Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN ‘JEJAK PETUALANG’ TRANS7 DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SEMESTER DUA SMP
NEGERI 29 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh Liestia Lestari
NIM 0904057
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN
‘JEJAK PETUALANG’ TRANS7
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII
SEMESTER DUA SMP NEGERI 29 BANDUNG TAHUN PELAJARAN
2012/2013
oleh
Liestia Lestari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Liestia Lestari 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
September 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
Penggunaan Media Tayangan ‘Jejak Petualang’ Trans7 dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran
2012/2013
oleh Liestia Lestari
NIM 0904057
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I
Dr. Tedi Permadi, S.S., M.Hum. NIP. 197006242006041001
Pembimbing II
Suci Sundusiah, M.Pd NIP. 198212192008122002
Diketahui
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
ii Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN “JEJAK PETUALANG” TRANS7 DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SEMESTER DUA SMP NEGERI 29 BANDUNG TAHUN PELAJARAN
2012/2013 Liestia Lestari NIM 0904057
ii Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN “JEJAK PETUALANG” TRANS7 DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SEMESTER DUA SMP NEGERI 29 BANDUNG TAHUN PELAJARAN
2012/2013 Liestia Lestari NIM 0904057
vi Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN………..………... i
ABSTRAK……….………..………... ii
KATA PENGANTAR………..…………..………... iii
UCAPAN TERIMA KASIH………..…………..…………... iv
DAFTAR ISI……….………..………... vi
DAFTAR BAGAN……….…………..………... x
DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN……….………... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian………......1
1.2 Identifikasi Masalah...………....5
1.3 Batasan Masalah………...5
1.4 Rumusan Masalah………...5
1.5 Tujuan Penelitian...6
1.6 Manfaat Penelitian………...………...6
1. Manfaat Teoretis...6
2. Manfaat Praktis...7
a. Manfaat bagi guru...7
b. Manfaat bagi siswa...7
c. Manfaat bagi peneliti...7
1.7 Anggapan Dasar...8
1.8 Definisi Operasional...8
vii Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2.1Media Tayangan Televisi „Jejak Petualang‟ Trans7...9
2.1.1 Hakikat Media...9
2.1.2 Jenis-jenis Media Pembelajaran...9
2.1.3 Fungsi Media Pembelajaran...10
2.1.4 Media Tayangan Televisi...11
2.1.5 Media Tayagan Televisi segabai Media Pembelajaran...12
2.1.6 Media Tayangan „Jejak Petualang‟ Trans7...12
2.1.7 Keunggulan Media Tayangan „Jejak Petualang‟ Trans7...13
2.1.8 Penggunaan Media Tayangan „JejakPetualang‟ Trans7 sebagai Media Ajar Menulis Puisi...14
2.2Hakikat Puisi...15
2.2.1 Unsur-unsur Puisi...16
2.2.2 Unsur-unsur Batin Puisi...18
2.3Hakikat Menulis Puisi...20
2.3.1 Pembelajaran Menulis Puisi...21
2.4Kerangka Pemikiran...22
2.5Hipotesis Penelitian...23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……...………...24
3.1 Metode Penelitian...24
3.2 Sumber Data...25
3.2.1 Populasi...25
3.2.2 Sampel...25
3.3 Teknik Penelitian...26
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data...26
viii Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.3.2 Teknik Pengolahan Data...26
3.4 Instrumen Penelitian...30
3.4.1 Tes...30
1. Tes Awal...30
2. Tes Akhir...31
3.4.2 Lembar Observasi...31
3.4.3 Lembar Penilaian Puisi...31
3.5 Instrumen Pembelajaran...35
3.5.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...36
3.5.2 Perangkat Tes...36
3.5.3 Indikator Pembelajaran...36
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...37
4.1 Deskripsi Proses Penelitian...37
4.2 Deskripsi Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...39
4.2.1 Deskripsi Hasil Prates Siswa Kelas Eksperimen...39
4.2.2 Deskripsi Hasil Pascates Siswa Kelas Eksperimen...44
4.2.3 Deskripsi Hasil Prates Siswa Kelas Kontrol...50
4.2.4 Deskripsi Hasil Pascates Siswa Kelas Kontrol...56
4.2.5 Deskripsi Nilai Hasil Menulis Puisi Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...62
4.3 Analisis Hasil Tes...69
4.3.1 Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Nilai Tes Awal (Prates) Kelas Eksperimen...69
ix Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4.3.3 Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Nilai Tes Awal (Prates) Kelas
Kontrol...76
4.3.4 Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Nilai Tes Awal (Pascates) Kelas Kontrol...80
4.3.5 Uji Normalitas Data Nilai Tes Awal (Prates) Kelas Eksperimen...83
4.3.6 Uji Normalitas Data Nilai Tes Awal (Pascates) Kelas Eksperimen...87
4.3.7 Uji Normalitas Data Nilai Tes Awal (Prates) Kelas Kontrol...91
4.3.8 Uji Normalitas Data Nilai Tes Awal (Pascates) Kelas Kontrol...95
4.3.9 Uji Hipotesis...99
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian...102
4.4.1 Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas Eksperimen Sebelum Menggunakan Media Tayangan “Jejak Petualang” Trans7...102
4.4.2 Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas Kontrol Sebelum Menggunakan Media Video Pemandangan Alam...103
4.4.3 Kemampuan Menulis Puisi Siswa Sesudah Menggunakan Media Tayangan “Jejak Petualang” Trans7...104
4.4.4 Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas Kontrol Sesudah Menggunakan Media Video Pemandangan Alam...106
4.4.5 Signifikansi Penggunaan Media Tayangan “Jejak Petualang” Trans7 dalam Pembelajaran Menulis Puisi...107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………...…………..………......109
5.2 Saran……….………..………...110 DAFTAR PUSTAKA
1 Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Salah satu keterampilan menulis yang harus dikuasai oleh siswa kelas VII semester dua adalah keterampilan menulis puisi. Dalam silabus bahasa Indonesia berkarakter SMP kelas VII semester dua, terdapat salah satu Kompetensi Dasar yaitu menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam.
Kompetensi Dasar tersebut menuntut siswa untuk mengasah kemampuan menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat. Kemampuan siswa dalam menggunakan pilihan kata atau diksi, menjadi faktor penting untuk tercapainya Kompetensi Dasar menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam tersebut. Akan tetapi masih terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan siswa kelas VII kesulitan untuk menulis puisi.
2
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dalam mengatasi berbagai permasalahan yang telah diungkapkan di atas, diperlukan langkah-langkah yang tepat agar menulis puisi tidak lagi dianggap sulit oleh siswa. Beberapa langkah tersebut di antaranya adalah: 1) Menggunakan media pembelajaran yang tepat dan menarik keingintahuan siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Sadiman, dkk. (2008:7), bahwa media pembelajaran atau pendidikan merupakan alat-alat yang dapat memberikan pengalaman konkret serta meningkatkan motivasi belajar siswa, 2) Menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola kelas. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik, seorang guru dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di dalam kelas, 3) Menggunakan sumber belajar yang menarik dan variatif, sehingga siswa dapat memperluas wawasan mengenai suatu materi selain pengetahuan yang didapat dari guru.
Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian eksperimen pada pembelajaran menulis puisi. Di antaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Muharam (2010) yang berjudul “Penerapan Media Film Dokumenter dalam Pembelajaran Menulis Puisi pada Siswa Kelas X SMA : Studi Pra-Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010”. Penelitian tersebut menunjukan bahwa media berupa film dokumenter dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas X SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010. Film dokumenter yang berisi kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar siswa, ternyata mampu memotivasi siswa untuk menulis puisi berdasarkan kejadian yang dialami atau disaksikan siswa sehari-hari.
3
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
adanya peningkatan nilai rata-rata pascates yang signifikan antara siswa kelas eksperimen yang menggunakan video keindahan alam dengan siswa kelas kontrol yang menggunakan media berupa lukisan keindahan alam.
Selain penelitian yang telah dilakukan oleh Muharam (2010) dan Novitasari (2011), Meirliane (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Keefektifan Media Tayangan Anak-anak „Bocah Petualang‟ Trans7 dalam Pembelajaran Menulis Puisi (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012). Hasil yang ditunjukkan dalam penelitian tersebut adalah media tayangan „Bocah Petualang‟ efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Hal itu ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata pascates siswa setelah menggunakan media tayangan „Bocah Petualang‟ dalam pembelajaran menulis puisi keindahan alam.
Penelitian-penelitian di atas, memiliki satu kesamaan yaitu upaya meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa, yang ternyata masih cukup rendah karena beberapa faktor. Beberapa faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan meningkatkan kemampuan menulis puisi di antaranya adalah: 1) kesulitan siswa dalam mencari ide, 2) menggunakan pilihan kata yang tepat, dan 3) kurang maksimalnya penggunaan media pembelajaran 4) penggunaan metode pembelajaran yang monoton sehingga menyebabkan siswa kurang termotivasi, 5) peran guru yang kurang mampu menghidupkan suasana pembelajaran, dan 6) sumber belajar yang masih minim.
Penelitian ini bersifat melengkapi penelitian yang telah dilakukan oleh Muharam (2010), Novitasari (2011), dan Meirliane (2012). Penelitian ini menggunakan media pembelajaran berupa tayangan televisi „Jejak Petualang‟ TRANS7 untuk digunakan dalam pembelajaran menulis puisi keindahan alam pada kelas VII. Oleh karena itu terdapat beberapa perbedaan yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.
4
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dokumenter, penelitian ini menggunakan media audio-visual berupa tayangan televisi yang mengeksplorasi keindahan alam Indonesia yaitu „Jejak Petualang‟ Trans7. Eksplorasi alam yang ditampilkan dalam program tersebut dapat membawa siswa untuk menyaksikan secara langsung keindahan alam negerinya, sehingga membantu siswa menumbuhkan imajinasinya untuk menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam.
Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Meirliane (2012) yang menggunakan media berupa tayangan televisi „Bocah Petualang‟ Trans7 pada siswa kelas VIII, peneliti meneliti subjek yang berbeda yaitu siswa kelas VII. Sifat dari tayangan televisi yang digunakan dalam penelitian Meirliane dengan penelitian ini memiliki beberapa perbedaan. Tayangan „Bocah Petualang‟ merupakan tayangan anak-anak yang hidup di berbagai daerah di Indonesia. Sifat tayangan tersebut lebih menunjukkan sisi kanak-kanak seperti permainan atau kebiasaan anak-anak yang dilakukan di alam terbuka. Sedangkan tayangan „Jejak Petualang‟ Trans7 lebih menunjukkan keindahan alam dengan melakukan petualangan ke tempat-tempat yang indah dan menarik di berbagai pelosok Indonesia. Selain itu dalam penelitian Meirliane, tidak menggunakan kelas kontrol sebagai pembanding untuk menilai keefektivan penggunaan media tayangan „Bocah Petualang‟ Trans7.
5
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Setelah mencermati penelitian-penelitian terdahulu yang juga memanfaatkan media audio-visual dalam penelitiannya, penelitian ini masih memanfaatkan media audio-visual yaitu media tayangan televisi “Jejak Petualang” Trans7 dalam pembelajaran menulis puisi. Oleh karena itu peneliti mengangkat judul “Penggunaan Media Tayangan “Jejak Petualang” Trans7 pada Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas Vii Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut.
1. Keterbatasan siswa dalam menggunakan diksi terutama majas dan kata-kata konotatif dalam puisinya (Novitasari, 2011).
2. Masih rendahnya motivasi siswa dalam menulis puisi, karena menulis puisi masih dirasa sulit bagi siswa (Meirliane, 2012).
3. Keterbatasan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran di dalam kelas serta memaksimalkan peran media pembelajaran, menyebabkan siswa seringkali jenuh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menulis puisi (Muharam, 2010).
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah diuraikan di atas, peneliti membatasi penelitian ini pada keterampilan menulis puisi berkenaan keindahan alam pada siswa kelas VII-K (kelas eksperimen) dan VII-L (kelas kontrol) SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan menggunakan media berupa tayangan eksplorasi alam „Jejak Petualang‟ Trans7 episode gunung Rinjani dan episode gunung Tambora.
1.4Rumusan Masalah
6
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan media tayangan „Jejak Petualang‟ Trans7?
2. Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan media video pemandangan alam?
3. Seberapa besar perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah menggunakan media tayangan „Jejak Petualang‟ dan video pemandangan alam?
1.5Tujuan Penilitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh penggunaan media tayangan „Jejak Petualang‟ Trans7 pada pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VII SMP Negeri 29 Bandung. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan mengkaji sejauh mana media tayangan „Jejak Petualang‟ Trans7 efektif digunakan dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi dan mempengaruhi kemampuan menulis puisi pada siswa.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 29 Bandung sebelum dan sesudah menggunakan media tayangan Jejak Petualang Trans7.
2. Mendeskripsikan kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 29 Bandung sebelum dan sesudah menggunakan media video pemandangan alam.
3. Mendeskripsikan perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah mendapat perlakuan berupa penggunaan media tayangan Jejak Petualang dan video pemandangan alam.
7
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi guru untu mengoptimalkan penggunaan media khususnya dalam pembelajaran menulis puisi yang hingga saat ini masih dianggap sulit oleh siswa. Oleh karena itu, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Manfaat Teoretis
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap teori penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis puisi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran nyata bagi pendidik, agar mampu mengoptimalkan media pembelajaran di dalam kelas.
2) Manfaat Praktis a. Bagi Guru
Penelitian ini dapat meningkatkan kreativitas guru dalam memilih media pembelajaran yang tidak hanya menarik, tetapi juga tepat sasaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
b. Bagi Siswa
Penelitian ini memberikan pengalaman belajar menulis puisi yang menyenangkan dengan menggunakan media yang menarik bagi siswa. c. Bagi peneliti
Penelitian ini memberikan pengalaman, pengetahuan, serta memperluas wawasan peneliti untuk mengoptimalkan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi siswa.
1.7Anggapan Dasar
8
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1) menulis merupakan salah satu bagian dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa;
2) pembelajaran menulis puisi keindahan alam merupakan salah satu Standar Kompetensi yang terdapat dalam silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;
3) pemanfaatan media yang menarik dan tepat guna dapat membantu siswa meningkatkan imajinasi dalam pembelajaran menulis kreatif puisi;
1.8Definisi Operasional
Meminimalisasi kemungkinan terjadinya kesalahpahaman terhadap istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini, penulis akan menjelaskan beberapa konsep utama dalam penelitian ini.
1) Menulis puisi adalah suatu kegiatan menuangkan imajinasi, pemikiran, serta ide-ide yang ada di sekitar penulis ke dalam sebuah tulisan yang bernilai puitis. 2) Kemampuan menulis puisi siswa dapat diketahui dari pemenuhan unsur-unsur yang terdapat di dalam puisi. Unsur-unsur tersebut terdiri atas unsur batin dan unsur fisik.
3) Media adalah salah satu elemen dalam proses pembelajaran, yang dapat digunakan sebagai stimulus bagi siswa untuk semakin memahami materi yang dipelajari.
24 Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Penggunaan metode eksperimen semu ini untuk mengetahui keefektifan atau keberhasilan penggunaan media tayangan “Jejak Petualang” Trans7 dalam pembelajaran menulis puisi di kelas VII semester dua SMPN 29 Bandung. Agar tingkat keberhasilan penggunaan media di kelas eksperimen dapat lebih terlihat, penelitian ini menggunakan kelas kontrol sebagai pembanding dengan penggunaan media berupa video pemandangan keindahan alam.
Desain dari penelitian ini yaitu memberikan tindakan berupa media tayangan “Jejak Petualang” pada kelas eksperimen dan video pemandangan alam pada kelas kontrol. Sedangkan hasil dari penelitian ini berupa ada atau tidaknya perbedaan kemampuan menulis puisi siswa sebelum dan sesudah pemberian tindakan tersebut. Dengan demikian penelitian ini akan menggunakan tes awal (prates) dan tes akhir (pascates) pada subjek penelitian yaitu siswa kelas VII K sebagai kelas eksperimen dan VII L sebagai kelas kontrol.
Jenis desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Dari dua buah pengujian ini akan diperoleh dua buah nilai,
25
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.1
Pola Desain Nonequivalent Control Group design
(Sugiyono, 2012:116)
Keterangan:
O1: Nilai prates sebelum diberi perlakuan berupa media „Jejak Petualang‟ Trans7.
O2: Nilai pascates sesudah diberi perlakuan berupa media „Jejak Petualang‟
Trans7.
O3: Nilai prates sebelum diberi perlakuan berupa media video pemandangan alam.
O4: Nilai pascates setelah diberi perlakuan berupa media video pemandangan
alam.
X1: Perlakuan berupa penggunaan media “Jejak Petualang” Trans7.
1.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian, terdiri atas populasi dan sampel. Berikut sumber data yang digunakan dalam penelitian ini.
1.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII semester dua SMP Negeri 29 Bandung.
1.2.2 Sampel
O1 X1 O2
26
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-K sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 30 siswa dan siswa kelas VII-L sebagai kelas kontrol dengan jumlah 30 siswa di SMP Negeri 29 Bandung.
1.3 Teknik Penelitian
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data.
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan tes terhadap siswa.
1) Tes
Tes dalam penelitian ini terdiri atas tes awal (prates) dan tes akhir (pascates). Tes awal dilakukan sebelum siswa diberi perlakuan berupa penggunaan media tayangan “Jejak Petualang” Trans7 pada kelas eksperimen dan media video pemandangan alam pada kelas kontrol. Sedangkan tes akhir dilakukan setelah siswa mendapatkan beberapa kali perlakuan berupa penggunaan media “Jejak Petualang” Trans7 pada kelas eksperimen dan media video pemandangan alam pada kelas kontrol.
3.3.2 Teknik Pengolahan Data
27
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu a. Menganalisis hasil tulisan siswa berupa puisi dari setiap aspek yang dinilai. b. Memberikan skor terhadap hasil kerja siswa dari hasil tes awal dan tes akhir
menulis puisi.
c. Mengubah skor prates dan pascates siswa ke dalam bentuk nilai dengan rumus:
∑ ∑
(Suharsimi Arikunto, 2009: 236)
Bagan 3.2 Tabel Konversi Skor
Angka 100 Angka 10 IKIP Huruf Keterangan
80-100 8,0-10,0 8,1-10 A Baik sekali
66-79 6,6-7,9 6,6-8,0 B Baik
56-65 5,6-6,5 5,6-6,5 C Cukup
40-55 4,0-5,5 4,1-5,5 D Kurang
30-39 3,0-3,9 0-4,0 E Gagal
(Suharsimi Arikunto, 2009: 245)
d. Melakukan uji reliabilitas antar penimbang. Uji reliabilitas antar penimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat reabilitas penilaian antara penguji yang satu dan penguji lainnya bagi setiap test. Uji reabilitas ini didasarkan pada skor yang telah diolah menjadi nilai dengan menggunakan prinsip ANAVA.
28
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.3 Tabel Format ANAVA
Sumber Varians SS Dk Varians
Siswa SSt∑dt2 N-1 ∑
Penguji SSp∑ p K-1 -
Kekeliruan SSk∑d2kk (N-1)(K-1) ∑
Setelah itu, dilakukan penghitungan reliabilitasnya dengan rumus:
Keterangan:
r11 : Reabilitas yang dicari
Vt : Variansi dari testi Vkk : Variansi dari kekeliruan
Selanjutnya nilai tersebut dilihat dalam tabel Guilford sebagai berikut. Bagan 3.4
Tabel Guilford
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
29
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(Sugiyono, 2012:257)
e. Melakukan uji normalitas nilai menulis puisi siswa hasil pretes dan postes dengan menggunakan rumus Kai kuadrat (chi Square) dengan rumus sebagai berikut.
∑
(Subana, Rahadi, dan Sudrajat, 2000:124) Keterangan:
hi kuadrat
rekuensi observasi
rekuensi harapkan
f. Melakukan uji hipotesis dengan menentukan signifikan perbedaan dua variabel dengan kriteria jika thitung ttabel maka H1 ditolak atau H0 diterima. Artinya
tidak ada perbedaan signifikan antara skor pada tes awal dan skor pada tes akhir. Sedangkan jika thitung ttabel maka H0 ditolak atau H1 diterima. Artinya
terdapat perbedaan signifikan antara skor pada tes awal dengan skor pada tes akhir.
1. Mencari deviasi standar gabungan dengan rumus:
√
(Subana, Rahadi, dan Sudrajat, 2000:171)
Keterangan:
30
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu n2: banyaknya data kelompok 2
V1: varians data kelompok 1 (Sd1)2
V2: varians data kelompok 2 (Sd2)2
2. Menentukan t hitung dengan rumus.
̅ ̅ √
(Subana, Rahadi, dan Sudrajat, 2000:171)
Keterangan:
X1: Rata-rata data kelompok 1
X2: Rata-rata data kelompok 2
n1: Jumlah data kelompok 1
n2: Jumlah data kelompok 2
dsg: Nilai deviasi standar gabungan
3. Menentukan derajat kebebasan dengan rumus.
db= n1 + n2– 2
(Subana, Rahadi, dan Sudrajat, 2000:172)
4. Menentukan t tabel dengan rumus.
ttabel = t(1-α)(db)
(Subana, Rahadi, dan Sudrajat, 2000:172)
31
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian atau alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.4.1 Tes
Instrumen tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis puisi. Instrumen tes ini terdiri atas dua bagian, yaitu tes awal (prates) dan tes akhir (pascates). Berikut instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini.
a. Tes awal (prates)
Tes ini diberikan kepada siswa sebelum diberi perlakuan berupa media tayangan “Jejak Petualang” Trans7 pada kelas eksperimen, dan media video pemandangan alam pada kelas kontrol. Tes ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terhadap materi menulis puisi keindahan alam dan kemampuan siswa menulis puisi keindahan alam tanpa diberi perlakuan sebelumnya.
Adapun bentuk instrumen tes awal yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kerja dimana siswa akan menulis sebuah puisi berkenaan dengan keindahan alam tanpa diberikan perlakuan sebelumnya.
Lembar tes awal terlampir. b. Tes akhir (pascates)
32
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Adapun bentuk instrumen tes akhir ini adalah lembar kerja yang berisi puisi berkenaan dengan keindahan alam milik siswa, setelah siswa menyaksikan tayangan “Jejak Petualang” Trans7 bersama-sama di dalam kelas.
Lembar tes akhir terlampir.
1.4.2 Lembar Observasi
Lembar obeservasi ini merupakan skala penilaian yang diisi oleh observer terhadap kegiatan peneliti mengajar di dalam kelas. Lembar observer ini berisi kriteria penilaian guru mengajar, yang mencakup beberapa aspek penilaian seperti: kegiatan guru membuka pelajaran; menggunakan media pembelajaran; dan beberapa aspek penilaian lain. Kegiatan observasi guru mengajar ini dilakukan oleh dua orang observer, yang terdiri dari satu orang guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan satu orang guru Program Pengalaman Lapangan Bahasa Indonesia di SMPN 29 Bandung. Lembar observasi terlampir.
1.4.3 Lembar Penilaian Puisi
Lembar penilaian puisi ini adalah lembar yang berisi kriteria penulisan puisi yang menjadi pedoman penilaian hasil puisi yang telah dibuat oleh siswa. Dalam pedoman penilaian puisi ini hanya mengambil beberapa unsur puisi yang dinilai dari puisi siswa, yaitu tema, diksi atau pemilihan kata, majas, pengimajian, kata konkret, nada dan suasana, dan amanat yang terkandung di dalam puisi. Meski pembelajaran puisi ini sudah memiliki tema yaitu keindahan alam, tema yang tercantum dalam pedoman penilaian puisi ini termasuk di dalamnya adalah pemilihan judul yang tepat sehingga sesuai atau mendukung tema yang telah ditentukan. Berikut lembar penilaian puisi berikut kriteria penilaiannya.
Bagan 3.5
33
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
No. Aspek yang
Dinilai Deskriptor Skor
1. Unsur Batin
a. Tema
1. Puisi yang dibuat oleh siswa sesuai dengan tema yaitu keindahan alam. 2. Puisi yang dibuat oleh siswa mendekati
tema yaitu keindahan alam.
3. Puisi yang dibuat oleh siswa kurang sesuai dengan tema yaitu keindahan alam.
4. Puisi yang dibuat oleh siswa tidak sesuai dengan tema yaitu keindahan alam.
1. Siswa berhasil menyampaikan perasaan dan pikirannya kepada pembaca
melalui puisinya. Sehingga menimbulkan kesan kepada
pembacanya setelah membaca puisi tersebut.
2. Siswa cukup mampu menyampaikan perasaan dan pikirannya pada pembaca melalui puisi yang dibuatnya. Sehingga pembaca cukup memiliki kesan
tersendiri setelah membaca puisi tersebut.
3. Siswa kurang mampu menyampaikan apa yang dirasakan atau dipikirkannya, sehingga pembaca tidak cukup
mendapat kesan setelah membaca puisi tersebut.
4. Siswa tidak mampu menyampaikan apa yang dirasakan dan dipikirkannya kepada pembaca, sehingga tidak ada kesan tertentu yang dirasakan pembaca setelah membaca puisi siswa.
4
3
2
34
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c. Amanat 1. Puisi yang dibuat siswa sarat akan pesan moral atau mengajak pembaca kepada kebaikan.
2. Puisi yang dibuat siswa cukup mengandung pesan moral kepada pembacanya.
3. Puisi yang dibuat siswa kurang
mengandung pesan moral di dalamnya. 4. Puisi yang dibuat siswa tidak
mengandung pesan moral, hanya
a. Pilihan Kata 1. Pilihan kata yang digunakan siswa menarik dan variatif sehingga menambah unsur keindahan puisi. 2. Pilihan kata yang digunakan oleh siswa
variatif namun kurang menarik sehingga belum cukup menambah unsur keindahan puisi.
3. Pilihan kata yang digunakan oleh siswa kurang kurang menarik dan variatif. 4. Pilihan kata yang digunakan siswa tidak
menarik dan tidak variatif.
4
3
2
35
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. Pengimajian 1. Pengimajian dalam puisi kuat. Pembaca seakan turut melihat, mendengar, atau merasakan apa yang ada di dalam puisi tersebut.
2. Pengimajian dalam puisi cukup kuat. Pembaca seakan turut melihat, mendengar, atau merasakan apa yang ada di dalam puisi tersebut.
3. Siswa berusaha memunculkan unsur imaji dalam puisinya. Pembaca seakan turut melihat, mendengar, namun kurang mampu merasakan apa yang ingin disampaikan dalam puisi tersebut. 4. Puisi siswa tidak mengandung unsur
pengimajian. Pembaca tidak dibawa untuk turut melihat, mendengar, atau merasakan perasaan siswa yang tertuang dalam puisinya.
4
3
2
36
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c. Kata Konkret 1. Puisi siswa terdiri atas kata-kata konkret, sehingga pembaca seakan diajak untuk turut merasakan atau berada dalam puisi tersebut.
2. Terdapat beberapa kata konkret dalam puisi siswa. Sehingga cukup mampu membawa pembaca untuk turut merasakan perasaan penyair dalam puisinya.
3. Puisi siswa minim kata konkret. Sehingga kurang mampu membawa pembaca untuk merasakan perasaan yang ada di dalam puisi tersebut. 4. Puisi siswa tidak menggunakan kata
konkret. Sehingga pembaca tidak mampu merasakan perasaan yang ada dalam puisi tersebut.
4
3
2
1
d. Majas 1. Siswa menggunakan majas yang tepat, sehingga mampu menambah nilai keindahan puisi yang dibuatnya. 2. Siswa menggunakan beberapa majas
yang mendukung isi puisi, sehingga menambah nilai keindahan puisi yang dibuatnya.
3. Siswa mencoba menggunakan majas dalam puisinya, sehingga cukup menambah nilai keindahan puisi yang dibuatnya.
37
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sebelum dilaksanakannya pembelajaran di dalam kelas, peneliti menyusun sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Kompetensi Dasar yaitu menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam. RPP ini disusun untuk melancarkan kegiatan pembelajaran, sehingga mampu memenuhi kompetensi yang diharapkan.
1.5.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam sebuah kegiatan pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berperan penting bagi guru, sebagai pedoman untuk ketercapaian tujuan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus dipersiapkan secara optimal.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini tercantum dalam lampiran.
1.5.2 Perangkat Tes
Dalam penelitian ini terdapat dua kali pelaksanaan tes, yaitu di awal (prates) dan di akhir (pascates). Tes pertama dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal menulis puisi siswa, sebelum diberikan perlakuan berupa media tayangan “Jejak Petualang” Trans7 pada kelas eksperimen dan media video pemandangan alam pada kelas kontrol. Sedangkan tes kedua dilakukan untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa setelah diberikan perlakuan berupa pemberian media tayangan “Jejak Petualang” Trans7 pada kelas eksperimen dan video pemandangan alam pada kelas kontrol. Kedua tes tersebut sama-sama menghasilkan produk berupa hasil puisi yang ditulis oleh siswa.
1.5.3 Indikator Pembelajaran
38
Liestia Lestari, 2013
109 Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian, pengolahan, dan analisis data yang telah dilakukan, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan. Berikut kesimpulan-kesimpulan yang didapatkan penulis dari penelitian penulis yang berjudul
“Penggunaan Media Tayangan “Jejak Petualang” Trans7 pada Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung”.
1) Pada kegiatan prates, rata-rata nilai siswa kelas eksperimen sebesar 57 atau tergolong dalam kategori nilai cukup. Pada prates ini, puisi siswa masih jauh dari kriteria penilaian yang mencakup: tema, diksi, majas, nada dan suasana, kata konkret, pengimajian, dan amanat. Sedangkan pada kegiatan pascates, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 72 atau tergolong dalam kategori nilai baik. Pada pascates ini kemampuan menulis puisi siswa mengalami peningkatan. Diksi, majas, dan amanat sudah mulai berkembang dan diperhatikan oleh siswa. Meski masih terdapat beberapa kelemahan siswa dalam nada dan suasana, kata konkret, dan pengimajian. Maka rata-rata nilai siswa meningkat sebesar 15 poin. Hal tersebut membuktikan bahwa media
tayangan “Jejak Petualang” Trans7 mampu meningkatkan kemampuan menulis
puisi siswa.
110
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dalam nada dan suasana, kata konkret, dan pengimajian. Maka rata-rata nilai siswa meningkat sebesar 11 poin. Hal tersebut membuktikan bahwa media video pemandangan alam mampu meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa.
3) Kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, sama-sama mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan. Dari hasil yang diperoleh dua kelas tersebut, tampak adanya perbedaan peningkatan kemampuan menulis puisi siswa. Pada kelas eksperimen, peningkatan rata-rata nilai yang diperoleh sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan adalah sebesar 15 poin. Sedangkan pada kelas kontrol, peningkatan rata-rata nilai yang diperoleh sebelum dan sesudah mendapat perlakuan adalah 11 poin. Dengan melihat peningkatan nilai yang diperoleh pada pascates, tampak bahwa kelas
eksperimen yang menggunakan media tayangan “Jejak Petualang” Trans7 lebih
menunjukkan signifikansi dari kelas kontrol yang menggunakan media video pemandangan alam.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data yang telah dilakukan oleh penulis, terdapat beberapa saran penulis yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pembelajaran menulis puisi umumnya, dan penggunaan media pembelajaran penunjang pembelajaran menulis puisi pada khususnya.
111
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2) Penulis berharap agar muncul penelitian-penelitian berikutnya yang dapat terus menggali media-media yang tepat dan menyenangkan, untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran menulis puisi.
3) Penulis berharap agar muncul penelitian-penelitian lebih lanjut untuk
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A.C. Dan Alwasilah, S.S. (2007). Pokoknya Menulis. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.
Aminuddin. (2009). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran Perannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Gava Media
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka.
Meirliane, Y. (2012). Keefektifan Media Tayangan Anak-Anak “Bocah Petualang” Trans7 dalam Pembelajaran Menulis Puisi. Skripsi. Tidak diterbitkan.
Muharam, A.P. (2010). Penerapan Media Film Dokumenter dalam Pembelajaran Menulis Puisi pada Siswa Kelas X SMA: Studi Pra-Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Tidak diterbitkan.
Novitasari, R. (2011). Pemanfaatan Video Keindahan Alam dalam Pembelajaran Menulis Puisi. Skripsi. Tidak diterbitkan.
Nurgiantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Pradopo, A.D. (2010). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Sadiman, A.S. et al. (2008). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sarjono, A.R. (2012). Puisi Esai Sebuah Kemungkinan Sebuah Tantangan. [http://puisi-esai.com/2012/06/21/puisi-esai-sebuah-kemungkinan-sebuah-tantangan/] [16 juli 2013 15:22]
Liestia Lestari, 2013
Penggunaan Media Tayangan Jejak Petualang Trans 7 Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII Semester Dua SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Tarigan, H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.
Waluyo, H.J. (1995). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
Wellek, R. dan Warren, A. (1989). Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.