• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKIGAI KERTAS KARYA. Dikerjakan ANGEL TESALONIKA PANJAITAN NIM : PROGRAM STUDI DIII BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IKIGAI KERTAS KARYA. Dikerjakan ANGEL TESALONIKA PANJAITAN NIM : PROGRAM STUDI DIII BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

IKIGAI

KERTAS KARYA Dikerjakan

O L E H

ANGEL TESALONIKA PANJAITAN NIM : 182203013

PROGRAM STUDI DIII BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2021

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya yang telah memberikan kesehatan serta kesempatan hingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini guna melengkapi syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Program Studi D-III Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budata Universitas Sumatera Utara. Adapun kertas karya ini yang berjudul

“ikigai”.

Banyaknya kekurangan dalam pengerjaan kertas karya ini penulis sadari, materi maupun penjelasan belum cukup sempurna. Untuk itu penulis harapkan kritik dan saran yang dapat membangun di kemudian hari.

Adapun pengerjaan kertas karya ini tak lepas dari dukungan dan bantuan orang-orang terdekat, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr.Diah Syahfitri Handayani, M.Litt. Selaku Ketua Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Murniati Br. Barus, S.S., M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga saya dapat menyelesaikan kertas karya ini.

4. Kepada seluruh Dosen dan Staf pengajar Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

5. Kepada kedua Orangtua tercinta, yang saya sayangi yang tak pernah lelah memberi dorongan, semangat serta do’a dan cinta yang tulus dan iklas.

(6)

6. Terimakasih kepada Carol Panjaitan, yang sudah membantu dan mendukung penuh dalam perkuliahan, dan sudah menjadi inspirasi bagi penulis. Terimakasih juga kepada seluruh keluarga yang turut andil.

7. Terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis Dia Ainun, Putri Nabila, Sabrina Purnama yang telah mengisi hari-hari , telah menjadi bahu yang selalu bisa diandalkan dan turut membantu serta mendukung .

8. Terimakasih kepada Hinode 18 yang sudah berjuang selama 3 tahun melewati segala suka dan duka dalam perkuliahan.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan telah banyak memberikan dukungan yang baik serta membantu penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini. Penulis berharap semoga kertas karya ini dapat bermanfaat serta memberikan wawasan kepada pembaca.

Medan,

Angel Tesalonika Panjaitan NIM : 182203013

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Batasan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Metode Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Sejarah Ikigai ... 4

2.2 Negara-Negara Yang Menerapkan Ikigai... 5

BAB III MAKNA DAN KONSEP PEMBENTUK SERTA FAKTOR PENDUKUNG IKIGAI 3.1 Makna Ikigai bagi Masyarakat Jepang………8

3.2 Konsep Pembentuk Ikigai ... 10

3.2 Faktor Pendukung Ikigai di Kehidupan Sehari-hari ... 13

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 17

4.2 Saran ... 18 DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 AlasanPemilihanJudul

Jepang adalah negara kepulauan di Asia Timur yang terletak di ujung barat Samudra Pasifik disebelah Timur Laut Jepang dan bertetangga dengan Republik Rakyat Tiongkok, Korea Selatan, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, wilayah paling selatan berupa pulau-pulau kecil di Laut Tiongkok Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan. Jepang merupakan negara kepulauan.Jepang terdiri dari 6.852 pulau yang menjadikannya sebagai negara kepulauan.Sama halnya dengan Indonesia, Jepang juga memiliki pulau-pulau kecil. Namun, ada 4 pulau besar yang terkenal , yakni:

Honshu, Hokkaido, Kyushu, dan Shikoku.

Jepang memiliki rahasia untuk tetap menjaga kesehatan yang kuat serta memiliki umur yang panjang dengan menjalani gaya hidup sehat, Jepang juga memiliki konsep hidup yang sudah terkenal hingga mendunia dan memiliki daya tarik, ciri khas serta latar belakangnya masing-masing. Konsep hidup adalah susunan masa depan yang cerah dan bahagia dengan berdasarkan pada hasil ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Diantara banyaknya keberagaman di Jepang yang terkenal, ada 1 yang menarik untuk penulis angkat menjadi judul yaitu konsep hidup ikigai yang berasal dari kepulauan Okinawa. Ikigai(生き甲 斐)adalah konsep hidup orang Jepang. Dalam sebuah kehidupan, semua orang dalam budaya Jepang dipercayai memiliki ikigai, namun untuk menemukannya

(9)

membutuhkan waktu yang cukup lama dan harus mengenal diri sendiri secara mendalam. Ikigai dikatakan sangat penting bagi sebuah kehidupan manusia dalam budaya Jepang karena dapat memberikan kepuasan dalam menggapai tujuan hidup. Setiap orang akan menemukan ikigai dengan cara yang berbeda-beda yaitu seperti sebuah pekerjaan, hobi, atau aktivitas-aktivitas lainnya yang dilakukan secara berulang yang memiliki arti atau nilai dan dilakukan dengan penuh kebahagiaan.

Alasan penulis memilih judul tersebut adalah dikala padatnya kehidupan di Jepang, tanpa memikirkan waktu beristirahat orang Jepang masih memiliki semangat untuk bertahan hidup dengan motivasi atau konsep hidup. Hal-hal yang selalu mendorong mereka untuk tetap semangat menjalani kehidupan ini yang di kenal dengan sebutan Ikigai. Dengan penerapan ikigai di kehidupan sehari-hari orang Jepang, terbukti akan menjadi tambahan semangat untuk bertahan hidup dan berpengaruh pada kesehatan untuk memiliki umur yang panjang.. Maka penulis tertarik untuk mengangkat ikigai ini menjadi judul untuk penyusunan tugas akhir ini.

Berdasarkan penjelasan dan keterangan diatas penulis juga ingin memperkenalkan dan bisa menjadi contoh yang baik untuk pembaca yang ingin mengetahui banyak tentang konsep hidup orang jepang terlebih dibidang keseharian. Mengingat dinegara ini masih memiliki rasa malas dan kurang memiliki motivasi hidup. Sehingga penulis ingin mengajak pembaca untuk menjalani kehidupan ikigai ala orang jepang.

(10)

1.2 BatasanMasalah

Dalam penulisan kertas karya ini penulis akan menguraikan makna ikigai dan membahas tentang sejarah serta konsep pembentukan ikigai dan faktor pendukung ikigai dikehidupan sehari-hari yang menjadi salah satu penyebabnya panjang umur, serta negara-negara mana saja yang sudah menerapkan ikigai.

1.3 TujuanPenulisan

Adapun tujuan penulis memilih judul ikigai dalam penyusunan kertas karya ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan sejarah dari ikigai

2. Untuk menguraikan makna ikigai bagi masyarakat Jepang dan konsep pembentuk ikigai

3. Untuk menguraikan apa saja faktor pendukung ikigai dikehidupan sehari- hari

4. Untuk menguraikan negara-negara mana saja yang telah menerapkan ikigai

1.4 MetodePenulisan

Dalam penyusunan kertas karya ini, penulis menggunakan metode kepustakaan (LibraryResearch) yakni dengan memanfaatkan sumber-sumber bacaan yang ada, berupa buku referensi yang berkaitan dengan ikigai, kemudian dirangkum dan dianalisis serta dideskripsikan kedalam kertas karya ini. Selain itu, penulis juga memanfaatkan informasi teknologi internet sebagai referensi tambahan agar data yang di dapatkan lebih akurat dan jelas.

(11)

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Ikigai

Dalam sejarahnya, ikigai berasal dari kepulauan Okinawa Jepang yang dijuluki Tanah Abadi karena ditinggali dengan masyarakat yang memiliki rentang hidup terpanjang dan tingkat centenarian (seseorang yang hidup berusia 100 tahun) tertinggi didunia.

Filosofi ikigai ini berasal dari periode Heian yang berlangsung selama 390 tahun. Periode Heian adalah salah satu zaman keemasan khusus untuk seni dan puisi. Yakni, dari tahun 794 ketika kaisar Kanmu memindahkan ibu kota ke Heian-kyo hingga dibentuk pemerintah Keshogunan Kamakura pada 1185. Pada zaman ini masyarakat Okinawa mulai menemukan ikigai dengan cara menulis puisi dan menari bersama masyarakat sekitar.

Akan tetapi dalam dekade terakhir ini, ikigai mulai mendapatkan perhatian dari jutaan orang diseluruh dunia. Pada tahun 2001, Akihiro Hasegawa seorang psikolog klinis dan professor di Universitas Toyo Eiwa, menempatkan kata ikigai di penelitiannya sebagai bagian dari bahasa sehari-hari masyarakat Jepang. Kata ikigai terdiri dari dua kata, Iki(生き)yang berarti kehidupan dan Gai(甲斐)yang berarti nilai. Sedangkan menurut Hasegawa, gai datang dari kata kai (tempurung karang dalam bahasa Jepang) yang dianggap sangat bernilai, dan dari situ ikigai diartikan sebagai kata yang berarti konsep nilai kehidupan.

(12)

2.2 Negara-Negara yang Menerapkan Ikigai

Ikigai secara spesifik sebagai sebuah etos bagi kesehatan. Menurut Buettner seorang penulis asal Amerika menyebutkan bahwa ada lima tempat didunia dengan penduduk yang memiliki usia panjang, dan menerapkan Ikigai di kehidupan sehari-hari. Buettner juga menyebut lima tempat tersebut sebagai

“Zona Biru”. Zona biru (bluezone) adalah istilah bagi wilayah-wilayah didunia yang memiliki penduduk yang berusia panjang dan hidup sehat. Istilah ini mucul pertama kali dari seorang penulis dan kontributor dari National Geographic dan Buettner, yang mempelajari menganai kota-kota yang dihuni oleh centenarian atau para penduduk yang berusia lebih dari 100 tahun. Nama wilayah yang termasuk dalam zona biru, yaitu:

1. Okinawa, Jepang

Penduduk Okinawa terutama yang berada dibagian utara pulau tersebut, sering mengonsumsi makanan yang kaya akan sayuran dan tahu, selain itu terdapat budaya Moai yaitu kebiasaan menjalin hubungan yang sangat erat dengan masyarakat sekitarnya, saling menjaga dan merawat satu sama lain telah menjadi kebiasaan. Hal tersebut dapat memberikan dukungan sosial bagi para penduduknya serta mengurangi stress, selain itu melakukan aktivitas fisik sebagai petani dan melakukan kebiasaan hidup sehat seperti aktivitas berolahraga ringan bersama-sama juga menjadi kebiasaan. Pola hidup tersebut membuat banyak perempuan di Okinawa memiliki umur yang panjang dan bahkan melampaui usia 100 tahun.. Salah satu faktor yang menarik perhatian para peneliti baru-baru ini, ialah penduduk Okinawa, Jepang menerapkan ikigai.

(13)

2. Sardinia, Italia

Penduduk Sardinia adalah pengembala kambing yang berjalan setidaknya 8 kilometer per hari, penduduk di Sardinia juga rutin mengonsumsi sayuran, pola makan yang berbasis nabati inilah menjadi salah satu faktor terpenting penduduk Sardinia menjadi salah satu penduduk yang paling sehat dan panjang umur sedunia.

Penduduk di Sardinia (khususnya provinsi Nouro dan Ogliastra) rutin mengonsumsi banyak sayuran, tinggal di wilayah pegunungan yang menjadi tempat untuk bertani, juga dengan kebiasaan meminum satu atau dua gelas wine setiap harinya. Selain itu sama seperti di Okinawa, penduduk di Sardinia juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan kelompok di sekitarnya, sehingga ketika memasuki masa tua, penduduk Sardinia masih bisa beraktivitas dengan mendapatkan dukungan serta perawatan dari keluarga serta kelompok di sekitarnya. Jika di Okinawa banyak perempuan yang berusia lebih dari 100 tahun, Sardinia ,merupakan rumah bagi para pria tertua di dunia.

3. Loma Linda, California

Meski dikenal dengan negara tidak sehat tetapi ternyata ada satu tempat di Amerika Serikat yang masuk zona biru. Tempat ini di dominasi penduduk beragama protestan. Dengan menjalankan prinsip dasar agama dan menjaga kedamaian pikiran, menghindari makan daging dan banyak makan sayuran serta makan biji-bijian, penduduk Loma Linda hidup 10 tahun lebih lama dibanding penduduk Amerika Lainnya, terlebih dengan mengumpulkan beberapa kebahagiaan kecil.

(14)

4. Semenanjung Nicoya, KostaRika

Penduduk yang tinggal di wilayah Semenanjung Nicoya ini sering menjalani diet Nicoyan ciri khas penduduk Kosta Rika yang hanya mengonsumsi tortilla, kacang, dan jagung. Penduduk wilayah ini juga secara teratur melakukan pekerjaan fisik hingga usia lanjut, untuk menjaga stamina tubuh. Oleh karena itu masyarakat Semenanjung Nicoya bisa hidup dengan rasa syukur hingga usia melebihi 90 tahun.

5. Ikaria, Yunani

Kota yang terdapat disebuah pulau yang dekat dengan pantai Turki ini memiliki julukan The Island of LongLife. Satu dari tiga penduduk di wilayah ini berusia lebih dari 90 tahun, dan ikatan erat dengan komunitas disekitarrya menjadi rahasia panjang umur masyarakat Ikaria. Masyarakat Ikaria memilih kebiasaan sehat tidur siang, diimbangi dengan disiplin menjalankan diet mediterania dan menjaga hubungan baik dengan keluarga serta tetangga. Penduduk disini juga menerapkan puasa dan lebih memilih minum susu kambing dibanding susu sapi agar sehat. Rata-rata orang Ikaria hidup lebih dari 90 tahun tanpa mengalami pikun dan penyakit kronis.

Dari ke 5 wilayah tersebut sebenarnya memiliki beberapa kesamaan yang membuat penduduk di kota-kota tersebut memiliki umur yang panjang, dengan cara mengumpulkan kebahagiaan dari hal-hal kecil yang sudah termasuk dalam menemukan ikigai di kehidupan mereka, dan mempertahankan ikigai agar memiliki umur yang panjang.

(15)

BAB III

MAKNA DAN KONSEP PEMBENTUK SERTA FAKTOR PENDUKUNG IKIGAI

3.1 Makna Ikigai Terhadap Masyarakat Jepang

Ikigai terdiri dari 2 kata, Iki(生き)artinya kehidupan dan Gai(甲斐 artinya nilai. Sehingga kedua kata tersebut memiliki arti sebagai, mencari nilai dari sebuah kehidupan atau bisa juga disebut sebagai manusia yang memiliki motivasi atau konsep untuk hidup. Secara garis besar kata ikigai digunakan untuk menunjukkan sumber nilai dalam sebuah kehidupan seseorang atau hal-hal yang membuat hidup seseorang menjadi lebih berharga. Kata ikigai merupakan istilah kata dalam bahasa Jepang untuk menjelaskan kesenangan menggapai tujuan hidup.

Dalam budaya Okinawa, ikigai kadang diekspresikan sebagai motivasi untuk bangun dipagi hari. Ikigai inilah yang membuat orang Jepang bersemangat untuk menjalani hari-hari di tengah tekanan hidup dan pekerjaan. Ikigai juga merupakan proses panjang untuk meraih kebahagiaan dan tujuan hidup. Ikigai juga dianggap salah satu penyebab orang-orang Jepang memiliki umur yang panjang.

Ikigai dapat di temukan dari aktivitas yang dilakukan secara berulang yang memiliki nilai dan dilakukan dengan penuh kebahagiaan. Pada zaman dahulu penduduk Okinawa lebih mengutamakan ikigai dalam aktivitas yang dilakukan secara bersamaan dengan penduduk sekitar dan dilakukan dengan penuh

(16)

kebahagiaan, namun seiring berjalannya waktu ikigai lebih kepada kelebihan yang dimiliki dalam diri sendiri. Namun untuk menemukannya membutuhkan waktu yang cukup lama dan harus mengenal diri sendiri secara mendalam. Ikigai dikatakan sangat penting bagi sebuah kehidupan manusia dalam budaya Jepang, karena dapat memberikan kepuasan dalam menggapai tujuan hidup dan panjang umur. Setiap orang akan menemukan ikigai dengan cara yang berbeda-beda yaitu seperti sebuah pekerjaan, hobi, atau aktivitas-aktivitas lainnya.

Dalam budaya kerja, karyawan akan sangat berpengaruh pada performa perusahaan. Kebijakan lama waktu kerja sering kali tidak sebanding lurus dengan produktivitas yang dihasilkan. Sebagai contoh adalah budaya Karoshi masyarakat perkotaan Jepang. Dimana kebudayaan Karoshi ini diartikan sebagai waktu bekerja yang sangat berlebihan hingga mengakibatkan banyaknya masyarakat di daerah perkotaan Jepang meninggal dunia. Perbandingan antara masyarakat Okinawa dan masyarakat perkotaan Jepang adalah sebagai contoh pentingnya mengetahui ikigai dalam hidup. Riset menunjukkan bahwa orang yang hidup dengan menerapkan ikigai memiliki tingkat toleransi dan ketahanan yang lebih tinggi terhadap fenomena sosial yang terjadi. Selain itu, juga lebih terbuka akan perubahan, penuh semangat, optimis dan juga kritis.

Ikigai dalam kebudayaan Jepang merujuk pada keadaan mental atau spiritual dimana individu merasa bahwa hidup lebih berharga, namun hal ini tidak terkait dengan status material atau keuangan. Bahkan pada saat seseorang mengalami kesulitan material namun merasa puas akan kehidupannya hal inilah yang di katakan sebagai ikigai. Tindakan yang membuat seseorang dapat merasakan ikigai bukanlah tindakan yang di paksa namun sebuah tindakan alami

(17)

dan spontan. Ikigai sangat diperlukan untuk kehidupan manusia karena dapat memberikan kedamaian dan juga menghilangkan perselisihan. Dengan cara menerapkan ikigai juga sangat berguna untuk menjaga kesehatan tubuh dan menjadi salah satu rahasia untuk memiliki umur yang panjang.

3.2 Konsep Pembentuk Ikigai

Sebagai sebuah konsep, ikigai memberi pandangan tentang arti penting dari sebuah kehidupan. Konsep pembentukan ikigai berasal dari sikap menghargai kehidupan (value of life).Sikap menghargai kehidupan sendiri inilah kemudian menuntun pada terbentuknya motivasi dari hidup yang berdampak pada kekuatan untuk bertahan hidup, usaha untuk hidup, dan sebagainya.

Konsep ikigai yang di kenal dizona biru terpecah kedalam 4 poin yaitu:

1. Passion (hal yang disukai)

Passion adalah hal yang disukai, bisa berbentuk hobi atau yang lainnya.

Passion merupakan sesuatu yang membuat hati senantiasa bergairah ketika melakukannya. Sesuatu yang tidak pernah lelah dan bersedia untuk melakukannya walau secara sukarela. Passion merupakan hal yang dapat mere-charge hidup dan membuat untuk selalu bersemangat. Untuk mendapatkan passion dalam diri, harus mengikuti kata hati dan jangan mengikuti keinginan orang lain. Meskipun kebanyakan orang tua memiliki peran besar untuk menentukan passion, namun jika passion yang ditentukan tidak sesuai dengan individu, jangan di teruskan.

Mengikuti passion yang disukai tidakla buruk, tetapi dapat diingatkan passion harus membawa kearah yang positif

(18)

2. Mission (hal yang dikuasai)

Setelah menemukan passion didalam diri sendiri, cobalah untuk menemukan benang merah antara hal yang disukai dengan hal yang dikuasai. Menemukan mission dalam hidup diperlukan proses panjang dan kerja keras untuk bisa menggali hal yang benar-benar ingin dilakukan. Bahkan tidak sedikit orang yang menghabiskan separuh atau lebih waktu hidupnya sampai bisa menemukan apa yang menjadi panggilan jiwanya yang terdalam. Apa tujuan dari kegiatan yang disukai itulah yang dinamakan mission. Cara termudah menemukan tujuan hidup adalah dengan mengerucutkan dampak yang ingin diciptakan kemudian memantulkan proyeksinya pada orang-orang terdekat. Saat masih bimbang memutuskan tujuan itu, coba set pikiran untuk berfikir dalam jangka panjang.

3. Vocation (hal yang berdampak baik untuk sekitar)

Setelah menemukan benang merah antara passion dan mission, mulailah mencari hubungan keduanya dengan vocation. Dalam menjalankan kehidupan ini, tentu memerlukan keahlian untuk bertahan hidup. Vocation adalah keahlian yang dimiliki dan berguna untuk orang lain, atau hal yang menurutmu mudah dilakukan tetapi menurut orang lain sangat susah untuk dilakukan. Menemukan apa yang menjadi keahlian bisa lebih percaya diri. Dengan demikian bisa mulai meletakkan sebuah komitmen. Mempunyai keahlian bisa lebih diakui, baik oleh orang lain maupun diri sendiri.

4. Profession (dibayar dengan materi)

Memiliki kemampuan, dan karena kemampuan itu diberi bayaran atau imbalan yang bersifat materi maka hal itu yang disebut dengan profesi.

(19)

Konsep ikigai di Jepang hampir memiliki persamaan dengan konsep ikigai dizona biru, yaitu passion, mission, vocation, profession, namun konsep ikigai di Jepang lebih menekankan pada seberapa jauh seseorang dapat memberikan manfaat atau membuat dirinya berguna bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya dengan kemampuan yang seseorang miliki tanpa memperhitungkan pamrih. Bagi masyarakat Jepang konsep ikigai lebih kepada perwujudan nilai dan manfaatnya. Adapun nilai yang dikejar bukan semata hanya materi, tapi lebih kepada kebahagiaan. Kebahagiaan yang didapat dari hari ke hari itulah tujuan sebenarnya dari ikigai.

Konsep ikigai lebih selaras dengan seikatsu yang berarti kehidupan sehari-hari. Orang Jepang percaya bahwa sejumlah kegembiraan kecil dalam kehidupan sehari-hari menghasilkan kehidupan yang lebih memuaskan secara keseluruhan. Sebenarnya, penafsiran ikigai dizona biru melalui 4 poin tadi tidak begitu salah. Sebab, di dalam ikigai budaya Jepang pun begitu penting untuk mengetahui batas kemampuan. Hanya saja goals dari ikigai zona biru lebih kepada pencapaian yang besar dan sifatnya materil, sementara ikigai asli Jepang lebih kepada moral dan kebahagiaan. Konsep ikigai ini berdampak pada angka harapan hidup masyarakat Jepang yang bisa mencapai ratusan tahun.

Prof. Dr. Seti Setiati, SpPD-KGER, Ketua Perhimpunan Geriatri Medik Indonesia, menjelaskan bahwa untuk menguasai konsep ikigai secara menyeluruh memang cukup sulit dilakukan. Tapi untuk tahap awal, ikigai bisa dilakukan dengan cara-cara yang sederhana. Misalnya rutin melakukan aktivitas fisik dan mulai menikmati kebahagiaan dari hal-hal kecil.

(20)

3.3 Faktor Pendukung Ikigai diKehidupan Sehari-hari

Setelah mengetahui konsep pembentuk ikigai, maka penulis akan memaparkan apa saja faktor pendukung ikigai di kehidupan sehari-hari, agar masyarakat dapat memiliki usia lebih dari 100 tahun. Ada 5 Faktor pendukung ikigai di kehidupan sehari-hari, yaitu :

1. Keselarasan dan Kesinambungan

Sebagai makhluk sosial sudah sewajarnya untuk hidup selaras dan berkesinambungan. Begitu juga dalam penerapan ikigai dikehidupan sehari-hari, dengan menghargai dan menghormati karakteristik tiap orang yang ada di sekitar dapat menjadikan hidup lebih berharga. Ikigai berhubungan erat dengan menjaga keselarasan dengan lingkungan, dan masyarakat sekitar. Sama seperti budaya Moai pada masyarakat Okinawa yang mendukung penerapan ikigai.

2. Belajar Untuk Menerima Diri Sendiri dan Berani Untuk Bermimpi

Salah satu cara terbaik menikmati hidup adalah dengan menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri. Temukanlah kedamaian dalam diri sendiri terlebih dahulu. Jangan membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Diluar sana selalu ada orang yang lebih, hal terburuk adalah disaat lebih menganggap orang lain lebih bahagia dari diri sendiri. Kebahagiaan adalah masalah keputusan, keputusan dari diri sendiri tanpa campur tangan siapa pun, membanding- bandingkan hidup dengan orang lain adalah cara tercepat untuk merusak kebahagiaan diri sendiri, jadi berhentilah memikirkan hidup orang lain, berbahagialah dengan hidupmu sendiri.

(21)

Bermimpi adalah sebuah perkara yang mudah, maka dari itu untuk memulainya bisa dengan menuliskan mimpi-mimpi tersebut. Setelah menulisnya, langkah berikutnya adalah mulai untuk mewujudkan mimpi tersebut dari apa yang mudah untuk dilakukan. Contohnya, bermimpi untuk menjadi seorang trainer yang handal maka yang perlu dilakukan adalah mrnguasai tentang cara public speaking atau bisa pula berguru pada ahlinya.

Bermimpi memang kerap sekali selalu mendapat cibiran dari orang- orang. Tetapi cobalah lihat dan baca sejarah orang-orang sukses. Menjadi orang besar diawali dengan bermimpi, tentu cibiran dari orang-orang yang meremehkan dijadikan sebagai sebuah tantangan untuk bisa meraih mimpi tersebut. Jangan takut dengan kegagalan, karena dengan begitu bisa belajar dan terus mengevaluasi apa-apa yang sepatutnya layak untuk diperjuangkan.

3. Kegembiraan dari Hal-Hal Kecil

Masyarakat Jepang terkenal dengan penghargaannya terhadap hal-hal kecil. Sudah menjadi kebiasaan menghargai sesuatu walau dari hal terkecil sehingga menghasilkan karya yang luar biasa. Contohnya, budaya disiplin. Dari kecil masyarakat Jepang sudah terbiasa dengan membuang sampah pada tempatnya, setelah membuang sampah maka akan mendapatkan apresiasi dari diri sendiri dengan mengatakan bahwa dirinya bisa melakukannya. Maka dari itu membuang sampah pada tempatnya sudah menjadi salah satu kegembiraan dalam hal kecil, dengan membuang sampah pada tempatnya juga sudah menghasilkan karya yang luar bisa yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan serta terjauhi dari faktor-faktor yang tidak diinginkan.

(22)

Mulailah hidup disiplin seperti orang Jepang, mulai sekarang tentukan pada dirimu sendiri kegembiraan dari hal kecil seperti apa yang bisa didapatkan?

Jika sudah mendapatkannya maka mulailah hidup dengaan bagaimana kegembiraan hal kecil tadi bisa mempengaruhi orang-orang sekitar.

4. Gaya Hidup Sehat

Jepang terkenal sebagai salah satu negara dengan usia harapan hidup tertinggi di dunia. Selain memiliki ikigai orang Jepang terkenal juga dengan gaya hidup yang sehat. Jika pergi ke Jepang maka akan sangat jarang untuk menemukan orang gemuk. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh masyarakat yang sangat memperhatikan kesehatan dan kebugaran tubuh. Kebiasaan mengkonsumsi sedikit nasi dengan lebih banyak lauk termasuk sayuran dengan buah-buahan.

Orang Jepang juga jarang mengkonsumsi makanan yang diolah dengan cara digoreng, sebagian makanan hanya dikukus, direbus atau dimasak setengah matang. Masyarakat juga menghindari makanan dan minuman yang memiliki kandungan gula yang berlebihan, dan lebih suka mengkonsumsi teh hijau. Pola makan tersebut juga diiringi dengan gaya hidup aktif, dimana orang Jepang terbiasa dengan berjalan kaki dan bersepeda. Maka dari itu mulailah dengan gaya hidup sehat, dengan menghindari makanan berlemak, makanan atau minuman yang memiliki kadar gula yang berlebihan, lebih sering mengkonsumsi teh hijau, mulailah untuk berolahraga dengan gerakan-gerakan kecil seperti berjalan kaki atau bersepeda, cobalah untuk mengelola pikiran dan hindari stress, ubahlah pola pikir yang semula berfikiran negatif menjadi berfikiran positif.

(23)

5. Berhemat dan Bergaya Hidup Secara Minimalis

Ditempat yang rutin mengalami gempa seperti Jepang, gaya hidup minimalis sangat dianjurkan karena dapat mengurangi resiko luka hingga kematian akibat kejatuhan benda yang ada di dalam ruangan. Hampir semua orang gemar berbelanja. Tidak salah jika berbelanja untuk kebutuhan, karena kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan agar bisa bertahan hidup. Yang menjadi salah adalah saat berbelanja hanya untuk keinginan, kerena keinginan adalah sesuatu yang diinginkan namun tidak begitu di perlukan untuk bertahan hidup.

Berbelanja memang mampu memberikan kepuasan dan kebahagiaan, hanya saja itu bersifat sementara. Mulailah berhemat dan pergunakan uang untuk memperkaya kemampuan dan pengalaman dengan hal-hal yang positif seperti, mengikuti les memasak, berpergian traveling dan lain sebagainya. Gaya hidup minimalis ini mampu membebaskan dari perasaan khawatir, takut, dan bersalah karena terlalu konsumtif. Mulailah hidup dengan membedakan mana keperluan dan keinginan.

(24)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah pemaparan mengenai Ikigai, maka penulis mengambil kesimpulan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Ikigai berasal dari kepulauan Okinawa Jepang, dimana masyarakat sekitar terkenal dengan penduduk yang memiliki umur panjang. Penduduk Okinawa juga terkenal dengan penduduk yang mampu mengumpulkan kebahagiaan dari hal-hal kecil yang memiliki nilai serta memiliki motivasi atau alasan untuk hidup.

2. Kata ikigai terdiri dari dua kata, Iki(生き)yang berarti kehidupan dan Gai(甲斐)yang berarti nilai. Ikigai diartikan sebagai nilai kehidupan.

Ikigai(生き甲斐 )adalah kehidupan yang memiliki nilai positif atau motivasi hidup orang Jepang. Ikigai dikatakan sangat penting bagi sebuah kehidupan manusia dalam budaya Jepang karena dapat memberikan kepuasan serta kebahagiaan dalam menggapai tujuan hidup.

3. Konsep ikigai di zona biru terpecah kedalam empat poin nilai yaitu:

passion (apa yang kamu sukai), mission (apa yang kamu kuasai), vocation (apa yang dunia butuhkan darimu), profession (apa yang bisa di bayar dari kamu).

4. Konsep ikigai di Jepang lebih menekankan pada seberapa jauh seseorang dapat memberikan manfaat atau membuat dirinya berguna bagi

(25)

masyarakat dan lingkungan sekitarnya dengan kemampuan yang seseorang miliki tanpa memperhitungkan pamrih.

5. Faktor pendukung ikigai di kehidupan sehari-hari ada 5 yaitu: keselarasan dan kesinambungan, belajar menerima diri sendiri dan berani untuk bermimpi, kegembiraan dari hal-hal kecil, gaya hidup sehat, berhemat dan bergaya hidup secara minimalis.

6. 5 negara yang telah menerapkan ikigai yaitu: 1.Okinawa,Jepang 2.Sardinia,Italia 3.Loma Linda, California 4.Semenanjung Nicoya, Kosta Rika 5.Ikaria, Yunani.

4.2 Saran

Dalam kebudayaan ikigai kita dapat melihat bagaimana cara hidup orang Jepang yang memiliki motivasi hidup. Dengan melakukan aktivitas kecil sehari- hari yang dilakukan dengan penuh kebahagiaan akan mengurangi kadar stress dalam tubuh. Maka dari itu untuk mengurangi kadar stress dalam tubuh, ada baiknya kita memulai hidup dengan mengetahui ikigai dalam diri sendiri. Dengan memahani konsep pembentuk ikigai, kiranya kita bisa memulai hidup dengan adanya ikigai dan melakukan faktor-faktor pendukung ikigai dalam kehidupan sehari-hari.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Hiroshi,Taro.(2020).How to Ikigai, Rahasia Menjalani Hidup Sehat, Panjang Umur dan Bahagia ala Orang JepangYogyakarta:Araska.

Elisa, Irukawa. The Secret of IKIGAI: Rahasia Menemukan Kebhagiaan dan Umur Panjang ala Orang Jepang. Yogyakarta: Araska, 2019

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-suluttenggomalut/baca-

artikel/13385/Ikigai-Filosofi-Hidup-Orang-Jepang-yang-Perlu-Ditiru.html (diakses pada hari Sabtu, 10 April 2021 pukul 10.33.07)

https://suneducationgroup.com/app/sun-media-app/news-app/gaya-hidup-orang- jepang/ (diakses pada hari Sabtu, 10 April 2021 pukul 14.27.42)

https://www.qubisa.com/article/mengenal-ikigai-dan-manfaatnya (diakses pada hari Minggu, pukul 12.35.36)

https://www.artforia.com/mengenal-konsep-hidup-jepang-yang-disebut-

ikigai/#:~:text=Tradisi%20Budaya%20Jepang%20%E2%80Budaya%200Okinaw a. (diakses pada hari Senin,3 Mei 2021 pukul 09.24.13)

(27)

ABSTRAK

Jepang adalah salah satu negara maju di Asia, yang dikenal dengan kemajuan teknologi dan pendidikannya. Jepang juga merupakan salah satu negara yang sangat menjunjung tinggi dan sangat mempertahankan tradisi yang beraneka ragam sebagai warisan leluhurnya. Meskipun saat ini modrenisasi di Jepang terus berkembang, namun masyarakat Jepang masih sangat menjaga dan memadukan konsep hidup mereka dengan modrenisasi. Konsep hidup merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan masyarakat Jepang dan tidak dapat dipisahkan.

Konsep hidup juga sebuah motivasi yang secara spesifik hadir dan diperlukan oleh masyarakat untuk tetap semangat menjalani kehidupan.

Salah satu konsep hidup Jepang yang masih diterapkan hingga sekarang adalah ikigai. Ikigai berasal dari pulau Okinawa Jepang. Ikigai terdiri dari 2 kata yaitu, iki(生き) artinya kehidupan dan gai (甲斐) artinya nilai. Ikigai adalah nilai atau motivasi dari sebuah kehidupan. Ikigai merupakan istilah kata dalam bahasa Jepang untuk menjelaskan kesenangan menggapai tujuan hidup. Ikigai dapat ditemukan dari aktivitas yang dilakukan secara berulang yang memiliki nilai dan dilakukan dengan penuh kebahagiaan.

Pada zaman dahulu penduduk Okinawa melakukan Ikigai secara bersamaan dengan penduduk sekitar. Sekarang ikigai lebih kepada bakat yang bermanfaat bagi orang banyak. Untuk menemukan ikigai memerlukan waktu yang sangat lama karena harus mengenal diri sendiri secara mendalam.Selain harus mengenal diri sendiri lebih dalam, untuk menemukan ikigai juga harus mengetahui konsep pembentuk ikigai. Konsep ikigai yang dikenal dizona biru

(28)

yaitu: passion (hal yang disukai), mission (hal yang dikuasai), vocation (hal yang berdampak baik untuk sekitar), profession (dibayar dengan materi). Namun konsep ikigai di Jepang lebih menekankan pada seberapa jauh seseorang dapat memberikan manfaat atau membuat dirinya berguna bagi masyarakat dan lingkungannya tanpa memperhitungkan pamrih.

Setelah menemukan ikigai maka hal yang harus dilakukan adalah menerapkan faktor-faktor pendukung ikigai dikehidupan sehari-hari dengan cara pertama keselarasan dan kesinambungan, kedua belajar untuk menerima diri sendiri dan berani untuk bermimpi, ketiga kegembiraan dari hal-hal kecil, keempat gaya hidup sehat, kelima berhemat dan bergaya hidup secara minimalis.

Ada juga beberapa negara yang sudah menerapkan ikigai dan termasuk dalam zona biru diantaranya: Okinawa, Sardinia, Loma Linda, Semenanjung Nicoya, Ikaria.

(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

Referensi

Dokumen terkait

kepentingan ekonomi Rwanda dalam Perang Kongo yaitu eksploitasi alam yang dilakukan oleh Rwanda dipengaruhi oleh kurangnya infrastruktur dan lebih cenderungnya

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil uji daya hambat ekstrak daun kedondong hutan (Spondias pinnata) memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan jamur

Pada tahun 2017 adalah tahun awal pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sehingga Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas

Seperti halnya dengan karya seni lain, para pengrajin pedang para samurai ini mengerahkan segenap jiwa mereka dalam proses pembuatannya, yang diiringi dengan kesabaran,

Berdasarkan Tabel 9 hasil pengolahan data dengan uji Kruskall-wallis yang dilakukan dalam penelitian menunjukkan bahwa antara tingkat stres dengan kekambuhan

Pengujian Minyak Goreng Pada Alat Secara Keseluruhan..

KATA MAJEMUK DALAM BAHASA MELAYU LABUHAN BILIK KAJIAN MORFOLOGI SKRIPSI DIKERJAKAN OLEH ASMIDAR NASUTION NIM 140702007 PROGRAM STUDI SASTRA MELAYU FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

PERTUNJUKAN KESENIAN BUNRAKU DAN WAYANG GOLEK BUNRAKU KOUEN TO WAYAN GOREKKU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H DINDA ALDILLA NAMIRA NIM 172203022 PROGRAM STUDI DIII BAHASA JEPANG