• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE MAKE A-MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V DI SLB B TUNAS HARAPAN KARAWANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN METODE MAKE A-MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V DI SLB B TUNAS HARAPAN KARAWANG."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN METODE MAKE A-MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN

BILANGAN BULAT PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V DI SLB B TUNAS HARAPAN KARAWANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Pendidikan Pada Departemen Pendidikan Khusus

Universitas Pendidikan Indonesia

Disusun Oleh :

NOVI SITI MARIYAH IBTIYAH 1106642

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

B A N D U N G 2 0 1 5

(2)

PENGGUNAAN METODE MAKE A-MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN

BILANGAN BULAT PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V DI SLB B TUNAS HARAPAN KARAWANG

Oleh:

Novi Siti Mariyah Ibtiyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Fakultas Ilmu Pendidikan

@Novi Siti Mariyah Ibtiyah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak cipta dilindungi Undang-undang

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

NOVI SITI MARIYAH IBTIYAH 1106642

PENGGUNAAN METODE MAKE A-MATCH

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT PADA SISWA TUNARUNGU

KELAS V DI SLB B TUNAS HARAPAN KARAWANG

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Dosen Pembimbing I

Dr. IMAS DIANA APRILIA, M.Pd NIP 19700417 199402 2 001

Dosen Pembimbing II

Dr. SUNARDI, M.Pd NIP 19600201 198703 1 002

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penggunaan Metode

Make A-Match Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan

Bilangan Bulat Pada Siswa Tunarungu Kelas V di SLB B Tunas Harapan

Karawang” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini,

saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukaan adanya

pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya

saya ini.

Karawang, Januari 2015

Penulis

Novi Siti Mariyah Ibtiyah

(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

1.

Berdoa, Berusaha dan Berserah diri pada-Nya. (Penulis)

2.

Hapuslah peluh dan keringat orang tuamu dengan

mempersembahkan yang terbaik bagi mereka.

3.

Jika kegagalan bagaikan hujan dan kesuksesan bagaikan

matahari, maka kita butuh keduanya untuk bisa melihat pelangi

(Ust. Yusuf Mansyur).

4.

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S

Insyirah : 6).

Persembahan:

1.

Bapak dan Ibu tercinta yang

selalu memberi dukungan moril dan

materiil.

(6)

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN METODE MAKE A-MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT

PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V DI SLB B TUNAS HARAPAN KARAWANG

NOVI SITI MARIYAH IBTIYAH 1106642

A B S T R A K

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peningkatan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada siswa tunarungu kelas V di SLB B Tunas Harapan Karawang dengan menggunakan metode pembelajaran make a-match (berpasangan).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas yang tahapnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dua siklus setiap siklusnya terdiri dari tiga kali pertemuan. Subjek penelitian ini siswa tunarungu kelas V di SLB B Tunas Harapan Karawang yang berjumlah 4 orang. Pengumpulan data dengan tes tertulis dan observasi. Teknik pengolahan data yang digunakan teknik deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif dengan penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik.

Hasil penelitian dengan metode make a-match dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada siswa tunarungu kelas V di SLB B Tunas Harapan Karawang. Metode make a-match yang dilakukan dalam proses pembelajaran mengenai operasi bilangan bulat yaitu dengan cara siswa memasangkan setiap kartu yang melambangkan bilangan bulat positif dan kartu yang melambangkan bilangan bulat negatif, sehingga tersisa sejumlah kartu yang merupakan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Dengan metode make a-match selain pembelajaran lebih menyenangkan, siswa mendapatkan pengalaman belajar yang konkret, sehingga dapat meminimalisir verbalisme dalam proses pembelajaran. Hasil tersebut terbukti dengan nilai yang diperoleh siswa setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode make a-match mengalami peningkatan. Pada siklus I meskipun ada peningkatan tetapi hasilnya belum cukup optimal. Masih terdapat siswa yang memperoleh nilai di bawah nilai KKM yaitu 7,04 dan nilai rata-rata kelas pada siklus I yaitu 3,84. Pada siklus II terlihat peningkatan yang signifikan. hal ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa berada diatas nilai KKM yaitu lebih dari 7,04. Dan nilai rata-rata kelas meningkat sebesar 4,25 dari 3,84 menjadi 8,09.

(7)

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE IMPLEMENTATION OF MAKE A-MATCH METHOD TO IMPROVE THE SUM INTEGER ARITHMETIC OPERATIONS SKILL

ON THE HEARING IMPAIRMENT STUDENTS IN FIFTH GRADE AT SLB B TUNAS HARAPAN KARAWANG

NOVI SITI MARIYAH IBTIYAH 106642

ABSTRACT

This research aims to describe the increase in of the sum integer arithmetic operations skill on hearing impairment students in the fifth grade at SLB B Tunas Harapan Karawang using the make-a-match method.

The method used in this research is classroom action research stages of planning, action, observation and reflection. These research was done in two cycles wih each cycle consisting of three meetings. The research subjects are 4 hearing impairment students in grade V at SLB B Tunas Harapan Karawang. Data collection by a written test and observation. Data processing techniques used qualitative and quantitative descriptive techniques for presentation data in tables and graphs.

The results of the research make-a-match method can improve the sum of integer arithmetic operations skill on hearing impairment students in the fifth grade at SLB B Tunas Harapan Karawang. Make-a-match method is done in the process of learning about the operation integer that is the way the students to match each card that symbolizes the positive integers and a card that symbolizes the negative integers, until the last card that dont have match is the answer of question that given by teacher. With the make-a-match method in addition make lesson more fun, the students gain concrete learning experiences, so as to minimize verbal in the learning process. The results proved the value obtained by the students after learning by using a method of make-match increased. In the first cycle even though there is an increase, but the result is not quite optimal. There are still students who received grades under the KKM is 7.04 and the average value of the class in the first cycle is 3.84. In the second cycle shown significant improvement. this can be seen from the value obtained by the students are above the KKM is more than 7.04. And the class average value increased by 4.25 from 3.84 into 8.09.

(8)

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

DAFTAR ISI ... viiii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Sasaran Tindakan ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Hipotesis Tindakan ... 4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Ketunarunguan ... 6

B. Pembelajaran Matematika ... 13

(9)

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Metode Make A-Match Pada Pembelajaran Matematika

Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat Bagi Siswa

Tunarungu ... 16

E. Penelitian Sebelumnya yang Relevan ... 17

F. Kerangka Berpikir ... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 20

B. Setting Penelitian ... 21

C. Siklus Tindakan ... 21

D. Variabel Penelitian ... 29

E. Instrumen Pengumpulan Data ... 31

F. Teknik Pengolahan Data ... 33

G. Indikator Keberhasilan Penelitian ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kemampuan Awal Siswa ... 34

B. Hasil Penelitian ... 3

5 C. Pembahasan ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ... 57

B. Implikasi ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(10)

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 : Klasifikasi Ketunarunguan ... 7

Tabel 3.1 : Profil Subjek Penelitian ... 21

Tabel 3.2 : Format Observasi Aktifitas Guru ... 25

Tabel 3.3 : Format Obserasi Aktifitas Siswa ... 27

Tabel 3.4 : Kisi-kisi Instrumen ... 31

Tabel 4.1 : Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa ... 34

Tabel 4.2 : Waktu Pelaksanaan Siklus I ... 36

Tabel 4.3 : Hasil Evaluasi Siklus I ... 41

Tabel 4.4 : Waktu Pelaksanaan Siklus II ... 46

(11)

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 : Hasil Evaluasi Siklus I ... 41

Grafik 4.2 : Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas dan KKM Siklus I ... 42

Grafik 4.3 : Hasil Evaluasi Siklus II ... 50

Grafik 4.4 : Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas dan KKM Siklus II ... 51

(12)

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Halaman

(13)

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan

kualitas sumber daya manusia, terlebih dalam era globalisasi sekarang ini. Salah

satu ilmu yang penting dalam dunia pendidikan adalah matematika. Peranan

matematika cukup besar, matematika mendasari perkembangan ilmu pengetahuan

lainnya termasuk sains dan teknologi. Karena itu pembelajaran matematika harus

diberikan kepada semua peserta didik dimulai dari sekolah dasar untuk membekali

mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif serta

kemampuan kerja sama.

Matematika pada hakikatnya adalah ilmu dasar dari berbagai ilmu

pengetahuan oleh sebab itu dari mulai usia pendidikan dini, sekolah dasar sampai

perguruan tinggi selalu melibatkan matematika pada mata pelajaran ataupun mata

kuliah. Matematika adalah ilmu yang mempunyai objek berupa fakta, konsep, dan

operasi serta prinsip. Kesemua objek itu harus dipahami secara benar oleh anak

tunarungu. Dalam kurikulum nasional, matematika merupakan pelajaran yang

wajib dipelajari di setiap jenjang pendidikan. Mulai dari sekolah dasar sampai

tingkat lanjutan. Pembelajaran matematika ini sangat penting karena pelajaran

matematika dapat mengasah logical mathematical seseorang, yaitu kemampuan

berpikir menurut aturan logika, memahami, menganalisis pola angka-angka serta

memecahkan masalah dengan kemampuan berpikir.

Selain dapat mengasah kemampuan logical mathematical seseorang,

pelajaran matematika merupakan suatu disipilin ilmu yang praktis dan aplikatif.

Aplikasi matematika sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Matematika

bagi anak-anak pada umumnya merupakan pelajaran yang mungkin atau paling

tidak disukai. Beberapa faktor yang menyebabkan matematika kurang disenangi

salah satunya adalah karena dalam matematika banyak terdapat simbol, notasi,

(14)

2

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesulitan dalam mempelajarinya terlebih lagi untuk anak tunarungu yang

memiliki hambatan dalam mendengar dan berbahasa sehingga kemampuan

abstraksinya tidak seperti anak yang mendengar.

Untuk dapat memahami suatu konsep matematika, siswa harus benar-benar

aktif. Dengan kata lain bahwa belajar bukan hanya menyerap informasi secara

pasif melainkan secara aktif menciptakan pengetahuan dan keterampilan.

Keberhasilan pembelajaran matematika tidak lepas dari peran guru. Slameto

(2003, hlm. 163) mengungkapkan bahwa “Salah satu kemampuan yang dimiliki seorang guru adalah mampu menggunakan banyak metode saat mengajar

sehingga penyajian pembelajaran lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima

dan kelas menjadi hidup, sehingga dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran matematika hendaknya dapat memilih dan menerapkan suatu

metode pembelajaran yang efektif”.

Salah satu ruang lingkup dalam mata pelajaran matematika pada satuan

pendidikan Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) yang terdapat pada

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006) meliputi bilangan, yakni operasi

hitung penjumlahan bilangan bulat. Bilangan bulat merupakan konsep yang

abstrak bagi siswa tunarungu. Anak tunarungu mengolah berbagai informasi

secara visual dan informasi yang bersifat konkrit. Anak tunarungu sering

dikatakan kurang daya abstraksinya dibandingkan dengan anak mendengar.

Jika mengacu pada kurikulum, maka siswa kelas V sekolah dasar

diharapkan sudah dapat memahami mengenai bilangan bulat serta telah dapat

melakukan operasi hitung yang berkaitan dengan bilanga bulat, baik itu operasi

hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian serta pembagian. Siswa sudah dapat

melakukan penjumlahan bilangan bulat baik penjumlahan bilangan bulat positif

dan positif, penjumlahan bilangan bulat negatif dan negatif serta penjumlahan

bilangan bulat positif dan negatif. Contoh siswa sudah dapat mengerjakan

penjumlahan 7 + (-6) dan sebagainya.

Namun pembelajaran bilangan khususnya mengenai operasi hitung bilangan

(15)

3

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran mengenai operasi hitung bilangan bulat yang biasa dilakukan

peneliti yaitu dengan metode garis bilangan, namun ternyata hasil yang dicapai

belum optimal. Siswa masih belum paham mengenai konsep operasi hitung

bilangan bulat karena seperti yang dijelaskan sebelumnya banyaknya lambang

atau notasi yang memerlukan daya abstraksi siswa dimana siswa tunarungu masih

rendah daya abstraksinya. Di samping itu pembelajaran masih berpusat kepada

guru, siswa kurang aktif dan kurang terlibat serta berinteraksi selama proses

pembelajaran.

Siswa di kelas peneliti mampu melakukan penjumlahan sederhana.

Misalkan penulis selaku guru bertanya kepada siswa, “6 + 11 berapa?”. Hampir semua siswa dapat menjawab dengan benar. Namun ketika guru bertanya, “3 + ( -2) berapa?” Semua siswa menjawab “5”. Siswa masih bingung dengan notasi ataupun simbol yang ada. Sebelumnya peneliti menggunakan metode dengan garis

bilangan, namun hal itu dirasa semakin membingungkan bagi siswa karena siswa

harus menggambar terlebih dahulu garis bilangan, belum lagi dengan

kebingungan siswa dalam menentukan arah panah yang ditunjukkan garis

bilangan. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa menggunakan metode garis

bilangan belum tepat.

Melihat hal tersebut peneliti berusaha mencari cara, bagaimana siswa dapat

memahami tentang konsep operasi hitung bilangan bulat dengan baik dan dapat

meminimalisir verbalisme sehingga siswa dapat langsung berinteraksi langsung

dengan objek bahasan, dan mendapatkan pengalaman belajar yang nyata, serta

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan melakukan operasi hitung

penjumlahan bilangan bulat.

Salah satu metode alternatif yang hendak dilakukan oleh peneliti yaitu

dengan menggunakan metode make a-match. Metode make a-match ini

merupakan metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Lorna Curran pada

tahun 1994. Metode make a-match yang akan coba diterapkan di kelas peneliti

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Dipilihnya

(16)

4

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serta siswa lebih mudah memahami pembelajaran karena dengan adanya

pengalaman belajar secara konkret.

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka peneliti melakukan upaya

nyata dengan mengadakan penelitian dengan judul “Penggunaan Metode Make A-Match Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan

Bulat Pada Siswa Tunarungu Kelas V di SLB B Tunas Harapan Karawang”

B. Sasaran Tindakan

Sasaran tindakan dari penelitian ini yaitu siswa tunarungu yang duduk di

kelas V SLB B Tunas Harapan Karawang. Dipilihnya kelas ini karena peneliti

mengajar dikelas tersebut. Sedangkan yang menjadi target penelitian ini yaitu

kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat positif dan bilangan bulat

negatif.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penggunaan metode make a-match dapat meningkatkan

kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat siswa tunarungu

kelas V di SLB B Tunas Harapan Karawang?

2. Penerapan metode make a-match yang bagaimana yang dapat meningkatkan

kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada siswa

tunarungu kelas V di SLB B Tunas Harapan Karawang?

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap sesuatu penelitian yang

sedang dilakukan. Menurut Arikunto (1997:22). " Hipotesis merupakan kebenaran

sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus di buktikan atau di tes

(17)

5

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Penggunaan metode make a-match dapat meningkatkan kemampuan

operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada siswa tunarungu kelas V di

SLB B Tunas Harapan Karawang

2. Penerapan metode make a-match yang disesuaikan dengan kondisi siswa

sehingga dapat pengalaman belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan

kebutuhan siswa tunarungu kelas V di SLB B Tunas Harapan Karawang.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui penggunaan metode make a-match dapat meningkatkan

kemampuan melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada

siswa tunarungu kelas V SDLB di SLB B Tunas Harapan Karawang

b. Untuk mendeskripsikan penerapan metode make a-match untuk

meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada

siswa tunarungu kelas V di SLB B Tunas Harapan Karawang

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

kepada dunia pendidikan dalam pengajaran matematika khususnya dalam

meningkatkan kemampuan siswa tunarungu melakukan operasi hitung

penjumlahan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan meningkatkan hasil belajar matematik siswa tunarungu

dalam melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat.

(18)

6

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini sebagai salah satu cara memecahkan masalah yang ada di kelas

yakni upaya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam hal operasi hitung

penjumlahan bilangan bulat, serta sebagai masukan bagi guru sebagai alternatif

dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan

tidak membosankan.

3) Lembaga Sekolah

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi lembaga sekolah, sehingga

(19)

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode penelitian

tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Suhardjono (dalam

Mohammad Asrori, 2008, hlm. 5) mendefinisikan, ”Penelitian tindakan kelas

adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran.”

Menurut Arikunto, S. Dkk (2008, hlm. 3) Penelitian tindakan kelas

(Classroom Action Research) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersama. PTK ini merupakan suatu penelitian bersiklus yang

dilakukan oleh guru berdasarkan permasalahan riil yang ditemui di kelas, melalui

langkah-langkah merancang melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara

kolaboratif, partisipasif, dan reflektif mandiri dengan tujuan untuk memperbaiki

kualitas pembelajaran yang meliputi sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi,

dan situasi, sehingga hasil belajar siswa dan kinerja guru dapat meningkat.

Setiap penelitian mempunyai karakteristik tertentu yang membedakan

dengan penelitian yang lain. Penelitian tindakan kelas antara lain sebagai berikut :

1. Bersifat situasional kontektual yang terkait mendiagnosis dan memecahkan

masalah dalam konteks tertentu.

2. Menggunakan pendekatan kolaboratif

3. Bersifat partisipatori (jika penelitian dilakukan secara tim, yakni setiap

anggota tim ikut ambil bagian dalam pelaksanaan penelitiannya)

4. Bersifat self evaluative, yakni peneliti melakukan evaluasi sendiri secara

kontinu untuk meningkatkan praktik kerja

5. Prosedur penelitian tindakan bersifat on the spot yang didesain untuk

mengatasi masalah konkret yang ada ditempat itu juga

(20)

21

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Memiliki keluwesan dan adiktif

B. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SLB B Tunas Harapan Karawang

di kelas V SDLB. Dipilihnya siswa kelas V karena peneliti adalah guru kelas V,

sehingga memudahkan proses pelaksanaan penelitian. Penelitian ini dilakukan

secara kolaborasi antara peneliti dan mitra (guru). Adapun waktu penelitian yaitu

pada semester 1 (ganjil) tahun pelajaran 2014/2015.

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa tunarungu

kelas V SDLB yang berjumlah 4 orang siswa, terdiri dari 2 orang siswa laki-laki

dan 2 orang siswa perempuan. Adapun Profilnya sebagai berikut :

(21)

22

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini direncanakan akan menggunakan tiga siklus, akan tetapi hal

ini bersifat tentatif yang mana tidak berpatok terhadap tiga siklus yang

direncanakan, bisa saja berkurang menjadi dua siklus, hal ini didasarkan apabila

pada siklus kedua tujuan kelak tercapai, maka penelitian ini akan diakhiri dan

apabila belum tercapai disiklus kedua maka bisa saja ditambah akan tetapi batas

maksimal yang diambil peneliti yaitu tiga siklus dengan pertimbangan waktu

untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Untuk lebih terperinci maka tindakan penelitian ini dapat dilihat dari model

penelitian Kemmis dan Taggart yang dilaksanakan peneliti bersama mitra melalui

beberapa siklus tindakan seperti pada bagan berikut ini:

Bagan 3.1

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas ini secara operasional dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan Tindakan Kelas

Berdasarkan temuan di lapangan peneliti menentukan masalah yang menjadi

sasaran penelitian tindakan kelas ini, yaitu meningkatkan kemampuan operasi

Observasi Awal Rencana Tindakan Siklus I

(22)

23

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hitung bilangan bulat pada siswa tunarungu kelas V di SLB B Tunas Harapan

Karawang.

Agar penelitian tindakan kelas dapat berjalan secara efektif dan efisien ,

maka perlu direncanakan secara matang. Perencanaan yang dilakukan peneliti

sebelum tindakan yang dilakukan, diantaranya menyangkut alat atau media serta

materi yang akan disampaikan serta strategi pembelajaran yang akan dilakukan.

Hal ini dimaksudkan agar seluruh rangkaian kegiatan penelitian tersusun secara

sistematis.

Adapun pada tahap perencanaan ini peneliti :

a. Melakukan observasi awal mengenai kemampuan awal siswa mengenai

operasi hitung penjumlahan

b. Mengidentifikasi masalah dalam pelaksanaan pembelajaran matematika

berkaitan dengan bilangan

c. Menyusun rencana program pembelajaran (RPP) dengan menetapkan

metode yang akan digunakan yaitu dengan menggunakan metode make

a-match

d. Mempersiapkan alat bantu untuk menunjang pelaksanaan metode make

a-match

e. Menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh berupa siklus tindakan

kelas.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan ini adalah melaksanakan kegiatan tindakan,

yaitu proses melakukan pembelajaran berdasarkan materi yang telah disusun dan

didasarkan pada metode yang telah dipersiapkan. Adapun untuk mendukung

pelaksanaan metode make a match diperlukan kartu berpasangan yang berisikan

bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif.

Dalam tahapan ini yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sedangkan

(23)

24

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengamati dan mengetahui kelemahan-kelemahan yang terjadi ketika

pelaksanaan tindakan sedang dilakukan.

a. Siklus I

Setelah diperoleh kondisi awal siswa mengenai proses pembelajaran operasi

hitung penjumlahan, maka dilakukan tindakan kelas tahap ke-1. Rencana

pembelajaran yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan operasi

hitung penjumlahan bilangan bulat melalui metode make a-match antara lain

sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal :

a) Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar

b) Guru mengadakan apersepsi melalui tanya jawab dengan siswa tentang

bilangan

c) Siswa diminta mengerjakan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat

positif.

2) Kegiatan Inti :

a) Guru melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan belajar terbimbing

b) Dalam pembelajaran guru menggunakan metode make a-match, dimana

siswa diberikan sejumlah kartu yang melambangkan bilangan bulat

positif dan bilangan bulat negatif. Kartu berbentuk persegi utnuk

melambangkan bilangan bulat positif dan kartu berbentuk lingkaran

untuk melambangkan bilangan bulat negatif.

Bilangan bulat positif Bilangan bulat negatif

c) Siswa diminta memasangkan bilangan tersebut sesuai dengan soal yang

diberikan.

d) Setelah memasangkan kartu yang berisi bilangan tersebut, siswa diminta

(24)

25

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e) Siswa menuliskan hasil jawaban dari soal yang diberikan oleh guru

berdasarkan jumlah kartu yang bersisa atau yang tidak memiliki

pasangan.

f) Siswa mengerjakan latihan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk

melihat kemampuan siswa.

3) Kegiatan Penutup

a) Siswa bersama dengan guru merangkum pembelajaran yang telah

dilakukan

b) Guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah dilaksanakan

Dalam penelitian ini evaluasi dari tindakan yang pokok adalah untuk

mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan operasi hitung penjumlahan

bilangan bulat pada siswa tunarungu kelas V di SLB B Tunas Harapan Karawang

dengan menggunakan metode make a-match.

b. Siklus II dan Siklus III

Kegiatan pada siklus II dan III merupakan hasil refleksi dari siklus

sebelumnya, merupakan perbaikan dari langkah-langkah yang telah dilakukan

pada siklus terdahulu untuk memperbaiki hal-hal yang dirasa kurang dalam siklus

sebelumnya.

3. Observasi

Kegiatan observasi merupakan upaya mengamati dan mengkomunikasikan

hal-hal yang terjadi selama tindakan dilakukan dengan menggunakan lembar

observasi yang telah dipersiapkan. Setiap langkah tindakan yang dilakukan serta

dampaknya terhadap siswa.

Adapun cara melakukan pengamatan atau observasinya adalah dengan

bantuan rekan sejawat sebagai observer yang mengamati aktifitas guru dan siswa

tunarungu kelas V dalam pembelajaran operasi hitung penjumlahan bilangan bulat

dengan menggunakan metode make a-match di SLB B Tunas Harapan Karawang.

Berikut ini contoh format pengamatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini,

(25)

26

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Format Observasi Aktifitas Guru

No Aspek yang diamati Skala Observasi Keterangan

SB B C K akan digunakan dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa dalam pemahaman 4 Penguasaan Materi

- Materi yang disampaikan sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran

- Materi yang disampaikan jelas dapat dipahami siswa

- Memberikan contoh

penyelesaian soal yang disampaikan jelas dan sesuai dengan rencana pembelajaran

- Metode yang digunakan sesuai dengan rencana pembelajaran

(26)

27

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Langkah-langkah

dengan siswa berkaitan dengan materi yang telah 6 Kemampuan Menggunakan

(27)

28

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 Sikap siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan.

2 Sikap siswa terhadap

cara penyampaian

materi yang dilakukan oleh guru

5 Keterlibatan siswa

dalam proses

10 Penyelesaian tugas yang diberikan

Setelah pelaksanaan tindakan selesai dilaksanakan peneliti dalam hal ini

guru yang melakukan proses pembelajaran dan pengamat atau observer

(28)

29

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan sehingga dapat dianalisa

untuk selanjutnya dipecahkan secara bersama-sama. Hal-hal yang sudah dianggap

baik dipertahankan bila perlu ditingkatkan, sementara hal-hal yang dirasa masih

kurang diperbaiki untuk pelaksanaan tindakan berikutnya.

4. Refleksi

Refleksi adalah suatu kegiatan mengevaluasi, menganalisis, dan meninjau

kembali kegiatan-kegiatan atau peristiwa-peristiwa yang telah dilakukan peneliti

selama proses pelaksanaan tindakan. Dengan kata lain, kegiatan refleksi dapat

disebut juga sebagai kegiatan perekaman atas seluruh pelaksanaan tindakan yang

telah dilakukan peneliti selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Setelah semua

informasi tertampung melalui observasi maka dilakukan refleksi. Data yang

terkumpul dianalisis dan diberi makna, sehingga dapat diketahui apakah tindakan

yang dilakukan telah mencapai tujuan atau belum, jika belum maka peneliti

beserta mitra segera menyusun rencana selanjutnya untuk merumuskan tindakan

lanjutan hasil dari refleksi untuk memperbaiki hal-hal yang dirasa kurang dalam

siklus sebelumnya.

5. Tahap Rencana Tindakan Lanjutan

Tahap ini merupakan tahapan untuk merumusan rencana tindakan lanjutan

bila hasil refleksi belum memuaskan maka perlu dilakukan pada tindakan lanjutan

dengan memperbaiki hal-hal yang belum dilakukan pada tindakan lanjutan atau

dengan kata lain tindakan lanjutan ini untuk memperbaiki atau memodifikasi

tindakan sebelumnya yang memang belum dapat mengatasi masalah yang ada

sehingga diperlukan tindakan lanjutan supaya masalahnya dapat teratasi.

Perencanaan tindakan lanjutan ini merupakan hasil refleksi dari suatu

tindakan sebelumnya yang belum dapat mengatasi atau memecahkan

permasalahan yang ada sehingga memerlukan suatu perencanaan baru untuk

melakukan tindakan lanjutan yang diperbaiki atau dipahami sebagai hasil analisis

(29)

30

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan suatu besaran yang dapat diubah atau

berubah sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan

menggunakan variabel kita akan memperoleh lebih mudah memahami

permasalahan. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010,

hlm. 60)

Hatch dan Farhady (Sugiyono, 2010, hlm. 60) menerangkan bahwa secara

teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang

mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain atau satu objek dengan

objek yang lain.

Variabel penelitian ini terdiri atas 2 variabel, yakni :

1. Variabel bebas (Variabel Independen), yaitu variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat

(Sugiyono, 2010, hlm. 61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

bebasnya adalah penggunaan metode make a-match . Metode make a-match

merupakan metode yang dikembangkan oleh Curran (1994) dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari suatu konsep

tertentu dalam suasana menyenangkan. Metode make a-match yaitu metode

pembelajaran dengan cara mencari pasangan melalui kartu pertanyaan dan

jawaban. Penggunaan metode make a-match dalam penelitian ini yaitu

dimana siswa memasangkan kartu bilangan bulat positif dan bilangan bulat

positif, setelah dipasangkan semua kartu dan terdapat kartu yang tersisa,

maka kartu tersisa tersebut yang menjadi jawaban atas pertanyaan yang

dimaksud. Untuk bilangan bulat positif digunakan kartu berbentuk persegi

sedangkan untuk bilangan bulat negatif menggunakan kartu berbentuk

lingkaran. Contoh 3 + (-2), maka siswa akan mengambil 3 buah kartu

(30)

31

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memasangkannya. Setelah kartu tersebut dipasangkan terdapat 1 kartu

persegi yang tidak memiliki pasangan, maka jumlah kartu yang tidak

memiliki pasangan tersebut yang menjadi jawaban atas pertanyaan yang

diberikan.

+ =

3 + (-2) = 1

2. Variabel terikat (Variabel Dependen), yaitu variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini

variabel terikatnya adalah kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan

bulat siswa tunarungu.

Operasi hitung atau pengerjaan hitung dalam Russefendi (1979, hlm. 21) mengatakan bahwa “Apabila ada kata operasi hitung atau pengerjaan hitung, maksudnya yaitu salah satu beberapa atau semua penjumlahan, pengurangan,

perkalian, dan pembagian serta operasi hitung lainnya”.

Bilangan bulat adalah seluruh bilangan bulat positif, atau negatif yang tidak

memiliki desimal atau pecahan (Wahyudi, 2000, hlm. 73). Himpunan bilangan

bulat disimbolkan dengan Z (zahlan), apabila dibuatkan ke dalam notasi

matematika maka himpunan bilangan bulat adalah Z = {...,-3,-2,1,0,1,2,3,...}. dari

notasi matematika tersebut dapat disimpulkan bahwa bilangan bulat adalah semua

bilangan cacah dengan semua lawan bilangan asli atau dengan kata lain bilangan

bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol dan bilangan bulat positif.

Operasi hitung penjumlahan bilangan bulat terdiri dari :

a. Penjumlahan bilangan bulat positif dan positif

Contoh : 3 + 5 = 8

b. Penjumlahan bilangan bulat negatif dan negatif

Contoh : (-5) + (-4) = -9

(31)

32

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Contoh : 4 + (-2) = 2

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus utama adalah kemampuan operasi hitung

penjumlahan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif dari bilangan

negatif 10 hingga bilangan bulat positif 10.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

memperoleh data yang diperlukan, agar data yang dihasilkan dapat lebih akurat

dan tepat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa alat pengumpul

data atau instrumen penelitian berupa :

1. Tes

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu

tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak sehingga

menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak yang dapat

dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau dengan nilai

standar yang ditetapkan. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk melihat hasil

belajar siswa yaitu tes tertulis yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung

yang berjumlah 10 soal mengenai operasi hitung penjumlahan bilangan bulat

negatif dan bilangan bulat positif.

Sebelum instrumen tes tersebut diberikan kepada siswa, terlebih dahulu

instrumen tes tersebut di uji validitas. Validitas merupakan suatu ukuran yang

mengukur tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diharapkan dan dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan

validitas kontruk.. Validitas isi dilakukan dengan cara menyusun tes bersumber

dari kurikulum, dalam hal ini kompetensi dasar pokok bahasan. Secara teknis

pengujian validitas isi dapat dibantu menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam

kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur. Dengan

(32)

33

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun untuk menguji validitas konstruk menggunakan pendapat ahli (expert

judgement).

menyatakan bahwa instrumen tes yang digunakan sudah layak (valid).

Reliabilitas instrumen kemampuan operasi hitung bilangan bulat siswa

diestimasi dengan cara melakukan ujicoba instrumen beberapa kali kepada

koresponden, apabila koefisiennya positif dan signifikan maka instrumen

dinyatakan reliabel.

2. Observasi / Pengamatan

Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti

atau pengamat melihat situasi penelitian. Pengamatan dan pencatatan dilakukan

(33)

34

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada waktu observasi dilakukan, mitra peneliti mengamati proses

pembelajaran yang sedang berlangsung dan mengumpulkan data mengenai segala

sesuatu yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung, baik interaksi

antara peneliti dan siswa serta situasi kelas dengan menggunakan lembar

observasi berbentuk daftar cek.

F. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan

kuantitatif, sehingga dalam melakukan analisis data yang telah diperoleh

dilapangan adalah dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan deskriptif

kuantitatif dengan penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik.

Analisis kualitatif digunakan dalam menganalisa data tentang kegiatan

pembelajaran berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses

pembelajaran.

Analisis kuantitatif digunakan untuk melihat ada tidaknya peningkatan hasil

belajar pada setiap siklusnya setelah proses pembelajaran berlangsung. Analisis

data kuantitatif dilakukan dengan melihat hasil belajar siswa setelah

menggunakan metode tersebut dan dengan menggunakan bantuan tabel dan grafik

sehingga dapat terlihat dengan jelas perubahannya, apakah meningkat atau tidak

mengalami peningkatan sama sekali.

G. Indikator Keberhasilan Penelitian

Pada bagian ini perlu dikemukakan tolak ukur keberhasilan penelitian yang

dilakukan. Dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian akan

tercapai jika :

1. Setiap siswa memperoleh nilai diatas nilai KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) yaitu 7,04. Dengan kata lain penelitian ini dianggap berhasil

apabila siswa memperoleh nilai diatas nilai KKM yang telah ditetapkan

(34)

35

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Nilai rata-rata kelas > nilai KKM, dengan kata lain penilitian tindakan kelas

ini dinyatakan berhasil jika nilai rata-rata kelas lebih dari sama dengan nilai

(35)

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas ini mengenai Penggunaan Metode Make A-Match

Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat

Pada Siswa Tunarungu Kelas V di SLB B Tunas Harapan Karawang, diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan metode make a-match dapat meningkatkan kemampuan operasi

hitung penjumlahan bilangan bulat pada siswa tunarungu kelas V di SLB B

Tunas Harapan Karawang Tahun Pelajaran 2014-2015. Dari hasil penelitian

yang dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam operasi

hitung penjumlahan bilangan bulat mengalami peningkatan. Nilai yang

diperoleh siswa mengalami peningkatan > Nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal. Serta Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dari 3,84 pada

siklus I menjadi 8,09 di Siklus II.

2. Penerapan metode make a-match dapat mengurangi verbalisme dalam

proses pembelajaran dan membantu siswa tunarungu dalam hambatan daya

abstraksi dengan pengalaman belajar konkret serta membuat pembelajaran

menjadi lebih menyenangkan.

B. Implikasi

Penggunaan metode make a-match yang peneliti terapkan terhadap siswa

tunarungu kelas V SDLB berpengaruh terhadap kinerja guru untuk memperbaiki

proses kegiatan belajar mengajar pada pelajaran matematika terutama berkaitan

dengan kemampuan siswa tunarungu dalam melakukan operasi penjumlahan

bilangan bulat, dalam hal ini penjumlahan bilangan bulat positif dan bilangan

bulat negatif.

Bagi siswa tunarungu kelas V SLB B Tunas Harapan, penggunaan metode

(36)

58

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penjumlahan bilangan bulat. Dengan penggunaan metode ini memberikan

pengalaman belajar yang konkret kepada siswa sehingga mengurangi verbalisme

dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan

dan membuat siswa lebih termotivasi dan antusias dalam belajar.

Penelitian tindakan kelas ini juga diharapkan dapat digunakan dan

dikembangkan sebagai salah satu referensi atau bahan pertimbangan dalam

(37)

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman M & Sudjadi (1999). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. jakarta : Rineka Cipta

Asrori H. Mohammad (2008). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto .S (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar Matematika SDLB – Tunarungu. Jakarta : Depdiknas

Bunawan, Lani (2000). Penguasaan Bahasa Anak Tunarungu.Jakarta : Yayasan Santi Rama.

Dahar, Ratna Willis (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga

Eliya (2009). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Make A-Match

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi di Kelas XI IPA Semester 1 SMA Negeri 5 Medan Tahun Pelajaran 2009/2010.

Skripsi : FMIPA Unimed, Medan

Erman Suherman, dkk (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA

Hallahan, D.P & Kauffman J.M (2005). Exceptional Learner : Introduction to

Special Education. Published By Allyn & Bacon

Hidayat T (2007). Titian Mahir Matematika. Jakarta : PT. Visindo Media Persada

Isjoni (2010). Cooperative learning. Bandung : Alfabeta

James dan James (1976). Pengertian Matematika [online]. Diakses dari

http://masih-berbagi.blogspot.com/2012/08/pengertian-matematika-menurut-beberapa.html

Johnson dan Rising (1972). Pengertian Matematika [online]. Diakses dari

(38)

60

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Penggunaan metode Make A-Match untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat pada tunarungu kelas V di SLB Tunas Harapan Karawang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

K.A Jamila (2008). Special Education For Special Children. Jakarta : PT. Mizan Publika

Kirk, S. A (1962). Educational Exceptional Children. Boston : Houghton Muhibbin, Syah (2004). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Negoro S.T dan Harahap B (2003). Ensiklopedi Matematika. Jakarta : Ghalia Indonesia

Ruseffendi, E.T (1979). Pengajaran Matematika Modern Untuk Orang tua Murid,

Guru dan SPG : Alat Peraga, Permainan, dan Laboratorium Matematika Sederhana. Bandung : Tarsito

Sadja’ah Edja (2005). Pendidikan Bahasa Bagi Anak Gangguan Mendengar.

Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Samuel A. Kirk (1962). Educating Exceptional Children. Boston

Septiana (2006). Penerapan TPS (Think-Pair-Share)Dalam Pembelajaran

Kooperatif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar. Jurnal Penelitian

Pendidikan

Slameto, Drs (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Somad P & Tarsidi D (2008). Definisi dan Klasifikasi Tunarungu [online]. Diakses dari http://www.permanarian16.blogspot.com/2008/04/definisi-dan-klasifikasi-tunarungu.html

Somantri, S (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : PT. Refika Aditia

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta

Supatmono, Catur (2009). Matematika Asyik. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia

Suwangsih, E dan Tiurlina (2006). Metode Pembelajaran Matematika. Bandung : UPI Press

Wahyudi (2000). Pendidikan Matematika I. Kebumen : PGSD Kebumen

Wiriaatmadja. R (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan

(39)

61

Novi Siti Mariyah Ibtiyah, 2015

Gambar

Tabel 3.1 Profil Subjek Penelitian
Tabel 3.2 Format Observasi Aktifitas Guru
Tabel 3.3 Format Observasi Aktifitas Siswa
Tabel 3.4

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti akan berdiskusi dengan guru, siswa, teman sejawat dan dosen pembimbing mengenai hasil observasi yang telah dilaksanakan selama proses pembelajaran. Hasil

001/S/PGSD-REG/9A/OKT/2015 sedangkan pada siklus II terlihat peningkatan yang cukup signifikan dengan perolehan nilai rata-rata kelas adalah 80,38 serta perolehan

Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Sedangkan apabila dampak penyelenggaraan bagian urusan pemerintahan secara langsung dialami oleh lebih dari satu kabupaten/kota dalam satu provinsi, maka

Merujuk pada panduan Pos PAUD, “ Pos PAUD merupakan aktivitas yang dilaksanakan masyarakat dilingkungan RW yang diselenggarakan oleh PKK RW dan dibina oleh PKK Desa serta

Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Penanaman Modal menyebutkan bahwa PMDN adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara RI yang dilakukan oleh

Pengelolaan upaya kesehatan pada daerah perbatasan, terpencil, rawan dan kepulauan skala nasional.. Registrasi, akreditasi, sertifikasi sarana kesehatan sesuai peraturan

PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUD DI POS PAUD (Studi Deskriptif di Pos PAUD Melati 03 JayagiriLembang).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu