• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP KETAHANAN KELUARGA MUSLIM PADA MASA PANDEMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP KETAHANAN KELUARGA MUSLIM PADA MASA PANDEMI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Original Article

PERANAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP KETAHANAN KELUARGA MUSLIM PADA MASA PANDEMI

Desri Jumiarti1*), Rahmatul Hayati2

IAIN Batusangkar1, Universitas Dharmasraya Indonesia2

*) Alamat korespondensi: Jl. Jenderal Sudirman No.137, Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat 27217 Indonesia; E-mail: desrijumiarti@iainbatusangkar.ac.id

Abstract. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peranan pendidikan agama Islam terhadap ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatn kuantitatif dengan metode ex post facto atau korelasional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh masyarakat yang berada di kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok yang terdiri dari dua Nagari yaitu Nagari Surian dan Nagari Lolo, pengambilan sampel dilakukan dengan sistem cluster random sampling dengan kategori jorong yang padat penduduk dan jarang penduduk. Dari beberapa cluster tersebut diambil beberapa sampel yang dipilih secara random atau acak. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan angket kepada responden. Instrument divalidasi dengan system expert judgement. Data yang terkupul di analisis dengan menggunakan teknik analisis statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai R Square (R2) sebesar 0,262, berarti 26,2% besarnya kontribusi pendidikan agama Islam terhadap ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara pendidikan agama Islam terhadap ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi. Hal ini berarti, pendidikan agama Islam memberikan kontribusi secara signifikan terhadap ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam di masa pandemi sangat berperan penting terhadap ketahanan keluarga muslim di masa Pandemi. Dengan adanya peranan pendidikan agama Islam terhadap ketahanan keluarga, maka dapat dijadikan sebagai rujukan untuk penelitian lebih lanjut yaitu tentang pengembangan layanan bimbingan kelompok berbasis pendidikan agama, karena layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan yang bertujuan untuk memberikan informasi dan masukan kepada anggota kelompok agar mempermudah anggota kelompok dalam pengambilan keputusan dalam berperilaku dan bertindak.

Keyword: Pendidikan Agama, Ketahanan Keluarga, Pandemi

PENDAHULUAN

Keluarga mempunyai peranan penting dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, karena semua proses kehidupan pertama kali berlangsung di dalam keluarga (Anisah Cahyaningsih, 2016; Euis Sunarti, 2003; Rohaeni et al., 2018; Siahaan, 2012). Untuk itu pentingnya ketahanan keluarga karena ketahanan keluarga merupakan kemampuan untuk bertahan dan beradaptasi dalam berbagai kondisi yang dapat berubah secara dinamis (Anisah Cahyaningsih, 2016; Handayani, 2017; Rohaeni et al., 2018;

Siahaan, 2012; Surjaningrum et al., 2020; Ujianto Singgih Prayitno, Hartini Retnaningsih, Rohani Budi Priharin, Mohammad Mulyadi, Sulis Winurini, 2016). Ketahanan keluarga akan berdampak kepada terjaminnya ketahanan masyarakat (Muhamad Uyun, 2020), karena keluarga merupakan tempat utama berlangsungnya proses kehidupan. Baik tidaknya suatu masyarakat dipengaruhi oleh baik tidaknya ketahanan keluarga. Untuk itu pentingnya ketahanan keluarga agar permasalahan-permasalahan dapat teratasi dengan baik, baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat.

Pendidikan agama Islam sangat berperan penting dalam membentuk ketahanan

(2)

keluarga muslim. Rasulullah SAW bersabda yang artinya"Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir no. 3913). Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya:"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim, no. 2699). Dapat dilihat bahwasanya pentingnya pendidikan agama bagi manusia. Pendidikan agama merupakan salah satu aspek yang berperan penting dalam keluarga karena pendidikan agama merupakan fondasi dalam keluarga untuk membentuk perilaku dan moral anak (Djaelani, 2013). Dari itu, pendidikan agama wajib diberikan pada anak. Dalam masyarakat muslim pendidikan agama Islam wajib diberikan untuk anak. Sebagaimana hadist Nabi SAW yang artinya: “didiklah anakmu dengan tiga perkara, yakni: mencintai Nabimu, mencintai keluarganya, dan membaca Al-Qur’an (H.R.Bukhari). Selain itu dalam Luqman ayat 17 juga dijelaskan bahwasanya yang artinya: “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. Dari hadist dan Al Quran di atas terlihat bahwa pentingnya pendidikan agama Islam diberikan kepada keluarga, karena dengan pendidikan agama yang diberikan kepada keluarga merupakan suatu yang diwajibkan oleh Allah SWT. Penelitian lain juga menjelaskan bahwa pendidikan agama dan spiritual merupakan bidang pendidikan yang harus mendapat perhatian penuh oleh keluarga dan anak-anak (Nurmadiah, 2016).

Pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai kecemasan dalam keluarga. Dari data yang diperoleh dari hasil survey yang dilakukan Euis Sunarti, kecemasan yang paling utama adalah kecemasan akan terpaparnya virus corona, yaitu sebanyak 77% dan kecemasan akan kondisi ekonomi sebesar 57,7% (Euis Sunarti, 2003). Dalam beberapa hal, pandemi ini menyebabkan tingginya potensi krisis keluarga. Hasil penelitian lain juga menyebutkan bahwa penyebab munculnya permasalahan dalam keluarga adalah karena rendahnya tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga (Callan, S., Baggaley, M., Bolton, D., Farmer, P., Fonagy, P., Frank, I., Gill, M., Gray, R., Leach, P., McAtrram, M., & Thompson, 2011).

Kondisi inilah yang dapat meningkatkan resiko munculnya gangguan perilaku, hingga mengarah kepada perilaku kriminal pada masyarakat. Untuk itu perlu adanya antisipasi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dalam keluarga, pentingnya meningkatkan ketahanan keluarga karena keluarga memiliki peranan yang sangat penting.

Dalam berbagai permasalahan yang timbul dalam keluarga, perlu adanya kemampuan untuk bertahan dalam situasi dan kondisi apapun, dengan kata lain pentingnya meningkatkan ketahanan dalam keluarga. Ketahanan keluarga merupakan suatu proses pertahanan keluarga terhadap fungsi keluarga setelah menghadapi berbagai masalah dan kesulitan yang terjadi (Al Amin, 2020). Selain itu, ketahanan keluarga adalah proses pengaturan dalam sistem dinamis, pembentukan keseimbangan dalam suatu sistem karena gangguan dan kesulitan yang dimiliki oleh keluarga (Anisah Cahyaningsih, 2016; Euis Sunarti, Hidayat Syarief, Ratna Megawangi, Hardinsyah, Asep Saefudiin, 2003; Euis Sunarti, 2003; Ujianto Singgih Prayitno, Hartini Retnaningsih, Rohani Budi Priharin, Mohammad Mulyadi, Sulis Winurini, 2016). Dengan demikian, keluarga dikatakan memiliki tingkat ketahanan keluarga yang tinggi apabila memenuhi beberapa aspek yaitu: (1) ketahanan fisik yaitu terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan dan kesehatan; (2) ketahanan sosial yaitu berorientasi pada nilai agama, komunikasi yang efektif, dan komitmen keluarga tinggi; (3) ketahanan psikologis meliputi kemampuan penanggulangan masalah nonfisik, pengendalian emosi secara positif, konsep diri positif, dan kepedulian suami terhadap istri.

Mengingat sangat pentingnya meningkatkan ketahanan keluarga, maka perlu solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Namun, pada penelitian awal ini difokuskan kepada peranan pendidikan agama Islam terhadap ketahanan keluarga muslim pada masa Pandemi, karena pendidikan Islam berperan sebagai petunjuk dan penangkal

(3)

sehingga terbuka hidayah kepada iman, menggunakan akal, kemuliaan dan suka beramal shaleh, memberantas syirik, kebathilan, kesesatan, kerusakan jasmani, kerusakan hubungan sosial dan kerusakan hubungan moral (Nasrul HS, 2011).

Dengan menganalisis peranan pendidikan agama Islam terhadap ketahanan keluarga muslim, dapat diidentifikasi faktor-faktor ketahanan keluarga dari aspek pendidikan agama.

Dengan demikian akan dapat dikembangkan solusi yang efektif untuk meningkatkan ketahanan keluarga terutama melalui pendidikan agama Islam, sehingga permasalahan- permasalahan yang terjadi dalam keluarga muslim dapat teratasi dengan baik. Dengan peranan pendidikan agama tersebut terhadap ketahanan keluarga, maka dapat dijadikan sebagai rujukan untuk penelitian lebih lanjut yaitu tentang pengembangan layanan bimbingan kelompok berbasis pendidikan agama, karena layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan yang bertujuan untuk memberikan informasi dan masukan kepada anggota kelompok agar mempermudah anggota kelompok dalam pengambilan keputusan dalam berperilaku dan bertindak (Aliqol Ana, Mungin Eddy Wibowo, 2017;

Erlangga, 2018; Roshita, 2014, 2015), sehingga setiap individu mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya. Sebagaimana penelitian (Ardimen et al., 2019) tentang model bimbingan kelompok dengan pendekatan muhasabah yang dapat memfasilitasi perkembangan individu untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan. Hal ini membuktikan bahwa bimbingan kelompok dengan menekankan pendidikan agama Islam dapat membantu individu menyelesaikan permasalahan dalam kehidupannya. Sehingga, melalui penelitian awal ini dapat dijadikan rujukan untuk pengembangan model bimbingan kelompok berbasis pendidikan agama. Layanan bimbingan kelompok ini diharapkan mampu mengatasi permalahan-permasalahan individu yang diakibatkan oleh rendahnya ketahanan keluarga, sehingga dengan adanya layanan bimbingan kelompok ini, akan tercipta generasi yang mampu mengambil keputusan yang positif dalam berperilaku dan bertindak. Hal ini juga berdampak positif terhadap bangsa dan negara, karena dapat mengurangi angka kriminal, korupsi, dan permasalahan lainnya. Di dalam dunia pendidikan, metode ini sangat membantu dalam mengidentifikasi permasalahan individu di keluarganya dengan berlandaskan pendidikan agama, sehingga mampu meningkatkan ketahanan keluarga.

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peranan Pendidikan Agama Islam terhadap Ketahanan Keluarga Muslim pada masa Pandemi”.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatn kuantitatif dengan metode ex post facto atau korelasional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh masyarakat yang berada di kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok yang terdiri dari dua Nagari yaitu Nagari Surian dan Nagari Lolo, pengambilan sampel dilakukan dengan sistem cluster random sampling dengan kategori jorong yang padat penduduk dan jarang penduduk. Dari beberapa cluster tersebut diambil beberapa sampel yang dipilih secara random atau acak. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan angket kepada responden.

Instrument divalidasi dengan system expert judgement. Data yang terkupul di analisis dengan menggunakan teknik analisis statistik inferensial.

HASIL DAN DISKUSI

(4)

1. Uji Prasyarat Analisis

Uji persyaratan analisis dilakukan terhadap data penelitian sebagai dasar pertimbangan untuk memilih dan menetapkan jenis teknik analisis data yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan rumus statistik parametrik, yakni teknik analisis data regresi sederhana dan regresi ganda. Oleh karena itu, uji persyaratan analisis yang dilakukan pada data penelitian ini adalah uji normalitas, uji linieritas,

a. Uji Normalitas

Tujuan pengujian normalitas sampling adalah untuk menguji asumsi bahwa distribusi sampling dari sampel mendekati atau mengikuti normalitas populasi. Keadaan sampling yang normal penting karena merupakan persyaratan penggunaan statistik untuk pengujian hipotesis.

Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu dengan membandingkan koefisien Asymp. Sig. atau P-value dengan taraf signifikansi 0,05. Jika Asymp. Sig. atau P-value ≥ 0,05, maka data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 26.00. Hasil perhitungan kedua variabel disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian

Variabel Asymp.

Sig. Signifikansi Keterangan

Pendidikan agama Islam (X) 0,200

0,05

Normal Ketahanan keluarga muslim pada masa

pandemi (Y) 0,070 Normal

Hasil perhitungan uji normalitas pada Tabel 1 memperlihatkan kedua variabel yang memiliki skor Asymp. Sig. lebih besar dari taraf signifikansi yang telah ditetapkan sebesar 0,05. Artinya, data dari kedua variabel tersebut berdistribusi normal. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu syarat untuk analisis regresi sudah dipenuhi.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas garis regresi ini dilakukan untuk memastikan bahwa sebaran masing-masing data variabel pendidikan agama Islam cenderung membentuk garis linier dengan sebaran variabel ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi.

Uji linieritas menggunakan uji F dengan bantuan program SPSS versi 26.00. Uji linieritas ini, dengan melihat linearity dari uji F. Jika nilai sig.

linearity < 0,05, maka data dinyatakan linier, dan jika nilai sig. linearity ≥ 0,05, maka data dinyatakan tidak linier. Hasil pengujian linieritas data dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Uji Linieritas Pendidikan agama Islam (X) terhadap Ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi (Y)

Variabel F Sig. Keterangan

XY 66,268 0,000 Linier

(5)

Hasil uji linieritas memperlihatkan variabel Xdengan Fhitung (66,268) >

Ftabel (2,27) dengan Y diketahui nilai sig. 0,000 < 0,05. Artinya, data variabel X bersifat linier. Berdasarkan Tabel 8 memperlihatkan nilai masing-masing signifikansi linier adalah 0,000 < taraf signifikansi yang ditetapkan 0,05.

2. Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji persyaratan analisis yang telah dilakukan, maka variabel penelitian ini memenuhi persyaratan untuk dilakukan pengujian statistik dengan analisis regresi sederhana, sehingga langkah berikutnya adalah melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk kalimat sebagai berikut:

Ha: Terdapat kontribusi yang signifikan antara pendidikan agama Islam terhadap ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi.

Hipotesis tersebut diuji dengan menggunakan analisis regresi sederhana antara pendidikan agama Islam terhadap ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Uji Koefisien Regresi Sederhana pendidikan agama Islam (X) terhadap ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi (Y)

Variabel R R Square

X-Y 0,512 0,262

Keterangan:

R = Koefisien korelasi

R Square = Koefisien determinasi/sumbangan/pengaruh

Tabel 3 memperlihatkan nilai R sebesar 0,512, yang menunjukkan koefisien korelasi pendidikan agama Islam (X) dengan ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi (Y). Nilai R Square (R2) sebesar 0,262, berarti 26,2% besarnya kontribusi pendidikan agama Islam terhadap ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi. Setelah diketahui koefisien korelasi dan kontribusi pendidikan agama Islam terhadap ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi, maka langkah selanjutnya dilakukan uji signifikansi yang bertujuan untuk menjelaskan apakah variasi nilai variabel independen dapat menjelaskan variasi nilai dependen dengan menggunakan besaran nilai F, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Uji Signifikansi Pendidikan Agama Islam (X) terhadap Ketahanan Keluarga Muslim pada masa Pandemi (Y)

Variabel Fhitung Ftabel Sig.

X-Y 63,319 2,27 0,000

Tabel 4 memperlihatkan nilai Fhitung adalah 63,319, sedangkan nilai Ftabel adalah 2,27, berarti Fhitung > Ftabel dengan taraf signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara pendidikan agama Islam terhadap ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi. Hal ini berarti, pendidikan agama Islam berperan dalam membentuk ketahanan muslim pada masa pandemi. Selanjutnya, untuk mengetahui persamaan regresi sederhana dapat dilihat pada Tabel 11.

(6)

Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Sederhana Pendidikan Agama Islam (X) terhadap Ketahanan Keluarga Muslim pada masa Pandemi (Y)

Variabel

Unstandardized

Coefficients t Sig.

B

(Constant) -0,702 -0,187 0,000

X 0,313 7,957 0,000

Keterangan:

B = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) t = Koefisien uji t

Sig. = Signifikansi hubungan antar variabel

Hasil regresi sederhana pada Tabel 5 memperlihatkan thitung sebesar 7,957, sedangkan ttabel sebesar 1,653, berarti thitung > ttabel. Hal ini berarti, pendidikan agama Islam memberikan kontribusi secara signifikan terhadap ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi. Berdasarkan Tabel 11 dapat digambarkan persamaan regresinya sebagai berikut:

Ŷ = a + bX

Ŷ = -0,702 + 0,313X DISKUSI

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam sangat berperan penting terhadap ketahanan keluarga muslim di masa Pandemi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ajaran agama yang sering diterapkan keluarga, adalah kebiasaan dalam melaksanakan shalat tepat waktu, membaca Al Qur’an, berpuasa, dan kebiasaan berdoa sebelum dan setelah melaksanakan kegiatan yang ditanamkan semenjak kecil. Hal inilah yang membentuk karakter anak dalam bertindak karena anggota keluarga sudah dibiasakan dalam melaksanakan ajaran-ajaran agama dari kecil, sehingga mampu mengatasi permasalahan-permasalahan dengan baik di lingkungannya sebagaimana hasil penelitian menjelaskan bahwa pendidikan agama dapat membentuk karakter dan akhlak seseorang, sehingga mereka mampu bertindak sesuai dengan ajaran agamanya (Fachrudin, 2011; Hariani & Bahruddin, 2019; Hasanah, 2018; Nur Ainiyah, 2013; Nurmadiah, 2016). Dengan kebiasaan dalam melaksanakan ajaran agama, maka akan meningkatkan ketahanan keluarga, diantaranya ketahanan sosial dimana anggota keluarga mampu menjalankan kegiatan keagamaan secara rutin, melaksanakan pengajian, kerja bakti, dan kegiatan lainnya, serta mampu menjalankan kegiatan keagamaan secara rutin, seperti shalat berjamaah, berpuasa di bulan ramadhan, dan kegiatan lainnya karena sudah dibiasakan sedari dini. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menjelaskan bahwa pentingnya pendidikan agama Islam sejak dini agar seseorang mempunyai kecenderungan melakukan sesuatu dengan berlandaskan nilai-nilai agama Islam yang dianutnya (Hasanah, 2018). Hasil penelitian lainnya juga menjelaskan bahwa pendidikan agama mempunyai peranan penting dalam membentuk akhlak dan kepribadian seseorang, karena dengan pendidikan agama seseorang akan ditanamkan sikap-sikap yang baik, seperti sikap kejujuran, keadilan, hidup sederhana, sabar, dan lain sebagainya (Fachrudin, 2011).

Saat ini banyak sekali permasalahan yang dialami oleh bangsa Indonesia,

(7)

khususnya pada masa pandemi ini, diantaranya masalah ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya. Covid 19 sangat berdampak kepada kondisi makro Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari: 1) Bulan April 2020, sekitar 1,5 juta karyawan di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), 2) Hilangnya pendapatan sektor layanan udara, 3) Menurunnya jumlah wisatawan, 4) Menurunnya tingkat okupansi hotel di Indonesia, yaitu sebanyak 50%, 5) Melemahnya sektor pariwisata, 6) Melemahnya sektor investasi, perdagangan, usaha mikro, kecil, dan menengah, 6) Terjadi inflasi pada bulan maret 2020 sebesar 2,96 %, dengan naiknya harga emas perhiasan serta beberapa harga pangan, 7) Terjadi penurunan pada sektor pajak, padahal sektor pajak memberikan kontribusi kedua terbesar pada penerimaan pajak (Fahrika & Roy, 2020). Berdasarkan permasalahan tersebut, tidak menutup kemungkinan terjadinya permasalahan-permasalahan dalam keluarga, karena perkembangan sosial, ekonomi, budaya, dan lainnya sangat berpengaruh terhadap ketahanan keluarga. Untuk itu, pentingnya optimalisasi fungsi keluarga, sebagai inti peningkatan ketahanan keluarga (Euis Sunarti, Hidayat Syarief, Ratna Megawangi, Hardinsyah, Asep Saefudiin, 2003).

Dampak dari covid-19 sudah sangat meresahkan dan mengganggu stabilitas kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dampak yang timbul adalah berupa dampak kesehatan, dampak psikologis, sosial, dan ekonomi. Dampak kesehatan adalah berupa terpaparnya virus covid 19. Dengan terpaparnya virus, maka juga berdampak terhadap psikologis seseorang, diantaranya rasa cemas akan bahaya virus dan rasa minder karena takut dikucilkan masyarakat. Dampak sosial juga timbul karena covid 19, diantaranya jarangnya dterapkan kegiatan-kegiatan rutin dalam masyarakat, seperti shalat berjamaah, kerja bakti, berkumpul bersama karena masyarakat memiliki kecemasan terpapar covid- 19. Tidak hanya berdampak secara kesehaan, psikologis, dan sosial, Covid 19 juga sangat berdampak kepada ekonomi masyarakat, karena banyak masyarakat yang kehilangan mata pencairan di masa pandemic ini. Hal ini disebabkan karena banyaknya perusahaan-perusahan yang tidak beroperasi pada masa pandemic, sehingga banyak karyawan yang di PHK. Namun, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dampak-dampak tersebut dapat diminimalisir dengan adanya pendidikan agama dalam keluarga. Dari hasil penelitian pendidikan agama Islam sangat berperan penting terhadap peningkatan ketahanan keluarga di masa pandemic.

Sikap-sikap yang diterapkan sesuai dengan ajaran agama Islam, diantaranya kebiasaan untuk berperilaku jujur, suka menolong orang lain, menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranga-Nya, serta bersyukur terhadap rezeki yang diberi oleh Allah swt. Sikap ini sangat mempengaruhi ketahanan keluarga di masa pandemic, diantaranya:

1) adanya sikap saling melayani anggota keluarga, baik yang sakit maupun yang sehat, khususnya di masa pandemic karena anggota keluarga terbiasa untuk selalu bersyukur terhadap apa yang diperoleh melalui pendidikan agama Islam, 2) Adanya sikap saling menghormati antara anggota keluarga karena anggota keluarga terbiasa untuk melaksanakan perintah agama dan menjauhi larangan-Nya walaupun ada musibah yang melanda, diantaranya covid-19, 3) Adanya sikap saling menyayangi antara anggota keluarga walaupun adanya musibah yang melanda, 4) Adanya kemampuan anggota keluarga untuk menanggulangi masalah dalam keluarga, sehingga tercipta keluarga yang harmonis. Hasil penelitian lainnya juga menjelaskan bahwa pendidikan agama sangat mempengaruhi kepribadian, akhlak, dan kebiasaan seseorang dalam bertindak, sehingga mampu mengatasi permasalahan-permasalahan dengan baik, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat (Djaelani, 2013; Hariani & Bahruddin, 2019; Hasanah, 2018;

Mohammad Nurdin Amin, 2019; Nurmadiah, 2016).

Melihat pentingnya peranan pendidikan agama dalam peningkatan ketahanan keluarga, khususnya keluarga muslim, maka pendidikan agama Islam merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ketahanan keluarga muslim sebagaimana hasil penelitian yang telah diperoleh. Pendidikan agama merupakan suatu proses penyiapan generasi

(8)

muda untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Dengan terbiasanya seseorang dalam melaksanakan perintah Allah (shalat, puasa, membayar zakat, dan lainnya) dan menjauhi lararangan-Nya, maka akan berdampak kepada semakin meningkatnya ketahanan keluarga, karena keluarga akan mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialami, khususnya pada masa pandemi. Dengan berpegang teguh kepada ajaran agama, maka seseorang akan mampu memaknai kehidupannya, sehingga ia mampu mengatasi permasalahan-permasalahan dalam kehidupannya. Apabila keyakinan beragama itu betul-betul telah menjadi bagian integral dari kepribadian seseorang, maka keyakinan itulah yang akan mengawasi segala tindakan, perkataan bahkan perasaannya (Fachrudin, 2011). Untuk itu pentingnya mengajarkan pendidikan agama Islam bagi keluarga muslim sejak dini (Hasanah, 2018), agar seseorang mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialami dalam situasi apapun, karena seseorang yang mempunyai agama yang kokoh akan selalu berpegang teguh pada ajaran agama.

Untuk itu, pada penelitian selanjutnya akan dikembangkan sebuah model layanan bimbingan kelompok berbasis pendidikan agama Islam pada mahasiswa, agar mahasiswa mampu menjalankan kehidupannya dengan baik dan benar sesuai dengan ajaran agamanya. Hal ini disebabkan karena besarnya pengaruh pendidikan agama terhadap diri seseorang, terutama dalam kemampuan seseorang mengatasi permasalahan- permasalahan yang dialami dalam kehidupannya.

Layanan bimbingan kelompok berbasis pendidikan agama Islam yang akan dikembangkan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi mahasiswa dengan tetap berpegang teguh kepada ajaran agama Islam. Layanan bimbingan kelompok bagi mahasiswa nantinya juga akan mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif dengan berlandaskan pendidikan agama Islam, sehingga dapat membentuk generasi muda yang berkarakter dan berakhlak mulia. Dengan terbentuknya generasi yang berakhlak mulia dan berkarakter, maka diharapkan mampu meningkatkan ketahanan keluarga dengan kondisi apapun.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. 26,2% besarnya kontribusi pendidikan agama Islam terhadap ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi. Hal ini berarti, pendidikan agama Islam memberikan kontribusi secara signifikan terhadap ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi yang dilihat dari aspek landasan legalitas, ketahanan fisik, ketahanan ekonomi , dan ketahanan sosial.

2. Dengan adanya peranan pendidikan agama Islam terhadap ketahanan keluarga, maka dapat dijadikan sebagai rujukan untuk penelitian lebih lanjut yaitu tentang pengembangan layanan bimbingan kelompok berbasis pendidikan agama, karena layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan yang bertujuan untuk memberikan informasi dan masukan kepada anggota kelompok agar mempermudah anggota kelompok dalam pengambilan keputusan dalam berperilaku dan bertindak.

3. Pentingnya mengenalkan ajaran agama Islam sejak dini agar seseorang mempunyai dasar yang kokoh dalam kehidupannya sehingga ia mampu mengatasi permasalahan- permasalahan dalam kehidupannya terutama dalam masa pandemi yang memiliki banyak permasalahan, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun budaya, sehingga dapat mempengaruhi ketahanan keluarga.

(9)

RUJUKAN

Al Amin, M. N. K. (2020). Komunikasi Sebagai Upaya Untuk Membangun Ketahanan Keluarga Dalam Kajian “Teori Nilai Etik.” Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 11(1), 79. https://doi.org/10.14421/ahwal.2018.11107

Aliqol Ana, Mungin Eddy Wibowo, & W. (2017). Bimbingan Kelompok dengan Teknik Role Playing untuk Meningkatkan Self-Efficacy dan Harapan Hasil (Outcome Expectations) Karir Siswa. 6(1), 49–53.

Anisah Cahyaningsih, S. dkk. (2016). Pembangunan Ketahanan Keluarga 2016 (D. Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami (ed.)). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Ardimen, A., Neviyarni, N., Firman, F., Gustina, G., & Karneli, Y. (2019). Model bimbingan kelompok dengan pendekatan muhasabah. Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 278.

https://doi.org/10.32832/tadibuna.v8i2.2232

Callan, S., Baggaley, M., Bolton, D., Farmer, P., Fonagy, P., Frank, I., Gill, M., Gray, R., Leach, P., McAtrram, M., & Thompson, C. (2011). Mental Health: Poverty, Ethnicity and Family Breakdown. February, 21.

Djaelani, Hm. (2013). Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Dan Masyarakat.

Jurnal Ilmiah WIDYA, 100.

Erlangga, E. (2018). Bimbingan Kelompok Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi Siswa. 4, 149–156. https://doi.org/10.15575/psy.v4i1.1332

Euis, S. (2006). Indikator Keluarga Sejahtera : Sejarah Pengembangan, Evaluasi, dan Keberlanjutannya. Institut Pertanian Bogor.

Euis Sunarti, Hidayat Syarief, Ratna Megawangi, Hardinsyah, Asep Saefudiin, dan H.

(2003). Perumusan Ukuran Ketahanan Keluarga. Media Gizi & Keluarga, 27(1), 1–11.

Euis Sunarti, D. (2003). Perumusan Ukuran Ketahanan Keluarga. Media Gizi & Keluarga, 27(I).

Fachrudin. (2011). Peranan Pendidikan Agama dalam Keluarga terhadap Pembentukan Kepribadian Anak-anak. Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim, 9(1).

Fahrika, A. I., & Roy, J. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perkembangan Makro Ekonomi di Indonesia dan Respon Kebijakan yang Ditempuh. Inovasi, 16(2), 206–213.

Handayani, T. (2017). Peningkatan Ketahanan Keluarga melalui Optimalisasi Pola Asuh Maternalistik dalam Pencegahan Kejadian Pedofilia. PADJADJARAN Jurnal Ilmu Hukum (Journal of Law), 3(3), 547–564. https://doi.org/10.22304/pjih.v3.n3.a6

Hariani, D., & Bahruddin, E. (2019). Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Akhlak Siswa Di SMA Negeri 2 Kota Bogor. Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online), 3(5), 747–756.

Hasanah, S. U. (2018). Pentingnya Pendidikan Agama Islam Sejak Dini Guna Meminimalisir Kenakalan Remaja. ResearchGate, December, 0–11.

Mohammad Nurdin Amin. (2019). Peran Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Akhlak pada Siswa Sekolah Binaan UMN Al-Washliyah. 1712–1721.

Muhamad Uyun. (2020). Ketahanan Keluarga dan Dampak Psikologis dimasa Pandemi Global. Webinar Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Musfiroh, M., Mulyani, S., Cahyanto, E. B., Nugraheni, A., & Sumiyarsi, I. (2019). Analisis Faktor-Faktor Ketahanan Keluarga Di Kampung KB RW 18 Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 7(2), 61.

https://doi.org/10.20961/placentum.v7i2.32224

Nasrul HS. (2011). Pendidikan Agama Islam Bernuansa Soft Skills untuk Perguruan Tinggi.

UNP Press.

Nur Ainiyah. (2013). Pembentukan Karakter melalui Pendidikan Agama Islam. Jurnal Al- Ulum, 13(1), 25–38.

(10)

Nurmadiah, N. (2016). Peranan Pendidikan Agama Dalam Keluarga Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak-Anak. Al-Afkar : Jurnal Keislaman & Peradaban, 1(2), 1–16.

https://doi.org/10.28944/afkar.v1i2.6

Rohaeni, N., Ningsih, M. P., & Jubaedah, Y. (2018). Model Pendidikan Kehidupan Keluarga Berbasis Life Skill Dalam Meningkatkan Ketahanan Keluarga. FamilyEdu: Jurnal Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 4(2), 63–68.

Rohmat. (2010). Keluarga dan Pola Pengasuhan Anak. Studi Gender & Anak, 5(1), 35–46.

Roshita, I. (2014). Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Modeling. Jurnal Penelitian Tindak Kelas, 16(2), 2–7.

Roshita, I. (2015). Upaya Meningkatkan Perilaku Sopan Santun Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama. Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan & Konseling, 1(2), 29–35.

Siahaan, R. (2012). KETAHANAN SOSIAL KELUARGA: PERSPEKTIF PEKERJAAN SOSIAL (Family resiliency : Sosial work perspective) Abstrak. 17(02), 82–96.

Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural (Esty Wahyuningsih (ed.)). EGC.

Surjaningrum, E. R., Ambarini, T. K., Ariana, A. D., Arbi, D. K. A., Cahyanti, I. Y., &

Hartini, N. (2020). Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Ketahanan Keluarga di Masyarakat Pesisir Kota Surabaya. INSAN Jurnal Psikologi Dan Kesehatan Mental, 5(2), 134. https://doi.org/10.20473/jpkm.v5i22020.134-141

Ujianto Singgih Prayitno, Hartini Retnaningsih, Rohani Budi Priharin, Mohammad Mulyadi, Sulis Winurini, R. Y. (2016). Ketahanan Keluarga untuk Masa Depan Bangsa (Rr. Endah Sulistyaningsih (ed.)). Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI 2016 Gedung Nusantara I Lt. 2.

Zastrow, C. (2006). Social Work with Groups: A Comprehensive Workbook. Thomson Brooks/Cole.

Gambar

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian
Tabel  3.  Hasil  Uji  Koefisien  Regresi  Sederhana  pendidikan  agama  Islam  (X)  terhadap ketahanan keluarga muslim pada masa pandemi (Y)
Tabel  5.  Hasil  Analisis  Regresi  Sederhana  Pendidikan  Agama  Islam  (X)  terhadap Ketahanan Keluarga Muslim pada masa Pandemi (Y)

Referensi

Dokumen terkait

GAMBAR 3. Soal Uji TKR Nomor 2. Soal ini diadaptasi dari soal-soal ulangan harian siswa untuk menghitung energi potensial benda. Pada soal nomor 2a siswa diminta mengurutkan

15 Euis sunarti, dkk, Perumusan Ukuran Ketahanan Keluarga, Media Gizi dan Keluarga, Vol.. Penelitian yang dilakukan oleh: Ni Made Dian Sulistiowati, Ni Ketut Guru Prapti, Ni Komang

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

•Bantuan Dana Riset Inovatif Produktif (RISPRO) diberikan untuk Kelompok Periset yang ingin mengkomersialisasikan dan/atau mengimplementasikan hasil riset sebelumnya yang

Laporan akhir program kreativitas mahasiswa : Isolasi Metabolit Sekunder dari Mycobiont Lichen Sumatera Stereocaulon Halei dan Aktivitas terhadap Antibakteri..

Menurut Saputri (2011), “menunjukan bahwa variabel tingkat leverage berpengaruh negatif sedangkan profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik berpengaruh

Pada percobaan pertama posisi kaki yang terlalu ke depan yang mengakibatkan sudut tangan yang terlalu pendek agar bola mendapat tekanan yang berdampak pada

Jika riuh rendahnya dinamika sosial dan budaya yang pernah terjadi di wilayah Nanggroe Aceh Darussalam ditelusuri secara obyektif maka dapat disimpulkan bahwa