• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)

ASEP GINANJAR

PPG DALAM JABATAN

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

2018

(2)

1. Peran Indonesia dalam Organisasi Regional

Peranan dapat juga dikatakan sebagai seperangkat perilaku yang diharapkan dari seseorang atau struktur tertentu yang menduduki suatu posisi didalam suatu sistem. Suatu organisasi memiliki struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama. Apabila struktur- struktur tersebut telah menjalankan fungsi-fungsinya, maka organisasi itu telah menjalankan peranan tertentu. Dengan demikian peranan dapat dianggap sebagai fungsi dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan kemasyarakatan (Kantaprawira, 1987:32). Indonesia sebagai suau negara dan bangsa memiliki peran dalam pergauan internasional, peran tersebut diaktualisasikan dalam berbagai bidang baik itu ekonomi, sosial budaya, politik dan hankam juga dalam berbagai wadah, baik itu kerjasama bilateral maupun hubungan kerjasama multilateral dalam bentuk organisasi internasional.

Dalam tingkatan regional, khususnya region Asia Tenggara dan Asia Pasifik, Indonesia ikut berperan aktif dalam berbagai macam kegiatan dan perjanjian internasional. Seperti dalam organisasi ASEAN dan APEC. Berikut kita bahas peran Indonesia dalam organisasi regional khususnya ASEAN dan APEC.

a. ASEAN

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) merupakan sebuah organisasi regional negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok Thailand. ASEAN atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan Perbara (Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara) sampai kini telah mempunyai 10 negara anggota yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam.

(3)

Gambar 1. Sepuluh Anggota ASEAN (Sumber: www.eramuslim.com)

Berdirinya ASEAN dilatar belakangi oleh beberapa persamaan yang dimiliki oleh negara-negara Asia Tenggara. Persamaan-persamaan tersebut antara lain:

1. Persamaan geografis.

2. Persamaan budaya.

3. Persamaan nasib, yaitu pernah dijajah oleh negara asing (kecuali Thailand)

4. Persamaan kepentingan di berbagai bidang.

Berdirinya ASEAN ditandai dengan pertemuan lima menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina pada tanggal 5-8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.

Gambar 2. Delegasi dari 5 Negara Pendiri ASEAN (Sumber: www.thenational.ae)

(4)

Adapun kelima tokoh menteri luar negeri pada gambar 2 (dari kiri ke kanan) tersebut adalah:

1. Narsisco Ramos, wakil dari Filipina.

2. Adam Malik, wakil dari Indonesia.

3. Thanat Khoman, wakil dari Thailand.

4. Tun Abdul Razak, wakil dari Malaysia.

5. Sinatambi Rajaratnam, wakil dari Singapura.

Pada tanggal 8 Agustus 1967, kelima menteri luar negeri tersebut menandatangani sebuah kesepakatan yang dikenal sebagai Deklarasi Bangkok. Sejak penandatangan Deklarasi Bangkok itulah organisasi ASEAN resmi berdiri dan mulai terbuka menerima anggota baru.

Pada tanggal 7 Januari 1987 negara Brunei Darussalam menjadi negara pertama yang masuk menjadi anggota ASEAN diluar kelima negara pendiri ASEAN. Selanjutnya, Vietnam resmi menjadi anggota ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Laos dan Myanmar menjadi negara anggota ASEAN yang kedelapan dan kesembilan pada tanggal 23 Juli 1997, disusul kemudian oleh Kamboja pada tanggal 16 Desember 1998. Sehingga sampai sekarang jumlah anggota ASEAN ada 10 Negara terdiri dari:

1. Indonesia dengan ibu kotanya yaitu Kota Jakarta

2. Malaysia dengan ibu kotanya yaitu Kota Kuala Lumpur (Putrajaya sebgai ibu kota pemerintahan)

3. Thailand dengan ibu kotanya yaitu Kota Bangkok 4. Singapura dengan ibu kotanya yaitu Kota Singapura 5. Filipina dengan ibu kotanya yaitu Kota Manila

6. Brunei Darussalam dengan ibu kotanya yaitu Kota Bandar Seri Begawan

7. Vietnam dengan ibu kotanya yaitu Kota Hanoi

8. Kamboja dengan ibu kotanya yaitu Kota Phnom Phen 9. Laos dengan ibu kotanya yaitu Kota Vientiane

10. Myanmar dengan ibu kotanya yaitu Kota Naypyidaw

(5)

Timor Leste, yang merupakan negara lain di kawasan Asia Tenggara yang belum secara resmi bergabung dengan ASEAN, belum tercapainya suara konsensus dari 10 negara anggota menjadikan Timor Leste hingga kini belum secara resmi masuk menjadi anggota ASEAN. Indonesia merupakan negara pertama yang menyatakan setuju untuk menerima Timor Leste ke dalam anggota ASEAN. Indonesia juga menjadi negara yang mendorong negara anggota ASEAN lainnya untuk turut menyetujui hal ini.

Selain Indonesia, negara anggota ASEAN yang menyetujui Timor Leste masuk ke dalam ASEAN adalah Malaysia, Thailand dan Filipina.

Sementara sisanya masih meragukan Timor Leste, mengingat kekhawatiran mengenai masa lalu dan stabilitas negara yang baru merdeka pada tahun 2002.

Gambar 3. Lambang ASEAN (Sumber: dosenpendidikan.com)

Dari gambar 3 dapat dilihat terdapat 10 batang padi yang terikat yang mengandung arti persatuan, kesatuan dan persahabatan dari kesepuluh negara yang menjadi anggota ASEAN. Sedangkan warna yang berada pada lambang tersebut yang memiliki arti dan makna sebagai berikut:

1. Warna biru memiliki makna yaitu perdamaian dan keamanan.

2. Warna merah memiliki makna yaitu keberanian dan dinamika.

3. Warna putih memiliki makna yaitu kesucian.

4. Warna kuning memiliki makna kemakmuran dan kesejahteraan.

5. Lingkaran melambangkan persatuan antara negara-negara anggota ASEAN.

(6)

ASEAN yang merupakan organisasi negara-negara Asia Tenggara mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai anggotanya. Tujuan ASEAN tersebut tertuang dalam deklarasi Bangkok yang dideklarasikan pada tanggal 8 Agustus 1967. Isi deklarasi Bangkok yang merupakan tujuan ASEAN tersebut antara lain:

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.

2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.

3. Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.

4. Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada.

5. Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.

Indonesia memiliki peranan yang cukup penting di dalam perkembangan ASEAN, dimana Indonesia merupakan salah satu penentu arah perkembangan organisasi tersebut. Berikut adalah penjelasan dari peran Indonesia dalam ASEAN:

1. Sebagai salah satu pendiri ASEAN

Indonesia adalah salah satu dari lima negara pendiri ASEAN.

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa dasar berdirinya ASEAN adalah deklarasi Bangkok, dimana deklarasi tersebut ditanda tangani oleh menteri luar negeri dari lima negara pendiri ASEAN. Indonesia telah dianggap sebagai tulang punggung ASEAN oleh beberapa negara yang berada di luar ASEAN, dimana Indonesia telah mampu menciptakan stabilitas regional di kawasan Asia Tenggara.

2. Sebagai Salah Satu Pemimpin ASEAN

Indonesia menjadi pemimpin ASEAN, dimana Indonesia mampu menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, Indonesia juga memperkenalkan

(7)

doktrin ketahanan nasional pada pertemuan ASEAN ministerial meeting ke-5 di Singapura melalu menteri luar negeri Adam Malik. Hal tersebut ditujukan untuk mempertegas tujuan ASEAN. Indonesia juga telah menyampaikan makalah yang berjudul reflection dalam rangka mengajak para anggota ASEAN yang lain untuk mengevaluasi kesepakatan ekonomi sebelumnya, dimana kesepakatan tersebut berkaitan dengan program kerjasama sektoral di berbagai bidang. Selain itu, pada masa kepemimpinannya, Indonesia telah berhasil menyelenggarakan serangkaian pertemuan seperti:

a. Asean Ministerial Meeting (Pertemuan Tingkat Menteri Asean) b. Asean Regional Forum (Forum Kawasan Asean)

c. Pertemuan kementerian kawasan yang membahas mengenai penanggulangan berbagai masalah yang terjadi, dan lain sebagainya.

3. Sebagai Tuan Rumah KTT ASEAN

Indonesia telah mendapatkan kepercayaan untuk mengadakan beberapa kali Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Adapun KTT ASEAN yang pernah diselenggarakan di Indonesia antara lain adalah:

a. KTT ASEAN Ke-1 yang dilaksanakan pada 23-24 Februari 1976 di Bali. Dalam KTT tersebut terdapat kesepakatan tentang pembentukan sekretariat ASEAN yang berpusat di Jakarta dengan Sekretaris Jendral pertamanya H.R. Dharsono yang berasal dari Indonesia.

b. KTT ASEAN Ke-9 yang dilaksanakan pada 7-8 Oktober 2003 di Bali. Dalam KTT tersebut Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas ASEAN “ASEAN Community” yang mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya serta keamanan.

c. KTT ASEAN Ke-18 yang dilaksanakan pada tanggal 4-8 Mei 2011 di Jakarta.

(8)

d. KTT ASEAN Ke-19 yang dilaksanakan pada tanggal 17-19 Nopember 2011 di Bali. Dalam konferensi tersebut di dapat kesepakatan tentang kawasan bebas sejata nuklir di Asia Tenggara atau yang dikenal dengan Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ).

Gambar 4. KTT ASEAN ke-19 di Bali (Sumber: www.infogsbi.org)

4. Sebagai tuan rumah Sea Games (South East Asian Games)

Indonesia tercatat sudah 4 kali menjadi tuan rumah Sea Games, yaitu pada tahun 1979, 1987, 1997, 2011

5. Ikut menciptakan perdamaian di kawasan Asia Tenggara

Indonesia ikut menjaga perdamaian khususnya di kawasan Asia Tenggara, seperti membantu penyelesaian konflik-konflik berikut:

a. Pada tahun 1987, Indonesia menjadi penengah saat terjadi konflik antara Kamboja dan Vietnam yang pada pada tahun 1991 dalam Konferensi Paris, kedua negara tersebut menyepakati adanya perjanjian damai.

b. Indonesia menjadi penengah antara Moro National Front Liberation (MNFL) dengan pemerintah Filipina, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan perjanjian damai yang dilakukan pada pertemuan di Indonesia.

Gambar

Gambar 1. Sepuluh Anggota ASEAN  (Sumber: www.eramuslim.com)
Gambar 4. KTT ASEAN ke-19 di Bali  (Sumber: www.infogsbi.org)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun hasil yang diperoleh yaitu (1) pada aspek kognitif Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga metode pembelajaran pair check memberikan pengaruh terhadap hasil

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui volume sampah organik; pendapatan yang diperoleh dari produksi kompos; biaya operasional dan pemeliharaan; nilai finansial

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage,

Dari tabel di atas dan hasil wawancara peneliti dengan pengurus BAZNAS Kota Palangka Raya dapat disimpulkan bahwa BAZNAS Kota Palangka Raya untuk tahun 2019

Pengertian pergaulan bebas adalah bentuk perilaku yang tidak wajar atau menyimpang dimana makna bebas tersebut adalah menyelisihi dari batas norma agama maupun

Merupakan proses yang digunakan oleh atasan untuk melakukan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) berdasarkan pelaksanaan aktivitas harian dalam periode

masyarakat seperti oase pada gurun yang berarti tempat berteduh di perkotaan yang sangat padat. Suatu ruang terbuka publik bermanfaat juga bagi kesehataan

[r]