ISSN : 2355-0295
370ANALISA PENCATATAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIFO DAN LIFO
(STUDI KASUS : PD MAJU JAYA JAKARTA)
Fahmi Kamal Manajemen Administrasi
ASM BSI Jakarta
Jalan Kramat Raya 168 Jakarta Pusat fahmi.fmk@bsi.ac.id
Abstract - In general trading companies have inventory to anticipate the various possibilities that will happen to the sales process for the preparation of goods is a major capital assets of the company. Inventories are usually considered to be the same as stock merchandise.
Merchandise inventory is goods which are ready to be sold or marketed for later consumption by the consumer. Merchandise trade for the company is to buy goods and market them to consumers without treatment again to the merchandise. Trading companies only have one type of stock, the merchandise inventory. This study aims to get a clear picture of the methods of recording inventory under FIFO and LIFO in PD Maju Jaya. The research method is descriptive research that is trying to describe the research method and object Interpret according to what it is in a way to collect, record, clarify, and analyze the data. The results of this study are expected to provide input to the company to perform a method of recording inventory better anymore. The conclusion of this research is a method of recording made by the company are quite good and effective in accordance with applicable regulations.
Keywords: Inventory, FIFO and LIFO Method
Pada umumnya perusahaan dagang mempunyai persediaan barang untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi terhadap proses penjualan karena barang sediaan merupakan modal utama aktiva perusahaan. Persediaan biasanya dianggap sama dengan stock barang dagangan. Persediaan barang dagang adalah barang yang siap untuk dijual atau dipasarkan untuk kemudian di konsumsi oleh konsumen. Barang dagang untuk perusahaan dagang adalah membeli barang dan memasarkannya ke konsumen tanpa ada perlakuan lagi kepada barang dagang. Perusahaan dagang hanya mempunyai satu jenis persediaan barang, yaitu persediaan barang dagang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai metode pencatatan persediaan dengan metode FIFO dan LIFO pada PD Maju Jaya Jakarta. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan mengintrepretasikan objek sesuai dengan apa adanya dengan cara mengumpulkan, mencatat, mengklarifikasikan, dan menganalisis data. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk melakukan metode pencatatan persediaan dengan lebih baik lagi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan sudah cukup baik dan efektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kata kunci : Persediaan, Metode FIFO dan LIFO
ISSN : 2355-0295
371 PENDAHULUANPersediaan merupakan suatu elemen yang penting bagi perusahaan baik perusahaan jasa, dagang maupun industri karena persediaan (inventory) digunakan untuk mengindikasikan barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan tersebut.
Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang dan jasa.
Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengelola persediaan dengan baik karena jumlah persediaan yang tinggi dapat membuat perusahaan mampu memenuhi kebutuhan konsumennya, namun persediaan yang tinggi dapat menghambat kegiatan perusahaan, karena sebagian besar dana perusahaan tertanam di persediaan dan tidak dapat diputarkan lagi. Untuk itu, jumlah optimum persediaan yang dimiliki perusahaan dapat mempengaruhi tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Di dalam penerapan akuntansi persediaan yang baik, dibutuhkan sistem pencatatan dan metode penilaian yang benar mengenai persediaan karena pada proses normal, persediaan akan mengalami suatu perubahan, dan untuk mengetahui perubahan tersebut, pencatatan dan penilaian yang tepat sangat penting artinya untuk menentukan metode harga pokok persediaan yang sesuai sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian.
Terwujudnya akuntansi persediaan yang baik, terlihat dari bagaimana suatu persediaan dilaporkan secara benar dan akurat dalam neraca perusahaan. Agar hal
tersebut dapat tercapai, dibutuhkan kembali ketelitian dan ketepatan dalam hal pencatatan, penilaian dan penetapan harga pokok. Hal ini selain sangat berpengaruh dalam laporan keuangan perusahaan, juga akan berpengaruh pada pengawasan terhadap persediaan perusahaan yang secara tidak langsung juga berkaitan dengan pengawasan terhadap karyawan perusahaan itu sendiri. Ada tiga metode penilaian persediaan yang digunakan dalam bisnis, dalam hal ini digunakan metode FIFO, LIFO, atau biaya rata-rata.
Pemilihan metode penilaian persediaan dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, pemilihan metode ini memiliki implikasi yang penting bagi manajer dan pihak lainnya dalam menganalisis dan menginterpretasikan laporan keuangan.
METODE PENELITIAN
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi yang dilakukan dalam bentuk penelitian secara langsung ke tempat objek penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan ini, dan penulis menggunakan studi pustaka (library research) yang meliputi referensi buku – buku yang menjadi landasan teori dari isi penulisan.
PEMBAHASAN
Berikut ini penulis uraikan transaksi pembelian dan penjualan untuk smartphone blackberry 9720 white yang terjadi selama periode bulan Januari-Maret 2014 pada PD Maju Jaya Jakarta.
ISSN : 2355-0295
372 Tabel 1Laporan Pembelian dan Penjualan PD MAJU JAYA JAKARTA
Periode Januari 2014
Sumber : PT MAJU JAYA JAKARTA Pada Tabel 1 dijelaskan bahwa
1. Pada tanggal 4 Januari dibeli 2 unit @ Rp 2.400.000 dan pada tanggal 14 Januari dibeli 3 unit @ Rp 2.430.000.
2. Pada tanggal 17 Januari dijual 2 unit, masing-masing harganya @ Rp 2.500.000 per unit dan @ Rp 2.485.000 per unit.
3. Pada tanggal 18 Januari dibeli 5 unit @ Rp 2.450.000.
4. Pada tanggal 19 Januari dijual 1 unit @ Rp 2.475.000.
5. Pada tanggal 20 dan 23 Januari dijual masing-masing 1 unit, masing-masing harganya @ Rp 2.490.000 per unit dan
@ Rp 2.500.000 per unit.
Tabel 2
Laporan Persediaan, Penjualan, dan Pembelian PD MAJU JAYA JAKARTA
Periode Februari 2014
Tanggal Transaksi Unit Biaya (Rp)
01 Feb 2014 Persediaan 5 2.450.000
06 Feb 2014 Penjualan 1 2.460.000
07 Feb 2014 Penjualan 1 2.465.000
10 Feb 2014 Pembelian 5 2.455.000
10 Feb 2014 Penjualan 1 2.475.000
14 Feb 2014 Penjualan 1 2.460.000
16 Feb 2014 Penjualan 1 2.485.000
28 Feb 2014 Penjualan 1 2.460.000
Sumber : PT MAJU JAYA JAKARTA Pada Table 2 diatas dijelaskan bahwa 1. Persediaan pada tanggal 1 Februari
sebanyak 5 unit @ Rp 2.450.000.
2. Pada tanggal 6 dan 7 Februari dijual masing-masing 1 unit, masing-masing harganya @ Rp 2.460.000 per unit dan
@ Rp 2.465.000 per unit.
3. Pada tanggal 10 Februari dibeli 5 unit @ Rp 2.455.000.
4. Pada tanggal 10, 14, 16 dan 28 Februari dijual 4 unit, dengan harga @ Rp 2.475.000 per unit, @ Rp 2.460.000 per unit, @ Rp 2.485.000 per unit dan @ Rp 2.460.000 per unit.
Tanggal Transaksi Unit Biaya (Rp)
04 Jan 2014 Pembelian 2 2.400.000
14 Jan 2014 Pembelian 3 2.430.000
17 Jan 2014 Penjualan 1 2.500.000
17 Jan 2014 Penjualan 1 2.485.000
18 Jan 2014 Pembelian 5 2.450.000
19 Jan 2014 Penjualan 1 2.475.000
20 Jan 2014 Penjualan 1 2.490.000
23 Jan 2014 Penjualan 1 2.500.000
ISSN : 2355-0295
373 Tabel 3Laporan Persediaan dan Penjualan PD MAJU JAYA JAKARTA
Periode Maret 2014
Tanggal Transaksi Unit Biaya (Rp)
01 Mar 2014 Persediaan 4 2.455.000
03 Mar 2014 Penjualan 2 2.480.000
07 Mar 2014 Penjualan 1 2.475.000
12 Mar 2014 Penjualan 1 2.425.000
Sumber : PT MAJU JAYA JAKARTA Pada Table 3 diatas dijelaskan bahwa 1. Persediaan pada tanggal 1 Maret
sebanyak 4 unit @ Rp 2.455.000 per unit.
2. Pada tanggal 3 Maret dijual @ Rp 2.480.000 per unit.
3. Pada tanggal 7 dan 12 Maret dijual masing-masing 1 unit, masing-masing harganya @ Rp 2.475.000 per unit dan
@ Rp 2.425.000 per unit.
Berdasarkan tabel laporan pembelian, laporan penjualan dan laporan persediaan bulan Januari-Maret 2014 maka penulis akan membandingkan dengan menggunakan metode FIFO dan LIFO.
Hasil Perhitungan Metode FIFO Berikut perhitungan analisa dengan menggunakan metode FIFO pada bulan Januari-Maret 2014:
Tabel 4 Metode FIFO
PD MAJU JAYA JAKARTA Periode Januari 2014
Harga
Pembelian Pokok Penjualan Persediaan
Biaya Total Biaya Total Biaya Total
Tanggal Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya
04-Jan 2 2.400.000
4.800.000 2 2.400.000
4.800.000
14-Jan 3 2.430.000
7.290.000 2 2.400.000
4.800.000
3 2.430.000
7.290.000
17-Jan 2 2.400.000 4.800.000 3 2.430.000
7.290.000
18-Jan 5 2.450.000
12.250.000 3 2.430.000
7.290.000
5 2.450.000
12.250.000
19-Jan 1 2.430.000 2.430.000 2 2.430.000
4.860.000
5 2.450.000
12.250.000
20-Jan 1 2.430.000 2.430.000 1 2.430.000
2.430.000
5 2.450.000
12.250.000
23-Jan 1 2.430.000 2.430.000 5 2.450.000
12.250.000
Sumber : PT MAJU JAYA JAKARTA
ISSN : 2355-0295
374 Pada Table 4 diatas dijelaskan bahwa :1. Pada tanggal 4 Januari dibeli 2 unit @ Rp 2.400.000 dan pada tanggal 14 Januari dibeli 3 unit @ Rp 2.430.000.
2. Perhatikan pada tanggal 17 Januari dijual 2 unit harganya adalah Rp 2.400.000 per unit, bukan Rp 2.430.000.
3. Pada tanggal 18 Januari dibeli 5 unit @ Rp 2.450.000.
4. Perhatikan kembali pada tanggal 19, 20, dan 23 Januari dijual masing-masing 1 unit harganya Rp 2.430.000 per unit, bukan Rp 2.450.000
Tabel 5 Metode FIFO
PD MAJU JAYA JAKARTA Periode Februari 2014
Harga
Pembelian Pokok Penjualan Persediaan
Biaya Total Biaya Total Biaya Total
Tanggal Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya
01-Feb
5
2.450.000
12.250.000
06-Feb 1
2.450.000 2.450.000
4
2.450.000
9.800.000
07-Feb 1
2.450.000 2.450.000
3
2.450.000
7.350.000
10-Feb 5
2.455.000
12.275.000
3
2.450.000
7.350.000
5
2.455.000
12.275.000
10-Feb 1
2.450.000 2.450.000
2
2.450.000
4.900.000
5
2.455.000
12.275.000
14-Feb 1
2.450.000 2.450.000
1
2.450.000
2.450.000
5
2.455.000
12.275.000
16-Feb 1
2.450.000 2.450.000
5
2.455.000
12.275.000
28-Feb 1
2.455.000 2.455.000
4
2.455.000
9.820.000
Sumber : PT MAJU JAYA JAKARTA Pada Table 5 diatas dijelaskan bahwa 1. Persediaan pada tanggal 1 Februari
sebanyak 5 unit yang dibeli pada tanggal 18 Januari harganya adalah Rp 2.450.000 per unit.
2. Pada tanggal 6 dan 7 Februari dijual 2 unit @ Rp 2.450.000
3. Pada tanggal 10 Februari dibeli 5 unit
@ Rp 2.455.000 dan persediaan
dilaporkan dalam dua baris, yaitu 3 unit
@ Rp 2.450.000 per unit dan 5 unit @ Rp 2.455.000 per unit.
4. Perhatikan juga bahwa harga pokok sebesar Rp 9.805.000 untuk 4 unit yang dijual pada tanggal 10, 14, 16 dan 28 Februari adalah terdiri dari 3 unit @ Rp 2.450.000 dan 1 unit @ Rp 2.455.000.
ISSN : 2355-0295
375 Tabel 6Metode FIFO
PD MAJU JAYA JAKARTA Periode Maret 2014
Harga
Pembelian Pokok Penjualan Persediaan
Biaya Total Biaya Total Biaya Total
Tgl Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per
unit Biaya
01-Mar 4
2.455.000
9.820.000
03-Mar 2
2.455.000
4.910.000 2 2.455.000
4.910.000
07-Mar 1
2.455.000
2.455.000 1 2.455.000
2.455.000
12-Mar 1
2.455.000
2.455.000
Sumber : PT MAJU JAYA JAKARTA
Pada Table 6 diatas dijelaskan bahwa 1. Persediaan pada tanggal 1 Maret
sebanyak 4 unit yang dibeli pada tanggal 10 Februari harganya adalah Rp 2.455.000 per unit.
2. Untuk penjualan pada tanggal 3, 7 dan 12 Maret sebanyak 4 unit masing- masing harganya sebesar Rp 2.455.000.
Hasil Perhitungan Metode LIFO
Berikut perhitungan analisa dengan menggunakan metode lifo pada bulan Januari-Maret 2014:
Pada Table 7 di bawah dijelaskan bahwa 1. Pada tanggal 4 Januari dibeli 2 unit @
Rp 2.400.000 dan pada tanggal 14 Februari dibeli 3 unit @ Rp 2.430.000.
2. Perhatikan pada tanggal 17 Januari dijual 2 unit dengan harganya adalah
Rp 2.430.000 per unit, bukan Rp 2.400.000.
3. Pada tanggal 18 Januari dibeli 5 unit @ Rp 2.450.000, dan persediaan dilaporkan dalam 3 baris, yaitu 2 unit
@ Rp 2.400.000 per unit, 1 unit @ Rp 2.430.000 per unit dan 5 unit @ Rp 2.450.000 per unit.
4. Pada tanggal 19, 20 dan 23 Januari dijual masing-masing 1 unit harganya adalah Rp 2.450.000 per unit, bukan Rp 2.400.000 atau Rp 2.430.000.
ISSN : 2355-0295
376 Tabel 7Metode LIFO
PD MAJU JAYA JAKARTA Periode Januari 2014
Harga
Pembelian Pokok Penjualan Persediaan
Biaya Total Biaya Total Biaya Total
Tgl Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya
04-Jan 2
2.400.000
4.800.000 2
2.400.000 4.800.000
14-Jan 3
2.430.000
7.290.000 2
2.400.000 4.800.000
3
2.430.000 7.290.000
17-Jan 2
2.430.000
4.860.000 2
2.400.000 4.800.000
1
2.430.000 2.430.000
18-Jan 5
2.450.000
12.250.000 2
2.400.000 4.800.000
1
2.430.000 2.430.000
5
2.450.000
12.250.000
19-Jan 1
2.450.000
2.450.000 2
2.400.000 4.800.000
1
2.430.000 2.430.000
4
2.450.000 9.800.000
20-Jan 1
2.450.000
2.450.000 2
2.400.000 4.800.000
1
2.430.000 2.430.000
3
2.450.000 7.350.000
23-Jan 1
2.450.000
2.450.000 2
2.400.000 4.800.000
1
2.430.000 2.430.000
2
2.450.000 4.900.000
Sumber : PT MAJU JAYA JAKARTA
ISSN : 2355-0295
377 Tabel 8Metode LIFO
PD MAJU JAYA JAKARTA Periode Februari 2014
Harga
Pembelian Pokok Penjualan Persediaan
Biaya Total Biaya Total Biaya Total
Tgl Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya
01-Feb 2 2.400.000 4.800.000
1 2.430.000 2.430.000
2 2.450.000 4.900.000
06-Feb 1 2.450.000 2.450.000 2 2.400.000 4.800.000
1 2.430.000 2.430.000
1 2.450.000 2.450.000
07-Feb 1 2.450.000 2.450.000 2 2.400.000 4.800.000
1 2.430.000 2.430.000
10-Feb 5 2.455.000
12.275.000 2 2.400.000 4.800.000
1 2.430.000 2.430.000
5 2.455.000 12.275.000
10-Feb 1 2.455.000 2.455.000 2 2.400.000 4.800.000
1 2.430.000 2.430.000
4 2.455.000 9.820.000
14-Feb 1 2.455.000 2.455.000 2 2.400.000 4.800.000
1 2.430.000 2.430.000
3 2.455.000 7.365.000
16-Feb 1 2.455.000 2.455.000 2 2.400.000 4.800.000
1 2.430.000 2.430.000
2 2.455.000 4.910.000
28-Feb 1 2.455.000 2.455.000 2 2.400.000 4.800.000
1 2.430.000 2.430.000
1 2.455.000 2.455.000
Sumber : PT MAJU JAYA JAKARTA Pada Table 8 diatas dijelaskan bahwa 1. Pada tanggal 1 Februari persediaan
sebanyak 5 unit yang terdiri dari 2 unit
@ Rp 2.400.000, 1 unit @ Rp 2.430.000 dan 2 unit @ Rp 2.450.000.
2. Pada tanggal 6 dan 7 Februari dijual 2 unit harganya adalah Rp 2.450.000 per
unit, bukan Rp 2.400.000 atau Rp 2.430.000.
3. Pada tanggal 10 Februari dibeli 5 unit
@ Rp 2.455.000, persediaan dilaporkan dalam 3 baris, yaitu 2 unit @ Rp 2.400.000 per unit, 1 unit @ Rp 2.430.000 per unit dan 5 unit @ Rp 2.455.000 per unit.
ISSN : 2355-0295
378 4. Perhatikan harga pokok sebesar Rp9.820.000 untuk 4 unit yang dijual pada tanggal 10, 14, 16 dan 28 Februari harganya adalah Rp 2.455.000 per unit,
bukan Rp 2.400.000 atau Rp 2.430.000.
Tabel 9 Metode LIFO
PD MAJU JAYA JAKARTA Periode Maret 2014
Harga
Pembelian Pokok Penjualan Persediaan
Biaya Total Biaya Total Biaya Total
Tgl Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya 01-
Mar 2
2.400.000
4.800.000
1
2.430.000
2.430.000
1
2.455.000
2.455.000 03-
Mar 1
2.455.000
2.455.000 2
2.400.000
4.800.000
1
2.430.000
2.430.000
07-
Mar 1
2.400.000
2.400.000 1
2.400.000
2.400.000 12-
Mar 1
2.400.000
2.400.000
Sumber : PT MAJU JAYA JAKARTA Pada Table 9 diatas dijelaskan bahwa 1. Persediaan pada tanggal 1 Maret
dilaporkan dalam 3 baris, yaitu 2 unit @ Rp 2.400.000 per unit, 1 unit @ Rp 2.430.000 per unit dan 1 unit @ Rp 2.455.000 per unit.
2. Perhatikan harga pokok sebesar Rp 4.885.000 untuk 2 unit yang dijual pada tanggal 3 Maret adalah terdiri dari 1 unit
@ Rp 2.455.000 dan 1 unit @ Rp 2.430.000.
3. Pada tanggal 7 dan 12 Maret dijual masing-masing 1 unit harganya adalah Rp 2.400.000 per unit.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode FIFO dan LIFO pada PD Maju Jaya Jakarta dapat kita lihat bahwa Harga Pokok Penjualan yang menggunakan metode FIFO lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan
metode LIFO. Tetapi sebaliknya, persediaan yang menggunakan metode LIFO lebih besar dibandingkan dengan menggunakan metode FIFO.
PENUTUP
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang telah diuraikan tersebut, maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah :
1. Penggunaan metode FIFO dan LIFO akan berpengaruh terhadap laporan laba rugi dimana Harga Pokok Penjualan akan mempengaruhi besar kecilnya laba kotor yang diterima.
Begitu juga dengan persediaan yang akan berpengaruh terhadap neraca.
2. Dengan menggunakan metode FIFO, biaya dimasukkan dalam Harga Pokok Penjualan sesuai dengan urutan
ISSN : 2355-0295
379 terjadinya. Sedangkan denganmenggunakan metode LIFO, biaya dari unit yang dijual merupakan biaya pembelian paling akhir.
REFERENSI
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi revisi 2008.
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Baridwan, Zaky. 2008. Intermediate Accounting. Edisi 8. Yogyakarta:
BPFE.
Hamizar, dan Muhammad Nuh. 2009.
Intermediate Accounting. Jakarta:
CV.Fajar.
Harahap. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Herry. 2009. Pengantar Akuntansi 1.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Kasmir.2012. Analisa Laporan Keuangan, Edisi kesatu-kelima. Jakarta:
Rajawali Pers.
Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi keempat.
Yogyakarta: Liberty.
Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi revisi 2004.
Jakarta: Salemba Empat.
____. 2004. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004. Jakarta:
Ikatan Akuntan Indonesia.
____. 2009. PSAK No.1 : Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.