• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DARING. Akibat Pandemi Covid 19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DARING. Akibat Pandemi Covid 19"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DARING

Akibat Pandemi Covid 19

Oleh:

FENTY MUSTYKA ATY NIP: 19830810 200901 2 002

PEMERINTAH KOTA MAJALENGKA DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 MAJA 2021

SINDANGKASIH SUGIH MUKTI

(2)

Abstrak

Laporan best practice ini dilakukan akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Majalengka. Selama Pandemi Covid-19, SMPN 4 Maja melakukan pembelajaran secara jarak jauh yang disebut pembelajaran on line. Hal ini guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Peneliti melakukan penelitian terhadap pembelajaran ini guna mengetahui motivasi belajar siswa-siswi di kelas IX C sebanyak 26 orang. Peneliti memilih kelas ini karena kebetulan peneliti adalah wali kelas IX C, sehingga memudahkan untuk meneliti lebih lanjut. Hasil penelitian selama 4 minggu di bulan Maret ini menunjukan bahwa motivasi siswa-siswi menurun. Penulis melakukan pendekatan lewat komunikasi persuasif baik di group Whatsapp maupun pribadi. Bahkan penulis melakukan kunjungan kepada siswa-siswi yang belakangan jarang mengumpulkan tugas ataupun tidak exsis di pembelajaran on line.

Kata kunci: motivasi belajar, komunikasi persuasif.

This best practice report was carried out due to the Covid-19 pandemic that occurred in Indonesia, especially in Majalengka Regency. During the Covid-19 Pandemic, SMPN 4 Maja conducted distance learning called online learning. This is to break the chain of spreading Covid-19. Researchers conducted research on this learning in order to determine the learning motivation of 26 students in class IX C.

Researchers chose this class because the researcher happened to be the homeroom teacher of class IX C, making it easier to research further. The results of the research for 4 weeks in March showed that the students' motivation decreased. The author approaches through persuasive communication both on WhatsApp and private groups. In fact, the author visits students who lately rarely collect assignments or do not exist in online learning.

Key words: learning motivation, persuasive communication.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) adalah wabah yang terjadi pada tahun 2019. Berawal dari kota Wuhan di negeri China perlahan wabah ini menyebar luas ke seluruh penjuru dunia. Menyebabkan sekolah harus melakukan pembelajaran jarak jauh karena penyakit ini menular. Menurut artikel klik dokter bahwa infeksi corona virus merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan. Karena belum ditemukannya obat, maka untuk keselamatan bersama pemerintah Indonesia menerapkan 3 M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Di Indonesia sendiri sudah dilakukan vaksin untuk virus corona dimulai oleh orang nomor 1 yaitu Bapak Joko Widodo yang merupakan Presiden Indonesia. Hal ini disiarkan langsung melalui berbagai media di Indonesia bersama dengan orang-orang yang terpilih untuk memberikan edukasi bahwa vaksin ini aman dan bermanfaat untuk rakyat Indonesia. Di kabupaten Majalengka juga sudah mulai di sosialisasikan. Memang tidak serentak namun secara bertahap di mulai dengan orang-orang yang bergerak di bidang medis dan seterusnya. Untuk sekolah sampai saat penelitian ini belum dimulai baru pendataan.

Dalam keadaan pandemi Covid 19 ini, guru dituntut untuk memanfaatkan

teknologi agar pembelajaran jarak jauh/on line dapat berjalan secara kondusif.

(4)

Apabila gurunya tidak menggunakan teknologi maka akan sulit sekali memotivasi belajar anak dalam keadaan jarak jauh. Karena dengan pembelajaran jarak jauh menggunakan teknotologi dapat memudahkan pembejaran, evaluasi dan pastinya menerapkan protokol kesehatan menjaga jarak.

Di SMPN 4 maja kami menggunakan aplikasi Zoom, Webex, Teams dan Whatsapp untuk pembelajaran jarak jauh/on line. Pembelajaran jarak jauh/on line ini kami sebut dengan daring. Semua materi atau praktik untuk pembelajaran Bahasa inggris lewat video dapat tersampaikan dengan baik.

Penugasan maupun evaluasi dalam bentuk soal juga dilakukan dengan menggunakan form yang terdapat di aplikasi tersebut. Apabila terkendala sinyal maka di bagikan file word/ image nya saja di group Whatsapp.

B. Identifikasi Masalah

Namun seiring waktu semangat siswa-siswi kelas IX C ini mulai menurun dan tidak kondusif.

1. Kurangnya fasilitas pembelajaran, 2. Siswa sudah mulai bosan belajar daring, 3. Kurang baiknya komunikasi guru dan siswa.

C. Tujuan

Bagaimana caranya agar pembelajaran daring tetap berlangsung selama

siswa-siswi belajar di rumah. Guru dapat melaksanakan kurikulum yang di

(5)

sederhanakan dan situasional sesuai dengan kemampuan siswa-siswinya.

Materi Pokok dalam pembelajaran yang di teliti adalah teks khusus dalam bentuk iklan. Walaupun dilakukan secara daring, pembelajaran ini diharapkan efektif dengan tujuan:

1. Pembelajaran daring dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja.

2. Memanfaatkan teknologi.

(6)

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan, dimana dalam penelitian ini menggunakan berbagai macam bahan dan materi yang ada di perpustakaan baik yang ada di sekolah atau perpustakaan on line. Dengan metode ini diharapkan dapat mengidentifikasi kegiatan pembelajaran daring.

Selama pandemi Covid-19 ini, penelitian menerapkan 3 M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Pemerintah Indonesia juga menerapkan sosial distancing untuk mencegah penularan virus. Sampai saat melakukan penelitian makalah inipun semua peraturan masih diterapkan.

A. Motivasi Belajar

Di kutip dari artikel BOLA.COM bahwa “Di manapun dan kapanpun, kamu bisa belajar. Dengan belajar, seseorang bisa menjadi pintar dan cerdas.“

Banyak sekali cara untuk memotivasi anak, salah satunya guru dapat menggunakan aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk belajar daring yang lebih kreatif dan menyenangkan bagi siswa. Jika kita sama-sama belajar baik guru maupun siswa sendiri maka akan mudah.

Namun pada kenyataannya hal ini sulit diterapkan, terutama ntuk kelas IX

C. Tidak semua siswa-siswi kelas IX C mempunyai gawai pribadi dikarenakan

peraturan dalam keluarganya atau masalah ekonnomi. Tentu hal ini dapat

menyulitkan pembelajaran daring maupun menyebaran informasi. Maka

peneliti sekaligus wali kelas melakukan pendataan di awal penelitian.

(7)

1. Kurangnya fasilitas pembelajaran,

Setelah di data dari 26, sampai awal bulan Maret masih ada 2 orang yang belum mempunyai gawai.

1). Rahma Komalasari

Karena keadaan ekonomi keluarga yang sudah tidak mempunyai ayah, maka Rahma kesulitan mempunyai HP/Gawai sendiri. Namun setelah berbicara kepada ibunya karena kebetulan Rahma adalah menerima bantuan dari pemerintah Kabupaten Majalengka maka uang tersebut ditambah dari donatur dibelikan gawai yang mencukupi untuk kegiatan pembelajaran daring.

2). Natasya Ananda Apriliyani

Dikarenakan Natasya pernah berbuat kesalahan dengan terus bermain games dan TIK TOK secara terus menurus maka orang tuanya melarang untuk mempunyai gawai sendiri. Tetapi setelah melakukan pendekatan maka Natasya diperbolehkan lagi menggunakan gawai dengan catatan malam hari dikembalikan lagi kepada orang tuanya.

2. Siswa sudah mulai bosan belajar daring,

Sudah setahun kurang lebih masa pamdemi Covid-19 ini terjadi di Indonesia. Demi keselamatan kita semua mau tidak mau kita belajar daring.

Awalnya terbata-bata kemudian terbiasa. Namun bulan Maret ini kelas IX C mulai menurun motivasi belajarnya.

Kebosanan sudah mulai melanda kelas IX C karena mereka ingin

sekolah seperti biasa. Dalam hal ini guru dituntut untuk melakukan metode

(8)

pembelajaran daring interaktif. Di pembelajaran Bahasa Inggris untuk materi advertaisment, minggu pertama peneliti hanya melakukan zoom dan memberikan tugas di buku paket.

Materi Pokok dalam pembelajaran yang di teliti adalah teks khusus dalam bentuk iklan. Kompetensi Inti KI3 adalah memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Sedangkan KI4 adalah menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

Kompetensi dasar 3.10: membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan

unsur kebahasaan beberapa teks khusus dalam bentuk iklan dengan memberi

dan meminta informasi terkait produk dan jasa, sesuai dengan konteks

penggunaannya 4.10: menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi

sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks khusus dalam bentuk iklan,

pendek dan sederhana, terkait produk dan jasa. Indikator pencapaian

kompetensinya 3.10: mengidentifikasi bagian-bagian iklan dan ungkapan atau

kata yang digunakan dengan menggunakan tabel analisis. Menganalisis

beberapa iklan lain untuk mengidentifikasi bagian-bagiannya dan

mengidentifikasi persamaan dan perbedaan beberapa iklan dari segi isi dan

(9)

bentuk. Indikator pencapaian kompetensinya 4.10: Mempresentasikan hasil analisis secara lisan di depan kelompok lain

Menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks khusus dalam bentuk iklan, pendek dan sederhana, terkait produk dan jasa

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

• Mengidentifikasi bagian-bagian iklan dan ungkapan atau kata yang digunakan dengan menggunakan tabel analisis

• Menganalisis beberapa iklan lain untuk mengidentifikasi bagian- bagiannya

• Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan beberapa iklan dari segi isi dan bentuk

• Menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks khusus dalam bentuk iklan, pendek dan sederhana, terkait produk dan jasa

Materi Pokok dalam pembelajaran yang di teliti adalah teks khusus dalam bentuk iklan. Siswa diarahkan mempelajari fungsi sosialnya yaitu mempromosikan produk dan jasa. Struktur teks sapat mencakup:

- Visual - Logo - Headline

- Sub-headline (lebih rinci daripada headline)

- Body copy (uraian pesan yang lebih detail dari sub-headline)

(10)

Sedangkan unsur kebahasaan mencakup:

- Ungkapan dan kata sesuai dengan kekhasan setiap iklan

- Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, dan tulisan tangan Topik yang digunakan oleh peneliti adalah Produk dan jasa terkait dengan kehidupan peserta didik SMP negeri 4 Maja yang dapat menumbuhkan perilaku yang termuat di Kompetensi Inti KI3 adalah memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Sedangkan KI4 adalah menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

Hasil nilai minggu pertama,

No Nama Siswa Nilai

1 ADITYA NURHIDAYAT Keluar 2 AENA NISSA FAJRI AWALIAH 75

3 AGNES MELIANA 73

(11)

4 Alif Fajar Ramadhan 75

5 Ari Januar Deryswan 75

6 AULIA NUROHMAWATI 73

7 Ela Nurlaila 80

8 FIRMAN NURYAMAN 73

9 HERIYANTO 0

10 ILMAN ARIEF BAYDABI 0

11 MEISKA SHIFA HAMIDA 73 12 MUHAMAD ARBI AWALUDIN 75

13 MUTIARA SAHRANI 73

14 Najwa Khoerunnisa Suherman 75 15 NATASYA ANANDA APRILIYANI 0

16 NAUFAL ANSORI 73

17 Nazma Fauzia Budiharto 80

18 Peni Sri Priyati 73

19 RAHMA KOMALASARI 80

20 REVALDO AZKA PRATAMA NUGRAHA

75

21 RICKY RISWANURDIN 0

22 Rizky Nur Hidayat 0

23 RUDINI 73

24 SITI TIARA MAR'ATU SHOLIHAH 73 25 SRI HARTATI AGUSTIN 75

26 ZAINA RIVA IDVANA 73

KKM: 73

Di minggu kedua, guru memperkenalkan aplikasi canva, poster atau

draw (salah satu item di Teams). Mereka belajar membuat poster atau

invitation untuk konsumen agar tertarik membeli produk yang siswa-siswi

tawarkan. Mereka mulai menunjukan antusiasnya ketika diperlihatkan

sebuah tutorial cara membuat poster menggunakan canva lewat link You

(12)

tube yang peneliti buat. Ini terlihat dari banyaknya viewer di link You tube https://youtu.be/XdlBR1a2FvA .

Banyak pertanyaan di group tentang apa saja yang harus dicantumkan, warna, gambar ataupun produk yang ditawarkan. Hanya dalam 1 hari siswa- siswi kelas IX C hampir semua sudah menyetorkan tugas lewat group.

Dalam 3 hari sudah semua anak melengkapi tugas tersebut. Maka dipastikan motivasi belajar kelas IX C meningkat.

Berikut adalah beberapa hasil poster karya siswa-siswi kelas IX C:

(13)
(14)
(15)

Hasil nilai minggu kedua,

No Nama Siswa Nilai

1 ADITYA NURHIDAYAT Keluar 2 AENA NISSA FAJRI AWALIAH 90

3 AGNES MELIANA 80

4 Alif Fajar Ramadhan 90

5 Ari Januar Deryswan 80

6 AULIA NUROHMAWATI 75

7 Ela Nurlaila 90

8 FIRMAN NURYAMAN 90

9 HERIYANTO 75

10 ILMAN ARIEF BAYDABI 75 11 MEISKA SHIFA HAMIDA 85 12 MUHAMAD ARBI AWALUDIN 90

13 MUTIARA SAHRANI 85

14 Najwa Khoerunnisa Suherman 90 15 NATASYA ANANDA APRILIYANI 75

16 NAUFAL ANSORI 80

17 Nazma Fauzia Budiharto 90

18 Peni Sri Priyati 95

19 RAHMA KOMALASARI 90

20 REVALDO AZKA PRATAMA NUGRAHA

90

21 RICKY RISWANURDIN 75

22 Rizky Nur Hidayat 75

23 RUDINI 75

24 SITI TIARA MAR'ATU SHOLIHAH 90 25 SRI HARTATI AGUSTIN 85

26 ZAINA RIVA IDVANA 85

KKM: 73

3. Kurang baiknya komunikasi guru dan siswa.

(16)

Setelah di adakan tanya tanya jawab non-formal di group Whassapp dengan pertanyaan “Kenapa tugas banyak yang belum masuk?”, diambil 5 jawaban yang berbeda yaitu:

1). Bosan belajar di rumah,

2). Ingin bertemu teman-teman di sekolah,

3) Tidak mengerti materi/tugas yang disampaikan oleh guru, 4) Jarang di kasih uang jajan,

5) Kurang bagus jaringan internet di rumah.

Jawaban yang lain hampir sama. Maka Peneliti sekaligus wali kelas terus berusaha melakukan komunikasi, bahwa “pandemi Covid-19 ini adalah musibah dunia. Bukan hanya Indonesia yang merasakannya, tapi beberapa negara lainnya juga sama. Apabila belajar daring tidak kita lakukan, maka waktu kalian di rumah akan terbuang percuma.”

Sedikit demi sedikit peneliti menyampaikan hal tersebut ke siswa dan siswi kelas IX C sehingga sebagian besar mereka mulai mengerti namun ada 2 orang yaitu Heriyanto dan Ilman karena masalah jaringan internet masih selalu telat mengumpulkan tugas atau tidak mengikuti pembelajaran daring.

Maka sebagai wali kelasnya, peneliti menjembati guru mata pelajaran lain

untuk menyampaikan langsung kepada Heriyanto dan Ilman maximal 1

minggu ke rumahnya.

(17)

B. Strategi Persuasif

1. Peningkatan Motivasi Belajar

Untuk meningkatkan motivasi belajar on line siswa-siswi kelas IX C di saat pembelajaran daring, pemerintah memberikan bantuan kuota internet untuk belajar. Hal ini sudah dilakukan dan di berikan secara berkala kepada seluruh murid SMPN 4 Maja. Sehingga di harapkan pembelajaran daring dapat berjalan lancar.

Peneliti membuat tutorial di You Tube tentang aplikasi canva, sehingga

siswa-siswi dapat mengikutinya dan mempelajari lebih lanjut.

(18)

2. Metode Belajar

Guru diharapkan dapat memilih metode belajar yang tepat sehingga anak tidak bosan dan tetap melaksanakan pembelajaran daring interaktif.

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Struktur teks visual dan logo dengan cara :

1. Melihat (tanpa atau dengan Alat)

- Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

2. Mengamati

- Lembar kerja materi Struktur teks visual dan logo

- Pemberian contoh-contoh materi Struktur teks visual dan logo untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

3. Membaca

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari nternet/materi yang berhubungan dengan Struktur teks visual dan logo.

4. Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Struktur teks visual dan logo.

5. Mendengar

Pemberian materi Struktur teks visual dan logo oleh guru.

6. Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang

materi pelajaran mengenai materi : Struktur teks visual dan logo.

(19)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya mengajukan pertanyaan tentang materi : Struktur teks visual dan logo . Semua ini dlakukan untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi . Apa yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

3. Komunikasi persuasif.

Guru harus melakukan komunikasi persuasif kepada siswa-siswi agar lebih dekat dan dapat mengevalusi pembelajaran secara maksimal dari mulai proses hingga akhir penilaian. Selain kegiatan literasi, komunikasi persuasif kepada siswa-siswi khususnya kelas IX C dirasakan perlu sekali.

Wali kelas mengumpulkan informasi dasar tentang seluruh siswa kelas IX C. Terutama siswa yang bermasalah dalam mengumpulkan tugas. Tidak jarang peneliti juga melakukan home visit dan komunikasi lewat Whassapp kepada siswa-siswa tertentu yang dinilai mendapatkan keluhan dari guru mata pelajaran lain.

Peneliti sekaligus wali kelas IX C, mengamati dengan seksama

perubahan setiap siswa dan mencoba mendisipkannya. Semua informasi ini

(20)

di bicarakan dengan wakasek kesiswaan dan BK untuk di teruskan kepada Kepala Sekolah SMPN 4 Maja. Tindak lanjutnya adalah orang tua/wali murid siswa yang bermasalah di panggil ke sekolah SMPN 4 Maja untuk diskusi bersama perihal anaknya.

Sedangkan bagi siswa yang lain, group adalah wadah untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapat, mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi, memberikan semua informasi dan mengkomunikasikan secara lisan atau verbal masalah yang sedang dihadapi. Semua di tanggapi aktif oleh peneli sehingga diperoleh sebuah jawaban atau kesimpulan. Informasi melalui berbagai cara yang dipelajari ini diharapkan mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Namun bimbingan guru mata pelajaran lainpun di nilai sangat berperan dalam peningkatkan motivasi belajaran daring ini. Maka dari itu peneliti memberikan apresiasi bagi semua guru, staf tata usaha, perpustakawan terutama Kepala Sekolah SMPN 4 Maja yang selalu senantiasa bekerja sama dengan baik.

Penilaian hasil pembelajaran dalam materi ini adalah:

1. Sikap

- Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta

didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara

umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh

instrumen penilaian sikap

(21)

N o

Nama Siswa

Aspek Perilaku yang Dinilai

Jumla h Skor

Skor Sikap

Kode Nilai BS JJ TJ DS

1 … 75 75 50 75 275 68,75 C

2 … ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :

• BS : Bekerja Sama

• JJ : Jujur

• TJ : Tanggun Jawab

• DS : Disiplin Catatan :

1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100 = Sangat Baik 75 = Baik

50 = Cukup 25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria

= 100 x 4 = 400

3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

(22)

50,01 – 75,00 = Baik (B) 25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

No Pernyataan Ya Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Selama diskusi, saya

ikut serta

mengusulkan ide/gagasan.

50

250 62,50 C

2

Ketika kami

berdiskusi, setiap

50

(23)

anggota mendapatkan

kesempatan untuk berbicara.

3

Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.

50

4 ... 100

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi

pengetahuan dan keterampilan

(24)

2. Penilaian Pengetahuan

Tabel Penilaian Aspek Pengetahuan

No

Aspek yang Dinilai

Kriteria

Skor 1-5

Skor 1-4

1

Tujuan Komunikatif

Sangat memahami 5 4

Memahami 4 3

Cukup memahami 3 2

Kurang

memahami Hampir tidak memahami

2 1

Tidak memahami

1

2

Keruntutan Teks

Struktur teks yang digunakan sangat

runtut

5 4

Struktur teks yang digunakan runtut

4 3

Struktur teks yang digunakan cukup runtut

3 2

Struktur teks yang

digunakan kurang runtut

Struktur teks yang

digunakan hampir tidak runtut

2 1

(25)

Struktur teks yang

digunakan tidak runtut

1

3

Pilihan Kosakata

Sangat variatif dan tepat 5 4

Variatif dan tepat 4 3

Cukup variatif dan tepat 3 2 Kurang variatif

dan tepat

Hampir tidak variatif dan tepat

2 1

Tidak variatif dan

tepat

1

4

Pilihan Tata Bahasa

Pilihan tata bahasa sangat tepat 5 4 Pilihan tata bahasa tepat 4 3 Pilihan tata bahasa cukup tepat 3 2 Pilihan tata

bahasa kurang tepat

Pilihan tata bahasa

hampir tidak tepat

2 1

Pilihan tata bahasa

tidak tepat

1

3. Penilaian Keterampilan

(26)

a. Penilaian Presentasi/Monolog

Nama peserta didik: ________ Kelas: _____

No. Aspek yang Dinilai Baik

Kurang baik

1.

Organisasi presentasi (pengantar, isi, kesimpulan)

2. Isi presentasi (kedalaman, logika) 3. Koherensi dan kelancaran berbahasa 4. Bahasa:

Ucapan Tata bahasa

Perbendaharaan kata

5.

Penyajian (tatapan, ekspresi wajah, bahasa tubuh)

Skor yang dicapai

Skor maksimum 10

Keterangan:

Baik mendapat skor 2

Kurang baik mendapat skor 1

BAB III

(27)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat di simpulkan secara umum bahwa penerapan pembelajaran daring pada masa pandemi secara berkelamaan dapat menurunkan motivasi siswa. Hal tersebut diketahui oleh hampir semua guru di SMPN 4 Maja, maka guru-guru harus segera mencari strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini. Strategi yang telah dilakukan peneliti adalah dengan melakukan komunikasi secara persuasif baik dalam group maupun pribadi juga melakukan kunjungan rumah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, mampu meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IX C .

Siswa-siswi mulai aktif lagi lagi pembelajaran daring, semua mengikuti PTS di minggu ke 2 di bulan Maret secara daring dan bertahap mengumpulkan tugas. Kelas IX C juga selalu diskusi tentang mata pelajaran lainnya di group Whassapp. Sehingga komunikasi yang baik terjalin antara peneliti sebagai wali kelas IX C. Hal ini juga mendapat pengakuan dari guru mata pelajaran lain, bahwa kelas IX C menunjukan peningkatan motivasi belajar.

Pandemi Covid-19 ini yang sudah setahun berjalan, namun kita diharapkan

tetap semangat menerapkan KBM daring dengan menggunakan teknologi agar

memudahkan KBM. Komunikasi persuasif kepada siswa-siswi dari mulai

proses hingga akhir penilaian yang bersifat kualitatif yang pada dasarnya

(28)

memberikan motivasi kepada kelas IX C agar dapat mempengaruhi minat belajarnya.

B. Saran

Walaupun pembelajaran dilakukan secara daring, namun proses belajar mengajar diharapkan tetap berjalan sesuai jadwal di sekolah masing-masing.

Guru juga diharapkan dapat menyesuaikan mengajar menggunakan teknologi tanpa mengabaikan materi sesuai kurikulum biasa atau kurikulum yang sudah di sederhanakan. karena UN di tiadakan, maka Semua proses belajar mengajar dan evaluasi ini menjadi acuan kelulusan kelas IX. Penilaian tugas dilakukan secara kualitatif yang pada dasarnya memberikan motivasi kepada kelas IX agar dapat mempengaruhi minat belajarnya.

Daftar Pustaka

(29)

- Buku Bahasa Inggris Kelas IX, Kemendikbud, Revisi Tahun 2016 - https://m.klikdokter.com/penyakit/coronavirus

- https://www.ruangguru.com/blog/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-siswa

Link You tube

- https://youtu.be/XdlBR1a2FvA

Gambar

Tabel Penilaian Aspek Pengetahuan

Referensi

Dokumen terkait

Faktor yang mempengaruhi serat e-glass mempunyai modulus elastisitas lebih tinggi karena kekuatan tarik yang dimiliki serat e-glass paling tinggi dibandingkan dengan

Pelesapan itu terjadi pada beberapa unsur-unsur kalimat seperti pada subjek, predikat, objek keterangan, maupun gabungan dari beberapa unsur kalimat yang lainnya, yaitu subjek

Strategi selanjutnya yang dapat dilakukan oleh Restoran Chicken Crush adalah memberikan diskon terhadap produk baru dengan cita rasa berbeda dari sebelumnya. Hal ini

Dia pernah bertemu dengan Tate dua atau tiga kali sebelumnya, karena pria itu adalah teman suami Hadleigh, Tripp, dulu kedua pria itu terbang untuk perusahaan yang

Program sistem informasi geografis pemetaan kebutuhan sarana prasarana sekolah negeri di Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara memuat 18 tampilan halaman yang

epidemi SIR pada populasi manusia tak konstan dengan Treatment. 2) Menganalisis model matematika penyebaran penyakit Ebola untuk.. menentukan titik kesetimbangan dan

Analisis data mining yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik clustering atau pengelompokkan yang bertujuan untuk mengelompokan mahasiswa berdasarkan

It is concluded that by comparing the degree of differences between the two models in daytime and night: by using the model ATC E to simulate the LST annual