• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama Mata Kuliah LOGIKA FORMAL. Masyhar, MA. Fakultas Psikologi. Modul ke: Fakultas. Program Studi Program Studi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Nama Mata Kuliah LOGIKA FORMAL. Masyhar, MA. Fakultas Psikologi. Modul ke: Fakultas. Program Studi Program Studi."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Nama Mata Kuliah

LOGIKA FORMAL

Masyhar, MA

Fakultas Psikologi Program Studi

www.mercubuana.ac.id

(2)

Penalaran

Merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan

pengetahuan.”Agar pengetahuan yg dihasilkan penalaran itu

mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu.

Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau

proses penarikan kesimpulannya dilakukan menurut cara tertentu.

(3)

Logika

Secara luas logika diartikan sebagai

“ pengkajian untuk berpikir secara sahih”

Logika induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata

menjadi kesimpulan yg bersifat umum

Logika deduktif membantu kita menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual (khsusus )

(4)

Arti kata Logika

Cinta tak ada logika Jawaban tak logis Kabar itu tidak logis Apa itu logika?

Logika berasal dari bahasa Yunani”Logos” = Sabda atau perkataan =bhs Arab=mantiq dari kata kerja natapa = berkata atau berucap

(5)

Berbagai definisi logika:

y Mantiq = penyelidikan tentang dasar-dasar dan

metode berpikir benar (buku Logic and Language of Education)

y hukum yang memelihara hati nurani dari kesalahan dalam berpikir( kamus Munjid)

y Ilmu untuk menggerakkan pikiran untuk kepada jalan yang lurus dalam memperoleh suatu kebenaran

(Thaib Thahir A)

(6)

M. Copi mengatakan logika:

y Ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah

y Kata Logika pertama kali digunakan oleh Zeno dari Citium

y Logika lahir atas jasa Aristoteless yang meninggalkan 6 buku yang oleh muridnya disebut Organon

(7)

lanjutan

y Theprostus mengembangkan logika Aristoteles, kaum Stoa mengajuka bentuk-bentuk berpikir yang

sistematis. Buku-buku inilah yang menjadi dasar Logika Tradisional.

y Logika dikaitkan denga agama. Ibnu Salih dan Nawawi haram mempelajari Mantiq sampai mendalam

(8)

lanjutan

y Al-Gazali menganjurkan dan menganggap baik.

y Al-Kindi mempelajari dan mendalami Logika Yunani secara khusus dan Al-Farabi mengadakan

penyelidikan yang mendalam atas lafal da menguji kaidah-kaidah Mantiq dalam proposisi-proposisi kehidupan sehari-hari untuk membuktikan untuk membuktikan benar salahnya.

(9)

lanjutan

y

Kemudian mengalami masa dekadensi yang panjang. Logika menjadi dangkal

y

Abad XIII s/d abad XV Petrus Hispanus, Roger Bacon, Raymundus Lullus dan Wilhelm Ocham mengetengahkan logika modern

y

Abad XVII dan XVIII Francis Bacon

mengembangkan metode induksi, ia menyusun buku Novum Organum Scientiarum

y

W. Leibnitz menyusun logika aljabar

(10)

lanjutan

y Emanuel Kant menemukan logika transedental (logika yang menyelidiki bentuk-bentuk pemikiran yang

mengatasi batas pengalaman)

y Abad XIX Logika sekedar dipandang sebagai peristiwa psikologis dan metodis (W. Wund, J.Dewey, M.

Baldwin)

y G. Boole, Bertrand Russell dan G. Fege merupakan tokoh-tokoh Logika Modern

(11)

Arti Ilmu

y Logika yang dipelajari adalah Ilmu = Science berbeda dengan pengetahuan

y Pengetahuan = hasil dari aktivitas mengetahui =

tersingkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa hingga tdk ada keraguan terhadapnya.

y Ketidakraguan =syarat mutlak bagi jiwa unt dapat mengetahui.

(12)

lanjutan

y Pengetahuan sudah puas dengan “menangkap tanpa ragu” kenyataan sesuatu

y Ilmu menghendaki penjelasan lebih lanjut dari apa yang sekedar apa yang dituntut oleh pengetahuan.

(13)

Pengelompokan Ilmu

y Ilmu a posteriori = ilmu yang diperoleh dari

pengalaman inderawi, mis: ilmu alam, ilmu kimia, ilmu hayat, Ilmu Kesehatan

y ilmu a priori = ilmu yang diperoleh tidak dari

pengalaman dan percobaan, ttp bersumber pd akal itu sendiri.

y Logika termasuk kelompok mana???

(14)

Lanjutan:

y Walaupun Ilmu berbeda-beda ttp unsur persamaannya

= mencari hukum, patokan, dan rumusan-rumusan yang meliputi masing-masing bidangnya yang

mengendalikan seluruh masalah detail dan partikularnya.

(15)

Arti pikiran

y Logika = mempelajari hukum-hukum, patokan- patokan dan rumus-rumus berpikir.

y Psikologi = membicarakan aktivitas berpikir.

Mempelajari pikiran dan kerjanya tanpa menyinggung sama sekali urusan benar salah/tepat/logis

y Logika = masalah pokok urusan benar salah

(16)

lanjutan

y Logika menyelidiki, menyaring dan menilai pemikiran dengan cara serius dan bertujuan mendapatkan

kebenaran terlepas dari segala kepentingan dan keinginan perorangan.

y Logika merumuskan dan menerapkan hukum-hukum dan patokan-patokan yang harus ditaati agar manusia dapat berpikir dengan sahih, efisien, dan teratur.

(17)

Objek Logika

y Objek material: pemikiran (penalaran)

y Objek formal : patokan-patokan atau hukum berpikir sahih

y Mungkinkah pikiran yang bersifaf gaib dipelajari?

y Pemikiran/penalaran diwujudkan dalam bentuk ucapan, tulisan, atau simbol/isyarat

(18)

lanjutan

y Pikiran = perkataan; perkataan = pikiran

y Susunan kata yang mewakili maksud tertentu yang lengkap = proposisi (kalimat)

y Pengetahuan= informasi proposisi-proposisi. Aktivitas berpikir selalu membanding, menganalisis, serta

menghubungkan proposisi yang satu dengan lainnya

(19)

lanjutan

y Penyelidikan logika dalam mencari kebenaran dalam penalaran selalu berurusan dengan struktur dan relasi proposisi.

(20)

Arti Benar

1. persesuaian antara pikiran (pernyataan) dan kenyataan

Contoh: batu lebih ringan dari kapas

2. Persesuaian atau tidak adanya pertentangan dalam dirinya.

contoh: ia adalah orang jujur yang suka menipu.

(21)

Lanjutan:

y Penalaran yang salah:

y Semua orang Kauman adalah Muslim

y Budi orang Kauman, maka Budi adalah Katolik y Semua mahasiswa PLB suka membaca.

y Didik adalah mahasiswa PLB, maka didik suka bernyanyi

(22)

Lanjutan:

y

Pernyataan yang tidak dapat ditangkap pengertiannya = salah

y

Tuhan dapat mencipta makhluk yang tidak

mempunyai sifat-sifat kemakhlukan; Tuhan dapat mencipta atom yang lebih besar dari molekulnya;

Tuhan dapat membuat tongkat berujung satu.

y

Pernyataan tsb salah karena tidak menghadirkan maksud yang bulat. Sama salahnya dengan Ia

adalah seorang buta huruf yang pandai membaca.

(23)

ASAS-ASAS PEMIKIRAN

Asas = pangkal = asal darimana sesuatu itu muncul dan dimengerti

Asas pemikiran = pengetahuan yang dapat

memunculkan mengetahuan lain dan mutlak

diperlukan agar terjadi ketepatan/kelurusan berpikir.

(24)

lanjutan

1.

Asas identitas (prinsipium identitatis) Sesuatu itu adalah dirinya sendiri. A = A Bila proposisi itu benar maka benarlah ia

2. Asas kontradiksi (prinsipium contradictoris) . Pengingkaran sesuatu tidak mungkin sama

dengan pengakuannya

Tidak ada proposisi yang sekaligus benar dan

salah

(25)

Lanjutan

3. Asas penolakan kemungkinan ketiga

Antara pengakuan dan pengingkaran kebenarannya terletak pada salah satunya

Suatu proposisi selalu dalam keadaan benar atau salah

(26)

Cara Mendapatkan Kebenaran

1.

Metode induksi

2.

Metode deduksi

Induksi = cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang

berisifat khusus/inidividual.

Ada dua keuntungan:

1.

Berpikir lebih efisien.

2.

Memungkinkan proses penalaran selanjutnya,

baik secara induktif atau deduktif.

(27)

Deduksi

Cara berpikir dari pernyataan yang bersifat umum, menuju kesimpulan yang bersifat khusus.

Keuntungannya:

- Tidak perlu menggunakan penelitian/eksperimen - Kebenarannya pasti.

(28)

Pembagian Logika

Segi kualitas : 1. Logika naturalis 2. Logika Artifisialis SegiMetode : 1. logika tradisional

2. logika modern (Sejak Raymundus Lullus menciptakan metode logika baru Logika yang disebut Ars magna.

(29)

Lanjutan:

Dari objeknya: 1. logika formal (deduktif) 2. logika material (induktif) Logika formal disebut dengan logika minor, Logika material disebut dengan logika mayor.

(30)

Manfaat Logika

y

Keseluruhan informasi keilmuan suatu sistem yang bersifat logis; karena itu science tidak

mungkin melepaskan kepentingannya terhadap logika

y

Logika membantu manusia berpikir lurus, efisien,

tepat, teratur untuk mendapatkan kebenaran dan

menghindari kekeliruan.

(31)

lanjutan

y Logika menyampaikan kepada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan

seseorang, karena itu mendidik manusia bersikap objektif, tegas dan berani, suatu sikap yang

dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat

(32)

A. Silogisme Kategorik 1. Silogisme = penyimpulan tidak langsung, menyimpulkan pengetahuan baru yang kebenarannya diambil secara sintetis dari dua permasalahan yang dihubungkan dengan cara tertentu

(33)

lanjutan

y

Konklusi dapat ditarik jika ada term yang

menghubungkan dua proposisi = term persamaan

y

Harus ada pangkalan umum tempat berpijak dan dihubungkan dengan permasalahan yang lebih khusus melalui term yang ada pada keduanya.

y

Silogisme kategoris adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan proposisi kategorik.

Pangkalan umum = proposisi universal

(34)

lanjutan

y

Semua manusia tidak lepas dari kesalahan

y

Semua cendekiawan adalah manusia

y

Jadi semua cendekiawan tidak lepas dari kesalahan

y

Semua mahasiswa adalah terdidik

y

Hasan adalah mahasiswa

y

Jadi hasan adalah terdidik

y

Pangkalan umum dan pangkalan khusus = premis

(mukadimah). Kesimpulan (konklusi). Term yang

menghubungkan kedua premis = term penengah.

(35)

lanjutan

Semua manusia akan mati = premis mayor Plato adalah manusia = premis minor

Plato akan mati = konklusi Manusia = term penengah

Semua tanaman membutuhkan air M P

Akasia adalah tanaman S M

Akasia membutuhkan air (konklusi)

S P

(36)

lanjutan

y 2. Hukum silogisme

A. Apabila dalam satu premis partikular, kesimpulan harus partikular Semua yang halal dimakan menyehatkan

Sebagian makanan tidak menyehatkan

Jadi, Sebagian makanan tidak halal dimakan Semua cerita cabul tidak boleh untuk mendidik Sebagian cerita Jaka Tarub adalah cabul

Sebagian cerita Jaka Tarub tidak boleh untuk mendidik

B. Apabila salah satu premis negatif, kesimpulan harus negatif juga Semua korupsi tidak disenangi

Sebagian pejabat adalah korupsi, jadi Sebagian pejabat tidak disenangi

C. Dari dua premis yang sama-sama partikular tidak sah diambil kesimpulan Beberapa politikus tidak jujur

Banyak cendekiawan adalah politikus, jadi Banyak cendekiawan tidak jujur.

(37)

lanjutan

D. Dari dua premis yang sama-sama negatif, tidak menghasilkan apapun, karena tidak ada mata rantai yang menghubungkan kedua proposisi premisnya.

y

Kerbau bukan bunga mawar Kucing bukan bunga wawar (tidak dapat diambil konklusi)

E. Paling tidak salah satu dari term penengah harus tertebar(mencakup)

Semua ikan berdarah dingin

Binatang ini berdarah dingin

(38)

lanjutan

y F. Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang ada pada premisnya. Bila tidak, kesimpulan menjadi salah, seperti:

y Kerbau adalah binatang y Kambing bukan kerbau

y Jadi Kambing bukan binatang (Binatang pada

konklusi merupakan term negatif sedangkan pada premis adalah positif)

(39)

lanjutan

G. Term penengah harus bermakna sama, baik

dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan

menjadi lain, seperti:

Bulan itu bersinar di langit Januari adalah bulan

Jadi, Januari bersinar di langit

(Bulan pada premis minor adalah nama dari ukuran

waktu yang panjangnya 31 hari, sedangkan pada

premis mayor berarti planet yang mengelilingi

bumi)

(40)

lanjutan

H. Silogisme harus terdiri dari tiga term, yaitu term subjek, term predikat dan term middle.

3. Absah dan Benar

Absah (valid) berkaitan dengan prosedur

penyimpulannya, apakah pengambilan konklusi sesuai dengan patokan atau tidak

Benar berkaitan dengan proposisi dalam silogisme

itu, apakah ia didukung atau sesuai dengan fakta.

(41)

lanjutan

A. Prosedur valid, premis salah dan konklusi benar

y

Semua yang baik itu haram (salah)

y

Semua yang memabukkan itu baik (Salah)

y

Semua yang memabukkan itu haram (benar)

B. Prosedur invalid (tak sah) premis benar konklusi salah

y

Plato adalah filosof (benar)

y

Aristoles bukan Plato (benar)

y

Aristoles bukan filosof (salah)

(42)

lanjutan

C. Prosedur invalid (tak sah), premis salah, konklusi benar

Sebagian politikus adalah binatang (salah) Sebagian manusia adalah binatang (salah)

Jadi, sebagian manusia adalah politikus (benar)

D. Prosedur Valid, premis salah dan konklusi salah Semua yang keras tidak berguna (salah)

Adonan roti adalah keras (salah)

Adonan roti tidak berguna (salah)

(43)

4. Bentuk-bentuk Silogisme

y Figur I

y Medium menjadi subjek pada premis mauor dan menjadi predikat pada premis minor

y Semua yang dilarang Tuhan mengandung bahaya y Mencuri adalah dilarang Tuhan

y Mencuri adalah mengandung bahaya

(44)

lanjutan

y Figur II

Medium menjadi predikat baik pada premis mayor dan premis minor

Semua tumbuhan membutuhkan air

Tak satu pun benda mati membutuhkan air Tak satu pun benda mati adalah tumbuhan

(45)

lanjutan

Figur III

Medium menjadi subjek baik pada premis mayor dan premis minor

Semua politikus adalah pandai bicara Beberapa politikus adalah sarjana

Sebagian sarjana adalah pandai bicara

(46)

lanjutan

y Figur IV

Medium menjadi predikat pada premis mayor dan menjadi subjek pada premis minor

Semua pendidik adalah manusia Semua manusia akan mati

Semua yang akan mati adalah manusia

(47)

lanjutan

y I II III IV

M P P M M P P M S M S M M S M S --- --- --- --- S P S P S P S P

(48)

Lanjutan

Figur I adalah bentuk. Premis mayor harus universal.

Premis minor harus alternatif 1. A A A = Barbara

Semua mahasiswa bisa membaca dan menulis Semua laki-laki itu adalah mahasiswa

Jadi, semua laki-laki itu bisa membaca dan menulis 1a. A A I

2. E A E = Celarent

Tak satu pun kaum muslimin anti Tuhan

Semua mahasiswa UIN adalah kaum muslimin Semua mahasiswa UIN tak anti Tuhan

2a. E A O ;

(49)

3. A I I = Darii

Semua yang jujur disenangi Sebagian mahasiswa jujur

Sebagian mahasiswa disenangi 4. E I O = Ferio

Tidak satu pun penipu adalah jujur Sebagian mahasiswa adalah penipu Sebagian mahasiswa tidak jujur

(50)

lanjutan

Termasuk Figur II

Premis mayor harus universal

Premis minor kualitasnya harus berbeda dengan premis mayornya

E A E = Cecare

Tidak satu pun ateis bertuhan Semua kaum muslimin bertuhan

Tidak satupun kaum muslimin ateis ; 1a. E A O;

AEE = camestres

Semua mahasiswa UIN adalah muslim

Tidak satu pun penganut Marxisme adalah muslim Tidak satu pun penganut Marxisme adalah mahasiswa 2a. A E O

E I O = Festino

Tidak ada manusia waras anti Tuhan Sebagian manusia anti Tuhan

Sebagian manusia tidak waras A O O = Baroco

Semua benda cair berubah bentuknya Sebagian benda tidak berubah bentuknya Sebagian benda bukan benda cair

(51)

lanjutan

Figur III

Premis minor harus alternatif Konklusi harus partikular A A I (Darapti)

Semua kelelawar menyusui

Semua kelelawar mencari makan di malam hari

Sebagian binatang yang mencari makan di malam hari menyusui AII (Datisi)

Semua mahasiswa terdidik Sebagian mahasiswa curang

Sebagian yang curang adalah terdidik IAI (Disamis)

Beberapa politikus berpoligami Semua politikus bisa baca-tulis

Sebagian yang bisa baca tuls berpoligami

(52)

lanjutan

y EAO (Felapton)

Tidak seorang sarjana pun buta huruf Semua sarjana adalah manusia

Sebagian manusia adalah buta huruf O A O (Bocardo)

Beberapa mahasiswa tak pandai Semua mahasiswa terdidik

Sebagian yang terdidik tak pandai E I O (Ferison)

Tidak satu pun kerbau adalah carnivora Sebagian kerbau berkulit putih

Sebagian yang berkulit putih bukan carnivora

(53)

lanjutan

y Figur IV

Bila premis mayor afirmatif, maka premis minor harus universal Apabila premis minor negatif, maka premis mayor harus universal AAI (Bramantif)

Semua pramuka menggunakan pakaian seragam Semua yang menggunakan pakaian seragam gagah Sebagian yang gagah adalah pramuka

AEE (Camenes)

Semua mahasiswa adalah terdidik

Tak satupun yang yang terdidik ngawur dalam bicara Tak satupun yang ngawur dalam bicara mahasiswa IAI (Dimaris)

Beberapa politikus menguasai beberapa bahasa Semua yang menguasai bahasa rajin membaca Sebagian yang rajin membaca adalah politikus

(54)

lanjutan

y

E A O (Fesapo)

y

Tidak ada pencuri yang disengani

y

Semua yang disenangi adalah suka menolong

y

Sebagian yang suka menolong bukan pencuri

y

E I O ( Fresion)

y

Tidak ada kambing berparuh

y

Sebagian yang mempunyai paruh bulunya indah

Sebagian yang indah bulunya bukan kambing

Gambar

Figur III
Figur I adalah bentuk. Premis mayor harus universal.
Figur III

Referensi

Dokumen terkait

Taksiran kemampuan proses mungkin dalam bentuk distribusi probabilitas yang memunyai bentuk,ukuran pemusatan,dan ukuran penyebaran tertentu.dalam

tangga yang memenuhi kriteria: Mengelola usaha pertanian milik sendiri, Mengelola usaha pertanian dengan bagi hasil dan Berusaha dibidang jasa pertanian (Namun data ST2003

i. yang pada pokoknya bersifat bermusuhan, penyalagunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia. dengan maksud agar orang tidak menganut agama apapun

Kebijakan Dividen merupakan laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun yang dimana akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan

Penjualan kredit pada UD Rahma Banjarmasin hanya dapat dilakukan oleh pelanggan yang telah memenuhi syarat yaitu telah melakukan pembelian secara tunai beberapa

Dalam modul ini akan dipelajari tentang momen gaya, momen kopel, koordinat titik tangkap gaya resultan, momen inersia, momentum anguler sebagai dasar untuk mempelajari

Hal tersebut dapat terjadi karena tidak semua debu yang terjerap oleh daun adalah terdiri semuanya dari partikulat logam Pb atau dapat diterangkan bahwa debu yang melayang

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan