• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku PLH Kelas 7 SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Buku PLH Kelas 7 SMP"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

P

P

E

E

N

N

D

D

I

I

D

D

I

I

K

K

A

A

N

N

L

L

I

I

N

N

G

G

K

K

U

U

N

N

G

G

A

A

N

N

H

H

I

I

D

D

U

U

P

P

Untuk SMP Kelas VII

(2)

Lingkungan Hidup

Untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII

Jilid 1

    Tim Penulis: 

1. Drs. Rudi Hartono, M.Si.  2. Dr. Sugeng Utaya M.Si. 

3. Dra. Susriyati Mahanal, M.Pd.  4. Dr. Fathur Rohman, M.Si.  5. Drs. Yudhi Utomo, M.Si.  6. Neena Zakia, S.Si., M.Si.  7. Samsul Hidayat, S.Si., M.T. 

   

    Editor: 

1. Dr. Mardi Wiyono, M.Pd.  2. Dr. Sutrisno, M.Si. 

     

PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP LEMBAGA PENELITIAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Jalan Semarang 5 Malang 65145, Telp (0341) 551-312 psw 496 Fax (0341) 580311 Email: pplh@lemlit.um.ac.id • Website: http://www.lemlit.um.ac.id

Kerjasama dengan

(3)

Kata Pengantar ii

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan

buku ini.

Buku ini dirancang untuk mendukung tercapainya tujuan

pembelajaran pendidikan lingkungan hidup di Sekolah Menengah Pertama

atau Tsanawiyah. Buku Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Sekolah

Menengah Pertama Kelas VII Jilid 1 ini telah dirancang sesuai dengan

kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan

lingkungan hidup, mulai dari manusia dan lingkungan, memelihara

kebersihan lingkungan, sumber daya alam, air, pencemaran udara, tanah

dan lahan, energi, hutan, bencana alam, pesisir dan laut, sungai dan

danau.

Pada buku ini diberikan pula kasus/permasalahan yang harus

diselesaikan oleh siswa sehingga akan melatih untuk bersikap dan

berperilaku positif terhadap lingkungan.

Kami berharap buku ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa sehingga mampu

menerap-kan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

Akhir kata, kami tunggu kritik dan saran untuk perbaikan buku ini di

masa yang akan datang. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur yang telah mempercayakan

penyusunan buku ini kepada PPLH Lembaga Penelitian Universitas

Negeri Malang.

Malang, Desember 2009

(4)

Daftar Isi iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR --- ii

DAFTAR ISI--- iii

BAB I MANUSIA DAN LINGKUNGAN --- 1

A. Manusia sebagai Makhluk Sosial --- 1

B. Pengertian dan Komponen Ekosistem --- 3

C. Hubungan Timbal Balik Makhluk Hidup dan Lingkungan --- 8

D. Keanekaragaman Hayati--- 10

E. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati --- 11

F. Rangkuman --- 14

G. Kasus/Permasalahan --- 14

BAB II MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN--- 15

A. Pengertian Sampah --- 15

B. Jenis Sampah --- 16

C. Pengelolaan Sampah --- 16

D. Kebersihan Lingkungan --- 19

E. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan --- 21

F. Rangkuman --- 22

G. Kasus/Permasalahan --- 22

BAB III SUMBER DAYA ALAM --- 23

A. Pendahuluan --- 23

B. Pengertian dan Jenis Sumberdaya Alam Terbarui (Renewable) dan Tidak Terbarui (Nonrenewable)--- 24

C. Rangkuman --- 30

D. Kasus/Permasalahan --- 30

BAB IV AIR --- 31

A. Jenis Air --- 31

B. Hidrosfer dan Sikulus Hidrologi --- 33

C. Pencemaran Air --- 36

D. Dampak Pencemaran Air --- 38

E. Rangkuman --- 40

(5)

Daftar Isi iv

BAB V PENCEMARAN UDARA --- 42

A. Pendahuluan --- 42

B. Pencemaran Udara--- 43

C. Sumber Pencemaran Udara dan Jenis Zat Pencemarnya - 44 D. Kebisingan dan Bau--- 47

E. Rangkuman --- 50

F. Kasus/Permasalahan --- 50

BAB VI TANAH DAN LAHAN --- 51

A. Pendahuluan --- 51

B. Pengertian Tanah Longsor --- 52

C. Jenis-jenis Tanah Longsor --- 52

D. Pencemaran Tanah --- 54

E. Dampak Pencemaran Tanah --- 55

F. Rangkuman --- 56

G. Kasus/Permasalahan --- 56

BAB VII ENERGI --- 57

A. Pendahuluan --- 57

B. Sumber-sumber Energi--- 58

C. Pemanfaatan Energi --- 60

D. Rangkuman --- 64

E. Kasus/Permasalahan --- 64

BAB VIII HUTAN --- 65

A. Pendahuluan--- 65

B. Kerusakan Hutan dan Penyebabnya --- 66

C. Berbagai Kegiatan Manusia yang Menyebabkan Kerusakan Hutan --- 67

D. Rangkuman --- 72

E. Kasus/Permasalahan --- 72

BAB IX BENCANA ALAM --- 73

A. Pengertian dan Jenis Bencana Alam --- 73

B. Mitigasi (Upaya Penanganan) Bencana Alam --- 83

C. Rangkuman --- 86

(6)

Daftar Isi v

BAB X PESISIR DAN LAUT --- 87

A. Pendahuluan --- 87

B. Ekosistem Laut dan Pesisir --- 88

C. Pengelolaan Pesisir --- 90

D. Rangkuman --- 92

E. Kasus/Permasalahan --- 92

BAB XI SUNGAI DAN DANAU --- 93

A. Ekosistem Sungai dan Danau --- 93

B. Manfaat Sungai dan Danau --- 96

C. Pencemaran Sungai --- 96

D. Pengolahan Limbah --- 98

E. Sedimentasi dan Pendangkalan --- 100

F. Rangkuman --- 101

G. Kasus/Permasalahan --- 101

(7)

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 1

BAB I

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

A. Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk pribadi sekaligus

makhluk sosial, susila, dan religius. Sifat kodrati manusia sebagai makhluk

pribadi, sosial, susila, dan religi harus dikembangkan secara seimbang,

selaras, dan serasi. Perlu disadari bahwa manusia hanya mempunyai arti

dalam kaitannya dengan manusia lain dalam masyarakat. Manusia

mempunyai arti hidup secara layak jika ada di antara manusia lainnya.

Tanpa ada manusia lain atau tanpa hidup bermasyarakat, seseorang tidak

dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik. Standar Kompetensi:

Memahami lingkungan sosial, lingkungan fisik, dan ekosistem.

Kompetensi Dasar:

1. Menjelaskan pengertian manusia sebagai makhluk sosial. 2. Mengidentifikasi bentuk hubungan sosial antar manusia. 3. Menyebutkan komponen ekosistem dan saling hubung antar

komponen.

4. Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem.

Indikator:

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian manusia sebagai makhluk sosial.

2. Siswa dapat mengidentifikasi bentuk hubungan sosial antar manusia.

3. Siswa dapat menyebutkan komponen ekosistem dan saling hubung antar komponen.

(8)

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 2

Guna meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan

pendi-dikan, baik pendidikan yang formal, informal maupun nonformal. Dalam

kenyataannya, manusia menunjukkan bahwa pendidikan merupakan

pembimbingan diri sudah berlangsung sejak zaman primitif. Kegiatan

pendidikan terjadi dalam hubungan orangtua dan anak.

Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian.

Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini

merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan

dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi.

Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga

suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam

hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung

konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif

dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia

bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu.

Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan

bersama. Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang

mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang

tidak mungkin dibuat sendiri.

Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga

mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang

lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia

memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan, dan

berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya

dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan

orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.

Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang

khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan

(9)

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 3

mengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan".

Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam

arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil

penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan

bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi

seseorang.

Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa

disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah,

manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.

B. Pengertian dan Komponen Ekosistem

Konsep Ekosistem

Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh Roy Clapham

pada tahun 1930. Menurut Clapham dalam suatu ekosistem antara

makhluk hidup dengan lingkungannya terjadi hubungan satu sama lain

sebagai suatu unit. Athur Tansley, seorang ahli lingkungan Inggris pada

tahun 1935 menggunakan istilah ekosistem untuk menggambarkan

hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik.

Ekosistem merupakan kumpulan makhluk hidup (tumbuhan, hewan,

organisme mikro) yang tinggal bersama-sama dalam suatu wilayah, saling

berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang komplek dan dinamis.

Menurut Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup No.23 th 1997:

Ekosistem adalah tatanan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Jadi ekosistem adalah

tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh

menye-luruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,

stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

Semua makhluk hidup di dunia ini tidak ada yang hidup mandiri.

Setiap makhluk hidup akan bergantung pada makhluk hidup lain dan

(10)

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 4

berkembang biak, serta tempat berlindung. Hubungan antara makhluk

hidup dengan lingkungannya bersifat timbal balik dan komplek. Setiap

mahluk hidup berada dalam lingkungannya masing-masing, yaitu

lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik yaitu semua

makhluk hidup yang berada di sekeliling organisme, dan lingkungan

abiotik yaitu faktor-faktor tidak hidup seperti iklim (suhu, kelembaban,

cahaya), tanah dan garam-garam mineral yang larut dalam tanah, air,

udara dan lain-lain. Lingkungan abiotik dapat mempengaruhi makhluk

hidup dan sebaliknya makhluk hidup dapat mempengaruhi lingkungan

abiotik. Demikian juga makhluk hidup dapat empengaruhi makhluk hidup

yang lainnya. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen

biotik) dengan lingkungan abiotik dikenal dengan istilah ekosistem atau

sistem ekologi.

Komponen-Kompenen Ekosistem

Ekosistem terdiri dari dua komponen utama yaitu kompoenen

abiotik dan komponen biotik.

Komponen Biotik

Komponen biotik merupakan komponen ekosistem berupa makhluk

hidup yang dapat dikelompokkan berdasarkan perannya dalam rantai

makanan meliputi produsen, konsumen, dan decomposer (pengurai).

a. Produsen yaitu tumbuhan yang memiliki zat hijau daun. Produsen

mampu menangkap energi matahari melalui fotosintesis dan menyerap

nutrisi dari tanah, menyimpan energi untuk digunakan oleh tumbuhan

itu sendiri dan oleh organisme lain. Rumput, semak, pohon, lumut, dan

beberapa bakteri juga bersifat autotrof sehingga dikelompokkan ke

dalam produsen.

b. Konsumen adalah organisme yang tidak memiliki kemampuan untuk

menangkap energi matahari, tetapi mengkonsumsi tanaman dan/atau

hewan untuk memperoleh energi yang digunakan untuk pertumbuhan

(11)

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 5

pada kemampuan mereka untuk mencerna bahan tanaman dan

hewan:

Herbivora hanya makan tumbuh-tumbuhan, seperti seperti rusa yang merumput di padang rumput lembah Columbia, atau serangga

menggigit daun geranium yang lengket.

Omnivora makan baik tumbuhan dan binatang, seperti beruang hitam.

Karnivora hanya makan binatang, seperti elang ekor merah atau barat ular berbisa.

c. Dekomposer (pengurai), yaitu organisme yang memperoleh energi

dengan cara menguraikan bahan organik mati (detritus), menyerap

sebagian hasil penguraian dan melepaskan unsur-unsur dan senyawa

yang pada gilirannya diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan. Organisme

yang termasuk dekomposer yaitu jamur, alga dan bakteri.

Komponen Abiotik

Tumbuhan dan binatang-binatang untuk tumbuh dan beraktivitas

memerlukan beberapa faktor-faktor abiotik. Faktor-faktor tersebut adalah

Iklim (cahaya, temperatur, air, udara atau gas-gas di atmosfir) dan

faktor-faktor edafik (tanah).

a. Iklim

Iklim ditentukan oleh berbagai faktor yang berinteraksi seperti

cahaya matahari, curah hujan, suhu dan pola angin yang terjadi di suatu

daerah, dan merupakan komponen abiotik yang paling penting dari

ekosistem. Suhu, bersama-sama dengan curah hujan, menentukan

apa-kah suatu ekosistem berupa padang rumput, hutan, atau kombinasi

keduanya. Jumlah dan distribusi curah hujan suatu daerah dalam setahun

(12)

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 6

b. Cahaya

Energi cahaya (cahaya matahari) adalah sumber energi utama dari

hampir semua ekosistem termasuk ekosistem air tawar. Cahaya adalah

energi yang digunakan oleh tumbuhan hijau (yang mengandung butir hijau

daun) untuk proses fotosintesis yaitu suatu proses pembentukan zat

organik dari zat anorganik.

Faktor-faktor seperti banyaknya cahaya, intensitas cahaya, dan

panjang periode terang (panjang siang) memainkan peran yang penting

dalam satu ekosistem.

Di dalam ekosistem-ekosistem akuatik, banyaknya cahaya

merupa-kan suatu faktor pembatas. Cahaya matahari pada ekosistem perairan

yang dalam hanya menembus pada kedalaman tertentu.

c. Suhu

Suhu suatu perairan menggambarkan panas yang terdistribusi

pada suatu volume tertentu di perairan itu. Matahari merupakan sumber

panas utama untuk perairan. Suhu air dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti ketinggian tempat, suhu udara, dan iklim. Suhu sebagai salah satu

faktor penentu dalam ekosistem perairan sangat berpengaruh terhadap

penyebaran suatu spesies, karena setiap spesies memiliki kisaran

toleransi terhadap suhu yang berbeda-beda.

Distribusi tumbuhan dan binatang-binatang adalah sangat

dipenga-ruhi oleh suhu yang ekstrim. Ekstremum-ekstremum di dalam temperatur

sebagai contoh musim yang hangat. Berikut adalah contoh-contoh dari

pengaruh suhu terhadap makhluk hidup dalam suatu ekosistem.

Mekarnya bunga-bunga dari berbagai tumbuhan sepanjang hari dan

malam sering karena perbedaan suhu antara siang malam. Bunga

Wijayakusuma memerlukan suhu tertentu untuk mekar, itulah sebabnya

bunga wijayakusuma mekar pada tengah malam. Pohon-pohon jati

berganti daun setiap tahun menggugurkan daun-daun mereka pada waktu

(13)

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 7

Binatang-binatang, dapat dibedakan antara yang ectothermic

("berdarah dingin" atau poikilothermic misalnya katak dan kadal) dan

binatang-binatang yang endotermis ("berdarah panas" atau homothermic

misalnya tikus dan kelinci).

Di padang pasir terjadi perbedaan suhu yang lebih besar antara

siang dan malam dan organisme-organisme mempunyai aktivitas dengan

periode-periode yang terpisah; contohnya banyak kaktus berbunga pada

malam hari dan diserbukkan oleh serangga-serangga pada malam hari.

d. Air

Air merupakan habitat tumbuhan dan binatang akuatik. Air adalah

penting bagi makhluk hidup dan semua organisma bergantung padanya

untuk bertahan hidup. Tumbuhan dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok

menurut keperluan air mereka:

Hydrophyte adalah tumbuhan yang tumbuh dan berkembang dalam air misalnya, teratai.

Mesofit adalah tumbuhan dengan persyaratan-persyaratan air sedang, contoh bunga mawar.

Xerofita adalah tumbuhan yang berkembang dalam lingkungan-lingkungan kering di mana mereka sering kali mengalami kekurangan

air misalnya kaktus dan tumbuhan sukulenta. Pohon gaharu yang

banyak tumbuh di Nusa Tenggara Timur adalah xerofita-xerofita.

e. Udara di atmosfer

Udara yang paling penting yang digunakan oleh tumbuhan dan

binatang adalah oksigen, gas CO2 dan Nitrogen.

• Oksigen. Oksigen digunakan oleh semua organisma-organisma yang hidup selama pernapasan.

• Karbon dioksida. Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan hijau selama fotosintesis.

(14)

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 8

(bakteri dan ganggang biru) yang mampu mengikat N2 bebas dari

atmosfer. Tanaman memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrat (NO3-)

atau amonia (NH3). Nitrogen diubah menjadi nitrat atau amonia oleh

bakteri yang tertentu dengan bantuan kilat.

f. Tanah (faktor edafik)

Tanah berkembang dari bahan induk bagian atas dan merupakan

campuran dari komponen komponen biotik dan komponen abiotik.

Komponen abiotik tanah meliputi tekstur tanah (ukuran partikel tanah),

udara tanah, suhu tanah, air tanah, larutan tanah dan pH. Komponen

biotik tanah yaitu organisma-organisma tanah. Jenis bahan induk di

daerah tertentu mempengaruhi tekstur tanah. Kombinasi tekstur tanah,

aliran air dan kimia menentukan vegetasi yang tumbuh di daerah tersebut.

Ukuran dari partikel-partikel tanah bervariasi dari tanah liat dengan

partikel yang mikroskopis sampai pasir dengan partikel-partikel yang lebih

besar. Tanah liat adalah suatu campuran dari partikel-partikel pasir dan

tanah liat. Tanah berpasir mempunyai aerasi yang bagus, air yang

berlebih dialirkan dengan dengan cepat, mengandung sedikit unsur hara

yang diperlukan untuk pertumbuhan, dan mudah untuk dinanami. Tanah

liat adalah cocok untuk pertumbuhan tanaman karena kaya akan mineral,

tetapi sirkulasi udaranya jelek.

Tanah memiliki banyak fungsi penting dalam ekosistem. Tanah

menyediakan unsur hara bagi tumbuhan, dan menyediakan habitat

penting bagi organisme tanah. Tanah adalah penghubung yang penting

antara komponen biotik dan abiotik dari ekosistem padang rumput.

C. Hubungan Timbal Balik Mahluk Hidup dan Lingkungannya

Keberlangsungan hidup suatu organisme bergantung pada

ling-kungannya. Makhluk hidup mendapatkan materi dan energi dari

lingkungannya. Tumbuhan memerlukan materi (garam-garam mineral, air,

oksigen, karbondioksida), dan cahaya matahari (energi) dari lingkungan.

(15)

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 9

matahari menjadi zat gula (karbohidrat). Materi dan energi dari tumbuhan

akan diteruskan ke hewan pemakan tumbuhan. Materi dan energi dari

hewan pemakan tumbuhan diteruskan ke hewan pemakan daging. Materi

dan energi yang berasal dari lingkungan abiotik akan kembali ke

lingkungan abiotik. Tumbuhan bernafas mengambil oksigen dari

ling-kungan abiotik, tumbuhan mengeluarkan air dan karbondioksida ke

lingkungan abiotik. Karbon dioksida dan air yang ada di lingkungan abioik

diambil oleh tanaman lain untuk fotosintesis dengan bantuan energi

matahari. Proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen yang

dikembalikan ke lingkungan abiotik. Selanjutnya oksigen yang ada di

lingkungan abiotik dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain untuk bernafas.

Berdasarkan sejarah terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan

menjadi tiga, yaitu:

1. Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami, tanpa

adanya pengaruh atau campur tangan manusia. Misalnya, ekosistem

gurun pasir, ekosistem hutan tropis, ekosistem hutan gugur, ekosistem

padang rumput. Setiap ekosistem mempunyai ciri khas. Ciri itu sangat

ditentukan oleh faktor suhu, curah hujan, iklim, dan lain-lain.

2. Ekosistem Buatan, yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia.

Misalnya, kolam, waduk, sawah, ladang, dan tanam. Pada umumnya,

ekosistem buatan mempunyai komponen biotik sesuai dengan yang

diinginkan pembuatnya. Pada ekosistem sawah, komponen biotik yang

banyak, yaitu padi dan kacang.

3. Ekosistem Suksesi, yaitu ekosistem yang merupakan hasil suksesi

lingkungan yang sebelumnya didahului oleh kerusakan. Pada

lingkungan demikian, jenis tumbuhan yang berkembang ditentukan

oleh jenis organisme yang hidup di sekitarnya. Contoh ekosistem

suksesi adalah ekosistem gunung Anak Krakatau.

Padang rumput adalah bagian penting dari bumi yang luasnya

sekitar 25% dari permukaan bumi. Padang rumput menyediakan tanah

(16)

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 10

peliharaan, serta lahan datar yang cocok untuk bercocok tanam. Padang

rumput terjadi di daerah yang beriklim panas dan curah hujan yang

rendah. Salah satu jenis padang rumput luas yaitu savana.

Savana berada di wilayah yang beriklim tropis terdapat di wilayah

dengan curah hujan 50-130 cm per tahun, tetapi dengan musim kering

yang panjang dan mudah terbakar. Savana yang terluas di dunia terdapat

di Afrika dan di Australia. Tumbuhan yang berupa rerumputan dan

pohon-pohon yang hidup harus tahan terhadap musim kering dan api, maka

jumlah jenis tumbuh-tumbuhan yang hidup di savana ini tidak banyak,

tidak seperti yang hidup di hutan hujan tropis. Rumput-rumput dari marga

Panicum, Pennisetum, Andropogon dan Imperata mendominasi

lingkungan ini, sedangkan pepohonan yang hidup di sana sama sekali

berbeda dengan jenis pohon yang hidup di hutan hujan tropis. Di Afrika

diantaranya terdapat pohon Acacia yang terbesar di savana. Di Indonesia

padang savana ini dapat ditemukan di Taman Nasional (TN) Baluran dan

TN Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur.

D. Keanekaragaman Hayati

Para ahli biologi mendefinisikan keanekaragaman hayati atau

biodiversitas sebagai keanekaragaman gen, spesies, dan ekosistem suatu

wilayah. Bruce A. Wilcox dalam makalah yang dipresentasikan pada

konferensi tentang Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam untuk Taman

Nasional Dunia di Bali pada tahun 1982 mendefinisikan keanekaragaman

hayati adalah berbagai bentuk kehidupan di semua tingkat sistem biologis,

yaitu molekul (gen), organisme, populasi, spesies, dan ekosistem.

Selanjutnya, pada tahun 1992 Peserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan

KTT Bumi di Rio de Janeiro mendefinisikan keanekaragaman hayati

sebagai variabilitas di antara organisme hidup dari semua sumber,

termasuk antara ain darat, laut, dan ekosistem perairan. Keanekaragaman

organisme ini termasuk keragaman spesies dalam ekosistem.

Menurut Emil Salim keanekaragaman hayati atau biodiversitas

(17)

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 11

Dari berbagai definisi tersebut secara singkat dapat di simpulkan bahwa

keanekaragaman hayati adalah variasi kehidupan di semua tingkat biologi.

Setiap individu mengandung ratusan gen bahkan ribuan gen, dan

spesies terdiri dari banyak individu, sedangkan ekosistem merupakan

kunpulan banyak spesies yang saling berinteraksi satu dengan yang

lainya juga dengan lingkungan fisiknya. Dengan demikian di antara

berbagai macam keanekaragaman hayati terjadi saling keterkaitan.

Selain itu keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi dua

kategori, yaitu: 1) keanekaragaman hayati primer, yaitu kemungkinan

terlestarikannya keanekaragaman hayati di hutan primer alamiah, cagar

alam, dan tanaman suaka/kebun botani, kebun binatang dan sejenisnya,

2) keanekaragaman hayati sekunder adalah keanekaragaman spesies/

jenis yang dibudidayakan oleh manusia yang secara regular di tanam,

dipelihara, dipanen, dibongkar untuk diganti dengan yang baru, baik

spesies yang sama atau spesies lain. Tingkat kelestarian

keanekaragam-an hayati sekunder skeanekaragam-angat labil, lebih ditentukkeanekaragam-an oleh nilai ekonomi, mutu

produk, teknologi yang diharapkan dan budaya manusia pengelolanya.

E. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati

Harus disadari bahwa keberadaan generasi sekarang dan

seterus-nya sangat bergantung pada keberadaan keanekaragaman hayati. Hal ini

disebabakan betapa pentingnya manfaat keanekaragaman hayati bagi

kelangsugan hidup manusia. Pemanfaatan keanekaragaman hayati

berbeda-beda sesuai dengan karakteristik sumber keanekaragaman

hayati. Namun secara umum keanekaragaman hayati mempunyai

bebera-pa manfaat sebagai berikut.

1. Keseimbangan Alam

Keanekaragaman hayati juga mendukung sejumlah proses-proses

ekosistem alam seperti menjaga stabilitas iklim (mempertahankan

persentase CO2, Oksigen, mencegah erosi, mempertahankan siklus air).

(18)

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 12

manusia. Laju kepunahan spesies sulit untuk diperkiraan, tapi telah

diperkirakan sekarang laju kepunahan spesies 100 kali lebih cepat

dibanding pada zaman batu. Hutan belantara dengan satwa liar telah

banyak yang berubah menjadi lahan pertanian, pertambangan, dan

perkotaan untuk manusia. Lebih parah lagi banyaknya pestisida untuk

melindungi makanan manusia justru mempercepat hilangnya spesies.

Sebagian besar jenis burung dapat hilang dalam kurun waktu 100 tahun.

Hilangnya sebagian besar hutan dapat menyebabkan erosi dan

berkurangnya oksigen di atmosfer.

2. Pertanian

Keanekaragaman gen merupakan sumber plasma nutfah (sumber

genetis) dalam bentuk varietas liar yang hidup secara alamiah di alam.

Keragaman gen sangat penting untuk meningkatkan kualitas tanaman

pangan seperti kentang, padi, gandum dan sebagainya. Peningkatan

produksi tanaman budidaya selama 250 tahun terakhir telah banyak

memanfaatkan keanekaragaman genetik yang berasal dari tanaman liar.

Contoh ketika hama wereng menyerang sawah di Indonesia pada

tahun1970-an, diuji 6,273 varietas padi tahan terhadap hama wereng dan

ditemukan satu varietas padi yang tahan terhadap hama wereng.

Tanaman yang heterogen (keanekaragaman tanaman) dapat

mem-bantu memulihkan system ketika jenis tanaman yang dominan diserang

oleh suatu penyakit. Tanaman monokultur (kurangnya keanekaragaman

hayati), merupakan faktor untuk beberapa bencana dalam sejarah

pertanian. Keanekaragaman hayati yang tinggi dapat mengontrol

penyebaran penyakit tertentu .

Keanekaragaman hayati dapat dimanfaatkan sebagai sumber

pangan bagi manusia, Manusia menggunakan setidaknya 40.000 jenis

tanaman dan hewan sebagai sumber makanan,tempat tinggal dan

pakaian. Ada potensi yang belum dimanfaatkan untuk meningkatkan

(19)

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 13

3. Kesehatan

Hubungan keanekaragaman hayati bagi kesehaan manusia

menjadi isu utama politik internasional. Masalah ini juga terkait dengan isu

perubahan iklim, karena banyak resiko kesehatan yang diakibatkan olehi

perubahan iklim, berhubungan dengan perubahan dalam

keanekara-gaman hayati (misalnya perubahan populasi dan penyebaran vektor

penyakit, kelangkaan air bersih, dampak terhadap keanekaragaman

hayati pertanian dan sumber makanan, dll). Beberapa masalah kesehatan

dipengaruhi oleh keanekaragaman hayati termasuk kesehatan dan gizi,

penyakit menular, ilmu kedokteran dan obat-obatan, sumber daya, sosial

dan kesehatan psikologis dan kesejahteraan rohani). Keanekaragaman

hayati juga dikenal memiliki peran penting dalam mengurangi risiko

bencana, dan bantuan pasca-bencana dan upaya pemulihan.

Salah satu masalah kesehatan utama yang berkaitan dengan

keanekaragaman hayati adalah bahwa penemuan obat dan ketersediaan

sumberdaya obat. Bagian penting dari obat-obatan yang diperoleh, secara

langsung atau tidak langsung, dari sumber-sumber biologis; Chivian dan

Bernstein melaporkan bahwa sedikitnya 50% dari senyawa farmasi di

pasar di Amerika Serikat berasal dari senyawa alami yang ditemukan

pada tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, sementara sekitar 80%

penduduk dunia tergantung pada obat-obatan dari alam (digunakan dalam

baik modern atau tradisional praktek medis) untuk pelayanan kesehatan.

Selain itu, hanya sebagian kecil dari total keragaman spesies liar telah

(20)

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 14

F. Rangkuman

Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh Roy Clapham pada tahun 1930. Menurut Clapham dalam suatu ekosistem antara makhluk hidup dengan lingkungannya terjadi hubungan satu sama lain sebagai suatu unit. Athur Tansley, seorang ahli lingkungan Inggris pada tahun 1935 menggunakan istilah ekosistem untuk menggambarkan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik.

Hubungan keanekaragaman hayati bagi kesehaan manusia menjadi isu utama politik internasional. Masalah ini juga terkait dengan isu perubahan iklim, karena banyak resiko kesehatan yang diakibatkan olehi perubahan iklim, berhubungan dengan perubahan dalam keanekaragaman hayati (misalnya perubahan populasi dan penyebaran vektor penyakit, kelang-kaan air bersih, dampak terhadap keanekaragaman hayati pertanian dan sumber makanan dll).

G. Kasus/Permasalahan

Terjadinya bencana lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, telah

mengubah kondisi lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Cobalah

untuk mengidentifikasi beberapa perubahan yang terjadi terhadap

(21)

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 15

BAB II

MEMELIHARA KEBERSIHAN

LINGKUNGAN

A. Pengertian Sampah

Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah

tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang

berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal

dengan limbah municipal yang tidak berbahaya (non hazardous).

Soewedo (1983) menyatakan bahwa sampah adalah bagian dari sesuatu

yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang

umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk

kegiatan industri), tetapi bukan yang biologis. Standar Kompetensi:

Memahami sampah, jenis dan sumber sampah, serta dampak sampah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Kompetensi Dasar:

1. Mendeskripsikan pengertian sampah. 2. Mengidentifikasi jenis sampah.

3. Menjelaskan dampak sampah terhadap kesehatan manusia. 4. Menjelaskan dampak sampah terhadap lingkungan hidup. 5. Mengidentifikasi jenis sampah B3.

Indikator:

1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian sampah. 2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis sampah.

3. Siswa dapat menjelaskan dampak sampah terhadap kesehatan manusia.

4. Siswa dapat menjelaskan dampak sampah terhadap lingkungan hidup.

5. Siswa dapat mengidentifikasi jenis sampah B3.

(22)

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 16

Sampah adalah bahan sisa yang sudah tidak dibutuhkan oleh

manusia. Umumnya sampah dipisahkan menurut jenisnya seperti: sampah

basah, sampah kering. Namun sampah dapat dipisahkan juga menurut

asalnya, misalnya sampah rumah tangga, sampah industri, sampah rumah

sakit. Sifat bahan kimia yang dikadung oleh sampah adalah yang paling

penting karena ini akan menentukan sampah itu berbahaya atau tidak.

Sampah yang berbahaya atau beracun biasanya disebut limbah beracun

(sering disebut bahan beracun berbahaya atau B3) dan mengandung

unsur-unsur kimia yang membahayakan serperti sampah batu baterai,

limbah cair dari pabrik, partikel beracun dan sebagainya.

B. Jenis Sampah

Menurut Hidayatullah Adronafis, sampah dipisahkan menurut

jenisnya yaitu:

1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/ biologis. Misalnya adalah sisa makanan.

2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut. Misalnya adalah plastik dan styrofoam.

3. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan berbahaya dan beracun. Misalnya adalah bahan kimia beracun.

4. Kompos adalah sampah yang teruraikan secara biologis, yaitu melalui pembusukan dengan bakteri yang ada di tanah, dan kerap digunakan sebagai pupuk.

C. Pengelolaan Sampah

Bagaimana kehidupan masyarakat kita ke depan, jika persoalan

sampah tidak segera diselesaikan? Permasalahan sampah bukan hanya

berdampak pada persoalan lingkungan, tetapi juga telah menimbulkan

(23)

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 17

Berbagai kasus, seperti di Bantargerbang, Bojong Gede, dan

Leuwigajah, mengingatkan kita bahwa persoalan sampah bukan hal yang

sepele. Lalu, apa yang dapat kita lakukan agar sampah tidak menggunung

dan membuat lingkungan tidak sehat?

Sistem Pengelolaan Sampah

Secara garis besar ada tiga sistem pengelolaan sampah. Dengan

cara kimiawi melalui pembakaran, cara fisik melalui pembuangan di TPA,

dan cara biologis melalui proses kompos. Yang lazim dilakukan untuk

sampah dalam jumlah besar adalah secara fisik.

Bagaimana siklus sistem pengelolaan sampah?

Sampah dari rumah-rumah dikumpulkan dan disimpan dalam

tempat atau kontainer sementara, untuk kemudian diangkut ke Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) untuk diolah sebelum dibuang.

Mengapa sampah yang dibuang harus diolah dulu?

Tumpukan sampah yang tidak diolah terlebih dulu dapat

mengundang lalat, tikus, pertumbuhan organisme-organisme yang

membahayakan, mencemari udara, tanah dan air.

Bagaimana penanganan sampah di TPA?

TPA sering juga disebut landfill, yaitu tempat pembuangan yang

memiliki dasar impermeable (tidak tembus air) sehingga sampah yang

diletakkan diatasnya tidak akan merembes hingga mencemari air dan

tanah di sekitarnya.

Sampah-sampah yang datang diletakkan secara berlapis,

dipadat-kan, dan ditutupi dengan tanah liat untuk mencegah datangnya hama dan

menghilangkan bau. TPA umumnya dibuat untuk bisa menampung

(24)

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 18

Apa itu Insinerator?

Insinerator adalah perangkat pembakaran sampah yang efisien dan

bisa mengurangi polusi udara. Insinerator yang baik memiliki sistem

penangkal pencemar udara di cerobongnya (walaupun tetap

menyebab-kan pencemaran udara), dan sanggup mengurangi volume sampah

sampai 80%nya seusai dibakar.

Prinsip 4R dalam menangani sampah

Ada beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa kita lakukan yaitu

menerapkan prinsip 4R : Replace (mengganti), reduce (mengurangi),

re-use (memakai lagi), dan recycle (mendaur ulang).

1. Replace (Ganti dengan barang ramah lingkungan)

Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang

yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama.

Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah

lingkungan. Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila

berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini

tidak bisa didegradasi secara alami.

2. Reduce (Kurangi sampah!)

Yaitu usaha untuk mengurangi sampah dalam kegiatan sehari-hari

seperti:

a. Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong

plastik pembungkus barang belanja.

b. Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada

membeli botol baru setiap kali habis.

c. Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam

paket yang besar dari pada membeli beberapa paket kecil untuk

(25)

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 19

3. Reuse (Gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai!)

Coba cara-cara ini meliputi:

a. Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.

b. Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk

pembungkus.

c. Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan

tangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan

lainnya.

4. Recycle (Daur ulang sampah!)

Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang

dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus.

Tapi teman-teman bisa membantu dengan cara-cara ini :

a. Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk didaur

ulang.

b. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk didaur ulang.

c. Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil

daur ulang.

D. Kebersihan Lingkungan

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di

antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis

Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan

oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen,

dan bahan kimia berbahaya.

Betapa pentingnya kebersihan bagi kehidupan manusia sebab

(26)

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 20

yang tidak bersih. Cobalah tengok tumpukan sampah yang menggunung,

Kira-kira penyakit apakah yang bisa ditimbulkan dari sampah itu?

Pada timbunan sampah biasanya hidup bermacam mikroba dan

bakteri penyebab penyakit. Mikroba dan bakteri ini dapat berpindah ke

mana-mana karena dibawa oleh lalat dan serangga lainya yang sering

ada di tempat sampah. Bakteri dan mikroba dapat menyebabkan sakit

perut atau diare, batuk-batuk dan infeksi saluran napas, penyakit kulit dan

sebagainya. Infeksi saluran pernapasan penularannya melalui percikan

ludah orang yang sudah terkena penyakit itu, maka sebaiknya hindari

sebisa mungkin sumber penularan tersebut. Jadi kalau bersin dan batuk

harus selalu ditutupi mulutnya, agar tak menular ke orang lain. Juga

jangan meludah sembarangan. Kebiasaan meludah sembarangan ini

sangat potensial menularkan beragam penyakit.

Selain dapat menimbulkan penyakit, sampah yang menggunung

juga tidak nyaman untuk dipandang. Dia juga menyebarkan bau busuk,

menyebabkan pencemaran airtanah, udara atau lingkungan di sekitarnya.

Kawasan wisata alam merupakan tempat yang menarik untuk

dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara

yang menyenangi nuansa alami. Selain itu kawasan wisata alam adalah

sarana tempat terjadinya interaksi sosial dan aktivitas ekonomi. Untuk

menjaring masyarakat dan wisatawan sebanyak mungkin, setiap kawasan

wisata alam harus menjaga keunikan, kelestarian, dan keindahannya.

Semakin banyak kunjungan wisatawan, maka aktivitas dikawasan tersebut

akan meningkat, baik aktivitas sosial maupun ekonomi. Setiap aktivitas

yang dilakukan, akan menghasilkan manfaat ekonomi bagi kawasan

tersebut. Namun yang harus diingat adalah bahwa limbah atau sampah

yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut dapat mengancam kawasan

wisata alam.

Sampah apabila dibiarkan tidak dikelola dapat menjadi ancaman

(27)

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 21

Sebaliknya, apabila dikelola dengan baik, sampah memiliki nilai potensial,

seperti penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas dan estetika

lingkungan, dan pemanfaatan lain sebagai bahan pembuatan kompos

yang dapat digunakan untuk memperbaiki lahan kritis di berbagai daerah

di Indonesia, dan dapat juga mempengaruhi penerimaan devisa negara.

E. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan

Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola

dengan baik adalah sebagai berikut:

a. Gangguan Kesehatan:

Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat

mendorong penularan infeksi. Timbulan sampah dapat menimbulkan

penyakit yang terkait dengan tikus;

b. Menurunnya kualitas lingkungan

c. Menurunnya estetika lingkungan

Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan

lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;

d. Terhambatnya pembangunan negara.

Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan,

mengakibat-kan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah

wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut

menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan

wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun (Sumber:

(28)

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 22

F. Rangkuman

Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah municipal yang tidak berbahaya (non hazardous). Sampah juga merupakan bagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan yang biologis.

G. Kasus/Permasalahan

1. Cobalah sebutkan sampah d sekitar kalian! Termasuk jenis sampah

apakah itu?

2. Dapatkah kalian menjelaskan pengelolaan sampah yang ada di

(29)

Bab 3 Sumber Daya Alam 23

BAB III

SUMBER DAYA ALAM

A. Pendahuluan

Ketersediaan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar,

dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial

tertentu disebut daya dukung lingkungan. Singkatnya, daya dukung

lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan

semua makhluk hidup.

Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya.

Ada bagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak.

Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak.

Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan,

maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan

tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan Standar Kompetensi:

Memahami pengertian, jenis dan pemanfaatan, serta kerusakan sumber daya alam.

Kompetensi Dasar:

1. Menjelaskan pengertian sumber daya alam terbarui (renewable) dan tidak terbarui (nonrenewable).

2. Mengidentifikasi jenis sumber daya alam terbarui dan tidak terbarui. 3. Menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam terbarui dan tidak

terbarui.

Indikator:

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sumber daya alam terbarui (renewable) dan tidak terbarui (nonrenewable).

2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis sumber daya alam terbarui dan tidak terbarui.

(30)

Bab 3 Sumber Daya Alam 24

hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai

berikut :

1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan

hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.

2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).

3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien,

serta pendaurulangan (recycling).

4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara

damai dengan alam.

B. Pengertian dan Jenis Sumberdaya Alam Terbarui (Renewable)

dan Tidak Terbarui (Nonrenewable)

Macam-macam Sumber Daya Alam

Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan

jenisnya.

1. Berdasarkan sifat

Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai

berikut :

a) Sumberdaya alam yang terbarukan (renewable), sumber daya alam

yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat

dimanfaat-kan secara terus-menerus, misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air,

dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi

dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).

b) Sumberdaya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), sumber

daya alam yang apabila digunakan secara terus-menerus akan habis,

misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang

lainnya.

c) Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi

(31)

Bab 3 Sumber Daya Alam 25

2. Berdasarkan potensi

Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi

beberapa macam, antara lain sebagai berikut.

a) Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang

dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu,

serat kapas, rosela, dan sebagainya.

b) Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang

dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi,

air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan

lain-lain.

c) Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa

ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

3. Berdasarkan jenis

Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut:

a) Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam

fisik, yaitu sumberdaya alam yang berupa benda-benda mati.

Misalnya: bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.

b) Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang

berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan

manusia.

Sumber daya alam yang dapat diperbarui

Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali

keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus,

contoh-nya: air, udara, tanah, hutan, hewan dan tumbuhan.

a) Air

Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi

manusia selain untuk minum, mandi dan mencuci, air bermanfaat juga:

1. sebagai sarana transportasi

(32)

Bab 3 Sumber Daya Alam 26

3. sebagai sarana irigasi/pengairan

4. sebagai PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

Cekungan di daratan yang digenangi air terjadi secara alami

disebut danau, misalnya Danau Toba di Sumatera Utara. Sedangkan

cekungan di daratan yang digenangi air terjadi karena buatan manusia

disebut waduk, misalnya waduk Sermo di Kulon Progo dan Waduk Gajah

Mungkur di Wonogiri (Jateng).

b) Udara

Udara yang bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Lapisan

udara yang menyelimuti bumi disebut atmosfer. Lapisan Ozon berfungsi

untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh

matahari.

c) Tanah

Tanah adalah lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari

pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah.

Tanah banyak dimanfaatkan untuk menanam sumber daya alam

pertanian. Pertanian meliputi tanaman untuk makanan pokok, seperti padi,

jagung dan sagu. Palawija terdiri dari ubi-ubian dan kacang-kacangan;

dan holtikultura yang meliputi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.

d) Hewan

Hewan di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu hewan liar dan

hewan piaraan. Hewan liar ialah hewan yang hidup di alam bebas dan

dapat mencari makan sendiri, misalnya dari jenis burung, ikan dan

serangga. Hewan piaraan ialah hewan yang dipelihara untuk sekadar hobi

atau kesenangan semata, misalnya burung perkutut, marmut, kucing dan

kakaktua. Hewan ternak ialah hewan yang dikembangbiakkan untuk

(33)

Bab 3 Sumber Daya Alam 27

e) Tumbuhan

• Hutan

Hutan merupakan sebuah areal luas yang ditumbuhi beraneka

ragam pepohonan. Dilihat dari jenis pohonnya, hutan dapat dibagi menjadi

dua, yaitu:

1. Hutan Homogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh satu jenis

pohon/tanaman, misal: hutan jati, hutan pinus, hutan cemara dll.

2. Hutan Heterogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis

pohon/tanaman.

Dilihat dari arealnya, hutan dapat dibagi menjadi lima, yaitu sebagai

berikut:

1. Hutan lindung ialah hutan yang berfungsi melindungi tanah dari erosi,

banjir dan tanah longsor.

2. Hutan produksi ialah hutan yang berfungsi untuk menghasilkan

berbagai produk industri dan bahan perlengkapan masyarakat,

seperti kayu lapis, mebel, bahan bangunan dan kerajinan tangan.

3. Hutan wisata ialah hutan yang ditujukan khusus untuk menarik para

wisatawan domestik (dalam negeri) maupun wisatawan

man-canegara.

4. Hutan suaka alam ialah hutan yang berfungsi memelihara dan

melindungi flora (tumbuhan) dan fauna (hewan).

5. Hutan mangrove ialah hutan bakau di tepi pantai yang berfungsi

untuk menghindari daratan dari abrasi.

Hasil hutan yang dapat dimanfaatkan oleh kita yaitu: kayu (jati,

pinus, cemara, cendana), damar, rotan, bambu dll. Erosi ialah pengikisan

tanah yang disebabkan oleh air hujan. Reboisasi ialah penanaman/

penghijauan kembali hutan yang telah gundul. Abrasi ialah penyempitan

daratan akibat pengikisan tanah yang disebabkan oleh air laut. Korasi

ialah pengikisan daratan yang disebabkan oleh angin.

• Pertanian

Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan,

(34)

Bab 3 Sumber Daya Alam 28

berbagai macam buah-buahan, seperti jeruk, apel, mangga, dan durian.

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar

penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau

bercocok tanam.

• Perkebunan

Jenis tanaman perkebunan yang ada di Indonesia meliputi karet,

cokelat, teh tembakau, kina, kelapa sawit, kapas, cengkih dan tebu.

Berbagai jenis di antara tanaman tersebut merupakan tanaman ekspor

(kegiatan mengirim barang ke luar negeri ) yang menghasilkan devisa

(tabungan bagi negara ).

Hasil pertanian dan perkebunan antara lain:

Padi

Merupakan bahan baku nasi yang menjadi makanan pokok

masyarakat Indonesia.

Jagung

Bahan membuat makanan ternak di samping sebagai makanan

pokok daerah tertentu

Karet

Bahan baku pembuatan ban mobil atau motor/sepeda dan bahan

isolator.

Kapas

Bahan baku tekstil

Tembakau

Bahan baku rokok dan obat

Kopi

Bahan baku pembuatan minuman

Tebu

Untuk bahan baku gula pasir

Vanili

Untuk penyedap rasa

Agave

(35)

Bab 3 Sumber Daya Alam 29

Rosela

Bermanfaat untuk bahan pembuatan karung goni

Kina

Untuk membuat obat malaria

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui

Ialah sumber daya alam yang apabila digunakan secara

terus-menerus akan habis. Biasanya sumber daya alam yang tidak dapat

diperbarui berasal dari barang tambang (minyak bumi dan batu bara) dan

bahan galian (emas, perak, timah, besi, nikel dan lain-lain).

• Batubara

Batubara berasal dari tumbuhan purba yang telah mati berjuta-juta

tahun yang lalu. Batubara banyak digunakan sebagai bahan bakar

untuk keperluan industri dan rumah tangga.

• Minyak Bumi

Minyak bumi berasal dari hewan (plankton) dan jasad-jasad renik yang

telah mati berjuta-juta tahun. Dari minyak bumi dapat dibuat antara

lain:

¾ Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang; ¾ Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor; ¾ Kerosin untuk bahan baku lampu minyak; ¾ Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;

¾ LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar industri; ¾ Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;

¾ Vaselin ialah salep untuk bahan obat; ¾ Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan

¾ Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)

• Emas dan perak untuk perhiasan

• Besi dan timah

Besi berasal dari bahan yang bercampur dengan tanah,

pasir dan sebagainya. Besi merupakan bahan endapan dan logam

(36)

Bab 3 Sumber Daya Alam 30

tersimpan di dalam bumi.Biji Besi digunakan untuk peralatan rumah

tangga, pertanian dan lain-lain

• Tembaga, merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.

• Bauksit sebagai bahan dasar pembuatan alumunium. • Marmer untuk bahan bangunan rumah atau gedung • Belerang untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api • Yodium untuk obat dan peramu garam dapur beryodium • Nikel untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat. • Gas Alam untuk bahan bakar kompor gas

• Mangaan untuk pembuatan pembuatan besi baja • Grafit bermanfaat untuk membuat isi pensil

C. Rangkuman

D. Kasus/Permasalahan

1. Coba sebutkanlah sumber daya yang dipakai sehari-hari di rumahmu!

2. Termasuk sumber daya apa yang dipakai di rumahmu itu?

Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya. Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :

Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali). • Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), sumber daya alam yang apabila digunakan secara terus-menerus akan habis, misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.

(37)

Bab 4 Air 31

BAB IV

A I R

A. Jenis Air

Air, dalam hal ini adalah semua air yang terdapat di atas, maupun

di bawah permukaan tanah. Air dalam pengertian ini termasuk air

permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang dimanfaatkan di darat.

Jumlah air di bumi relatif tetap, yakni sebesar kurang lebih 1,4 miliar km3

atau hampir 97,5% air di dunia dalam keadaaan asin. Bila dianggap Standar Kompetensi:

Mengenal jenis-jenis air, siklus hidrologi dan pencemaran air.

Kompetensi Dasar:

1. Mengidentifikasi perbedaan sifat air bersih dan air kotor. 2. Menjelaskan peristiwa terjadinya siklus hidrologi di bumi.

3. Menjelaskan pentingnya siklus hidrologi bagi kehidupan di bumi. 4. Mendefinisikan pencemaran air menurut peraturan

perundang-undangan.

5. Menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran air.

6. Menyebutkan dampak pencemaran air terhadap lingkungan hidup. 7. Menyebutkan dampak pencemaran terhadap kesehatan manusia.

Indikator:

1. Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan sifat air bersih dan air kotor.

2. Siswa dapat menjelaskan peristiwa terjadinya siklus hidrologi di bumi.

3. Siswa dapat menjelaskan pentingnya siklus hidrologi bagi kehidupan di bumi.

4. Siswa dapat mendefinisikan pencemaran air menurut peraturan perundang-undangan.

5. Siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran air. 6. Siswa dapat menyebutkan dampak pencemaran air terhadap

lingkungan hidup.

(38)

Bab 4 Air 32

permukaan bumi ini seragam (tanpa lembah dan gunung), maka jumlah air

sebesar itu akan menutup rata seluruh permukaan bumi sedalam 2,6 km.

Air dalam jumlah sebesar itu, hanya 2,5% air di dunia yang bersifat tawar,

sekitar 1,7% tersimpan dalam bentuk es, terutama sekali di daerah kutub,

sedangkan 0,1% berada di atmosfer sebagai uap air. Dari seluruh air

tawar di bumi, sekitar dua pertiga berwujud es di kutub. Sementara

sebagian besar dari sepertiga sisa air tawar berupa air tanah yang berada

pada kedalaman 200 – 600 m di bawah permukaan tanah.

Dari seluruh air tawar, hanya 0,006% yang mengalir di permukaan

bumi, sementara kandungan air tawar dalam tubuh makhluk hidup

selu-ruhnya hanya sebesar 0,003% yakni sekitar setengah dari jumlah air tawar

di danau, sungai dan rawa-rawa di bumi kita. Jumlah tersebut relatif kecil

jika dibandingkan dengan seluruh jumlah air di dunia.

Kendati secara harfiah dunia tidak kehabisan air, di berbagai

tempat dan sebagian besar proporsi penduduk dunia. Sekitar 700 juta

penduduk di 43 negara hidup di bawah ambang batas kebutuhan air

minimum yaitu 1,700 meter kubik per orang per tahun. Dalam 20 tahun, 3

milyar penduduk dunia akan hidup di bawah ambang batas tersebut.

Meningkatnya kebutuhan air akibat perluasan kota, industri,

pertanian, serta tuntutan akan energi semakin menyulitkan kondisi

masyarakat miskin sudah rentan terhadap ketersediaan makanan dan

mata pencarian. Disekitar kita dapat ditemui air dari sungai yang besar,

sering melimpah pada musim hujan namun kenyataan dalam kehidupan

masyarakat dinyatakan kekurangan air. Keadaan demikian berarti tidak

semua jenis air yang dibutuhkan oleh manusia, manusia membutuhkan air

bersih untuk kebutuhan rumah tangga terutama untuk minum, memasak,

mandi dan kegiatan rumah tangga lainnya.

Air bersih secara fisik dapat dikenali bersifat tidak berwarna, tidak

berbau dan tidak berasa. Bila disyaratkan lebih rinci air bersih seharusnya

juga harus memenuhi kriteria air parameter kimiawi dan biologis.

Sebaliknya air yang tidak mempunyai sifat salah satu parameter

(39)

meme-Bab 4 Air 33

nuhi kriteria parameter kimiawi maupun biologis. Air yang berwarna dapat

disebabkan banyak faktor, seperti: terlarutnya butiran tanah permukaan

atau debu, adanya proses alam pelapukan bahan-bahan organik oleh

mikroorganisme pada sumber air yang menggenang, atau masuknya

bahan-bahan kimia sehingga mengubah warna air. Air berbau

menunjuk-kan adanya bahan-bahan lain yang larut dalam air, misal bahan organik

membusuk mengeluarkan gas ammonia sehingga berbau sengak, air

yang tercampur bahan organik, darah, sisa cucian daging atau ikan akan

menghasilkan bau air anyir. Air murni tidak berasa, bila dalam air terlarut

bahan-bahan kimia lain bisa menjadi pahit atau masam sehingga air

tersebut tidak layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Sumber penyebab air kotor bisa karena kejadian alam, air hujan

yang membawa kotoran, banjir yang membawa lumpur. Air kotor alam

sifatnya sesaat tetapi bisa pada wilayah yang sangat luas. Air kotor yang

berasal dari kegiatan manusia banyak kita jumpai baik domestik yaitu

limbah rumah tangga dan pertanian serta limbah industri yang sifatnya

terus menerus, sehingga terkumpul di sungai menjadi air kotor sulit

dikendalikan.

B. Hidrosfer dan Siklus Hidrologi

Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi.

Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang

berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut,

lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan

udara. Air merupakan salah satu sumber daya secara alamiah dapat

diperbaharui (renewable), bukan berarti air yang habis dapat dibuat air

baru tetapi dapat diperbarui dalam kualitas dan adanya perubahan wujud

serta dapat mengalami perpindahan. Air mempunyai daya regerenasi

dalam suatu sirkulasi yang disebut siklus air. Ilmu yang mempelajari

(40)

Bab 4 Air 34

Siklus Hidrologi

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah

berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui

konden-sasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi (Gambar 4.1). Pemanasan air

laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut

dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh

sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan

salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.

Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat

berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian

diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai

tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang

berbeda:

• Evaporasi/transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan

kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan)

itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun

(precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.

• Presipitasi merupakan proses pengendapan air di awan dalam bentuk embun selanjutnya jatuh dari atmosfer ke permukaan bumi

dalam bentuk yang berbeda, bisa berupa hujan, hujan es batu

(hail), atau salju

• Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka

air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat

bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah

hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.

• Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin

sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar.

Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban.

(41)

Bab 4 Air 35

utama yang membawa seluruh air permukaan di sekitar daerah

aliran sungai menuju laut.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang

(danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan

terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses

perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus

hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air

di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan

tempatnya.

(42)

Bab 4 Air 36

C. Pencemaran Air

Gambar 4.2 Pencemaran Air

Air merupakan sumber yang penting bagi kehidupan manusia.

Tanpa air dunia akan menjadi sebuah planet yang tidak bernyawa. 3/4

bagian bumi diliputi oleh air dan lebih 2/3 dari pada berat badan manusia

adalah air. Pada umumnya seorang manusia menggunakan 1.000 liter air

setahun sebagai minuman. Di bumi cukup melimpah air tetapi sering kita

menyaksikan atau mendengar banyak penduduk kekurangan air karena

banyak sumber air yang mengalami penurunan kualitas sehingga tidak

layak dikonsumsi, sering kita mendengar karena terjadi pencemaran air.

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat

penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat

aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi,

badai, gempa bumi, dll. juga mengakibatkan perubahan yang besar

terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82

Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian

Pence-maran Air. PencePence-maran air adalah masuknya atau dimasukkannya

(43)

Bab 4 Air 37

kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukan-nya. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki

karakteristik yang berbeda-beda.

• Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang

mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak

parah terhadap seluruh ekosistem.

• Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbah-nya seperti logam berat, toksin organik, milimbah-nyak, nutrien dan

padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang

dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi

oksigen dalam air.

Air dikatakan tercemar bilamana terjadi perubahan komposisi atau

kondisi yang diakibatkan oleh adanya kegiatan atau hasil kegiatan

manusia sehingga secara langsung maupun tidak langsung air menjadi

tidak layak atau kurang layak untuk semua fungsi atau tujuan

pemanfaatan sebagaimana kewajaran air yang dalam keadaan alami.

Indikator air telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda

yang dapat diamati melalui : ¾ adanya perubahan suhu air, ¾ perubahan pH,

¾ perubahan warna, bau dan rasa,

¾ timbulnya endapan, koloidal, bahan pelarut, ¾ adanya mikroorganisme, dan

(44)

Bab 4 Air 38

(a) (b)

(c)

Gambar 4.3 Pencemaran Air; (a) Limbah Industri, (b) Limbah Domestik, dan (c) Limbah Industri dan Domestik ke Sungai.

D. Dampak Pencemaran Air

Kemampuan manusia untuk mengubah atau memoditifikasi kualitas

lingkungannya tergantung sekali pada taraf sosial budayanya. Masyarakat

yang masih primitif hanya mampu membuka hutan secukupnya untuk

memberi perlindungan pada masyarakat. Sebaliknya, masyarakat yang

sudah maju sosial budayanya dapat mengubah lingkungan hidup sampai

taraf yang irreversible. Prilaku masyarakat ini menentukan gaya hidup

tersendiri yang akan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan yang

diinginkannya mengakibatkan timbulnya penyakit juga sesuai dengan

prilakunya tadi. Dengan demikian eratlah hubungan antara kesehatan

dengan sumberdaya sosial ekonomi. WHO menyatakan “Kesehatan

adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental dan sosial

serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit”.

Dalam Undang Undang No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok

Kesehatan. Dalam Bab 1, Pasal 2 dinyatakan bahwa “Kesehatan adalah

(45)

Bab 4 Air 39

hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan”. Definisi

ini memberi arti yang sangat luas pada kata kesehatan.

Masyarakat adalah terdiri dari individu-individu manusia yang

merupakan makhluk biologis dan makhluk sosial di dalam suatu

lingkungan hidup (biosfir). Sehingga untuk memahami masyarakat perlu

mempelajari kehidupan biologis bentuk interaksi sosial dan lingkungan

hidup.

Dengan demikian permasalahan kesehatan masyarakat merupakan

hal yang kompleks dan usaha pemecahan masalah kesehatan

masyara-kat merupakan upaya menghilangkan penyebab-penyebab secara

rasional, sistematis dan berkelanjutan. Menurut paradigma Blum tentang

kesehatan dari lima faktor lingkungan mempunyai pengaruh dominan.

Faktor lingkungan yang mempengaruhi status kesehatan seseorang itu

dapat berasal dari lingkungan pemukiman, lingkungan sosial, linkungan

rekreasi, dan lingkungan kerja.

Pengaruh air terhadap kesehatan dapat menyebabkan penyakit

menular dan tidak menular. Perkembangan epidemiologi menggambarkan

secara spesifik peran lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah.

Lingkungan berpengaruh pada terjadinya penyakit-penyakit umpama

penyakit malaria karena udara jelek dan tinggal di sekitar rawa-rawa.

Orang beranggapan bahwa penyakit malaria terjadi karena tinggal pada

rawa-rawa padahal nyamuk yang bersarang di rawa menyebabkan

penyakit malaria. Dipandang dari segi lingkungan kesehatan, penyakit

terjadi karena interaksi antara manusia dan lingkungan.

Air yang telah tercemar dapat mengakibatkan kerugian terhadap

manusia juga ekosistem yang ada didalam air. Kerugian yang disebabkan

oleh pencemaran air dapat berupa :

¾ Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, hal ini diakibatkan oleh air sudah tercemar sehingga tidak bisa

diguna-kan lagi apalagi air ini banyak manfaatnya seperti untuk diminum,

(46)

Bab 4 Air 40

¾ Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, contoh air yang terkena minyak tidak dapat digunakan lagi sebagai solven atau

sebagai air dalam proses industri kimia.

¾ Air tidak dapat digunakan untuk keperluan pertanian, seperti untuk irigasi, pengairan sawah dan kolam perikanan. Apabila air sudah

tercemar oleh senyawaan organik dapat mengakibatkan perubahan

drastis pada PH air. Air yang bersifat terlalu asam atau basa akan

mematikan tanaman dan hewan air, selain itu air yang tercemar

oleh limbah B3 menyebabkan banyak ikan mati dan pada manusia

timbul penyakit kulit (rasa gatal).

E. Rangkuman

F. Kasus/Permasalahan

1. Sebutkan sumber-sumber air yang terdapat di sekitarmu!

2. Apakah sumber air di sekitarmu ada yang tercemar! Bila ada, tolong

jelaskan proses pencemarannya !

Pengertian “air” adalah semua air yang terdapat pada di atas, maupun di bawah permukaan tanah. Air dalam pengertian ini termasuk air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang dimanfaatkan di darat.

Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hi

Gambar

Gambar 4.1 Siklus Hidrologi
Gambar 4.2 Pencemaran Air
Gambar 4.3 Pencemaran Air; (a) Limbah Industri, (b) Limbah Domestik, dan (c) Limbah Industri dan Domestik ke Sungai
Gambar 5.1 Pembuangan Asap Proses Industri
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jurusan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dalam sebagian atau satu cabang ilmu, dan pembinaan sivitas akademika sesuai dengan

3.1 Menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang diinginkan melalui kegiatan membaca memindai2. 3.2 Menyimpulkan isi bacaan

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui apakah peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model Osborn lebih baik dari pada

Kabupaten Biak Numfor meliputi Distrik Biak Timur 1 kelompok; adapun kegiatan yang dilakukan untuk pemberdayaan kelompok masyarakat dalam konservasi mangrove adalah:..

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2015 Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit.. Departemen Kesehatan

limbah cair tersebut. Selanjutnya, air luapan dari ruangan media filter dialirkan ke ruang resapan. .. Instalasi Pengolahan Limbah Cair Domestik..  Biasanya dibangun

[r]

Himpunan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 1... Himpunan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015