Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI
KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
(PTK di Kelas V SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Alip Ruzki
1105687
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI
KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
(PTK di Kelas V SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang)
Oleh
Alip Ruzki
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Alip Ruzki 2015
Universitas Pendidika Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
i
Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI
KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
(PTK di Kelas V SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang)
Alip Ruzki (2015). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketidaksesuaian proses pembelajaran yang hanya menyampaikan pengetahuan dan keterampilan saja, seharusnya dapat juga mendorong perkembangan pemahaman dan penghayatan peserta didik terhadap prinsip dan nilai suatu materi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik tentang materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Kelas V SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang dengan menerapkan metode Role Playing. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas berdasarkan Kemmis dan Mc. Tegart dengan subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VA SDN Taktakan 2 yang berlokasi di Kampung Buah Laler, Desa Taktakan, Kecamatan Taktakan Kota Serang. Untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan tes dan observasi kepada peserta didik. Sehingga, diperoleh hasil penelitian pada peserta didik kelas VA terkait materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada pra siklus yang hanya mencapai rata-rata kelas 52,5. Kemudian setelah dilakukan tindakan siklus I, diperoleh hasil belajar dengan rata-rata kelas 79,6 dan hasil observasi aktivitas siswa sebesar 68%. Hasil tersebut sudah cukup baik namun harus ditingkatkan lagi, tindakan yang dilakukan yaitu siklus II dengan hasil belajar mencapai rata-rata kelas sebesar 91,8 dan hasil observasi aktivitas siswa sebesar 88% dengan kategori aktif. Hasil tersebut sudah menunjukkan peningkatan yang sangat baik. Rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada beberapa pihak antara lain, guru, kepala sekolah, dan peneliti selanjutnya.
i
Application of the Method of Role Playing to Improve the
Learning Outcomes of Students on the Material of the
Proclamation of Independence of the Republic Indonesia
(PTK in Grade V SDN Taktakan 2 Taktakan Districts of
Serang City)
ABSTRACT
Alip Ruzki (2015). This research is motivated by the mismatch learning process that only convey knowledge and skills alone, should be able to also encourage the development of an understanding and appreciation of the students to the principles and values of the material. The purpose of this study was to overcome the difficulties of learners about the material Proclamation of Independence of the Republic of Indonesia in Class V SDN Taktakan 2 Taktakan District of Serang by applying Role Playing. This research method is based Kemmis and Mc. Tegart Class Action Research with the subject of this research is the students of SDN Taktakan VA class 2 which is located in Kampung Buah Laler, Taktakan Village, District Taktakan Serang. For the technique of data collection is done by conducting tests and observation to students. Thus, the result of research on the learner classes related material VA Proclamation of Independence of the Republic of Indonesia on pre cycle that only reached an average of 52.5 class. Then, after the act of the first cycle, the result of learning with an average grade of 79.6 and the observation of student activity by 68%. The results are quite good, but should be improved further, that the action taken by the second cycle of learning outcomes achieved an average grade of 91.8 and the observation of student activity by 88% in the active category. The results have shown excellent improvement. This research recommendations addressed to several parties, among others, teachers, principals, and further research.
iv Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
UCAPAN TERIMA KASIH...iii
DAFTAR ISI ...iv
DAFTAR TABEL...vi
DAFTAR GAMBAR ...vii
DAFTAR GRAFIK ...vii
DAFTAR LAMPIRAN ...ix
BAB I PENDAHULUAN ...1
A.Latar Belakang Penelitian ...1
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah...4
C.Tujuan Penelitian ...5
D.Manfaat Penelitian ...5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...7
A.Metode Role Playing ...7
B. Hasil Belajar Peserta Didik...10
C.Konsep Pembelajaran IPS di SD ...15
D.Kajian Hasil Penelitian Terdahulu Terkait Metode Role Playing ...16
E. Hipotesis Tindakan ...17
F. Kerangka Berpikir ...18
BAB III METODE PENELITIAN ...19
A.Pendekatan dan Metode Penelitian ...19
B. Subjek dan Lokasi Penelitian ...21
C.Definisi Operasional Variabel ...22
D.Prosedur Penelitian ...22
E. Instrumen Penelitian ...25
F. Teknik Analisis Data ...28
G.Validitas dan Reliabilitas Penelitian ...30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...32
v
1. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Pra Siklus ...32
2. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus I ...35
3. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus II...41
4. Rekapitulasi Hasil Penelitian ...46
5. Jawaban Hipotesis ...48
B. Pembahasan ...49
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...53
A. Kesimpulan ...53
B. Rekomendasi ...53
DAFTAR PUSTAKA ...55
1
Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar hendaknya tidak hanya
menyampaikan pengetahuan dan keterampilan IPS saja, akan tetapi dapat
mendorong perkembangan pemahaman dan penghayatan peserta didik terhadap
prinsip dan nilai IPS. Seperti yang dikatakan Carl Rogers (dalam Tonny, 2012)
dalam teori belajarnya Rogers membedakan dua tipe belajar yaitu kognitif
(bermakna) dan experiential (pengalaman atau signifikansi). Menghubungkan
pengetahuan akademik (kognitif) ke dalam pengalaman peserta didik
(experiential) akan membuat pembelajaran membekas dalam diri peserta didik.
Artinya, pembelajaran tidak dapat dikatakan optimal jika aspek kognitif peserta
didik saja yang tercapai, tetapi juga harus merancang pembelajaran yang
menghasilkan pemahaman dan penghayatan peserta didik terhadap suatu
materi.
Seperti yang di sebutkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 tahun 2006 bahwa tujuan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah
agar peserta didik dapat: 1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan
kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2) memiliki kemampuan dasar
untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah,
dan keterampilan dalam kehidupan sosial; 3) memiliki komitemen dan
kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; 4) memiliki kemampuan
berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang
majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Tujuan di atas juga memperkuat bahwa pembelajaran IPS terutama di
Sekolah Dasar sangat perlu pemahaman dan penghayatan. Hal tersebut
dikarenakan IPS sangat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
peserta didik dituntut langsung untuk dapat bertindak sesuai dengan berbekal
pemahaman dan pengahayatan yang dimiliki, bukan hanya sekedar
pengetahuan akademik saja. Khsusunya dalam materi Proklamasi
2
pembelajaran yang mementingkan pengetahuan kognitif saja, karena umumnya
dianggap suatu materi tentang masa lalu yang tidak akan dialami oleh peserta
didik.
Sejatinya, peserta didik dapat memahami dan menghayati materi
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia jika proses penyampaian yang
dilakukan dapat menarik simpati peserta didik, sehingga peserta didik dengan
sendirinya akan masuk kedalam proses pembelajaran tersebut. Keadaan seperti
ini akan membuat peserta didik merasa berkesan. Kesan baik yang dirasakan
peserta didik akan mempermudah proses pemahaman dan penghayatan suatu
materi.
Mengacu pada teori belajar Rogers di atas, metode role playing
dianggap sebagai metode pembelajaran yang akan membawa peserta didik
dalam suasana belajar yang membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar
kelas dan memainkan peran orang lain. Dengan karakteristik tersebut, metode
Role Playing akan lebih memudakan peserta didik dalam memahami isi materi
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Selain itu juga metode Role Playing memiliki beberapa keunggulan
yang bisa diperoleh dalam proses belajar mengajar khususnya dalam materi
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, seperti yang diungkapkan dalam
Huda (2013, hlm. 210) yaitu bahwa role playing bisa menjadi pengalaman
belajar menyenangkan yang sulit dilupakan, membuat suasana kelas menjadi
lebih dinamis dan antusias, membangkitkan gairah dan semangat optimisme
dalam diri peserta didik, serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan
memungkinkan peserta didik untuk terjun langsung memerankan sesuatu yang
akan dibahas dalam proses pembelajaran.
Kondisi di lapangan menunjukkan masih adanya beberapa kenyataan
bahwa pembelajaran IPS di SD belum begitu efektif. Hal ini dibuktikan dari
hasil pengamatan peneliti di kelas VA SDN Taktakan 2, yang diawali dengan
wawancara kepada guru kelas. Dari hasil wawancara terhadap guru kelas VA
SDN Taktakan 2, diperoleh informasi bahwasanya hasil belajar pada materi
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia belum optimal. Asumsi ini
3
Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari data hasil belajar tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) terutama pada materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di
kelas VA SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan. Data pra siklus menunjukkan
bahwa nilai rata-rata kelas VA pada materi Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia hanya mencapai 52,5, sementara berdasarkan data yang diperoleh
bahwa kriteria ketuntasan minimum (KKM) pada mata pelajaran IPS adalah
70.
Selain itu juga, untuk menemukan penyebab-penyebab tidak
tercapainya hasil pembelajaran yang tidak memenuhi KKM, dilakukan
pengamatan kepada guru saat pembelajaran materi Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia. Setelah dilakukan pengamatan ketika guru mengajar, ada
beberapa hal yang menjadi catatan diantaranya bahwa dalam cara mengajar
guru masih cenderung didominasi oleh metode ceramah, dan kurang adanya
inovasi-inovasi dalam rancangan pembelajaran.
Berdasarkan analisis permasalahan-permasalahan ketidakefektifan
pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, maka dapat diidentifikasi salah satu faktor
yang menjadi penyebab ketidakberhasilan pembelajaran IPS di SDN Taktakan
2 Kecamatan Taktakan, khususnya dalam materi Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia yaitu karena minimnya inovasi desain pembelajaran yang
dilakukan oleh pendidik, hal ini yang mungkin menjadi alasan utama dalam
permasalahan ini yang akhirnya pula melahirkan dampak praktis dalam
pelayanan pendidikan, yaitu kurang sesuainya pemilihan metode yang
diterapkan dalam suatu proses belajar-mengajar.
Berdasarkan uraian di atas, masalah terkait dianggap cukup penting
untuk ditemukan solusinya, karena hal tersebut berkaitan dengan pencapaian
hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran khususnya materi Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia. Jika hal ini tidak segera diatasi, maka
pembelajaran IPS di Sekolah Dasar tidak tercapai. Selain itu, peserta didik juga
tidak dapat mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan
intelektualnya. Keterampilan sosial dapat menjadikan peserta didik mampu
melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan hidup
4
didik mampu berfikir dengan baik dalam menghadapi
permasalahan-permasalahn sosial yang ditemukan.
Salah satu solusi yang dianggap sesuai dalam mengatasi permasalahan
hasil belajar peserta didik dapat dilakukan dengan menerapkan metode Role
Playing pada materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Peneliti
menganggap metode Role Playing dianggap sangat sesuai dengan materi
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, karena karakteristik Role
Playing yang dapat membawa peserta didik belajar membayangkan dirinya
seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain. Dengan
karakteristik tersebut, metode Role Playing akan lebih memudakan peserta
didik dalam memahami isi materi Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia.
Oleh karena pertimbangan-pertimbangan di atas, maka peneliti
mengajukan judul penelitian yaitu “PENERAPAN METODE ROLE PLAYING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA
MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA”.
B.Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan kondisi nyata yang ada di lapangan, pembelajaran IPS di
SDN Taktakan 2 belum begitu efektif. Proses belajar mengajar yang masih
cenderung didominasi oleh metode ceramah, dan kurang adanya
inovasi-inovasi dalam pembelajaran menjadi indikasi utama permasalahan ini. Hal ini
dapat dibuktikan dengan data hasil belajar pada materi Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia kelas V di SDN Taktakan 2 Kecamatan
Taktakan yang hanya mencapai nilai rata-rata kelasnya 50, hasil ini belum
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata pelajaran IPS
yaitu 70.
Metode Role Playing dianggap sangat sesuai dengan materi Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia, karena karakteristik Role Playing yang
dapat membawa peserta didik belajar membayangkan dirinya seolah-olah
berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain. Dengan karakteristik
5
Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memahami isi materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga
peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang optimal dan memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan.
Dari pemaparan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana aktivitas peserta didik pada pembelajaran IPS materi
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Kelas V SDN Taktakan 2
Kecamatan Taktakan Kota Serang dengan menggunakan metode Role
Playing?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik di Kelas V SDN
Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang pada materi Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia dengan menggunakan metode Role
Playing?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengatasi kesulitan belajar
peserta didik tentang materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di
Kelas V SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang dengan
menerapkan metode Role Playing. Adapun tujuan khusus penelitian ini
diantaranya:
1. Mengetahui aktivitas belajar peserta didik di SDN Taktakan 2 dengan
menggunakan metode role playing dalam pembelajaran IPS pada materi
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik di Kelas V SDN
Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang pada materi Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia dengan menggunakan metode Role
Playing.
D.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi peserta didik
Mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik, terutama
6
meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik, sehingga dapat
meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.
2. Manfaat bagi guru
Sebagai bahan referensi pembelajaran yang bermanfaat di lapangan.
3. Manfaat bagi civitas akademika PGSD
Sebagai informasi penambah pembendaharaan model pembelajaran
19
Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)
yaitu penelitian yang di lakukan di dalam kelas untuk meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar peserta didik.
Arikunto (2010, hlm. 130) mengemukakan bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja
dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.
Penelitian tindakan kelas sendiri terdiri dari tiga kata yang dapat
didefinisikan sebagai berikut:
1. Penelitian: yaitu kegiatan mengamati atau mencermati suatu objek dengan
menggunakan aturan-aturan dari metodologi tertentu untuk memperoleh
informasi atau data yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas suatu
hal yang dapat menarik minat dan juga penting bagi peneliti.
2. Tindakan: yaitu suatu gerakan kegiatan yang dilakukan secara sengaja
dengan tujuan tertentu, yang di dalam hal ini juga berbentuk rangkaian
siklus kegiatan.
3. Kelas: yaitu sekumpulan peserta didik yang dalam waktu bersamaan
mengalami proses belajar mengajar dengan porsi yang sama dari seorang
guru. Adapun batasan yang ditulis untuk pengertian kelas tersebut adalah
pengertin lama, untuk melumpuhkan pengertian yang salah dan difahami
secara luas oleh umum dengan “ruangan tempat guru mengajar”. Kelas
bukan wujud ruangan tapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar.
Adapun model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan dalam
penelitian ini, pelaksanaannya akan dilakukan melalui beberapa tahapan
siklus dalam kegiatan pembelajaran yang merujuk dari Yusnandar dan
Saabighoot (2012, hlm. 6) yang menyatakan bahwa tahapan penelitian
tindakan kelas adalah sebagai berikut:
20
Perencanaan merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum melakukan sesuatu kegiatan. Diharapkan prencanaan tersebut berpandangan kedepan, serta fleksibel untuk menerima efek-efek yang tak terduga dan dengan perencanaan tersebut secara dini kita dapat mengantisipasi suatu hambatan.
2. Tindakan (Action)
Tindakan ini merupakan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat dan dapat berupa suatu penerapan model pembelajaran tertentu yang bertujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan model yang sedang dijalankan. Tindakan tersebut dapat dilakukan oleh mereka yang terlibat langsung dalam pelaksanaan suatu model pembelajaran yang hasilnya dipergunakan untuk penyempurnaan pelaksanaan tugas.
3. Pengamatan (Observation)
Pengamatan (observasi) ini berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan dalam kelas. Hasil pengaatan ini merupakan dasar dilakukannya refleksi sehingga pengamatan yang dilakukan harus dapat menceritakan keadaan yang sesungguhnya. Dalam pengamatan, hal-hal yang perlu dicatat oleh peneliti adalah proses tindakan, lingkungan, dan hambatan-hambatan yang muncul.
4. Refleksi (Reflection)
21
Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan
Mc. Tegart (dalam Arikunto, 2010, hlm 16)
Wardhani dan Wihardit (2010, hlm. 13) menyatakan bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dengan sendirinya
mempunyai berbagai aturan dan langkah yang harus diikuti.
B. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan adalah peserta didik kelas VA SD
Negeri Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun Ajaran
2014-2015.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang di ambil adalah Sekolah Dasar Negeri
Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang yang bertemapat di
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS III
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Pelaksanaan Refleksi
22
Kampung Buah Laler Kelurahan Taktakan Kecamatan Taktakan Kota
Serang. Alasan pemilihan sekolah ini karena guru-guru di sekolah tersebut
terbuka tehadap penelitian yang dilakukan.
C. Definisi Operasional Variabel
1. Metode Role Playing
Metode pembelajaran adalah alat untuk mencapai tujuan, maka
tujuan itu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas sebelum
menentukan atau memilih metode pembelajaran. Misalnya jika tujuan
pembelajaran berkaitan dengan kognitif peserta didik, maka metode
pembelajaran yang digunakan harus berbeda dengan tujuan pembelajaran
yang berkaitan dengan psikomotor (Sumiati dan Asra, 2009, hlm.92).
Fogg (dalam Huda, 2013, hlm. 209) mengemukakan bahwa Role
Playing atau Bermain Peran adalah sejenis permainan gerak yang di
dalamnya terdapat tujuan, aturan, dan edutainment.
2. Hasil Belajar Peserta dalam Materi Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia
Hasil belajar peserta didik dalam materi Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia didefinisikan sebagai sebuah peningkatan kualitas
pemahaman peserta didik terhadap materi Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia yang berupa data. Data tersebut diperoleh dari tes
yang diberikan kepada peserta didik setelah mengalami proses
pembelajaran terkait materi Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia.
D. Prosedur Penelitian
1. Pra Siklus
a. Rencana
Pada tahap ini peneliti harus menentukan sekolah mana yang akan
diadakan penelitian tentang masalah belajar yang ada dikelas, setelah
dapat kemudian peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada sekolah
bahwa kita akan melakukan penelitian, kemudian tentukan hari/tanggal
23
Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lokasi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah Sekolah
Dasar Negeri Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang yang
bertempat di Kampung Buah Laler, Desa Taktakan, Kecamatan
Taktakan Kota Serang. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik
kelas VA yang berjumlah 28 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki
dan 14 anak perempuan.
b. Observasi
Pada tahap ini peneliti mengamati hasil belajar peserta didik kelas
VA pada IPS pada materi Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia.
c. Refleksi
Pada tahap ini, guru dan peneliti berdiskusi pada pra siklus tentang
data-data yang diperoleh pada saat observasi. Masalah-masalah yang
ditemukan untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan siklus I.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini hal-hal yang di lakukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2) Membuat instrumen evaluasi/penilaian.
3) Membuat lembar observasi aktivitas siswa.
4) Membuat media pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindak yang dilakukan adalah
melaksanakan isi rencana pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan
pembelajaran di kelas.
1) Kegiatan awal
a) Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan
menanyakan kabar mereka.
b) Siswa memulai pembelajaran dengan membaca do’a.
24
d) Guru mengkondisikan siswa dan membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok.
e) Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru
sebelum melaksanakan pembelajaran inti yaitu dengan mengajak
siswa menyanyikan lagu “17 Agustus”.
2) Kegiatan inti
a) Siswa dan guru bertanya jawab tentang lagu “17 Agustus”
b) Siswa menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan kemerdekaan
Republik Indonesia
c) Siswa menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam
kemerdekaan Republik Indonesia.
d) Guru menjelaskan tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia.
e) Guru menjelaskan peranan tokoh-tokoh dalam Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
f) Siswa dikelompokkan dan diberikan suatu peran.
g) Guru memberikan skenario yang harus diperankan siswa.
h) Guru memberi penjelasan tentang setiap peran.
i) Siswa memerankan peran sesuai skenario yang disediakan.
j) Siswa berdiskusi mengerjakan LKS dengan bimbingan guru.
k) Siswa dan guru membahas LKS
l) Siswa bertanya kepada guru tentang hal yang belum difahami
dalam materi.
m)Guru meluruskan kesalah fahaman dan memberikan penguatan.
3) Kegiatan akhir
a) Siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami.
b) Siswa dan guru menyimpulkan materi.
c) Evaluasi dan penilaian.
d) Guru menutup pembelajaran.
c. Refleksi
Pada tahap ini yang dilakukan adalah menganalisis tes hasil
25
Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan pembelajaran berlangsung, dan catatan-catatan yang ditemui
dilapangan.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 148) bahwa instrumen penelitian adalah
suatu alat ukur yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.
Nasution (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 306) berpendapat bahwa dalam
penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia
sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya
belum mempunyai bentuk yang pasti.
Berdasarkan pendapat di atas, maka instrumen dalam penelitian ini adalah
peneliti itu sendiri. Adapun cara untuk memperoleh data yang digunakan
peneliti dalam penellitian ini yaitu melalui wawancara, observasi, dan tes
dengan mengacu kepada pedoman yang telah disusun dan direncanakan. Untuk
memperoleh data-data tersebut maka diperlukan pedoman yang memuat
indikator-indikator dalam penelitian yang bertujuan mendapatkan kualitas
hasil penelitian yang baik.
1. Wawancara
Yusnandar dan Nur’aeni (2014, hlm. 34) menjelaskan bahwa
wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur yang bertujuan
untuk mendapatkan informasi.
Dalam melakukan penelitian ini, wawancara dilakukan kepada guru
kelas VA untuk mengetahui situasi pembelajaran dan memperoleh
informasi-informasi yang menunjang penelitian ini.
2. Observasi
Menurut Sudjana (2009, hlm. 84) Observasi adalah pengamatan
sebagai alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah
laku individu atau proses terjadinya suatu kagiatan yang diamati, baik
dalam siatuasi yang sebenarnya maupun dalam situasi perbuatan.
Dalam penelitian ini, observasi yang dilakukan adalah observasi
26
Kemerdekaan Republik Indonesia dengan menggunakan metode Role
Playing. Berikut ini pedoman observasi yang digunakan, yaitu:
Tabel 3.2
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik dalam Materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Menggunakan Metode
Role Playing
a. Peserta didik menyampaikan secara singkat cerita yang ada dalam skenario
b. Peserta didik antusias dalam menyampaikan secara
singkat cerita yang ada dalam skenario di kelompoknya c. Peserta didik aktif
menyampaikan secara
singkat cerita yang ada dalam skenario di depan kelas
1
a. Peserta didik berpartisipasi dalam mencari teman kelompok
b. Peserta didik bersemangat dalam mencari teman untuk membentuk kelompok c. Peserta didik aktif dalam
membentuk teman kelompok
a. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang kompetensi yang ingin dicapai
b. Peserta didik fokus dalam menyimak penjelasan guru tentang kompetensi yang ingin dicapai
c. Peserta didik berada dalam keadaan kondusif ketika menyimak penjelasan guru
7
8
27
Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tentang kompetensi yang
a. Peserta didik memerankan skenario di depan kelas b. Peserta didik antusias dlam
memerankan skenario di depan kelas
c. Peserta didik memerankan skenario dengan ekspresi
a. Peserta didik mencatat hasil penilaian di lembar kerja b. Peserta didik antusias dalam
berdiskusi dengan kelompoknya dalam memberikan penilaian di lembar kerja
c. Peserta didik aktif berdiskusi menyatukan penilaian di
a. Peserta didik ikut serta menyampaikan hasil kesimpulannya
b. Peserta didik antusias dalam menyampaikan hasil
kelompoknya
c. Peserta didik aktif dalam menyampaikan hasil
a. Peserta didik menyimak kesimpulan dan menjawab pertanyaan yang disampaikan guru
b. Peserta didik antusias menyimak kesimpulan dan menjawab pertanyaan yang disampaikan guru
28
3. Tes
Arikunto (2006, hlm. 150) menyatakan bahwa tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.
Sukmadinata (2011, hlm. 223) menyatakan bahwa tes hasil belajar
kadang-kadang disebut juga tes prestasi belajar, mengukur hasil-hasil
belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu.
Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik
dalam penelitian ini yaitu berupa soal-soal terkait materi Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia sebanyak 15 soal, yang terdiri dari 10
soal pilihan ganda dan 5 soal isian. Tes ini diberikan kepada peserta didik
setelah pembelajaran disetiap siklusnya. Berikut ini kisi-kisi soal yang
diujikan, yaitu:
kesukaran Mudah Sedang Sukar
1
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kualitatif. Analisis
kualitatif yaitu analisis terhadap proses pembelajaran yang dilakukan secara
29
Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan interpretasi dari data yang diperoleh saat pengumpulan data.
Berikut beberapa jenis data yang diperoleh, diantaranya:
1. Data hasil tes
Analisis data merupakan tindak lanjut dari pengumpulan data. Salah
satu teknik pengumpulan data dalam bentuk tes. Hasil tes akan didapat
data yang sifatnya kuantitatif. Pada kegiatan anaisis data, peneliti dan
guru memberikan skor untuk memudahkan dalam menganalisis data.
Setelah melakukan pemberian skor, maka tinggal menentukan Nilai Akhir
(NA) terhadap hasil tes peserta didik. Adapun rumusan pemberian NA
adalah sebagai berikut:
Ketuntasan individual Nilai Akhir (NA) = Σ skor
Σ skor maksimal x 100
Ketuntasan klasikal Rata-rata (rerata) = Σ NA peserta didik
Σ peserta didik
Hasil dua perhitungan tersebut akan diberikan kategori sangat berhasil,
berhasil, cukup berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil. kategori
Rentang kategori tersebut dapat ditentukan dengan melihat tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Rentang Nilai Kualitatif (Takari, 2010, hlm. 55)
Rentang skor Nilai
80 – 100
Hasil evaluasi tersebut kemudian akan disajikan dalam bentuk
grafik. Grafik ini dibuat setelah kedua siklus selesai dilaksanakan. Isi dari
grafik tersebut adalah peningkatan hasil belajar dari tiap siklusnya.
Setelah mendapatkan hasil perhitungan pengolahan data hasil tes
maka akan disesuaikan dengan pertanyaan yang dirumuskan dalam
rumusan masalah. Setelah itu baru akan menyimpulkan hasil penelitian
30
mengalami peningkatan maka dapat disimpulkan bahwa metode role
playing dapat meningkatan hasil belajar peserta didik. Sebaliknya jika
reratanya pada setiap siklusnya tidak mengalami peningkatan maka dapat
disimpulkan bahwa metode role playing tidak dapat meningkatan hasil
belajar peserta didik.
2. Data hasil observasi
Dalam kegiatan observasi aktivitas peserta didik, analisis data
dilakukan secara kualitatif. Berikut penilaian yang dilakukan dalam
kegiatan observasi menurut Aisah (2011, hlm. 35) adalah:
a. Kriteria Penilaian
4: jika 3 indikator tercapai
3: jika 2 indikator tercapai
2: jika 1 indikator tercapai
1: jika indikator tidak tercapai
b. Kriteria Penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Presentase 90%-100% : A (Sangat Aktif)
2) Presentase 80%-89% : B (Aktif)
3) Presentase 65%-79% : C (Cukup Aktif)
4) Presentase 55%-64% : D (Kurang Aktif)
5) Presentase kurang dari 55% : E (Sangat Kurang Aktif)
c. Norma Penilaian
Tabel 3.4 Norma Penilaian
Rentang Nilai Kriteria
3,1-4,0 A (Baik Sekali)
2,1-3,0 B (Baik)
1,1-2,0 C (Cukup)
0-1,0 D (Kurang)
G. Validitas dan Reliabilitas Penelitian
Validitas dan reliabilitas bertujuan untuk mengetahui keabsahan data
penelitian yang telah diperoleh. Adapun, uji keabsahan data yang dilakukan
31
Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Validitas
a. Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian
data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan
sistematis.
b. Membercheck yaitu proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data yang mempunyai tujuan untuk mengetahui
seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan
oleh pemberi data.
2. Reliabilitas
Reliabilitas dalam penelitian yaitu dengan cara melakukan audit oleh
53
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian
pada penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan
aktivitas pembelajaran IPS peserta didik melalui pembelajaran dengan
menggunakan metode role playing pada materi Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia di kelas V SD Negeri Taktakan 2 Kecamatan Taktakan,
Kota Serang, Tahun Ajaran 2014-2015, maka disimpulkan bahwa:
1. Penerapan metode role playing dapat meningkatkan aktivitas peserta
didik pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi pada siklus I yaitu
mencapai kategori baik dan pada siklus II sudah mencapai kategori baik
sekali.
2. Penerapan metode role playing dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini
terlihat dari peningkatan rata-rata kelas mulai dari pra siklus yaitu 52,5,
siklus I mencapai 79,6, dan pada siklus II mencapai 91,8. Dari ketiga
rata-rata kelas yang diperoleh, terlihat bahwa hasil belajar meningkat.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan terkait dengan hasil penelitian penerapan
metode role playing untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas
pembelajaran IPS peserta didik pada materi Proklamasi Kemerdekaan
Republik maka ada beberapa hal yang perlu direkomendasikan, diantaranya
54
Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Untuk guru, penelitian ini menghasilkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) kelas V tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indinesia yang dapat digunakan oleh guru sebagai inovasi dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan menggunakan metode role playing, diharapkan
proses belajar mengajar akan lebih menarik, variatif, inovatif, dan lebih
bermakna.
2. Untuk Kepala Sekolah, data terkait penerapan metode role playing pada
pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
dalam penelitian ini dapat digunakan kepala sekolah sebagai rujukan
dalam menyusun kebijakan terkait mengingkatkan kualitas belajar
mengajar di sekolah.
3. Untuk para peneliti selanjutnya data data yang diperoleh dari penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian
55
DAFTAR PUSTAKA
Aisah, I. (2010). Meningkatkan Pemahaman Siswa dengan Menggunakan Metode Bermain Peran (Role Playing) pada Konsep Kerja Sama di Lingkungan Keluarga dan Sekolah pada Pembelajaran IPS Kelas III. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Serang.
Arikunto, S. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rhineka Cipta.
Huda, M. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Malang: Pustaka Pelajar.
Ikhfa, M. F. (2014). Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Menerima Keragaman Suku Bangsa dan Budaya MelaluiMetode Role Playing di SD NU Wanasari Indramayu. (Skripsi). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Kartini, T. (2007). Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Kelas V SDN Cileunyi I Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Jurnal Pendidikan Dasar (8).
Listiana, D. (2014). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Cooperative Learning Tipe The Power of Two pada Konsep Masalah Sosial.
(Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Sapriya. (2012). Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatana Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: ALFABETA, cv.
56
Alip Ruzki, 2015
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumiati & Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.
Supridjono, A. (2013). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Takari, R.E. (2010). Penelitian Tindakan kelas. Bandung: Genesindo.
Tonny. (2012). Teori Belajar. Tersedia: http://tonnymdr.blogspot.com/2012/05/teori -belajar.html [19 April 2015; 21:47]
Wardhani, I. & Wihardit, K. (2010) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
Yusnandar, E. & Nur’aeni. (2014). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang:
Ikhwan Mandiri Press.
Yusnandar, E. & Saabighoot, Y. A. (2003). Metode Penelitian Pendidikan di SD.
Serang:Ikhwan Mandiri Press.
Zulkifli, E. & Rustiati, I. (2011). Konsep-konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial.