• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI SKRIPSI"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI. SKRIPSI AKTIVITAS VIDEO BLOG SEBAGAI AJANG PEMBENTUKKAN IDENTITAS DIRI (STUDI KASUS PADA BEBERAPA VLOGGER INDONESIA). Diajukan Oleh : NAMA NIM KONSENTRASI. : NURUL AMALIA : 2013 – 41 – 203 : JURNALISTIK. Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Jakarta 2018.

(2) i.

(3) ii.

(4) iii.

(5) SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI. iv.

(6) Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jenis Kelamin Tempat / Tanggal Lahir Alamat. : : : :. Telp / HP Status. : :. NIM Program Studi Konsentrasi. : : :. Nurul Amalia Perempuan Jakarta, 11 Oktober 1994 Jl. Tebet Timur dalam V G rt.003/05 no.1 Jakarta Selatan 081806375793 Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) 2013-41-203 Ilmu Komunikasi Jurnalistik. Dengan ini menyatakan bahwa, Skripsi : Judul. Pembimbing I Pembimbing II. : Aktivitas Video Blog Sebagai Ajang Pembentukkan Identitas Diri (Studi Kasus Pada Beberapa Vlogger Indonesia) : Dr. Hendri Prasetya, S.Sos, M.Si. : Dr. Melintang Jaya Pangaribuan, M.Si. Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat merupakan hasil asli (orisinal) dan bukan duplikasi dari skripsi orang lain. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup untuk dikenakan sanksi akademis sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Jakarta, 23 Januari 2018 Yang Menyatakan,. (Nurul Amalia). KATA PENGANTAR. v.

(7) Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt, atas segala rahmat dan karunianya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi yang berjudul “Aktivitas Video Blog Sebagai Ajang Pembentukkan Identitas Diri (Studi Kasus Pada Beberapa Vlogger Indonesia)”, di susun untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Penulis telah mendapat banyak pengalaman baru dan berbagai pengetahuan baru ketika menyusun skripsi ini, baik pengalaman dan pengetahuan yang berkaitan dengan penulisan skripsi atau tidak. Ada saatnya penulis merasakan kesulitan untuk menyusun skripsi ini hingga mungkin membuat penulis hampir putus asa untuk menyelesaikan tepat pada waktunya, begitu emosionalnya sehingga penulis membutuhkan dorongan semangat yang sangat besar untuk melanjutkan penelitian ini. Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, teknis maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharakan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan dan juga dapat dijadikan sebagai salah satu sumber referensi bagi peneliti selanjutnya yang berminat meneliti hal yang sama.. Jakarta, 23 Januari 2018 Penulis,. Nurul Amalia. vi.

(8) UCAPAN TERIMA KASIH Alhamdulillah, segala Puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah mengkaruniakan berkah dan kasih sayang-Nya sehingga atas izin, rahmat, serta karunia-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan Skripsi ini atas segala kemudahan yang telah diberikan kepada penulis. Dengan perasaan gembira saya pertama-tama ingin mengucapkan banyak terima kasih yang tidak terkira kepada kami umat muslim Baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang senantiasa mengingatkan penulis akan arti penting sebuah keimanan, keikhlasan dalam bekerja sehingga didalam menyelesaikan penelitian ini penulis dalam kondisi seterpuruk apapun tetap mendapat kekuatan yang tiada habis hingga sampai pada tahap akhir penulisan skripsi ini dan kepada mereka yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dengan banyak cara berkenaan dengan telah diselesaikannya penyusunan skripsi ini. 1.. Kedua orang tua saya, Bapak Mat Sani dan Ibu Nur Jamilah, atas segala macam bentuk dukungan yang tiada habis diberikan kepada penulis, doa yang senantiasa mengiringi kegiatan penulis dalam bekerja dan beraktifitas, dukungan semangat, motivasi, materi dan banyak lagi yang tidak dapat penulis sampaikan pada ucapan terimakasih ini. Merekalah sumber dari pada segala semangat penulis untuk segera menyelesaikan studi S1 ini dengan lancar dan baik.. 2.. Bapak Dr. Prasetya Yoga Santoso, M.M, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta.. vii.

(9) 3.. Seluruh jajaran Dosen FIKOM UPDM(B) yang selalu memberikan arahan dan masukkan kepada peneliti dalam proses penelitian.. 4.. Bapak Dr. Hendri Prasetya, S.Sos, M.Si selaku Pembimbing 1 dan bapak Dr. Melintang Jaya Pangaribuan, M.Si selaku Pembimbing 2 yang mana pada penulisan skripsi ini telah sangat sabar dan bersedia membagi ilmu dan pengalamannya untuk penulis didalam menyelesaikan penelitian ini.. 5.. Untuk keempat informan penulis yaitu Fadil Jaidi, Andhika, Yohanes Ali dan Harits yang sudah meluangkan waktu-nya sehingga peneliti dapat menyempurnakan penelitian ini dengan baik.. 6.. Untuk seluruh orang-orang terdekat, terkasih yang saya cintai dan sayangi, Nanda, Nury, Titis, Diay, Hutami, Afifa yang telah membantu dukungan kepada penulis didalam menyelesaikan skripsi ini.. 7.. Dan terakhir kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik berupa dukungan moril dan materil yang tidak dapat dituliskan satu persatu. Jakarta, 23 Januari 2018 Penulis,. Nurul Amalia. viii.

(10) DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... i. LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii. SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................ iii. KATA PENGANTAR ............................................................................... iv. UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................... v. DAFTAR ISI .............................................................................................. vii. DAFTAR TABEL ..................................................................................... x. DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi. ABSTRAK ................................................................................................. xii. ABSTRACT ............................................................................................... xiii. BAB I.. BAB II.. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ............................................... 1. 1.2. Fokus Penelitian .............................................................. 13. 1.3. Pertanyaan Penelitian ...................................................... 13. 1.4. Tujuan Penelitian ............................................................ 13. 1.5. Signifikansi Penelitian .................................................... 14. 1.5.1 Signifikansi Teoritis ............................................ 14. 1.5.2 Signifikansi Praktis ............................................. 14. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis ................................ 15. 2.2. Kerangka Konsep-Konsep Penelitian dan Teori ............. 19. 2.2.1 Komunikasi ......................................................... 19. 2.2.2 Proses Komunikasi .............................................. 21. 2.2.3 Media Baru .......................................................... 22. 2.2.4 Media Sosial ........................................................ 24. 2.2.5 YouTube ............................................................. 29. 2.2.6 Vlog ……………………………………………. 31. 2.2.7 Teori Computer Mediated Communication ........ 34. ix.

(11) 2.3. 2.2.8 The Communication Theory Of Identity ………. 35. 2.2.9 Impression Management ………………………. 41. 2.2.10 Teori Konstruksi Sosial ……………………...... 43. Bagan Alur Pikir ……………………………………..... 47. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. BAB IV.. 3.1. Paradigma Penelitian ………………………………….. 48. 3.2. Pendekatan Penelitian ..................................................... 53. 3.3. Jenis/Format Penelitian ................................................... 54. 3.4. Metode Penelitian ........................................................... 54. 3.5. Objek dan Subjek Penelitian ........................................... 56. 3.6. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 56. 3.7. Teknik Keabsahan Data .................................................. 59. 3.8. Teknik Analisis Data ...................................................... 61. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian ............................................. 64. 4.1.1 Vlog ……………………………………............. 64. 4.1.2 YouTube ……………………………………….. 67. 4.2. Deskripsi Subjek Penelitian ............................................ 70. 4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................... 74. 4.3.1. Video Blog Sebagai Media Sosial ....................... 74. 4.3.2. Pemanfaatan Video Blog (Vlog) sebagai media pembentukan identitas diri …………………….. 4.3.3. 77. Identitas Diri Vlogger Melalui Video Blog (Vlog) ………………………………………………….. 4.3.4. 4.4. 79. Aktivitas Vlog Sebagai Ajang Pembentukkan Identitas Diri ....................................................... 82. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………….. 89. x.

(12) BAB V.. SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ………………………………………………. 99. 5.2. Saran ............................................................................... 100. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP. xi.

(13) DAFTAR TABEL. Halaman Tabel 2.1.. Kajian Pustaka ……………………………………………. .. 16. Tabel 3.1. Paradigma Ilmu Sosial ……………………………………... 51. xii.

(14) DAFTAR GAMBAR. Halaman Gambar 1.1. Jumlah dan Penetrasi Pengguna di Internet ………………. 3. Gambar 1.2.. Statistik pengguna internet di Indonesia tahun 2016 …...... 4. Gambar 1.3. Akun Youtube Kaesang ………………………………….. 7. Gambar 1.4 Akun Youtube Awkarin ………………………………….. 7. Akun Youtube Arief Muhammad ………………………... 7. Gambar 2.1 Model Komunikasi Wilbur Schramm ………………….... 21. Gambar 3.1. Komponen dalam analisis data ………………………….. 63. Gambar 4.1. Akun Youtube Samsolese ID ………………………….... 71. Gambar 4.2 Akun Youtube #SAAENIH …………………………….. 72. Gambar 4.3. Akun Youtube Yohanes Ali ………………………….... 73. Gambar 4.4. Akun Youtube GaulNet ………………………………... 74. Gambar 1.5. xiii.

(15) UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI ABSTRAK Nama NIM Program Studi Konsentrasi Judul Skripsi. Bab/Halaman Bibliografi Pembimbing. : : : : :. Nurul Amalia 2013-41-204 Ilmu Komunikasi Jurnalistik AKTIVITAS VIDEO BLOG SEBAGAI AJANG PEMBENTUKKAN IDENTITAS DIRI (STUDI KASUS PADA BEBERAPA VLOGGER INDONESIA) : 5 Bab / 100 Halaman : 25 Buku dan 4 Website : 1. Dr. Hendri Prasetya, S.Sos, M.Si 2. Dr. Melintang Jaya Pangaribuan, M.Si. Media komunikasi kini tidak lagi hanya seputar tulisan atau teks yang di rangkum pada sebuah kertas. Namun juga kini media informasi telah dikemas dalam bentuk yang berbeda seperti Vlog. Demikian maraknya orang yang membuat vlog mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju tetapi juga di Indonesia. Membangun dan mengurus sebuah akun di YouTube adalah hal yang sangatlah mudah dan dapat mengasilkan nantinya, tidak hanya itu banyak keuntungan yang bisa di dapatkan selain popularitas atau eksistensi yaitu dapat membentuk identitas diri. Adapun informan penelitian ini adalah vlogger remaja yaitu Fadil Jaidi, Andhika Widianto P, Yohanes Ali dan Muhammad Harits. Dalam hal ini, para remaja sangat senang untuk mencoba sesuatu yang baru atau yang sedang trend seperti maraknya Vlog dan berkaitan dengan citra diri yang ingin di tampilkan oleh mereka. Penulis tertarik untuk mengambil judul “Aktivitas Video Blog Sebagai Ajang Pembentukkan Identitas Diri (Studi Kasus Pada Beberapa Vlogger Indonesia)”. Adapun tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor-faktor pendukung dan mengetahui aktivitas Vlog dalam pembentukkan identitas diri. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah dekriptif. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dan teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Dengan menggunakan pendekatan teori Communication Theory Of Identity, Impression Management dan Teori Konstruksi Sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam membentuk sebuah identitas, para vlogger menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kelompok acuan serta tokoh idolanya. Dan keempat vlogger telah menampilkan identitasnya melalui 3 aspek yaitu melalui content, pemilihan kata-kata dan pembawaan diri. Kata Kunci : Vlog, Identitas. xiv.

(16) UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI ABSTRACT Name Student’s ID Program of Study Concentration Title of Thesis. : : : : :. Chapters/Number of Pages Bibliography Advisors. : : :. Nurul Amalia 2013-41-203 Communication Science Journalism VIDEO BLOG ACTIVITY AS AN ACT OF SELF IDENTITY FORMING (STUDY CASE OF SEVERAL INDONESIAN VLOGGERS). 5 Chapters / 100 Pages 25 Books and 4 Websites 1. Dr. Hendri Prasetya, S.Sos, M.Si 2. Dr. Melintang Jaya Pangaribuan, M.Si. There are many improvements on communication tools. It is not only in the form of text in a sheet, it has become more varied to deliver the information. One of the new tools is called Vlog. Vlog is a video channel built by a user like Youtube channel and the user should maintain the channel for the viewers. Vlog has made an impact in communication flow not only in developed country but also in Indonesia. The vlog user called Vloggers should maintain their channel so that they can gain the benefit later, such as, popularity or existence and also help the user to form their self identity. Vlog has become the most common way for teenagers to reach that goal. As an informant of this study are teenager vloggers that are Fadil Jaidi, Andhika Widianto P, Yohanes Ali and Muhammad Harits. Regarding to that, teenagers are more likely who have become the users of Vlog because they are tend to follow the trend and always want to try something new. Writer is interested to carry out the study titled “Video Blog Activity as An Act of Self Identity Forming (Study Case of several Indonesian Vloggers)”. The objectives of this study are to find out the factors and to understand the Vlog activity done in Self Identity Forming. The research method of this study is qualitative approach and the type of research of the study is descriptive. This study use the constructive paradigm with observation, interview, and literature study as the research data collecting technique. This study use theory approach from Communication Theory of Identity, Impression Management and Social Construction Theory. The study result shows that to form an identity, vlogger has to adapt to the social environment, the reference group and their idol figures. The informant vlogger show their identity in three aspects, which are, through the content, selection of words, and self-induced. Keywords: Vlog, Identity.. xv.

(17) 1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer dan setiap orang. Itu dikarenakan adanya kebutuhan informasi, hiburan, pendidikan dan akses pengetahuan dari belahan bumi yang berbeda. Kemajuan teknologi dan informasi serta semakin canggihnya perangkat-perangkat yang diproduksi oleh industri seperti menghadirkan “dunia dalam genggaman”. Internet muncul di pertengahan 1990-an sebagai bentuk media baru yang memiliki karakteristik yang lebih beragam dibandingkan teknologi media sebelumnya. Perkembangan komunikasi. pun. semakin. signifikan,. lebih. interaktif. dan. real. time.. Keunggulannya ini mengakibatkan internet dipercaya sebagai medium massa yang paling efektif dan efisien bagi masyarakat di seluruh dunia untuk berkomunikasi. Perkembangannya pun disusul dengan berbagai macam web sosial media yang mendorong seseorang akan selalu berintegrasi dengan masyarakat banyak sampai keseluruh dunia. Web adalah struktur kode-kode yang mengizinkan pertukaran bukan hanya antar teks, tetapi juga grafis, video dan audio. (Vivian, 2008:263) John Vivian pun juga menjelaskan kalau komunikasi web ini menggeser kontrol komunikasi melalui media massa ke penerima, membalikkan proses komunikasi tradisional. Penerima tak lagi hanya menerima rangkaian pesan, seperti biasa kita jumpai dalam siaran televisi misalnya (media konvensional).. 1.

(18) 2. Penerima kini bisa berpindah ke lusinan, atau bahkan ratusan, alternative melalui jaringan yang mirip sarang laba-laba (web) yang secraa teoritis dapat menghubungkan setiap penerima dan pengirim di planet ini (Vivian, 2008:262). Istilah ini sejajar dengan apa yang diutarakan oleh Thomas L. Friedman (2007:345) sebagai the world is flat bahwa dunia semakin rata dan setiap orang bisa mengakses apapun dari sumber manapun. Kehadiran media baru (new media/cybermedia) menjadikan informasi sebagai sesuatu yang mudah dicari dan terbuka. Media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual. (Hunter,2002 dikutip Nasrullah, 2015:1) Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah merubah cara interaksi individu dengan individu yang lain. Internet menjadi sebuah ruang digital baru yang menciptakan sebuah ruang cultural. Tidak dapat dihindari bahwa. keberadaan. internet. memberikan. banyak. kemudahan. kepada. penggunanya. Beragam akses terhadap informasi dan hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat dicari melalui internet. Internet menembus batas dimensi kehidupan pengguna, waktu, dan ruang yang dapat di akses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun..

(19) 3. Gambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna di Internet tahun 2005 - 2014 Sumber: https://www.slideshare.net/internetsehat/profil-pengguna-internet-indonesia-2014-riset-olehapjii-dan-puskakom-ui (Riset oleh APJII dan PUSKAKOM UI).

(20) 4. Gambar 1.2 Statistik pengguna internet di Indonesia tahun 2016 Sumber: https://apjii.or.id/content/read/39/264/Survei-Internet-APJII-2016. Dalam hasil survei tersebut, terungkap jika jumlah pengguna internet di Indonesia semakin meningkat. Jika pada tahun 2014 lalu pengguna internet 88,1 juta, tahun 2016 meningkat 14,4 persen atau menjadi 132,7 juta pengguna. Hal ini mengindikasikan kenaikan 51,8 persen dibandingkan jumlah pengguna internet pada 2014 lalu. Menurut ketua APJII Jamalul Izza Penyebabnya adalah perkembangan. infrastruktur. dan. mudahnya. mendapatkan smartphone atau. perangkat genggam. Kecanggihan teknologi saat ini yang makin fleksibel, mudah, cepat dan efisien dapat menggiring manusia mengakibatkan cara komunikasi pun semakin maju dan canggih. Cara manusia bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesamanya pun semakin berubah. Sosialisasi yang awalnya hanya bisa dilakukan dengan bertatap muka atau saling bertemu, sekarang dapat dilakukan dengan hanya ujung jari anda. Entah dengan chatting dan tidak ada batasan jarak. Begitu.

(21) 5. pula dengan kebiasaan masyarakat menceritakan kejadian kepada temantemannya. Dahulu hanya untuk bercerita pengalamannya hanya melalui buku diary yang disimpan hanya untuk sendiri. Setelah itu muncul istilah Blog dimana orang bisa menulis pengalaman atau sesuatu yang ia suka dan tidak di sukai yang dituangkan kedalam sebuah tulisan agar bisa dibaca banyak orang. Media komunikasi kini tidak lagi hanya seputar tulisan atau teks yang di rangkum pada sebuah kertas. Namun juga kini media informasi telah dikemas dalam bentuk yang berbeda seperti video ataupun suara. Satu hal yang sangat menarik saat ini adalah boomingnya Video Blog atau yang biasa disebut Vlog. Video yang kita buat akan di upload melalui Akun atau Channel jejaring sosial seperti Youtube. Biasanya dilakukan dengan berbicara di depan kamera menceritakan tentang sesuatu yang ia suka, berbicara berbagai tips, berbagi apapun yang ada di dalam pikiran. Sekarang ini Vlogger yaitu sebutan untuk yang membuat Vlog biasanya membuat Vlog secara regular, harian, mingguan, atau bahkan bulanan. Ada pula istilah take-a-long Vlogging yang bearti vlogger menceritakan kesehariannya dalam durasi yang panjang, seperti pergi ke Mall, kemudian mengendarai sepeda motor, lalu tidur yang dimuat dalam video. Vlog bisa disebut video dokumentasi yang awalnya diunggah oleh para jurnalistik ini awalnya berfungsi sebagai media opini dan informasi mengenai suatu kejadian. Namun Vlog berbeda dengan blog biasanya karena Vlogger diharuskan bisa ngomong di depan kamera dan membuat video itu semenarik mungkin..

(22) 6. Sementara Vlog menurut Wikipedia, dimulai dari seseorang bernama Adam Kontras yang memposting sebuah video bersama dengan entri blognya pada tahun 2000. Yang bertujuan untuk menginformasikan teman-teman dan keluarganya yang pindah antar negara ke Los Angeles dalam mengejar show business, dan ini merupakan video pertama dan terpanjang dalam sejarah video blog. Dan di tahun yang sama pada bulan November, Adriam Miles memposting video yang mengubah text pada gambar diam dan menggunakan kata vlog yang merujuk pada video blog yang ia posting. Dan di tahun 2004, Steve Garfield meluncurkan video blognya sendiri dan menyatakan bahwa tahun itu adalah tahunnya video blog. (https://en.wikipedia.org/wiki/Video_blog) Saat teknologi internet, mobile phone dan munculnya Go-Pro makin maju makan Vlog pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk membuat Vlog, bisa dilakukan kapan saja dengan menggunakan mobile phone ataupun Go-pro tanpa dibutuhkan lagi Campers seperti di Televisi. Demikian maraknya orang yang membuat vlog mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju tetapi juga di Indonesia. Karena perlahan adanya Vlog juga mulai tampak menggantikan peranan Blog serta media massa konvensional dalam menyebarkan informasi. Di awal kemunculan Vlog di tahun 2005,Indonesia belum mengenal Vlog sama sekali. Namun, sejak tahun 2014 banyak vlogger-vlogger Indonesia yang sudah menunjukkan eksistensinya melalui Youtube. Vlogger adalah sebutan untuk orang yang membuat Vlog. Seperti akun Andovi da Lopez, Raditya Dika, Arief Muhammad, Aaron Shahab dan masih banyak lagi. Mereka selalu.

(23) 7. menyajikan video-video lucu dan menarik yang siap menghibur pengikutnya.. (http://www.loop.co.id/articles/apa-sih-vlog-itu-kok-ngetren-banget-ya) Salah satu situs yang menjadi wadah bagi para pelaku Vlog atau biasa disebut Vlogger adalah Youtube. Youtube hadir sebagai situs video terbesar di dunia. Youtube merupakan media sosial yang kontennya adalah video, memberikan fasilitas pembuatan kanal atau channel . kanal ini dimiliki oleh khalayak yang telah memiliki akun. Di kanal ini pengguna bisa mengunggah video berdasarkan kategori maupun jenis yang diinginkan. Tidak hanya melalui Youtube, pengunggah atau Vlogger dapat menshare video mereka melalui situs web berbagi video lainnya seperti Vimeo, Vidio.com dan lain-lain. Melalui situssitus tersebut para pengguna dapat dengan mudah mengunggah, menonton maupun berbagi video. (Lister et al, 2003: 227-228). Gambar 1.3 Sumber : Youtube (akun Kaesang).

(24) 8. Gambar 1.4 Sumber : Youtube (Akun Arief Muhammad). Gambar 1.5 Sumber : Youtube (Akun Karin Novilda). Gambar diatas merupakan beberapa contoh Vlogger-vlogger Indonesia yang sedang ramai di perbicangkan. Seperti putra bungsu Presiden RI Joko Widodo, Kaesang. Bila sebelumnya kerap membagikan kisah sehari-harinya yang diceritakan dengan humor di blog pribadinya Mister Kacang, kini Kaesang mulai menjajal dunia Vlog dengan membuat YouTube channel miliknya sendiri. Yang kedua adalah Arief Muhammad, dengan konten-konten vlognya yang menarik seperti life journey dan berbagai tips. Yang ketiga, Karin Novilda yang.

(25) 9. biasa dikenal dengan nama Awkarin, Vlogger yang satu ini terkenal dengan vlog kegiatan sehari-harinya yang kontroversial seperti memamerkan dirinya merokok, bertatto, hingga mengumbar kemesraan dengan lawan jenisnya secara terbuka. Indonesia menjadi salah satu negara pengakses YouTube terbesar se-Asia Pasifik. Tahun 2015 lalu, jumlah waktu orang Indonesia yang dihabiskan untuk menonton YouTube (watch time) meningkat sebesar 130 persen dibandingkan tahun lalu. Bahkan, jika dikombinasikan dengan pengakses YouTube dari perangkat smartphone, jumlah jam nonton mereka bertambah hingga 250 persen, atau 2,5 kali lebih tinggi dibanding tahun 2014. Menurut data dari Google Indonesia, sebanyak 23 persen pengakses YouTube dari perangkat smartphone rata-rata menonton video selama 30 menit atau lebih. Sebanyak 43 persennya membuka YouTube selama 15 menit atau lebih lama lagi. Konten juga mendorong pengguna YouTube di Indonesia betah. Saat ini, diakui Veronica, semakin banyak kanal-kanal YouTube buatan lokal yang berkualitas, seperti SkinnyIndonesian24, Edho Zell, Raditya Dika dan sebagainya. (http://tekno.kompas.com/read/2015/10/20/17315317/Indonesia.Penonton.YouTube.Ter besar.se-Asia.Pasifik). Pesatnya perkembangan pengunjung Youtube dikarenakan semua orang bisa memiliki channel sendiri. Jika untuk memiliki channel seperti di televisi, radio ataupun media massa lainnya dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan situs Youtube. Seseorang yang biasanya menekuni vlog menggunakan Youtube bisa membuat channel sendiri menggunakan email tanpa biaya dan prosedur yang rumit..

(26) 10. Membangun dan mengurus sebuah channel atau akun di situs-situs web berbagi video adalah hal yang sangatlah mudah dan dapat mengasilkan nantinya, tidak hanya itu banyak keuntungan yang bisa di dapatkan selain popularitas atau eksistensi yaitu dapat membentuk identitas diri. Remaja di Indonesia menjadikan Vlog sebagai sebuah wadah atau panggung untuk mengungkapkan ekspresi. Beberapa tema Vlog yang dapat diangkat seperti Game, tutorial make up, unboxing, fashion hingga travelling untuk menarik penonton. Pada masa remaja, seksualitas dan identitas memegang peranan yang begitu besar dalam kehidupan mereka karena mereka (remaja) berusaha untuk mendefinisikan siapa mereka (Kapidiz & Herring, 2011:39). Dalam psikologi, konsep identitas pada umumnya merujuk kepada suatu kesadaran akan kesatuan dan kesinambungan pribadi, serta keyakinan yang relatif stabil sepanjang rentang kehidupan, sekalipun terjadi berbagai perubahan.menurut Erikson seseorang yang sedang mencari identitas akan berusaha “menjadi seseorang”, yang berarti berusaha mengalami diri sendiri sebagai “AKU” yang bersifat sentral, mandiri, unik, yang mempunyai suatu kesadaran akan kesatuan batinnya, sekaligus juga bearti menjadi “seseorang” yang diterima dan diakui oleh orang banyak. (Mar’at, 2008:211) Bagi Giddens (1991:75), identitas diri terbagun oleh kemampuan untuk melanggengkan narasi tentang dirinya sehingga membangun suatu perasaan terus-menerus tentang adanya kontinuitas biografis. Bagi Giddens, identitas adalah sebuah proyek. Maksudnya adalah : identitas adalah sesuatu yang kita ciptakan, sesuatu yang yang selalu dalam proses, suatu gerak maju ketimbang.

(27) 11. sesuatu yang datang kemudian. Identitas membantu kita untuk mengorganisasi semua perasaan, ide, kepercayaan, tingkah laku dan nilai yang kita miliki. (Barker, 2004:171) Lebih lanjut Chris Barker (2004:171) menyatakan bahwa identitas adalah cara berpikir tentang diri kita. Namun yang kita pikirkan tentang diri kita berubah dari satu situasi ke situasi yang lain menurut ruang dan waktunya. Proses pembentukkan identitas tidak hanya seputar bagaimana kita ingin diri kita di persepsikan oleh orang lain, melainkan juga termasuk bagaimana orang mempersepsikan diri kita. Thurlow (2004:96) mengatakan ada 4 poin utama yang dapat menjadi pertimbangan seseorang ketika membentuk sebuah identitas. Pertama adalah bagaimana individu berpikir tentang siapa mereka. Kedua adalah cerita apa yang ingin individu beritakan kepada orang lain tentang diri kita. Ketiga adalah bagaimana orang lain (khalayak) berpikir tentang diri kita. Keempat adalah cerita/narasi apa yang khalayak ceritakan tentang diri kita. Jadi dengan demikian dapat dikatakan bahwa, identitas adalah sebuah proses konstruksi sosial karena tidak hanya melibatkan individu melainkan juga khalayak terlibat dalam proses pembentukan tersebut. Kaum remaja memiliki keakraban yang alami terhadap teknologi. Mereka secara naluriah langsung membuka internet untuk berkomunikasi (Tapscott. 2012:16). Sosial media merupakan salah satu teknologi tersebut. Medium ini menjadi sebuah media untuk mendobrak tatanan-tatanan sosial yang dianggap “kuno” oleh para remaja. mereka terkesan menunjukkan perilaku yang berbeda. tumbuh di lingkungan serba digital telah memberikan dampak yang sangat nyata.

(28) 12. pada cara berpikir generasi ini. Sehingga remaja di asumsikan oleh peneliti lebih ekspresif dan liberal untuk menunjukkan jati diri atau eksistensi identitasnya. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi signifikan untuk dilakukan. Remaja atau kaum muda adalah kelompok orang yang mudah terpengaruh oleh berbagai perubahan lingkungan. Berkaitan dengan pembentukkan identitas diri, terdapat periode para kaum muda sangat senang untuk mencoba sesuatu yang baru atau yang sedang trend seperti maraknya Vlog dan berkaitan dengan citra diri yang ingin di tampilkan oleh remaja. Mengikuti trend, membuat para remaja percaya diri dan diterima oleh lingkungan sosialnya. Upaya untuk menemukan identitas atau jati diri berkaitan dengan cara para remaja menampilkan dirinya. Para remaja ingin kehdirannya diakui sebagai bagian dari komunitas kaum remaja secara umum dan bagian dari kelompok sebaya secara khusus. Dalam konteks ini, tidak heran jika para remaja akan selalu berupaya menampilkan dirinya, termasuk di muka umum atau publik guna mendapatkan perhatian dari lingkungannya melalui Vlog. Tidak heran pula jika para remaja ingin selalu diakui penampilannya, karakternya, gayanya, kelebihannya dan sebagainya. Kehadiran Vlog kemudian dijadikan salah satu media untuk penyaluran bakat, keinginan, penampilan, karakter dan sebagainya. Berdasarkan fenomena dan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut untuk mengetahui dan mendalami mengenai kasus tersebut dengan judul “Aktivitas Video Blog Sebagai Ajang Pembentukkan Identitas Diri (Studi Kasus Pada Beberapa Vlogger Indonesia)”.

(29) 13. 1.2 Fokus penelitian Dalam penelitian ini penulis meneliti atau mencoba mengnalisis dan melakukan suatu penelitian mendalam mengenai Aktivitas Video Blog dalam membentuk indentitas diri pada beberapa Vlogger Indonesia.. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana Aktivitas Video Blog sebagai Ajang Pembentukkan Identitas Diri?. 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk dapat menjelaskan bagaimana Aktivitas Video Blog Sebagai Ajang Pembentukkan Identitas Diri. 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai fenomenologi serta manfaat penelitian menggunakan fenomenologi melalui pembedahan teori. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan referensi bagi Ilmu Komunikasi khususnya konsentrasi Jurnalis.

(30) 14. 1.5.2. Kegunaan Praktis Dari segi praktis, penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan masukkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, baik para Vlogger maupun khalayak yang menyaksikan Vlog. Penelitian ini diharapkan pula dapat dijadikan referensi yang bermanfaat bagi penelitian yang sejenis, terutama yang memfokuskan penelitian pada media sosial..

(31) 15. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN TEORI. 2.1 Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis Kajian literatur adalah daftar referensi dari beberapa jenis referensi sebagai kajian literature penelitian. Penelitian yang dipilih oleh penulis ialah penelitian yang memiliki relevansi dengan apa yang sedang diteliti oleh penulis. Dalam penelitian ini peneliti memaparkan penelitian terdahulu yang relevan dengan judul penelitian ini yaitu Aktivitas Video Blog Sebagai Ajang Pembentukkan Identitas Diri (Studi Kasus Pada Beberapa Vlogger Indonesia) Dalam penelitian Tri Dharmayanti mahasiswa Fikom UPDM(B) yang berjudul Tanggapan Masyarakat Pada Fenomena Media Youtube Sebagai Trendsetter (Studi Kasus Video Tarian Harlem Shake) ditemukan bahwa media sosial Youtube menjadi Trendsetter dimasyarakat karena Youtube merupakan media komunikasi yang bersifat audio visual, menjadi pusat informasi berupa media digital, serta Youtube menjadi ruang untuk mencari popularitas secara singkat. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fikom UPDM(B) angkatan 2010 yaitu Airy yang berjudul Pola Interaksi Sosial Media Path Di Kalangan. Remaja. Sebagai. Ajang. Eksistensi. Diri. ditemukan. remaja. mempresentasi diri dengan melakukan pengelolaan kesan dimana pengelolaann kesan ini menjadi kebutuhan untuk menunjukkan eksistensi diri mereka.. 15.

(32) 16. Pengelolaan kesan dilakukan dengan mengatur moment yang ditampilkan , mengelola perilaku interaksi di dalam pathuntuk memperoleh tanggapan postif dari orang lain yang merupakan symbol dari ketertarikan orang lain. Yang terakhir adalah Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Soraya Fadhal, Lestari Nurhajati mahasiswa Fikom Universitas Al-Azhar Indonesia yang berjudul Identifikasi Identitas Kaum Muda di Tengah Media Digital (Studi Aktivitas Kaum Muda Indonesia di Youtube). Ditemukkan bahwa kaum muda memaknai aktivitas mereka dalam komunikasi di media digital Youtube sebagai ekspresi, eksistensi diri dan kebebasan diri kaum muda guna membuka jaringan dan menghilangkan isolasi diri dari lingkungannya. Identitas kaum muda disini bersifat instan, tidak tunggal, sangat luwes, cair/fluid, menjadi suatu yang mendobrak standar atau versi eksistensi manusia dalam dunia nyata.. Tabel 2.1 Kajian Pustaka. Keterangan. Judul Penelitian. Tri Dharmayanti (2009-41-142) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Tanggapan Masyarakat Pada Fenomena Media Youtube Sebagai Trendsetter (Studi Kasus Video Tarian. Airy (2010-41-286) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Pola Interaksi Sosial Media Path Di Kalangan Remaja Sebagai Ajang Eksistensi Diri. Soraya Fadhal, Lestari Nurhajati (Jurnal) Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Al Azhar Indonesia Identifikasi Identitas Kaum Muda di Tengah Media Digital (Studi Aktivitas Kaum Muda Indonesia di Youtube). Nurul Amalia (2013-41-203) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Aktivitas Video Blog atau Vlog Sebagai Ajang Pembentukkan Identitas Diri (Studi Kasus Pada Beberapa Vlogger Indonesia).

(33) 17. Harlem Shake). Masalah Penelitian. 1. Bagaimana media sosial Youtube menjadi Trendsetter di antara masyarakat? 2. aspek-aspek apa saja yang menjadikan Youtube sebagai trendsetter?. Bagimana pola interaksi melalui social media Path di kalangan remaja sebagai ajang eksistensi diri?. Tujuan Penelitian. 1. Untuk 1. Untuk mengetahui mengetahui pola media sosial interaksi yang Youtube dilakukan remaja menjadi dalam trendsetter di penggunaan antara social media masyarakat Path. 1. Seperti apa kaum muda memaknai aktivitas mereka dalam komunikasi di media digital seperti Youtube? 2. Seperti apa identifikasi identitas kaum muda Indonesia di tengah media digital yang dihadirkan oleh kaum muda tersebut melalui aktivitas mereka atau teman-teman mereka (kaum muda lainnya) melalui medium Youtube? 3. Identitas kaum muda seperti apa yang hadir di Youtube yang menurut mereka mencerminkan diri mereka sebagai kaum muda Indonesia? 1. Bagaimana kaum muda di Jakarta memaknai gejala kaum muda Indonesia yang menghadirkan dirinya, temannya atau kelompoknya. 1. Aspek-aspek apa saja yang menjadikan Video Blog sebagai Ajang Pembentukkan identitas diri? 2. Apa saja yang menjadi faktorfaktor pendukung Video Blog sebagai Ajang Pembentukkan identitas diri? 3. Bagaimana Aktivitas Video Blog sebagai Ajang Pembentukkan Identitas Diri?. 1. Untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang menjadikan Video Blog sebagai ajang pembentukkan Identitas diri? 2. Untuk mengetahui.

(34) 18. dan untuk 2. Untuk mengetahui mengetahui cara aspek-aspek remaja dalam apa saja menunjukkan yang eksistensi dirinya menjadikan Youtube sebagai Trendsetter.. Teori yang digunakan. Metodologi Penelitian. 1. Computer Mediated Communica tionn (CMC) 2. Teori Mediamorf osis. 1.. Paradigma Konstruktivism e, Penelitian Deskriptif Kualitatif. Paradigma Konstruktivisme, Penelitian Deskriptif Kualitatif. 2. 3.. Computer Mediated Communicati onn (CMC) Impression Management New Media. melalui berbagai faktor-faktor pesan yang pendukung yang dikomunikasikan menjadikan Video ndalam media Blog sebagai digital seperti Ajang Youtube Pembentukkan 2. Dan pada akhirnya identitas diri? penelitian ini ingin 3. Untuk mengetahui mendapatkan bagaimana gambaran seperti Aktivitas Video apa identifikasi Blog Sebagai identitas kaum Ajang muda Indonesia di Pembentukkan tengah media Identitas Diri digital yang dihadirkan oleh kaum muda tersebut melalui aktivitas mereka atau teman-teman mereka (kaum muda lainnya) melalui medium Youtube. 1. New Media 1. Computer 2. Rerpresentasi Mediated Identitas Communication (CMC) 2. Impression Mangement 3. The Communication Theory Of Identity (CTI) 4. Teori Konstruksi Sosial Penelitian Kualitatif. Deskriptif Paradigma Konstruktivisme, Penelitian Deskriptif Kualitatif.

(35) 19. Hasil Penelitian. Media sosial Youtube menjadi Trendsetter dimasyarakat karena Youtube merupakan media komunikasi yang bersifat audio visual, menjadi pusat informasi berupa media digital, serta Youtube menjadi ruang untuk mencari popularitas secara singkat.. Remaja mempresentasi diri dengan melakukan pengelolaan kesan dimana pengelolaann kesan ini menjadi kebutuhan untuk menunjukkan eksistensi diri mereka. Pengelolaan kesan dilakukan dengan mengatur moment yang ditampilkan , mengelola perilaku interaksi di dalam pathuntuk memperoleh tanggapan postif dari orang lain yang merupakan symbol dari ketertarikan orang lain.. Kaum muda memaknai aktivitas mereka dalam komunikasi di media digital Youtube sebagai ekspresi, eksistensi diri dan kebebasan diri kaum muda guna membuka jaringan dan menghilangkan isolasi diri dari lingkungannya. Identitas kaum muda disini bersifat instan, tidak tunggal, sangat luwes, cair/fluid, menjadi suatu yang mendobrak standar atau versi eksistensi manusia dalam dunia nyata.. 2.2 Kerangka Konsep Penelitian dan Teori 2.2.1 Komunikasi Dalam kehidupannya manusia adalah mahluk sosial. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia harus berhubungan dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan apabila kedua belah pihak mengadakan suatu komunikasi atau mengadakan hubungan dengan masyarakat atau lingkungan sekitarnya. Begitu banyak ahli berpendapat tentang definisi komunikasi salah satunya di jelaskan oleh Stewart L.Tubbs dan Sylvia Moss. Tubbs dan Moss mendefinisikan komunikasi sebagai “proses penciptaan makna antara.

(36) 20. dua orang (komunikator 1 dan komunikator 2) atau lebih. Menurut mereka, terdapat dua bentuk umum tindakan yang dilakukan orang yang terlibat dalam komunikasi, yaitu penciptaan pesan dan penafsiran pesan. Pesan disini tidak harus berupa kata-kata namun bisa juga merupakan pertunjukkan (display), termasuk pakaian,. perhiasan dan hiasan wajah. (make up atau jenggot), atau yang lazimnya disebut pesan non verbal, (Mulyana, 2008:65) Komunikasi menurut Raymond S. Ross adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator. (Mulyana, 2008:69) Arti daripada lambang-lambang dalam proses komunikasi, yakni sebagai berikut : a.. Verbal, meliputi kata-kata, angka baik yang tertulis maupun yang di ucapkan. b.. Non-verbal, meliputi ekspresi formal, gerak anggota tubuh, pakaian, warna, musik, waktu, ruang, rasa sentuhan dan bau. c.. Paralinguistik, meliputi kualitas suara, kecepatan berbicara, tekanan suara dan vokalisasi, yang bukan kata-kata, yang digunakan untuk mennjukkan makna dan emosi tertentu. (Mulyana, 2008:70).

(37) 21. 2.2.2 Proses Komunikasi Proses komunikasi dapat terjadi bila sumber (komunikator) bermaksud menyampaikan gagasan (informasi, saran, permintaan dan seterusnya) yang ingin disampaikan kepada penerima dengan maksud tertentu. Pesan tersebut disampaikan melalui saluran (channel) tertentu misalnya dengan bertatap muka langsung, telepon, surat dan seterusnya. Setelah pesan sampai kepada penerima, selanjutnya terjadi proses decoding, yaitu menafsirkan pesan tersebut. Setelah itu terjadilah respons pada penerima pesan. (Harapan, 2016;16) Model dasar komunikasi menurut Wilbur Schramm menganggap komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang menyandi, menafsirkan, menyandi-balik, mentransmisikan, dan menerima sinyal. (Mulyana, 2007:151) Message. Encoder. Decoder. Interpreter. Interpreter. Decoder. Encoder. Message. Gambar 2.1 Model Komunikasi Wilbur Schramm.

(38) 22. 2.2.3 Media Baru New media atau media baru disebut juga media digital. Media digital adalah media yang kontennya berbentuk gabungan data, teks, suara dan berbagai jenis gambar yang disimpan dalam format digital dan disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optik broadband, satelit dan transmisi gelombang mikro. (Flew, 2008 :2-3). Menurut Flew, media baru atau bentuk informasi digital sejenis, memiliki lima karakteristik: a.. Manipulable. Informasi digital mudah diubah dan diadaptasi dalam berbagai bentuk, penyimpanan, pengiriman dan penggunaan.. b.. Networkable. Informasi digital dapat dibagi dan dipertukarkan secara terus-menerus oleh sejumlah besar pengguna di seluruh dunia.. c.. Dense. Informasi digital berukuran besar dapat disimpan di ruang penyimpanan kecil (contoh USB flash disk) atau penyedia layangan jaringan.. d.. Compressible. Ukuran informasi digital yang diperoleh dari jaringan mana pun dapat diperkecil melalui proses kompres dan dapat didekompres kembali saat dibutuhkan.. e.. Impartial. Informasi digital. yang disebarkan melalu jaringan. bentuknya sama dengan yang direpresentasikan dan digunakan oleh pemilik atau penciptanya.. Untuk bisa disebut sebagai new media, sebuah medium harus memiliki 4C dan tiga elemen dasar, yaitu:.

(39) 23. a.. Computing and Information Technology. Untuk bisa disebut new media, sebuah medium (media massa) setidaknya harus memiliki unsur information, communication dan technology di dalam tubuhnya. Tidak bisa hanya salah satunya saja.. b.. Communication Network. Sebuah new media harus memiliki kemampuan untuk membentuk sebuah jaringan komunikasi antar penggunanya.. c.. Digital Media and Content. Yang tergolong relevan untuk disebut sebagai new media saat ini adalah apabila media massa tersebut mampu menyajkan sebuah medium dan konten yang sifatnya digital.. d.. Convergence. New media harus mampu berintegrasi dengan mediamedia lain (baik tradisional maupun modern) karena inti dari konvergensi adalah integrasi antara media yang satu dengan media yang lain. (Lievrouw & Livingstone, 2006:23), Persamaan definitive tentang konsep media baru memperlihatkan. bahwa kekuatan dalam suatu media baru adalah penguasaan teknologi terutama internet yang dapat membawa perubahan dalam masyarakat. Keberadaan media baru tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknologi dan komunikasi yang begitu pesat. Internet sebagai sebuah produk teknologi komunikasi, meski sudah berkembang beberapa puluh tahun yang lalu, namun masih jadi perbincangan publik hingga sekarang. Publik tidak hanya membicarakan “kekuatan” internet, tetapi juga dampak negatif yang menyertainya (Junaedi, 2017:7).

(40) 24. 2.2.4 Media Sosial Media sosial memberikan bentuk interaksi baru yang membawa kita kembali pada hubungan pribadi dalam cara yang tidak bisa dilakukan oleh media sebelumnya. Era media pertama digambarkan oleh 1) sentralisasi produksi (satu menjadi banyak); 2) komunikasi satu arah ; 3) kendali situasi untuk sebagian besar ; 4) reproduksi stratifikasi sosial dan perbedaan melalui media; 5) audiens massa yang terpecah; 6) pembentukkan kesadaran sosial . era media kedua, sebaliknya dapat digambarkan sebagai berikut 1) desentralisasi; 2) dua arah; 3) diluar kendali situasi; 4) demokratisasi; 5) mengangkat kesadaran individu; dan 6) orientasi individu.perbedaan pandangan era penekanannya pada penyiaran , dan era media kedua pada jaringan. Kedua pandangan tersebut adalah pendekatan interaksi sosial (social interaction) dan pendekatan integrasi sosial (social integration) Homs dalam Littlejohn, edisi9,2009:413). Pendekatan interaksi sosial membedakan media menurut seberapa dekat media dengan model interaksi tatap muka. Media sosial adalah jaringan informasi baru dan teknologi informasi dengan menggunakan suatu bentuk komunikasi menggunakan konten interaktif dan user-diproduksi dan hubungan interpersonal diciptakan dan dipelihara. Layanan jaringan media sosial yang khas bisa berbagi konten, komunitas web, dan forum internet. (Ardha, 2014:293). Media sosial adalah media untuk interaksi sosial, dengan menggunakan teknik komunikasi yang sangat mudah dan scalable atau.

(41) 25. media sosial adalah penggunaan teknologi berbasis web dan mobile untuk mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.. Karakteristik media sosial : Gambe,. Teri. dan. Michael. dalam. Communication. Works. sebagaimana dikutip Wikipedia menyebutkan, media sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1). Pesan disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke berbagai banyak orang. 2). Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui Gatekeeper. 3). Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media lainnya. 4). Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi (http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertiankarakteristik.html diakses pada 3 April 2017. 11.08 WIB). Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka.. membentuk. komunitas dan jejaring, mencari informasi dan berita, serta sarana berbagi gagasan dan pendapat. Jenis-jenis media sosial terbagi dalam 6 kategori, yakni : 1) Media Jejaring Sosial Sosial (Social Networking) Social Networking atau jaringan sosial merupakan medium yang palung populer dalam kategori media sosial.medium ini merupakan.

(42) 26. sarana yang bisa digunakan pengguna untuk melakukan hubungan sosial, termasuk konsekuensi atau efek dari hubungan sosial tersebut, di dunia virtual. “Situs jejaring sosial adalah media sosial yang paling populer. Media sosial tersebut memungkinkan anggota untuk berinteraksi satu sama lain Interaksi terjadi tidak hanya pada pesan teks, tetapi juga termasuk foto dan video yang mungkin menarik perhatian pengguna lain. Semua posting (publikasi) merupakan real time, memungkinkan anggota untuk berbagi informasi seperti apa yang sedang terjadi” (Saxena, 2014) Contohnya seperti facebook, media sosial yang digunakan untuk mempublikasikan konten, seperti Profil, aktivitas atau bahkan pendapat pengguna; juga sebagai media yang memberikan ruang bagi komunikasi dan interaksi dalam jejaring sosial di ruang siber. 2) Jurnal Online (Blog) Blog merupakan media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk mengunggah aktivitas seharian , saling mengomentari dan berbagi, baik tautan web lain, informasi dan sebagainya. Pada awalnya, blog merupakan suatu bentuk situs pribadi yang berisi kumpulan tautan ke situs lain yang dianggap menarik dan diperbarui setiap harinya, pada perkembangan selanjutmya blog memuat banyak jurnal (tulisan kesehatrian pribadi) pemilik media dan terdapat kolom komentar yang bisa diisi oleh pengunjung. Karakter dari blog antara lain penggunanya adalah pribadi dan konten yang di publikasikan juga terkait pengguna itu sendiri. Pada awalnya blog cenderung di kelola oleh individu-individu, namun sesuai.

(43) 27. dengan kebutuhan dan perkembangan jangkauan terhadap khalayak membuat perusahaan maupun institusi bisnis juga terjun mengelola blog. Konten yang dibangunoleh pemilik blog atau blogger cenderung berupa user experience atau pengalaman pemilik. Kecuali untuk blog perusahaan, biasanya memuat aktivitas perusahaan dengan sudut pandang orang ketiga. 3) Jurnal Online Sederhana (Microblogging) Tidak berbeda dengan blog, microblogging merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi pengguna untuk menulis dan mempublikasikan aktivitas aktivitas serta atau pendapatnya. Secara historis, kehadiran jenis media sosial ini merujuk pada munculnya Twitter yang hanya menyediakan ruang tertentu atau maksimal 140 karakter. Sama seperti media sosial lainnya, di Twitter pengguna bisa menjalin jaringan dengan pengguna lain, menyebarkan informasi, mempromosikan pendapat/pandangan pengguna lain, sampai membahas isu terhangat (trending topic) saat itu juga dan menajdi bagian dari isu tersebut dengan turut berkicau (tweet) menggunakan tagar (hastag) tertentu. 4) Media Berbagi (Media Sharing) Situs berbagi media merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media , mulai dari dokumen (file), video, audio, gambar dan sebagainya..

(44) 28. “….adalah situs media sosial yang memungkinkan anggota untuk menyimpan dan berbagi gambar, podcast, dan video secara online. Kebanyakan dari media sosial ini adalah gratis meskipun bebebrapa juga mengenakan biaya keanggotaan, berdasarkan fitur dan layanan yang mereka berikan” (Saxena, 2014) Beberapa contoh media berbagi ini adalah Youtube, Flicker, Photobucket, atau Snapfish. 5) Penanda Sosial (Social Bookmarking) Social bookmarking merupakan media sosial yang bekerja untuk mengorganisasi, menyimpan, mengelola dan mencari informasi atau berita terntentu secara online. Informasi yang di berikan di media sosial ini bukanlah informasi yang utuh. Artinya, pengguna hanya disediakan informasi—bisa teks, foto atau video singkat sebagai penghantar yang kemudian pengguna akan diarahkan pada tautan sumber informasi itu berada. Cara kerjanya bisa. seperti. lemari. katalog. di. perpustakaan.. lemari. tersebut. menyediakan beragam informasi terkait buku beserta nomor panggilnya yang disesuaikan dengan bidang ilmu maupun karakter dari buku tersebut. Namun, bagaimana informasi itu terpublikasi , disinilah perang pengguna untuk memberikan label atau tanda tagar (hastag) kemudian memasukkannya dalam situs social bookmarking. Beberapa situs social bookmarking yang populer adalah Delicious.com, StumbleUpon.com, Digg.com, Reddit.com, dan untuk di Indonesia adalah LintasMe..

(45) 29. 6) Media Konten Bersama (Wiki) Media sosial ini merupakan situs yang kontennya hasil kolaborasi dari para penggunanya. Mirip dengan kamus ensiklopedi, Wiki menghadirkan pada pengguna pengertian, sejarah, hingga rujukkan buku atau tautan tentang satu kata. Dalam praktiknya, penjelasanpenjelasan tersebut dikerjakan oleh para pengunjung. Artinya, ada kolaborasi atau kerja bersama dari semua pengunjung untuk mengisi konten dalam situs ini. (Nasrullah, 2015:39-46). 2.2.5 Youtube Youtube adalah layanan berbagi video gratis melalui internet yang didirikan pada bulan Februari tahun 2005. Youtube beroperasi dengan menggunakan teknologi Adobe Video Flash. Adobe Video Flash Player adalah teknologi yang paling banyak digunakan untuk memutar video internet dan permainan internet. Layanan internet ini bermula dari kerja iseng tiga mantan pegawai paypal. Chad Hurley, Steve Chan, dan Jawed Karim. Perusahaan ini berdiri di San Bruno, California. Bermacam jenis video bisa diunggah ke dalam Youtube. Dari mulai rekaman acara tv, cuplikan film, dan video music. Hal inilah alasan yang menjadi pilihan dari berbagai macam elemen masyarakat untuk menggunakannya. Akan tetapi selain digunakan sebagai ajang promosi gratis, Youtube juga mendapat banyak gugatan hukum berkenaan dengan hak cipta. Organisasi seperti Viacom,Mediaset, dan The English Premier.

(46) 30. League mengajukan tuntutan berkaitan dengan aturan yang lemah dalam Youtube terhadap pelanggaran hak cipta. Sejumlah warga pun menutup situs Youtube di negara mereka. Antara lain, Iran, Turki, Maroko, China, Pakistan, dan Libya. Thailand juga pernah mematikan koneksi ke Youtube pada tahun 2006 – 2007 berkenaan dengan sipostingnya video yang tidak pantas tentang raja mereka Bhumibol Adulyadej. Pada bulan Mei 2010 di dapat laporan bahwa youtube diakses lebih dari dua trilyun anggota per harinya. Angka ini lebih dari dua kali lipat jumlah penonton dari tiga stasiun televisi utama di Amerika Serikat. Dan pada bulan Januari 2012, Youtube menyatakan bahwa jumlah tersebut naik menjadi empat miliar perhari. Video yang bisa diunggah ke Youtube dibatasi maksimal 15 menit saja pada tahun 2005, dan diturunkan menjadi 10 menit pada tahun 2006 karena ditemukan bahwa video yang banyak diunggah kebanyakan adalah acara-acara televisi dan film. Di Indonesia, Youtube belum menjadi sesuatu yang harusdi antisipasi dari penggunaanya. Hal tersebut menjadikan Youtube sebagai media terpilih oleh masyarakat untuk mempublikasikan sesuatu dalam bentuk video. Bahkan Youtube sukses mengubah hidup seseorang dari “nobody” hingga jadi “somembody”. Seperti halnya Shinta-Jojo, duet wanita asal Bandung, melalui lagu Keong Racun juga sudah merasakan menjadi artis dadakan. Berawal dari keisengan, dua dara manis bernama Jovita.

(47) 31. Adityasari dan Sinta Nurmansyah menjadi pembicaraan banyak orang. Pembuatan video itu pun cukup menggunakan fasilitas webcam laptop miliknya. Gambar diambil di kediamannya. Ternyata, dalam satu hari video mereka di-upload serta komentar melalui Youtube. Ditambah lagi sampai menjadi pemuncak trending topic di situs Twitter. Setelah itu menyusul Norman Kamaru, yakni seseorang polisi berpangkat briptu yang membuat heboh dengan video lipsync. Dia berakting mengikuti aksi goyangan Shah Rukh Khan, artis idolanya yang berasal dari India. Melalui Youtube seseorang menyalurkan kreatifitasnya, dan hasilnya luar biasa. Tiba-tiba saja nama anggota Brimob dari Gorontalo itu melejit. Sebuah single K-pop tahun 2012 yang dinyanyikan oleh rapper Korea Selatan, Park Jae Sang, atau lebih dikenal dengan nama PSY yang melejit pada media sosial Youtube. PSY dengan tarian gangnam atau biasa disebut dengan “Gangnam Style” menjadi video K-pop yang paling banyak ditonton di Youtube. Video tersebut telah dilihat oleh lebih dari 800 juta kali pada bulan November 2012, dan mencapai posisi nomor satu di YouTube Top 100 Music Videos pada minggu terakhir Agustus 2012.. 2.2.6 Vlog Video Blog atau Vlog merupakan video dokumentasi yang awalnya diunggah oleh para jurnalistik, awalnya berfungsi sebagai media opini dan informasi. Dimulai dari seseorang bernama Adam Kontras yang memposting sebuah video bersama dengan entri blognya pada tahun 2000..

(48) 32. Dan di tahun yang sama pada bulan November, Adriam Miles memposting video yang mengubah text pada gambar diam dan menggunakan kata vlog yang merujuk pada video blog yang ia posting. Dan di tahun 2004, Steve Garfield meluncurkan video blognya snediri dan menyatakan bahwa tahun itu adalah tahunnya video blog. Mulai saat itu dikenal yang namanya Vlog. Di awal kemunculan Vlog di tahun 2005, Indonesia belum mengenal Vlog sama sekali. Namun, baru-baru ini apalagi sejak tahun 2014 banyak vlogger-vlogger Indonesia yang sudah menunjukkan eksistensinya melalui Youtube. Seperti akun Andovi da Lopez, Raditya Dika, Aaron Shahab dan masih banyak lagi. Mereka selalu menyajikan video-video lucu dan menarik yang siap menghibur pengikutnya. Tidak hanya melaui Youtube, pengunggah atau Vlogger dapat mengunggah video mereka melalui situs web berbagi video lainnya seperti Vimeo, Vidi.com dan lain-lain. Melalui situs-situs tersebut para pengguna dapat dengan mudah mengunggah, menonton dan berbagi video. Saat ini banyak orang menggunakan Vlog sebagai sarana untuk memperluas jaringan dalam berkomunikasi serta menginformasikan tentang kegiatan dan hal-hal yang ada di sekeliling mereka yang di abadikan dalam video. Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut dengan aktualisasi diri atau lebih tepatnya eksistensi diri. Bila kita hanya berdiam diri saja, orang akan memperlakukan kita seolah-olah kita ini tidak eksis. Dalam kasus ini berbicara dalam arti menyebarluaskan video yang dirasa mampu mendorong rasa ingin tahu orang lain, menunjukkan.

(49) 33. jati diri kita siapa berasal dari status manakah kita, dan lainnya. Dalam membuat Vlog ada beberapa yang harus di perhatikan sebelum memulai rekaman seperti, menentukan tujuan, pikirkan tujuan anda terlebih dahulu apakah tujuan anda hanya ingin di kenal teman anda atau lebih dari itu? selanjutnya menentukan tema, hal ini menjadi salah satu unsur yang terpenting dalam membuat vlog karena tema ini yang akan menarik penonton apakah itu tentang “how to” maupun sekedar aktivitas sehari-hari. Langkah-langkah dalam membuat Vlog : 1). Buat channel atau akun Langkah pertama dalam membuat Vlog kreasi sendiri adalah dengan membuat akun atau channel di situs web berbagi video seperti Youtube, Vidio.com, Vimeo dan sebagainya. Akun ini berfungsi sebagai saluran Vlog yang akan di unggah. Jadi, khalayak atau penonton akan dengan mudah mencari daftar Vlog melalui akun yang sudah dibuat.. 2). Mulai buat Vlog dengan Kamera atau Handycam Langkah kedua dalam membuat Vlog yaitu memulai rekaman video, saat membuat video pastikan memiliki beberapa peralatan pendukung untuk pengambilan gambar. Bila memungkinkan sedikit juga peralatan lighting sebagai pencahayaan apabila diperlukan.. 3). Lakukan proses Editting Vlog sebelum di unggah.

(50) 34. Setelah semua rekaman vlog sudah dibuat maka, langkah selanjutnya ialah dengan melakukan proses editing Vlog. Proses editing bertujuan agar video yang akan di unggah memiliki grafis dan audio yang bagus, sehingga akan menarik khalayak untuk menonton. 4). Langkah terakhir dalam membuat Vlog ialah, dengan memulai proses unggah video ke situs web berbagi video (https://masdennes.blogspot.co.id/2016/07/apa-itu-vlog-danperbedaannya-dengan-blog.html). 2.2.7 Teori Computer Mediated Communication (CMC) Computer Mediated Communication menurut AF Wood dan M J Smith (2014:79) adalah segala bentuk komunikasi antar individu dengan kelompok yang saling berinteraksi melalui melalui computer dalam suatu jaringan internet. CMC mempelajari bagaimana perilaku manusia dibentuk atau diubah melalui pertukaran informasi menggunakan media computer. Menurut pakar Computer Mediated communicationyaitu Joseph Walther. dan. Malcolm. parks. dalam. buku. Computer. Mediated. Communication dari Thurlow, et all (2004:31), berikut merupakan bentuk teknologi internet yang cenderung menarik di computer mediated communication (a) email, lisserver dan mailing list, (b) Newsgroup, bulletinboard dan blog, (c) personal homepage dan webcam. Dalam CMC terdapat dua bentuk komunikasi yaitu synchronous (real time) dan asynchronous (delay). Bentuk bentuk komunikasi.

(51) 35. synchronous ditemui pada individu yang melakaukan pembicaraan tatap muka, berbicara di telepon atau diskusi tatap muka dimana partisipannya dapat memberikan timbal balik secara langsung. Dalam CMC komunikasi yang bersifat synchronous dapat ditemui pada chat room dan video message. Sedangkan komunikasi yang bersifat asynchronous dapat ditemui pada bentuk-bentuk komunikasi dimana balasannya memerlukan waktu, seperti saat mengirim surat atau fax. Dalam CMC bentuk komunikasi asynchronous dapat ditemui saat mengirimkan surat elektronik (email) CMC memiliki sistem yang dapat mendukung operasional komunikasi, seperti halnya komunikasi tatap muka, dimana pesannya dapat disampaikan secara verbal dan non verbal, demikian pula komunikasi yang dilakukan diinternet pun dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Terdapat lima jenis sistem media yang mendukung CMC secara verbal dan non verbal yaitu text, graphics, image, audio dan video. Lima jenis media ini digunakan untuk mendukung aktivitas komunikasi melalui internet yang disampaikan secara verbal maupun non verbal dan akan memberikan efek psikologi tertentu sesuai dengan keingan dan ekspresi yang ingin ditampilkan pengguna internet.. 2.2.8 The Communication Theory Of Identity (CTI) Identitas sering kali dipahami sebagai sebuah hasil dari pencarian keseimbangan dalam hidup dan sebagian begantung pada kekuatan yang didapatkan manusia dari leluhur mereka. Identitas merupakan penghubung.

(52) 36. utama antara individu dan masyarakat serta komunikasi merupakan mata rantai yang memperbolehkan hubungan ini terjadi. Michael Hect memperkenalkan dimensi-dimensi identitas khusus, termasuk perasaan (dimensi afektif), pemikiran (dimensi kognitif), tindakan (dimensi perilaku), dan transenden (spiritual). Karena cakupannya yang luar biasa, identitas adalah sumber bagi motivasi dan ekspektasi dalam kehidupan serta memiliki kekuatan yang tetap yaitu abadi. Littlejohn,2011:131) Komunikasi merupakan alat untuk membentuk identitas dan juga mengubah mekanisme. Identitas anda baik dalam pandangan diri anda maupun orang lain, dibentuk ketika kita secara sosial berinteraksi dengan orang lain. kita mendapatkan pandangan serta reaksi lain dalam interaksi sosial dan sebaliknya, memperlihatkan rasa identitas dengan cara mengekpresikan diri dan merespons orang lain. Subjective Dimension akan identitas diri pribadi anda, sedangkan Ascribed Dimension adalah apa yang orang lain katakan tentang diri anda. Dengan kata lain, rasa identitas terdiri dari makna-makna yang dipelajari dan yang di dapatkan diri pribadi ; makna-makna tersebut di proyeksikan kepada orang lain kapan pun anda berkomunikasi suatu proses yang menciptakan diri anda yang digambarkan. Hecht menguraikan identitas melebihi pengertian sederhana akan dimensi diri dan dimensi yang digambarkan. Kedua dimensi tersebut berinteraksi dalam rangkaian empat tingkatan atau lapisan. Tingkatan pertama adalah personal layer, yang terdiri dari rasa akan keberadaan diri anda dalam situasi sosial. Tingkatan kedua adalah enactment layer atau.

(53) 37. pengetahuan orang lain tentang diri anda berdasarkan pada apa yang anda lakukan, apa yang anda miliki, dan bagimana anda bertindak. Penampilan anda adalah simbol-simbol aspek yang lebih mendalam tentang identitas anda serta orang lain akan mendefinisikan dan memahami anda melalui penampilan tersebut. Tingkatan yang ketiga adalah relational atau siapa diri anda dalam kaitannya dengan individu lain. Identitas dibentuk dalam interaksi anda dengan mereka. Anda dapat melihat dengan sangat jelas identitas hubungan ketika anda merujuk diri anda secara spesifik sebagai mitra hubungan seperti ayah, suami, isti, rekan kerja. Perhatikan bahwa anda menjadi terikat kepada peran tertentu yang berhadap-hadapan dengan peran lain, seperti “bos” “sahabat karib” “koki” “konsuler’. Oleh karena itu pada tingkat hubungan, identitas sangat tidak individualis, tetapi terikat pada hubungan itu sendiri. Tingkatan keempat communal, yang diikat pada kelompok atau budaya yang lebih besar. Tingkat identitas ini sangat kuat dalam banyak budaya Asia, misalnya, ketika identitas seseorang dibentuk terutama oleh komunitas yang lebih besar daripada oleh perbedaan individu di antara manusia dalam komunikasi. Kapan pun anda memperhatikan apa yang dipikirkan. dan. dilaksanakan. oleh. komunitas. anda,. maka. anda. menyesuaikan diri pada tingkatan identitas anda sendiri. Menurut Kellner (2003), Media menghadirkan suatu budaya yang mana orang dapat membangun identitas, rasa, budaya, kebangsaan ;.

(54) 38. membangun batas antara; ‘kami’ dan ‘mereka’; Membentuk pandangan umum tentang dunia dan nilai-nilai yang terdalam; Mendefinisikan apa yang baik dan yang tidak; juga menyediakan bahan-bahan untuk membuat identitas dimana individu memasukkan diri dalam societies techno-kapitalis kontemporer sebagai bagian dari budaya global. Disini posisi Vlog bisa menjadi suatu medium yang memberikan akses bagi pembentukkan identitas atau membentuk identitas itu sendiri. Vlog yang juga merupakan alternatif media, menghadirkan berbagai fenomena dari berbagai aspek konsumen yang sekaligus menjadi produsen pesan. Oleh karena itu, konten yang dihadirkan Vlog bisa menjadi identitas baru yang bersifat independen, oposisi, pinggiran ataupun justru masuk kembali ke dalam arus budaya mainstream. Remaja atau kaum muda adalah kelompok orang yang mudah terpengaruh oleh lingkungan. Reynolds dan Wells menjelaskan bahwa perubahan fisik, psikologis dan sosial yang terjadi pada kaum muda sebagai konsumen. Salah satunya adalah bentuk sikap dan ketertarikan kaum muda, misalnya minat yang sangat kuat terhadap penampilan. Saat masa kaum muda, minat pribadi dan sosial merupakan kelompok minat yang paling kuat dirasakan. (Sihotang, 2009:4-9) Sementara menurut Ibrahim, menjelaskan bahwa minat pribadi timbul karena kaum muda menyadari bahwa penerimaan sosial terutama peer group nya sangat dipengaruhi oleh keseluruhan yang dinampakkan kaum muda. Kemampuan yang dimiliki kaum muda dapat meningkatkan.

(55) 39. atau menurunkan pandangan teman-teman sebaya terhadap dirinya. Sesuatu yang bersifat pribadi seperti tampang, bentuk tubuh, pakaian atau perhiasan, dan. sebagainya,. sangat. diminati. karena. erat. berkaitan. dengan. keberhasilannya dalam pergaulan. (Sihotang, 2009:4-9) Chen Yu dan Seok menjelaskan bahwa penerimaan diri merupakan suatu proses dalam mencari identitas diri. Berkaitan dengan pencarian atau pembentukkan identitas diri , terdapat periode para kaum muda sangat senang untuk mencoba sesuatu yang yang baru atau yang sedang trend dan berkaitan dengan citra diri ysng ingin ditampilkan oleh kaum muda tersebut. Mengikuti trend, membuat para kaum muda merasa percaya diri dan diterima oleh lingkungan sosialnya. Upaya untuk menemukan identitas atau jati diri berkaitan dengan cara kaum muda menampilkan dirinya. Kaum muda, ingin kehadirannya diakui sebagai bagian dari kelompok sebaya secara khusus. Demi pengakuan tersebut, kaum muda seringkali bersedia melakukan berbagai upaya meskipun bukan sesuatu yang diperlukan atau berguna bagi mereka bila ditinjau dari kacamata orang tua atau orang dewasa lainnya. (Zebua & Nurdjayadi, 2001:73, Sihotang, 2009:4-9) Dalam konteks ini, tidak heran jika kaum muda akan selalu berupaya menampilkan dirinya, termasuk dimuka umum atau publik guna mendapatkan perhatian dari lingkungannya, terutama teman-temannya. Tidak heran pula jika kaum muda ingin selalu diakui melalui penampilannya, karakternya, gayanya, kelebihannya dan sebagainya..

(56) 40. Kehadiran Vlog kemudian dijadikan salah satu media untuk penyaluran bakat, keinginan, penampilan, kepercayaan diri, ambisi, karakter, gaya, kelebihan diri kaum muda kepada publik guna mendapatkan perhatian dari orang lain, sehingga ia kemudian dapat diakui publik atau dianggap berhasil dalam pergaulannya Menurut Erikson dan Santrock (2003) mengatakan bahwa hal yang paling utama dalam perkembangan identitas diri adalah eksperimentasi kepribadian dan peran. Erikson yakin bahwa remaja akan sejumlah pilihan dan titik tertentu akan memasuki masa moratorium. Pada masa moratorium ini, remaja mencoba peran dan kepribadian yang berbeda-beda sebelum akhirnya remaja mencapai pemikiran diri yang stabil. Menurut Erikson (1989), terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukkan identitas diri yaitu: 1). Lingkungan sosial, dimana ia tumbuh dan berkembang seperti kelurga, tetangga dan kelompok teman sebaya.. 2). Kelompok acuan (reference group), yaitu kelompok yang terbentuk pada remaja misalnya kelompok agama atau kelompok yang memiliki minat yang sama dimana melalui kelompok tersebut remaja dapat memperoleh nilai-nilai dan peran yang dapat menjadi acuan bagi dirinya.. 3). Tokoh idola, yaitu seseorang yang sangat berarti seperti sahabat, guru, kaka atau orang yang mereka kagumi..

(57) 41. Menurut Erikson, remaja yang berhasil mencapai suatu identitas diri yang stabil bercirikan : . Memperoleh suatu pandangan yang jelas tentang dirinya.. . Memahami perbedaan dan persamaan dengan orang lain.. . Menyadari kelebihan dan kekurangan dirinya.. . Penuh percaya diri.. . Tanggap terhadap berbagai situasi.. . Mampu mengambil keputusan penting.. . Mampu mengantisipasi tantangan masa depan.. . Mengenal perannya dalam masyarakat.. 2.2.9 Impression Management Dalam interaksi tentunya manusia tidak dapat menghindari untuk mengungkapkan dirinya pada orang lain. Sungguh pun mereka mencoba untuk membatasi apa yang di ungkapkan, tapi tetaplah akan bercerita sedikit tentang dirinya. Bahkan walaupun mereka meyakini bahwa tak akan membohongi. orang. tentang. siapa. sesungguhnya. dirinya,. dalam. kenyataannya tetap berusaha membentuk atau mengelola pesan. Dalam proses presentasi diri biasanya individu akan melakukan pengelolaan kesan (impression management). Pada saat ini, individu melakukan suatu proses dimana dia akan menseleksi dan mengontrol perilaku mereka sesuai dengan situasi dimana perilaku itu di hadirkan serta memproyeksikan pada orang lain suatu image yang diinginkannya. Manusia.

(58) 42. melakukan hal tersebut, karena ingin orang lain menyukainya , ingin mempengaruhi mereka, ingin memperbaiki posisi, memelihara status dan sebagainya. Dengan demikian presentasi diri atau pengelolaan kesan dibatasi dalam cara-cara yang sudah di perhitungkan untuk memperoleh penerimaan dan atau persetujuan orang lain. Ada dua komponen dalam pengelolaan kesan, yakni : 1) Motivasi pengelolaan kesan (impression-motivation) : motivasi pengelolaan kesan menggambarkan bagaimana motivasi yang dimiliki untuk mengendalikan orang lain dalam melihat diri atau untuk menciptakan kesan tertentu dalam benak pikiran orang lain 2) Konstruksi pengelolaan kesan (impression-con-struction) : adalah menyangkut pemilihan image tertentu yang ingin diciptakan dan mengubah perilaku dalam cara-cara tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Argyle (1994) mengemukakan ada tiga motivasi primer pengelolaan kesan, yaitu keinginan untuk mendapatkan imbalan materi atau sosial, untuk mempertahankan atau meningkatkan harga diri, dan untuk mempermudah. pengembangan. identitas. diri. (menciptakan. dan. mengukuhkan identitas diri). Motivasi untuk mengelola kesan biasanya sering terjadi dalam situasi yang melibatkan tujuan-tujuan penting (seperti persahabatan,.

(59) 43. persetujuan, imbalan materi) dimana individu yang melakukannya merasa kurang puas dengan image yang diproyeksikan saat ini (self-discrepancy).. 2.2.10 Teori Konstruksi Sosial Istilah konstruksi sosial atas realitas (social construction of reality), menjadi terkenal sejak diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckman melalui bukunya “the Social Construction of Reality, a Treatise in the Sociogical of Knowledge” (1966). Ia menggambarkan proses sosial melalui tindakan dan interaksinya, yang mana indvidu menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif. Bebas di dalam dunia sosialnya (Anwar, 2013:379) Teori ini berakar pada paradigma konstruktivis yang melihat realitas sosial sebagai konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu yang merupakan manusia bebas. Individu menjadi penentu dalam dunia sosial yang di konstruksi berdasarkan kehendaknya. Manusia dalam banyak hal memiliki kebebssan untuk bertindak di luar batas control struktur dan pranata sosialnya dimana individu melalui respon-respon terhadap stimulus dalam dunia kognitifnya. Dalam proses sosial, individu manusia dipandang sebagai pencipta realitas sosial yang realtif Sejauh ini ada tiga macam konstruktivisme, (1) konstruktivisme radikal, (2) konstruktivisme realism hipotesis, (3) konstruktivisme biasa (Suparno, 1997:25). Konstruktivisme radikal hanya dapat mengakui apa yang dibentuk oleh pikiran manusia. Kaum konstruktivisme radikal.

(60) 44. mengesampingkan hubungan antara penegetahuan dan kenyataan sebagai suatu kriteria kebenaran. Pengetahuan bagi mereka tidak merefleksikan suatu realitas ontologism subjektif, namun sebagai sebuah realitas yang dibentuk oleh pengalaman seseorang. (Bungin Burhan, 2008:190) Dalam pandangan realism hipotesis, pengetahuan adalah sebuah hipotesis dari stuktur realitas yang mendekati realitas dan menuju kepada pengetahuan yang hakiki. Sedangkan konstruktivisme biasa mengambil semua konsekuensi konstruktivisme dan memahami penegtahuan sebagai gambaran dari realitas itu. Kemuadian pengetahuan individu dipandang sebagai suatu gambaran yang dibentuk dari rwlaitas objek dalam dirinyas endiri (Suparno, 1997:27). Dari ketiga macam konstruktivisme, terdapat kesamaan, dimana konstruktivisme dilihat sebagai sebuah kerja kognitif individu untuk menafsirkan dunia realitas yang ada, karena terjadi relasi sosial anatara individu dengan lingkungan atau orang disekitarnya. Kemudian individu membangun sendiri pengetahuan atas realitas yang dilihatnya itu berdasarkan pada struktur pengetahuan yang telah ada sebelumnya,. oleh. Piaget. (Suparno,. 1997:30). disebut. dengan. skema/schemata. Konstruktivisme macam ini yang oleh Berger dan Luckman (1990:1), disebut dengan konstruksi sosial. Berger menemukan konsep menghubungkan antara yang subjektif dan obyektif melalui konsep dialekta, yang dikenal dengan eksternalisasiobjektivasi-internalisasi..

Gambar

Gambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna di Internet tahun 2005 - 2014
Gambar 1.2 Statistik pengguna internet di Indonesia tahun 2016
Gambar  diatas  merupakan  beberapa  contoh  Vlogger-vlogger  Indonesia  yang  sedang  ramai  di  perbicangkan
Tabel 2.1          Kajian Pustaka  Keterangan  Tri  Dharmayanti  (2009-41-142) Universitas  Prof
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dua jenis pertama juga merupakan produk dari penyulingan bahan bakar fosil sehingga juga tergantung pada cadangan minyak bumi, sedangkan methanol (methyl alcohol ) yang

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa ha- sil pengembangan berupa instrumen penilaian kinerja praktikum titrasi asam basa yang terdiri dari

semakin banyak jumlah kendaraan yang melakukan parkir di wilayah Kabupaten Bandung Barat terutama pada tempat-tempat yang menjadi objek pajak parkir, akan memengaruhi besarnya

Hasil ini relevan dengan temuan dalam penelitian ini yaitu harga, produk dan promosi yang masuk dalam faktor 1 merupakan variabel yang berpengaruh terhadap

Untuk meningkatkan produktivitas etanol yang disertai dengan kualitas yang tinggi, maka dilakukan percobaan dengan teknik fermentasi dari molases secara kontinyu menggunakan

Adapun faktor-faktor yang menjadi kendala dalam Pelaksanaan Program Profil Desa di Desa Dauh Puri Kangin Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar bersumber pada

Penelitian dilakukan untukl melihat pengaruh teknologi budi daya kacang hijau yang meliputi sistem tanam (tumpangsari dengan jagung pada berbagai jarak tanam dan

Intensitas serangan hama wereng hijau dengan pemberian kompos gulma siam dan pupuk lainnya tidak menunjukkan berbeda nyata, tetapi tanaman cabai tidak menunjukkan