UNIVERSITAS ANDALAS
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BEGALUNG
PADANG TAHUN 2013
Oleh :
RONA HANDAYANI No. BP. 1110334048
Diajukan Sebagai Pemenuhan Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS
Skripsi, 16 Januari 2014
RONA HANDAYANI , No. BP. 1110334048
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BEGALUNG PADANG TAHUN 2013
x + 76 halaman, 2 gambar, 14 tabel, 9 lampiran ABSTRAK Tujuan Penelitian
Rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif tahun 2012 di Puskesmas Lubuk Begalung Padang yaitu 48,8% sementara target Kementrian Kesehatan yaitu 80%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang Tahun 2013.
Metode
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional Study. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi berumur 6-12 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang pada Januari sampai Juni 2013 sebanyak 572 orang dan besar sampel 85 orang. Data diolah secara univariat dan bivariat dengan menggunakan chi square. Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh (64,7%) responden tidak memberikan ASI Eksklusif, lebih dari separuh (55,3%) responden memiliki pengetahuan rendah, lebih dari separuh (58.8%) responden memiliki sikap negatif, kurang dari separuh (37,6%) responden tidak mendapat dukungan bidan, lebih dari separuh (56,6%) responden tidak mendapat dukungan suami, terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif (p = 0,005), sikap dengan pemberian ASI Eksklusif (p = 0,018), dukungan bidan dengan pemberian ASI Eksklusif (p = 0,025) dan dukungan suami (p = 0,042) dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayinya di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang Tahun 2013.
Kesimpulan
Peneliti menyarankan kepada bidan Puskesmas Lubuk Begalung Padang untuk meningkatkan program ASI, kepada suami untuk meningkatkan pengetahuan tentang ASI eksklusif, kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel yang berbeda.
Daftar pustaka : 18 buah (2007-2012)
Bidan, Dukungan Suami FACULTY OF PUBLIC HEALTH
ANDALAS UNIVERSITY
Undergraduate Thesis, 16th January, 2014 RONA HANDAYANI
THE RELATED FACTORS WITH EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN LUBUK BEGALUNG PADANG PUBLIC HEALTH CENTRE WORK AREA IN 2013
x +76 page, 2 pictures, 14 table, 9 appendices. ABSTRACT Objective
Low of breastfeeding giving scope in 2012 at Lubuk Begalung Public Health Centre
was 48,8%, whereas the Health Ministry’s target is 80%. The objective of this
research is to know the related factors with breastfeeding giving in Lubuk Begalung Padang Public Health Centre’s work area in 2013.
Method
The research design that was used in this research was analytical design with cross-sectional study model. The population of this research is all of mothers who had babies with the age of 6-12 months old who lived in Lubuk Begalung Padang Public
Health Centre’s work area during January-June 2013 in which the amount were 572
mothers and the sample was 85 mothers. The data were analyzed with univariate manner and bivariate manner by using chi-square test.
Result
The research finding showed that more than a half (64.7%) of respondents did not give breastfeeding for their babies, more than a half (55.3%) of respondents had low knowledge, more than a half (58.8%) of respondents had negative attitude, less than a half (37.6%) of respondents did not get midwife’s support, more than a half
(56.6%) of respondents did not get husband’s support, there was a significant
correlation among knowledge with breastfeeding giving (p = 0,005), attitude with breastfeeding giving (p = 0,018), midwife’s support with breastfeeding giving (p = 0,025), and husband’s support (p = 0,042) with breastfeeding giving for their babies
in Lubuk Begalung Padang Public Health Centre’s work area in 2013.
Conclusion
The researcher suggests to the leader of Lubuk Begalung Padang Public Health Centre to increase a program which is run by the health workers at that public health center about breastfeeding. To the husbands, it’s hoped to gain the knowledge about exclusive breastfeeding. Its’ also suggested to the next researcher to develop this research with another variable.
Bibliography : 18 (2007-2012)
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia masih belum mencapai target, salah satu di antara indikator keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut yang harus dicapai ialah penurunan Angka Kematian Bayi (AKB)”.(1)
Berdasarkan“Millenium Development Goals (MDGs) ke - 5, maka Indonesia mentargetkan pada tahun 2015 AKB menurun dari 34/1.000 kelahiran hidup menjadi 23/1.000 kelahiran hidup”.(1) Untuk menghadapi tantangan target MDGs tersebut, maka perlu adanya program kesehatan bayi yang mampu menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Salah satu upaya untuk menurunkan AKB tersebut yaitu peningkatan pemanfaatan Air Susu Ibu (ASI) dengan pelaksanaan langsung menyusui dalam satu jam setelah melahirkan.
United Nation International Children’s Emergency Fund (UNICEF) menyebutkan bahwa :
Memberikan ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan dapat mencegah kematian 1,3 juta anak berusia di bawah 5 tahun. Suatu penelitian di Ghana yang
diterbitkan dalam judul Pediatrics menunjukkan bahwa 16% kematian bayi dapat dicegah melalui pemberian ASI pada bayi sejak hari pertama kelahiran. Sekitar 21.000 kematian bayi baru lahir (usia di bawah 28 hari) di Indonesia dapat dicegah melalui pemberian ASI pada waktu satu jam pertama setelah lahir.(2)
Memberikan ASI secara Eksklusif pada bayi di Indonesia diatur berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
450/MenKes/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 yang menyatakan bahwa: Untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan optimal, bayi harus diberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama, selanjutnya untuk kecukupan nutrisi bayi, harus mulai diberikan makan pendamping ASI (MP-ASI) cukup dan aman dengan pemberian ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun atau lebih.(2)
Pemberian ASI Eksklusif merupakan pemenuhan terhadap hak anak. Hal ini sudah dijamin oleh peraturan perundangan yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012 tanggal 1 Maret 2012 ini tentang Pemberian ASI Eksklusif. Pasal 128 Ayat 1 berbunyi, “Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan”. Peraturan pemerintah ini
untuk melindungi ibu dalam memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya (Yudhasmara, 2012).
Program peningkatan ASI khususnya ASI Eksklusif merupakan program prioritas dari pemerintah karena dampaknya yang luas terhadap status gizi dan kesehatan balita. Meskipun pemberian ASI sangat bermanfaat, tetapi diperkirakan 85% ibu-ibu di dunia tidak memberikan ASI secara optimal.
Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih rendah. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2010 menyatakan bahwa :
Cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Indonesia sebesar 61,5%. Provinsi dengan cakupan terendah adalah Aceh (49,6%) dan cakupan tertinggi yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat (79,9%).(3) Sedangkan Provinsi Sumatera Barat, cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan sebesar 71,4%. (3)
Menurut Profil Kesehatan Sumatera Barat Tahun 2011:
“ Cakupan pemberian ASI Eksklusif sebanyak 60,2%. Angka ini lebih rendah dari tahun sebelumnya dan juga lebih rendah dari target (67%), di mana pada tahun 2010 cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan sebanyak 67,7%”.(4)
Cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Padang juga masih rendah. Menurut Dinas Kesehatan Kota Padang :
Pemberian ASI Eksklusif pada tahun 2012 sebanyak 62,4%, di mana pemberian ASI Eksklusif terendah di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk
Begalung yaitu 48,8%”. Angka ini menurun dibandingkan dengan tahun
sebelumnya dimana cakupan pemberian ASI Eksklusif pada tahun 2010 sebanyak 78,93% dan pada tahun 2011 sebanyak 78,9%. (5)
Salah satu puskesmas di Kota Padang yang cakupan pemberian ASI Eksklusif tahun 2012 terendah yaitu Puskesmas Lubuk Begalung. Berdasarkan laporan
Puskesmas Lubuk Begalung tahun 2012, “Dari 504 bayi di Wilayah Kerja
Puskesmas Lubuk Begalung, bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif sebanyak 246 (48,8%)”. Cakupan pemberian ASI Eksklusif ini masih jauh di bawah target
Kementrian Kesehatan yaitu 80%. Angka cakupan ini sama bila dibandingkan pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2011 pemberian ASI Eksklusif sebanyak 48,8% dan lebih rendah bila dibandingkan pada tahun 2010 yaitu sebanyak 63,65%.
Rendahnyapemberian ASI Eksklusif dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Menurut Depkes RI (2011):
dukungan orang terdekat, petugas kesehatan, promosi susu formula, dan budaya di lingkungan tempat tinggal ibu. (4)
Selanjutnya Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat (2012) menyatakan bahwa :
Pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh masih rendahnya kesadaran ibu-ibu yang memiliki bayi, terutama ibu-ibu-ibu-ibu yang bekerja dalam memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Promosi ASI Eksklusif yang kalah bersaing dengan susu formula, serta mudahnya mendapatkan susu formula bayi di pasaran tanpa adanya aturan-aturan yang mengikat serta masih kurangnya dukungan dari keluarga dan atasan bagi ibu yang bekerja untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya.(5)
Salah satu penelitian tentang pemberian ASI Eksklusif yaitu penelitian yang dilakukan oleh Dewi Susilaningsih pada tahun 2010 tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Yang Memiliki Bayi Usia 6-12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji Padang menyimpulkan bahwa bayi yang tidak mendapat ASI Eksklusif sebanyak 52,7%, ibu bekerja yang memberikan ASI Eksklusif sebanyak 45,0%, terdapat ibu yang berpengetahuan rendah sebanyak 89,9%. Tidak adanya dukungan dari petugas kesehatan sebanyak 25,7% dan keluarga yang tidak mendukung sebanyak 42,3%.(6)
Berdasarkan survey awal yang telah peneliti lakukan pada bulan Februari 2013 di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Begalung dengan wawancara terhadap 10 orang ibu menyusui, didapatkan bahwa 6 ibu tidak mengetahui tentang ASI
Eksklusif, ibu juga mengatakan tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayinya karena sibuk bekerja, tidak adanya dukungan dari keluarga, masih kurangnya
informasi tentang ASI Eksklusif dari petugas kesehatan serta adanya perkataan suami jika bayinya rewel berikan saja susu formula pada bayinya. Sementara 4 orang ibu mengatakan bahwa Ibu mengetahui tentang ASI Eksklusif dengan memberikan ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa makanan tambahan lainnya.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah penelitian ini
adalah: “Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif
di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang Tahun 2013 ?”.
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang Tahun 2013.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Diketahui distribusi frekuensi pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang Tahun 2013
2. Diketahui distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang Tahun 2013
3. Diketahui distribusi frekuensi sikap ibu tentang ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang Tahun 2013
4. Diketahui distribusi frekuensi dukungan bidan tentang pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang Tahun 2013 5. Diketahui distribusi frekuensi dukungan suami tentang ASI Eksklusif di
wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang Tahun 2013
6. Diketahui hubungan tingkat pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang Tahun 2013
7. Diketahui hubungan sikap dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang Tahun 2013
9. Diketahui hubungan dukungan suami tentang ASI Eksklusif dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang Tahun 2013
1.4Manfaat Penelitian 1.4.1Bagi Peneliti
Sebagai pengembangan diri dan kemampuan peneliti sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dibangku perkuliahan.
1.4.2Bagi Puskesmas
Sebagai bahan masukan bagi pimpinan Puskesmas dan instansi yang terkait dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemberian ASI Eksklusif melalui penyuluhan-penyuluhan.
1.4.3Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan pustaka dan acuan mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya tentang pemberian ASI Eksklusif daan dapat digunakan di masa yang akan datang.
1.4.4Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk melanjutkan penelitian dengan variabel yang lain.
1.5Ruang Lingkup Penelitian