PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sari Asih Desa Cilamaya Girang Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
RISZKI ANGGA SUGILAR 0903496
PROGRAM STUDI S1 PGSD FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
UCAPAN TERIMAKASIH
Pada kesempatan ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu lancarnya penyusunan skripsi ini.
1. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan doa dan motivasi untuk
terus selalu berusaha.
2. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. Sebagai Rektor Universitas
Pendidikan Indonesia.
3. Dr. Mamat Ruchimat, M.Pd. Selaku Direktur Universitas Indonesia
Kampus Purwakarta.
4. Dra. Fuji Rahayu, M.Pd. selaku Ketua Program S1 PGSD Kampus
Purwakarta yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam
penulisan skripsi ini.
5. Drs. Endang Hidayat M.Pd. dan Drs. Acep Ruswan, MPd. selaku
Pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan, masukan serta
motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
6. Asep Sutandi, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Sari Asih yang telah
memberikan waktu, kesempatan, izin serta bantuan dalam penelitian ini.
7. Guru-guru SD Negeri Sari Asih yang telah berkenan memberikan bantuan,
informasi, motivasi dan kesempatan untuk penelitian ini.
8. Seluruh siswa kelas V SD Negeri Sari Asih Tahun Ajaran 2012/2013 atas
partisipasi serta kerjasamanya dalam penelitian ini.
9. Teman-teman mahasiswa seperjuangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) angkatan 2009 atas segala semangat dan dukungannya yang telah
diberikan selama ini.
10.Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu baik
secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan bantuan
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
RISZKI ANGGA SUGILAR 0903496
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah pada kemampuan siswa kelas V semester II SDN Sari Asih dalam menulis karangan narasi, sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media gambar berseri terhadap kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas V. Media gambar seri adalah suatu media yang digunakan dalam menyusun atau menulis suatu tulisan atau karangan yang dibuat dari kertas atau karton, isinya memuat serangkaian gambar yang dibuat secara terpisah antara satu gambar dengan gambar lainnya dan disusun sehingga membentuk sebuah rangkaian cerita. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Dengan tahapan pelaksanaan tiap siklus berupa perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Keberhasilan belajar dilihat dari aktivitas dan hasil pengukuran kemampuan menulis karangan narasi. Pada siklus I aktivitas siswa sebesar 43,75% naik menjadi 62,50% dan pada siklus III menjadi 81,25%. Sedangkan dari hasil nilai rata-rata kemampuan menulis karangan narasi pada siklus I sebesar 5,37 naik menjadi 5,77 pada siklus II, pada siklus III sebesar 7,24. Ini menunjukan bahwa penerapan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Metode Penelitian ... 6
F. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Menulis ... 9
a. Pengertian Menulis ... 9
b. Manfaat Menulis ... 11
c. Jenis-jenis Menulis ... 13
d. Tujuan Menulis ... 14
B. Pembelajaran Mengarang di Sekolah Dasar ... 16
a. Pengertian Mengarang ... 16
b. Macam-macam Karangan ... 17
c. Karangan Narasi ... 18
d. Unsur-unsur Karangan Narasi ... 19
C. Media Pembelajaran ... 20
a. Pengertian Media Pembelajaran ... 20
b. Macam-macam Media Pembelajaran ... 21
c. Manfaat dan Kedudukan Media Pembelajaran ... 22
d. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran... 24
e. Penggunaan Media Gambar Seri sebagai Media Pembelajaran ... 25
f. Penggunaan Media Gambar Seri dalam Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar ... 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... 28
B. Desain Penelitian ... 28
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 30
3. Tahap Observasi (pengamatan) ... 30
4. Refleksi ... 30
C. Jenis Penelitian ... 30
D. Definisi Operasional ... 31
1. Kemampuan Menulis ... 31
2. Karangan Narasi ... 31
3. Gambar Seri ... 31
4. Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 32
E. Instrumen Pengumpulan Data ... 32
1. Lembar Observasi ... 32
2. Tes ... 32
F. Teknik Pengumpulan Data ... 32
1. Pengumpulan Data ... 32
2. Jenis Data ... 32
G. Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 34
1. Lokasi Penelitian ... 34
2. Karakteristik Siswa ... 35
3. Karakteristik Guru ... 36
4. Deskripsi Awal Pembelajaran ... 36
5. Analisis dan Refleksi Terhadap Deskripsi Awal ... 38
B. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 39
1. Deskripsi pada Siklus Pertama ... 39
a. Perencanaan Tindakan ... 39
b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi ... 39
c. Analisis dan Refleksi ... 42
2. Deskripsi pada Siklus Kedua ... 43
a. Perencanaan Tindakan ... 43
b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi ... 43
c. Analisis dan Refleksi ... 46
3. Deskripsi pada Siklus Ketiga ... 48
a. Perencanaan Tindakan ... 48
b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi ... 48
c. Analisis dan Refleksi ... 51
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 53
1. Temuan ... 53
a. Penggunaan Media Gambar Seri ... 53
b. Hasil Penelitian Secara Keseluruhan ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan ... 58
B. Implikasi ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 63
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia
dengan yang lain. Sebagai alat komunikasi, bahasa berupa simbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa mampu memberikan penjelasan dan
paparan tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dipikirkan orang
melalui bahasa pula, manusia berekspresi, menyampaikan pesan, ide, gagasan,
pendapat, dan hasil karyanya. Mereka dapat saling mengenal lalu mengikuti dan
mengemukakan segala hal yang ada dalam dirinya masing-masing. Dengan
demikian terjadinya interaksi sosial antara manusia dan lingkungannya yang
dihubungkan oleh bahasa sebagai alat komunikasi.
Setiap warga Negara dituntut untuk terampil menggunakan bahasa
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 BAB XV pasal 36
yang berbunyi, “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Sesuai dengan
kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
BAB VIII pasal 33 telah ditetapkan bahwa “Bahasa pengantar dalam pendidikan nasional adalah Bahasa Indonesia”. Untuk mengembangkan Bahasa Indonesia
dalam berkomunikasi perlu adanya upaya pendidikan, sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang Republik Indonesia BAB II pasal 3 nomor 20 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa :
Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dewasa ini pakar-pakar bahasa dituntut untuk memperdalam diri dalam
dapat dipungkiri karena bahasa adalah sarana berinteraksi dengan lingkungan.
Keberhasilan diri, eksistensi dan kecendikiaan berfikir seseorang ditunjukan oleh
bagaimana seseorang mengorganisasikan bahasa.
Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial
dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi. Dalam pembelajaran bahasa, siswa memperoleh
pembiasaan berupa empat aspek keterampilan bahasa. Keempat aspek tersebut
adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis atau mengarang. Menulis
adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada
pihak lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan,
pesan atau tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima
pesan.
Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang
kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan
isi tulisannya serta menuangkannya dalam formulasi ragam bahasa tulisan dan
konvensi penulisan lainnya. Dibalik kerumitannya, menulis mengandung banyak
manfaat bagi pengembangan mental, intelektual, dan sosial seseorang. Menulis
dapat meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas,
menumbuhkan keberanian, serta merangsang kemauan dan kemampuan
mengumpulkan informasi. Kemampuan yang harus dimiliki seorang penulis yaitu
mampu menerapkan aspek-aspek kebahasaan, yakni ejaan yang sesuai dengan
pedoman yang berlaku (EYD), kemampuan memilih kata secara tepat,
kemampuan membuat kalimat yang baik, serta mampu menghubungkan kalimat
dengan kalimat dalam kesatuan yang utuh. Tidak setiap orang yang sudah
menguasai kaidah-kaidah bahasa dengan sendirinya secara linier akan terampil
menulis. Kegiatan menulis harus mempertimbangkan bahasa, sosial dan logika.
Tanpa memperhatikan hal tersebut, tulisan itu tidak komunikatif.
Menulis memiliki kesamaan media bahasa dengan membaca, yaitu
sama-sama menggunakan bahasa tulis (Grafem). Menulis juga memiliki kesama-samaan
dengan berbicara, yaitu sama-sama memproduksi (menghasilkan) pesan
memiliki potensi, minat (motivasi) dan kebutuhan untuk dimanfaatkan dalam
pembelajaran menulis.
Standar kompetensi menulis yang diharapkan dari siswa Sekolah Dasar
adalah mampu menulis: huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf dengan tulisan
yang rapi dan jelas, menulis karangan sederhana, tanda baca, kosa kata, yang
semuanya diarahkan untuk menumbuhkan kebiasaan menulis. Ada dua
pendekatan pembelajaran yang berpeluang digunakan oleh guru yaitu pendekatan
proses menulis dan pendekatan produk. Dalam melaksanakannya, guru dapat
mengembangkan model pembelajaran menulis yang inovatif sehingga siswa dapat
memiliki kompetensi dasar tersebut. Berdasarkan jenjang kelas di SD,
pembelajaran menulis dibedakan menjadi pembelajaran menulis permulaan untuk
siswa kelas I-II dan pembelajaran menulis lanjut untuk siswa kelas III, IV, dan VI
(Yamada, 2007: 59).
Dalam rangka membina kemampuan menulis siswa, guru hendaknya
menciptakan situasi pembelajaran yang dapat mengajari anak atau siswa dapat
berpartisipasi aktif dan mengembangkan beragam teknik menulis, serta
upaya-upaya pelatihan yang dapat merangsang siswa aktif menulis sehingga siswa
mendapat kesempatan latihan menulis. Pada akhirnya, siswa memiliki
keterampilan menulis sebagai salah satu kiat berbahasa dan atau kemampuan
berkomunikasi melalui bahasa ragam tulis.
Sehubungan dengan kenyataan tersebut, perlu dikembangkan usaha
perbaikan yang lebih mendasar, salah satunya adalah berhubungan dengan
peningkatan kualitas proses belajar mengajar, melalui pelatihan menulis karangan
dengan menggunakan media gambar berseri. Sebab melatih anak untuk menulis
karangan dengan menggunakan media gambar berseri, akan merangsang anak
aktif belajar dan sangat membantu bagi munculnya ide yang segar dalam setiap
pelajaran menulis.
Gambar merupakan rangkaian kegiatan atau cerita disajikan secara
berurutan. Gambar seri merupakan sejumlah gambar yang menggambarkan
suasana yang sedang diceritakan dan menunjukkan adanya kesinambungan antara
kegiatan-kegiatan tersebut, yang apabila dirangkaikan akan menjadi suatu cerita
melalui bimbingan guru. Gambar tidak hanya dilihat oleh siswa tetapi dipahami,
ditafsirkan, dan dihayati sehingga siswa dapat menarik kesimpulan tentang isi
gambar. Gambar dapat menimbulkan keingintahuan siswa terhadap sesuatu hal.
Gambar yang menarik, dapat meningkatkan minat siswa terhadap sesuatu yang
baru.
Dengan alat bantu gambar seri siswa akan lebih mudah dan leluasa untuk
mengkomunikasikan pesan visual dari gambar kedalam ragam bahasa tulis.
Dengan gambar berseri dapat pula digunakan untuk mendorong dan menstimulasi
pengungkapan gagasan siswa baik secara lisan maupun secara tulisan. Gambar
berseri ini diharapkan dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan
minat membaca dan menulis bagi siswa.
Berdasarkan uraian di atas, kajian ini terfokus pada suatu upaya
perkembangan bidang pendidikan dan pengajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan menulis siswa melalui media gambar berseri pada pembelajaran
Bahasa Indonesia, dengan judul :
“Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Penggunaan Media Gambar Berseri Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah
Dasar” (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sari Asih Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang).
B. Rumusan Masalah
Permasalahan utama dalam pembelajaran menulis karangan narasi diduga
kuat karena untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat menulis dan tidak tahu
bagaimana harus menulis untuk mengkomunikasikan perasaan, ide atau
gagasannya ke dalam bahasa tulis serta guru kurang inovatif dalam menggunakan
media gambar pada proses pembelajaran. Berdasarkan fokus permasalahan diatas,
maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan menulis karangan narasi siswa SD kelas V SDN Sari
2. Bagaimana proses pembelajaran siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia
ketika menggunakan media gambar berseri dalam peningkatan kemampuan
menulis karangan narasi ?
3. Bagaimana kemampuan menulis siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia
sesudah menggunakan media gambar berseri dalam peningkatan kemampuan
menulis narasi ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh suatu gambaran
tentang penggunaan media gambar berseri dalam meningkatkan kemampuan
menulis di sekolah dasar.
Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
hal-hal yang berhubungan dengan kemampuan menulis siswa, dengan
menggunakan media gambar berseri. Secara rinci tujuan yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia
sebelum menggunakan media gambar berseri dalam peningkatan kemampuan
menulis karangan narasi.
2. Untuk Mengetahui proses pembelajaran siswa pada pembelajaran Bahasa
Indonesia ketika menggunakan media gambar berseri dalam peningkatan
kemampuan menulis karangan narasi.
3. Untuk Mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia
sesudah menggunakan media gambar berseri dalam peningkatan kemampuan
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh peneliti, guru
dan siswa yaitu sebagai berikut:
1. Untuk peneliti, hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang
peningkatan kemampuan menulis karangan narasi melalui penggunaan
gambar berseri dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
2. Untuk guru, hasil penelitian berguna untuk memperoleh masukan dan upaya
peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi melalui
penggunaan gambar berseri. guna menunjang materi keterampilan menulis
dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sehingga hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberikan alternatif dalam pembelajaran karangan
narasi.
3. Untuk siswa, manfaat penelitian ini adalah untuk mendapatkan peningkatan
wawasan kreativitas dan termotivasi untuk lebih aktif dalam menulis
karangan dan berantusias dalam mengurutkan gambar serta
menginterpretasikan gambar.
4. Untuk sekolah sebagai lembaga pengelola pendidikan merupakan masukan di
dalam merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan serta mengambil
kebijakan terutama mengenai strategi, metode dan pendekatan yang sesuai
serta pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran sebagai penunjang
keberhasilan pembelajaran.
E. Metode Penelitian
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan
kemampuan menulis siswa dalam membuat karangan narasi dengan menggunakan
alat peraga gambar berseri. Penerapan alat peraga gambar berseri dalam
pembelajaran bahasa Indonesia ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas (PTK) merupakan suatu
bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan
Kemmis dan Tagart (1993 dalm Wiriaatmadja, 2005 : 12) menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif dilakukan penelitian dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktek pendidikan dan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek ini dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek ini.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Bertujuan untuk memperbaiki tindakan guru dalam menyelenggarakan proses
pembelajaran dikelas.
Pada hakekatnya penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan peningkatan profesionalisme kinerja guru. Ini
penting dilakukan mengingat tuntutan masyarakat yang begitu tinggi
terhadap pendidikan yang berkualitas sebagai dampak dari pesatnya
perkembangan IPTEK dewasa ini.
2. Bersifat reflektif
Penelitian ini terfokus kepada guru dalam melakukan upaya mengatasi
permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran yang berkaitan langsung
dengan tindakan guru dalam mencoba menerapkan dan mengevaluasi
tindakan-tindakan yang dilakukannya. Melalui kegiatan inilah penelitian
mendapatkan pengalaman langsung dalam praktek pembelajaran secara
efektif.
3. Dilaksanakan secara kolaboratif.
Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, dimaksudkan untuk
memberdayakan dan memotivasi guru atau teman sejawat sehingga
mereka mampu dan mau mengadakan pembaharuan-pembaharuan dalam
proses pembelajarannya. Tindakan nyata teman sejawat dalam pelaksanaan
penelitian ini adalah mengobservasi setiap kegiatan pembelajaran baik
kegiatan guru ketika mengajar maupun kegiatan siswa ketika mengikuti
F. Sistematika Penulisan
Laporan ini diawali dengan bab pendahuluan, dan diakhiri dengan bab
kesimpulan dan rekomendasi. Secara lengkapnya adalah sebagai berikut:
Bab I, merupakan bab pendahuluan yang berisikan: a) latar belakang
masalah, b) rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) manfaat penelitian, e)
metode penelitian, dan f) sistematika penulisan.
Bab II, merupakan kajian teoritik yang berisikan: a) hakikat menulis, b)
pembelajaran mengarang di sekolah dasar, dan c) media pembelajaran.
Bab III, merupakan metode penelitian yang berisikan: a) lokasi dan subjek
penelitian, b) desain penelitian, c) jenis penelitian, d) definisi operasional, e)
instrumen pengumpulan data, f) teknik pengumpulan data, dan g) analisis data.
Bab IV, merupakan pembahasan hasil penelitian, dan bab V berisikan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDN Sari Asih Kecamatan
Blanakan Kabupaten Subang. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Sari
Asih yang berjumlah 17 siswa terdiri atas 4 siswa laki-laki, dan 13 siswa
perempuan. Pemilihan lokasi dan subjek penelitian itu kelas V di SDN Sari Asih
dikarenakan pembelajaran Bahasa Indonesia dikelasnya dirasakan kurang mampu
menulis suatu karangan, diantaranya masih sering terjadi pengulangan kata dalam
menulis karangan.
Lokasi penelitian adalah SDN Sari Asih yang terletak di kecamatan
Blanakan, kabupaten Subang. SDN Sari Asih terletak di pedesaan tapi tidak
terlalu jauh dari keramaian karena SDN Sari Asih dekat dengan SMP N 2
Blanakan, sehingga tempatnya strategis dan dapat dilewati oleh roda dua ataupun
roda empat..
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan sebuah rencana atau garis besar tentang
bagaimana peneliti akan memahami bentuk hubungan antara variable yang diteliti.
Dalam penelitian ini, mengembangkan penelitian tindakan yang
menggunakan siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan kearah
peningkatan serta perbaikan proses pembelajaran. Model siklus yang digunakan
dalam penelitian ini adalah siklus berbentuk spiral yang dikembangkan oleh
Kemmis dan Taggart. Setiap langkah terdiri atas empat tahap, yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Suatu siklus tidak berlangsung satu kali
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
Kemmis dan Taggart (2010:12)
Tahap penelitian tindakan kelas tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan Penelitian
Dalam tahap pertama ini suatu tindakan harus direncanakan secara matang
agar terjadi perubahan ke arah yang diharapkan. Sebelum masuk ke dalam tahap
pelaksanaan tindakan tentu saja peneliti harus merencanakan ide penelitian yang
akan digunakan kemudian ditindak lanjuti dengan pelaksanaan tindakan di kelas. RENCANA TINDAKAN
PELAKSANAAN
(ACTION)
OBSERVASI REFLEKSI
RENCANA TINDAKAN
PELAKSANAAN
(ACTION)
OBSERVASI
REFLEKSI SIKLUS
KE SATU
RENCANA TINDAKAN
PELAKSANAAN
(ACTION)
OBSERVASI
REFLEKSI SIKLUS
KE DUA
SIKLUS KETIGA
Peneliti merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan di kelas
dalam proses pembelajaran dalam tahap ini, tentu saja dalam penelitian kali ini ide
yang akan diterapkan adalah penerapan media gambar berseri.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Dalam tahap ini peneliti melaksanakan tindakan dengan perencanaan yang
telah dirumuskan sebelumnya dalam tahap perencanaan.
3. Tahap Observasi (pengamatan)
Tahap observasi ini peneliti mengamati aktivitas belajar siswa, yang
dimaksudkan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Menurut Kasbolah (1999: 91) observasi mempunyai dua fungsi, yaitu :
a. Untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana
tindakan yang telah disusun.
b. Untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang berlangsung
dapat diharapkan untuk mengahsilkan perubahan yang diinginkan.
4. Refleksi
Setelah tahap perencanaan penelitian, dan pelaksanaan penelitian
dilaksanakan, tahap yang paling akhir ini peneliti harus melakukan refleksi untuk
melihat apakah kegiatan yang dilakukan sudah dapat meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman siswa yang diharapkan atau belum, tentunya setelah
menerapkan media gambar berseri.
Pada tahap ini peneliti mendiskusikan dengan guru mengenai hasil
pengamatan yang dilakukan, kekurangan maupun ketrecapaian pembelajaran
untuk menyimpulkan data atau informasi yang berhasil dikumpulkan sebagai
pertimbangan perencanaan pembelajaran siklus selanjutnya.
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) karena bersifat melakukan perbaikan pembelajaran.
Menurut Mulyasa (2009:11) “PTK merupakan suatu upaya untuk mencermati
kegiatan belajar sekelompok siswa dengan memberikan sebuah tindakan
Menurut Kasbolah (1998:14) “PTK yaitu sistemis yang dilakukan dalam
upaya memperbaiki praktek-praktek pendidikan dengan melakukan tindakan
praktis serta refleksi dari tindakan tersebut”.
D. Definisi Operasional
Dalam kajian ini terdapat istilah-istilah yang di anggap perlu dijelaskan
maknanya guna memenuhi rambu-rambu penelitian dan juga memahami makna
yang dimaksud dalam penelitian. Istilah-istilah yang dimaksud adalah:
1. Kemampuan Menulis
Peningkatan kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan yang
perlu dimiliki oleh siswa Sekolah Dasar. Sehingga siswa dapat
mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalamannya kepada orang lain
berdasarkan waktu dan tempat. Disamping itu, siswa pun dapat meningkatkan
dan memperluas pengetahuannya melalui tulisan-tulisan.
2. Karangan Narasi
Karangan narasi adalah karangan yang mengisahkan suatu peristiwa atau
kejadian. Karangan narasi diartikan sebagai karangan yang isinya
menceritakan sesuatu hal atau kejadian baik yang dialami oleh penulis atau
pengarang kepada orang lain atau pembaca.
3. Gambar Seri
Gambar seri merupakan sejumlah gambar yang menggambarkan suasana
yang sedang diceritakan dan menunjukan adanya kesinambungan antara
gambar yang satu dengan lainnya, sedangkan gambar lepas merupakan
gambar yang menunjukan situasi ataupun tokoh didalam cerita yang dipilih
untuk menggambarkan situasi-situasi tertentu antara gambar satu dengan
lainnya tidak menunjukan kesinambungan (Ella Farida Tizen, 2008).
4. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam
membentuk kebiasaan, sikap, serta kemampuan siswa untuk tahap
E. Instrumen Pengumpulan Data
Insrtumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasil lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
(Arikunto, 2002: 136-137).
Pengembangan instrument penelitian bertitik tolak dari permasalahan
penelitian. Dalam setiap permasalahan penelitian tercakup konsep-konsep yang
hendak diukur dan hendak diteliti. Sesuai dengan jenis data yang diperlukan
dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari :
1. Lembar Observasi
Lembar observasi salah satu cara untuk mengamati proses belajar siswa
pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi ini ditujukan kepada siswa untuk
mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran
dengan menggunakan media gambar berseri sehingga dapat menjawab rumusan
masalah.
2. Tes
Tes ini dilakukan untuk menunjukkan peningkatan pemahaman siswa
terhadap materi ajar yang disampaikan melalui penerapan media gambar berseri.
Tes ini dilakukan pada akhir siklus, dijadikan tolak ukur untuk menentukan
tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data
Sumber data penelitian adalah Siswa kelas V SDN Sari Asih Tahun Ajaran
2012/2013 dan guru serta lingkungan yang mendukung.
2. Jenis Data
a. Data tentang kondisi awal, diperoleh berdasarkan hasil observasi dengan guru
pamong, dan hasil nilai ulangan harian siswa.
b. Data tentang peningkatan menulis karangan narasi siswa diperoleh
berdasarkan lembar observasi.
c. Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh berdasarkan tes hasil belajar yang
d. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dan pelaksanaan dalam
penelitian diperoleh dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
catatan lapangan.
G.Analisis Data
Dalam penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan berbagai
instrument penelitian diantaranya adalah menggunakan lembar observasi dan tes
hasil belajar. Observasi berfungsi untuk mengetahui peningkatan membaca
pemahaman yang terjadi pada proses belajar siswa, selanjutnya data tersebut
kemudian diolah. Sebelum peneliti mengolah data sebelumnya data yang
diperoleh di analisis terlebih dahulu, pertama peneliti mengecek kelengkapan data
dan isian data yang diperoleh.
Setelah itu peneliti melakukan langkah selanjutnya yaitu pentabulasian,
dalam proses pentabulasian ini peneliti memberi skor pada hasil observasi,
pemberian skor terhadap soal-soal tes dan menjumlahkan daftar nilainya.
Kemudian tahap yang dilakukan selanjutnya adalah tahap penerapan data. Dalam
proses penerapan data ini yang peneliti gunakan berfungsi untuk dijadikan
patokan dalam perencanaan pada siklus selanjutnya. Pengumpulan data yang akan
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Mengacu kepada rumusan masalah yang terdapat pada Bab I yang
didukung oleh kajian teoretik dan hasil penelitian yang telah dilakukan di SDN
Sari Asih, bahwa proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah
dasar tersebut berjalan baik, khususnya dalam pembelajaran menulis karangan
narasi. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis karangan narasi di kelas
V SDN Sari Asih sebelum menggunakan media gambar seri, umumnya
kurang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan
narasi. Karena pada pembelajaran mengarang guru terbiasa menggunakan
metode klasikal, yang mana metode ceramah mendominasi kegiatan
pembelajaran tersebut. Dari hasil analisis pada tahap awal atau tahap
penjajakan terbukti hampir semua siswa mendapatkan nilai yang sangat
rendah. Keadaan tersebut dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata kelas yang
hanya sebesar 4,86 dan hampir setengah dari jumlah siswa mendapat nilai
kurang dari 5,00. Sedangkan batas nilai terendah sesuai dengan KKM adalah
6,30.
2. Dampak dari penggunaan media gambar seri dalam menulis karangan narasi
terhadap aktivitas siswa kelas V SDN Sari Asih menunjukan peningkatan
proses pembelajaran yang cukup baik. Ini terlihat dari hasil observasi
terhadap siswa yang dilaksanakan dalam setiap siklus, yaitu aktivitas siswa
setelah diadakan siklus I didapat nilai sebesar 14 atau 43,75 % setelah
diadakan observasi kembali pada siklus II mengalami peningkatan, ini terlihat
ketika proses pembelajaran berlangsung siswa antusias dalam mengikuti
penjelasan dari guru dan terlihat aktif dalam proses pembelajaran mengarang.
Selain itu dari nilai yang diperoleh menunjukan peningkatan dari nilai 14
aktivitas siswa kembali mengalami peningkatan, tampak jelas ketika proses
pembelajaran siswa antusias dalam mengikuti penjelasan dari guru, tidak
malu untuk bertanya dan terlihat aktif dalam proses pembelajaran mengarang.
Selain itu peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil observasi yang
diperoleh didapat nilai sebesar 26 atau 81,25%.
3. Kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan
media gambar seri mengalami peningkatan yang berarti. Hal ini terbukti dari
hasil nilai rata-rata tes pada setiap siklusnya mengalami peningkatan, yaitu :
a) peningkatan dapat dilihat pada tindakan pertama atau siklus I sebelum
menggunakan media gambar seri didapat nilai rata-rata kelas sebesar 4,86
setelah menggunakan media gambar seri nilai rata-rata kelas sebesar 5,37
(terjadi peningkatan sebesar 0,51). Tidak ada siswa yang mendapat nilai 7
pada tahap penjajakan meningkat menjadi 2 orang (7,69%) pada siklus I. b)
Pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh meningkat sebesar 0,40 (dari nilai
rata-rata sebesar 5,37 dalam siklus I menjadi 5,77 dalam siklus II). Siswa
yang mendapat nilai 7,00 atau lebih meningkat dari 2 orang (7,69%) dalam
siklus I menjadi 4 orang (23,5%) dalam siklus II. c) Pada siklus III kembali
terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 1,47 (dari nilai rata-rata sebesar
5,77 dalam siklus II menjadi 7,24 dalam siklus III). Siswa yang mendapat
nilai 7,00 atau lebih meningkat dari 4 orang (23,5%) dalam siklus II menjadi
10 orang (58,8%) dalam siklus III).
4. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media gambar seri dalam menulis
karangan narasi menunjukan respon yang baik. Keadaan ini terlihat dari hasil
jejak pendapat yang menyatakan bahwa menulis karangan narasi merupakan
materi yang mudah dijawab oleh siswa sebanyak 10 orang (58,8%), yang
menjawab sedang sebanyak 7 orang (41,2%), dan yang menjawab sukar tidak
ada (0%). Sedangkan pernyataan senang terhadap media gambar seri dalam
menulis karangan narasi dijawab oleh siswa sebanyak 14 orang (82,4%), yang
menjawab kurang senang sebanyak 3 orang (17,6%), dan yang menjawab
tidak senang tidak ada (o%). Sedangkan untuk pertanyaan manfaat atau
menjawab bermanfaat sebanyak 17 orang (100%), dan yang menjawab tidak
bermanfaat tidak ada (0%).
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian dengan menggunakan media gambar seri
dalam menulis karangan narasi, implikasi dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Kepada guru Bahasa Indonesia hendaknya mau mempertimbangkan
pentingnya penggunaan media gambar seri didalam pelaksanaan proses
belajar-mengajar terutama dalam pembelajaran menulis karangan narasi, serta
dapat menggunakan media gambar seri dalam setiap pembelajaran khususnya
Bahasa Indonesia. Karena dengan adanya media gambar seri diharapkan
dapat memberikan motivasi, menumbuhkan dan mengembangkan potensi
bagi siswa, serta dapat menciptakan suasana baru dalam belajar.
2. Kepada kepala sekolah diharapkan dapat mengadakan sarana yang
menunjang proses pembelajaran bahasa Indonesia, dengan adanya kajian ini
dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembinaan
dalam pembelajaran Indonesia sehingga dapat mencari potensi siswa dan guru
yang berprestasi demi peningkatan lembaga itu sendiri.
3. Kepada dunia pendidikan diharapkan kajian tentang media gambar seri ini
dapat memperbaiki proses pembelajaran di sekolah dasar dengan tujuan
meningkatkan aktivitas dan kemampuan hasil belajar siswa serta menciptakan
61
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
……….. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT.Rineka Cipta
Burhanudin, TR. (2007). Pendekatan, Metode dan Teknik Penelitian Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia. Program Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Kampus Purwakarta.
………... (2010). Pola Umum penyusunan Makalah dan Skripsi.
Universitas Pendidikan Indonesia Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Kampus Purwakarta.
Danny Hariyanto. (2004). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis. Solo: Delima.
Depdikbud. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Balitbang Pusat Pengembangan Kurikulum.
Djago Tarigan. (1991). Pendidikan Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Depdikbud Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi.
Kasbolah, Kasihani. (1998/1999). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya
Kurniawati, Heni. (2005) (Skripsi). Peningkatan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pada Pokok Bahasan Mengarang Dengan Menggunakan Alat Peraga Gambar Seri. Purwakarta : UPI Kampus Purwakarta.
Mulyasa, E. dkk. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Purwanto, dkk. ( 2006 ). Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas Rendah. Bandung : UPI Press.
Resmini, dkk. (2007). Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung : UPI Press.
Rosmana, A. Iyos. (2008). Pendidikan bahasa Indonesia. Purwakarta : Sonagar Press
62
Sudjana, Nana. (2005). Media Pengajaran. Bandung : Media imtaq.
Suparno dan M.Yunus. (2002). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Depdiknas
………. (2007). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Depdiknas
Suriamiharja, Agus, dkk. (1996/1997). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta : Depdikbud.
Tarigan, HG. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : CV. Eka Jaya.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan karya Ilmiah. Bandung : UPI Press
Wiriatmadja, Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya
WJS. Poerwadarminta. (1976). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud