• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting karena

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting karena"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Umum

Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting karena menghubungkan suatu tempat ke tempat lain. Dengan adanya sarana jalan ini, maka manusia dan barang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan waktu efisien. Namun pada saat ini banyak kondisi pelayanan jalan sudah mulai memburuk karena banyak kemacetan pada setiap ruas jalan. Hal inilah yang membuat manusia harus memilih rute yang harus dilewati ketika akan melakukan perjalanan. Apabila seseorang ingin melakukan perjalanan maka orang tersebut akan mencari rute yang nyaman, dimana arti rute yang nyaman adalah rute yang jaraknya pendek dan terbebas dari hambatan misalnya kemacetan dan sedikitnya lampu lampu lintas yang dilewati.

(2)

12

melakukan perjalanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini dikarenakan kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi di sekitar tempat tinggal,

Sebagai kota nomor tiga terbesar di Indonesia dan juga ibukota propinsi Sumatera Utara, Medan memiliki kemajuan pesat di segala bidang seperti dalam bidang sosial, ekonomi, dan lain-lain. Maka sangat wajar apabila aktivitas penduduknya relatif tinggi. Kebutuhan akan perjalanan menuntut adanya pemilihan akan rute terbaik dari suatu daerah ke daerah lain sehingga dapat mengefisiensikan jarak, waktu, dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai daerah tujuan tersebut. Dewasa ini jaringan jalan di kota besar di Indonesia mengalami permasalahan transportasi yang sangat kritis seperti kemacetan lalu lintas yang disebabkan oleh tingginya tingkat urbanisasi pertumbuhan ekonomi, kepemilikan kendaraan, serta berbaurnya peranan fungsi jalan arteri, kolektor, dan lokal sehingga jaringan jalan tidak dapat berfungsi secara efisien.

Ketidaklancaran arus lalu-lintas ini menimbulkan biaya tambahan, tundaan, kemacetan dan bertambahnya polusi udara dan suara. Pemerintah telah banyak melakukan usaha penanggulangan, diantaranya membangun jalan bebas hambatan, jalan tol, dan jalan lingkar namun masalah tersebut tidak dapat terselesaikan dengan mudah.

1.2 Latar Belakang

(3)

13

rute terpendek, sehingga dapat mengefisiensikan jarak, waktu, dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai daerah tujuan tersebut.

Pada umumnya rute yang ditempuh oleh pelaku perjalanan dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari hanyalah rute yang sering (biasa) dilalui, dianggap terpendek ataupun rute terpendek berdasarkan persepsi (pendapat) orang lain, padahal belum tentu rute tersebut optimal dari segi waktu tempuh. Sebagai contoh, terkadang rute yang pendek mempunyai tingkat kemacetan yang lebih tinggi sehingga waktu tempuh lebih lama dibanding rute yang sedikit lebih panjang tetapi tingkat kemacetannya rendah. Hal ini disebabkan karena masih tingginya persepsi pengguna jalan bahwa rute dengan jarak yang pendek merupakan rute dengan waktu terpendek (tercepat).

Selain itu setiap pelaku perjalanan akan berusaha mencari rute terbaik masing-masing yang dapat meminimumkan waktu perjalanan dan biaya perjalanan. Hasilnya, mereka akan mencoba mencari beberapa rute alternatif yang akhirnya berakhir pada suatu pola rute yang stabil setelah beberapa kali mencoba-coba.

Proses pengalokasian pergerakan tersebut akan menghasilkan suatu pola rute yang arus pergerakannya dapat dikatakan berada dalam keadaan seimbang jika setiap pelaku perjalanan tidak dapat lagi mencari rute yang lebih baik untuk mencapai zona tujuannya karena mereka telah bergerak pada rute terbaik yang telah tersedia. Kondisi ini disebuut kondisi keseimbangan jaringan jalan.

(4)

14

diperlukan oleh suatu moda transportasi untuk mencapai suatu tempat dari tempat tertentu yang didasarkan pada pendekatan terhadap biaya termurah dan waktu tercepat.

Dalam penelitian mengenai rute terpendek jaringan jalan, akan dianalisis pemilihan rute dari hasil perhitungan di lapangan dengan melakukan pemilihan rute atau lebih kepada metode trial-error (coba-coba) dengan asumsi ada persepsi bahwasanya rute yang terpilih adalah rute terpendek. Untuk mendapatkan rute terpendek maka akan digunakan metode algoritma Floyd - Warshall sebagai alat untuk menganalisa. Kemudian seluruh data dan hasil perhitungan merupakan data spatial yang digunakan untuk program Map Info (GIS) sehingga dapat ditampilkan informasi yang dibutuhkan dalam bentuk peta jaringan jalan. Berdasarkan latar belakang inilah penulis ingin mengangkat masalah ini dalam tugas akhir dengan judul ” Analisa Pemilihan Rute Jalan dari Jalan Sei Padang Sampai Pusat Kota dengan Algoritma Floyd - Warshall dan Program Map Info Sebagai Tampilan ”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Untuk menentukan rute terpendek jaringan jalan dengan menggunakan metode Algoritma Floyd – Warshall dengan parameter waktu perjalanan rata-rata dan panjang rute jalan.

(5)

15

1.4 Pembatasan Masalah

Dalam penulisan tugas akhir ini pembatasan masalah adalah :

1. Penelitian rute jalan dilakukan dengan memilih rute jalan dimana pergerakan dimulai dari Kecamatan Medan Baru ( Jalan Sei Padang ) menuju Kecamatan Medan Kota ( Pusat Kota ), tidak sebaliknya.

2. Analisa waktu tempuh dilakukan dengan tabulasi data sehingga diperoleh waktu tempuh tiap rute jalan. Pengambilan waktu tempuh dilakukan pada jam puncak ( on peak ) pada hari sibuk selama 3 ( tiga ) hari.

3. Hasil dari pengelolaan data dan analisa perhitungan adalah merupakan data spatial untuk program Map Info.

1.5 Sistematika Penulisan Tugas Akhir.

Untuk mencapai tujuan akhir penulisan tugas akhir ini, maka dilakukan beberapa tahapan yang dianggap penting. Metode dan prosedur pelaksanaannya secara garis besar adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berdasarkan latar belakang masalah, maksud dan tujuan, ruang lingkup pembahasan dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(6)

16

BAB II I METODOLOGI PENULISAN

Bab ini membahas pendiskripsian tentang langkah – langkah kerja yang akan dilakukan untuk memperoleh data waktu perjalanan yang relevan dengan penelitian. Kemudian akan dipaparkan tentang Metode Algoritma Floyd – Warshall untuk menentukan rute terpendek berdasarkan waktu perjalanan dan panjang jalan.

BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA SERTA MENAMPILKAN DATA SPATIAL PADA PROGRAM MAP INFO.

Bab ini membahas tentang pengumpulan data – data yang diperoleh dari lapangan, dan selanjutnya data tersebut akan diolah untuk mendapatkan beberapa kesimpulan. Kemudian data – data tersebut merupakan data spatial sebagai informasi untuk dapat ditampilkan pada Program Map Info.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang logis, dimana hasil penelitian dijadikan sebagai dasar untuk menyusun suatu saran atau sebagai usulan.

Tahap penyelesaian tugas akhir dengan judul ANALISA PEMILIHAN RUTE

JALAN DARI JALAN SEI PADANG SAMPAI PUSAT KOTA DENGAN ALGORITMA FLOYD – WARSHALL DAN PROGRAM MAP INFO

SEBAGAI TAMPILAN dapat dilihat pada Bagan Alir (Flow Chart)

(7)

17 {

Gambar 1.1 Bagan Alir ( Flowchart ) Penelitian

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Analisa

Kesimpulan dan saran Studi Literatur

Pengolahan Data

Kuisoner Peta Jaringan Jalan

Kota Medan Waktu

Perjalanan

Menampilkan Data Spatial Dengan Program Map Info

Pemilihan Rute Terpendek dengan Metode Algoritma Floyd – Warshall dan Hasil Kuisoner

Pembahasan

Latar Belakang

Gambar

Gambar 1.1  Bagan Alir ( Flowchart ) PenelitianPengumpulan Data

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mendeskripsikan sistem kedisiplinan karyawan pada perusahaan keluarga PO Puspa

Big Data & Data Analytic Tidak ada Semester 7 Diumumkan agar semester ganjil 2015/2016 (semester 7) mahasiswa tidak perlu mengambil Big Data di kurikulum baru tetapi

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi laba tersebut, faktor yang menurut penulis perlu membutuhkan perhatian adalah beban penyusutan sarana gerak, karena beban

Berdasarkan uraian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa perlu adanya pengembangan media pembelajaran yang lebih baik dalam proses belajar mengajar pada sekolah yang

Pada Bab IV akan disajikan tentang perhitungan hasil dari metode PKJI 2014, Greenshield, Greenberg, dan Underwood pada ruas jalan Otto Iskandar Dinata, Kota

Kemudian kebutuhan - kebutuhan yang dicari oleh tiap - tiap individu menjadi menarik karena berawal dari dorongan motif untuk mencapai kepuasan yang

Dapat digunakan untuk meninjak lanjuti penanganan pedagang kaki lima di sekitar kawasan Pantai Kuta khususnya dan Tempat-tempat wisata lainnya di Kabupaten

Petugas Pemadam Kebakaran sering menerima anjuran atau masukan dari masyarakat di wilayah Bandung Timur, ada beberapa keluhan yang di sampaikan oleh masyarakat tetapi tidak