PERBANDINGAN MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI POSISI SERONG DENGAN POSISI LURUS
TERHADAP HASIL TENDANGAN PINALTI
(Studi Deskriptif pada Siswa Ekstrakulikuler Sepak Bola SMA N 1 Losari)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat MemperolehGelarSarjanaPendidikan Program StudiPendidikanKepelatihanOlahraga
Oleh :
Bambang Suhendra
0807656
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN
BAMBANG SUHENDRA 0807656
PERBANDINGAN MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI POSISI SERONG DENGAN POSISI LURUS TERHADAP HASIL
TENDANGAN PINALTI
(Studi Deskriptif pada Siswa Ekstrakurikuler Sepak Bola SMAN 1 Losari)
Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing :
Pembimbing I,
Drs. Basiran, M.Pd
NIP. 195611281986031004
Pembimbing II,
Alen Rismayadi, M.Pd
NIP. 197612282008121002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Dr. H. R. Boyke Mulyana
PERBANDINGAN MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI POSISI
SERONG DENGAN POSISI LURUS TERHADAP HASIL TENDANGAN PINALTI (Studi Deskriptif pada Siswa Ekstrakurikuler Sepak Bola SMAN 1 Losari)
Oleh
BAMBANG SUHENDRA
Sebuah skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat MemperolehGelarSarjanaPendidikan
Program StudiPendidikanKepelatihanOlahraga
© Bambang Suhendra 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
PERBANDINGAN MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI POSISI SERONG DENGAN POSISI LURUS TERHADAP HASIL
TENDANGAN PINALTI
DosenPembimbing : Drs. Basiran, M.Pd Alen Rismayadi, M.Pd
Bambang Suhendra 2013
Yang melatarbelakangi Skripsiini adalah pentingnya menendang bola, karena prinsip dari permainan sepak bola yaitu berlari dan menendang, jika pemain sepak bola tidak dapat menguasai teknik menendang maka pemain tersebut tidak akan bisa bermain sepak bola. Dalam permainan sepak bola lamanya waktu adalah 2x45 menit apabila pertandingan imbang maka akan diadakannya babak perpanjangan waktu, jika hasilnya masih tetap maka akan diadakannya babak adu pinalti, dalam babak adu pinalti setiap pemain wajib mencetak gol ke gawang lawan karena menendang pinalti berpengaruh untuk bisa memenangkan pertandingan, itu sebabnya penulis memilih permasalahan tendangan pinalti ini yaitu apakah terdapat perbedaan antara menendang dengan punggung kaki posisi serong dengan posisi lurus terhadap hasil tendangan pinalti siswa ekstrakulikuler SMAN 1 Losari Kabupeten Cirebon?
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalahterdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil tendangan pinalti menggunakan punggung kak posisi serong dengan posisi lurus.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, dengan teknik pengambilan sampel penelitian yaitu menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 20 siswa ekstrakulikuler SMAN 1 Losari. Instrumen yang digunakan tes modifikasi menendang bola ke sasaran.
DAFTAR ISI
A. LatarBelakangPenelitian……….
B. RumusanMasalah……….
C. TujuanPenelitian………..
D. ManfaatPenelitian………
E. Batasan Penelitian……….
F. Definisi Oprasional………
TINJAUAN TEORETIS
A. Permainan Sepak Bola………...
B. Sarana dan Prasarana dalam Permainan Sepk Bola...
C. Teknik Dasar Permainan Sepak Bola………...
D. AnalisisTeknik Menendang Permaian Sepak Bola………...
BAB III
BAB IV
E. Analisis Biomekanika Menendang Bola...
F. Pinalti dalam Permainan Sepak Bola………...
G. Menendang MenggunakanPunggung Kaki Posisi Serong
dengan posisi lurus...
1. Sikap Persiapan Menendang...
2. Sikap Pelaksanaan Menendang...
3. Sikap Akhiran Menendang...
H. Anggapan Dasar Penelitian...
I. Hipotesis...
E. Tempat dan Waktu Penelitian...……….
F. ProsedurPengolahan Data dan Analisis Data...
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
A. HasilPengolahandanAnalisis Data...
B. UjiPersyaratan Analisis...
BAB V
2. Uji Normalitas………...
3. Uji Homogenitas...
4. Uji Kesamaan Dua Rata-rata (satu pihak)...
C. Diskusi Penemuan……….
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……….
B. Saran………
DAFTAR PUSTAKA...
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
42
43
44
44
48
48
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1. Nilai Rata-rata danSimpangan Baku KeduaVariabel ... ...41
4.2. HasilPengujianNormalitasdanLilliefors KeduaVariabel...42
4.3.PengujianHomogenitasmenggunakan Variansi Besar dan Kecil...43
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN
Gambar Halaman
2.1. Bola sepak ... 11
2.2.Kostum dan Perlengkapan Permainan ... 12
2.3.Lapangan Sepak bola ... 13
2.4. Gawang Sepak bola ... 15
2.5. Teknik Menendang Menggunakan Punggung Kaki ... 18
2.6. Pelaksanaan Tendangan Pinalti ... 21
2.7. Menendang dengan Posisi Serong ... 24
2.8. Menendang dengan Posisi Lurus... 25
Bagan 3.1. DesainPenelitian ... 32
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data Hasil Tes Validitas dan Reabilitas Tendangan Pinalti ... 52
2. Data Hasil Tes Tendangan Pinalti Posisi Serong ... 54
3. Data HasilTesTendangan Pinalti Posisi Lurus ... 56
4. Mencari Rata-rata, Simpangan Baku dan Variansi Tendangan Pinalti Posisi Serong ... 58
5. Mencari Rata-rata, Simpangan Baku dan Variansi Tendangan Pinalti Posisi Lurus ... 59
6. Uji Normalitas Lilliefors TesTendangan Pinalti Posisi Serong ... 60
7. Uji Normalitas Lilliefors Tes Tendangan Pinalti Posisi Lurus ... 62
8. Uji Homogenitas Menggunakan Uji Kesamaan Dua Variansi Besar Dan Variansi Kecil...64
9. Pengujian Hipotesis Menggunakan Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Satu Pihak)...65
10. DaftarTabelNilaiKritisUntukUjiLiliefors ... 67
11. Luas di BawahLengkungan Normal Standardari 0 ke z... .68
12. Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 69
13. Sekema Nilai dalam Penelitian...71
15. Biodata Siswa/ Atlet Ekstrakulikuler SMA N 1 Losari ... 73
16. Foto-foto dalam Penelitian ... 84
17. Surat Keputusan ... 88
18. Surat Keterangan ... 89
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Pada abad ke 2 dan ke 3 sebelum masehi di Cina, dimasa Dinasti Han, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke 16.
Seiring dengan perkembangan zaman sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun1365. Raja james I dari Scotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola. Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang populer di dunia. Dalam pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain dan beberapa pemain cadangan sesuai kebutuhan pelatih masing-masing.
http://anggorotrihartanto101211.blogspot.com/2012/02/sejarah-sepakbola-2
sepakbola-adalah.html sepak bola adalah “Suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang”.
Berdasarkan pengertian di atas sepak bola terdiri dari dua regu yang di mana setiap regunya terdiri dari sebelas orang pemain dan penjaga gawang, dalam permainan sepak bola setiap masing-masing regu menjaga daerahnya agar tidak kemasukan bola dan dapat memenangkan pertandingan.
Pada saat ini permainan sepak bola sudah menjadi hiburan. Di luar negeri sepak bola sudah menjadi industri, bahkan dari sepak bola sebuah tim atau kelompok bisa mendapat keuntungan dari permainan ini. Pada saat ini sepak bola terus mengalami perubahan dalam peraturan permainan ini. Sebagai contohnya sepak bola modern akan di berlakukannya sisem garis gawang, sistem garis gawang ini bisa mempermudah kinerja wasit untuk menentukan apakah gol tersebut sudah melewati garis gawang atau belum melewati garis gawang. Selain itu sepak bola memakai sistem kompetisi penuh dan sistem setengah kompetisi. Sistem kompetisi penuh ialah tim atau kelompok bertemu dalam kompetisi selama dua kali bertemu, sedangkan sistem setengah kompetisi ialah tim atau kelompok bertemu dalam kompetisi hanya sekali bertemu.
3
Dilihat dari pola gerak,sepak bola mempunyai gerakan dominan yang sering dilakukan diantaranya, lari, menendang, menggiring, dan menangkap bagi penjaga gawang. Pola ini menjadi karakteristik dari cabang olahraga sepak bola. Dalam mencapai prestasi yang maksimal, diperlukan beberapa faktor penunjang dalam olahraga ini. Faktor-faktor tersebut menurut Harsono (1988:100) adalah “Latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik, dan latihan mental”.
Untuk bermain bola dengan baik, pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang mempunyai teknik dasar yang baik, cenderung pemain tersebut dapat bermain sepak bola dengan baik pula.
Teknik dasar yang harus dikuasai dalam sepak bola menurut Sucipto dkk,(2000:17)adalah “Menendang bola (kicking), menghentikan bola (stoping), menggiring bola (dribbling), menyundul bola (heading), merampas bola (tackling), melempar bola (throw in), menjaga gawang (goal keeping)”.
Dari penjelasan diatas untuk bisa menjadi pemain sepak bola yang hebat maka seorang pemain sepak bola harus dapat menguasai beberapa teknik dasar dalam sepak bola. Salah satu teknik dasar yang harus di kuasai oleh pemain sepak bola ialah teknik menendang bola. Karena menendang bola itu tujuan utama dari permainan sepak bola. Tujuan sepak bola menurut Sucipto dkk (2000:7) adalah “Memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan berusaha menjaga gawangnya sendiri, agar tidak kemasukan”.
4
pertandingan. Menurut Sucipto dkk (2000:17) bahwa”Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik, akan dapat bermain secara efisien”.
Dalam permainan sepak bola menendang identik dengan menyerang ke daerah lawan untuk dapat mencetak gol sebanyak mungkin, tetapi kenyataannya adalah menendang bola juga bisa dipakai dalam bertahan yaitu untuk menghalau serangan lawan agar terhindar dari kemasukan bola. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Sucipto dkk (2000:17) bahwa”Tujuan dari menendang bola adalah untuk mengumpan (passing), menembak ke gawang (shooting ot the goal), dan menyapu untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping)”.
Dari pengalaman-pengalaman terdahulu bahwa setiap pemain sepak bola mempunyai kelemahan dalam menendang ke arah gawang (shooting). Hal ini tentu menjadi permasalahan bagi peningkatan prestasi atlet karena kemampuan untuk memasukan bolanya jadi terhambat, oleh karena itu menendang bola harus di dasari teknik yang benar agar dapat mengarah ke gawang dengan tepat supaya bola yang ditendang dapat masuk ke gawang dan dapat memperoleh kemenangan. Mielke (2003:67) menjelaskan bahwa “Melatih tendangan shooting berkali-kali dengan menggunakan teknik yang benar. Jika pemain sepak bola ingin menjadi penembak yang jitu, maka dia harus meluangkan waktu berjam-jam melakukan tendangan shooting ke gawang”.
5
B.Rumusan Masalah
Masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabanya melalui pengumpulan data dan analisis data. Sehingga pada akhirnya akan menjadi kesimpulan atau hasil dari sebuah penelitian. Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Manakah yang lebih efektif antara tendangan menggunakan punggung kaki posisi serong dengan posisi lurus terhadap hasil tendangan pinalti.
C.Tujuan Penelitian
Setelah masalah dalam penelitian dirumuskan maka langkah berikutnya yaitu menentukan tujuan penelitian, sebuah penalitian harus mempunyai tujuan penelitian yang ingin dicapai. Karena tujuan tersebut merupakan awal untuk menentukan langkah selanjutnya dalam melaksanakan penelitian, adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:Untuk mengetahui efektifitas tendangan menggunakan punggung kaki posisi serong dengan posisi lurus terhadap hasil tendangan pinalti?.
D.Manfaat Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang masalah dan tujuan penelitian, maka langkah berikutnya yaitu menentukan manfaat dalam penelitian, penulis berharap manfaat penelitian ini dapat membantu dan sebagai masukan untuk dunia olahraga yang khususnya olahraga sepak bola. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara teoretis
6
cabang olahraga sepak bola agar jauh lebih baik dimasa yang akan datang.
b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bagi para pelatih maupun guru olahraga dalam melakukan teknik dasar menendang bola menggunakan punggung kaki dengan posisi melingkar dan posisi lurus terhadap hasil tendangan pinalti.
2. Secara praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pegangan untuk pelatih dalam menyiapkan atletnya untuk dapat meningkatkan prestasi olahraga sepak bola, semoga dengan adanya penelitian ini bisa membantu menyelesaikan permasalahan yang ada didalam cabang olahraga sepak bola bisa teratasi dengan baik.
b. Penelitian ini dapat dijadikan upaya bagi pelatih sepak bola untuk meningkatkan kemampuan menendang pinalti dengan posisi serong dan posisi lurus.
E.Batasan Penelitian
Setelah manfaat penelitian diuraikan maka langkah selanjutnya yaitu menentukan batasan penelitian. Batasan penelitian atau matasan masalah sangat diperlukan dalam penelitian ini, agar nantinya penelitian tidak di luar konteks pembahasan dan jauh lebih terarah untuk dapat memperoleh suatu gambaran yang jelas adanya. Oleh karena itu penulis mambatasi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ruang lingkup dalam penelitian ini hanya terbatas pada tendangan menggunakan punggung kaki dengan posisi serong dan posisi lurus terhadap hasil tendangan pinalti.
2. Pengujian dan mengukuran hanya terbatas pada hasil pinalti.
7
4. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 20 orang.
5. Untuk jarak menendangnya yaitu dengan jarak 11 m (pinalti).
F. Definisi Oprasional
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi dan tulisan dalam penelitian ini, maka penulis membuat batasan istilah agar terhindar dari kesimpangsiuran istilah-istilah dalam judul penelitian ini. Batasan istilah tersebut antara lain:
1. Perbandingan adalah suatu upaya membandingkan suatu kegiatan pendidikan yang dilaksanakan atau menemukan perbandingan yang terdapat dalam kegiatan pendidikan.
2. Menendang bola atau shooting menurut Mielke (2003:67)”seorang pemain harus mengusai keterampilan dasar menendang bola dan selanjutnya menggembangkan sederetan teknik shooting yang memungkinkan untuk melakukan tendangan shooting untuk mencetak gol dari berbagai posisi dilapangan.
3. Menendang bola dengan punggung kaki (instep) menurut Sucipto dkk (2000:20)”perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dan tepat pada tengah-tengah bola pada saat mengenai bola pergelangan kaki ditegangkan”.
4. Menurut BSE Kemendiknas”gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya merupakan garis lurus”.
5. Menurut BSE Kemendiknas”gerak melingkar yaitu gerak yang lintasanya merupakan melingar atau menyerong”.
6. menurut Anggoro (2011:1) dalam sebuah webset
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Di dalam sebuah penelitian diperlukannya suatu metode dalam penelitian. Metode penelitian merupakan syarat mutlak dalam suatu penelitian. Metode merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh tujan tertentu. Penggunaan metode penelitian disesuaikan dengan masalah yang ada dalam metode penelitian ini, yaitu untuk mengetahui perbandingan menendang bola menggunakan punggung kaki dengan posisi serong dan posisi lurus dalam permainan sepak bola. Tujuan dari penelitian adalah untuk menggambarkan, mengungkapkan, serta menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian yang benar, agar penelitian ini menjadi penelitian yang berbobot untuk bisa dipergunakan dalam penelitian ilmiah. Dalam hal ini metode penelitian sangatlah penting dalam pelaksanaan, pengumpulan data, dan analisis data.
Dalam penelitian ada beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam suatu penelitian, yaitu metode historis, deskriptif, dan experimen. Dari ketiga metode tersebut, penulis menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini karena, masalah yang akan diteliti yaitu perbandingan menendang bola menggunakan punggung kaki dengan posisi serong dan posisi lurus terhadap hasil tendangan pinalti.
Mengenai metode deskriptif yang dijelaskan oleh Nazir (2005:54) bahwa:
Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang, dengan tujuan untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
30
terjadidimasa sekarang atau menyelidiki fakta-fakta yang ada dimasa sekarang untuk mendapatkan gambaran dalam penelitian tersebut. Untuk memudahkan di dalam penelitian ini, maka penulis membuat langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X1) menendang menggunakan punggung kaki dengan posisi serong.
2. Variabel bebas (X2) menendang menggunakan punggung kaki dengan posisi lurus.
3. Variabel terikat (Y1) hasil tendangan pinalti.
Adapun data yang diperoleh dari hasil tes menendang menggunakan punggung kaki dengan posisi serong dan menggunakan punggung kaki dengan posisi lurus adalah data mentah yang harus diolah oleh peneliti untuk bisa dijadikan data yang akurat dan benar. Berikut langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data.
2. Menyusun data dan mengolah data. 3. Menganalisis data.
4. Menafsirkan data dan. 5. Kesimpulan.
B.Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
31
kesimpulannya”. Maka populasi dari penelitian ini adalah siswa ekstrakulikuler sepak bola SMAN 1 Losari Kabupaten Cirebon yang jumlahnya 40 orang.
2. Sampel
Untuk sampel Arikunto (2010:174) menjelaskan bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiono (2012:62) menjelaskan tentang sampel yaitu “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.Pengambilan sampel harus dilakukan dengan cara yang benar sesuai dengan prosedur penelitian ilmiah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yang di mana teknik purposive sampling ini penentuannya malalui pertimbangan-pertimbangan tertentu, hal ini senada dengan pendapat dari Sugiono (2012:68) tentang teknik purposive sampling yaitu “Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Sedangkan menurut Arikunto (2010:183) tentang purposive sampling yaitu “Mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, rondom, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu”. Oleh karena itu penulis mengambil teknik purposive, karena teknik ini sesuai masalah yang diteliti dan teknik ini dikhususkan dalam mengambil sampelnya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa teknik purposive sampling adalah teknik yang pengambilan sampelnya berdasarkan pertimbangan tertentu. Yang menjadi pertimbangan tersebut peneliti mempertimbangkan siswa ekstrakulikuler sepak bola SMAN 1 Losari yang sudah mahir atau sudah menguasai teknik menendang dengan baik. Contohnya meneliti tentang kualitas menendang pinalti ke gawang, maka sampelnya adalah orang yang mahir dan mampu menendang dengan baik.
Disamping itu Arikunto (2010:183) menjelaskan tentang syarat-syarat dari teknik purposive sampling sebagai berikut:
32
2. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.
3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.
Berdasarkan penjelasan yang dijelaskan di atas dengan menggunakan teknik purposive sampling, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 20 orang dari siswa ekstrakulikuler sepak bola SMAN 1 Losari Kabupaten Cirebon ini. Adapun karakteristik dari sampel yang peneliti pilih adalah sebagai berikut:
a. Sampel merupakan siswayang terdaftar sebagai anggota ektrakulikuler SMAN 1 Losari Kabupaten Cirebon.
b. Sampel berumur 16 -19 tahun yaitu siswa atau anggota ekstrakulikuler SMAN 1 Loari Kabupaten Cirebon.
c. Sampel merupakan siswa ektrakulikuler SMAN 1 Losari Kabupaten Cirebon yang menguasai teknik menendang dalam sepak bola.
d. Yang dijadikan sampel yaitu siswa ekstrakulikuler yang rajin berlatih dan aktif disetiap pelatihan.
C.Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan atau cara untuk menganalisa data agar dapat diolah dengan baik dan sesuai dengan kaidah-kaidah dalam penelitian. Desain penelitian berfungsi sebagai penghubung untuk bisa berjalan dalam proses pengolahan data atau penelitian yang akan dilakukan. Selain itu desain penelitian juga bisa menjadi jalan atau cara untuk proses dalam menyusun penelitian, supaya penelitian yang dilakukan arahnya jelas dan terencana.
Adapun tentang desain penelitian menurut Nasution (2004:40) bahwa:
33
Dalam penelitian deskriptif ini pengambilan data yang digunakan harus tepat adanya, karena akan mempengaruhi penelitian yang akan diteliti. Untuk langkah-langkah dalam penelitian ini lihat pada halaman 34
1. Menetapkan populasi dan sampel.
2. Pengambilan dan pengumpulan data melalui tes dan pengukuran. 3. Menetapkan desain penelitian dan.
4. Analisis data.
Gambar 3.1 Desain penelitian
Keterangan :
X1 : Menendang posisi serong X2 : Menendang posisi lurus Y : Hasil tendangan pinalti
Berdasarkan desain penelitian yang peneliti gunakan, maka peneliti membuat langkah-langkah penelitian sebagaimana yang akan digunakan, lihat langkah-langkah penelitian pada halaman 35
X1
X2
34
Gambar 3.2
Langkah-langkah penelitian populasi
Sampel
Menendang pinalti posisi serong
Menendang pinalti posisi lurus
Pengumpulan data
Pengolahan dan analisis data
35
Dari langkah-langah di atas, penulis menjelaskan langkah-langkah sebagai berikit: langkah pertama adalah menentukan populasi, langkah ke tiga adalah memilih sampel yang akan dijadikan objek dalam penelitian sesuai kebutuhan dan sesuai teknik yang digunakan oleh peneliti, langkah ketiga melakukan tes tendangan pinalti kepada sampel yaitu dengan cara menendang menggunakan punggung kaki posisi serong dengan posisi lurus, langkah ke empat adalah mengumpulkan data, langkah ke lima yaitu mengolah data dan menganalisisnya, dan langkah ke enam yaitu menentukan kesimpulan.
D.Instrumen Penelitian
Di dalam suatu penelitian diperlukannya instrumen penelitian, kerena dengan adanya instrumen penelitian akan berhasil dalam dalam menyusun suatu penelitian tersebut. Adapun instrumen penelitian menurut Arikunto (2010:203) yaitu “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya baik dalam arti cermat, lengkap, sistematis sehingga lebih mudah diolah”.
Dari penjelasan yang dijelaskan di atas alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan oleh penulis adalah tes tendangan pinalti, adapun dalam pelaksanaannya merupakan memodifikasi dari tes menembak atau tes menendang bola ke sasaran (shooting) yang nilai validitas sebesar 0,86 dan nilai reabilitas sebesar 0,92.
Adapun lebih lanjut dan lebih jelas tentang petunjuk dan pelaksanaan tes Nurhasan dan Cholil (2007:213) adalah sebagai berikut:
Tujuan : Mengukur keterampilan, ketepatan, dan kecepatan gerak kaki dalam menendang bola ke sasaran.
Alat yang digunakan sebagai berikut: 1. Lapangan sepak bola
36
5. Nomor-nomor 6. Tali dan 7. Papan catatan
Petunjuk pelaksanaannya sebagai berikut:
1. Testee berdiri di belakang bola yang diletakan pada sebuah titik berjarak 11 meter di depan gawang/sasaran
2. Tidak ada aba-aba dari testee
3. Testee diberi 3 (tiga) kali kesempatan Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila: 1. Bola keluar dari daerah sasaran
2. Menempatkan bola tidak pada jarak 11 meter dari sasaran Cara mensekornya:
1. Menghitung jumblah skor pada sasaran dalam tiga kali kesempatan 2. Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran, maka
diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut
Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:
7 5 3 1 3 5 7
37
11 meter
Testee
Gambar 3.3
Lapangan tes keterampilan menembak bola ke sasaran
E.Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan waktu penelitian sangatlah penting adanya, karena dengan adanya tempat penelitian akan lebih memudahkan peneliti dan meneliti sebuah karya ilmiah atau penelitian, begitu juga dengan waktu penelitian akan mempermudah peneliti dalam menyusun penelitian ini dengan terencana dan tepat waktunya. Adapun tempat dan waktu penelitian adalah sebagai berikut:
1. Tempat penelitian :
dilaksanakan dilapangan sepak bola kali mukti kecamatan losari kabupaten cirebon
2. Waktu penelitian :
Waktu penelitian ini dilakukan dalam satu kali pertemuan yaitu: Hari/tanggal : 8 Juni2013
Jam : 09.00 WIB
F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data hasil penelitian telah terkumpul atau sudah diperoleh maka langkah selanjutnya yaitu tahap mengolah data dengan menggunakan rumus-rumus statistika agar dapat diperoleh data, kemudian menganalisisnya agar menjadi data yang benar untuk dapat mendapatkan kesipulan dari penelitian ini.
38
1. Menghitung nilai rata-rata menggunakan rumus:
n X X
Keterangan
̅ = Nilai rata-rata yang dicapai X = Skor yang diperoleh
N = Jumlah orang/peristiwa = “Sigma” yang berarti jumlah
2. Menghitung simpangan baku dari semua variabel. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
N = banyaknya jumlah orang
3. Menguji normalitas data menggunakan uji normalitas liliefors. Prosedur yang digunakan sebagai berikut:
a. Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.
b. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan
39
d. Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.
e. Hitunglah selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya. f. Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari
seluruh sampel yang ada dan berilah simbol Lo.
g. Dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk uji Lilifors, maka tentukanlah nilai L.
h. Bandingkan nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesisnya, dengan kriteria: terima Ho jika Lo < Lα = normal, tolak Ho jika Lo > Lα = tidak normal.
4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Variasi terbesar
F =
Variasi terkecil
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya adalah: Tolak hipotesis (Ho) jika F > Fα, dalam hal lain Ho diterima.
5. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji rata-rata satu pihak
Dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) yaitu uji t. Adapun rumus statistika yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:
2 t’ = Nilait yang dicari (t hitung)
1
40
2
X = Nilai rata-rata kelompok 2
1
n = Banyaknya sampel kelompok 1
2
n = banyaknya sampel kelompok 2
2 1
S = Variansi kelompok 1
2 2
S = Variansi kelompok 2
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya: Terima hipotesis (Ho) jika :
2
Tolak hipotesis (Ho) jika :
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkanhasilpengolahan data dan analisis data maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perbandingan menendang bola menggunakan penggung kaki posisi serong dengan posisi lurus sama baiknya dan tidak ada perbedaan antara menendang menggunakan punggung kaki posisi serong dengan posisi lurus pada siswa ekstrakulikulersepak bola SMAN 1 Losari Kabupaten Cirebon.
B. Saran
Berdasarkanhasildari penelitian yang telahpenulissampaikan pada bahasan sebelumnya, maka adabeberapahal yang ingindisampaikan oleh penulis sebagai masukan untuk dapat dikembangkan dan saran untuk para pelatih atau guru olahraga sebagai berikut:
49
2. Bagi para guru olahraga khususnya guru olahraga SMAN 1 Losari Kabupaten Cirebon penulis memberikan saran untuk mengembangkan dari setiap siswanya untuk menguasai teknik menendang bola menggunakan punggung kaki posisi serong dengan posisi lurus agar dapat melakukan tendangan dengan baik dan benar.
3. Bagi para siswa ekstrakulikulersepak bola SMAN 1 Losari Kabupaten Cirebon penulis menyarankan agar para siswa harus lebih giat dalam berlatih menendang bola menggunakan punggung kaki posisi serong dengan posisi lurus terhadap hasil pinalti dengan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro (2011:1) [Online] tersedia:
http://anggorotrihartanto101211.blogspot.com/2012/02/sejarah-sepakbola-sepakbola-adalah.html.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Artikata.com. Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.artikata.com/arti-354220-tepat.html. [6 Mei 2011].
Cooper,(1995:387) [Online] tersedia:
http://penjaskessman26bdg.blogspot.com/2012/05/teknik-menendang-bola-dalam-permainan.html.
Fralick.(1945:17) [Online] tersedia:
http://penjaskessman26bdg.blogspot.com/2012/05/teknik-menendang-bola-dalam-permainan.html.
Haerudin. (2007). Efektifitas Jarak dan Sudut Awalan pada Tendangan Pinalti Dengan Menggunakan Kaki Bagian Dalam Terhadap Ketepatan Tendangan Dalam Permainan Sepak Bola. Skripsi UPI Bandung.
Harsono.( 1988 ). Coaching danAspek-aspekPsikologisdalam Coaching. Jakarta : CV. TambakKusuma.
Hidayat, R. Imam. (1998). Biomekanika. Bandung: CV Andira.
Koger, Robert. (2007). Latihan Dasar Andal Sepak Bola Remaja.Klaten :SakaMitraKompetisi.
Mielke, Danny. (2007). Dasar-dasar Sepak Bola.Bandung :Pakar Raya.
Mulyana, B et al. 2007. Biomekanika Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI Bandung.
Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nurhasan; danCholil. D. H. (2007). TesdanPengukuranKeolahragaan. Bandung: Jurusan Pendidikan Olahraga FPOK UPI Bandung.
51
Rijal. (2012). Perbandingan Tendangan Menggunakan Punggung Kaki dan
Menggunakan Ujung Kaki Terhadap Ketepatan Hasil Shooting Pada Olahraga Futsal. Skripsi UPI Bandung.
Sneyers, Jeff. (2002). Sepak Bola Latihan Dan Strategi Bermain.Bandung :RemajaRosdakarya.
Subardi, S. Andri. (2007). OlahragaKegemarankuSepak Bola, Klaten: IntanPariwara.
Sucipto, et al. (2000). Sepak Bola. Bandung :DepartemenPendidikanNasional.
Sugiono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sukatamsi.(1997:233). [Online]. Tersedia:
http://penjaskessman26bdg.blogspot.com/2012/05/teknik-menendang-bola-dalam-permainan.html.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Padoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Yusup, et al. (2008). Anatomi Manusia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI Bandung.