LAPORAN PENELITIAN TESIS 2013
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Proses-proses geologi yang terjadi selama dan setelah pembentukan batuan mempengaruhi sifat massanya (rock mass properties), termasuk sifat keteknikan (engineering properties). Keadaan massa batuan di alam cenderung tidak ideal dalam beberapa hal (Goodman, 1989), seperti heterogen, anisotrop dan tidak menerus (diskontinuitas). Bidang diskontinuitas menyebabkan kekuatan dan tegangan dalam massa batuan tidak terdistribusi secara merata, sehingga terjadi gangguan keseimbangan (Hudson & Harrison, 1997). Orientasi diskontinuitas merupakan faktor geologi utama lain yang mempengaruhi stabilitas batuan, termasuk keadaan airtanah dan pelapukan turut menentukan sifat massa batuan (Wyllie & Mah, 2004). Jika terjadi perubahan sifat massa batuan, maka kualitas dan daya dukung batuan tersebut juga diperkirakan mengalami perubahan.
Berdasarkan penyelidikan geologi dan geoteknik akan diketahui kualitas massa batuan, daya dukung dan berbagai faktor yang mempengaruhi. Sebagai contoh penerapan klasifikasi geomekanika Rock Mass Rating (RMR) (Bieniawski, 1989) dan Geological Strength Index (GSI) (Hoek, 1994) mampu mengevaluasi kualitas dan membuat estimasi daya dukung massa batuan, untuk berbagai pekerjaan seperti terowongan, lereng, fondasi dan rekayasa pertambangan.
Di lain pihak Pemerintah Indonesia berencana membangun Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), dengan salah satu lokasi studi tapak PLTN Batan
di Teluk Inggris - Tanah Merah, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat,
Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penyelidikan geoteknik tapak PLTN harus
dilakukan secara komprehensif, termasuk aspek mekanika batuannya. Hal ini
karena PLTN membutuhkan konstruksi tapak dan bangunan dengan kualitas dan
teknologi sangat tinggi, sehingga evaluasi kualitas dan daya dukung massa batuan
dengan menggunakan berbagai metode perlu dilakukan, termasuk penggunaan
klasifikasi RMR dan GSI untuk menentukan lokasi terbaik tapak PLTN.
LAPORAN PENELITIAN TESIS 2013 1.2 Rumusan Masalah
Proses-proses geologi yang dialami massa batuan di suatu tempat, baik genesa maupun proses lain sepanjang umur geologi, akan mempengaruhi sifatnya.
Oleh karena itu penentuan sifat massa batuan diperlukan sebelum pembuatan konstruksi vital dan khusus pada lokasi tersebut. Adapun fokus utama dari penelitian ini adalah mencoba memahami berbagai permasalahan mekanika batuan, sebagai jalan untuk mengetahui kualitas massa batuan, sehingga informasi tersebut dapat digunakan dalam perencanaan tapak PLTN.
Pendekatan penelitian dilakukan secara khusus melalui metode Rock Mass Rating (RMR) dan Geological Strength Index (GSI). Berikut di bawah ini beberapa hal penting sebagai rumusan atau formulasi, yang dikembangkan untuk memecahkan berbagai persoalan mekanika batuan di lokasi penelitian :
1. Bagaimanakah kondisi kualitas massa batuan dan sebarannya di lokasi studi tapak PLTN, serta parameter apa yang berpengaruh besar terhadap kualitas dan daya dukung batuan ?
2. Bagaimanakah daya dukung massa batuan yang terdapat di lokasi studi tapak PLTN ?
3. Di manakah lokasi yang paling tepat untuk tapak PLTN ?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan mengevaluasi kualitas massa batuan, sehingga mampu mengestimasi daya dukung, dan menjadi pertimbangan dalam menentukan lokasi yang paling tepat untuk tapak PLTN. Berikut di bawah ini beberapa penjabaran tujuan penelitian secara rinci :
1. Pengklasifikasian kualitas massa batuan dengan menggunakan metode RMR dan GSI, serta mengetahui sebarannya dan parameter-parameter utama yang mempengaruhi kekuatan dan daya dukung massa batuan.
2. Mengestimasi daya dukung massa batuan berdasarkan nilai dan aplikasi metode RMR dan GSI.
3. Menentukan lokasi yang tepat untuk tapak PLTN berdasarkan kualitas dan
daya dukung massa batuan.
LAPORAN PENELITIAN TESIS 2013 1.4 Manfaat Penelitian
Berbagai manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu melalui pengklasifikasian kualitas massa batuan dengan menggunakan metode klasifikasi Geomekanika Rock Mass Rating (RMR) dan Geological Strength Index (GSI), maka mampu mengetahui keadaan objektivitas kualitas dan daya dukung massa batuan di lokasi studi tapak PLTN yang sedang dilakukan oleh Badan Tenaga Atom Nasional (Batan). Selain itu memberikan rekomendasi keteknikan atau geologi teknik penentuan lokasi terbaik untuk penempatan tapak PLTN, berkaitan dengan berbagai potensi kualitas dan daya dukung massa batuan sebelum pekerjaan konstruksi tapak PLTN dilakukan, sehingga akhirnya meningkatkan keyakinan terhadap kualitas dan keamanan konstruksi PLTN, jika dibangun pada suatu lokasi terpilih.
1.5 Lokasi Penelitian dan Aksesbilitas
Lokasi penelitian mencakup area studi tapak PLTN Batan, Teluk Inggris - Tanah Merah (Batan, 2010) dan sekitarnya, memiliki luas kurang lebih 12,35 km 2 atau sekitar 1.235 Ha. Secara administratif merupakan bagian dari Wilayah Desa Airputih, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan posisi geografis terletak di sebelah baratlaut Kota Kecamatan Muntok, dengan batas bagian barat hampir seluruhnya merupakan lautan (Laut Cina Selatan dan Selat Bangka), sedangkan batas sebelah selatan, barat dan bagian utara berupa daratan.
Adapun Aksesbilitas lokasi dapat dicapai menggunakan kendaraan
bermotor roda 2 (dua) maupun beroda 4 (empat), dengan jarak tempuh sekitar 7
(tujuh) km dari Kota Kecamatan Muntok, atau sejauh 140 km dari pusat ibukota
propinsi, Kota Pangkapinang. Sedangkan untuk kondisi jalan di lokasi penelitian
masih berupa tanah yang belum beraspal, akan tetapi secara umum mampu dilalui
oleh kendaraan beroda 2 (dua) dan 4 (empat), sehingga secara akses atau
kesampaian daerah adalah mudah untuk dicapai, karena merupakan Wilayah
Penambangan Bijih Timah, Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet, serta merupakan
jalan para nelayan menuju lautan.
LAPORAN PENELITIAN TESIS 2013
Gambar 1.1 Peta kedudukan lokasi penelitian pada Peta Google Earth (2010)
105 06' 31" E 02 01' 26" S
105 07' 24" E 02 03' 00" S
105 08' 13" E 02 03" 00" S Pantai Tanah Merah
Pantai Teluk Inggris Batu Betumpak
105 08' 10" 105 09' 20" 105 10' 30"
105 07' 105 06' 50"
-0 2 0 0 ' 3 0 " -0 2 0 1 ' 4 0 " -0 2 0 2 ' 5 0 "
2
1 km
0
N W S E
105 07' 27" E 02 0' 5" S
105 08' 16" E 02 0' 5" S