• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penelitian. Perubahan penting dalam lingkungan bisnis dewasa ini ditandai dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penelitian. Perubahan penting dalam lingkungan bisnis dewasa ini ditandai dengan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

Perubahan penting dalam lingkungan bisnis dewasa ini ditandai dengan meningkatnya persaingan yang ketat di dunia usaha. Persaingan bisnis yang ketat membuat setiap perusahaan semakin meningkatkan kinerja perusahaannya. Menghadapi kondisi demikian, agar lebih unggul dalam persaingan, setiap perusahaan dituntut mampu melihat dan membaca situasi yang terjadi sehingga dapat melakukan funsgi-fungsi manajemen dengan baik di bidang pemasaran, produksi, sumberdaya manusia, dan keuangan. Di bidang keuangan, keputusan yang diambil manajer dalam suatu pembelanjaan harus dipertimbangakan secara teliti sifat dan biaya dari sumber dana yang akan dipilih, karena masing masing sumber dana tersebut memiliki konsekuensi finansial yang berbeda.

Menurut Riyanto (2001:214), sumber dana dapat dibedakan menjadi sumber dana perusahaan intern dan sumber dana perusahaan ekstern. Sumber pendanaan intern perusahaan dapat berupa modal (equity) dari pemilik perusahaan dan laba ditahan, sedangkan sumber pendanaan ekstern perusahaan berupa hutang atau penerbitan saham baru. Pada perusahaan manufaktur, sumber pendanaan cenderung menggunakan sumber pendanaan intern. Hal ini sesuai dengan hasil studi Myers (1984) tentang pecking order hypothesis yang menyatakan bahwa perusahaan                

(2)

cenderung mempergunakan pendanaan internal terlebih dahulu, dan apabila memerlukan pendanaan eksternal maka perusahaan akan menggunakan hutang sebelum penerbitan saham baru.

Menurut Brigham dan Houston (2001), menyatakan bahwa hutang merupakan salah satu instrumen pendanaan eksternal yang sering digunakan perusahaan, karena biaya hutang lebih murah dibandingkan biaya emisi saham. Oleh karena itu, untuk mengukur hutang perusahaan rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER). Selanjutnya, menurut Munawir (2001:120) semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar. Hal ini berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan yang mengukur kemampuan menghasilkan laba dengan total modal sendiri (Return on Equity), karena secara teori jika nilai hutang meningkat maka akan menurunkan profitabilitas perusahaan, dan begitupun sebaliknya.

Berikut ini untuk melihat tingkat perkembangan hutang dan profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI disajikan pada tabel 1.1 di bawah ini :

Tabel 1.1

Rata-rata DER dan ROE

Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2009

VARIABEL TAHUN 2006 2007 2008 2009 DER (%) 95.02 90.45 95.00 94.25 ROE (%) 14.94 16.33 19.74 24.13                

(3)

Pada rata-rata DER perusahaan manufaktur periode 2006-2009, tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 4,57%, tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 4,55%, dan pada tahun 2009 mengalami penurunan kembali sebesar 0,75%. Hal ini menunjukkan perubahan DER yang fluktuatif karena merosotnya kinerja perbankan nasional secara umum. Agar kerugian tidak terlalu besar, maka tingkat suku bunga SBI (8%) meningkat hingga sekitar 14-15 persen pada tahun 2008-2009 (www.bi.go.id). Oleh karena itu, untuk mempertahankan profitabilitas yang tinggi, perusahaan menurunkan tingkat hutangnya demi menekan beban perusahaan yang semakin besar. Sedangkan pada rata-rata ROE menunjukkan trend yang mengalami kenaikan secara terus menerus dari periode 2006-2009. Pada tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 1,39%, tahun 2008 mengalami kenaikan kembali sebesar 3,41%, dan pada tahun 2009 mengalami kenaikan yang semakin meningkat sebesar 4,38%. Melihat dari data perkembangan rata-rata DER dan ROE diatas, dapat disimpulkan adanya perkembangan yang tidak selaras antara kedua rasio tersebut.

Dikaitkan dengan hasil studi empiris yang pernah dilakukan oleh para peneliti tentang hubungan hutang dengan profitabilitas, yaitu menurut penelitian Brigham dan Houston (2001) pengaruh antara DER dengan ROE adalah negatif, sama halnya menurut penelitian Cyrillius Martono (2002) menunjukkan pengaruh yang signifikan negatif antara DER terhadap ROE dan ROA. Sebaliknya, menurut Kwan Billy Kwandinata (2005) menunjukkan pengaruh yang signifikan positif DER terhadap                

(4)

ROE. Sedangkan menurut penelitian Debora Setiati Sentosa (2009) menunjukkan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan ROE.

Berdasarkan fenomena dan latar belakang yang telah diuaraikan diatas, penulis tertarik untuk menyusun tugas akhir dengan melakukan penelitian kembali mengenai

“PENGARUH HUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2010)”

1.2. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, agar pembahasan sistematis maka penulis membatasi masalah-masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :.

1. Bagaimana perkembangan debt to equity ratio (DER) pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2010.

2. Bagaimana perkembangan return on equity (ROE) pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2010.

3. Bagaimana pengaruh debt to equity ratio (DER) terhadap return on equity (ROE) pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2010.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk menjawab semua pertanyaan yang telah diidentifikasikan di atas yaitu :

               

(5)

a. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan debt to equity ratio (DER) pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2010.

b. Untuk mengetahui Bagaimana perkembangan return on equity (ROE) pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2010.

c. Untuk mengetahui Bagaimana pengaruh DER terhadap profitabilitas ROE pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2010.

1.3.2. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

 Dengan penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dalam bidang kajian teori keputusan keuangan khususnya keputusan pendanaan dalam hubungannya supaya perusahaan memperoleh laba dalam penggunaan dana tersebut.

 Dengan penelitian ini juga diharapkan menjadi ilmu yang berguna bagi penulis dalam dunia kerja yang akan datang.

2. Bagi Institusi

 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi tentang hubungan casualitas antara DER dengan ROE dalam konteks manajemen keuangan.                

(6)

 Sebagai referensi bagi mahasiswa yang membutuhkan materi perkuliahan maupun penelitian lanjutan tentang topik tersebut dimasa yang akan datang.

3. Bagi Perusahaan

Temuan penelitian ini secara praktis dapat menjadi masukan bagi Perusahaan di Indonesia khususnya Perusahaan Manufaktur untuk mengambil keputusan pendanaan yang tepat dalam kegiatan operasional perusahaannya. Manfaat tersebut diantaranya :

 Perusahaan dapat memanfaatkan utang dari dana eksternal untuk melihat kemampuan modal perusahaan dan menentukan kebijakan hutang perusahaan.

 Perusahaan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai informasi tambahan dan masukan untuk dijadikan bahan pertimbangan atau sumbangan pemikiran dalam menentukan pengambilan keputusan keuangan khususnya keputusan pendanaan.

1.4. Kerangka Pemikiran

Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan kinerja perusahaannya. Oleh Karena itu, untuk meningkatkan kinerja perusahaan di butuhkan pertimbangan keputusan keuangan yang matang. Menurut Haruman (2007), keputusan keuangan dapat di kategorikan menjadi tiga kategori, yaitu: keputusan investasi, keputusan pendanaan                

(7)

dan kebijakan deviden. Suatu keputusan pendanaan akan menentukan struktur keuangan perusahaan dalam membiayai aktivitasnya, apakah suatu perusahaan akan menggunakan sumber pendanaan internal atau ekstermal.

Dana yang bersumber dari intern perusahaan berupa modal dari pemilik perusahaan dan laba ditahan, sedangkan yang bersumber dari ekstern perusahaan berupa hutang jangka pendek maupun jangka panjang. Pada penelitian ini untuk mengukur sumber dana perusahaan yang di biayai dengan hutang, peneliti menggunakan debt to equity ratio (DER) karena rasio profitabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Return on Equity (ROE) yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan modal sendirinya (Harahap,2004:305). Sedangkan DER menunjukkan perbandingan antara total hutang dengan total modal sendiri yang mencerminkan struktur modal perusahaan (Riyanto,1998). Dengan demikian, untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan terhadap modal sendiri yang di biayai dengan hutang, digunakan debt to equity ratio (DER) yang juga mengukur tingkat hutang terhadap modal sendirinya. Karena jika menggunakan debt to asset ratio (DAR), rasio ini tidak mencerminkan modal dari pemegang saham (stockholder), melainkan rasio DAR menunjukkan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya,

Untuk mendapatkan laba (profitabilitas) perusahaan yang maksimum, diperlukan keputusan pendanaan yang dibiayai dengan hutang. Hal ini sesuai dengan penelitian Brigham dan Houston (2001) yang menyebutkan bahwa hutang merupakan                

(8)

salah satu instrumen pendanaan eksternal perusahaan yang sering digunakan perusahaan, karena biaya hutang lebih murah dibandingkan biaya emisi saham. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 2001: 119). Dalam penelitian ini, penulis mengukur tingkat profitabilitas menggunakan indikator return on equity (ROE) yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan modal sendirinya. Karena dilihat dari sudut investor, penanam modal lebih mengharapkan ROE yang tinggi daripada ROA, karena ROA sangat berkaitan dengan hutang perusahaan yang mengandung biaya hutang berupa beban bunga tetap yang dapat mengurangi laba perusahaan sehingga dividen yang diterima oleh para pemegang saham pun akan berkurang. Dengan demikian, untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan yang paling popular di antara para penanam modal dan manajer senior adalah hasil atas hak pemegang saham yaitu return on equity (ROE). Hal ini diperkuat oleh pendapat Husnan (2001) yang menyatakan bahwa, keberhasilan kinerja keuangan perusahaan dari sudut investor dapat diukur dari return on equity.

Berdasarkan pemikiran yang tersebut, maka dapat dibuat skema kerangka pemikiran sebagai berikut :

               

(9)

Gambar 1.1

Skema Kerangka Pemikiran

Sumber : Dari olah data

Perusahaan Keputusan Keuangan Keputusan Investasi Kebijakan Deviden Profitabilitas (Return on Equity) Keputusan Pendanaan Internal (Modal Sendiri) Eksternal (hutang)                

(10)

1.5. Hipotesis Penelitian

Menurut Umi Narimawati (2008:63) Hipotesis adalah kesimpulan penelitian yang belum sempurna sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian. Hipotesis menyatakan bahwa terdapat kaitan penting antara variabel independen dan variabel dependen. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka hipotesis pada penelitian ini yaitu “Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Debt to Equity Ratio terhadap Return on Equity.” 1.6. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakkan pendekatan penelitian deskriptif asosiatif dengan pengujian secara kuantitatif. Pengertian deskriptif adalah sebagai berikut :

“Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan memberikan deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki”( Moh. Nazir 1996:63).

Sedangkan menurut Sugiyono (2004:13) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih. Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis lebih lanjut dengan alat bantu berupa dasar-dasar teori yang dipelajari dan dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Penelitian                

(11)

dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakkan metode statistik untuk menguji hipotesis.

1.6.2. Data Penelitian 1.6.2.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka . Data kuantitatif yang digunakan yaitu menggunakkan data sekunder tahunan berupa laporan keuangan tahunan perusahaan

1.6.2.2. Sumber Data

Sumber data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder. Menurut Sugiyono (2004), Sumber sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari, dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literature, buku-buku, serta dokumen perusahaan. Data sekunder tersebut berasal dari Bursa Efek Indonesia melalui Indeks Capital Market Directory (ICMD).

1.6.2.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian.                

(12)

1. Library Research, yaitu riset kepustakaan, buku-buku diktat, internet, dan dari buku perkuliahan yang penulis peroleh selama kuliah di Program Studi Keuangan dan Perbankkan Politeknik Negeri Bandung. 2. Observasi, yaitu mengamati perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang terdapat pada Indeks Capital Market Directory (ICMD).

1.6.3. Populasi dan Sampel 1.6.3.1. Populasi

Populasi adalah kumpulan seluruh elemen sejenis, tetapi dapat dibedakan satu sama lain (Supranto, 1994: 15). Populasi juga merupakan keseluruhan dari unit analisis yang ciri-ciriya akan diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2010. Pemilihan perusahaan manufaktur karena perusahaan pada industri ini merupakan emiten pada Bursa Efek Indonesia dengan prosentase jumlah terbanyak. Berikut ini untuk melihat jumlah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) khususnya perusahaan manufaktur, disajikan pada tabel 1.2 di bawah ini :

               

(13)

Tabel 1.2

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2010

Tahun Jumlah Seluruh Perusahaan Jumlah Perusahaan Manufaktur

2006 339 156

2007 343 150

2008 394 174

2009 397 178

2010 439 179

Sumber : ICMD periode 2006-2010

1.6.3.2. Sampel

Pengambilan sampel dengan teknik non random sampling yaitu cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Salah satu teknik pengambilan sampling yang termasuk dalam non random sampling adalah purposive sampling. Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan melakukan pendekatan melalui metode purposive sampling, yaitu pengambilan yang berdasarkan pertimbangan tertentu dimana syarat yang dibuat sebagai kriteria yang harus dipenuhi oleh sampel dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative (Sugiyono, 2004).

Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria:                

(14)

1. Perusahaan manufaktur yang listed di BEI yang selalu menyajikan laporan keuangan tahun buku berakhir 31 desember selama periode pengamatan (2006-2010).

2. Perusahaan harus sudah listing pada awal periode pengamatan dan tidak di delisting sampai akhir periode pengamatan.

3. Dalam laporan keuangan yang mencantumkan nilai rasio keuangan yang akan diteliti meliputi DER dengan kisaran 15%-99% dan ROE dengan kisaran 10%-55%.

4. Pada awal periode pengamatan hingga akhir periode pengamatan menghasilkan laba yang positif.

Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 7 perusahaan manufaktur yang memenuhi persyaratan diatas, yaitu : PT Semen Gresik Tbk, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, PT Selamat Sempurna Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Agro Lestari Tbk, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

1.6.4. Pendefinisian Variabel dan Operasional Variabel 1.6.4.1. Pendefinisian Variabel

Sugiarto (2011) menjelaskan bahwa variabel adalah karakter yang akan diobservasi dari unit amatan yang merupakan suatu atribut dari sekelompok objek dengan ciri adanya variasi antara satu objek dengan objek yang lain dalam kelompok tertentu. Variabel juga dapat diartikan atribut dari subjek/objek yang                

(15)

akan diteliti yang bervariasi antara satu subjek/objek yang satu dengan yang lain. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Variabel dependen (Y)

Menurut Sugiyono (2009: 59) “variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannnya atau timbulnya variabel independen (terikat).” Jadi variabel bebas merupakan variabel yang tidak terikat namun dapat mempengaruhi variabel lainnya. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang di proxy dengan Return on Equity (ROE).

b. Variabel independen (X)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh varibel bebas. Sugiyono (2009:51) menyatakan bahwa “variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi sebab akibat, karena adanya variabel bebas.” Variabel terikat dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio (DER).

1.6.4.2. Operasional Variabel

Kountur (2007) mengatakan bahwadefinisi operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur. Definisi operasional ini memberikan informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel yang akan diteliti oleh peneliti.

               

(16)

Untuk mengukur rasio hutang, formula yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER). Menurut Riyanto (1998), Debt to Equity Ratio (DER) ialah Perbandingan antara total hutang dengan total modal sendiri yang mencerminkan struktur modal perusahaan. Satuannya adalah persen (%) dengan ukuran variabel yang digunakan adalah total hutang dan total modal sendiri.

Rumusnya ialah :

Total Hutang

DER =

Total Modal Sendiri

Untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan, formula yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Equity (ROE). Menurut Keown (2005, p.86), Return On Equity (ROE) Ialah rasio laba bersih setelah pajak terhadap modal sendiri yang digunakan untuk mengukur kemampuan laba perusahaan yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Satuannya adalah persen (%) dengan ukuran variabel yang digunakan adalah laba setelah pajak dan total modal sendiri. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.

Rumusnya ialah:

Laba bersih setelah pajak

ROE = × 100%

Total Modal Sendiri

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disusun tabel sebagai berikut :                

(17)

Tabel 1.2

Tabel Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Teori Pengukuran

1 DER

Menurut Riyanto (1998), Debt to

Equity Ratio (DER) ialah

Perbandingan antara total hutang dengan total modal sendiri yang mencerminkan struktur modal perusahaan

Total Hutang

DER =

Total Modal Sendiri

2

Menurut Keown (2005, p.86), Return

On Equity (ROE) Ialah rasio laba

bersih setelah pajak terhadap modal sendiri yang digunakan untuk mengukur kemampuan laba perusahaan yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

Laba bersih setelah pajak

ROE = x 100

Total Modal Sendiri

1.6.5. Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan prasyarat dari analisis regresi. Sebelum melakukan pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian perlu dilakukan pengujian asumsi klasik yang meliputi; uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini kerena hanya menggunakan dua varibel, uji asumsi klasik yang digunakan yaitu uji normalitas.

1.6.5.1. Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2009) menyataan bahwa uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan dependennya memilki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas data dapat diketahui dengan melihat penyebaran data (titik) pada

ROE                

(18)

sumbu diagonal pada grafik atau histogram dari residualnya. Data normal dan tidak normal dapat diuraikan sebagai berikut (Ghozali, 2009):

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya, menunjukkan pola terdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafk histogramnya, tidak menunjukkan pola terdistribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Menurut imam ghozali (2009) uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistic bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan selain menggunakan uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis :

H0 : Data residual berdistribusi normal apabila nilai signifikan > 5% (0,05). HA : Data residual tidak berdistribusi normal apabila nilai signifikan < 5% (0,05).

1.6.6. Alat Analisis Data

Dalam penelitian ini untuk mengukur Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return On Equity (ROE) digunakan alat analisis regresi linier sederhana.

               

(19)

1.6.6.1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Untuk mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen harus harus diketahui terlebih dahulu hubungan kedua variabel tersebut. Menurut Imam Ghozali (2011:96) analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukan hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak membedakan antara antara variabel dependen dengan variabel independen,. Analisis ini hanya mengukur derajat hubungan linier antara variabel dependen dengan variabel independen. Dimana derajat hubungan tersebut dinyatakan dengan r (koefisien korelasi).

Menurut Suliyanto (2011:15) suatu variabel dikatakan memiliki hubungan dengan variabel lain, jika perubahan satu variabel diikuti dengan perubahan variabel lain. Apabila perubahan variabel tidak diikuti oleh variabel lain maka dikatakan bahwa variabel-variabel tersebut tidak berkorelasi. Selanjutnya, Suliyanto (2011:15) menyatakan bahwa besarnya korelasi berkisar -1 sampai dengan 1 (-1 ≤ r ≤ 1). Jika koefisien korelasi sebesar (mendekati) -1 berarti di kedua variabel tersebut memiliki hubungan negative atau berlawanan arah. Artinya, semakin tinggi nilai variabel X maka akan semakin rendah nila variabel Y. Sebaliknya, jika koefisien korelasi sebesar (mendekati) +1 berarti di kedua variabel tersebut memiliki hubungan positif atau satu arah. Artinya, semakin tinggi nilai variabel X maka akan semakin tinggi nilai variabel Y.

               

(20)

Menurut Suliyanto (2011:37) analisis regresi merupakan analisis ketergantungan dari satu atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung, dengan tujuan untuk menduga atau memprediksi nilai rata-rata populasi berdasarkan nilai- nilai variabel bebasnya. Analisis regresi yang digunakan untuk memprediksi satu variabel tergantung (independent variabel) berdasarkan pada satu variabel bebas (dependent variabel) disebut dengan analisis regresi linier sederhana, sedangkan analisis regresi yang digunakan untuk memprediksi satu variabel tergantung berdasarkan dua atau lebih variabel bebas disebut dengan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini alat analisis regresi yang digunakan yaitu analisis regresi linier sederhana.

Menurut Suliyanto (2011:39), model yang digunakan untuk melakukan analisis regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a + bX + ԑ Keterangan : Y = Nilai yang diramalkan a = Konstanta (intercept) b = Koefisien regresi (slope) X = Variabel bebas

ԑ = Nilai residu

Dalam pengolahan data, penelitian ini mengggunakan software SPSS versi 16.00 for Windows.

1.6.6.2. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji regresi statistik maka dilakukan uji hipotesis statistik                

(21)

H0 : β= 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Debt to Equity Ratio terhadap Return on Equity

H1 : β ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara Debt to Equity Ratio

terhadap Return on Equity

Uji hipotesis yang digunakan yaitu uji parsial (t-test). Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel indepeden yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel dependen secara parsial (Imam Ghozali, 2009). Uji t dilakukan untuk menguji hipotesis yang diteliti, dan langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut (Dajan, 1994):

1. Pengujian hipotesis, artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.

2. Menentukan tingkat signifikansi, taraf signifikansi adalah 95% atau membandingkan t hitung dan table t- table = t / 2 (n-k-1), yaitu :

 (H1) ditolak apabila t hitung < tabel

 (H1) diterima apabila t hitung > t tabel

3. Menentukan tingkat signifikansi berdasarkan probabilitas, yaitu :  (H1) ditolak apabila P > 0,05

 (H1) diterima apabila P < 0,05

4. Melihat pengaruh hubugan antara variabel indipenden dengan variabel dependen, apakah bertanda positif atau negatif.

               

(22)

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam melakukan penelitian, penulis mencari data dengan mengunjungi situs internet pada website Bursa Efek Indonesia. (http://www.idx.co.id//)

Waktu yang digunakan penulis untuk melakukan penelitian ini adalah pada bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Mei 2012.

1.8. Sistematika

Karya tulis ini tersusun secara sistematis dan terdiri atas beberapa bagian diantaranya sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini diterangkan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis, metode penelitian serta lokasi dan waktu penelitian.

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini menjelaskan teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. BAB III Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, hasil pengolahan data dan pembahasan penelitian.

BAB IV Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, Keterbatasan penelitian dan saran yang dapat penulis berikan bagi objek penelitian.                

Referensi

Dokumen terkait

Adams, Merrill III, dan Grofman (2005), misalnya, mengajukan tiga model teoritis untuk memahami perilaku pemilih, yakni: model spatial (para pemilih termotivasi akibat

(2)Dari para jemaah haji oleh Menteri Muda Agama dapat dipungut biaya administrasi dan lain-lain biaya, yang berdasarkan ketentuan-ketentuan dari

Jumlah lalat buah jantan yang tertangkap pada masing-masing kombinasi warna perangkap dan atraktan menunjukkan bahwa jumlah lalat buah jantan yang paling banyak

Secara umum seluruh variabel telah menunjukkan goncangan dan permanen memiliki pengaruh terhadap variabel Demografi antara -0.0011 hingga 0.0155 Dari kelima

Sasaran program pendampingan akreditasi ini meliputi semua program studi di lingkungan IAIN Purwokerto baik program diploma, sarjana, maupun pasca sarjana. Berdasarkan

Foto torak pada umumnya dilakukan pada kasus dengan infeksi yang diragukan etiologinya spesifik atau non spesifik, bronkiektasis dan proses paru yang lain yang secara klinis

Setelah barang diterima, 2 hari kemudian, suplier akan mengirim PO pembelian, kwitansi, surat jalan asli ( rangkap 2) ke bagian accounting , bagian accounting akan membuat kontra

unitlink , yaitu Takaful Indonesia, MAA Assurance, Panin Life, Sun Life dan Allianz. Di saat-saat yang akan datang, sangat mungkin bila perusahaan asuransi jiwa lain ikut