki

dan 14 anak perempuan.

b. Observasi

Pada tahap ini peneliti mengamati hasil belajar peserta didik kelas

VA pada IPS pada materi Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia.

c. Refleksi

Pada tahap ini, guru dan peneliti berdiskusi pada pra siklus tentang

data-data yang diperoleh pada saat observasi. Masalah-masalah yang

ditemukan untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan siklus I.

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini hal-hal yang di lakukan oleh peneliti adalah sebagai

berikut:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2) Membuat instrumen evaluasi/penilaian.

3) Membuat lembar observasi aktivitas siswa.

4) Membuat media pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindak yang dilakukan adalah

melaksanakan isi rencana pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan

pembelajaran di kelas.

1) Kegiatan awal

a) Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan

menanyakan kabar mereka.

b) Siswa memulai pembelajaran dengan membaca do’a.

(20)

24

d) Guru mengkondisikan siswa dan membagi siswa ke dalam

beberapa kelompok.

e) Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru

sebelum melaksanakan pembelajaran inti yaitu dengan mengajak

siswa menyanyikan lagu “17 Agustus”.

2) Kegiatan inti

a) Siswa dan guru bertanya jawab tentang lagu “17 Agustus”

b) Siswa menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan kemerdekaan

Republik Indonesia

c) Siswa menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam

kemerdekaan Republik Indonesia.

d) Guru menjelaskan tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia.

e) Guru menjelaskan peranan tokoh-tokoh dalam Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia

f) Siswa dikelompokkan dan diberikan suatu peran.

g) Guru memberikan skenario yang harus diperankan siswa.

h) Guru memberi penjelasan tentang setiap peran.

i) Siswa memerankan peran sesuai skenario yang disediakan.

j) Siswa berdiskusi mengerjakan LKS dengan bimbingan guru.

k) Siswa dan guru membahas LKS

l) Siswa bertanya kepada guru tentang hal yang belum difahami

dalam materi.

m)Guru meluruskan kesalah fahaman dan memberikan penguatan.

3) Kegiatan akhir

a) Siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami.

b) Siswa dan guru menyimpulkan materi.

c) Evaluasi dan penilaian.

d) Guru menutup pembelajaran.

c. Refleksi

Pada tahap ini yang dilakukan adalah menganalisis tes hasil

(21)

25

Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan pembelajaran berlangsung, dan catatan-catatan yang ditemui

dilapangan.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 148) bahwa instrumen penelitian adalah

suatu alat ukur yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

Nasution (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 306) berpendapat bahwa dalam

penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia

sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya

belum mempunyai bentuk yang pasti.

Berdasarkan pendapat di atas, maka instrumen dalam penelitian ini adalah

peneliti itu sendiri. Adapun cara untuk memperoleh data yang digunakan

peneliti dalam penellitian ini yaitu melalui wawancara, observasi, dan tes

dengan mengacu kepada pedoman yang telah disusun dan direncanakan. Untuk

memperoleh data-data tersebut maka diperlukan pedoman yang memuat

indikator-indikator dalam penelitian yang bertujuan mendapatkan kualitas

hasil penelitian yang baik.

1. Wawancara

Yusnandar dan Nur’aeni (2014, hlm. 34) menjelaskan bahwa

wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur yang bertujuan

untuk mendapatkan informasi.

Dalam melakukan penelitian ini, wawancara dilakukan kepada guru

kelas VA untuk mengetahui situasi pembelajaran dan memperoleh

informasi-informasi yang menunjang penelitian ini.

2. Observasi

Menurut Sudjana (2009, hlm. 84) Observasi adalah pengamatan

sebagai alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah

laku individu atau proses terjadinya suatu kagiatan yang diamati, baik

dalam siatuasi yang sebenarnya maupun dalam situasi perbuatan.

Dalam penelitian ini, observasi yang dilakukan adalah observasi

(22)

26

Kemerdekaan Republik Indonesia dengan menggunakan metode Role

Playing. Berikut ini pedoman observasi yang digunakan, yaitu:

Tabel 3.2

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik dalam Materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Menggunakan Metode

Role Playing

a. Peserta didik menyampaikan secara singkat cerita yang ada dalam skenario

b. Peserta didik antusias dalam menyampaikan secara

singkat cerita yang ada dalam skenario di kelompoknya c. Peserta didik aktif

menyampaikan secara

singkat cerita yang ada dalam skenario di depan kelas

1

a. Peserta didik berpartisipasi dalam mencari teman kelompok

b. Peserta didik bersemangat dalam mencari teman untuk membentuk kelompok c. Peserta didik aktif dalam

membentuk teman kelompok

a. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang kompetensi yang ingin dicapai

b. Peserta didik fokus dalam menyimak penjelasan guru tentang kompetensi yang ingin dicapai

c. Peserta didik berada dalam keadaan kondusif ketika menyimak penjelasan guru

7

8

(23)

27

Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tentang kompetensi yang

a. Peserta didik memerankan skenario di depan kelas b. Peserta didik antusias dlam

memerankan skenario di depan kelas

c. Peserta didik memerankan skenario dengan ekspresi

a. Peserta didik mencatat hasil penilaian di lembar kerja b. Peserta didik antusias dalam

berdiskusi dengan kelompoknya dalam memberikan penilaian di lembar kerja

c. Peserta didik aktif berdiskusi menyatukan penilaian di

a. Peserta didik ikut serta menyampaikan hasil kesimpulannya

b. Peserta didik antusias dalam menyampaikan hasil

kelompoknya

c. Peserta didik aktif dalam menyampaikan hasil

a. Peserta didik menyimak kesimpulan dan menjawab pertanyaan yang disampaikan guru

b. Peserta didik antusias menyimak kesimpulan dan menjawab pertanyaan yang disampaikan guru

(24)

28

3. Tes

Arikunto (2006, hlm. 150) menyatakan bahwa tes adalah serentetan

pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.

Sukmadinata (2011, hlm. 223) menyatakan bahwa tes hasil belajar

kadang-kadang disebut juga tes prestasi belajar, mengukur hasil-hasil

belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu.

Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik

dalam penelitian ini yaitu berupa soal-soal terkait materi Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia sebanyak 15 soal, yang terdiri dari 10

soal pilihan ganda dan 5 soal isian. Tes ini diberikan kepada peserta didik

setelah pembelajaran disetiap siklusnya. Berikut ini kisi-kisi soal yang

diujikan, yaitu:

kesukaran Mudah Sedang Sukar

1

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kualitatif. Analisis

kualitatif yaitu analisis terhadap proses pembelajaran yang dilakukan secara

(25)

29

Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan interpretasi dari data yang diperoleh saat pengumpulan data.

Berikut beberapa jenis data yang diperoleh, diantaranya:

1. Data hasil tes

Analisis data merupakan tindak lanjut dari pengumpulan data. Salah

satu teknik pengumpulan data dalam bentuk tes. Hasil tes akan didapat

data yang sifatnya kuantitatif. Pada kegiatan anaisis data, peneliti dan

guru memberikan skor untuk memudahkan dalam menganalisis data.

Setelah melakukan pemberian skor, maka tinggal menentukan Nilai Akhir

(NA) terhadap hasil tes peserta didik. Adapun rumusan pemberian NA

adalah sebagai berikut:

Ketuntasan individual Nilai Akhir (NA) = Σ skor

Σ skor maksimal x 100

Ketuntasan klasikal Rata-rata (rerata) = Σ NA peserta didik

Σ peserta didik

Hasil dua perhitungan tersebut akan diberikan kategori sangat berhasil,

berhasil, cukup berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil. kategori

Rentang kategori tersebut dapat ditentukan dengan melihat tabel sebagai

berikut:

Tabel 3.3

Rentang Nilai Kualitatif (Takari, 2010, hlm. 55)

Rentang skor Nilai

80 – 100

Hasil evaluasi tersebut kemudian akan disajikan dalam bentuk

grafik. Grafik ini dibuat setelah kedua siklus selesai dilaksanakan. Isi dari

grafik tersebut adalah peningkatan hasil belajar dari tiap siklusnya.

Setelah mendapatkan hasil perhitungan pengolahan data hasil tes

maka akan disesuaikan dengan pertanyaan yang dirumuskan dalam

rumusan masalah. Setelah itu baru akan menyimpulkan hasil penelitian

(26)

30

mengalami peningkatan maka dapat disimpulkan bahwa metode role

playing dapat meningkatan hasil belajar peserta didik. Sebaliknya jika

reratanya pada setiap siklusnya tidak mengalami peningkatan maka dapat

disimpulkan bahwa metode role playing tidak dapat meningkatan hasil

belajar peserta didik.

2. Data hasil observasi

Dalam kegiatan observasi aktivitas peserta didik, analisis data

dilakukan secara kualitatif. Berikut penilaian yang dilakukan dalam

kegiatan observasi menurut Aisah (2011, hlm. 35) adalah:

a. Kriteria Penilaian

4: jika 3 indikator tercapai

3: jika 2 indikator tercapai

2: jika 1 indikator tercapai

1: jika indikator tidak tercapai

b. Kriteria Penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Presentase 90%-100% : A (Sangat Aktif)

2) Presentase 80%-89% : B (Aktif)

3) Presentase 65%-79% : C (Cukup Aktif)

4) Presentase 55%-64% : D (Kurang Aktif)

5) Presentase kurang dari 55% : E (Sangat Kurang Aktif)

c. Norma Penilaian

Tabel 3.4 Norma Penilaian

Rentang Nilai Kriteria

3,1-4,0 A (Baik Sekali)

2,1-3,0 B (Baik)

1,1-2,0 C (Cukup)

0-1,0 D (Kurang)

G. Validitas dan Reliabilitas Penelitian

Validitas dan reliabilitas bertujuan untuk mengetahui keabsahan data

penelitian yang telah diperoleh. Adapun, uji keabsahan data yang dilakukan

(27)

31

Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Validitas

a. Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian

data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan

sistematis.

b. Membercheck yaitu proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data yang mempunyai tujuan untuk mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan

oleh pemberi data.

2. Reliabilitas

Reliabilitas dalam penelitian yaitu dengan cara melakukan audit oleh

(28)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian

pada penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan

aktivitas pembelajaran IPS peserta didik melalui pembelajaran dengan

menggunakan metode role playing pada materi Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia di kelas V SD Negeri Taktakan 2 Kecamatan Taktakan,

Kota Serang, Tahun Ajaran 2014-2015, maka disimpulkan bahwa:

1. Penerapan metode role playing dapat meningkatkan aktivitas peserta

didik pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi pada siklus I yaitu

mencapai kategori baik dan pada siklus II sudah mencapai kategori baik

sekali.

2. Penerapan metode role playing dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik pada materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini

terlihat dari peningkatan rata-rata kelas mulai dari pra siklus yaitu 52,5,

siklus I mencapai 79,6, dan pada siklus II mencapai 91,8. Dari ketiga

rata-rata kelas yang diperoleh, terlihat bahwa hasil belajar meningkat.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil temuan terkait dengan hasil penelitian penerapan

metode role playing untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas

pembelajaran IPS peserta didik pada materi Proklamasi Kemerdekaan

Republik maka ada beberapa hal yang perlu direkomendasikan, diantaranya

(29)

54

Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk guru, penelitian ini menghasilkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) kelas V tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indinesia yang dapat digunakan oleh guru sebagai inovasi dalam kegiatan

pembelajaran. Dengan menggunakan metode role playing, diharapkan

proses belajar mengajar akan lebih menarik, variatif, inovatif, dan lebih

bermakna.

2. Untuk Kepala Sekolah, data terkait penerapan metode role playing pada

pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

dalam penelitian ini dapat digunakan kepala sekolah sebagai rujukan

dalam menyusun kebijakan terkait mengingkatkan kualitas belajar

mengajar di sekolah.

3. Untuk para peneliti selanjutnya data data yang diperoleh dari penelitian ini

dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian

(30)

55

DAFTAR PUSTAKA

Aisah, I. (2010). Meningkatkan Pemahaman Siswa dengan Menggunakan Metode Bermain Peran (Role Playing) pada Konsep Kerja Sama di Lingkungan Keluarga dan Sekolah pada Pembelajaran IPS Kelas III. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Serang.

Arikunto, S. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rhineka Cipta.

Huda, M. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Malang: Pustaka Pelajar.

Ikhfa, M. F. (2014). Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Menerima Keragaman Suku Bangsa dan Budaya MelaluiMetode Role Playing di SD NU Wanasari Indramayu. (Skripsi). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Kartini, T. (2007). Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Kelas V SDN Cileunyi I Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Jurnal Pendidikan Dasar (8).

Listiana, D. (2014). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan

Cooperative Learning Tipe The Power of Two pada Konsep Masalah Sosial.

(Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sapriya. (2012). Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatana Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: ALFABETA, cv.

(31)

56

Alip Ruzki, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumiati & Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.

Supridjono, A. (2013). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana

Takari, R.E. (2010). Penelitian Tindakan kelas. Bandung: Genesindo.

Tonny. (2012). Teori Belajar. Tersedia: http://tonnymdr.blogspot.com/2012/05/teori -belajar.html [19 April 2015; 21:47]

Wardhani, I. & Wihardit, K. (2010) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Yusnandar, E. & Nur’aeni. (2014). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang:

Ikhwan Mandiri Press.

Yusnandar, E. & Saabighoot, Y. A. (2003). Metode Penelitian Pendidikan di SD.

Serang:Ikhwan Mandiri Press.

Zulkifli, E. & Rustiati, I. (2011). Konsep-konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial.

Gambar

Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan
Tabel 3.2
Tabel 3.1
Tabel 3.3
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan Ilmiah ini, menerangkan pembuatan website Adam Cell dengan menggunakan bahasa pemrograman script server side PHP (Personal Home Page) agar informasi pada situs dapat

Dapat disimpulkan bahwa citra Institusi Kepolisian Republik Indonesia dalam film “ENIGMA” serial “Kematian. Al ana” merupakan

Tujuan metode ini adalah untuk mengetahui parameter konsentrasi yang ekuivalen memberikan 50% efek aktivitas antioksidan (IC50), yaitu dengan cara menginterpretasikan

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS DI SUBBAGIAN UMUM, KEUANGAN DAN PERENCANAAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN NGAWI TAHUN 2009.. The Health Department

 Past Future Perfect Continuous Tense (Waktu yang sudah sedang berlangsung pada waktu lampau).. (-) My boyfriend would not have been giving fower at this hour

Sistem yang dirancang pada penelitian ini adalah penerapan Wireless Sensor Network menggunakan topologi tree pada pendeteksi dini potensi kebakaran lahan gambut

The findings obtained from classroom observations, students ’ writing tests, students’ text analys es and a focus group interview prove that GBA can help improve students ’

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan yang mengontrak mata kuliah Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada tahun