• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKK 1103799 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKK 1103799 Chapter1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Andayusari mauludi G, 2015

UPAYA GURU DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK PRASELASIAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN DI TK ISTIQOMAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A.Latar Belakang Penelitian

Anak prasekolah merupakan anak yang berusia 4-5 tahun, biasa disebut

dengan masa keemasan (The Golden Age). Pada masa ini anak mengalami banyak

perubahan fisik dan mental yang ditandai dengan adanya karakteristik

berkembangnya konsep diri, munculnya egosentris, rasa ingin tahu dan

berimajinasi. Anak usia prasekolah mempunyai berbagai potensi yang dapat

dirangsang dan dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal.

Perkembangan anak usia prasekolah dapat dikatakan pesat apabila anak mampu

menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya dengan baik. Salah satu tugas

perkembangan yang perlu diselesaikan yaitu perkembangan fisik dan

perkembangan motorik.

Pendidikan utama bagi anak prasekolah adalah pendidikan formal,

non-formal, dan informal. Pendidikan anak prasekolah pada jalur pendidikan formal

berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), sedangkan pendidik

ananak prasekolah pada jalur pendidikan non formal seperti: kelompok bermain

(KB), taman penitipan anak (TPA). Pendidikan utama bagi anak yakni pendidikan

informal yaitu pendidikan keluarga. Peran orang tua dalam keluarga merupakan

tingkat pertama dalam dunia pendidikan, akan tetapi tingkat keberhasilan dalam

meraih perkembangan fisik motorik secara optimal dapat dibantu dengan adanya

pendidikan formal.

Pendidikan anak prasekolah dilakukan melalui penyediaan

pengalaman-pengalaman dan stimulus yang bersifat mengembangkan secara terpadu agar anak

dapat berkembang secara optimal sesuai dengan norma. Pendidikan prasekolah

berdasarkan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada

pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini pada ayat 3 menyebutkan bahwa :

(2)

Andayusari mauludi G, 2015

UPAYA GURU DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK PRASELASIAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN DI TK ISTIQOMAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

usia dini jalur non formal meliputi Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) dan sebagainya.

Dunia anak adalah dunia bermain, anak-anak disibukkan dengan bermain.

Bermain dapat mengajarkan anak mempelajari beberapa hal dan dengan bermain

juga anak dapat dilatih perkembangan fisik motoriknya agar tumbuh secara

optimal. Permainan adalah suatu perbuatan yang mengandung keasyikan dan

dilakukan atas kehendak sendiri, bebas tanpa paksaan dengan bertujuan untuk

memperoleh kesenangan, permainan cukup penting bagi perkembangan fisik

motorik anak (Abu Ahmadi, 1991).

Upaya untuk meningkatkan kemampuan keseimbangan tubuh anak

menurut Yhana Pratiwi (2014) menyatakan bahwa upaya untuk meningkatkan

kemampuan keseimbangan tubuh sudah dilakukan melalui berbagai permainan

namun kebanyakan belum kreatif dan permainan kurang menstimulasi

keseimbangan tubuh anak, hal ini terlihat saat bermain papan titian banyak anak

mengalami kesulitan dalam mengatur keseimbangan tubuhnya. Berdasarkan hasil

studi pendahuluan yang telah dilakukan di TK Kota Bandung diperoleh informasi,

bahwa masih ada anak prasekolah yang belum mampu menyelesaikan tugas

perkembanga fisik motorik dengan baik.

Perkembangan fisik motorik anak prasekolah sangat beragam, dapat

diamati pada aspek perkembangan motorik kasar dalam perkembangan lokomotor

seperti anak belum dapat berjalan seimbang diatas papan titian, anak belum dapat

menjaga keseimbangan tubuh tanpa terjatuh, dan belum mampu melompat secara

terkoordinasi. Perkembangan motorik halus menurut Made Ratnasari Dewi (2015)

menyatakan bahwa perkembangan motorik halus belum berkembang secara

optimal, seperti: anak belum mampu menggunting, meniru bentuk, menempel dan

memegang pensil dengan benar. Dalam perkembangan motorik halus pada anak

prasekolah perlu dibimbing untuk melakukan kegiatan mewarnai dengan rapi,

menyelesaikan 12 keping permainan Puzzle dengan baik, dan membimbing anak

menyelesaikan keterampilan menjepit biji-bijian dengan menggunakan alat

(3)

Andayusari mauludi G, 2015

UPAYA GURU DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK PRASELASIAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN DI TK ISTIQOMAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru sebagai pendamping atau pembimbing bagi anak, hendaknya

memberikan bimbingan serta arahan agar dapat mengembangkan perkembangan

fisik motorik anak melalui kegiatan bermain. Kegiatan bermain perlu bimbingan

dan diarahkan dengan baik, karena kegiatan bermain anak akan berpengaruh pada

perkembangan fisik motorik secara optimal. Menurut Lolita (2010) bahwa Upaya

yang dapat dilakukan guru dalam membantu perkembangan fisik motorik anak

prasekolah yaitu dengan cara melakukan kegiatan bermain, awal pelaksanaan

kegiatan bermain terlebih dahulu dikomunikasikan pada anak dan diutarakan apa

yang akan diperoleh dari kegiatan bermain tersebut.

Berangkat dari permasalahan tersebut peneliti sebagai Mahasiswa Prodi

PKK merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Upaya Guru Dalam

Membantu Perkembangan Fisik Motorik Anak Prasekolah Melalui Kegiatan

Bermain di Taman Kanak-Kanak Istiqomah Kota Bandung.

B.Rumusan Masalah Penelitian

Penelitian ini penulis perlu merumuskan masalah agar tujuan yang hendak

dicapai lebih terarah, perumusan masalah pada penelitian ini yaitu :

Bagaimana upaya guru dalam membantu perkembangan fisik motorik anak

prasekolah melalui kegiatan bermain di Taman Kanak-Kanak Istiqomah Kota

Bandung ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data

mengenai upaya guru dalam membantu perkembangan fisik motorik melalui

kegiatan bermain di Taman Kanak-Kanak Istiqomah Kota Bandung.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data

mengenai upaya guru dalam membantu perkembangan fisik motorik melalui

kegiatan bermain di Taman Kanak-Kanak Istiqomah Kota Bandung yang

(4)

Andayusari mauludi G, 2015

UPAYA GURU DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK PRASELASIAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN DI TK ISTIQOMAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Perkembangan motorik kasar anak prasekolah meliputi aspek perkembangan

lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif.

b) Perkembangan motorik halus anak prasekolah meliputi kemampuan

mewarnai, menulis, menggunting, merobek, menggambar, menjepit, meniru,

melipat kertas, menjiplak dan mengenal tekstur.

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menggambarkan secara jelas tentang bagaimana

upaya guru dalam membantu perkembangan fisik motorik anak prasekolah

melalui kegiatan bermain. Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan

pemikiran dan tambahan referensi bagi penelitilain yang ingin meneliti masalah

lebih lanjut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian ilmu di

bidang Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) khususnya konsentrasi

Bimbingan Perawatan Anak (BPA).

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai

pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, secara lebih khusus diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut ini :

a. Pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pendidik

dalam menerapkan kegiatan bermain anak yang sesuai dengan usianya yang dapat

membantu perkembangan fisik motorik anak.

b. Lembaga Taman Kanak-Kanak

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi lembaga

pendidikan yaitu kebijakan lembaga untuk meningkatkan kompetensi guru dalam

mengajar seperti adanya pelatihan, dan seminar untuk menambah pengalaman dan

pengetahuan guru dalam mengajar bagaimana guru dalam membantu

perkembangan fisik motorik anak prasekolah.

(5)

Andayusari mauludi G, 2015

UPAYA GURU DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK PRASELASIAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN DI TK ISTIQOMAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini bisa menjadi acuan dan dapat

melengkapi bahan penelitian selanjutnya. Penelitian ini memiliki keterbatasan

baik dalam proses maupun hasilnya, oleh karena itu masih banyak hal yang perlu

dikembangkan dari penelitian seperti peningkatan kompetensi guru dalam

pembelajaran motorik, upaya orang tua dalam membantu perkembangan motorik

halus anak melalui kegiatan permainan tradisional, dan kemampuan fisik motorik

anak prasekolah melalui kegiatan permainan tradisonal dan modern.

E.Struktur Organisasi Penelitian

Sistematika penulisan berperan sebagai pedoman penulis agar dalam

penulisan skripsi ini lebih terarah, maka perlu dilakukan pembagian penulisan ke

dalam beberapa bab, sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka

Berisi landasan teori yang meliputi kajian mengenai gambaran

perkembangan motorik kasar, motorik halus, kegiatan bermain anak

prasekolah, dan upaya guru dalam membantu perkembangan fisik motorik

anak prasekolah.

Bab III Metode Penelitian

Berisi metode penelitian, desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel,

instrument penelitian, prosedur penelitian dan analisis data.

Bab IV Temuan dan Pembahasan

Berisi penjelasan deskripsi data, analisis data, hasil pengujian penelitian dan

pembahasan penelitian.

Bab V Simpulan dan Rekomendasi

Berisi hasil penelitian yang disimpulkan dan sekaligus diberikan

(6)

Andayusari mauludi G, 2015

UPAYA GURU DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK PRASELASIAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN DI TK ISTIQOMAH KOTA BANDUNG

Referensi

Dokumen terkait

[r]

The Translation Analysis Of Proper Names in Fantasy Film “ The Hobbit = An Unexpected Journey ”.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil penyajian dan analisa data pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 33 Tahun 2002 Tentang Retribusi

Populasi merupakan keseluruhan subjek dalam penelitian baik kuantitatif maupun kualitiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa penerima BKM di SMA Negeri 1 Cimalaka

Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan” (Studi Kasus : Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan) yang merupakan salah satu syarat. untuk dapat menyelesaikan studi

Untuk meningkatkan keselektifan pengobatan dan mengurangi pengaruh musim dan tempat asal tanaman terhadap efek, serta lebih memudahkan dalam standardisasi bahan obat maka zat

yang digunakan yaitu secara deskriptif dibantu dengan skoring dan analisis regresi.

Ekstrak kulit buah durian, kelengkeng, jeruk dan rambutan tidak aktif (poten) dalam.. pengujian sitotoksik secara