• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi setiap saat selalu mengalami perkembangan dan inovasi, teknologi saat ini juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses komunikasi masyarakat era modern. Seiring perkembangan teknologi, cara berkehidupan yang dialami manusia pun ikut mengalami perubahan. Teknologi yang ada saat ini pun bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai alat penunjang kehidupan. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, mendorong setiap individu untuk memperoleh segala informasi yang diinginkan kapan saja dan dimana saja. Adanya perkembangan itulah mendorong masyarakat sekarang memasuki kedalam tahapan masyarakat informasi.

Dalam tahap ini masyarakat akan sangat membutuhkan informasi dan informasi disini bisa menjadi nilai ekonomis. Seperti halnya dalam kondisi pandemi pada tahun 2020, adanya penerapan physical distancing atau pembatasan sosial berskala besar tidak menjadi penghambat proses berkomunikasi antar individu. Karena sebagai makhluk sosial, makhluk yang membutuhkan interaksi satu dengan yang lain, manusia sejatinya tidak bisa lepas dari proses komunikasi. Hadirnya internet menjadi salah satu kunci utama masyarakat dalam berkomunikasi dalam situasi pandemi tanpa harus bertatap muka.

Majunya bidang teknologi menghasilkan berbagai macam produk

komunikasi, New Media adalah salah satu contohnya. New Media atau media

baru yang merupakan salah satu diantara hasil perkembangan teknologi

komunikasi ialah media yang memanfaatkan teknologi internet, berbasis online,

mempunyai sifat yang fleksibel, berkemampuan interaktif dan dapat digunakan

secara individu ataupun secara publik (Mondry, 2008). Dengan hadirnya new

media ini, mendorong berkembangnya media massa yang ada menjadi lebih

modern. Dulu yang sebatas radio, koran, majalah, telepon kabel ataupun tv

berantena, sekarang berkembang menjadi computer, podcast, ebook, email

(2)

2

ataupun smartphone. Yang dihadirkan oleh new media atau media baru sebagai evolusi media tradisional ialah percepatan dalam memperoleh informasi dan kapasitas informasi yang diterima lebih efektif dan efisien. Selain sebagai sarana informasi, media massa memiliki peran untuk membentuk konstruksi sosial. Melaui perannya sebagai pendidikan, hiburan, pengawasan, hingga pembentuk opini publik, media massa diharapkan mampu menjadi sarana dalam berdemokrasi demi terciptanya masyarakat yang beretika, beradab dan berakhlak. Beberapa contoh produk new media sendiri ialah website, social media (Facebook & Twitter), computer software, dan video game.

Pada masa sekarang video game sendiri sudah menjadi tren tersendiri digenerasi anak muda modern. Bermain video game selain sebagai sarana hiburan juga dapat melatih kreatifitas, fokus, Kerjasama, menambah relasi hingga sarana belajar bahasa asing. Seperti halnya media lain, pembuatan video game sendiri mempunyai kesamaan dengan pembuatan produk audio visual lainnya atau film, dimana terkonsep dengan pesan dan tanda didalamnya.

Sehingga secara tidak sadar video game mampu mempengaruhi sisi psikologis dan memberikan konsep atau ideologi tertentu lewat pesan dan tanda yang dimunculkan didalam game tersebut. Video game juga telah menjadi media komunikasi secara audio visual yang dekat dan dikonsumsi oleh masyarakat tanpa memandang latar belakang sosial dan umur seseorang.

Kelebihan inilah yang dimanfaatkan oleh pihak pembuat game (developer)

untuk mempengaruhi khalayaknya. Pengaruh yang diberikan bisa berupa

pengaruh positif atau negatife, serta dapat pula membentuk dan mengubah

karakter seseorang. Selain itu pesan-pesan yang disisipkan kedalam game

bertujuan untuk membentuk sebuah perspektif kebenaran, menyampaikan

sebuah ide dan gagasan bahkan doktrin akan suatu tindakan. Beberapa Video

game bertemakan FPS (first person shooter) seperti Call of Duty dan

Homefront, didalamnya banyak terdapat pesan propaganda yang dilakukan oleh

negara tertentu. Lalu beberapa game bertemakan Adventure seperti Grand Theft

Auto banyak menampilkan pesan rasisme didalamnya.

(3)

3

Menurut Grosfoguel dalam penelitiannya mengatakan, bahwa rasisme diciptakan dan dibuat ulang baik secara kultur, politik, ataupun ekonomis yang dilakukan selama beratus-ratus tahun oleh sekelompok Lembaga tertentu.

Mereka dikelompokan menjadi garis superioritas dengan tujuan menciptakan tingkatan global dan dapat dinyatakan dan diakui secara social, bersamaan dengan terbukanya segala akses bagi hak sebagai manusia. Sementara mereka yang termasuk dalam garis inferioritas, dipandang dan diperlakukan tidak manusiawi dan tidak termasuk golongan manusia, kelompok garis golongan tersebut dapat dibedakan melalui ras, etnis, warna kulit, bahasa, budaya hingga kepercayaan tertentu (Grosfoguel, 2016).

Fenomena rasisme belakangan menjadi tren kembali akibat adanya kasus Black lives matter dan Stop Asian Hate dan sempat menjadi trending topic di aplikasi twitter. Black Lives Matter (BLM) sendiri ialah sebuah gerakan dalam menyikapi pembebasan tersangka pembunuh Travyon Martin. Trayvon Martin sendiri merupakan remaja SMA keturunan Amerika-Afrika yang berumur 17 tahun. Sementara pelaku pembunuhan ialah George Zimmerman seorang pria berumur 28 tahun keturunan campuran Amerika-Peru. Trayvon ditembak pada tanggal 26 Februari akibat adanya perkelahian diantara keduanya. Kejadian ini menjadi sorotan dikarenakan pengadilan membebaskan George atas kasus pembunuhan terhadap Trayvon. Lalu hadirlah Gerakan Black Lives Matter ini dimana nantinya gerakan ini akan dibentuk menjadi Yayasan bernama Black Lives Matter Foundation yang bertempat di Amerika Serikat, Kanada dan Inggris. Pada laman resminya, BLM (Black Lives Matter, 2021) mengatakan bahwa misi utama Yayasan ini ialah menghapus segala tindak supremasi oleh kulit putih dan menciptakan kekuatan secara lokal dalam perlawanan kekerasan yang dialami oleh ras kulit hitam.

Tagar Black Lives Matter sendiri kembali mencuat pada tahun 2020.

Tepatnya pada tanggal 25 Mei 2020, George Floyd seorang pria ras kulit hitam

yang berumur 46 tahun tewas akibat tidak sadarkan diri karena dijepit oleh

petugas kepolisian Minneapolis. Floyd dituduh menggunakan uang kertas $20

palsu ketika ia sedang membeli rokok. Akibat kasus George Floyd inilah

(4)

4

menjadi penyebab demonstrasi di berbagai belahan negeri yakni Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru. Para demonstran menuntut keadilan bagi Floyd sebagai pria ras minoritas yang meninggal tak bersenjata dalam situasi penahanan.

Lalu setelah tagar Black Lives Matter muncul tagar lain di Twitter bernuansa rasisme yakni Stop Asian Hate. Stop Asian Hate atau Stop Asian Americans and Pacifics Islanders (AAPI) Hate ialah sebuah Lembaga advokasi non profit yang berada di Amerika Serikat yang menyuarakan tentang tindakan rasisme yang diperoleh warga keturunan Asia yang tinggal di Amerika. Dikutip dari situs resmi Stop AAPI Hate (Stop AAPI Hate, 2021), Lembaga ini dibentuk atas reaksi tingginya tingkat ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan ataupun Bullying terhadap warga dengan keturunan Asia-Pasifik setelah adanya situasi pandemi Covid-19. Fenomena rasisme sendiri tidak hanya kita temukan melalui kolom komentar youtube, ataupun pesan didalam grup whatsapp namun ada juga didalam artikel berita, media lagu bahkan hingga video game.

Salah satu diantara video game yang menarik dijadikan sebagai objek penelitian ialah Watch Dogs. Menurut situs resminya (Watch Dogs, 2021), game Watch Dogs adalah sebuah game bergenre action-adventure yang dikembangkan sekaligus dipasarkan oleh Ubisoft. Video game ini pertama kali diluncurkan ke pasaran pada tanggal 27 Mei 2014 di berbagai platform seperti Windows, Playstation 3 (PS3), Playstation 4(PS4), Xbox One , Xbox 360 serta Nintendo Wii. Watch Dogs sendiri merupakan game yang dimainkan secara Third Person dan dalam mode Single Player ataupun Multiplayer. Game ini bersetting secara fiksi di Chicago, Amerika Serikat. Dimana didalam cerita game memiliki karakter hacker bernama Aiden Pearce yang mempunyai tujuan balas dendam atas kejadian pembunuhan terhadap keponakannya.

Dilansir dari Dailysocial (Wisesa, 2021) game Watch Dogs merupakan

game dengan penjualan terbanyak jika dibandingkan game-game buatan

Ubisoft lainnya pada waktu perilisan. Game ini menghadirkan berbagai simbol-

simbol tentang rasisme seperti perbedaan karakterisasi dalam game, pemberian

stereotip negatif terhadap ras tertentu, serta beberapa adegan yang menyangkut

(5)

5

ras warna kulit. Video game Watch Dogs sebagai sebuah permainan, tidak hanya mempersembahkan aksi petualangan sebagai hacker namun juga memiliki alur cerita yang karakternya bersetting fiksi di Chicago, salah satu kota di Amerika yang memiliki penduduk berbagai macam ras dan tingkat pluralitas yang tinggi. Karakter dalam game yang digunakan dalam permainan akan selalu menjadi main character (karakter utama) hal ini menyebabkan dapat terjadinya penggiringan pola berfikir yangs sesuai dikehendaki oleh developer game. Hal tersebut juga ditambah pemain tidak diperkenankan untuk memilih alur cerita sesuai keinginan. Penggambaran karakter utama yang melawan antagonis dari ras kulit hitam, diskriminasi yang didapat karakter kulit hitam, serta pemberian stereotip negatif terhadap ras tertentu memperkuat dugaan adanya tindak rasisme dalam video game Watch Dogs ini.

Hal tersebut menjadikan ketertarikan bagi peneliti untuk meneliti tanda- tanda dalam video game ini. Terkhusus tanda rasisme dan superioritas ras tertentu dan membuat ras lain terlihat lemah. Tanda-tanda tersebut ditampilkan sebagai tujuan pembentukan pola berfikir tertentu. Video game yang juga merupakan salah satu media audio visual dimana adanya tanda berupa gambar, dialog ataupun suara. Karena hal itulah penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika.

Tanda hanyalah sebagai representasi dan media yang digunakan memiliki

dampak bagaimana setiap orang menafsirkannya. Oleh karenanya teori

semiotika milik Roland Barthes dapat bermanfaat dalam penelitian yang

dilakukan. Teori Semiotika milik Roland Barthes sendiri terdapat klasifikasi

berdasar proses terciptanya pesan melalui tanda-tanda yang ada baik secara

denotasi atau konotasi. Fenomena tersebutlah menjadi sangat menarik bagi

peneliti untuk membuat penelitian tentang hal tersebut. Sehingga peneliti

mengambil judul “Pemaknaan Rasisme Pada Video game Action Adventure

(Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Video game Watch Dogs)”.

(6)

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah, apakah makna yang terdapat pada simbol- simbol rasisme dalam video game “Watch Dogs” ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian dilakukan, bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna rasisme yang ada dalam video game Watch Dogs, melalui tanda-tanda dan simbol-simbol baik secara audio ataupun visual di dalam video game yang diteliti.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Hasil dari penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat menjadi referensi, wawasan dan informasi yang positif bagi mahasiswa terkhusus bagi mahasiswa jurusan ilmu komunikasi atau bahkan jurusan lainnya, dan menjadi kajian terhadap pemaknaan simbol-simbol dalam tinjauan teks media.

1.4.2 Manfaat Praktiss

Hasil dari penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat menambah wawasan

serta pengetahuan dalam memahami suatu pesan yang disampaikan, yang

terdapat di dalam sebuah video game.

Referensi

Dokumen terkait

Secara garis besar komponen-komponen pembelajaran memiliki banyak komponen, diantaranya ada tujuan pembelajaran sebagai titik tolak untuk mencapai suatu pembelajaran, guru

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan primer terpenuhi, namun tetap harus dipenuhi, agar kehidupan manusia berjalan dengan baik. Contoh: pariwisata

untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah dibuat berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Emisi surat utang korporasi di pasar domestik selama Januari 2018 mencapai Rp7,67 triliun atau naik 2,84 kali dibandingkan dengan Januari 2018, berdasarkan data oleh

Tinea pedis adalah infeksi dermatofita pada kaki terutama mengenai sela jari kaki dan telapak kaki, dengan lesi terdiri dari beberapa tipe, bervariasi dari ringan, kronis

algoritma kompresi LZW akan membentuk dictionary selama proses kompresinya belangsung kemudian setelah selesai maka dictionary tersebut tidak ikut disimpan dalam file yang