• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Bengkulu Utara Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Bengkulu Utara Tahun 2013 sebanyak rumah tangga"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di

Kab. Bengkulu Utara Tahun 2013

sebanyak 51.384 rumah tangga

Jumlah perusahaan pertanian berbadan

hukum di Kab. Bengkulu Utara Tahun

2013 sebanyak 35 Perusahaan

Jumlah perusahaan tidak berbadan

hukum atau bukan usaha rumah tangga

usaha pertanian di Kab. Bengkulu Utara

Tahun 2013 sebanyak 15 Unit

Jumlah sapi/kerbau di Kab. Bengkulu

Utara pada 1 Mei 2013 sebanyak 33.651

(3)

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS). Setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963 pelaksanaan ST2013 merupakan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 Tentang Statistik dan mengacu pada sejumlah rekomendasi dari FAO yang menetapkan “The World Programme for the 2010 Around Agricultural Censuses Covering Periode 2006-2015”.

Pelaksanaan ST2013 dilakukan secara bertahap, yaitu pencacahan lengkap usaha pertanian pada bulan Mei 2013, dilanjutkan dengan pendataan rinci melalui Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian pada bulan November 2013 dan Survei Struktur Ongkos Komoditas Pertanian Strategis dalam setiap subsektor pertanian pada bulan Mei-Oktober 2014.

Buku ini disusun untuk memberi gambaran awal hasil ST2013 mengenai jumlah rumah tangga usaha pertanian, jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum, dan jumlah non-rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Bengkulu Utara. Di samping itu, publikasi ini juga menyajikan jumlah sapi dan kerbau dari hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011 dan hasil ST2013. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada website http:\\st2013.bps.go.id.

Publikasi ini merupakan persembahan perdana dari berbagai publikasi yang akan diterbitkan BPS terkait dengan pelaksanaan ST2013. Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas bantuan semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah ikut berpartispiasi dalam menyukseskan Sensus Pertanian 2013.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penerbitan publikasi ini, kami juga mengucapkan terima kasih.

Arga makmur, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Utara

Ir. Sriwiyana Teguh Ananto, M.Si

Seuntai

Kata

(4)

Dukungan

Kepala

Daerah

Saya menyambut gembira atas terbitnya Angka

Sementara Hasil Sensus Pertanian 2013 ini.

Sebagai daerah yang berbasiskan sektor pertanian,

data yang diperoleh dari Sensus Pertanian 2013

tentu akan sangat berguna bagi pemerintah daerah

untuk bahan mengambil kebijakan, melakukan

perencanaan yang tepat, serta mengevaluasi

pencapaian pembangunan yang telah dilakukan

selama ini.

Saya mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada BPS Kabupaten Bengkulu Utara

serta semua pihak yang telah mendukung

penyelenggaraan Sensus Pertanian 2013. Semoga

hasil ST2013 ini memberi manfaat besar bagi kita

semua.

Bupati Bengkulu Utara

(5)
(6)

Rangkaian

Kegiatan

(7)
(8)

1963

 Sensus pertanian pertama.

 Cakupan wilayah: daerah perdesaan di seluruh Indonesia, kecuali Irian Jaya (Papua).

 Satuan wilayah terkecil yang diselidiki adalah lingkungan.

 Tujuan utama: mendapatkan data statistik di sektor pertanian yang dengan jelas dapat menggambarkan struktur pertanian di Indonesia.

 Data yang dikumpulkan: penggunaan lahan, irigasi, penggunaan pupuk, ternak, rumah tangga pertanian, tenaga kerja pertanian, fasilitas transportasi untuk menjual hasil pertanian, alat-alat pertanian.

 Hasil sensus kurang sempurna karena baru pertama kali dilaksanakan: under-estimate sekitar 14 persen.

1973

 Sensus Pertanian yang kedua

 Cakupan wilayah: daerah perdesaan dan perkotaan di seluruh Indonesia, kecuali Irian Jaya (Papua).

 Satuan wilayah terkecil yang diselidiki adalah blok sensus.

 Pengumpulan data antara perkebunan rakyat dan perkebunan besar, antara perikanan laut dan perikanan tambak dilakukan secara terpisah dan dalam waktu yang berlainan karena luasnya cakupan.

 Pencacahan perkebunan besar dilakukan secara lengkap, sedangkan untuk perikanan laut dan tambak hanya dilakukan pada blok sensus terpilih di

Sumatera, Jawa, dan Bali.

 Data yang dikumpulkan: (a) struktur pertanian rakyat yang meliputi data penguasaan dan penggunaan lahan pertanian; struktur tanaman musiman dan tahunan; peternakan; perikanan laut dan darat; peralatan pertanian; pengairan; pemupukan; dsb. (b) Potensi pertanian masing-masing desa yang meliputi luas dan penggunaan tanah; keadaan pengairan dan potensi pengairan; fasilitas pengolahan; pemasaran; pengangkutan dan penggudangan; mekanisme pertanian; perikanan; koperasi; dsb. (c) Data perkebunan besar seperti struktur perkebunan; jenis tanaman; luas dan produksi; pengolahan hasil perkebunan dan pemasarannya; dsb. (d) Data perikanan laut yang meliputi rumah tangga perikanan; alat-alat penangkap ikan; perahu/kapal perikanan; penanaman modal; dan jumlah nelayan.

1983

 Sensus pertanian yang ketiga.

 Cakupan: semua kegiatan di sektor pertanian (kecuali kehutanan dan perburuan) di seluruh Indonesia, termasuk Irian Jaya dan Timor Timur, baik di daerah perdesaan maupun perkotaan.

 Satuan wilayah terkecil yang diselidiki adalah blok sensus.

 Data yang dikumpulkan: sama dengan Sensus Pertanian 1973.

 Dikumpulkan keterangan tentang rumah tangga pertanian, KUD, perusahaan pertanian, dan potensi desa/kelurahan.

 Pengumpulan data pokok di sektor pertanian, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, dilakukan melalui pendaftaran rumah tangga pertanian pada blok sensus terpilih.

 Pengumpulan data dilakukan melalui dua cara, yaitu pencacahan lengkap untuk perusahaan pertanian, KUD, Potensi Desa (Podes) dan pencacahan sampel untuk rumah tangga pertanian.

(9)

1993

 Sensus pertanian yang ke empat.

 Pendaftaran bangunan dan rumah tangga dilakukan di seluruh Indonesia, baik di daerah perdesaan maupun perkotaan.

 Pencacahan sampel untuk rumah tangga pertanian hanya dilakukan di wilayah kabupaten daerah perdesaan.

 Satuan wilayah terkecil yang diselidiki adalah wilayah cacah (wilcah).

 Sebagai persiapan pencacahan, setahun sebelumnya dilakukan pemutakhiran wilcah.

 Konsep rumah tangga pertanian mengalami perluasan dibanding Sensus Pertanian 1983. Rumah tangga pertanian pengguna lahan juga mencakup usaha budidaya kayu-kayuan kehutanan (di Sensus Pertanian 1983 tidak tercakup).

2003

 Sensus pertanian yang ke lima.

 Pendaftaran bangunan dan rumah tangga, baik di daerah perdesaan dan perkotaan, dilakukan di seluruh Indonesia pada bulan Agustus 2003, kecuali di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang

dilaksanakan pada bulan Mei 2004.

 Satuan wilayah terkecil yang diselidiki adalah blok sensus.

 Setahun sebelumnya dilakukan pemutakhiran blok sensus sebagai persiapan pencacahan.

 Beberapa perubahan mendasar dibanding Sensus Pertanian 1993: (a) perusahaan pertanian dan KUD tidak dicacah, (b) kegiatan listing dilakukan secara lengkap di dearah perdesaan dan sampel di daerah perkotaan, (c) penarikan sampel untuk sub-sektor palawija, hortikultura, perkebunan, perikanan, dan peternakan dilakukan per komoditi, (d) jumlah komoditi yang dicakup diperluas.

2013

 Sensus Pertanian keenam

 Pelaksanaan di seluruh wilayah Indonesia pada Mei 2013

 Satuan wilayah terkecil yang diteliti adalah Blok Sensus

 Daerah perdesaan lengkap dengan metode pencacahan door to door, sedangkan daerah perkotaan dibedakan antara konsentrasi (pencacahan door to door) dan nonkonsentrasi (pencacahan snow ball)

 Mencakup perusahaan pertanian berbadan hukum dan tidak berbadan hukum (bukan usaha rumah tangga) serta usaha pertanian di rumah tangga

(10)

Usaha Pertanian

adalah kegiatan yang menghasilkan produk pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasil produksi dijual/ditukar atas risiko usaha (bukan buruh tani atau pekerja keluarga). Usaha pertanian meliputi usaha tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan, termasuk jasa pertanian. Khusus tanaman pangan (padi dan palawija) meskipun tidak untuk dijual (dikonsumsi sendiri) tetap dicakup sebagai usaha.

Rumah Tangga Usaha Pertanian

adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya mengelola usaha pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian milik sendiri, secara bagi hasil, atau milik orang lain dengan menerima upah, dalam hal ini termasuk jasa pertanian.

Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum

adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha di sektor pertanian yang bersifat tetap, terus menerus yang didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang pendirian perusahaan dilindungi hukum atau izin dari instansi yang berwenang minimal pada tingkat kabupaten/kota, untuk setiap tahapan kegiatan budidaya pertanian seperti pemupukan, pemeliharaan, dan pemanenan. Contoh: PT, CV, Koperasi, Yayasan, SIP Pemda.

Non-Rumah Tangga Usaha Pertanian

adalah jika tidak ada satupun anggota rumahtangganya melakukan dan bertanggung jawab dalam pengelolaan usaha pertanian.

Jumlah Sapi dan Kerbau

adalah jumlah sapi dan kerbau yang dipelihara pada tanggal 1 Mei 2013 baik untuk usaha (pengembangbiakan/ penggemukan/pembibitan/pemacekan) maupun bukan untuk usaha (konsumsi/hobi/angkutan/perdagangan/lainnya).

Konsep dan Definisi

(11)

Gambaran

Umum Usaha

Pertanian di

Kabupaten

Bengkulu

Utara

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 51.384 rumah tangga, jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum sebanyak 35 perusahaan, dan jumlah non-rumah tangga usaha pertanian sebanyak 15 unit.

Kecamatan Ketahun, Putri Hijau dan Padang Jaya merupakan tiga kecamatan dengan urutan teratas yang mempunyai jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak, yaitu masing-masing 8.559 rumah tangga, 6.739 rumah tangga, dan 6.200 rumah tangga. Sedangkan kecamatan Enggano merupakan wilayah yang paling sedikit jumlah rumah tangga usaha pertaniannya, yaitu sebanyak 774 rumah tangga.

Perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Bengkulu Utara tersebar di 10 Kecamatan. Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum terbanyak berlokasi di kecamatan Putri Hijau yaitu sebanyak 8 perusahaan dan paling sedikit Kecamatan Arga Makmur sebanyak 1 perusahaan. Sedangkan jumlah usaha pertanian non-rumah tangga sebanyak 12 unit yang tersebar di di kecamatan Padang Jaya 5 unit, Putri Hijau 4 unit, Ketahun 2 unit dan Arga Makmur 1 unit.

(12)

Perbandingan Jumlah Rumah Tangga Usaha

Pertanian dan Perusahaan Pertanian Berbadan

Hukum di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2003

dan 2013

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Bengkulu Utara mengalami kenaikan sebanyak 4.044 rumah tangga dari 47.340 rumah tangga pada tahun 2003 menjadi 51.384 rumah tangga pada tahun 2013, yang berarti meningkat sebesar 8,54 persen. Peningkatan terbesar terjadi di kecamatan Ketahun dan peningkatan terendah terjadi di kecamatan Girimulya yaitu masing-masing sebesar 38,90 persen dan 2,27 persen selama sepuluh tahun.

Namun demikian ada kecamatan yang mengalami penurunan jumlah rumah tangga usaha tani, masing-masing di kecamatan Kerkap (4,68 persen), Padang Jaya (4,57 persen) dan Arga Makmur (1,91 persen). Sedangkan untuk jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum tahun 2003 tercatat sejumlah 18 Perusahaan sedangkan tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 35 Perusahaan.

Berikut diagram perbandingan jumlah rumah tangga usaha pertanian dan jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum pada tahun 2003 dan tahun 2013.

(13)

Banyaknya Usaha Pertanian Berdasarkan Hasil Sensus Pertanian 2003 dan 2013

Menurut Kecamatan dan Cakupan Usaha

No Kecamatan 2003 2013 Rumah Tangga Usaha Pertanian Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum Rumah Tangga Usaha Pertanian Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum Non-Rumah Tangga Usaha Pertanian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Enggano 594 - 774 6 - 2 Kerkap 2.885 1 2.750 2 - 3 Air Napal 1.984 1 2.309 3 - 4 Air Besi 2.222 - 2.340 - - 5 Hulu Palik 1.898 - 2.035 - - 6 Arga Makmur 6.122 - 6.005 1 2 7 Lais 2.061 1 2.170 2 - 8 Batik Nau 2.421 - 2.708 2 - 9 Giri Mulya 3.216 - 3.289 - - 10 Air Padang 1.003 3 1.291 2 - 11 Padang Jaya 6.497 1 6.200 3 5 12 Ketahun 6.162 5 8.559 3 2 13 Napal Putih 3.819 2 4.215 3 - 14 Putri Hijau 6.456 4 6.739 8 6 Kabupaten Bengkulu Utara 47.340 18 51.384 35 15

(14)

Perbandingan Jumlah Sapi dan Kerbau

di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

2011 dan 2013

Berdasarkan hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011 yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai 1-30 Juni 2011, populasi sapi dan kerbau yang dipelihara rumah tangga di Kabupaten Bengkulu Utara mencapai 36.865 ekor. Sementara itu, dari hasil sensus pertanian 2013, populasi sapi dan kerbau mencapai 33.651 ekor.

Berdasarkan hasil sensus pertanian 2013 apabila dirinci menurut wilayah, kecamatan yang memiliki sapi dan kerbau paling banyak adalah kecamatan Putri Hijau dengan jumlah populasi sebanyak 8.622 ekor, kemudian Ketahun (4.924 ekor), dan Arga Makmur (4.427 ekor). Sedangkan kecamatan yang memiliki sapi dan kerbau paling sedikit adalah kecamatan Air Padang dengan jumlah populasi ternak sebanyak 193 ekor.

(15)

Jumlah Sapi dan Kerbau Berdasarkan Hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah,

dan Kerbau (PSPK) 2011 dan Sensus Pertanian 2013 Menurut Provinsi (ekor)

No Kecamatan 2011 2013 (1) (2) (3) (4) 1 Enggano 175 251 2 Kerkap 2.785 2.708 3 Air Napal 2.118 2.478 4 Air Besi 426 262 5 Hulu Palik 2.928 2.823 6 Arga Makmur 5.700 4.427 7 Lais 765 534 8 Batik Nau 1.441 1.466 9 Giri Mulya 1.792 1.363 10 Air Padang 296 193 11 Padang Jaya 3.098 2.416 12 Ketahun 5.382 4.924 13 Napal Putih 1.286 1.184 14 Putri Hijau 8.676 8.622

(16)

Penyebaran Rumah Tangga

Usaha Pertanian di Kabupaten

Bengkulu Utara Tahun 2013

(17)

Penyebaran Perusahaan

Pertanian Berbadan Hukum

Di Kabupaten Bengkulu Utara

Tahun 2013

(18)

Penyebaran Non-Rumah

Tangga Usaha Pertanian di

Kabupaten Bengkulu Utara

Tahun 2013

(19)

Penyebaran Sapi dan Kerbau

di Kabupaten Bengkulu Utara

Tahun 2013

(20)

Rangkaian

Kegiatan

ST2013

Workshop Intern

Rapat Interkementerian

Konsep dan Definisi ST2013

Pelatihan Instruktur Nasional (INNAS)

Pelatihan Instruktur Daerah (INDA)

Pelatihan Petugas Pencacah Lengkap

(PCL)

Pengolahan ST2013-P di Kabupaten

Angka Sementara ST2013

Pengolahan ST2013-L di Provinsi

Angka Tetap ST2013

Pelaksanaan Sensus Pertanian

Pemutakhiran

ST2013-P

Pemutakhiran

ST2013-L

Pelatihan

Petugas

Pengolah

1. Monitoring Kualitas 2. PES 3. Editing/Coding (Coaching)

(21)

Komparasi Data

ST2003 dan ST2013

Cara yang dapat digunakan untuk membandingkan data ST2003 dengan data ST2013:

1. Menghilangkan filter BMU pada data ST2003 dan hanya menampilkan rumah tangga yang memenuhi kriteria: Mengelola usaha pertanian milik sendiri, Mengelola usaha pertanian dengan bagi hasil dan Berusaha dibidang jasa pertanian (Namun data ST2003 tdk mungkin mendrop rumah tangga yang Memiliki usaha pertanian dikelola orang lain dengan memberi upah, karena datanya tidak dibedakan menurut status pengusahaan) 2. Menambahkan filter BMU yang digunakan pada ST2003 pada data ST2013 dan hanya menampilkan rumah

tangga yang memenuhi kriteria: Mengelola usaha pertanian milik sendiri, Mengelola usaha pertanian dengan bagi hasil dan Berusaha dibidang jasa pertanian (Namun data ST2003 tdk mungkin mendrop rumah tangga yang Memiliki usaha pertanian dikelola orang lain dengan memberi upah, karena datanya tidak dibedakan menurut status pengusahaan dan filter BMU pada ST2013 hanya bisa dilakukan setelah Pengolahan ST2013-L selesai)

3. Menghilangkan filter BMU pada data ST2003 dan mengasumsikan bahwa kriteria Memiliki usaha pertanian dikelola orang lain dengan memberi upah cancel out dengan Mengelola usaha pertanian dengan menerima upah pada ST2013 (dan kondisi semacam ini kebanyakan hanya terjadi di daerah perkotaan)

*) cetak miring/italic tidak tercakup  Mengelola usaha pertanian

milik sendiri

 Mengelola usaha pertanian dengan bagi hasil

Mengelola usaha pertanian

dengan menerima upah *)  Memiliki usaha pertanian

dikelola orang lain dengan memberi upah

 Berusaha dibidang jasa pertanian

Cakupan ST2003

 Mengelola usaha pertanian milik sendiri

 Mengelola usaha pertanian dengan bagi hasil

 Berusaha dibidang jasa pertanian

 Data ST2003 Tanpa Batas Minimum Usaha (BMU) atau Data ST2013 Dengan BMU

 Mengelola usaha pertanian milik sendiri

 Mengelola usaha pertanian dengan bagi hasil

 Mengelola usaha pertanian dengan menerima upah

Memiliki usaha pertanian

dikelola orang lain dengan memberi upah *)

 Berusaha dibidang jasa pertanian

(22)

Setiap pembangunan, termasuk pula pembangunan di bidang pertanian, bila

diharapkan berhasil baik maka memerlukan perencanaan yang matang dan

teliti serta didasarkan atas angka-angka statistik khususnya di bidang

pertanian yang lengkap, aktual, dan dapat dipercaya. Oleh karena itu,

dengan dilaksanakannya Sensus Pertanian 2013 ini, diharapkan dapat

memberi solusi dan pencerahan dari berbagai kalangan baik pemerintah

maupun swasta sebagai bahan untuk membuat kebijakan dan evaluasi

program pembangunan pertanian.

Semoga dengan tema “Menyediakan Informasi untuk Masa Depan Petani

yang Lebih Baik”, kiranya dapat menjadi penyemangat bagi semua kalangan

pengambil kebijakan demi terwujudnya masa depan petani yang lebih baik.

(23)

Ucapan

Terima

Kasih

Seluruh jajaran Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Utara mengucapkan ribuan terima kasih atas bantuan dan dorongan yang diberikan oleh berbagai pihak dalam rangka menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan Sensus Pertanian 2013.

Dalam kesempatan ini secara khusus kami sampaikan terima kasih kepada: • Bupati Bengkulu Utara • Wakil Bupati Bengkulu Utara • Ketua dan Anggota DPRD Bengkulu Utara • Sekretaris Daerah Bengkulu Utara • Kapolres Bengkulu Utara • Dandim Bengkulu Utara • Kepala Dinas / Instansi / SKPD Terkait • Para Camat/Lurah/Kepala Desa Wilayah Bengkulu Utara • Para Petugas Lapangan Sensus Pertanian 2013 • Seluruh Warga Negara Republik Indonesia yang telah membantu menyukseskan Sensus Pertanian 2013

Menyediakan

Informasi untuk

Masa Depan

Petani yang

Lebih Baik

(24)

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BENGKULU UTARA

Jl. Profesor M. Yamin, N0 16, Arga Makmur Telp/ Fax. : (0737) 521016

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai anggota masyarakat yang baik, selain mampu menghindarkan terjadinya masalah sosial baru dan dapat mencari alternatif pemecahan masalah yang ada, juga harus

Penyusutan arsip adalah kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, pemusnahan arsip yang

Pada penelitian ini untuk mengukur sumber dana perusahaan yang di biayai dengan hutang, peneliti menggunakan debt to equity ratio (DER) karena rasio

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan dengan menggunakan anova mengindikasikan bahwa terdapat laboratorium yang outlier dikarenakan terdapat perbedaan rata-rata

Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru bidang keahlian Elektronika di Yogyakarta dalam menggunakan Macro Media Flash sebagai media

Kedudukan hukum dari circumstantial evidence dalam pembuktian kasus kartel adalah sebagai alat bukti pendukung dari jenis alat bukti lainnya yang tertera dalam Pasal

Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja keuangan perusahaan dalam proses penciptaan nilai tambah melalui pendekatan EVA, MVA, dan Tobin’s Q serta menganalisis

Bila dibandingkan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan di berbagai tempat di Kalimantan bahwa kepadatan populasi di Arboretum Nyaru Menteng baik tahun