Kinetika Kimia Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Referensi:
Referensi:
Brown et.al; Chemistry, The Central Science, 11th edition
Kinetika Kimia Kinetika Kimia
• Mempelajari kecepatan/laju reaksi suatu proses/perubahan kimia.
• Kinetika juga mempelajari bagaimana Kinetika juga mempelajari bagaimana reaksi berlangsung Æmekanisme reaksi
2 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Bahasan:
Laju Reaksi Bagaimana kita mengukur laju reaksi.
Hukum Laju Bagaimana laju bergantung/dipengaruhi jumlah reaktan.
Hukum Laju Terintegrasi
Bagaimana menghitung reaktan yang tersisa atau waktu yang dibutuhkan untuk
i j l h t t t mencapai jumlah tertentu.
Waktu Paruh Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mereaksikan 50% reaktan.
Persaman Arrhenius Bagaimana konstanta laju dipengaruhi oleh suhu (T).
H b t l j d
Mekanisme Hubungan antara laju dengan proses yang terjadi pada skala molekular
Faktor yang mempengaruhi laju reaksi Faktor yang mempengaruhi laju reaksi
• Konsentrasi reaktan
• Konsentrasi reaktan
¾ Pada saat konsentrasi meningkat, peluang
(kemungkinan) terjadinya tumbukan akan semakin (kemungkinan) terjadinya tumbukan akan semakin besar.
• Temperaturp
¾ Pada temperatur tinggi molekul reaktan memiliki energi kinetik lebih besar, bergerak lebih cepat, bertumbukan l bih i
lebih sering.
• Katalis
¾ M t k i d b h k i
¾ Mempercepat reaksi dengan mengubah mekanisme.
Laju Reaksi aju ea s
L j k i d t dit t k d it
Laju reaksi dapat ditentukan dengan memonitor perubahan konsentrasi produk maupun reaktan
b i f i kt
sebagai fungsi waktu.
Δ[A] vs Δt
5 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Laju Reaksi Laju Reaksi
C4H9Cl(aq)+ H2O(l)⎯⎯→ C4H9OH(aq)+ HCl(aq)
Pada reaksi ini, k t i b til
[C4H9Cl] M
konsentrasi butil
klorida, C4H9Cl, diukur
d b b i kt
pada berbagai waktu, t.
6 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Laju Reaksi Laju Reaksi
C4H9Cl(aq)+ H2O(l)⎯⎯→ C4H9OH(aq)+ HCl(aq)
Laju rata-rata reaksi
d ti i t l
Average Rate, M/s
pada setiap interval adalah perubahan
k t i dib i
konsentrasi dibagi perubahan waktu :
Laju Reaksi aju ea s
C4H9Cl(aq)+ H2O(l)⎯⎯→ C4H9OH(aq)+ HCl(aq)
• Laju rata-rata menurun saat reaksi
saat reaksi berlangsung.
• Ini disebabkan karena
• Ini disebabkan karena pada saat reaksi
berlangsung terdapat berlangsung, terdapat lebih sedikit tumbukan diantara molekul
reaktan.
Laju Reaksi aju ea s
C4H9Cl(aq)+ H2O(l)⎯⎯→ C4H9OH(aq)+ HCl(aq)
• Plot Konsentrasi vs.
Waktumenghasilkan Waktumenghasilkan kurva seperti disamping.
• Slope/kemiringan garisSlope/kemiringan garis singgung pada setiap titik adalah laju sesaatj pada waktu tersebut
9 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Laju Reaksi aju ea s
C4H9Cl(aq)+ H2O(l)⎯⎯→ C4H9OH(aq)+ HCl(aq)
• Reaksi semakin l b t k
lambat karena
konsentrasi reaktan b k
berkurang.
10 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Laju Reaksi dan Stoikiometri aju ea s da Sto o et
C4H9Cl(aq)+ H2O(l)⎯⎯→ C4H9OH(aq)+ HCl(aq)
• Reaksi diatas, rasio C H Cl terhadap C H OH C4H9Cl terhadap C4H9OH adalah 1:1.
• Jadi lajuJadi, laju menghilangnyamenghilangnya C4H9Clsama dengan laju terbentuknyay C44 9H9OH.
Laju = -Δ[C4H9Cl]
Δt = Δ[C4H9OH]
Laju Δt ΔtΔt
Laju Reaksi dan Stoikiometri aju ea s da Sto o et
• Bagaimana kalau tidak 1:1?
H2(g) + I2(g) ⎯⎯→ 2 HI(g)
• Hanya 1/2 HI dihasilkan untuk setiap H2 yang digunakan.
y g g
Laju Reaksi dan Stoikiometri aju ea s da Sto o et
• Secara umum, untuk reaksi
aA + bB cC + dD
Reaktan (berkurang) Produk (bertambah) Reaktan (berkurang) Produk (bertambah)
13 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Konsentrasi dan Laju o se t as da aju
Setiap reaksi memiliki persamaan tersendiri yang menunjukkan lajunya sebagai fungsi konsentrasi reaktan.
⇒ disebut sebagai g Hukum Laju (Rate Law) j ( )
Untuk menentukan hukum laju kita mengukur laju pada konsentrasi awal berbeda
pada konsentrasi awal berbeda.
14 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Konsentrasi dan Laju Konsentrasi dan Laju
Bandingkan Experimen 1 and 2:g p
saat [NH4+] 2X lebih banyak , laju awal 2X lebih cepat.p
Konsentrasi dan Laju Konsentrasi dan Laju
Bandingkan pula Experimen 5 dan 6: g p p
saat [NO2-] 2X lebih banyak, laju awal 2X lebih cepat.p
Konsentrasi dan Laju Konsentrasi dan Laju
Persamaan ini disebut hukum laju, dan k merupakan tetapan laju
k merupakan tetapan laju.
17 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Hukum Laju Hukum Laju
• Hukum laju menunjukkanHukum laju menunjukkanhubungan antara laju reaksi denganhubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi reaktan.
• Untuk reaktan fase gas digunakan PA (tekanan) daripada [A]
(konsentrasi molar).
• k adalahsuatu tetapan yang memiliki nilai spesifik untuk setiap reaksi
reaksi
• Nilai k ditentukan secara eksperimen.
k adalah khas untuk setiap reaksi k berubah terhadap T
18
p
Kinetika Kimia Irwansyah, Ph.D
Hukum Laju
• Eksponen menunjukkan orde reaksi terhadap
Hukum Laju
Eksponen menunjukkan orde reaksi terhadap masing-masing reaktan.
• Reaksi tersebut :Reaksi tersebut :
Orde 1 (First-order) terhadap [NH4+] Orde 1 (First-order) terhadap [NO −] Orde 1 (First-order) terhadap [NO2 ]
• Orde reaksi total ditentukan dengan menambahkan eksponen reaktan menambahkan eksponen reaktan.
• Secara keseluruhan reaksi tersebut reaksi orde 2 (second-order )
(second-order ).
Hukum Laju Terintegrasi
misalkan reaksi orde 1 : A → B
Hukum Laju Terintegrasi
Bentuk differensiasi:
Berapa banyak A tersisa setelah waktu t ? Dengan metode integral:g g
Hukum Laju Terintegrasi Hukum Laju Terintegrasi
Bentuk integral hukum laju orde 1:
Bentuk integral hukum laju orde 1:
Pen s nan lang Penyusunan ulang:
[A]0konsentrasi awal A (t=0).
[A]t konsentrasi A pada saat tertentu, t, selama reaksi.
21 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Hukum Laju Terintegrasi Hukum Laju Terintegrasi
Penyusunan ulang persamaan menghasilkan…
k li
b
merupakan pers.linear
y = mx + b
22 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Reaksi Orde-1 ea s O de
Pada reaksi orde 1, plot ln [A]
tvs. t
menghasilkan garis lurus dengan slope k menghasilkan garis lurus dengan slope -k.
Jadi, gunakan grafik untuk menentukan orde reaksi.
Reaksi Orde-1
Reaksi Metil Isonitril diubah
ea s O de
Reaksi Metil Isonitril diubah menjadi acetonitril :
CH
3NC CH
3CN
CH
3NC CH
3CN
Bagaimana kita tahu Bagaimana kita tahu bahwa reaksi tersebut orde 1?
orde 1?
Reaksi Orde-1
CH NC CH CN
Reaksi Orde 1
CH
3NC CH
3CN
Data berikut diperoleh dari reaksi pada
198 9°C 198.9°C.
Apakah
laju=k[CH3NC]
laju k[CH3NC]
Untuk semua interval waktu?
25 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Reaksi Orde-1 Reaksi Orde 1
• Apabilap ln P diplot sebagaip g fungsi waktu, dihasilkan suatu garis lurus.g g
¾ Reaksi tersebut orde 1.
¾ kadalah negatif dari slope/kemiringan: 5.1 × 10-5s-1.
26 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Reaksi Orde-2 Reaksi Orde 2
I t i dil k k d k i d 2
Integrasi yang sama dilakukan pada reaksi orde 2 :
Penyusunan ulang dan integral:
Penyusunan ulang dan integral:
Persamaan linear : y = mx + b
Reaksi Orde-2 Reaksi Orde 2
Jadi, reaksi orde 2, plot 1/[A] vs. t
menghasilkan garis lurus dengan slope k menghasilkan garis lurus dengan slope k.
Orde 1:
sedangkan pada reaksi orde 1, plotln [A]tvs. t akan Orde 1:
sedangkan pada reaksi orde 1, plot ln [A]tvs. t akan menghasilkan garis lurus dengan slope -k.
Menentukan Orde Reaksi Menentukan Orde Reaksi
Dekomposisi NOp 22 pada 300p °C ditunjukan melaluij persamaan :
NO22 (g)(g) NO (g)(g) + 1/2 O22 (g)(g)
Dan menghasilkan data:
waktu (s) [NO2], M
0.0 0.01000
0.0 0.01000
50.0 0.00787
100 0 0 00649 100.0 0.00649 200.0 0.00481 300 0 0 00380
29
300.0 0.00380
Kinetika Kimia Irwansyah, Ph.D
Menentukan Orde Reaksi Menentukan Orde Reaksi
Grafik ln [NO2] vs. t :
• plot bukan suatu garis lurus
• plot bukan suatu garis lurus, jadi bukan termasuk orde 1
waktu (s) [NO2], M ln [NO2] 0.0 0.01000 -4.610
0.0 0.01000 4.610
50.0 0.00787 -4.845
100 0 0 00649 -5 038 Tidak memenuhi:
100.0 0.00649 -5.038 200.0 0.00481 -5.337
300 0 0 00380 5 573
30
300.0 0.00380 -5.573
Kinetika Kimia Irwansyah, Ph.D
Menentukan Orde Reaksi
Grafik 1/[NO2] vs. t
Menentukan Orde Reaksi
[ 2]
waktu(s) [NO2], M 1/[NO2] • Suatu garis lurus,
j di k d
0.0 0.01000 100
50.0 0.00787 127
jadi merupakan orde 2
100.0 0.00649 154
200.0 0.00481 208
300 0 0 00380 263
300.0 0.00380 263
Waktu Paruh
• Waktu paruh didefinisikan
Waktu Paruh
• Waktu paruh didefinisikan sebagaiwaktu yang dibutuhkan untuk
setengah jumlah reaktan beraksi.
• Karena [A] pada t1/2 adalah setengah jumlah mula mula [A]
mula-mula [A], [A]t= 0.5 [A]0.
Waktu Paruh Orde-1 Waktu Paruh Orde 1
Untuk reaksi orde 1, substitusi [A]t=0.5 [A]0 pada l j t i t i
persamaan laju terintegrasi :
Catatan: Reaksi orde 1, waktu paruh tidak dipengaruhi [A]0.
33 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Waktu Paruh Orde-2 Waktu Paruh Orde 2
Untuk reaksi orde 2, substitusi [A]t=0.5 [A]0dalam Untuk reaksi orde 2, substitusi [A]t 0.5 [A]0 dalam
persamaan orde
34 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Ringkasan Ringkasan
Orde 1 Orde 2 Orde 2
Orde 1 Orde 2 Orde 2
Hukum laju laju
Hkm laju
terintegras Rumit/kompleks
i
W kt Waktu
paruh Rumit/kompleks
Temperatur dan Laju Temperatur dan Laju
• Umumnya temperaturUmumnya, temperatur meningkat, laju menjadi lebih cepat
lebih cepat.
• Karena k dipengaruhi temperatur
temperatur.
Model/Teori Tumbukan Model/Teori Tumbukan
• Pada suatu reaksi kimia, ikatan diputuskan dan ikatan baru dibentuk.
• Molekul-molekul hanya bisa bereaksi Molekul molekul hanya bisa bereaksi apabila mereka bertumbukan satu sama lain
lain.
37 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Model/Teori Tumbukan Model/Teori Tumbukan
Molekul harus bertumbukan denganorientasi yang sesuai dan dengan cukup energi untuk yang sesuai dan dengan cukup energi untuk menyebakan pemutusan ikatan dan
pembentukan ikatan pembentukan ikatan.
38 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Energi Aktivasi Energi Aktivasi
• Dengan kata lain ada sejumlah energi minimum yangDengan kata lain, ada sejumlah energi minimum yang dibutuhkan untuk reaksi: Energi Aktivasi(activation energy), Ea.
• Sama seperti bola golf yang tidak bisa melewati suatu bukit jika tidak didorong dengan energi yang cukup, suatu reaksi tidak dapat berlangsung kecuali memiliki energi reaksi tidak dapat berlangsung kecuali memiliki energi yang cukup untuk mengatasi barrier energi aktivasi.
Diagram Koordinat Reaksi Diagram Koordinat Reaksi
• Membantu memvisualisasikan perubahan energi pada suatu poses kimia.
Diagram koordinat reaksi penyusunan ulang metil isonitril Diagram koordinat reaksi penyusunan ulang metil isonitril
Diagram Koordinat Reaksi
• Menunjukkan energi
Diagram Koordinat Reaksi
Menunjukkan energi
reaktan dan produk (dan, ΔE).
• Titik Tertinggi pada
diagram adalah keadaan transisi (transition state)
• Spesi yang ada pada keadaan transisi disebut komplek teraktivasi (activated complex).
• Perbedaan energi antara reaktan dan kompleks teraktivasi merupakan energi aktivasi.
41 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Distribusi Maxwell–Boltzmann Distribusi Maxwell–Boltzmann
• Temperatur
did fi i ik b i didefinisikan sebagai ukuran energi kinetik
t t l k l
rata-rata molekul dalam suatu sampel.
• Pada suatu temperatur tertentu terdapat distribusi energi kinetik.
42
e e g et
Kinetika Kimia Irwansyah, Ph.D
Distribusi Maxwell Boltzmann Distribusi Maxwell–Boltzmann
• Saat suhu temperatur naik, kurva menjadi lebih lebar dan mendatar.
• Akibatnya, pada temperatur tinggi,
l bih b k l i
lebih banyak populasi molekul yang memiliki energi lebih tinggi energi lebih tinggi.
Distribusi Maxwell Boltzmann Distribusi Maxwell–Boltzmann
• Jika garis putus-putus menyatakan energi aktivasi : saat suhu naik, fraksi molekul yang mampu
melewati energi aktivasi juga meningkat.
• Hasilnya, laju reaksi meningkat
Distribusi Maxwell–Boltzmann Distribusi Maxwell–Boltzmann
Fraksi molekul tersebut dapat dinyatakan dengan rumus:
Fraksi molekul tersebut dapat dinyatakan dengan rumus:
R: tetapan gas dan T : temperatur (Kelvin) .
45 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Persamaan Arrhenius Persamaan Arrhenius
S t A h i k t h b
Svante Arrhenius merumuskan suatu hubungan matematis antara k dan E
a:
A merupakan frequency factor, bilangan yang menyatakan kemungkinan tumbukan akan terjadi menyatakan kemungkinan tumbukan akan terjadi dengan orientasi yang sesuai.
46 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Persamaan Arrhenius Persamaan Arrhenius
penyusunan ulang (metode logaritma natural):
y = mx + b
Apabilak ditentukan secara eksperiment pada beberapa temperatur,Eadapat dihitung dari slope grafikln k vs. 1/T.
RINGKASAN RINGKASAN
Orde 1 Orde 2 Orde 2
Rate Laws Integrated Rate Laws
Rumit/kompleks
Half-life Rumit/kompleks
k(T)
Mekanisme Reaksi Mekanisme Reaksi
Urutan kejadian yang menjelaskan proses reaksi: bagaimana suatu reaktan berubah menjadi produk. j p
49 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
M k i R k i
Mekanisme Reaksi
• Reaksi dapat berlangsung satu tahap atau melalui beberapa tahap/step.
• Setiap step disebut Setiap step disebut reaksi elementer reaksi elementer atau atau proses elementer.
50 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Mekanisme Reaksi Mekanisme Reaksi
• Molekularitas suatu step memberikan informasi berapa ban ak molek l ang terlibat pada proses terseb t banyak molekul yang terlibat pada proses tersebut.
• Hukum laju untuk suatu reaksi elementer ditulis langsung dari step tersebut
dari step tersebut.
Mekanisme Multistep Mekanisme Multistep
Reaksi multistep: terdapat salah satu step lebih lambat
• Reaksi multistep: terdapat salah satu step lebih lambat dari step lainnya.
• Step yang lebih lambat tersebut: step penentu laju reaksi
• Step yang lebih lambat tersebut: step penentu laju reaksi (rate-determining step)
• Laju reaksi keseluruhan tidak akan berlangsung lebihLaju reaksi keseluruhan tidak akan berlangsung lebih cepat dari step penentu laju reaksi
Katalis Katalis
• Katalis meningkatkan laju reaksi dengan
• Katalis meningkatkan laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi reaksi.
K t li b h k i t k i
• Katalis mengubah mekanisme suatu reaksi.
53 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Katalis Katalis
S l h t k t li Salah satu cara katalis mempercepat reaksi adalah dengan mengikat adalah dengan mengikat reaktan secara bersama- sama dan membantu ikatan putus.
54 Kinetika Kimia
Irwansyah, Ph.D
Enzim Enzim
• Enzim merupakan katalis pada sistem biologis.
• Substrat berikatan dengan sisi aktif enzim mirip
ti k i d k seperti kunci dan anak kunci.