KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
DI SMP NEGERI SeKABUPATEN KENDAL
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh
DEWI SARI ASIH 1102404003
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP Negeri SeKabupaten Kendal”.
Telah disetujui pembimbing untuk diajukan kesidang panitia ujian skripsi pada :
Hari : Senin
Tanggal : 5 Oktober 2009
Pembimbing I Pembimbing II,
Drs. Suripto, M.Si Drs. Budiyono, MS
NIP. 19550801 198403 1 005 NIP. 19631209 198703 1 002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Drs. Budiyono, MS NIP. 19631209 198703 1 002
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 14 Oktober 2009
Panitia Ujian :
Ketua, Sekertaris,
Drs. Hardjono, M.Pd Heri Tri Lukman BS, S.Pd NIP. 19510801 197903 1 007 NIP. 19820114200501 1 001
Penguji Utama,
Drs. Istyarini, M.Pd
NIP. 19591122 198503 2 001
Penguji/Pembimbing I, Penguji/Pembimbing II,
Drs. Suripto, M.Si Drs. Budiyono, MS
NIP. 19550801 198403 1 005 NIP. 19631209 198703 1 002
karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Oktober 2009
Dewi Sari Asih NIM. 1102404003
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
J Kesuksesan adalah sebuah perjuangan
J Menghormati orang lain sama juga dengan menghormati diri kita sendiri J Jalani hidup dengan keikhlasan bukan kepasrahan
J Kegagalan hanyalah mundur satu langkah untuk melompat lima langkah ke depan
PERSEMBAHAN
J Kedua Orang Tuaku (Sugiyono & Muzaroh) terimakasih atas doa, kasih, sayang dan telah memberikan kepercayaan kepada saya
J Nenekku (Muntatik) terimakasih atas doa dan kasih-sayangnya
J Kakakku (Trismi Ristyowati & Nur Khayatun), adekku (Ginanjar Ari Wibowo) dan Kakak Iparku (Jaka Purwanta & Sugema) terimakasih motivasinya
J Keponakanku yang lucu-lucu (Dek Bima & Dek Rasyid) tante sayang kalian
J Teman-teman TP 2004, kos lama dan kos baru, aku selalu merindukan kalian
J Semua teman-temanku yang dimana saja terimakasih semuanya
dan Maha Penyayang atas segala Rahmat dan KaruniaNya sehingga skripsi dengan judul “Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP Negeri SeKabupaten Kendal” ini dapat penulis selesaikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmojo, M.Si. Rektor UNNES yang telah memberikan izin kepada penulis untuk belajar di UNNES;
2. Drs. Hardjono, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk menyusun skripsi;
3. Drs. Budiyono, M.S. Ketua Jurusan Kurikulum & Teknologi Pendidikan dan Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penyusunan skripsi;
4. Drs. Suripto, M.Si. Pembimbing I yang telah memberi bimbingan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini;
5. Irkham Yasin, S.Pd, Kepala Sekolah SMPN 1 Cepiring. Ahmad Jazuri, S.Pd, Kepala Sekolah SMPN 1 Kangkung. Drs. K. Subagyo, Kepala Sekolah SMPN 1 Brangsong. Dra. Hj. Amien Ariyatna Yusuf, Kepala Sekolah SMPN 2 Kendal. Indar Suci Mulyani, S.Pd, Kepala Sekolah
SMPN 1 Weleri. Marti Rochani, S.Pd, Kepala Sekolah SMPN 1 Kaliwungu. Drs. S. Mudjo Semedi, M.Pd, Kepala Sekolah SMPN 1 Gemuh. Muhitul Himam, S.Pd,M.Si, Kepala Sekolah SMPN 1 Pegandon. Danardono, S.Pd,M.Pd, Kepala Sekolah SMPN 3 Patebon. Drs. Tri Widodo, Kepala Sekolah SMPN 1 Rowosari. Yang telah memberikan ijin penelitian;
6. Bapak dan Ibu Guru yang mengajar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian, terima kasih telah memberikan informasi dan menyediakan data yang diperlukan oleh peneliti;
7. Drs. Istyarini,M.Pd selaku dosen penguji terimakasih atas kritik dan sarannya;
8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah mendidik dan menuangkan ilmunya kepada penulis dan penuh kesabaran dan tanggung jawab;
9. Kedua Orang Tuaku (Sugiyono & Muzaroh) yang selalu mendoakan, memberikan kasih-sayangnya dan telah memberikan kepercayaan kepada saya;
10.Semua teman-teman yang telah membantu dan memberikan semangat, terima kasih atas segala bantuan dan dorongan semangatnya;
11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang budiman.
Semarang,
Penulis
ABSTRAK
Dewi Sari Asih. 2009. Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP Negeri se Kabupaten Kendal. Skripsi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Suripto, M.Si dan Pembimbing II Drs. Budiyono, M.S.
Kata Kunci : Kompetensi Profesional Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Fenomena di SMP Negeri Kabupaten Kendal masih banyak ditemui guru-guru yang tidak membidangi mengajar mata pelajaran TIK. Hal ini disebabkan karena kurangnya guru yang berlatar belakang pendidikan di bidang komputer. Akibatnya guru-guru yang dianggap menguasai komputer mendapat tugas mengajar TIK. Kondisi ini membuat disanksikannya kompetensi guru-guru TIK dalam mengajar. Melihat kondisi tersebut perlu dikaji secara empiris untuk mengetahui: 1) bagaimana kompetensi profesional guru mata pelajaran TIK, 2) bagaimana kemampuan dalam menyiapkan pembelajaran dan 3) bagaimana kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran TIK?
Populasi dalam penelitian ini adalah 60 guru SMP yang mengajar TIK SMP Negeri se Kabupaten Kendal. Sampel penelitian ini adalah 10 guru yang diambil secara cluster sampling. Variabel yang diteliti meliputi kompetensi profesional, kesiapan guru dalam proses belajar mengajar dan kemampuan guru dalam melaksanakan belajar mengajar. Data diungkap menggunakan kuesioner untuk mengungkap kompetensi profesional dan observasi untuk mengungkap kesiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi profesional guru mata pelajaran TIK di SMP Negeri se Kabupaten Kendal dalam penelitian ini termasuk kurang baik. Rendahnya kompetensi tersebut karena guru yang mengajar TIK masih banyak yang bukan berasal dari lulusan TIK. Dan biasanya sekolah hanya mengambil guru yang bisa menggunakan komputer meskipun guru tersebut merangkap mengajar mata pelajaran lain. Kemampuan guru dalam menyiapkan proses belajar mengajar pada mata pelajaran TIK di SMP Negeri se Kabupaten Kendal dalam penelitian ini termasuk baik. Tingginya kesiapan guru tersebut karena adanya tuntutan dari sekolah dan kebiasaan-kebiasaan guru sebelumnya yang selalu menyiapkan proses pembelajaran secara baik. Latar belakang pendidikan dari LPTK menyebabkan para guru memiliki kesiapan dalam pembelajaran. Kemampuan guru pada pelaksanaan dan evaluasi belajar mengajar pada mata pelajaran TIK di SMP Negeri se Kabupaten Kendal dalam penelitian ini termasuk sangat baik.
Melihat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kompetensi professional guru TIK terutama dalam penguasan materi masih tergolong kurang baik, maka disarankan kepada guru TIK untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang komputer. Disarankan kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Keolahragaan Kabupaten Kendal untuk memfasilitasi pelatihan-pelatihan tentang komputer bagi guru TIK SMP Negeri se Kabupaten Kendal.
PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ... iii
PERNYATAAN... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI... x
DAFTAR LAMPIRAN... xii
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Permasalahan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 9
1.5 Manfaat Penelitian ... 10
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru... 11
2.1.1 Kompetensi Pedagogik ... 12
2.1.2 Kompetensi Kepribadian ... 14
2.1.3 Kompetensi Sosial ... 15
2.1.4 Kompetensi Profesional... 16
2.2 Kompetensi Profesional Guru ... 17
2.3 Proses Pembelajaran TIK ... 26
2.3.1 Merencanakan Program Belajar Mengajar ... 27
2.3.2 Melaksanakan atau Mengelola Belajar Mengajar... 31
2.3.3 Kemampuan Menilai Proses Belajar Mengajar ... 33
2.4 Strategi Pembelajaran TIK ... 35
2.5 Standar Kompetensi Mapel TIK... 37
2.6 Sarana Prasarana Pembelajaran TIK ... 39
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 41
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian... 43
3.2.2 Tempat Penelitian ... 43
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi ... 44
3.6 Validitas & Realibilitas Instrumen Penelitian 3.6.1 Validitas... 57
3.6.2 Realibilitas ... 61
3.7 Analisis Deskriptif Persentase ... 63
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 65
4.1.1 Kompetensi Profesional... 65
4.1.2 Persiapan Pembelajaran ... 68
4.1.3 Pelaksanaan & Evaluasi Pembelajaran... 70
4.2 Pembahasan 4.2.1 Kompetensi Profesional... 74
4.2.2 Persiapan Pembelajaran ... 76
4.2.3 Pelaksanaan & Evaluasi Pembelajaran... 76
1. Kisi-Kisi Metode Dan Instrumen Penelitian... 82
2. Kisi Pedoman Angket Kompetensi Profesional Guru TIK... 87
3. Instrumen Angket Kompetensi Profesional Guru TIK ... 89
4. Analisis Deskriptif Persentase Kompetensi Profesional... 95
5. Kriteria Variabel Kompetensi Profesional Guru TIK... 97
6. Kisi Pedoman Observasi Format 1 ... 99
7. Instrumen Pengamatan Kegiatan Guru Di Kelas Format 1 ... 100
8. Kisi Pedoman Observasi Format 2 ... 102
9. Instrumen Pengamatan Kegiatan Guru Di Kelas Format 2 ... 103
10.Analisis Deskriptif Persentase Menyiapkan Pembelajaran ... 106
11.Analisis Deskriptif Persentase Pelaksanaan & Evaluasi Pembelajaran... 107
12.Kriteria Variabel Pelaksanaan&Evaluasi Pembelajaran... 111
13.Foto Penelitian ... 115
14.Validitas dan Realibilitas ... 118
15.Silabus SMP Kelas VII Semester 2 ... 121
16.RPP SMP Kelas VII... 126
17.Surat-Surat Penelitian ... 147
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Standar Kompetensi Mapel TIK SMP ... 38
Tabel 3.1 Nama Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Kendal... 44
Tabel 3.2 Daftar Guru Mapel TIK di SMP Negeri Kabupaten Kendal... 45
Tabel 3.3 Daftar Sampel Guru Mapel TIK di SMPN Kendal ... 48
Tabel 3.4 Metode Pengambilan Data Variabel Kompetensi Profesional Guru TIK ... 54
Tabel 3.5 Metode Pengambilan Data Variabel Kemampuan Guru dalam Menyiapkan Pembelajaran ... 56
Tabel 3.6 Metode Pengambilan Data Variabel Kemampuan Guru Pada Pelaksanaan & Evaluasi Pembelajaran... 57
Tabel 3.7 Hasil Uji Coba Instrumen... 60
Tabel 3.8 Hasil Analisis Data Deskripsi Persentase... 64
Tabel 4.1 Gambaran Kompetensi Profesional Guru TIK ... 65
Tabel 4.2 Rata-Rata Kompetensi Profesional Guru TIK... 66
Tabel 4.3 Latar Belakang Pendidikan Guru TIK di 10 SMP Negeri... 67
Tabel 4.4 Kesiapan Guru Dalam Pembelajaran ... 69
Tabel 4.5 Kategori Pelaksanaan Pembelajaran ... 70
Tabel 4.6 Pelaksanaan & Evaluasi Pembelajaran... 71
Tabel 4.7 Kualitas Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran ... 73
Gambar 4.1 Tingkat Kesiapan Guru Dalam Pembelajaran ... 68
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara hakiki apa yang menjadi tuntutan para guru tentang hidup lebih layak dan adanya perlindungan secara hukum, serta sejahtera sudah tertampung pada Undang – Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sebagai konsekuensinya ada sesuatu yang menjadi beban dan tanggung jawab guru yaitu setiap guru harus memiliki kompetensi yang dapat mewujudkan pendidikan bermutu. Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.
Peningkatan mutu dan kompetensi guru tidak dapat dipisah-pisahkan. Dua hal ini akan memberikan warna terhadap kualitas pendidikan. Peningkatan mutu mutlak dilakukan. Semua pihak hendaknya ikut bersatu padu saling bahu membahu. Peran pemerintahan sangat besar di dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Pemerintah secara terus menerus melakukan upaya-upaya strategis bagaimana mutu pendidikan setiap tahun selalu meningkat. Hal ini ditandai dengan beberapa kali perubahan kurikulum. Tujuan perubahan tersebut tidak lain agar mutu pendidikan meningkat.
Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari peran guru, karena guru merupakan tokoh sentral di dalam proses pembelajaran. Guru yang berkompeten akan mampu menghasilkan murid yang bermutu sebagai indikator keberhasilan
pendidikan. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan pendidikan bermutu, diperlukan guru-guru berkompeten.
Kesadaran akan kompetensi guru juga dituntut tanggung jawab yang berat bagi pribadi guru. Ia harus berani menghadapi tantangan dalam tugas maupun lingkungannya, hal mana itu akan mempengaruhi perkembangan pribadi guru. Berarti guru harus berani mengubah dan menyempurnakan diri dan mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan zaman secara terus menerus. Ia juga harus berani meneliti dan mengevaluasi kekurangan dalam segala segi dalam menjalankan tugasnya. Mau memberi kesempatan belajar pada anak seluas-luasnya dalam mengembangkan sikap demokratis dalam pembelajaran. Kesediaan dirinya untuk menyempurnakan perubahan terhadap kualitas pembelajarannya dan memiliki kemauan untuk terus-menerus mengembangkan diri melalui proses pengembangan diri. Berkaitan dengan itu, maka kompetensi berdasarkan Permendiknas No.16 Tahun 2007 bahwa dibagi menjadi empat macam kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
3
tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Pendidikan Nasional.
Masalah kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik sangat penting bagi guru. Ini harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang dan pendidikan apapun. Disamping itu ada lagi kompetensi kepribadiaan dan kompetensi sosial (kemasyarakatan). Secara teoritis keempat jenis kompetensi tersebut tidak dapat dipisahkan-pisahkan satu dengan lainnya, karena akan melekat dan menyatu pada setiap guru.
Guru yang terampil mengajar, tentu dibarengi dengan kemampuannya di dalam sistem pedagogik. Ia harus pula memiliki kepribadiaan yang baik dan mampu melakukan penyesuaian dengan kondisi masyarakat (social adjusment). Keempat kompetensi tersebut terpadu dalam karakteristik tingkah laku setiap guru.
Guru memegang peranan sentral dalam proses belajar mengajar, untuk itu mutu pendidikan di suatu sekolah sangat ditentukan oleh kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan tugasnya. Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
mutunya. Kesenjangan mutu pendidikan tersebut selain disebabkan karena faktor sarana dan prasarana yang belum memadai, sumberdaya manusia yang masih terbatas dan juga kurikulum yang belum siap untuk menyongsong masa yang akan datang. Penerapan dan pengembangan kurikulum mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah adalah salah satu langkah strategis dalam menyongsong masa depan pendidikan Indonesia.
Masuknya mata pelajaran TIK pada kurikulum berbasis kompetensi sejak tahun 2004 yang dikenal dengan KBK 2004 dalam usia yang masih belum mendapat pemahaman detail, kini telah diganti dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dimana setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Bahan kajian mata pelajaran TIK untuk jenjang SMP/MTs dan SMA/MA dalam standar isi mencakup 3 aspek yang meliputi kompetensi yaitu ; (1) Konsep, pengetahuan, dan operasi dasar; kompetensinya adalah siswa mampu mengenali secara mendalam hakekat dan dampak TIK, etika dan moral pemanfaatan teknologi, media massa digital, masalah ergonomis dan keamanan, dasar-dasar komputer, dan pengoperasian teknologi multimedia. (2) Pengolahan informasi untuk produktifitas; kompetensinya adalah siswa mampu menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk berbagai macam perangkat produktifitas teknologi meliputi: penggunaan sistem operasi (Operating System); melakukan setting periferal; pengoperasian software; pemanfaatan jaringan. (3) Pemecahan masalah,
5
pengetahuan dan keterampilannya dalam situasi kehidupan nyata untuk mendapatkan informasi, mengelola gagasan, memecahkan masalah, melakukan penelitian, dan menggunakan perangkat komunikasi untuk mendapatkan dan mengirimkan informasi.
Hubungan ketiga aspek di atas dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini.
KOMPETENSI
Pemecahan masalah, eksplorasi, dan komunikasi
Konsep, pengetahuan, dan operasi dasar
Pengolahan informasi untuk produktivitas
Hubungan Ketiga Aspek
Berdasarkan diatas maka visi mata pelajaran TIK adalah agar siswa dapat menggunakan perangkat TIK secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap inisiatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan yang baru. Pembelajaran TIK perlu didukung dari berbagai segi antara lain sarana prasarana, strategi pembelajaran, teknik dan metode pembelajaran, dan yang paling penting adalah kemampuan guru itu sendiri, karena kemampuan guru dituntut mampu mengembangkan kompetensi profesionalnya sesuai dengan Permendiknas No.16 Tahun 2007 meliputi penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Namun dengan melihat adanya penetapan pembelajaran TIK dengani Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah tingkat dasar ataupun menengah masih belum ada ketentuan yang pasti, siapa yang berhak mengajar TIK, dan yang boleh menyandang sebutan guru TIK, sehingga sekolah hanya mengambil guru yang dianggap mampu mengoperasikan komputer. Hal ini juga terjadi di sekolah SMP Negeri Kabupaten Kendal. Padahal seorang guru tidak hanya dituntut dari segi menguasai perencanaan, pelaksanaan dan menilai pembelajaran saja tetapi dari segi keahlian juga, apalagi seorang guru yang mengajar pembelajaran TIK.
7
fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet.
Maka dengan adanya seperti diatas guru dituntut untuk lebih profesional lagi meskipun guru itu bukan dari latar belakang TIK yang harus memanfaatkan komputer untuk pembelajaran, memanfaatkan internet sebagai sumber belajar, memanfaatkan media komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, merawat dan menjaga yang ada dilaboratorium komputer.
Sesuai di lapangan SMP Negeri se Kabupaten Kendal tidak semua bisa memanfaatkan penggunaan laboratorium komputer karena masih banyak sekolah yang memiliki komputer dengan jumlah terbatas dan laboratorium yang kurang memadai seperti tidak memiliki jaringan internet, sehingga guru hanya mampu menyampaikan materi dari sumber buku dan para siswa belajar otodidak.
9
Penilaian terhadap kompetensi profesional guru TIK tidak hanya itu saja, namun perlu diketahui dari indikator kompetensi profesionalnya yaitu penguasaan materi, kemampuan membuka pelajaran, kemampuan bertanya, kemampuan mengadakan variasi pembelajaran, kejelasan dan penyajian materi, kemampuan mengelola kelas, kemampuan menutup pelajaran, dan ketepatan antara waktu dan materi pelajaran. Hal ini dikelompokkan pada proses pembelajaran dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi pembelajaran. Untuk mengetahui tingkat keprofesionalan dan kemampuan guru dalam proses pembelajaran TIK di SMP Negeri Kabupaten Kendal selebihnya perlu ditindak lanjuti dengan mengadakan penelitian yang berjudul ”Kompetensi Guru TIK di SMP Negeri seKabupaten Kendal”.
1.2Permasalahan
Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP Negeri seKabupaten Kendal.
2. Bagaimana kemampuan guru dalam menyiapkan pembelajaran.
3. Bagaimana kemampuan guru pada pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:
1. Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP Negeri seKabupaten Kendal.
3. Kemampuan guru pada pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. 1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan hasil yang dapat memberikan manfaat praktis dan teoritis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan pengetahuan terhadap kompetensi profesional guru.
2. Manfaat Praktis a Bagi Lembaga
1) Sebagai pertimbangan lembaga dalam menyeleksi guru menjadi guru teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
2) Sebagai masukan terhadap lembaga Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta apabila ingin membuka program studi teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
b Bagi Guru
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Kompetensi Guru
Kompetensi merupakan kemampuan atau kecakapan Widarsih (2007). Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kompetensi berarti kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Istilah kompetensi memiliki banyak makna. Kompetensi berarti sebagai sesuatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif (Usman,2005:4). Kompetensi menurut Johnson dalam Usman (2005:14) ”competency as a rational performance which satisfactorily meets the objective for a desired condition” kompetensi merupakan
perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.
Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus-menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten. Kompetensi seseorang tersebut dapat berupa pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu. Kompetensi dapat dikenali melalui sejumlah hasil belajar dan indikatornya yang dapat diukur dan diamati. Kompetensi dapat dicapai melalui pengalaman belajar yang dikaitkan dengan bahan kajian dan bahan pelajaran secara kontekstual. Kompetensi guru
dibentuk melalui proses pendidikan dalam jangka tertentu di lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).
Kompetensi dinyatakan sebagai seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaaan tertentu (SK Mendiknas No: 045/U/2002 dalam Sedarmayanti, 2004:2006). Selanjutnya juga disebutkan elemen-elemen kompetensi yaitu: kompetensi kepribadian, penguasaan ilmu dan keterampilan, kemampuan berkarya, sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai, dan pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan dalam berkarya. Dengan demikian kompetensi merupakan satu faktor mendasar yang perlu dimiliki oleh seseorang, sehingga mempunyai kemampuan lebih dan membuatnya berbeda dengan seseorang yang mempunyai kemampuan rata-rata atau biasa saja.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru bahwa kompetensi guru terdiri empat macam yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
2.1.1 Kompetensi Pedagogik
13
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Pada Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Guru dikemukakan bahwa: kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik meliputi: pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Mulyasa,2008).
Berdasarkan Permendiknas No.16 Tahun 2007 kompetensi pedagogik sebagai berikut :
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural,emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu. 4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengatualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. 10.Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 2.1.2 Kompetensi Kepribadian
Pasal 28 ayat (3) butir b Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa kompetensi Kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berahlak mulia. Kompetensi kepribadian sangat besar berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi para peserta didik, karena siswa yang masih berada di tingkat pendidikan dasar masih suka mencontoh, dan guru merupakan contoh bagi anak didik. Dengan demikian, guru yang berkepribadian baik akan dapat menjadi contoh yang baik dan dapat membentuk siswa yang berkepribadian baik pula.
Berdasarkan Permendiknas No.16 Tahun 2007 kompetensi kepribadian sebagai berikut :
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan Nasional Indonesia;
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa;
4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri;
15
2.1.3 Kompetensi Sosial
Pasal 28 ayat (3) butir d Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang meliputi : kompetensi untuk berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat, kompetensi untuk menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, kompetensi untuk bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan kompetensi untuk bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 16 Tahun 2007 kompetensi sosial sebagai berikut :
1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
3. Beradaptasi ditempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman sosial budaya.
2.1.4 Kompetensi Profesional
Pasal 28 ayat (3) butir c Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Pendidikan Nasional.
Usman (2005:19-20) dalam Widarsih (2007) menyatakan bahwa guru yang profesional tidak hanya mengetahui kompetensi-kompetensi tersebut tetapi juga betul-betul melaksanakan apa-apa yang menjadi tugas dan peranannya. Kompetensi yang dimiliki oleh seseorang tidak akan berarti atau tidak akan menghasilkan apa-apa jika kompetensi tersebut tidak dipakai untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Uno (2008:18) menyatakan bahwa kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil.
Berdasarkan Permendiknas No.16 Tahun 2007 kompetensi profesional sebagai berikut :
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu;
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu;
3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif;
17
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
2.2 Kompetensi Profesional Guru
Menurut Syah, ”kompetensi” adalah kemampuan, kecakapan, keadaan berwenang, atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. Selanjutnya masih menurut Syah, mengemukakan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Jadi kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang kompeten dan profesional adalah guru piawai dalam profesinya. Kata ”Profesional” erat kaitannya dengan kata ”Profesi”. Profesi adalah pekerjaan yang untuk melaksanakannya memerlukan sejumlah persyaratan tertentu. Definisi ini menyatakan bahwa suatu profesi menyajikan jasa yang berdasarkan ilmu pengetahuan yang hanya difahami oleh orang-orang tertentu yang secara sistematik diformulasikan dan diterapkan untuk memenuhi kebutuhan klien dalam hal ini masyarakat. Salah satu contoh profesi yaitu guru.
norma-norma dan prinsip-prinsip yang dipergunakan sebagai pedoman agar keluaran kuantitas dan kualitas pelaksanaan profesi tinggi sehingga kebutuhan orang dan masyarakat ketika diperlukan dapat dipenuhi. Mengacu uraian tersebut, maka kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugas profesi keguruan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi dengan sarana penunjang berupa bekal pengetahuan yang dimilikinya. Kompetensi sangat diperlukan untuk mengembangkan kualitas dan aktivitas tenaga kependidikan.
Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tantangan pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar (kariman,2002) dalam Uno (2008). Pada umumnya di sekolah-sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi profesional akan menerapkan ”pembelajaran dengan melakukan” untuk menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan.
19
1. Merencanakan sistem pembelajaran meliputi: merumuskan tujuan, memilih prioritas dan menggunakan metode, memilih dan menggunakan sumber belajar yang ada, memilih dan menggunakan media pembelajaran.
2. Melaksanakan sistem pembelajaran meliputi memilih bentuk kegiatan pembelajaran yang tepat dan menyajikan urutan pembelajaran secara tepat. 3. Mengevaluasi sistem pembelajaran meliputi memilih dan menyusun jenis
evaluasi, melaksanakan kegiatan evaluasi sepanjang proses, mengadministrasikan hasil evaluasi.
4. Mengembangkan sistem pembelajaran meliputi mengoptimalisasikan potensi peserta didik, meningkatkan wawasan kemampuan diri sendiri dan mengembangkan program pembelajaran lebih lanjut.
Sedangkan secara lebih khusus, kompetensi profesional guru dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Memahami Standar Nasional Pendidikan, yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan.
3. Menguasai materi standar, yang meliputi: menguasai bahan pembelajaran (bidang studi) dan menguasai bahan pengalaman (pengayaan).
4. Mengelola program pembelajaran, yang meliputi: merumuskan tujuan, menjabarkan kompetensi dasar, memilih dan menggunakan metode pembelajaran, memilih dan menyusun prosedur pembelajaran, melaksanakan pembelajaran.
5. Mengelola kelas, yang meliputi: mengatur tata ruang kelas untuk pembelajaran dan menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif.
6. Menggunakan media dan sumber pembelajaran, yang meliputi: memilih dan menggunakan media pembelajaran, membuat alat-alat pembelajaran, menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka pembelajaran, mengembangkan laboratorium, menggunakan perpustakaan dalam pembelajaran dan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar.
7. Menguasai landasan-landasan kependidikan, yang meliputi: landasan filosofis, landasan psikologis dan landasan sosiologis.
8. Memahami dan melaksanakan pengembangan peserta didik, yang meliputi: memahami fungsi pengembangan peserta didik, menyelenggarakan ekstra kurikuler (ekskul) dalam rangka pengembangan peserta didik, menyelengarakan bimbingan dan konseling dalam rangka pengembangan peserta didik.
21
10.Memahami penelitian dalam pembelajaran, yang meliputi: mengembangkan rancangan penelitian, melaksanakan penelitian, menggunakan penelitian dan menggunakan hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 11.Menampilkan keteladanan dan kepemimpinan dalam pembelajaran meliputi
memberikan contoh perilaku keteladanan dan mengembangkan sikap disiplin dalam pembelajaran.
12.Mengembangkan teori dan konsep dasar kependidikan meliputi: mengembangkan teori-teori kependidikan yang relevan dengan kebutuhan peserta didik dan mengembangkan konsep-konsep dasar kependidikan yang relevan dengan kebutuhan peserta didik.
13.Memahami dan melaksanakan konsep pembelajaran individual, yang meliputi: memahami strategi pembelajaran individual dan melaksanakan pembelajaran individual.
Memahami uraian di atas, nampak bahwa kompetensi profesional merupakan kompetensi yang harus dikuasai guru dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas utamanya mengajar. Sementara itu, dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c, bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.
Kompetensi Guru bahwa kompetensi profesional guru mata pelajaran TIK di SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK sebagai berikut.
1. Mengoperasikan komputer personal dan periferalnya;
Periferal merupakan spesifikasi peralatan pendukung yang dibutuhkan oleh sebuah komputer personal agar dapat bekerja secara optimal, contohnya ; printer, scanner, modem, webcam, mouse, keybord, dan monitor. Maka seorang guru TIK harus mampu mengoperasikan komputer yang menggunakan perintah dari keyboard ataupun menggunakan mouse untuk menekan tombol-tombol yang telah disiapkan oleh sistem operasi yang digunakan. Pengoperasiaannya adalah (1) menggunakan start menu; (2) mengenal taskbar; dan (3) menggunakan mouse. Sedangkan kemampuan guru untuk menjalankan periferalnya yaitu mampu menjalankan printer dan perangkat keras lainnya.
23
3. Melakukan pemrograman komputer dengan salah satu bahasa pemrograman berorientasi objek. Pemrograman adalah proses menulis, menguji dan memperbaiki (debug), dan memelihara kode yang membangun sebuah program komputer. Bahasa pemrograman merupakan suatu aplikasi yang berguna mengkonversi perhitungan yang bersifat matematis menjadi suatu aplikasi. Sebagai contoh bahasa pemrograman Bahasa Basic, Cobol, C++, dsb. 4. Mengolah kata (word processing) dengan komputer personal. Pengolah kata
(Word Processor) adalah aplikasi yang dipakai khusus untuk keperluan pengolahan kata atau pembuat dokumen, yang sering digunakan pada pengolahan kata adalah Microsoft Word.
5. Mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan grafik dengan komputer personal. Pengolah lembar kerja (spreadsheet) adalah suatu application program untuk keperluan perhitungan financial yang berisikan label, program aplikasi tabulasi dan pengolah data pada komputer. Contohnya ; Microsoft excel & lotus 123.
6. Mengelola pangkalan data (database) dengan komputer personal atau komputer server. Database adalah sekumpulan informasi yang diorginisir dengan suatu cara sehingga aplikasi komputer dapat dengan mudah mengambil data yang diinginkan.
8. Membuat media grafis dengan menggunakan perangkat lunak publikasi. Guru TIK harus memiliki dan mengembangkan kemampuaannya dalam media grafis dengan menggunakan perangkat lunak publikasi, misalnya ; Microsoft office Publisher dan Corel Draw.
9. Membuat dan memelihara jaringan komputer (kabel dan nirkabel). Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Jaringan Berkabel (Wired Network) Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan. Jaringan Nirkabel (Wireless Network) Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.
10.Membuat dan memelihara situs laman (web). Web adalah layanan penyedia informasi di internet berbasis gratis, jadi web merupakan kumpulan dari halaman-halaman web yang saling berhubungan (memiliki link atau hiperlink) dan memiliki suatu tema tertentu.
25
sekali diajarkan oleh siswa meskipun masih tata cara dan penggunaan telephone.
12.Membuat dan menggunakan media komunikasi, termasuk pemrosesan gambar, audio dan video. Pada pembuatan dan penggunaan media komunikasi yang berhubungan dengan adanya pemrosesan gambar, audio dan video biasanya disebut media pembelajaran. Media pembelajaran adalah alat perantara guru dalam menyampaikan materi sehingga pembelajaran menjadi menarik atau tidak monoton.
13.Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam disiplin atau materi pembelajaran lain dan sebagai media komunikasi. Pada waktu pembelajaran disarankan agar para guru menggunakan teknologi, dimana teknologi yang digunakan adalah memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
14.Mendesain dan mengelola lingkungan pembelajaran/sumber daya dengan memperhatikan standar kesehatan dan keselamatan; Seorang guru harus memperhatikan lingkungan pembelajarannya karena situasi ini mempengaruhi proses belajar-mengajar dikelas, dilaboratorium, maupun dialam.
16.Memahami EULA (End User Licence Agreement) dan keterbatasan serta keluasan penggunaan perangkat lunak secara legal. EULA adalah suatu kontrak hukum antara produsen dan/atau pembuat dengan pihak penggunaan aplikasi.
2.3 Proses Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara teknologi substansif merupakan paduan antara Teknologi Informasi dan Komunikasi, Teknologi Informasi adalah pemrosesan, pengolahan, dan penyebaran data oleh kombinasi komputer dan telekomunikasi yang mengandung nilai sosial yang memungkinkan individu dapat mengumpulkan, memproses dan saling bertukar informasi dengan individu lain.
Tujuan pembelajaran TIK yang berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) adalah.
1. Memahami teknologi informasi dan komunikasi (TIK);
2. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;
3. Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi;
27
mengajar, kemampuan melaksanakan atau mengelola proses belajar-mengajar, dan kemampuan menilai proses belajar mengajar.
2.3.1 Merencanakan Program Belajar-Mengajar
Proses belajar mengajar perlu direncanakan agar dalam pelaksanaannya pembelajaran berlangsung dengan baik dan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Setiap perencanaan selalu berkenaan dengan pemikiran tentang apa yang akan dilakukan. Perencanaan program belajar mengajar memperkirakan mengenai tindakan apa yang akan dilakukan pada waktu melaksanakan pembelajaran. Isi perencanaan yaitu mengatur dan menetapkan unsur-unsur pembelajaran, seperti tujuan, bahan atau isi, metode, alat dan sumber, serta penilaian.
Masih menurut Suryadi dan Mulyana, unsur-unsur utama yang harus ada dalam perencanaan pengajaran, yaitu : (1) tujuan yang hendak dicapai, berupa bentuk-bentuk tingkah laku apa yang diinginkan untuk dimiliki siswa setelah terjadinya proses belajar mengajar, (2) bahan pelajaran atau isi pelajaran yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan, (3) metode dan teknik yang digunakan, yaitu bagaimana proses belajar mengajar yang akan diciptakan guru agar siswa mencapai tujuan, dan (4) penilaian, yakni bagaimana menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui tujuan tercapai atau tidak.
Menurut Joni dalam Syah, bahwa kemampuan merencanakan program belajar mengajar mencakup kemampuan : (1) merencanakan pengorganisasian bahan-bahan pengajaran, (2) merencanakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar, (3) merencanakan pengelolaan kelas, (4) merencanakan penggunaan media dan sumber pengajaran; dan (5) merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.
Berdasarkan uraian diatas, merencanakan program belajar mengajar merupakan proyeksi guru mengenai kegiatan yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung, yang mencakup: merumuskan tujuan, menguraikan deskripsi satuan bahasan, merancang kegiatan belajar mengajar, memilih berbagai media dan sumber belajar, dan merencanakan penilaian penguasaan tujuan.
Fungsi perencanaan adalah bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat mendorong guru untuk lebih siap dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, setiap akan melakukan pembelajaran guru wajib memiliki persiapan, baik secara tertulis maupun tidak tertulis.
Merencanakan program pembelajaran TIK di tingkat SMP diterapkan pada Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisikan sebagai berikut. 1). Tujuan Pembelajaran
29
subyek belajar setelah mengikuti proses pembelajaran, sedangkan tujuan pembelajaran khusus (TPK) sudah secara spesifik mengemukakan secara rinci biasanya berupa pesan–pesan pembelajaran yang menjadi indikator kemampuan hasil belajar yang dirumuskan dalam TPU.
2). Materi Pembelajaran
Materi pelajaran juga merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran, karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk dari kegiatan pembelajaran.
Materi pelajaran dalam sistem pembelajaran berada dalam GBPP, SP, RP, dan buku sumber. Maka guru hendaknya dapat memilih dan mengorganisasikan materi pelajaran agar proses pembelajaran dapat berlangsung intensif.
3). Strategi Pembelajaran
Metode yang disarankan pada pembelajaran TIK adalah model contextual teaching and learning (CTL), pendekatan cooperative learning, demonstrasi,
diskusi dan tanya jawab.
Pembelajaran CTL merupakan suatu model pembelajaran yang intinya membantu guru untuk mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata dan memotivasi siswa mengkaitkan antara pengetahuan yang dipelajari dan penerapannya dalam kehidupan mereka.
Cooperative learning yang memerlukan pendekatan pengajaran melalui
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar.
Metode demontrasi melalui metode demonstrasi guru memperlihatkan suatu proses, peristiwa, atau cara kerja suatu alat kepada peserta didik
Metode Tanyajawab merupakan cara menyajikan bahan ajar dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan. Metode diskusi merupakan suatu metode yang membahas suatu permasalahan dimana guru bertindak sebagai fasilitator, pengawas, pembimbing, maupun sebagai evaluator jalannya diskusi dan akhirilah diskusi dengan mengambil kesimpulan.
4). Media Pembelajaran
Adalah alat/wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Media yang cocok untuk pembelajaran TIK adalah LCD dengan seperangkat komputer.
31
Komponen penunjang yang dimaksud adalah fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran dan semacamnya. Ini berfungsi untuk memperlancar, melengkapi dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran.
Biasanya pada penunjang pembelajaran TIK guru memanfaatkan internet sebagai media informasi, lembar kerja siswa (LKS), buku-buku mengenai materi TIK.
6). Penilaian
Dari segi penilaian pada pembelajaran TIK, guru menerapkan sistem penilaian dengan bentuk pengamatan atau unjuk kerja, tugas individu, tugas kelompok, post test dan pre test.
2.3.2 Melaksanakan Atau Mengelola Proses Belajar-Mengajar
Yutmini dalam Syah mengemukakan bahwa : persyaratan kemampuan yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar meliputi kemampuan : (1) menggunakan metode belajar, media pelajaran, dan bahan latihan yang sesuai dengan tujuan pelajaran, (2) mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan perlengkapan pengajaran, (3) berkomunikasi dengan siswa, (4) mendemonstrasikan berbagai metode mengajar, dan (5) melaksanakan evaluasi proses belajar mengajar.
Hal serupa dikemukakan oleh Harap dalam Syah, yang menyatakan bahwa: kemampuan yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan program mengajar mencakup kemampuan: (1) memotivasi siswa belajar sejak saat membuka dan menutup pelajaran, (2) mengarahkan tujuan pengajaran, (3) menyajikan bahan pelajaran dengan metode yang relevan dengan tujuan pengajaran, (4) melakukan pemantapan belajar, (5) menggunakan alat-alat bantu pengajaran dengan baik dan benar, (6) melaksanakan layanan bimbingan penyuluhan, (7) memperbaiki program belajar mengajar, dan (8) melaksanakan hasil penilaian belajar.
33
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa melaksanakan proses belajar mengajar merupakan sesuatu kegiatan dimana berlangsung hubungan antara manusia, dengan tujuan membantu perkembangan dan menolong ketertiban siswa dalam pembelajaran. Pada dasarnya melaksanakan proses belajar mengajar adalah menciptakan lingkungan dan susana yang dapat menimbulkan perubahan struktur koginitis siswa.
Pada pelaksanaan proses pembelajaran TIK guru harus mampu melaksanakan rancangan pembelajaran yang telah disusun dan juga penguasaan pengelolaan kelasnya, maka perlu dilihat sebagai berikut.
1). Berkomunikasi dengan siswa
2). Mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan relevansinya dengan topik dan ketepatan bahan pembelajaran
3). Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar 4). Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
5). Mengelola tugas rutin, fasilitas belajar, dan waktu 6). Menggunakan strategi pembelajaran
7). Mendorong dan menggalakkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran
8). Menutup pelajaran
2.3.3 Kemampuan Menilai Proses Belajar-Mengajar
dilaksanakan. Penilaian diartikan sebagai proses yang menentukan betapa baik organisasi program atau kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai maksud-maksud yang telah ditetapkan. Selanjutnya Commite dalam Wirawan, menjelaskan bahwa evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap upaya manusia, evaluasi yang baik akan menyebarkan pemahaman dan perbaikan pendidikan, sedangkan evaluasi yang salah akan merugikan pendidikan.
Tujuan utama melaksanakan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan istruksional oleh siswa, sehingga tindak lanjut hasil belajar akan dapat diupayakan dan dilaksanakan. Dengan demikian, melaksanakan penilaian proses belajar mengajar merupakan bagian tugas guru yang harus dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran, sehingga dapat diupayakan tindak lanjut hasil belajar siswa, dari uraian tentang kompetensi profesional guru diatas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru merupakan kemampuan dasar seorang guru yang memiliki keahlian khusus mengenai bidang keguruan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya baik sebagai pengajar maupun pendidik dengan penuh rasa tanggung jawab dan layak.
35
melaksanakan proses belajar mengajar, dan melakukan evaluasi hasil proses belajar mengajar. Kompetensi non subtantif diartikan sebagai kemampuan dalam hal landasan dan wawasan pendidikan, serta kepribadian, profesi dan pengembangan dari guru yang bersangkutan.
Kompetensi profesional guru sangat diperlukan guna mengembangkan kualitas dan aktivitas tenaga kependidikan dalam hal ini guru. Guru merupakan faktor penentu mutu pendidikan dan keberhasilan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu tingkat kompetensi profesional guru di suatu sekolah dapat dijadikan berometer bagi mutu dan keberhasilan.
Pada penilaian proses belajar mengajar sebetulnya dijadikan satu di dalam pelaksanaan pembelajaran TIK yaitu;
1). Guru memberikan pertanyaan
2). Guru memberikan waktu untuk siswa yang akan memberikan tanggapan 3). Guru mengadakan apersepsi
4). Guru memberikan tugas/PR 5). Tingkat keaktifan siswa dikelas
sekolah, dan sejenis, (5) penguatan pada proses pengembangan belajar secara otodidak pada siswa.
Berdasarkan kutipan dari Cahyaningrum (2008) mengatakan UNESCO dalam Haryono (2002) mengemukakan model tahap-tahap pembelajaran dengan melalui TIK sebagai berikut :
1. Mengenal alat-alat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) (discovering ict tools)
Pada tahap ini, murid memperoleh pembelajaran tentang konsep-konsep dasar TIK, cara menggunakan komputer dan mengelola file, pemrosesan kata, spreadsheets, pangkalan data, membuat presentasi, menemukan informasi dan mengkomunikasikannya dengan komputer, isu-isu sosial dan etis, dan pekerjaan-pekerjaan ynag menggunakan TIK. Sedangkan guru pada tahap ini mengembangkan pelaksanaan TIK dan belajar bagaimana mengaplikasikan TIK ke dalam tugas-tugas pribadi dan profesional.
2. Belajar bagaimana menggunakan alat-alat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) (learning how to use ict tools)
37
3. Memahami bagaimana dan kapan menggunakan alat-alat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) (understanding how and when to use ict tools)
Pada tahap ini bagi murid adalah bagaimana mereka belajar TIK agar membantu mengintegrasikan beberapa mata pelajaran yag berbeda, seperti matematika, sains dan seni. Bagi guru, tahap ini memberikan pelajaran mengenai bagaimana cara mengintegrasikan gaya-gaya belajar yang berbeda dan menggunakan TIK untuk mencapai tujuan mereka.
4. Spesialisasi dalam penggunaan alat-alat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) (specializing in the use of ict tools)
Tahap terakhir ini, akan memberikan ketertarikan pada siswa untuk menggunakan TIK misalnya rekayasa, bisnis dan ilmu komputer. Pelajaran yang diperoleh adalah pemrograman dasar dan lanjutan, perencanaan sistem informasi, rancangan sistem kendali proses dan menajemen proyek. Bagi guru, tahap ini adalah dimana TIK merupakan bagian alamiha dari kehidupan sehari-hari disekolah. Penekanan berubah dari berpusat pada guru (teacher centered) ke berpusat pada murid (learner centered).
2.5 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Di SMP
Tabel 2.1 Standar Kompetensi Mata Pelajaran TIK SMP
Kelas/
Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami penggunaan
teknologi informasi dan
komunikasi, dan prospeknya dimasa mendatang
Mengidentifikasi berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi
Mendeskripsikan sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari masa lalu sampai sekarang
Menjelaskan peranan teknologi informasi dan komunikasi didalam kehidupan sehari-hari
Mengidentifikasi berbagai keuntungan dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
Mengidentifikasi berbagai dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
VII/1
Mengenal operasi dasar peralatan komputer
Mengaktifkan komputer sesuai prosedur
Mematikan komputer sesuai prosedur
Melakukan operasi dasar pada operating system dengan sistematis
VII/2 Mempraktikkan keterampilan dasar komputer
Mengidentifikasi berbagai komponen perangkat keras komputer
Mengidentifikasi berbagai perangkat lunak program aplikasi
Memahami kegunaan dari beberapa
program aplikasi
Mempraktikkan satu program aplikasi
VIII/1 Menggunakan perangkat lunak pengolah kata untuk menyajikan informasi
Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah kata
Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada program pengolah kata
Menggunakan menu dan ikon pokok pada
perangkat lunak pengolah kata
Membuat dokumen pengolah kata
39
Kelas/
Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar VIII/2 Menggunakan
perangkat lunak pengolah angka untuk menyajikan informasi
Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah angka
Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada program pengolah angka
Menggunakan menu dan ikon pokok
pada perangkat lunak pengolah angka
Membuat dokumen pengolah angka
sederhana
IX/1 Memahami dasar-dasar
penggunaan Internet/intranet
Menjelaskan pengertian dasar Internet/intranet
Memahami dasar-dasar sistem jaringan di Internet/intranet
Mengenal ukuran kecepatan akses Internet
Mengidentifikasi perangkat keras yang digunakan dalam akses Internet/intranet
Melakukan berbagai cara untuk
memperoleh sambungan Internet/intranet
IX/2 Menggunakan Internet
untuk memperoleh informasi
Mendemonstrasikan akses internet sesuai dengan prosedur
Mengidentifikasi beberapa layanan informasi yang ada di Internet
Mengakses beberapa situs untuk
memperoleh informasi yang bermanfaat
2.6 Sarana Prasarana Pembelajaran Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
elektronika yang dapat menerima input, memproses, mengolah data dari input tersebut sehingga akan menghasilkan data informasi dengan menggunakan program yang telah tersimpan didalam memori komputer, dapat menyimpan hasil dari pengolahan tersebut dapat bekerja secara otomatis, komputer terdiri dari : 1. Perangkat keras (Hardware).
a. Input device meliputi keyboard, mouse, joystick/untuk permainan, trackball, scanner, voice recognition, digital kamera, microphone.
b. Storage device meliputi harddisk, floppydisk, zipdrive, cdroom, dvd. c. CPU.
d. Casing unit.
e. Output device meliputi monitor, LCD proyektor, printer, speaker. f. Periferal device meliputi network card, modem, midi card, tv card. 2. Perangkat lunak (Software)
Perangkat lunak adalah kumpulan instruksi yang memungkinkan komputer untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya. Perangkat lunak terdiri dari : a. System adalah software system yang mengoperasikan komputer serta
menyediakan antarmuka dengan perangkat lunak lain. Contohnya system adalah PC, DOS, dan lain-lain.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut terdapat empat hal
yang perlu dipahami lebih lanjut yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.
Penelitian itu merupakan cara ilmiah, berarti penelitian itu didasarkan pada
ciri-ciri keilmuan yaitu, rasional, empiris dan sistematis. Rasional artinya kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau
oleh penalaran manusia. Empiris artinya cara-cara yang digunakan dalam
penelitian itu teramati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati
dan mengetahui cara-cara yang akan digunakan. Sistematis artinya, proses yang
digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis (Sugiyono,2005:1).
Penelitian adalah upaya kegiatan menyusun pengetahuan (knowledge) dan
atau membangun suatu ilmu (science) dengan menggunakan metode dan teknik
tertentu menurut prosedur sistematis (Sedarmayanti,2003:30).
Ada beberapa alasan bahwa penelitian penting untuk dilakukan antara lain
adalah :
1). Untuk menjawab kesenjangan antara standar kerja dan tingkat pencapaian
hasil kerja;
2). Mengurangi kebingungan orang terhadap sesuatu;
3). Memecahkan atau menyelesaikan permasalahan yang dihadapi;
4). Mengembangkan dan memperbaiki teori;
5). Memperbaiki cara kerja (beberapa ahli).
Jenis-jenis penelitian dilihat dari data meliputi : kuantitatif, kualitatif, dan
campuran, sedangkan jenis-jenis penelitian dilihat dari tujuannya meliputi :
eksplanatoris, deskriptif, dan eksperimen.
Sedangkan metode deskriptif adalah suatu metode dalam pencarian fakta
status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu status pemikiran
ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang dengan interpretasi yang tepat.dalam
penelitian ini peneliti mencoba memberikan gambaran terhadap
fenomena-fenomena, menerangkan hubungan, membuat prediksi dan mendapatkan makna
serta implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan.
Menurut Nasir (1996:65) dalam Cahyaningrum (2008) penelitian deskriptif
dapat dibagi atas beberapa jenis yaitu :
1). Metode survey
2). Metode deskriptif berkesinambungan
3). Penelitian studi kasus
4). Penelitian analisis pekerjaan dan aktifitas
5). Penelitian tindakan
43
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah metode survey.
Metode survey adalah metode atau penelitian yang dilakukan dalam populasi
besar maupun kecil, data dipelajari diambil dari populasi tersebut, sehingga dapat
ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar variabel,
sosiologi maupun psikologis.
Pada penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan guru yang mengajar mata pelajaran TIK dalam mengembangkan
kompetensi profesionalnya.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
3.2.1 Waktu Penelitian
Pengambilan data penelitian kompetensi profesional guru mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP Negeri SeKabupaten Kendal
dilaksanakan pada tanggal 14 maret – 15 April 2009.
3.2.2 Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan diwilayah Kabupaten Kendal dengan
mengambil SMP Negeri di Kendal. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan,
Keolahragaan dan Pemuda Kabupaten Kendal memiliki 45 SMP Negeri yang
Tabel 3.1
Nama Sekolah SMP Negeri Kabupaten Kendal
No Nama Sekolah No Nama Sekolah
Dari 45 SMP Negeri di Kabupaten Kendal tersebut, diambil 10 sekolah
sebagai sampel.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah himpunan keseluruhan karakteristik dari objek yang
45
adalah dengan meneliti seluruh anggota populasi, dan cara seperti ini pada
umumnya disebut dengan sensus.
Seorang peneliti pada langkah pertama menentukan strategi penentuan dan
mendefinisikan secara jelas dan tegas populasi yang akan dijadikan sasaran
penelitiaannya, pada umumnya disebut populasi sasaran atau target population.
Populasi dalam penelitian ini adalah Guru mata pelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi di SMP Negeri seKabupaten Kendal.
Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga di kabupaten kendal ada 60 Guru SMP yang mengajar teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) yaitu sebagai berikut.
Tabel 3.2
Daftar Guru Mata Pelajaran TIK Di SMP Negeri Kabupaten Kendal
No Nama Sekolah Nama Guru Mapel Jurusan Lulusan
1. SMP N 1 Boja Sutiyo TIK IPA SMA
Hadi Sulistiyo TIK Teknik Komp
TIK Komputer UNAKI
5. SMP N 1
Parno,S.Pd.I TIK Pend. Islam STIK
KENDAL
TIK Sistem Inf STIKUBA
No Nama Sekolah Nama Guru Mapel Jurusan Lulusan
Yessi Haryatmi,S.E TIK Ekonomi UNISSULA
18. SMP N 1 Sukorejo
Ambar Kurniasih TIK Teknik Infor.
UDINUS
19. SMP N 1 Sukorejo
Siswanto,S.Kom TIK Teknik
Infor.
Mistutik Anisah TIK & Tata Boga
JB. Suswanto,S.Pd TIK & IPS Ekonomi UNNES
24. SMP N 2
Agus Prasetyo,S.Pd TIK & Matematika
47
No Nama Sekolah Nama Guru Mapel Jurusan Lulusan 36. SMP N 2
Pageruyung
Suryanto,S.Pd TIK & Bhs. Jawa
Adi Zulkarnain TIK Informatika STIMIK HIMSYA
54. SMP N 3 Patebon Pujo Hidayanto,S.Pd TIK & Penjaskes
57. SMP N 1 Gemuh Mujiburrohman,S.K om
No Nama Sekolah Nama Guru Mapel Jurusan Lulusan 58. SMP N 1
Limbangan
Sumarjo TIK Komputer ALFABAN
K
Indah Nursanti,S.Pd TIK & IPS Geografi IKIP SMG
3.3.2 Sampel
Sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari
populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik Cluster
Sampling (Area Sampling). Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan
sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono,
2005:59). Dari 45 SMP Negeri terdapat 60 guru yang mengajar Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kabupaten Kendal, diambil 10 guru pada 10
sekolah yaitu sebagai berikut.
Tabel 3.3
Daftar Sampel Guru Mata Pelajaran TIK Di 10 SMP Negeri Kabupaten Kendal
No Nama Sekolah Nama Guru Guru Mapel
1. SMP Negeri 1 Kaliwungu Mistutik Anisah,S.Pd TIK & Tata Boga
2. SMP Negeri 1 Pegandon Indah Nursanti,S.Pd TIK & IPS
3. SMP Negeri 2 Kendal Gatot Nurhadi
Priyono,S.Pd
TIK
4. SMP Negeri 1 Weleri CM. Prasodjo TIK
5. SMP Negeri 1 Rowosari M. Qinan Nakhur,S.Pd TIK, BK &
Penjaskes
6. SMP Negeri 1 Cepiring Kukuh Tri
Prasetyo,S.Kom
TIK
7. SMP Negeri 1 Gemuh Mujiburrohman,S.Kom TIK
8. SMP Negeri 1 Brangsong Haris Eka
Saputro,S.Kom
TIK
9. SMP Negeri 3 Patebon Dedi Susanto,Amd TIK & Elektro
49
3.4 Variabel Penelitian
Variabeladalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian. Setiap masalah dalam penelitian harus mengandung variabel yang jelas
sehingga memberikan gambaran data atau informasi yang diperlukan untuk
memecahkan masalah.
Variabel dalam penelitian ini adalah :
1). Kompetensi profesional guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK)
2). Kesiapan guru dalam pembelajaran
3). Kemampuan guru dalam pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran
Variabel kompetensi profesional guru mata pelajaran TIK mencakup dari
penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran TIK yaitu sebagai berikut.
1). Mengoperasikan komputer personal
2). Merakit, menginstal, mensetup, memelihara dan melacak serta memecahkan
masalah (Troubleshooting) pada komputer personal
3). Melakukan pemrograman komputer dengan salah satu bahasa pemrograman
berorientasi objek
4). Mengolah kata (Word Processing) dengan komputer personal
5). Mengolah lembar kerja (Spreadsheet) dan grafik dengan komputer personal
6). Mengelola pangkalan data (Database) dengan komputer personal atau
7). Membuat presentasi interaktif yang memenuhi kaidah komunikasi visual
dan interpersonal
8). Membuat media grafis dengan menggunakan perangkat lunak publikasi
9). Membuat dan memilihara jaringan komputer (kabel dan nirkabel)
10). Membuat dan memilihara situs liman (web)
11). Menggunakan sarana telekomunikasi (telepon, mobilephone, faximile)
12). Membuat dan menggunakan media komunikasi, termasuk pemrosesan
gambar, audio, dan video
13). Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam disiplin atau
materi pembelajaran lain dan sebagai media komunikasi
14). Mendesain dan mengelola lingkungan dan pembelajaran/sumber daya
dengan memperhatikan standar kesehatan dan keselamatan
15). Mengoperasikan perangkat keras dan perangkat lunak pendukung
pembelajaran
16). Memahami EULA (End User License Agreement) dan keterbatasan serta
keluasan
Variabel kesiapan guru dalam menyiapkan pembelajaran yaitu sebagai
berikut.
1). Penentuan bahan pembelajaran dan perumusan tujuan
2). Pemilihan dan pengorganisasian materi, media (alat bantu mengajar), dan
sumber
3). Rancangan skenario/strategi pembelajaran
51
5). Kesan umum rencana pembelajaran
Variabel Kemampuan guru pada pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran
yaitu sebagai berikut.
1). Berkomunikasi dengan siswa
2). Mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan relevansinya dengan
topik dan ketepatan bahan pembelajaran
3). Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar
4). Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
5). Mengelola tugas rutin, fasilitas belajar, dan waktu
6). Menggunakan strategi pembelajaran
7). Mendorong dan menggalakkan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran
8). Menutup pelajaran
3.5 Metode Pengumpulan Data
Agar hasil penelitian memberikan kesimpulan yang benar dan dapat
dipercaya, maka data yang diperoleh harus benar dan baik. Untuk memperoleh
data yang benar dan baik dalam suatu penelitian harus mengikuti metode dan
teknik yang sesuai dengan permasalahan penelitian yang harus dibahas. Jenis
metode pengumpulan data meliputi :
3.5.1 Metode Dokumentasi
Berdasarkan kutipan dari Cahyaningrum (2008) bahwa dalam
menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya